• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

D. Analisis Data Penelitian

2. Uji Hipotesis

Analisa data dilakukan bertujuan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan interpretasikan. Hipotesis penelitian ini diuji dengan menggunakan teknik korelasi product

moment dari Karl Pearson dengan menggunakan program SPSS versi 22, untuk mengetahui korelasi antara variabel persepsi terhadap dukungan organisasi dengan komitmen organisasi. Jika data yang dihasilkan tidak linier dan tidak normal maka dapat menggunakan tehnik statistik non parametrik biasa disebut teknik korelasi Spearman Browndengan menggunakan program SPSS versi 22 (Santoso, 2010).

Sugiyono (2008) menyatakan bahwa yang nilai korelasi (r) berkisar antara 1 sampai -1, hal ini berarti bahwa ketika nilai korelasi mendekati angka 1 atau -1 itu berarti hubungan kedua variabel semakin kuat positif atau semakin kuat negatif. Sebaliknya, jika nilai korelasi mendekati 0 ini berarti hubungan kedua variabel semakin lemah. Hubungan dua variabel yang semakin kuat (mendekati 1) mengindikasikan hubungan positif yang searah, dimana semakin tinggi variabel bebas maka semakin tinggi pula variabel tergantung. Sebaliknya, jika nilai korelasi antara kedua variabel negatif (mendekati -1) ini mengindikasikan hubungan yang berlawanan dimana semakin tinggi variabel bebas maka semakin rendah variabel tergantung. Lebih lanjut Sugiyono juga menyampaikan norma kategorisasi koefisien korelasi sebagai berikut :

Tabel 7.

Norma kategorisasi Koefisien Korelasi

________________________________________________________ Interval Koefisien Tingkat Hubungan ________________________________________________________ 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat ________________________________________________________

51 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2015 sampai dengan 27 Maret 2015. Penulis menyebar skala persepsi dukungan organisasi dan komitmen organisasi pada subjek penelitian secara langsung di kantor JOY Fellowship. Subjek adalah anggota JOY Fellowship. Kedua skala tersebut dibagikan kepada 73 subjek dan skala yang kembali sebanyak 73.

Sebelum melakukan penelitian, penulis telah melakukan uji coba penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2015. Skala dibagikan kepada 30 subjek. Hasil uji coba tersebut digunakan untuk menganalisis aitem dan mengukur reliabilitas sehingga alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari aitem yang sahih dan reliabel.

B. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini merupakan anggota JOY Fellowship. Berjumlah 73 orang mahasiswa. Peneliti hanya mengumpulkan data usia subjek.

Tabel 8.

Deskripsi subjek

____________________________ Usia (tahun) Pengelompokkan Usia ____________________________ 17 1 18 6 19 18 20 15 21 8 22 12 23 5 24 3 25 5 ____________________________ Total 73 ____________________________ C. Deskripsi Data Penelitian

Untuk mengetahui deskripsi secara umum dari tiap-tiap variabel penelitian maka dilakukan analisis penelitian secara deskriptif. Hal ini dilakukan dengan membandingkan mean teoritik (kemungkinan terjadi) dan mean empirik (didapatkan dari hasil penelitian). Deskripsi data dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 9.

Perhitungan Teoritik dan empirik

____________________________________________________________ Variabel Skor Skor Mean

Min Max teoritik ____________________________________________________________ Persepsi Dukungan Organisasi 18 72 45 Komitmen Organisasi 21 84 52,5 ____________________________________________________________ Variabel N Mean Std. Std. Error empirik Deviation Mean ____________________________________________________________ Persepsi dukungan organisasi 73 57.30 5.749 .673 Komitmen organisasi 73 67.21 6.349 .743 ____________________________________________________________ Keterangan :

Skor minimum teoritik = (skor terkecil dalam skala)x(jumlah aitem) Skor maksimum teoritik = (skor terbesar dalam skala)x(jumlah aitem) Mean teoritik = skor minimum + skor maksimum

2 Tabel 10. perhitungan t test D a One-Sample Test Test Value = 45 T df Sig. (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper persepsi dukungan organisasi 18,283 72 ,000 12,301 10,96 13,64 One-Sample Test Test Value = 52.5 t df Sig. (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper komitmen organisasi 19,791 72 ,000 14,705 13,22 16,19

Berdasarkan data perhitungan teoritik dan perhitungan empirik, dapat dilakukan perbandingan antara mean empirik dan mean teoritik untuk mendapatkan informasi umum mengenai skor yang diperoleh subjek penelitian pada tiap-tiap variabel penelitian. Data tersebut juga dapat memperlihatkan perbedaan komitmen subjek.

