• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

H. Teknik Analisis Data

5. Uji Hipotesis

Menurut Muthmainah (2016) Hipotesis merupakan kesimpulan teoritis atau sementara dalam penelitian. Hipotesis merupakan hasil akhir dari proses berpikir deduktif (logika deduktif). Logika deduktif menganut atas asas koherensi, mengingat premis merupakan informasi yang bersumber dari pernyataan yang telah teruji kebenarannya, maka hipotesis yang dirumuskan akan mempunyai derajat kebenaran yang tidak jauh berbeda dengan premis. Metode yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan menentukan tingkat signifikansi dengan uji simultan (Uji F dan R²) dan Uji parsial (Uji t).

a. Koefisien Determinasi (R²)

Menurut Ghozali, Koefisien Determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0-1. Nilai R² yang semakin mendekati 0 atau kecil, berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Sedangkan jika nilai R² yang semakin mendekati 1 atau besar, berarti variabel independen mampu dalam memberikan hampir keseluruhan informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Menurut Ghazali, Uji statistik F digunakan untuk mengetahui dan menunjukkan apakah semua variabel indepnden mempunyai pengaruh

terhadap variabel dependen. Pembuktian dilakukan dengan membandingkan nilai F-tabel dengan F-hitung. Untuk menentukan F tabel, tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5% dengan derajat kebebasan :

df1 = jumlah total variabel – 1

df2 = n-k-1 Keterangan :

n = Jumlah Responden

k = Jumlah Variabel Independen

Kriteria pengujian yang digunakan adalah :

1) Apabila nilai F-hitung < F-tabel pada α=5%, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

2) Apabila nilai F-hitung > F-tabel pada α=5%, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dengan kata lain pengujian ini bertujuan untuk memastikan apakah variabel independen yang terdapat dalam

persamaan tersebut berpengaruh terhadap nilai variabel dependen. Uji t dilakukan dengan membandingkan antara t-hitung dengan t-tabel.

Untuk menentukan nilai t-tabel ditentukan dengan tingkat signifikansi 5% dan 2 sisi dengan derajat kebebasan df = (n-k-1) dimana :

n = Jumlah Responden

k = Jumlah Variabel Independen

Adapun kriteria pengujian yang digunakan adalah :

1) Jika t-hitung < t-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

2) Jika t-hitung > t-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

53 BAB IV

GAMBARAN UMUM PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

A. Program Studi Akuntansi USD

1. Sejarah Program Studi Akuntansi USD

Program Studi (PS) Akuntansi Universitas Sanata Dharma (USD) berdiri sejak beralihnya Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Sanata Dharma menjadi Universitas Sanata Dharma (USD) berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 46/D/0/1993 tanggal 20 April 1993. Berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 48/D/0/1993 tanggal 26 April 1993, Program Studi Akuntansi USD mendapatkan status terdaftar. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa program studi akuntansi USD didirikan sejak tanggal 26 April 1993.

Sebagai bentuk upaya perbaikan berkelanjutan dalam penyelenggaraan suatu program studi dan evaluasi diri, maka Program Studi Akuntansi USD mengajukan penilaian pengelolaan program studi kepada pihak yang berwenang yaitu Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Berdasarkan surat keputuusan BAN-PT Nomor: 03110/Ak-I-III-017/USDAKT/VII/2000, Program Studi Akuntansi USD dinyatakan terakreditasi dengan peringkat Akreditasi B (Baik). Pada tahun akademik 2009/2010, Program Studi Akuntansi USD kembali mengajukan reakreditasi kepada BAN-PT. Berdasarkan surat keputusan BAN-PT

nomor: 042/BAN-PT/Ak-XIII/S1/I/2011, Program Studi Akuntansi USD dinyatakan terakreditasi dengan peringkat Akreditasi A (Amat Baik) yang berlaku sejak tanggal 21 Januari 2011 sampai dengan 21 Januari 2016.

Kemudian pada tahun 2015, Program Studi Akuntansi kembali melakukan reakreditasi. Berdasarkan surat keputusan BAN-PT nomor:

1151/SK/BAN-PT/Akred/S/XI/2015, Program Studi Akuntansi USD dinyatakan terakreditasi dengan peringkat Akreditasi B (Baik) yang berlaku sampai dengan 14 November 2020. Pada tahun 2019, Program Studi Akuntansi kembali mengajukan reakreditasi kepada BAN-PT.

