BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3. Uji Korelasi antara Rerata PretestdanPosttest
4.1.3 Uji Hipotesis Penelitian II
Hipotesis penelitian II adalah penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mencipta pada pelajaran IPA materibahan tali-temali berdasarkan bahan penyusunnyakelas V SD Kanisius Sorowajan, Bantul semester gasal tahun ajaran 2015/2016. Variabel dependen dari hipotesis II adalah kemampuan mencipta, sedangkan variabel independennya adalah penggunaan metode inkuiri. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel dependen adalah 4 item soal uraian, yaitu pada nomor 6a, 6b, 6c, dan 6d. Pada setiap tem soal tersebut terdiri dari masing-masing 1 indikator yang berurutan, yaitu merumuskan, membuat hipotesis, merencanakan, mendesain.
Analisis statistik secara keseluruhan menggunakan program komputer IBM
SPSS Statistics 20 for Windows dengan tingkat kepercayaan yang digunakan adaah
95%. Berikut merupakan langkah-langkah analisis data yang digunakan: (1) uji normalitas distribusi data, uji ini berguna utuk mengetahui jenis uji statistik yang
2,56 3,34 3,02 2,6 4,02 3,9 0 1 2 3 4 5
Pretest Posttest I Posttest II
Perbandingan Rerata Pretest, Posttest I, dan
Posttest II
Kontrol Eksperimen
72
akan digunakan oleh peneliti, apakah yang digunakan statistik parametrik ataukah nonparametrik, (2) uji perbedaan rerata skor pretest, uji ini berguna untuk mengetahui kemampuan awal antara kelompok kontrol dan eksperimen, (3) uji signifikansi pengaruh perlakuan, berguna untuk melihat perbedaan selisih skor pretest dan
posttest I kelompok kedua kelompok, (4) uji besar pengaruh perlakuan
dilakukanuntuk mengetahui besarnya pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi,(5) penghitungan persentase peningkatan rerata pretest ke
pottest bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan rerata dari pretest ke posttest I pada kelompok kontrol maupun pada kelompok eksperimen,(6) uji
signifikansi peningkatan rerata skor pretest ke posttest Ibertujuan mengetahui apakah ada peningkatan yang signifikan dari pretest ke posttest I pada kelompok kontrol maupun eksperimen,(7) uji korelasi rerata pretest ke posttest Ibertujuan mengtahui hubungan antara skor pretest dan rerata skor posttest I dari kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen,(8) uji retensi pengaruh perlakuan bertujuan mengetahui apakah terdapat peningkatan skor yang signifikan dari posttest I ke posttest II pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.
4.1.3.1 Uji Normalitas Distribusi Data
Uji normalitas distribusi data ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui normal atau tidak distribusi data yang diperoleh. Uji normalitas data pada kemampuan mencipta dilakukan dengan cara menganalisis skor pretest, posttest I,
posttest II, dan selisih pretest ke posttest I. Analisis data dilakukan pada kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen dengan menggunakan uji
statistikKolmogorov-Smirnov (Priyatno, 2008: 28). Kesimpulan hasil uji normalitas data diperolehberdasarkan kriteria sebagai berikut: (1) jika Sig. (2-tailed)> 0,05, maka distribusi data normal. Jika Sig. (2-tailed)< 0.05, maka distribusi data tidak normal. (2) Jika distribusi data normal, maka uji statistik yang digunakan analisis data selanjutnya adalah statistik parametrik dengan Independent samples t-test atau Paired
samples t-test(Field, 2009: 326). Jika distribusi data tidak normal, maka uji statistik
yang digunakan untuk analisis data selanjutnya adalah statistik non-prametrik dengan
73
kemampuan mencipta pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.11. (lihat Lampiran 4.5.2)
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Mencipta
No Aspek Sig. (2-tailed) Keterangan
1 Pretest mencipta kelompok kontrol 0,556 Normal
2 Posttest I mencipta kelompok kontrol 0,741 Normal
3 Posttest II mencipta kelompok kontrol 0,504 Normal
4 Rerata selisih skor pretest-pottest I mencipta kelompok control
0,413 Normal
5 Pretest mencipta kelompok eksperimen 0,450 Normal
6 Posttest I mencipta kelompok eksperimen 0,807 Normal
7 Posttest II mencipta kelompok eksperimen 0,929 Normal
8 Rerata selisih skor pretest-pottest I mencipta kelompok eksperimen
0,474 Normal
Berdasarkan data yang terdapat pada tabel diatas menunjukkan bahwa keseluruhan aspek berada pada harga Sig. (2-tailed) > 0,05, maka dari itu dapat disimpulkan bahwa seluruh aspek memiliki distribusi data normal. Data yang terdistribusi dengan normal tersebut diantaranya data pretest, posttest I, posttest II, dan selisih pretest ke posttest I pada kemampuan mencipta pada kelompok kontrol dan eksperimen. Oleh karena semua data terdistribusi normal, maka analisis data selanjutnya menggunakan statistik parametrik dengan Independen samples t-testatau dengan Paired samples t-test.