Data dalam tabel. 9 menunjukkan bahwa jumlah mean empirik dari skala komitmen organisasi sebesar 67,21 sedangkan jumlah mean teoritik sebesar 52,5. Hasil perbandingan antara mean teoritik dengan mean empirik terlihat bahwa mean empirik lebih besar dari mean teoritik (67,21 > 52,5). Data ini menunjukkan bahwa rata-rata subjek memiliki kecenderungan komitmen organisasi yang relatif tinggi.

Selain itu, dalam tabel. 9 tersebut juga menunjukkan bahwa jumlah mean empirik dari skala persepsi dukungan organisasi sebesar 57,30, sedangkan jumlah mean teoritik sebesar 45. Dari perbandingan antara mean teoritik dengan mean empirik terlihat bahwa mean empirik lebih besar daripada mean teoritik (57,30 > 45).

Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata subjek cenderung memiliki persepsi terhadap dukungan organisasi yang tinggi. Hal ini didukung dengan hasil uji t, dimana nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (t hitung persepsi dukungan organisasi 18.283 dan komitmen organisasi 19.791) > (t tabel -1,994) dengan signifikansi 0,000.

D. Analisis Data Penelitian 1. Uji Asumsi

Sebelum melakukan uji hipotesis, penulis melakukan uji asumsi. Uji asumsi dilakukan untuk melihat apakah data yang diperoleh memenuhi syarat untuk dianalisis. Uji asumsi meliputi:

a. Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data pada variabel dependen dan independen bersifat normal atau tidak. Perhitungan uji normalitas ini menggunakan SPSS versi 22 dengan teknik Explore. Asumsi dalam uji normalitas adalah jika p>0,1 maka kesimpulan yang dapat diambil adalah hipotesis nol gagal ditolak atau dengan kata lain sebaran data yang diuji mengikuti distribusi normal (Santoso, 2010). Asymp.Sig. (2-tailed) adalah nilai p yang dihasilakan dari uji hipotesis nol yang berbunyi tidak ada perbedaan antara distribusi data yang diuji dengan distribusi data normal.

Tabel 11.

Hasil uji normalitas

______________________________________________________ Variabel Nilai K-SZ Asymp. keterangan Sig (2-tailed)

______________________________________________________ Persepsi dukungan 0,131 0,003 tidak normal Organisasi

Komitmen organisasi 0,129 0,004 tidak normal ______________________________________________________

Berdasarkan hasil uji normalitas di atas, dengan kriteria normalitas 0,01 maka sebaran data dikatakan tidak normal karena nilai Asymp.Sig. (2-tailed) untuk skor skala komitmen organisasi sebesar 0,004 dan skor skala persepsi dukungan organisasi sebesar 0,003. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sebaran data tidak mengikuti distribusi normal.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah hubungan antara dua variabel merupakan garis linear. Uji ini penting untuk menentukan apakah analisis korelasinya menggunakan statistik parametrik (korelasi pearson) atau statistik non parametrik (korelasi spearman). Patokan pertama yang dipakai untuk menilai linearitas suatu hubungan dapat dilihat pada ANOVA table dengan memperhatikan linearity. Nilai linearitas menjelaskan hubungan variabel (Santoso, 2010). Untuk mengambil keputusan apakah data termasuk linear atau tidak maka dapat memperhatikan signifikansi pada linearity apakah > 0,05 (tidak linear) atau <0,05 (linear). Tabel 12.

Hasil uji linearitas

______________________________________________________ Variabel F P P Keterangan ______________________________________________________ Persepsi dukungan 113,016 0,000 <0,05 Linear Organisasi*komitmen

Organisasi

Berdasarkan hasil uji linearitas (ANOVA Table) dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kedua variabel linear karena signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p< 0,05) yaitu 0.000.

Santoso (2010) mengatakan selain melihat tabel, perlu juga melihat bentuk scater plot. Grafik scater plot berguna untuk mengecek linearitas antar variabel. Manfaatnya kita dapat melihat secara langsung hubungan anatar variabel. Suatu hubungan dikatakan linear apabila ditarik garis lurus dalam grafik scater plot

titik-titik tersebut relatif mendekati garis. Gambar 2. Grafik Lineritas antar Variabel

Berdasarkan grafik scatter plot diatas, dapat dikatakan bahwa hubungan anatara variabel independen dan variabel dependen linear karena titik-titiknya cenderung mendekati garis.

2. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat normalitas dan linearitas, ditemukan bahwa data yang diperoleh tidak normal sehingga analisis selanjutnya menggunakan analisis non parametrik yaitu korelasi

Spearman Brown. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan SPSS versi 22 dengan korelasi Spearman-Brown. Hubungan antara kedua variabel dikatakan signifikan apabila probabilitas < 0,05. Hasil uji korelasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 13.

