BAB II TINAJUAN PUSTAKA
F. Teknik Analisis Data
4. Uji Hipotesis
a. Uji Parsial (t-test)
Uji parsial digunakan untuk mengetahui apakah variable-variabel independent secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variable dependen. Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis ini adalah:
1) Membandingkan hipotesis dengan membaningkan nilai thitung dengan nilai ttabel
thitung > ttabel maka H0 ditolak artinya H1 diterima Jika thitung < ttabel maka H0 diterima artinya H1 ditolak.
2) Menentukan tingkat signifikansi. Tingkat signifikansi menggunakan alpha = 5% artinya penelitian ini menentukan resiko kesalahan dalam mengambil keputusan untuk menolak atau menerima hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya 5% dan mengambil keputusan sedikitnya 95% (tingkat kepercayaan).
Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak artinya H1
diterima
Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima artinya H1
ditolak.
b. Uji determinasi (R2)
Untuk mengetahui seberapa besar presentase dari variable independent secara Bersama-sama terhadap variabel dependen dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi (R2) atau R square menjelaskan seberapa besar variabel independent yang digunakan dalam penelitian ini mampu menjelaskan variabel dependen.
33 BAB IV
Hasil dan Pembahasan
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Bulukumba merupakan salah satu daerah tingkat II di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di kota Bulukumba. Berdasarkan data BPS kabupaten Bulukumba tahun 2019, kabupaten Bulukumba memiliki luas wilayah 1.154,58 km2 dan berpenduduk 418.326 jiwa. Kabupaten Bulukumba terdiri atas 10 kecamatan, 27 kelurahan, serta 109 desa.
Kajang adalah salah satu kecamatan yang terletak di kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Letaknya sekitar 200 km arah timur kota Makassar. Daerah Kajang terbagi dalam 8 desa, dan 2 kelurahan. Kajang dibagi dua geografis, yaitu Kajang dalam (mereka disebut tau kajang) dan kajang luar (orang-orang yang berdiam disekitar suku kajang yang relatif modern, mereka disebut tau lembang)
Wilayah pemukiman suku kajang secara umum memiliki ciri geologis berupa lahan berpasir, gambut, dan sebagian wilayah merupakan tanah bebatuan. Dari keseluruhan wilayah yang ada, Kawasan hutan merupakan yang terbesar dan terluas yang terdiri dari Kawasan hutan adat, hutan lindung dan hutan rakyat. Tanah hutan tersebut banyak mereka pergunakan untuk sector pertanian dan perkebunan. Adapun salah satu kelurahan yang penduduknya rata-rata berpropesi sebagai petani yaitu kelurahan Laikang.
Laikang merupakan daerah yang sebelumnya bernama Malakuna yang di perintah seorang gallarang. Menurut beberapa sumber kalau di ujung kaki pulau Sulawesi bagian selatan dimana terdapat sebuah kampung bernama cikoang. Cikoang mula-mula dibangun oleh seorang karaeng Binamu, kabupaten Jeneponto membawa 40 kepala keluarga, dan sesampainya di Cikoang beliau dan pengikutnya membuka hutan untuk pemukiman dan lahan pertanian. Ketika itu perkampungan baru ini belum mempunyai pemerintahan sendiri, mereka hidup dengan mata pencaharian Bertani dan menangkap ikan di laut, disebelah selatan perkampungan ini, telah berkembang lebih awal yang bernama laikang.
Kelurahan laikang cukup potensial yaitu berupa daratan dan laut pesisir. Daratan berupa lahan perkebunan dan persawahan, akan tetapi kedua potensi ini belum dikelola secara optimal, disebabkan pengairan untuk keperluan pertanian masih sangat terbatas. Lahan tegalan atau kebun di keluraha laikang merupakan potensi yang terluas yaitu sebesar 5.071 ha atau 39,29%.
Tegalan dan kebun di kelurahan laikang pada umumnya yang menjadi tanaman utama adalah jagung dua kali musim selama setahun dengan tanaman sambilan utama adalah kacang Panjang, selain jagung sebagai tanaman utama, terkadang pada periode tanaman anatara bulan April sampai Agustus tanaman palawija dengan berbagai jenis kacang-kacangan dan sayur-sayuran yang orang laikang sebut musim tanam leha-leha yang artinya tanam musim menjelang kemarau. Dimana jagung adalah salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Pada masa kini, jagung juga sudah menjadi
komponen penting pakan ternak. Penggunaan lainnya adalah sebagai sumber minyak pangan dan bahan dasar tepung maizena. Sejak awal abad ke-20, tanaman ini menjadi objek penelitian genetika yang intensif, dan membantu terbentuknya teknologi kultivar hibrida yang revolusioner. Dari sisi fisiologi, tanaman ini tergolong tanaman C4 sehingga sangat efisien memanfaatkan sinar matahari.
