• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Hipotesis

Dalam dokumen MOTIF MENONTON REALITY SHOW (Halaman 89-95)

2. Kekurangan Televisi

4.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis merupakan pengujian data statistik untuk mengetahui jawaban rumusan permasalahan penelitian. Uji hipotesis, dalam penelitian ini yaitu variabel X (Motif Menonton) dan variabel Y (Kepuasan Menonton) yang dilakukan dengan menggunakan test statistik (Spearman’s Rho Rank-Order Correlation) melalui aplikasi SPSS versi 20, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.18

Berdasarkan uji hipotesis pada tabel diatas, maka diperoleh hasil koefisien korelasi (rho) sebesar 404. Berdasarkan tabel uji hipotesis diatas dapat dilihat bahwa (rho) 404 terlihat angka signifikansi (sig.2-tailed)= 0,000 yang berarti bahwa angka signifikasi <0.05 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Sesuai dengan data yang didapat, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh motif menonton Reality Show karma dalam memenuhi kebutuhan Ibu Rumah tangga desa Pertambatan. Selanjutnya, untuk melihat tinggi rendahnya korelasi (derajat) digunakan Skala Guilford, sebagai berikut :

<0,20 : Hubungan rendah sekali

Correlations

totalx totaly Spearman's rho totalx Correlation Coefficient 1.000 .404**

Sig. (2-tailed) . .000

N 96 96

totaly Correlation Coefficient .404** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 96 96

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

0,20-0,40 : Hubungan rendah tapi pasti 0,41-0,70 : Hubungan yang cukup berarti 0,71-0,91 : Hubungan yang cukup tinggi 0,91 : Hubungan yang sangat tinggi

Berdasarkan hasil Korelasi Spearman pada tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa besar korelasi koefisien Spearman (rho) adalah 0,404. Yang menunjukkan korelasi hubungan yang cukup berarti. Signifikansi hasil korelasi dapat dilihat berdasarkan perbandingan nilai probabilitas dan tanda */** (Flat og significant) yang diberikan SPSS Statistic 20. Jika probabilitas >0,05 maka Ha ditolak, dan sebaliknya jika probabilitas <0,05 maka Ha diterima.

Setelah mengetahui hasil data diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil uji hipotesis motif menonton Reality Show karma dalam memenuhi kebutuhan Ibu Rumah tangga desa Pertambatan dengan nilai 0,404. Hal ini menunjukkan (rho) berada diantara angka (0,41-0,70) yang artinya memiliki hubungan yang cukup berarti. Dengan demikian dapat disimpulkan dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian ini diterima dan signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa motif menonton memiliki hubungan yang cukup berarti terhadap pemuasan kebutuhan ibu rumah tanga desa Pertambatan.

4.5 Pembahasan

Dalam penelitian ini, peneliti memilih ibu rumah tangga Desa Pertambatan sebagai objek penelitian. Melalui pra survey peneliti menemukan bahwa mayoritas dari mereka menonton tayangan reality show karma.

Berdasakan data dari hasil penyebaran kuesioner sebanyak 96 responden ibu rumah tangga desa Pertambatan yang menonton tayangan reality show karma yang berisikan 36 pertanyaan, dimana 18 pertanyaan berisikan tentang motif dan 18 pertanyaan tentang kepuasan. Maka penulis akan membahas tentang pengaruh motif terhadap kepuasan yang diperoleh dari data yang didapatkan, mengenai motif terhadap kepuasan . Hasil penelitian menjelaskan motif responden menonton reality show Karma berdasarkan teori uses and gratification. Teori ini menjelaskan bahwa responden penelitian ini menonton tayangan reality show Karma karena memiliki motif tertentu. Motif tersebut diantaranya motif informasi, motif identitas pribadi, motif integrasi social dan motif hiburan.

1. Motif informasi menimbulkan kepuasan bagi khalayak sehingga menarik khalayak untuk menonton tayangan ―Reality show Karma‖. Hal ini menunjukan bahwa motif informasi seperti keterbukaan informasi, bimbingan, pemuasan, pembelajaran dan pemahaman diperoleh dengan menonton tayangan ―reality show Karma‖. Hasil perbandingan yang diperoleh dalam motif informasi responden sangat puas terhadap tayangan ―Reality show Karma‖.

Tayangan ―Reality show Karma‖ dalam identitas pribadi, peneltian ini diharapakan dapat memberikan seperti rasa ingin tahu, pembelajaran, inspirasi dan pemahaman yang diperoleh dengan menonton tayangan. hasil dari penelitian ini pada motif identitas pribadi tidak berpengaruh terhadap kepuasan penonton.

Tayangan ―Reality show Karma‖ dalam motif intergritas dan interksi sosial, penelitin ini diharapakan dapat memberikan bahan percakapan, hubungan keluarga, hubungan dengan orang lain dan memiliki informasi terbaru. Namun hasil penelitian ini menunjukan bahwa motif intergritas dan interaksi sosial tidak memiliki pengaruh terhadap kepuasan penonton, tayangan ―Reality show Karma‖.

