• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGETAHUAN KEUANGAN DAN SIKAP KEUANGAN TERHADAP PERILAKU MANAJEMEN KEUANGAN PETANI

JAGUNG DI KALUKU LOHE KELURAHAN LAIKANG KABUPATEN BULUKUMBA

SKRIPSI

S U L A S T R I NIM 105721109317

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2021

(2)

ii

KARYA TUGAS AKHIR MAHASISWA

JUDUL PENELITIAN:

PENGARUH PENGETAHUAN KEUANGAN DAN SIKAP KEUANGAN TERHADAP PERILAKU MANAJEMEN KEUANGAN PETANI JAGUNG

DI KALUKU LOHE KELURAHAN LAIKANG KABUPATEN BULUKUMBA

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Oleh:

S U L A S T R I NIM: 105721109317

Untuk Memenuhi Persyratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2021

(3)

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Jangan jadikan satu pekerjaan sebagai alasan untuk menunda pekerjaan yang lain, karena hal tersebut akan membuat mu sulit

untuk berkembang”

PERSEMBAHAN

Puji Syukur Kepada Allah SWT atas Ridho-Nya Serta Karunianya Sehingga Skripsi ini Telah Terselesaikan dengan baik.

Alhamdulillah Rabbil’alamin

Skripsi ini Kupersembahkan Untuk Kedua Orang Tuaku Tercinta Orang- orang yang saya sayang dan almamaterku

(4)

iv

(5)

v

(6)

vi

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-nya.

Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengetahuan Keuangan dan Sikap Keuangan Terhadap Perilaku Manajemen Keuangan Petani Jagung Di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba”.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi Syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua penulis bapak Salman dan Ibu Sri Winarni yang senantiasa memberi Harapan, Semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus.

Dan saudara– saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, serta dukungan baik materi maupun moral, dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan didunia dan di akhirat.

(8)

viii

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H Ambo Asse, M. Ag., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr. Andi Jam’an. S.E., M. Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Muh. Nur Rasyid, S.E., M.M, Selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Moh. Aris Pasigai, S.E., M.M Selaku pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan Penulis, Sehingga Skripsi selesai dengan Baik.

5. Bapak Samsul Rizal, SE., MM, Selaku pembimbing II yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/Ibu dan Asisten/Konsultan Dosen Fakutas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangka ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Segenap staff dan karyawan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Rekan- rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Angkatan 2017 Yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

(9)

ix

9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang telah memberi semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi ini.

Akhirnya sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.

Mudah –mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamnya kepada Almamater Tercinta Kampus Biru Unniversitas Muhammadiyah Makassar.

Nasruhun min Allahu wa Fathun Karien, Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Makassar, November 2021

Penulis,

Sulastri

(10)

x

ABSTRAK

Sulastri, 2021, Pengaruh Pengetahuan Keuangan dan Sikap Keuangan Terhadap Perilaku Manajemen Keuangan Petani Jagung Di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba. Skripsi, Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar, Dibimbing oleh Moh. Aris Pasigai dan Samsul Rizal.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pengetahuan keuangan dan sikap keuangan terhadap perilaku manajemen keuangan petani jagung.

Penelitian ini adalah penelitian ex-post facto yang bersifat kausalitas dengan sampel penelitian sebanyak 22 orang dari masyarakat Kaluku Lohe pada tahun 2021 yang dipilih menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan instrument: (1) angket pengetahuan keuangan, (2) angket sikap keuangan, (3) dan angket perilaku manajemen keuangan. Data dianalisis dengan statistic deskriptif dan statistic inferensial dengan analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian ini dianalisis menggunakan perhitungan statistik melalui aplikasi Statistical Package for the Social Science (SPSS) Versi 22 menunjukkan bahwa: (1) perilaku keuangan berpengaruh terhadap perilaku manajemen keuangan petani jagung dengan besar kontribusi 0,207 dan taraf signifikansi 0,002, (2) sikap keuangan berpengaruh terhadap perilaku manajemen keuangan petani jagung dengan besar kontribusi 1,217 dan taraf signifikansi 0,001. Hal ini dapat menjadi perhatian bagi petani jagung agar pengetahuan keuangan dan sikap keuangannya dapat tingkatkan agar menjadi masyarakat sejahtera.