Berdasarkan surat keputusan BAN-PT nomor: 6216/SK/BAN-PT/Akred/S/X/2020, Program Studi Akuntansi dinyatakan terakreditasi dengan peringkat Akreditasi B (Baik) yang berlaku sejak 06 Oktober 2020 sampai dengan 06 Oktober 2025.

2. Prospek Lulusan Program Studi Akuntansi USD

Lulusan Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma banyak bekerja dikantor Akuntan Publik, Perusahaan Swasta, Lembaga Pemerintah, BUMN, Organisasi Nir Laba, dan Lembaga Pemerintah.

Selain itu sebagai lulusan Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma memilih membangun bisnis maupun menjadi konsultan pajak, konsultan jasa akuntansi, dan konsultan sistem informasi akuntansi.

3. Visi Misi Program Studi Akuntansi USD a. Visi Program Studi Akuntansi USD

“Menjadi program studi yang unggul dan berwawasan global dalam pengembangan ilmu akuntansi demi terwujudnya masyarakat yang semakin bermartabat.”

b. Misi Program Studi Akuntansi USD

1) Menyelenggarakan pendidikan akuntansi yang berlandaskan paradigma pedagogi ignasian yang berciri cura personalis, dialogis, pluralistik, dan transformatif.

2) Melaksanakan penelitian ilmu akuntansi yang menghargai kebebasan akademik dan otonomi keilmuan.

3) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat untuk memelihara keutuhan ciptaan Tuhan.

4. Tujuan dan Sasaran Program Studi Akuntansi USD a. Tujuan Program Studi Akuntansi USD

1) Menghasilkan akuntan pemula dan auditor pemula yang cerdas, humanis, dan berintegritas.

2) Menghasilkan karya penelitian yang berorientasi pada keutuhan ciptaan Tuhan di bidang ilmu pengetahuan akuntansi yang mengedepankan sifat yang objektif dan bersikap jujur.

3) Menghasilkan karya pengabdian kepada masyarakat yang terprogram untuk memelihara keutuhan ciptaan Tuhan.

b. Sasaran Program Studi Akuntansi USD

1) Meningkatnya kualitas lulusan yang diukur dengan:

a) 55% mahasiswa lulusan tepat waktu (4 tahun) dengan IPK rata-rata 3,2

b) Masa tunggu lulusan untuk mendapat pekerjaan maksimal 3 bulan.

c) Lebih dari 60% lulusan bekerja sesuai dengan ilmu akuntansi.

2) Meningkatnya kuantitas dan kualitas penelitian dosen yang dilaksanakan secara individu, kelompok, dan bersama mahasiswa sesuai dengan road map penelitian yang diukur dengan:

a) Rata-rata karya ilmiah penelitian ≥ 1 per dosen per tahun.

b) Rata-rata jumlah publikasi karya ilmiah penelitian dalam jurnal bereputasi dan atau buku ≥ 1 per dosen per tahun.

3) Meningkatnya kuantitas dan kualitas pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan secara individu, kelompok, dan bersama mahasiswa yang diukur dengan:

a) Rata-rata jumlah pengabdian kepada masyarakat ≥ 2 per dosen per tahun

b) Rata-rata jumlah pengabdian kepada masyarakat yang didanai dana hibah bersaing ≥ 1 per dosen per tahun.

5. Motto Program Studi Akuntansi USD

Motto Program Studi Akuntansi USD selaras dengan motto USD yaitu:

“Cerdas, dan Humanis”

B. Struktur Organisasi Program Studi Akuntansi USD

Sistem pengelolaan Program Studi Akuntansi didasarkan atas struktur organisasi Program Studi Akuntansi sebagai berikut:

Sumber: Fakultas Ekonomi, 2021

Gambar II. Struktur Organisasi Program Studi Akuntansi USD C. Mahasiswa Program Studi Akuntansi

Penelitian ini dilakukan di Program Studi Akuntansi pada mahasiswa aktif angkatan 2017, 2018, dan 2019 di Universitas Sanata Dharma. Teknik pengambilan data dilakukan melalui penyebaran kuisioner dan responden yang diambil hanya yang sesuai dengan kriteria yakni angkatan 2017, 2018, dan 2019 di Program Studi Akuntansi. Rincian jumlah mahasiswa akuntansi setiap angkatan sebagai berikut:

DEKAN

T. Handoko Eko Prabowo, MBA, Ph. D

KETUA PROGRAM STUDI AKUNTANSI Dr. Firma Sulistiyowati, Ak., QIA., CA

WAKIL KETUA PROGRAM STUDI AKUNTANSI Nicko Kornelius Putra, M.Sc.