Secara ekologis pengembangan tanaman jagung di kelurahan laikang sangat potensial, akan tetapi sistem pengelolaannya belum dilakukan secara optimal dan terpadu. Sebaiknya sistem pengelolaan dilakukan secara terpadu, dalam arti terintegrasi antara aspek ekologi, ekonomi, dan sosial yaitu bagaimana memanfaatkan sumberdaya alam secara ekonomi optimal yaitu menguntungkan dan secara ekologi berkelanjutan. Selain itu yang perlu di benahi adalah system pemasaran setelah panen tersedia pasar dengan harga jual yang menguntungkan petani.
Kaluku lohe merupakan salah satu lingkungan yang terletak di kelurahan laikang yang memiliki penduduk sekitar 252 orang dari 63 kepala keluarga yang mayoritas dari penduduk tersebut berprofesi sebagai petani jagung.
B. Penyajian Data (Hasil Penelitian) 1. Deskripsi Responden
Data dalam penelitian ini di peroleh melalui penyebaran kuesioner.
Adapun karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini yaitu berdasarkan beberapa kriteria sebagai berikut.
Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidikan Jumlah
SMP/MTS 2
SMA/MA 18
Diploma/Sarjana 2
Total 22
Sumber: Hasil Olah Data 2021
Tabel diatas, menjelaskan bahwa keadaan responden dilihat dari tingkat pendidikannya terdiri atas SMP, SMA, dan Diploma/Sarjana. Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 22 responden terdapat 2 orang responden yang bersekolah SMP, 18 orang responden yang bersekolah SMA, dan 2 orang responden yang pendidikannya diploma/sarjana.
Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki 5
Perempuan 17
Total 22
Sumber: Hasil Olah Data 2021
Tabel tersebut diatas, menjelaskan bahwa keadaan responden dilihat dari jenis kelamin terdiri atas laki-laki dan perempuan. Tabel diatas menunjukkan bahwa sebanyak 5 orang responden berjenis kelamin laki-laki dan 17 orang responden yang berjenis kelamin perempuan.
Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah
20-30 thn 2
31-45 thn 13
46-60 thn 7
Total 22
Sumber: Hasil Olah Data 2021
Tabel diatas, menjelaskan keadaan responden dilihat dari tingkat usianya terdiri atas beberapa kategori yaitu, sebanyak 2 orang
responden berusia 20-30 tahun, 13 orang responden yang berusia 31-45 tahun, dan 7 orang responden yang berusia 46-60 tahun.
2. Analisis Statistik Deskriptif
Berikut ini disajikan hasil analisis statistik deskriptif tiap variabel yang diperoelah dari skor masing-masing variabel.
a. Pengetahuan keuangan
Adapun hasil analisis statistik deskriptip variabel pengetahuan keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.4. Statistik Skor Pengetahuan Keuangan Statistik Nilai Statistik
Ukuran Sampel (n) 22
Skor tertinggi (Xmaks) 80 Skor terendah (Xmin) 59 Skor rata-rata ( ̅) 71,68 Standar deviasi (s) 6,636 Variansi (s2) 44,037 Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 22 Tahun 2021
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Pengetahuan Keuangan
Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase (%)
65,04 Rendah 6 27,3%
65,04 Sedang 14 63,6%
Tinggi 2 9,1%
Jumlah 22 100
Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 22 Tahun 2021
Berdasarkan tabel 4.4 dan tabel 4.5 diperoleh bahwa pengetahuan keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba memiliki rata-rata skor yaitu 71,68 dari skor ideal 120. Hai ini berarti bahwa skor pengetahuan keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba berada dalam kategori sedang. Diketahui pula bahwa skor pengetahuan keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba terdapat 6 orang (27,3% dari 22 orang) pada kategori rendah dan 2 orang (9,1 % dari 22 orang) pada kategori tinggi, serta 14 orang (63,6 % dari 22 orang) berada pada kategori sedang. selain itu, berdasarkan tabel 4.4 diperoleh bahwa nilai standar deviasi dari pengetahuan keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba adalah 6,636 yang artinya data tidak tersebar jauh dari nilai rata-rata skor pengetahuan keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba.