Kata Kunci: Pengetahuan Keuangan, Sikap Keuangan, Perilaku Manajemen Keuangan.

(11)

xi

ABSTRACT

Sulastri, 2021. The Influence Of Financial Knowledge and Financial Attitude on Financial Management behavior corn farmers in Kaluku Lohe village of Laikang Central of Bulukumba. Thesis, Management Study Program, Faculty of Economics and Business University of Muhammadiyah Makassar, Guided by oleh Moh. Aris Pasigai and Samsul Rizal.

This study was conducted to determine effect of Financial Knowledge and Financial Attitude on Financial Management Petani Jagung in Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Central of Bulukumba. This research is ex post fact research which is causality with research sample counted 22 people from the Kaluku Lohe community in 2021 who where selected using purposive sampling. Data collection techniques using instruments: (1) questionnaire of financial knowledge, (2) questionnaire financial attitude, (3) and questionnaire of financial management behavior questionnaires. Data is analyzed with descriptive statistics and inferential statistics with multiple linear regression analysis.

The results of this study analyzed using statistical calculations through the Statistical Package for the Social Science (SPSS) Version 22 application showed that: (1) financial behavior has an effect on the financial management behavior of corn farmers with a large contribution of 0.207 and a level of significance of 0.002, (2) financial attitudes affect the financial management behavior of corn farmers with a large contribution of 1,217 and a significance level of 0.001. This can be a concern for corn farmers so that their financial knowledge and financial attitude can improve in order to become a prosperous society.

Keywords: Financial Knowledge, Financial Attitude, Financial Management Behavior.

(12)

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

SURAT PERNYATAAN KEABSAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... x

ABSTRACT ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINAJUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ... 7

1. Manajemen ... 7

2. Manajemen Keuangan ... 8

3. Pengetahuan Keuangan ... 9

4. Sikap Keuangan ... 11

5. Perilaku Manajemen Keuangan ... 12

B. Tinjauan Empiris ... 14

C. Kerangka Pikir ... 24

D. Hipotesis ... 25

(13)

xiii BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... 26

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel ... 26

1. Definisi Oporasional Variabel ... 26

2. Pengukuran Variabel ... 28

D. Populasi dan Sampel ... 28

1. Populasi ... 28

2. Sampel ... 29

E. Teknik Pengumpulan Data... 29

F. Teknik Analisis Data... 29

1. Analisis statistic deskriptif ... 29

2. Uji Asumsi Klasikal ... 29

3. Analisis Statistik Inferensial ... 30

4. Uji Hipotesis ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 33

B. Penyajian Data ... 36

C. Pembahasan ... 49

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 51

B. Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 52 LAMPIRAN

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 14

Tabel 3.1 Skor Alternatif Jawaban ... 28

Tabel 4.1 Karakteristik Informan Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 36

Tabel 4.2 Karakteristik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin ... 37

Tabel 4.3 Karakteristik Informan Berdasarkan Usia... 37

Tabel 4.4 Statistik Skor Pengetahuan Keuangan ... 38

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Pengetahuan Keuangan ... 38

Tabel 4.6 Statistik Skor Sikap Keuangan ... 40

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Sikap Keuangan ... 40

Tabel 4.8 Statistik Skor Perilaku Manajemen Keuangan ... 41

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Perilaku Manajemen Keuangan ... 42

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikoleniaritas ... 43

Tabel 4.11 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 44

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas ... 44

Tabel 4.13 Hasil Uji Analisis Linear Berganda ... 45

Tabel 4.14 Hasil Uji t Parsial ... 46

Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 48

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ... 23

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk yang cukup besar. Melihat jumlah penduduk yang cukup besar saat ini dan zaman yang semakin berkembang pula saat ini pengelolaan keuangan yang baik sangat di butuhkan bagi setiap orang. Memahami serta melakukan pengelolan keuangan dengan baik dapat membantu kita untuk mencapai kehidupan yang lebih sejahtera saat ini dan dikemudian hari. Untuk memahami pengelolaan keuangan dengan baik dibutuhkannya pengetahuan keuangan yang cukup baik.

