• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Hipotesis (Hasil Modifikasi Model) dan Perbandingan

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL

D. Analisis Model

5. Uji Hipotesis (Hasil Modifikasi Model) dan Perbandingan

Berikut adalah temuan untuk setiap hipotesis (setelah model dimodifikasi) dalam penelitian ini.

Tabel 4.20

Tabulasi Nilai Signifikansi Hubungan Variabel dan Perbandingan Hasil dengan Penelitian Terdahulu (Arnold dan Tapp, 2003)

Hubungan Variabel thitung Keterangan Hasil Penelitian

Terdahulu FS UO - 2.29 Signifikan negatif Signifikan positif FS IE 1,01 Tidak signifikan Signifikan positif FS KDM 2,42 Signifikan positif Signifikan positif UM FS 0,46 Tidak signifikan Signifikan positif UM UO 4,39 Signifikan positif Tidak signifikan UM KDM* 4,00 Signifikan positif _

KM UM 3,87 Signifikan positif Signifikan positif KM IPL 2,86 Signifikan positif Tidak signifikan KM UO* 5,62 Signifikan positif _

KPD KM* 4,41 Signifikan positif _

KPD IPL 3,35 Signifikan positif Tidak signifikan IPL FS 2,04 Signifikan positif Signifikan positif IPL UM 4,92 Signifikan positif Signifikan positif IPL KDM 1,54 Tidak signifikan Signifikan positif

Keterangan: df = 151; α = 0,05; ttabel = 1,975

*) = hubungan baru hasil modifikasi model oleh LISREL 8.54 Sumber: Data lampiran 9 yang diolah, 2008

a. Hipotesis 1

Hipotesis 1: Ukuran organisasi berpengaruh positif terhadap skala usaha pemasaran, keluasan formalitas dan kinerja pemasaran organisasi sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta.

Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah ukuran organisasi berpengaruh positif terhadap skala usaha pemasaran, keluasan formalitas organisasi dan kinerja pemasaran sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.20, dimana nilai ukuran organisasi terhadap skala usaha pemasaran, thitungsebesar 4,39 berpengaruh positif signifikan

pada α = 0,05; ukuran organisasi terhadap keluasan formalitas, thitung sebesar –

2,29 berpengaruh negatif signifikan pada α = 0,05; sedangkan ukuran organisasi terhadap kinerja pemasaran, thitung sebesar 5,62 berpengaruh positif signifikan

pada α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa untuk hipotesis 1: hubungan ukuran organisasi terhadap skala usaha pemasaran terbukti, ukuran organisasi terhadap kinerja pemasaran terbukti, tetapi untuk ukuran organisasi terhadap

keluasan formalitas tidak terbukti karena walaupun signifikan tetapi bernilai negatif.

Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Arnold dan Tapp, (2003), untuk hubungan ukuran organisasi berpengaruh positif terhadap skala usaha pemasaran, tetapi tidak berpengaruh signifikan keluasan formalitas organisasi pada organisasi seni pertunjukkan di kawasan Midwestern Metropolitan Amerika Serikat. Berbeda dengan kasus pada sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta kedua hubungan ini sama-sama bernilai signifikan positif.

b. Hipotesis 2

Hipotesis 2: Integrasi eksternal berpengaruh positif terhadap keluasan formalitas organisasi sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta.

Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah integrasi eksternal berpengaruh positif terhadap keluasan formalitas organisasi sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.20, dimana nilai integrasi eksternal terhadap keluasan formalitas, thitung sebesar 1,01 tidak

berpengaruh signifikan pada α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 tidak terbukti.

Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Arnold dan Tapp, (2003), untuk hubungan integrasi eksternal berpengaruh positif terhadap keluasan formalitas organisasi pada organisasi seni pertunjukkan di kawasan Midwestern Metropolitan Amerika Serikat. Berbeda dengan kasus pada sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta hubungan ini tidak signifikan.

Hipotesis 3: Kepercayaan diri manajemen berpengaruh positif terhadap keluasan formalitas organisasi, skala usaha pemasaran dan implementasi pemasaran langsung (direct marketing) sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta.

Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah kepercayaan diri manajemen berpengaruh positif terhadap keluasan formalitas organisasi, usaha pemasaran dan implementasi pemasaran langsung (direct marketing)sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.20, dimana nilai keprcayaan diri manajerial terhadap keluasan formalitas organisasi, thitung

sebesar 4,42 berpengaruh positif signifikan pada α = 0,05; kepercayaan diri manajerial terhadap skala usaha pemasaran, thitungsebesar 4,00 berpengaruh positif

signifikan pada α = 0,05; sedangkan kepercayaan diri manajerial terhadap implementasi pemasaran langsung, thitung sebesar 1,54 tidak berpengaruh

signifikan pada α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 3: untuk hubungan kepercayaan diri manajerial terhadap keluasan formalitas organisasi dan skala usaha pemasaran terbukti, tetapi untuk hubungan kepercayaan diri manajerial terhadap implementasi pemasaran langsung tidak terbukti.

Kepercayaan diri manajemen berpengaruh positif terhadap keluasan formalitas organisasi, dan implementasi pemasaran langsung (direct marketing) sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Berasarkan hasil penelitian Arnold dan Tapp, (2003), hubungan ini juga berlaku pada organisasi seni pertunjukkan di kawasan Midwestern Metropolitan Amerika Serikat.

Hipotesis 4: Formalitas organisasi berpengaruh positif terhadap skala usaha pemasaran yang lebih luas dan implementasi pemasaran langsung (direct marketing) sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta.

Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah formalitas organisasi berpengaruh positif terhadap skala usaha pemasaran yang lebih luas dan implementasi pemasaran langsung (direct marketing) sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.20, dimana nilai formalitas organisasi terhadap skala usaha pemasaran, thitung sebesar 0,46

tidak berpengaruh signifikan pada α = 0,05; formalitas organisasi terhadap implementasi pemasaran langsung, thitung sebesar 2,04 berpengaruh positif

signifikan pada α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 4: untuk hubungan formalitas organisasi terhadap skala usaha pemasaran tidak terbukti, tetapi hubungan formalitas organisasi terhadap implementasi pemasaran langsung terbukti.

Formalitas organisasi berpengaruh positif pada penelitian terdahulu (Arnold dan Tapp, 2003), tidak berlaku pada kasus sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Tetapi hubungan formalitas organisasi terhadap skala usaha mempunyai pengaruh signifikan positif baik pada organisasi seni pertunjukkan di kawasan Midwestern Metropolitan Amerika Serikat maupun sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta.

Hipotesis 5: Usaha pemasaran berpengaruh positif terhadap implementasi pemasaran langsung (direct marketing), kinerja penggalangan dana, dan kinerja pemasaran sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta.

Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah usaha pemasaran berpengaruh positif terhadap implementasi pemasaran langsung (direct marketing), kinerja penggalangan dana, dan kinerja pemasaran sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.20, dimana nilai usaha pemasaran terhadap implementasi pemasaran langsung, thitung sebesar 4,92

berpengaruh positif signifikan pada α = 0,05; usaha pemasaran terhadap kinerja pemasaran, thitung sebesar 3,87 berpengaruh positif signifikan pada α = 0,05;

sedangkan usaha pemasaran terhadap kinerja penggalangan dana, thitung sebesar

0,90 tidak berpengaruh signifikan pada α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 5: untuk hubungan usaha pemasaran terhadap implementasi pemasaran langsung dan kinerja pemasaranterbukti, tetapi untuk usaha pemasaran terhadap kinerja penggalangan danatidak terbukti.

Usaha pemasaran berpengaruh positif terhadap implementasi pemasaran langsung (direct marketing), dan kinerja pemasaran sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Kasus ini sama dengan kasus yang terjadi pada hasil penelitian terdahulu oleh Arnold dan Tapp, (2003).

f. Hipotesis 6

Hipotesis 6: Implementasi pemasaran langsung (direct marketing) berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran dan kinerja penggalangan dana sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta.

Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah implementasi pemasaran langsung (direct marketing) berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran dan kinerja penggalangan dana sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.20, dimana nilai implementasi pemasaran langsung terhadap kinerja pemasaran, thitung sebesar 2,86 berpengaruh

positif signifikan pada α = 0,05; implementasi pemasaran langsung terhadap kinerja penggalangan dana, thitungsebesar 3,35 berpengaruh positif signifikan pada

α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 6 terbukti.

Implementasi pemasaran langsung (direct marketing) berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran dan kinerja penggalangan dana sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Kasus ini sama dengan kasus yang terjadi pada hasil penelitian terdahulu oleh Arnold dan Tapp, (2003).

g. Hipotesis 7

Hipotesis 7: Kinerja pemasaran berpengaruh positif terhadap kinerja penggalangan dana sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta.

Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah kinerja pemasaran berpengaruh positif terhadap kinerja penggalangan dana sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.20, dimana nilai kinerja pemasaran terhadap kinerja pemasaran, thitung sebesar 4,41 berpengaruh

positif signifikan pada α = 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa hipotesis 7 terbukti.

Hasil modifikasi model selain berdampak pada penambahan hubungan antar variabel juga terdapat beberapa hubungan tidak langsung yang terjadi antar variabel. Beberapa hubungan tersebut ditabulasi dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.21

Hubungan Langsung dan Tidak Langsung Hasil Modifikasi Variabel Keterangan Hubungan Variabel Koefisien

Standarisasi

Signifikansi Pengaruh Langsung UO KM 0,38 Signifikan positif

Pengaruh tak Langsung UO UM 0,32 Signifikan positif UM KM 0,28 Signifikan positif

Pengaruh Langsung KDM UM 0,30 Signifikan positif

Pengaruh tak Langsung KDM FS 0,20 Signifikan positif FS UM 0,03 Signifikan positif

Pengaruh Langsung KDM IPL 0,12 Tidak signifikan

Pengaruh tak Langsung KDM FS 0,20 Signifikan positif FS IPL 0,15 Signifikan positif Sumber: Data lampiran 9 yang diolah, 2008

Dari data tabel 4.21 di atas terlihat bahwa hasil modifikasi memunculkan 3 hubungan tidak langsung, yaitu dari hubungan variabel UO terhadap KM, KDM terhadap UM, dan KDM terhadap IPL.

Hubungan variabel UO terhadap KM memunculkan hubungan tidak langsung melalui variabel UM. Hal ini mengindikasikan bahwa KM dapat dipengaruhi secara langsung maupun tidak langsung. Walaupun pengaruh langsung mempunyai pengaruh lebih besar dengan koefisien standarisasi sebesar 0,38, atau peningkatan variabel KM berpengaruh sebesar 0,38 terhadap peningkatan variabel UM, tetapi jalur tidak langsung juga mempunyai pengaruh yang tidak bisa diabaikan begitu saja, karena pengaruhnya juga bernilai signifikan.

Hubungan variabel KDM terhadap UM memunculkan hubungan tidak langsung melalui variabel FS. Tetapi hubungan ini meupakan hubungan langsung murni. Karena walaupun pada hubungan tidak langsung variabel KDM terhadap

FS bernilai signifikan (koefisien standarisasi = 0,20), tetapi hubungan FS terhadap UM tidak signifikan hanya mempunyai pengaruh sebesar 0,30. Hal ini mengindikasikan bahwa UM secara mutlak dan secara langsung dipengaruhi oleh variabel KDM.

Pada hubungan ke tiga, yaitu hubungan KDM terhadap IPL merupakan hubungan tidak langsung murni melalui variabel FS. Hal ini dikarenakan hubungan langsung pada KDM terhadap IPL tidak signifikan (koefisien standarisasi = 0,12). Pada hubungan tidak langsung melalui variabel FS, yaitu KDM terhadap FS, dan FS terhadap IPL mempunyai hubungan signifikan yaitu masing-masing dengan koefisien standarisasi 0,20 dan 0,15.

Dokumen terkait