b. Sikap Keuangan
Adapun hasil analisis statistik deskriptip variabel Sikap keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.6. Statistik Skor Sikap Keuangan Statistik Nilai Statistik
Ukuran Sampel (n) 22
Skor tertinggi (Xmaks) 37 Skor terendah (Xmin) 31 Skor rata-rata ( ̅) 34,91 Standar deviasi (s) 1,231
Variansi (s2) 1.515
Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 22 Tahun 2021
Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Sikap Keuangan Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase (%)
33,67 Rendah 1 4,5 %
33,67 Sedang 20 91 %
Tinggi 1 4,5 %
Jumlah 22 100
Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 22 Tahun 2021
Berdasarkan tabel 4.6 dan tabel 4.7 diperoleh bahwa sikap keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba memiliki rata-rata skor yaitu 34,91 dari skor ideal 44. Hai ini berarti bahwa skor sikap keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba berada dalam kategori sedang. Diketahui pula bahwa skor pengetahuan keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba terdapat 1 orang (4,5 % dari 22 orang) pada kategori rendah dan 1 orang (4,5 % dari 22 orang) pada kategori tinggi, serta 20 orang (91 % dari 22 orang) berada pada kategori
sedang. selain itu, berdasarkan tabel 4.6 diperoleh bahwa nilai standar deviasi dari pengetahuan keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba adalah 1,515 yang artinya data tidak tersebar jauh dari nilai rata-rata skor sikap keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba.
c. Perilaku Manajemen Keuangan
Adapun hasil analisis statistik deskriptip variabel perilaku manajemen keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.8. Statistik Skor Perilaku Manajemen Keuangan
Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 22 Tahun 2021 Statistik Nilai Statistik
Ukuran Sampel (n) 22
Skor tertinggi (Xmaks) 57 Skor terendah (Xmin) 49 Skor rata-rata ( ̅) 53,36 Standar deviasi (s) 2,361
Variansi (s2) 5,576
Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Perilaku Manajemen Keuangan
Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase (%)
50,99 Rendah 3 13,6 %
50,99 Sedang 15 68,1 %
Tinggi 4 18,1 %
Jumlah 22 100
Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 22 Tahun 2021
Berdasarkan tabel 4.8 dan tabel 4.9 diperoleh bahwa perilaku manajemen keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba memiliki rata-rata skor yaitu 53,36 dari skor ideal 68. Hai ini berarti bahwa skor perilaku manajemen keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba berada dalam kategori sedang. Diketahui pula bahwa skor perilaku manajemen keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba terdapat 3 orang (13,6 % dari 22 orang) pada kategori rendah dan 4 orang (18,1% dari 22 orang) pada kategori tinggi, serta 15 orang (68,1% dari 22 orang) berada pada kategori sedang. selain itu, berdasarkan tabel 4.8 diperoleh bahwa nilai standar deviasi dari perilaku manajemen keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba adalah 2,361 yang artinya data tidak tersebar jauh dari nilai rata-rata skor perilaku manajemen keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba.
3. Uji Asumsi Klasikal
Berikut ini disajikan hasil uji asumsi klasikal sebagai prasyarat sebelum melakukan analisi regresi linear berganda.
a. Uji Multikolinearitas
Berikut disajikan hasil uji multikolinearitas dengan menggunakan SPSS:
Tabel 4.10. Hasil Uji Multikoleniaritas
Berdasarkan tabel 4.10. diperoleh bahwa nilai tolerance dari variabel pengetahuan keuangan dan sikap keuangan lebih dari 0,1 artinya tidak terjadi multikolinearitas.lain itu, ketika ditinjau dari nilai
Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 22 Tahun 2020
VIF dari variabel pengetahuan keuangan dan sikap keuangan diperolah nilai VIF yang nilainya kurang dari 10. Artinya variabel pengetahuan keuangan dan sikap keuangan tidak terjadi multikolinearitas terhadap perilaku manajemen keuangan.
b. Uji Heterokedastisitas
Berikut disajikan hasil uji multikolinearitas dengan menggunakan SPSS:
Tabel 4.11. Hasil Uji Heterokedastisitas
Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 22 Tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.11. diperoleh bahwa nilai signifikansi dari variabel pengetahuan keuangan dan sikap keuangan lebih dari 0,05 artinya tidak terjadi heterokedastisitas.
c. Uji Normalitas
Berikut disajikan hasil uji normalitas dengan menggunakan SPSS:
Tabel 4.12. Hasil Uji Normalitas
Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 22 Tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.12. diperoleh bahwa nilai signifikansi dari variabel pengetahuan keuangan dan sikap keuangan terhadap perilaku manajemen keuangan lebih dari 0,05 artinya data berdistribusi normal.
4. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis Regresi linear berganda bertujuan untuk melihat pengaruh antara variabel pengetahuan dan sikap keuangan terhadap perilaku manajemen keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba. Berikut ini disajikan hasil analisis regresi linear berganda
Tabel 4.13. Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 22 Tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.13 diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = 25,698 + 0,207 X1 + 1,217 X2 + e
Dengan interpretasi sebagai berikut:
a. Koefisien b = 25,698 artinya jika variabel X1 dan X2 bernilai 0 maka variabel perilaku manajemen keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba bernilai 25,698.
b. Koefisien X1 dan X2 adalah besar kontribusi tiap variabel yaitu variabel X1 sebesar 0,207 dan X2 sebesar 1,217.
c. e adalah besar pengaruh variabel lain yang tidak di indentifikasi pada penelitian ini. Nilai e diperoleh dengan cara √ = sehingga nilai e pada penelitian ini adalah 0,68.
5. Uji Hipotesis
a. Uji t parsial
Uji parsial digunakan untuk mengetahui apakah variable-variabel independent secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variable dependen. Berikut hasil uji t parsial menggunakan SPSS.
Tabel 4.14. Hasil Uji t Parsial
Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 22 Tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.14 diperoleh hasil pengujia t parsial tiap variabel yang diinterpretasikan sebagai berikut:
1) Pengetahuan keuangan berpengaruh terhadap perilaku manajemen keuangan.
Berdasarkan tabel 4.14 diperoleh bahwa variabel pengetahuan keuangan berpengaruh
terhadap perilaku manajemen keuangan, dengan nilai t hitung 3,557 dengan t tabel 2,09 yang artinya t hitung > t tabel. Selain itu, nilai signifikansi sebesar 0,002 < 0,05. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan pengetahuan keuangan berpengaruh terhadap perilaku manajemen keuangan petani diterima (Tolak H0).
2) Sikap keuangan berpengaruh terhadap perilaku manajemen keuangan
Berdasarkan tabel 4.14 diperoleh bahwa variabel sikap keuangan berepengaruh terhadap perilaku manajemen keuangan, dengan nilai t hitung 3,882 dengan t tabel 2,09 yang artinya t hitung > t tabel. Selain itu, nilai signifikansi sebesar 0,001 < 0,05. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan sikap keuangan berpengaruh terhadap perilaku manajemen keuangan petani diterima (Tolak H0).
b. Uji Koefisien Determinasi
Uji ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar presentase dari variable independent secara Bersama-sama terhadap variabel dependen dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi (R2) atau R square menjelaskan seberapa besar variabel independent yang digunakan dalam penelitian ini mampu menjelaskan
variabel dependen. Berikut hasil analysis uji koefisien determinasi:
Tabel 4.15. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 22 Tahun 2020 Berdasarkan tabel 4.15 diperoleh:
1) Koefisien korelasi R adalah 0,730. Untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dan independent maka kriteria pengambil keputusannya adalah sebagai berikut (Sugiyono,2017).
a) Sangat Rendah = 0,00 - 0,199 b) Rendah = 0,20 - 0,399
c) Sedang = 0,40 - 0,599 d) Kuat = 0,60 - 0,799
e) Sangat Kuat = 0,80 – 0,99
Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh hubungan antara variabel independen dengan dependen adalah tergolong kuat.
2) Nilai R square yaitu sebesar 0,53. Artinya variabel pengetahuan keuangan dan sikap keuangan memiliki kontribusi sebesar 53 % terhadap variabel perilaku
manajemen keuangan petani dan sisanya dipengaruhi oleh variabel yang tidak di amati.
C. PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pengetahuan keuangan dan sikap keuangan terhadap perilaku manajemen keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba.
Hasil dari penelitian ini adalah pengetahuan keuangan dan sikap keuangan memiliki pengaruh terhadap perilaku manajemen keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba. Adapun jenis pengaruh dari variabel tersebut adalah positif, hal ini dapat dilihat pada tabel 4.13 bahwa variabel pengetahuan keuangan berpengaruh terhadap perilaku manajemen sebesar 0,207 dan sikap keuangan berpengaruh terhadap perilaku manajemen sebesar 1,217. Selain itu setiap variabel memiliki pengaruh yang siginifikan terhadap perilaku manajemen keuangan petani dengan nilai signifikansi masing-masing 0,002 dan 0,001 yang lebih kecil dari 0,05.