Pada tahun 2016, otoritas jasa keuangan menyampaikan bahwa tingkat pengetahuan keuangan masyarakat Indonesia berada pada angka yang terbilang rendah yaitu 28%. Adapun yang menjadi penyebab rendahnya pengetahuan keuangan masyarakat Indonesia adalah kondisi geografis Indonesia karena pada umumnya masyarakat sebesar 60% bermukim di daerah perdesaan. (Pradiningtyas dan Lukiastuti, 2019). Kalukuku lohe merupakan salah satu daerah yang terletak di lingkungan Laikang kecamatan Kajang kabupaten Bulukumba. Masyarakatnya kebanyakan berprofesi sebagai petani dan Sebagian besar adalah petani jagung. Petani jagung di Kaluku Lohe tingkat perekonomiannya ada yang meningkat dan tidak sedikit pula yang hanya berdiam ditempat. Hal ini disebabkan karena masih minimnya perilaku keuangan petani jagung.

(17)

Perilaku keuangan (Financial Behavior) adalah salah satu isu yang hangat dibicarakan saat ini. Perilaku yang tidak rasional diartikan sebagaI indikator perilaku keuangan yang dapat dilihat dari setiap individu dalam mengatur keluar dan masuknya uang, kredit, tabungan serta investasi. Setiap individu cenderung hanya implusif tidak mengalokasikan pendapatan untuk kebutuhan masa yang akan dating atau jangka Panjang yang mengakibatkan terjadinya masalah keuangan karena perilaku keuangan yang sedikit tidak bertanggung jawab. Kegagalan mengelola keuangan pribadi dapat menimbulkan masalah keuangan serius dan jangka Panjang, kehidupan social yang negatif dan masalah lainnya. Perilaku keuangan masyarakat yang sangat penting diperhatikan adalah perilaku memanajemen keuangannya.

Perilaku manajemen keuangan adalah perilaku seseorang dalam mengatur keuangan mereka dari segi psikologis dan kebiasaan individu.

Perilaku manajemen keuangan setiap orang sangat perlu di perhatikan guna mempertahankan kelangsungan hidup di era sekarang ini, terutama petani jagung di lingkungan Kaluku Lohe Kel. Laikang Kec. Kajang Kab. Bulukmba.

Dikarenakan petani jagung membutuhkan waktu yang beberapa bulan untuk memperoleh hasil dari tanaman jagungnya. Banyak hal yang dapat berpengaruh terhadap perilaku manajemen keuangan petani diantaraya adalah pengetahuan keuangan dan sikap keuangan.

Variabel keuangan sudah menjadi hal yang lazim yang memiliki pengaruh terhadap perilaku manajemen keuangan setiap orang, karena pengetahuan keuangan memiliki fungsi untuk menentukan arah atau dasar pengambilan keputusan keuangan secara baik yang tidak hanya menggunakan uang secara bijak akan tetapi dapat bermanfaat pada sector

(18)

ekonomi. mendeskripsikan pengetahuan keuangan adalah penguasaan seseorang atas berbagai hal tentang keuangan, alat keuangan dan keterampilan keuangan (Kholilaah dan Iramani, 2013). Seseorang dengan pengetahuan keuangan yang baik maka akan memiliki perilaku manajemen keuangan yang baik, begitu pula sebaliknya jika seseorang memiliki pengetahuan keuangan yang buruk maka akan berpengaruh buruk pula terhadap perilaku manajemen keuangannya. Jadi, sangat perlu diperhatikan pengetahuan seseorang terutama petani agar dapat mempertahankan kehidupannya.

Gap riset penelitian yang berkaitan dengan variabel pengetahuan keuangan, sikap keuangan dan perilaku manajemen keuangan oleh (Iklimia Humaira dan Endra Murti Sagoro,2018) dengan judul pengaruh pengetahuan keuangan, sikap keuangan, dan kepribadian terhadap perilaku manajemen keuangan pada UMKM sentra kerajinan batik Kabupaten Bantul dengan hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pengetahuan keuangan, sikap keuangan dan kepribadian terhadap perilaku manajemen keuangan. Peneliti lainnya yang menemukan hasil yang sama ialah ( LD Gadi Djou,2019) sementara penelitian yang dilakukan (Atika Syuliswati,2020) pengaruh pengetahuan keuangan terhadap perilaku keuangan dengan sikap keuangan sebagai variabel mediasi dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan keuangan dan sikap keuangan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap perilaku manjemen keuangan. Peneliti lainnya yang menemukan hasil yang sama adalah (Fanisa Kris Dayanti, Jeni Susyanti, dan M. Anwarodin Broto S, 2020).