Tabel 7. Jumlah Mahasiswa Akuntansi

Tahun angkatan Jumlah mahasiswa

2017 176

2018 180

2019 165

Total 521

Berdasarkan jumlah populasi di atas, ditemukan jumlah sampel sebanyak 61 mahasiswa yang ditentukan berdasarkan metode accidental sampling.

Menurut Sugiyono (2016; 12) Accidental Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu setiap orang yang bertemu dengan peneliti secara kebetulan dapat digunakan sebagai sampel jika orang tersebut dianggap sesuai sebagai sumber data.

1. Karakteristik responden berdasarkan Tahun Angkatan Tabel 8. Karakteristik Responden per Tahun Angkatan

Angkatan Jumlah Mahasiswa Persentase (jumlah/total responden x 100%)

2017 34 55,7%

2018 16 26,2%

2019 11 18%

TOTAL 61 100%

2. Karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 9. Karakteristik Responden Per Jenis Kelamin

Jenis kelamin Jumlah Persentase (jumlah/total responden x 100%)

Laki-laki 14 23%

Perempuan 47 77%

TOTAL 61 100%

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Program Studi Akuntansi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Subyek penelitian yang digunakan adalah mahasiswa program studi akuntansi dengan tahun angkatan 2017 sampai dengan angkatan 2019. Data penelitian diperoleh dengan penyebaran kuisioner secara online melalui Google Form pada tanggal 23 Agustus 2021 sampai dengan 06 September 2021 dan responden yang diperoleh sebanyak 61 orang dan total keseluruhan kuisioner dapat diolah dan diuji. Berdasarkan hasil pengumpulan data, penelitian ini memiliki beberapa karakteristik responden. Berikut ini adalah rincian karakteristik responden:

1. Karakteristik Berdasarkan Tahun Angkatan

Tabel 10. Karakteristik Berdasarkan Tahun Angkatan

Angkatan Jumlah Mahasiswa Persentase (jumlah/total responden x 100%)

2. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 11. Karakteristik Berdasarkan Jenis kelamin Responden

Jenis kelamin Jumlah Persentase (jumlah/total responden x 100%)

Laki-laki 14 23%

Perempuan 47 77%

TOTAL 61 100%

Sumber: Data diolah, 2021

B. Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan suatu data. Analisis ini juga memberikan gambaran mengenai data yang digunakan dalam penelitian ini, dan meliputi jumlah data, nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata, dan standar deviasi. Hasil analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini disajikan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 12. Hasil Analisis Statistik Deskriptif

N Min Max Mean Std.

Sumber: Data diolah SPSS, 2021

Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Variabel minat mahasiswa berkarir menjadi akuntan publik (Y) dalam penelitian ini memiliki nilai minimum sebesar 7, yang artinya seluruh responden memberikan penilaian terendah atas jawaban minat mahasiswa berkarir menjadi akuntan publik adalah 7. Nilai maksimum sebesar 25, yang artinya responden penelitian memberikan penilaian tertinggi atas jawaban minat mahasiswa berkarir menjadi akuntan publik adalah 25. Nilai rata-rata sebesar 18,9836 yang artinya responden memberikan jawaban atas minat mahasiswa berkarir

menjadi akuntan publik sebesar 18,9836. Sedangkan standar deviasi untuk variabel minat mahasiswa berkarir menjadi akuntan publik sebesar 3,86649 yang artinya ukuran penyebaran atas variabel minat mahasiswa berkarir menjadi akuntan publik adalah 3,86649 dari 61 responden.

b. Variabel pengakuan profesional (X1) dalam penelitian ini memiliki nilai minimum sebesar 8, yang artinya seluruh responden memberikan penilaian terendah atas jawaban pengakuan profesional adalah 8. Nilai maksimum sebesar 20, yang artinya responden penelitian memberikan penilaian tertinggi atas jawaban pengakuan profesional adalah 20.