Sehingga hasil dari penelitian ini adalah perilaku manajemen keuangan berpengaruh terhadap perilaku manajemen keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sari (2018) dan Humaira (2017) yang menyatakan bahwa antara variabel pengetahuan keuangan dengan perilaku manajemen keuangan memiliki pengaruh yang positif artinya jika pengetahuan keuangan seseorang baik maka perilaku manajemen keuangan seseorang juga akan baik, begitupun sebaliknya jika seseorang
memiliki kemampuan pengetahuan keuangan yang tidak baik maka akan memiliki kemampuan perilaku manajemen keuangan yang tidak baik pula.
Selain itu, hasil dari penelitian ini adalah sikap keuangan berepengaruh terhadap perilaku manajemen keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba. Hal ini sejalan dengan Humaira (2017) dan Syuliswati (2020) yang menyatakan bahwa antara variabel sikap keuangan dengan perilaku manajemen keuangan memiliki pengaruh yang positif artinya jika sikap keuangan seseorang baik maka perilaku manajemen keuangan seseorang juga akan baik, begitupun sebaliknya jika seseorang memiliki sikap keuangan yang tidak baik maka akan memiliki kemampuan perilaku manajemen keuangan yang tidak baik pula.
Selain itu persamaan regresi linear berganda yang diperoleh pada penelitian ini adalah Y = 25,698 + 0,207 X1 + 1,7271 X2 + e. Persamaan regresi X1 dan X2 tersebut menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu unit X1
akan menaikkan Y sebesar 0,207 dan setiap kenaikan satu unit X2 akan menaikkan Y sebesar 1,217. Sedangkan e adalah besar pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel lain yang tidak dibahas didalam penelitian ini.
51 BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan di bab sebelumnya menegenai pengaruh pengetahuan keuangan dan sikap keuangan terhadap perilaku manajemen keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba, maka dapat ditarik kesimpulan:
1. Pengetahuan keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku manajemen keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba.
2. Sikap keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku manajemen keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba.
B. Saran
Berdasarkan penelitian dan kesimpulan yang tekah dipaparkan diatas, maka saran yang dapat diberikan yaitu:
1. Untuk Pemerintah: agar melakukan penyuluhan tentang pentingnya mempuanyai pengetahua dan sikap keuangan, agar masyarakat menjadi sejahtera.
2. Untuk Petani: agar lebih berhati – hati dalam menyikapi keuangan.
3. Untuk Peneliti selanjutnya: agar melakukan pengkajian yang lebih mendalam terkait variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
52
DAFTAR PUSTAKA
Aminatuzzahra. 2014. Pengaruh Pengetahuan Keuangan,Sikap Keuangan, Sosial Demografi Terhadap Perilaku Keuangan Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Individu. Jurnal Tesis Perilaku Keuangan. Juli (2014). Universitas Diponegoro Semarang.
Dayanti, F.K, Susyanti, J dan Broto ,M.Khoirul A. 2020. Pengaruh Literasi Keuangan, Pengetahuan Keuangan, dan Sikap Keuangan Terhadap Perilaku Manajemen Keuangan Pada Pelaku Usaha UMKM Fashion di Kabupaten Malang. E-journal riset manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNISMA.
Hilgert, Marianne A., Jeanne M. Hogarth dan Sondra Baverly. 2003. Household Financial Management: The Connection between Knowledge and Behavior. Federal Reserve Bulletin, 89(7): 309-322.
Humaira, Iklima dan Endra M. Sagoro. 2018. Pengaruh Pengetahuan Keuangan, Sikap Keuangan, Dan Kepribadian Terhadap Perilaku Manajemen Keuangan Pada Pelaku UMKM Sentra Kerajinan Batik Kabupaten Bantul.
Jurnal Nominal .Vol. VII. NO 1.
Kholilah, Naila Al dan Rr. Iramani. 2013. Studi Financial Management Behavior Pada Masyarakat Surabaya. Journal of Business and Banking. Vol. 3. No.
1. Mei (2013).
Djou, LD Gladi. 2019. Analisis Pengaruh Literasi Keuangan, Sikap Keuangan, dan Kepribadian Terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan UMKM di Kabupaten Ende. Jurnal Magisma Vol VII No. 2019. Hal 123-134.