(19)

Selain variabel pengetahuan keuangan, variabel lain yang memiliki pengauh terhadap perilaku manajemen keuangan adalah sikap keuangan.

Sikap keuangan adalah keadaan pikiran, pendapat serta penilaian tentang keuangan pribadinya yang diaplilikasikan kedalam sikap (Humaira dan Sagoro, 2018). Ketika seseorang yang tidak memiliki kemampuan dalam hal sikap keuangan maka seseorang tersebut akan bersikap boros karena tidak mampu menyikapi keuangannya. Artinya jika seseorang yang memiliki sikap keuangan yang baik maka akan memiliki perilaku manajemen keuangan yang baik, begitupun sebaliknya jika sesorang memiliki sikap keuangan yang buruk maka akan memiliki perilaku manajemen keuangan yang buruk. Oleh karena itu sangat perlu diperhatikan sikap keuangan seseorang.

Melihat pentingnya memperhatikan variabel pengetahuan keuangan dan sikap keuangan maka peneliti akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat “Pengaruh Pengetahuan Keuangan dan Sikap Keuangan terhadap Perilaku Manajemen Keuangan Petani Jagung Di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba”.

(20)

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh pengetahuan keuangan terhadap perilaku manajemen keuangan?

2. Apakah terdapat pengaruh sikap keuangan terhadap perilaku manajemen keuangan?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian pada penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pengetahuan keuangan terhadap perilaku manajemen keuangan

2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh sikap keuangan terhadap perilaku manajemen keuangan

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah:

1. Manfaat teoritis

Adapun manfaat teoritis dari penelitian ini adalah menambah khasanah pustaka didunia ekonomi dan dapat memberikan sumber informasi yang selanjutnya dapat dijadika motivasi bagi peneliti yang mengkaji masalah sejenis yang dapat menyempurnakan penelitian ini.

(21)

2. Manfaat empiris

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi para petani jagung tentang pengaruh pengetahuan dan sikap keuangan terhadap perilaku manajemen keuangan petani jagung terkhusus pada Lingkungan Kaluku lohe kelurahan Laiakang Kabupaten Bulukumba.

(22)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori 1. Manajemen

Manajemen adalah sebuah perencanaan, proses organisasi, proses koordinasi, dan proses control terhadap sumber daya untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. Manajemen adalah sebuah seni untuk menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia yang di kutip oleh suryatama, manajemen adalah penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran, kata manjemen berasal dari bahasa perancis kuno, yaitu management, yang memiliki arti “seni melaksanakan dan mengatur”. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.

Sebagaimana definisi yang dikemukakan oleh Athoillah, bahwa manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur proseses pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif, dengan didukung oleh sumber- sumber lainnya dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan.

Menurut Afandi (2018:1) manajemen adalah bekerja dengan orang-orang untuk mencapai tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia atau kepegawaian (controlling). Manajemen adalah suatu proses khas, yang terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk

(23)

menentukan serta mencapai sasasran yang telah ditentukan melalui pemenfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.

2. Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan merupakan salah satu fungsi operasional perusahaan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan yang pada dasarnya dilakukan oleh induvidu, perusahaan, maupun pemerintah.

Manajemen keuangan memiliki peranan penting dalam perkembangan sebuah perusahaan. Manajemen keuangan adalah salah satu bidang ilmu pengetahuan yang penting dengan mempelajari ilmu manajemen keuangan, seseorang akan mempunyai kesempatan yang lebih luas dalam pekerjaan dan perkembangan karirnya.

Menurut agus Harjito dan Martono (2012) “manajemen keuangan (financial manangement), atau dalam literature lain disebut pembelajaran, adalah segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola asset sesuai dengan tujuan perusahaan secara menyeluruh. Dengan kata lain manajemen keuangan merupakan manajemen (pengelolaan) mengenai bagaimana memperoleh asset, mendanai asset dan mengelola asset untuk mencapai tujuan perusahaan.

Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manjemen keuangan adalah ilmu mendapatkan dana dan mengelola dana perusahaan supaya produktif.

(24)

3. Pengetahuan Keuangan

Pengetahuan mengacu pada apa yang diketahui induvidu tentang masalah keuangan pribadi, yang diukur dengan tingkat pengetahuan mereka tentang berbagai konsep keuangan pribadi (Marsh dalam Pradiningtyas dan Lukiastuti, 2019). Finansial knowledge adalah penguasaan seseorang atas berbagai hal tentang dunia keuangan pemuda belajar tentang uang sebagian besar dari sekolah dan orang tua, dengan penekanan pada penghematan (Kholilah dan Iramani, 2013). Pada perkembangannya, pengetahuan mengenai keuangan mulai diperkenalkan di berbagai jenjang pendidikan.

Pengetahuan keuangan merupakan segala sesuatu tentang keuangan yang dialami atau terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Pengetahuan keuangan juga dapat didefinisikan sebagai penguasaan seseorang atas berbagai hal tentang dunia keuangan yang terdiri dari finansial tools dan finansial skills. Pengetahuan keuangan yaitu sebuah argumen tentang praktik-praktik keuangan yang berkaitan dengan pengaturan manajemen arus kas, pegaturan manajemen kredit, tabungan dan investasi (Higler dan Hogarth, 2003). Pengetahuan keuangan yaitu sebuah dasar dalam pengambilan keputusan keuangan dengan baik dan tidak hanya bagaimana cara menggunakan uang dengan bijak, akan tetapi harus memiliki manfaat pada bidang ekonomi (Siahaan, 2013).

(25)

“Pengetahuan keuangan memiliki konsep keuangan bunga majemuk, perbedaan nilai nominal rill, pengetahuan diversifikasi resiko, dan nilai waktu uang” (Pritazahara dan Sriwidodo, 2015). Pengetahuan keuangan adalah hal yang penting, karena digunakan dalam mengambil keputusan, jika seseorang memiliki pengetahuan keuangan yang baik maka sikap yang diambil dalam mengambil keputusan keuangan akan memiliki dampak yang baik untuk jangka Panjang.

Pengetahuan keuangan sebagai penguasaan seseorang atas berbagai hal tentang dunia keuangan, alat keuangan, dan keterampilan keuangan (Kholilah dan Iramani, 2013). “Individu dengan pengetahuan yang memadai akan memiliki perilaku manajemen keuangan yang lebih baik, seperti membayar tagihan tepat waktu, melakukan pembukuan terhadap pengeluaran yang dilakukan setiap bulan, dan memiliki cadangan dana untuk kondisi darurat” (Yulianti dan Silvy, 2013).

Berdasarkan definisi-definisi para ahli dan peneliti sebelumnya dapat disimpulkan bahwa pengetahuan keuangan adalah dasar pengambilan keputusan keuangan secara baik yang tidak hanya menggunakan uang secara bijak akan tetapi bermanfaat pada sektor ekonomi. Selain itu, pengetahuan keuangan juga sangat berperan dalam menentukan kesejahteraan seseorang dalam bermasyarakat.

Setiap individu yang memiliki pengetahuan keuangan yang baik akan cenderung lebih bijak dalam perilaku keuangannya jika dibandingkan dengan individu yang pengetahuan keuangannya buruk. Jika individu memiliki kemampuan keterampilan pengethauan keuangan yang baik

(26)

maka perilaku manajemen keuangannya akan lebih terarah, contohnya membayar tagihan tepat waktu, membukukan pengeluaran dan pemasukan setiap bulannya, serta memiliki dana cadangan untuk kondisi darurat.

Adapun indikator dalam variabel ini, yaitu pengetahuan pengelolaan keuangan, pengetahuan tentang perencanaan keuangan, pengetahuan tentang pengeluaran dan pemasukan, pengetahuan uang dan asset, pengetahuan tentang suku bunga, pengetahuan tentang kredit, pengetahuan dasar tentang asuransi, pengetahuan tentang macam-macam asuransi, pengetahuan dasar tentang investasi, pengetahuan investasi depasito, pengetahuan investasi pada saham, pengetahuan investasi pada obligasi, dan pengetahuan investasi pada properti.