Nilai rata-rata sebesar 16,4754 yang artinya responden memberikan jawaban atas pengakuan profesional sebesar 16,4754. Sedangkan standar deviasi untuk variabel pengakuan profesional sebesar 2,57298 yang artinya ukuran penyebaran atas variabel pengakuan profesional adalah 2,57298 dari 61 responden.

c. Variabel pelatihan profesional (X2) dalam penelitian ini memiliki nilai minimum sebesar 8, yang artinya seluruh responden memberikan penilaian terendah atas jawaban pelatihan profesional adalah 8. Nilai maksimum sebesar 20, yang artinya responden penelitian memberikan penilaian tertinggi atas jawaban pelatihan profesional adalah 20. Nilai rata-rata sebesar 16,9016 yang artinya responden memberikan jawaban atas pelatihan profesional sebesar 16,9016. Sedangkan standar deviasi untuk variabel pelatihan profesional sebesar 2,89082 yang artinya

ukuran penyebaran atas variabel pelatihan profesional adalah 2,89082 dari 61 responden.

d. Variabel lingkungan kerja (X3) dalam penelitian ini memiliki nilai minimum sebesar 14, yang artinya seluruh responden memberikan penilaian terendah atas jawaban lingkungan kerja adalah 14. Nilai maksimum sebesar 30, yang artinya responden penelitian memberikan penilaian tertinggi atas jawaban lingkungan kerja adalah 30. Nilai rata-rata sebesar 22,8361 yang artinya responden memberikan jawaban atas lingkungan kerja sebesar 22,8361. Sedangkan standar deviasi untuk variabel lingkungan kerja sebesar 3,61562 yang artinya ukuran penyebaran atas variabel lingkungan kerja adalah 3,61562 dari 61 responden.

e. Variabel penghargaan finansial/gaji (X4) dalam penelitian ini memiliki nilai minimum sebesar 6, yang artinya seluruh responden memberikan penilaian terendah atas jawaban penghargaan finansial/gaji adalah 6. Nilai maksimum sebesar 15, yang artinya responden penelitian memberikan penilaian tertinggi atas jawaban penghargaan finansial/gaji adalah 15. Nilai rata-rata sebesar 10,9344 yang artinya responden memberikan jawaban atas penghargaan finansial/gaji sebesar 10,9344. Sedangkan standar deviasi untuk variabel penghargaan finansial/gaji sebesar 2,20506 yang artinya ukuran penyebaran atas variabel penghargaan finansial/gaji adalah 2,20506 dari 61 responden.

2. Melakukan Uji Kualitas Data a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuisioner. Suatu data dapat dikatakan valid jika pertanyaan yang terdapat pada kuisioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner. Pengambilan kesimpulan pada uji validitas diperoleh dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel dimana nilai n = 61 dan derajat kebebasan (df = n-2) sebesar 59 (df = 61-2) pada tingkat signifikansi sebesar 5% maka rtabel adalah 0,252. Berikut merupakan hasil perhitungan uji validitas berdasarkan 61 responden dalam penelitian ini:

Tabel 13. Hasil Uji Analisis Validitas

Variabel Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan Minat mahasiswa

Tabel 13. Hasil Uji Analisis Validitas (Lanjutan)

Sumber: Data diolah SPSS, 2021

Berdasarkan data pada tabel di atas menunjukkan bahwa semua instrumen dari variabel-variabel penelitian ini adalah valid, karena seluruh indikator penelitian mempunyai nilai korelasi lebih besar dari 0,05. Berdasarkan uji validitas maka dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan kuisioner penelitian ini valid dan dianggap mampu untuk mengukur semua variabel yang diteliti.

b. Uji Reliabilitas

Dalam uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah kuisioner yang digunakan dan dibagikan kepada responden memenuhi syarat reliabel. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan uji statistik Cronbach’s Alpha dengan batas toleransi sebesar 0,6 untuk data yang dianggap reliabel. Berikut hasil uji reliabilitas pada penelitian ini:

Tabel 14. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach's

Alpha rtabel Keterangan

Minat mahasiswa berkarir menjadi akuntan publik

0,912 0,60 Reliabel Pengakuan Profesional 0,830 0,60 Reliabel Pelatihan Profesional 0,854 0,60 Reliabel