Ningsih,Retno Utami dan Rita,Mario Rio. (2010). Financial Attitudes dan Komunikasi Keluarga Tentang Pengeluaran Uang Saku: Ditinjau dari Perbedaan Gender. JKM. Vol.8, No.2.
Pradiningtyas. T.E & Lukiastuti F. 2019. Pengaruh pengetahuan keuangan dan sikap keuangan terhadap locus of control dan perilaku pengelola keuangan mahasiswa ekonomi. Jurnal Minds. Vol. 6. No. 1
Pritazahara, Ritma dan Untung Sriwidodo. 2015. Pengaruh Pengetahuan Keuangan Dan Pengelolaan Keuangan Terhadap Perilaku Perencanaan Investasi Dengan Self Control Sebagai Variabel Moderating. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan. Vol. 15. No. 1, Maret (2015).
Putri, C.S.H, Usman, S. dan Nurwidianto. 2019. Pengaruh pengetahuan keuangan, sikap keuangan dan pendapatan terhadap perencanaan keuangan keluarga di distrik Manokwari Barat. Seminar nasional Manajemen Ekonomi dan Akuntansi IV, Fakultas Ekonomi UN PGRI Kediri.
Pritazahara, R dan Sriwidodo, U. 2015. Pengaruh Pengetahuan Keuangan dan Pengalaman Keuangan terhadap Perilaku Perencanaan Investasi Dengan Self Control Sebagai Variabel Moderating. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol.15, No.1. Hal 28-37.
Sari.S.A.2018. Pengaruh Pengetahuan Keuangan, Sikap Keuangan dan Locus control internal terhadap perilaku manajemen keuangan pada pelaku UMKM. Skripsi STIE Yogyakarta.
Siahaan, Mega D. R. 2003. Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan Pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Di Surabaya.
Skripsi. Surabaya: STIE Perbanas
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta. CV.
Suryantari, E.P. dan Sri Patni, N.L.P. 2020. Pengaruh Pengetahuan, Pengalaman, Sikap dan Tingkat Pendidikan terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan Keluarga Menghadapi Dampak Pendemi.
Prosiding, ISBN: 978-602 553420-6-6.
Sutanti, Risza L. 2019. Pengaruh Pendapatan, Efikasi Diri Keuangan, Sikap Keuangan, Locus of Control, Dan Pengetahuan Keuangan Terhadap Perilaku Manajemen Keuangan Masyarakat Kota Purwokerto. Skripsi.
Purwokerto: Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Syuliswati, Atika. 2020. Pengaruh Pengetahuan Keuangan Terhadap Perilaku Keuangan Dengan Sikap Keuangan Sebagai variable Mediasi. Prociding, Seminar Nasional Gabungan Bidang Sosial, Polinema.
Yulianti,Norma dan Silvy,Meliza (2013). Sikap Pengelola Keuangan Dan Perilaku Perencanaan Investasi Keluarga di Surabaya. Journal of Business and Banking Vol. 3 No 1, Mei.
L
A
M
P
I
R
A
N
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH PENGETAHUAN KEUANGAN DAN SIKAP KEUANGAN TERHADAP PERILAKU MANAJEMEN KEUANGAN PETANI JAGUNG DI
KALUKU LOHE KELURAHAN LAIKANG KABUPATEN BULUKUMBA
Bapak/Ibu yang saya hormati, kuesioner ini bertujuan untuk memperoleh data dari responden dalam rangka melengkapi karya tulis (skripsi) sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian Program Studi Manajemen Strata Satu (S1) di Universitas Muhammadiyah Makassar dengan judul penelitian: Pengaruh Pengetahuan Keuangan dan Sikap Keuangan Terhadap Perilaku Manajemen Keuangan Petani Jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba. Saya sangat berharap bapak/ibu mengisi kuesioner ini dengan objektif Dukungan bapak/ibu merupakan kontribusi yang sangat mulia bagi
Bapak/Ibu yang saya hormati, kuesioner ini bertujuan untuk memperoleh data dari responden dalam rangka melengkapi karya tulis (skripsi) sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian Program Studi Manajemen Strata Satu (S1) di Universitas Muhammadiyah Makassar dengan judul penelitian: Pengaruh Pengetahuan Keuangan dan Sikap Keuangan Terhadap Perilaku Manajemen Keuangan Petani Jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba. Saya sangat berharap bapak/ibu mengisi kuesioner ini dengan objektif Dukungan bapak/ibu merupakan kontribusi yang sangat mulia bagi