2. Sikap Keuangan

Sikap keuangan merupakan pengetahuan seseorang yang berkaitan dengan keuangan yang dibentuk dengan fokus dalam mengelola keuangan. “Pelaku keuangan yang memiliki sikap keuangan yang baik akan memiliki kepercayaan diri yang baik pula akan mendatangkan keuntungan dalam mengelola dan mengembangkan keuangan dimasa depan” Courchene dalam (Aminatuzzahra, 2014). Penulis lain mendefenisikan “sikap keuangan dalam mengambil keputusan keuangan akan memiliki nilai positif dan negative atas perilaku keuangan yang dilakukan dan akan menunjukkan sikap yang baik dalam mengelola keuangan yang dilakukan” (Sutanti, 2009)

(27)

“Sikap keuangan adalah keadaan pikiran, pendaapat serta penilaian tentang keuangan” (Pankow dalam Pradiningtyas dan Lukiastuti, 2019). “Sikap keuangan dapat dicerminkan oleh 6 konsep berikut yaitu, obsession, power, effort, inadequacy, retention, security. Sikap keuangan yang di milki oleh seseorang akan membantu individu tersebut dalam menentukan sikap dan perilaku mereka dalam hal keuangan, baik dalam hal manajemen keuangan, penganggaran keuangan pribadi, atau keputusan individu mengenai bentuk investasi yang akan diambil” (Pankow dalam Pradiningtyas dan Lukiastuti, 2019).

Sikap keuangan menurut Pankow yaitu diartikan sebagai keadaan pikiran, pendapat, serta penilaian tentang keuangan. “Sikap keuangan adalah kecenderungan psikologis yang diekspresikan ketika mengevaluasi praktik manajemen keuangan yang direkomendasikan dengan beberapa tingkatan kesepakatan dan ketidaksepakatan” (Ningsih dan Rita, 2010).

Berdasarkan definisi-definisi para ahli dan peneliti sebelumnya dapat disimpulkan bahwa sikap keuangan adalah kemampuan seseorang menyikapi keuangan yang dimiliki, dalam hal lain pengambilan keputusan keuangannya.

Adapun indikator dalam variabel ini, yaitu orientasi terhadap keuangan pribadi, filsafat utang, keamanan uang, dan menilai keuangan pribadi.

3. Perilaku Manajemen Keuangan

Perilaku manajemen keuangan adalah suatu kegiatan mengatur keuangan dari dua sudut pandang yaitu psikologi dan kebiasaan. Selain

(28)

itu perilaku manajemen sering diartikan sebagai suatu tindakan seseorang

dalam pengambilan keputusan keuangan, harmonisasi moti individu dan tujuan sebuah perusahaan. Perilaku manajemen seringkali dikaitkan dengan efektivitas manajemen dana, dimana arus dana diarahkan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.

“Perilaku manajemen keuangan didefinisikan sebagai a financial setting yaitu mempelajari bagaimana perilaku keuangan seseorang untuk menentukan keuangan secara actual” (Nofsinger dalam Syuliswati, 2020).

“Perilaku manajemen keuangan adalah kemempuan seseorang dalam mengatur, yaitu: perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencairan dan penyimpanan dana keuangan sehari-hari”

(Kholilah dan Iramani, 2013). Perilaku manajemen keuangan sesorang dapat dilihat dari empat hal yaitu: consumption, cash-flow manangemen, saving and investment, credit management (Dew dan xiao, 2011).

Jika individu menjalankan sikap yang tidak baik dalam mengelola keungannya maka akan sulit memiliki surplus keuangan yang dapat dimanfaatkan untuk tabungan jangka Panjang, modal berinvestasi dan pengembangan usaha. Oleh karena itu jika setiap individu menerapkan perilaku manajemen keuangan yang baik maka individu tersebut mampu merencanakan dan mengatur dengan baik keuangan yang dia miliki.