4.1.3.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal
Uji perbandingan skor pretest dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki kemampuan awal yang sama atau tidak sehingga dimungkinkan untuk dilakukan pembandingan (Priyatno, 2008: 31). Jika hasil pretest menunjukkan bahwa kedua kelompok mempunyai kemampuan yang sama, maka penelitian dapat dilanjutkan dengan melakukan pembandingan antara kelompok kelompok kontrol dan eksperimen yang diberikan perlakukan berbeda.Statistik yang digunakan dalam menguji perbedaan kemampuan awal dalam
74
penelitian ini adalah statistik parametrik dengan Independent Samples T-test karena setelah dilakukan uji normalitas menggunakanKolmogorov-Smirnov Test data memiliki distribusi yang normal dari dua kelompok yang berbeda (Field, 2009: 326). Sebelum menarik kesimpulan maka dilakukan uji asumsi terlebih dahulu untuk memeriksa homogenitas varians. Uji asumsidengan cara melihat harga Sig.Leavene’s
test. Jika harga Sig.<0,05, maka tidak terdapat homogenitas varians pada dua data
yang dibandingkan. Jika harga Sig.>0,05, maka terdapat homogenitas varians pada dua data yang dibandingkan (Field, 2009: 150). Hasil uji asumsi dapat dilihat pada tabel 4.12. (lihat Lampiran 4.6.2)
Tabel 4.12 Hasil Uji Asumsi Terhadap Homogenitas Varians Kemampuan
Mencipta
Uji Statistik F Sig.
Independent Samples T-test 0,77 0,386
Hasil uji asumsidengan tingkat kepercayaan 95% menunjukkan bahwa terdapat homogenitas varians data karena harga Sig.> 0,05. Karena data varians homogen, maka pada hasil uji statistik IndependentSamples T-test data yang digunakan adalah adalah data pada setiap kolom baris pertama output SPSS (Field, 2009: 340).Kriteria yang digunakan adalah Hnull ditolak jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05, dengan kepercayaan yang digunakan adalah 95% (Field, 2009: 53).Hasil dari uji perbedaan kemampuan awal kemampuan mencipta antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.11. (lihat Lampiran 4.6.2)
Tabel 4.13 Hasil Uji Perbedaan Kemampuan Awal Mencipta
Uji Statistik Sig. (2-tailed) Keterangan
Independent samples t-test 0,27 Tidak ada perbedaan
Skor rerata pretest kelompok eksperimen lebih besar daripada kelompok kontrol. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis data statistik dengan Independent
samples t-testmenunjukkan skor yang diperoleh pada kelompok kontrol diantaranya
M = 1,86; SD = 0,67; SE = 0,13 ; n = 27; dan df = 51. Sedangkan pada kelompok
eksperimen diantaranya M = 2,10; SD = 0,86; SE = 0,17; n = 26 ; dan df = 51. Hasil analisis statistik tersebut juga diperoleh harga Sig. (2-tailed) yaitu 0,27 dan harga t = -
75
1,11 dengan tingkat kepercayaan 95%. Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa harga
Sig. (2-tailed) > 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan untuk kemampuan mencipta antara kelompok kontrol dan kelompok ekperimen dilihat dari skor pretest.
4.1.3.3 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan
Uji signifikansi pengaruh perlakuan bertujuan untuk mengetahui apakah metode inkuiri berpengaruhterhadap kemampuan mencipta siswa. Sebelum menguji pengaruh perlakuan dilakukan perhitungan rerata selisih antara pretest ke
posttest I pada masing-masing kelompok terlebih dahulu. Perhitungan uji signifikansi
pengaruh perlakuan dengan cara (O2 - O1) – (O4 - O3) atau mengurangkan selisih
pretest-posttest I kelompok eksperimen dengan selisih kelompok kontrol.
Penghitungannya adalah(3,9585– 2,0962) – (2,6300–1,8611). Hasil penghitungannya adalah 1,09 (bernilai positif). Dapat disimpulkan bahwa metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mencipta. Apakah pengaruhnya signifikan atau tidak akan dianalisis dengan uji statistik berikut.
Data rerata selisih pretest ke posttest Iyang telah diuji normalitasnya dengan
Kolmogorov Smirnov Test sehingga diperoleh hasil data yang terdistribusi normal.