2. Hal ini dipengaruhi oleh dominan kepuasan yang diperoleh sebesar 60,4%

responden menjawab setuju dengan menonton reality show Karma responden memperoleh rasa tenang melalui penambahan pengetahuan, dibandingkan kepuasan yang keinginan diperoleh melalui motif informasi sebesar 56,3%

responden menjawab setuju dengan keinginan memperoleh rasa tenang melalui penambahan pengetahuan ―Reality show Karma‖

Kepuasan Identitas Pribadi yang ingin diperoleh sebesar 62,5% responden menjawab setuju dengan keinginan mendapatkan ingin menginspirasi hal-hal yang sesuai dengan kepribadian, dibandingkan kepuasan yang diperoleh melalui motif identitas pribadi sebesar 38,5% responden menjawab setuju dengan memperoleh perilaku ibu rumah tangga yang baik dalam tayangan ―reality show Karma‖.

Kepuasan Integrasi Sosial yang ingin diperoleh sebesar 74,0% responden menjawab setuju dengan setelah menonton tayangan ―reality show Karma‖ mereka dianggap mempunyai info baru mengenai tayangan, dibandingkan hasil yang diperoleh melalui motif intergritas sosial sebesar 66,7% responden menjawab setuju dengan keinginan menemukan bahan percakapan dengan teman dalam tayangan “reality show Karma‖.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa motif Hiburan memiliki pengaruh terhadap kepuasan penonton, tayangan ―Reality show Karma‖ hal ini menunjukan bahwa penonton dapat menghilangkan rasa bosan. Dilihat dari hasil perbandingan yang diperoleh dalam motif Hiburan responden sangat puas terhadap tayangan

―Reality show Karma‖. Hal ini dipengaruhi oleh dominan kepuasan yang diperoleh sebesar 74,0% responden menjawab setuju dengan responden ingin mengilangkan rasa bosan, dibandingkan kepuasan yang keinginan diperoleh melalui motif hiburan sebesar 69,8% responden menjawab setuju dengan memperoleh dapat menghilangkan rasa bosan.

3. Setelah menganilisis data pada kuesioner melalui tabel data tunggal dan tabel silang, selanjutnya digunakan uji hipotesis tata jenjang (Rank Order Correlation Coefisient) oleh Spearman untuk menguji hipotesis yang diajukan terhadap

hubungan motif menonton reality show karma dengan pemuasan kebutuhan ibu rumah tangga.

Berdasarkan pengolahan data menggunakan SPSS 20 diperoleh hasil koefisien korelasi (rho) sebesar 404. Data signifikanasi menunjukkan 0,000 yang berarti

<0,05 yang bermakna hubungan yang signifikan sehingga Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh terhadap hubungan motif menonton terhadap pemuasan kebutuhan ibu rumah tangga Desa Pertambatan. Setelah mengetahui adanya hubungan yang signifikan selanjutnya adalah melihat tinggi rendahnya korelasi yang menggunakan Skala Guilford. Hasil koefisien Spearman (rho) adalah 0,404 yang berada di skala 0,41-0,70. Hasil ini menunjukkan terdapat hubungan yang cukup berarti antara motif menonton reality show Karma terhadap pemuasan kebutuhan ibu rumah tangga Desa Pertambatan.

5.1 Kesimpulan

Setelah seluruh data dianalisis, maka secara keseluruhan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Penonton tayangan Reality Show Karma dalam penelitian ini memiliki banyak motif untuk menonton tayangan ini. Hal ini dilihat dari mayoritas responden menonton tayangan ini setiap harinya. Adapun lama waktu menonton tayangan reality show karma yaitu selama 6-10 jam, serta menonton tayangan ini dapat diunduh melalui smartphone. Responden dalam penelitian ini menonton tayangan reality show keinginan memperoleh rasa tenang melalui penambahan pengetahuan dalam tayangan, ingin menginspirasi hal-hal yang sesuai dengan kepribadian, keinginan menemukan bahan percakapan dengan teman, dan ingin menghilangkan rasa bosan dalam tayangan reality show Karma.

2. Pemenuhan kepuasan penonton tercapai melalui ntayangan reality show karma. Tayangan ini memberikan memberikan manfaat bagi penonton karena dapat memperoleh rasa tenang, menemukan bahan perccakapan dengan teman, melepaskan diri dari permasalahan sehari-hari, dan juga dapat menghilangkan rasa bosan.

3. Berdasarkan hasil penelitian dan melalui perhitungan hasil uji hipotesis menggunakan rumus Spearman’s Rho RankOrder Correlations nilai (rho) sebesar 0,00 yang artinya <0,05 sehingga Ha diterima. Selanjutnya berdasarkan skala perhitungan Guildford, dengan nilai sebesar 0,404 maka didapatkan koefisien korelasi yang menunjukkan terdapat hubungan yang cukup berarti antara hubungan motif menonton reality show Karma dengan pemuasan kebutuhan ibu rumah tangga Desa Pertambatan.

5.2 Saran

Berdasarkan proses selama penelitian, peneliti menyadari ada beberapa masukan yang perlu diperhatikan untuk menjadikan penelitian ini lebih baik

kedepannya. Saran yang diharapkan menjadi masukan positif agar kedepannya penelitian ini lebih baik lagi.

Dalam dokumen MOTIF MENONTON REALITY SHOW (Halaman 89-95)

Dokumen terkait