Lingkungan Kerja 0,793 0,60 Reliabel

Penghargaan Finansial/Gaji 0,831 0,60 Reliabel Sumber: Data diolah SPSS, 2021

Berdasarkan tabel di atas, hasil uji reliabilitas dapat dikatakan reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha masing-masing variabel lebih besar dari 0,60. Maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir pertanyaan dalam kuisioner ini layak dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

3. Melakukan Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan uji One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Prinsip uji distribusi normal adalah membandingkan antara distribusi data yang didapatkan dan distribusi data normal. Normal tidaknya uji normalitas dapat diketahui jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05. Berikut hasil uji normalitas:

Tabel 15. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 61

Normal Parametersa,b Mean 0.0000000

Std. Deviation 3.21007477

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

Sumber: Hasil olah SPSS, 2021

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan metode One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test, dapat dilihat berdasarkan nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,200. Hasil tersebut lebih besar dari taraf kesalahan 5% atau 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji korelasi antar variabel independen dalam regresi. Untuk mendeteksi multikolinearitas maka dapat dilihat nilai Tolerance dan Variance Influence Factor dari hasil perhitungan regresi berganda. Jika nilai Tolerance > 0,10 dan jika nilai VIF < 10 maka dapat diartikan tidak terdapat multikolinearitas. Berikut hasil uji multikolinearitas dalam penelitian ini:

Tabel 16. Hasil Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistic

Keterangan Tolerance VIF

Pengakuan

Profesional (X1) 0,455 2,196

Tidak ada multikolinearitas Pelatihan

Profesional (X2) 0,554 1,804

Tidak ada Sumber: Hasil olah SPSS, 2021

Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan menunjukkan variabel-variabel independen memiliki tolerance lebih besar dari 0,1 (X1 = 0,455, X2 = 0,554, X3 = 0,494; dan X4 = 0,534) yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan masing-masing variabel independen memiliki nilai kurang dari 10 (X1 = 2,196, X2 = 1,804, X3 = 2,024; dan X4 = 1,872) yang berarti seluruh variabel dalam penelitian ini tidak ada gejala multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini, uji heteroskedastisitas dilihat dengan menggunakan Scatterplot Model, yaitu memperhatikan plots dari sebaran residual dan variabel yang diprediksikan.

Tabel 17. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Hasil olah SPSS, 2021

Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas pada tabel di atas menunjukkan scatterplot acak dan tidak terdapat pola. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas dalam model regresi dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

4. Analisis Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda ini digunakan untuk menentukan tingkat signifikan pengaruh pengakuan profesional, pelatihan profesional, lingkungan kerja, dan penghargaan finansial/gaji terhadap minat mahasiswa dalam memilih berkarir menjadi seorang akuntan publik.

Model regresi linear berganda dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 18. Hasil Uji Linear Berganda

a. Dependent Variable: Minat mahasiswa berkarir menjadi akuntan publik

Sumber: Hasil olah SPSS, 2021

Berdasarkan hasil analisis linear berganda pada tabel di atas, maka model regresi linear berganda yang diperoleh sebagai berikut:

Y = 6,028 + 0,608X1 – 0,338X2 + 0,507X3 – 0,268X4

Dari hasil persamaan regresi linear di atas dapat diartikan sebagai berikut:

Berdasarkan model regresi di atas menunjukkan nilai koefisien regresi X1 sebesar 0,608; X2 sebesar -0,338; X3 sebesar 0,507; dan X4 sebesar -0,268. Tanda positif (+) menyatakan arah hubungan yang searah di mana kenaikan atau penurunan variabel independen akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan variabel dependen. Tanda negatif (-) menyatakan arah hubungan yang tidak searah di mana kenaikan variabel independen akan mengakibatkan penurunan pada variabel dependen.

5.Uji Hipotesis

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui dan menunjukkan apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Pembuktian dilakukan dengan membandingkan nilai F-tabel dengan F-hitung. Apabila tingkat signifikansi ≤ 0,05 maka dapat dikatakan seluruh variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Berikut ini hasil dari uji F:

Tabel 19. Hasil uji statistik F

ANOVAa

Sumber: Hasil olah SPSS, 2021

Nilai Ftabel diperoleh dari tabel distribusi F dengan tingkat signifikansi 0,05 menggunakan rumus Sarwono (2015: 156) sebagai berikut:

Ftabel = (k; n-k) = (4; 61-4) = (4; 57) = 2,53

Keterangan:

k = jumlah variabel independen n = jumlah responden

Berdasarkan hasil uji F pada tabel di atas menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,000 ≤ 0,05 dan nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel

(6,311 ≤ 2,53) yang artinya bahwa variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

b. Uji Statistik t

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dengan kata lain pengujian ini bertujuan untuk memastikan apakah variabel independen yang terdapat dalam persamaan tersebut berpengaruh terhadap nilai variabel dependen.