Setelah itu dilakukan uji pengaruh perlakuan dengan cara menghitung rerata selisih skor pretest ke posttest Idari kelompok eksperimen dengan rerata selisih rerata skor
pretest ke posttest I dari kelompok kontrol (Cohen, 2007: 276-277). Data hasil uji
normalitas menunjukkan data terdistribusi dengan normal dari dua kelompok yang berbeda, maka analisis statistik selanjutnya adalah statistik parametrik dengan
Independen samples t-test(Field: 2007: 326).Namun sebelum menarik kesimpulan
dilakukan uji asumsi terlebih dahulu untuk memeriksa homogenitas varians.Uji asumsi ini dilakukan dengan melihat harga Sig.Leavene’s test. Jika harga Sig.<0,05, maka tidak terdapat homogenitas varians pada dua data yang dibandingkan. Jika harga Sig.>0,05, maka terdapat homogenitas varians pada dua data yang dibandingkan (Field, 2009: 150). Hasil uji asumsi dapat dilihat pada tabel 4.12. (lihat Lampiran 4.7.2)
76
Tabel 4.14 Hasil Uji Asumsi Terhadap Homogenitas Varians Kemampuan
Mencipta
Uji Statistik F Sig.
Leavene’s test 0,42 0,52
Hasil uji asumsidengan tingkat kepercayaan 95% menunjukkan bahwa terdapat homogenitas varians data karena harga Sig.> 0,05. Karena data varians homogen, maka data yang digunakan pada hasil uji statistik Independentsamples t-testadalah adalah data pada setiap kolom baris pertama output SPSS (Field, 2009: 340). Kriteria yang digunakan adalah Hnull ditolak jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05, dengan kepercayaan yang digunakan adalah 95% (Field, 2009: 53).Hasil uji signifikansi pengaruh perlakuan untuk kemampuan mencipta ditunjukkan pada tabel 4.13. (lihat Lampiran 4.7.2)
Tabel 4.15 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan Kemampuan Mencipta
Uji Statistik Sig. (2-tailed) Keterangan
Independent samples t-test 0,000 Ada perbedaan
Analisis data menunjukkan bahwa skor rerata kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada kelompok kontrol. Hal ini dibuktikan dengan skor yang diperoleh pada. kelompok kontrol diantaranya M = 0,77; SD = 0,72; SE = 0,14; n = 27 ; dan df = 51. Sedangkan pada kelompok eksperimen diantaranya M = 1,86; SD = 0,84; SE = 0,17 ;
n = 26; dan df = 51. Analisis dengan Independent Samples T-test diperoleh harga Sig.
(2-tailed) yaitu 0,000 dan harga t = - 5,06 dengan tingkat kepercayaan 95%. Dari penjelasan tersebut nampak bahwa ada perbedaan yang signifikan pada antara rerata selisih skor pretest ke posttest I pada kemampuan mencipta kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mencipta. Dengan demikian hasil analisis mengafirmasi hipotesis penelitian II. Hasil perbandingan rerata skor pretest ke posttest I untuk kemampuan mencipta pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ditunjukkan pada grafik di bawah ini.
77
Gambar 4.4 Diagram Rerata Selisih Skor Pretest ke Posttest I Kemampuan Mencipta 4.1.3.4 Uji Besar Pengaruh Perlakuan (Effect Size)
Uji besar pengaruh perlakuan atau effect size dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan
mencipta. Rumus yang digunakan untuk menguji peningkatan atau selisih skor pretest ke posttest I ini adalah rumus koefisien korelasi Pearson karena data yang
diperoleh terdistribusi normal (Field, 2009: 332). Peneliti melakukan penghitungan untuk menguji besar pengaruh perlakuan dengan berpedoman pada kriteria yaitu, untuk efek kecil jika r = 0,10 yang setara dengan 1%, efek menengah jika r = 0,30 yang setara dengan 9%, sedangkan untuk efek besar jika r = 0,50 yang setara dengan 25% Field (2009: 57). Penghitungan dilakukan dengan mengambil t dari uji signifikansi pengaruh perlakuan dengan uji Independen Samples T-test. Dari penghitungan yang dilakukan menghasilkan besar pengaruh penggunaan metode inkuiri pada kemampuan mencipta yaitur = 0,57 atau 33%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa metode inkuiri memiliki efek yang besar (Field, 2009: 57). Di bawah ini merupakan tabel yang menunjukkan hasil perhitungan effect size terhadap kemampuan mencipta. (lihat Lampiran 4.8)
78
Tabel 4.16 Hasil Uji Pengaruh Perlakuan (Effect Size) Kemampuan Mencipta
Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Variabel t t2 df r (effect size) R2 % Efek
Mencipta -5,05 25 51 0,57 0,33 33 Besar
4.1.3.5 Analisis Lebih Lanjut