• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian

B. Analisis dan Pembahasan 1.Statistik diskriftif 1.Statistik diskriftif

4. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi linier berganda, yaitu:

a. Uji parameter individual (uji statistik t)

Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen (kepemimpinan, komunikasi organisasi dan motivasi) secara parsial terhadap variabel dependen (kinerja karyawan) yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Kriteria pengambilan keputusan untuk uji t (uji

parsial) adalah t hitung ≤ t table atau - t hitung ≥ - t table pada α = 5%

jadi Ho diterima dan t hitung > t table atau - t hitung < - t table pada α

= 5% jadi Ho ditolak (Priyatno, 2012 : 59). Tabel 4.40

Uji parameter individual (uji statistik t)

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 4.169 1.567 2.661 .011 X1 .194 .091 .331 2.125 .039 X2 .178 .068 .263 2.607 .013 X3 .266 .103 .378 2.571 .014

112 Berdasarkan tabel 4.40 diatas maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Artinya nilai konstanta sebesar 4,169 menyatakan bahwa jika tidak ada variabel independen (kepemimpinan, komunikasi organisasi, dan motivasi) maka nilai Y (kinerja) sebesar 4,169.

Angka koefisien X1 0,194 menunjukan bahwa setiap peningkatan kepemimpinan sebesar 1% akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,194. Koefisien X2 0,178 menunjukan bahwa setiap peningkatan komunikasi organisasi sebesar 1% akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,178. Koefisien X3 0,266 menunjukan bahwa setiap peningkatan motivasi 1% akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,266.

Hasil pengujian variabel independen (kepemimpinan, komunikasi organisasi dan motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja karyawan) secara individual (parsial) yang dilakukan dengan uji t (tabel 4.40) maka dapat disimpulkan mengenai pengujian hipotesis secara parsial yang telah dibuat sebelumnya sebagai berikut: 1) Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan

Dapat dilihat pada tabel 4.40 variabel kepemimpinan mempunyai thitung lebih besar dari ttabel (2,125 > 2.01808) dengan tingkat signifikansi sebesar 0.039 < 0.05. hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya variabel

113 kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja karyawan. Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Suddin dan Sudarman (2010) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan variabel kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.

Sutrisno juga mngungkapkan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses kegiatan seseorang untuk menggerakkan orang lain dengan memimpin, membimbing, mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu agar dicapai hasil yang yang diharapkan (Sutrisno, 2009 : 231). Sesuai dengan yang diungkapkan oleh Veitzal dan Deddy tentang kepemimpinan yang merupakan sebuah proses untuk memengaruhi orang lain baik di dalam organisasi maupun di luar organiasasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam suatu situasi dan kondisi tertentu. Proses memengaruhi tersebut sering melibatkan berbagai kekuasaan seperti ancaman, penghargaan, otoritas maupun bujukan (Veitzal dan Deddy, 2011 : 23). Hal ini berarti kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

2) Pengaruh komunikasi organisasi terhadap kinrja karyawan

Dapat dilihat pada tabel 4.40 variabel komunikasi organisasi mempunyai thitung lebih besar dari ttabel (2,607 > 2.01808) dengan tingkat signifikansi sebesar 0.013 < 0.05. hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya

114 variabel komunikasi organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja karyawan. Hasil ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Anwar, dkk (2010) yang menyatakan bahwa komunikasi memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Hal ini sesuai dengan yang diugkapkan oleh Wirjana bahwa komunikasi merupakan pertukaran ide dan informasi dua arah yang menuju tercapainya tujuan bersama (Wirjana, 2007 : 77). Sedangkan Pace & Faules (2010:31) mengemukakan bahwa Komunikasi organisasi adalah sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hierarkis antar yang satu dengan yang lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Berdasarkan hasil ini PT. Citra Makmur Sejahtera dapat terus meningkat komunikasi organisasi karena berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

3) Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan

Dapat dilihat pada tabel 4.40 variabel motivasi mempunyai thitung lebih besar dari ttabel (2,571 > 2.01808) dengan tingkat signifikansi sebesar 0.014 < 0.05. hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya variabel komunikasi organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

115 kinerja karyawan. Hasil ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Cahyono (2012) yang menyatakan bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Hal ini sesuai dengan yang dikemukan Robbins (dalam Sutrisno, 2009 : 117) bahwa motivasi sebagai suatu kerelaan berusaha seoptimal mungkin dalam pencapaian tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha memuaskan beberapa individu. Sedangkan menurut Veithzal (2010:837), motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut merupakan suatu yang invesible yang memberikan kekuatan untuk mendorong individu tersebut bertingkahlaku dalam mencapai tujuan.Berdasarkan hasil ini PT. Citra Makmur Sejahtera dapat terus meningkat motivasi karena berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

b. Uji signifikasi simultan (uji stasistik F)

Uji F dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011: 98). Menurut Santoso (2004: 120) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

3) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel

116 independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

4) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, atau Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

Tabel 4.41

Uji signifikasi simultan (uji stasistik F) ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 329.989 3 109.996 62.920 .000a

Residual 73.424 42 1.748

Total 403.413 45

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Sumber : data yang diolah

Hasil perhitungan statistik yang menggunakan SPSS yang tertera pada tabel diatas, diperoleh Fhitung sebesar 62.920 sedangkan nilai Ftabel sebesar 2,83 yang diperoleh dengan melihat tabel F dengan derajat df1 = k-1 (4-1) dan df2 = n-k (46-4) pada taraf signifikansi 0.05. Karena Fhitung > Ftabel = 62.920 > 2,83 Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya dapat dikatakan bahwa variabel kepemimpinan, komunikasi organisasi motivasi secara bersama-sama (simultan) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja karyawan.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Anwar, dkk (2012) yang menyatakan bahwa kepemimpinan,

117 komunikasi dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Dan hasil ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Jayusman dan Khotimah (2012) yang menyatakan bahwa Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel kepemimpinan, komunikasi dan motivasi terhadap variabel kinerja.

Dokumen terkait