Hasil Korelasi Skala Persepsi dukungan Organisasi dan Komitmen Organisasi ________________________________________________________ Persepsi Dukungan Komitmen Organisasi Organisasi ________________________________________________________ Persepsi dukungan Correlation Coefficient 1,000 ,716* Organisasi Sig. (1 tailed) ,000

N 73 73 Komitmen Correlation Coefficient ,716* 1,000 Organisasi Sig. (1 tailed) ,000

N 73 73 ________________________________________________________

*Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Berdasarkan hasil analisis data dengan SPSS versi 22 diperoleh data koefisien korelasi antara persepsi dukungan organisasi dengan komitmen organisasi sebesar 0,716 dengan taraf signifikansi 0,000 (p < 0,01). Dengan demikian terdapat hubungan yang kuat, positif dan signifikan antara persepsi dukungan

organisasi dan komitmen organisasi pada anggota JOY Fellowship (lihat tabel 7. Norma Kategorisasi Koefisien Korelasi). Artinya bahwa setiap kenaikan variabel persepsi dukungan organisasi diikuti dengan kenaikan komitmen organisasi secara signifikan. Tabel 14.

Norma kategorisasi tingkat Persepsi dukungan organisasi dan Komitmen organisasi ______________________________________________________ X = µ - 1,5 s Sangat rendah µ - 1,5 s < X = µ - 0,5 s Rendah µ - 0,5 s < X = µ + 0,5 s Sedang µ + 0,5 s < X = µ + 1,5 s Tinggi µ + 1,5 s < X Sangat tinggi ______________________________________________________ Keterangan :

Xmaksimum teoritik : skor tertingggi yang mungkin diperoleh subjek penelitian dalam skala

Xminimum teoritik : skor terendah yang mukngkin diperoleh subjek penelitian dalam skala

s : standar deviasi yaitu luas jarak

rentangan yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran

µ : mean teoritik yaitu rata-rata teoritis dari skor maksimal dan minimum

Kategorisasi ini merupakan norma dalam pengelompokkan skor subjek penelitian, yang berdasarkan tingkatan persepsi dukungan organisasi anggota JOY Fellowship secara keseluruhan (jumlah total aitem 18) diperoleh penggolongan dengan perhitungan sebagai berikut :

Xmaksimum teoritik : 18 x 4 = 72 Xminimum teoritik : 18 x 1= 18 Range : 72-18 =54

s : 54 : 6 = 9

µ : (72+18) : 2 = 45

Penentuan tingkat persepsi dukungan organisasi pada anggota JOY Fellowship secara umum dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 15.

Norma kategori tingkat persepsi dukungan organisasi

___________________________________________________________________ Perhitungan Skor Kategori Jumlah Presentasi Subjek ___________________________________________________________________ X = µ - 1,5 s X = 32 Sangat rendah 1 1,36% X =45-13,5 µ - 1,5 s < X = µ - 0,5 s 32 < X = 41 Rendah 0 0% 45-13,5 < X =45-4,5 µ - 0,5 s < X = µ + 0,5 s 41 < X = 50 Sedang 2 2,73% 45-4,5 < X = 45 + 4,5 µ + 0,5 s < X = µ + 1,5 s 50 < X =59 Tinggi 47 64,38% 45 + 4,5 < X = 45+13,5 µ + 1,5 s < X X > 59 Sangat tinggi 23 31,50% 45+13,5 < X ___________________________________________________________________

Kategorisasi tersebut diatas dijadikan sebagai norma atau patokan dalam pengelompokkan skor subjek penelitian berdasarkan tingkatan komitmen organisasi anggota JOY Fellowship secara keseluruhan (jumlah total aitem 21) diperoleh penggolongan dengan perhitungan sebagai berikut :

Xmaksimum teoritik : 21x 4 = 84 Xminimum teoritik : 21 x 1= 21 Range : 84-21 =63

s : 63 : 6 = 10,5

µ : (84+21) : 2 = 52,5

Penentuan tingkat komitmen organisasi pada anggota JOY Fellowship secara umum dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 16.

Norma kategori tingkat komitmen organisasi

___________________________________________________________________ Perhitungan Skor Kategori Jumlah Presentasi Subjek ___________________________________________________________________ X = µ - 1,5 s X = 37 Sangat rendah 0 0% X =52,5-15,75 µ - 1,5 s < X = µ - 0,5 s 37 < X = 47 Rendah 0 0% 52,5-15,75 < X = 52,5-5,25 µ - 0,5 s < X = µ + 0,5 s 47 < X = 58 Sedang 4 5,47% 52,5-5,25 < X = 52,5 + 5,25 µ + 0,5 s < X = µ + 1,5 s 58 < X =68 Tinggi 45 61,64% 52,5 + 5,25 < X = 52,5+15,75 µ + 1,5 s < X X > 68 Sangat tinggi 24 32,87% 52,5+15,75 < X ___________________________________________________________________

Dokumen terkait