Apabila tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 maka variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan apabila signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Berikut hasil uji statistik t pada penelitian ini:

Tabel 20. Hasil Uji Statistik t

Sumber: Hasil olah SPSS, 2021

Nilai ttabel di peroleh dari tabel distribusi t dengan nilai signifikansi

k = jumlah variabel independen n = jumlah responden

α = nilai signifikansi (0,05)

Berdasarkan hasil uji t pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Pengujian Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama pada penelitian ini menyatakan bahwa Pengakuan Profesional berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik. Variabel pengakuan profesional memiliki nilai thitung lebih besar dari ttabel (2,462>2,00324) dan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,017<0,05) maka dapat disimpulkan bahwa pengakuan profesional berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik sehingga hipotesis pertama diterima.

2) Pengujian Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua pada penelitian ini menyatakan bahwa Pelatihan Profesional tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik. Variabel pelatihan profesional memiliki nilai thitung

lebih kecil dari ttabel (-1,698<2,00324) dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,095>0,05) maka dapat disimpulkan bahwa pelatihan profesional tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik sehingga hipotesis kedua ditolak.

3) Pengujian Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga pada penelitian ini menyatakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik.

Variabel lingkungan kerja memiliki nilai thitung lebih besar dari ttabel

(3,004>2,00324) dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,004<0,05) maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik sehingga hipotesis ketiga diterima.

4) Pengujian Hipotesis Keempat

Hipotesis keempat pada penelitian ini menyatakan bahwa penghargaan finansial/gaji tidak berpengaruh terhadap pemilihan

karir sebagai akuntan publik. Variabel penghargaan finansial/gaji memiliki nilai thitung lebih kecil dari ttabel (-1,005<2,00324) dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,319>0,05) maka dapat disimpulkan bahwa penghargaan finansial/gaji tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik sehingga hipotesis keempat ditolak.

c. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar variabel independen (pengakuan profesinal, pelatihan profesional, lingkungan kerja, dan penghargaan finansial/gaji) mampu mempengaruhi variabel dependen (minat mahasiswa akuntansi berkarir menjadi akuntan publik). Berikut hasil uji koefisien determinasi:

Tabel 21. Hasil Uji Determinasi

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), Penghargaan Finansial/Gaji, Pelatihan Profesional, Lingkungan Kerja, Pengakuan Profesional

b. Dependent Variable: Minat mahasiswa berkarir menjadi akuntan publik

Sumber: Hasil Olah SPSS, 2021

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi dari tabel di atas, ditemukan bahwa nilai adjusted R Square sebesar 0,261. Besarnya

nominal koefisien determinasi 0,261 sama dengan 26,1%. Hal ini berarti bahwa variabel independen (pengakuan profesinal, pelatihan profesional, lingkungan kerja, dan penghargaan finansial/gaji) mampu mempengaruhi variabel dependen (minat mahasiswa akuntansi berkarir menjadi akuntan publik) sebesar 26,1%. Sedangkan sisanya 73,9%

dipengaruhi oleh variabel lain diluar model regresi ini.

C. Pembahasan

1. Pengaruh Pengakuan Profesional terhadap Minat Mahasiswa Berkarir Menjadi Akuntan Publik.

Profesional diambil dari istilah bahasa inggris yakni profession yang artinya pekerjaan atau karir. Pengakuan profesional bisa disebut juga dengan pengakuan terhadap prestasi dan merupakan penghargaan yang tidak berwujud finansial (Stolle, 1976). Dengan diakuinya prestasi kerja

Profesional diambil dari istilah bahasa inggris yakni profession yang artinya pekerjaan atau karir. Pengakuan profesional bisa disebut juga dengan pengakuan terhadap prestasi dan merupakan penghargaan yang tidak berwujud finansial (Stolle, 1976). Dengan diakuinya prestasi kerja

Dokumen terkait