Berdasarkan definisi-definisi para ahli dan peneliti sebelumnya dapat disimpulkan bahwa perilaku manajemen keuangan adalah kemampuan seseorang dalam mengelola keuangan yang memilki perencanaan,

pengendalian, dan penyimpanan dana keuangan,

(29)

menyusun perencanaan keuangan, kegiatan menabung, kegiatan asuransi, pension dan pengeluaran tidak terduga, kegiatan investasi, kredit/hutang, dan tagihan, monitoring pengelolaan keuangan, dan evaluasi pengelolaan keuangan.

B. Tinjauan Empiris

Penelitian terdahulu yang menjadi acuan dalam melakukan penelitian ini adalah:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Nama Judul Penelitian Jenis Penelitian

Hasil penelitian

1. Clara Shinta Tiara Putri, Sarah Usman, dan Nurwidianto (2019).

Pengaruh pengetahuan keuangan sikap keuangan dan pendapatan terhadap perencanaan keuangan

keluarga di Distrik Manowari Barat

Termasuk penelitian kuantatif

Secara parsial masing-masing variabel independent berpengaruh

terhadap variabel depentdent yaitu perencanaan

keuangan dengan nilai yang berbeda-

beda yaitu,

pengetahuan

keuangan memiliki persentase sebesar 20,10%, sedangkan sikap keuangan

(30)

memiliki persentase 5,19% dan untuk pendapatan sebesar 16,25%. Dimana dalam membuat perencanaan

keuangan keluarga, hal yang paling utama yang harus kita miliki adalah pengetahuan dalam keuangan,

setelah itu,

pendapatan dan yang terakhir yaitu bagaimana kita dalam menyikapi keuangan.

2. Fanisa Kris Dayanti, Jeni Susyanti, dan M. Khoirul Anwarodin Broto S (2020).

Pengaruh Literasi Keuangan,

Pengetahuan Keuangan, dan Sikap Keuangan Terhadap Perilaku Manajemen Keuangan Pada Pelaku Usaha UMKM Fashion di Kabupaten

Malang.

Termasuk penelitian kuantatif.

1. Variabel pengetahuan keuangan sangat berpengaruh pada periIaku

manajemen

keuangan untuk usaha UMKM di fashion di kabupaten

Malang.

2. Variabel literasi keuangan memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap perilaku

(31)

manajemen

keuangan pada

usaha UMKM

fashion di kabupaten

Malang.

3. Variabel sikap fianansial

berpengaruh secara signifikan serta positif pada perilaku

manajemen

keungan pada usaha fashion di Kabupaten

Malang.

4. Variabel Iiterasi keuangan, sikap keuangan,

pengetahuan keuangan, secara simultan

mempunyai

pengaruh yang signifikan dan positif terhadap perilaku

manajemen

keuangan pada pelaku usaha UMKM fashion di kabupatenMalang.

(32)

3. Tifani Enno Pradiningtyas dan Fitri Lukiastuti (2019).

Pengaruh Pengetahuan Keuangan dan Sikap Keuangan terhadap Locus Of Countrol dan Perilaku

pengeIoIaan keuangan Mahasiswa Ekonomi

Termasuk penelitian kuantatif.

1. Variabel pengetahuan keuangan berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap variabel locus of control pada mahasiswa ekonomi

perguruan tinggi swasta yang terakrediasi B dikota Semarang.

2. Variabel sikap keuangan

mempunyai

pengaruh yang positif dan signifikn terhadap variabel locus of control pada mahasiswa

ekonomi

perguruan tinggi swasta yang terakrediasi B dikota Semarang.

3. Variabel pengetahuan keuangan mempunyai

pengaruh yang

(33)

positif dan signifikan

terhadap variabel perilaku

pengelolaan keuangan pada mahasiswa

ekonomi

perguruan tinggi swasta yang terakrediasi B dikota Semarang.

4. Berdasarkan hasil pengujian maka dapat kita ketahui bahwa sikap keuangan memiliki pengaruh positif terhadap variabel perilaku

pengelolaan keuangan pada mahasiswa

ekonomi

perguruan tinggi swasta yang terakrediasi B di kota Semarang.

4. Iklima Humaira dan Endra Murti Sagoro (2018).

Pengaruh Pengetahuan Keuangan, Sikap Keuangan, dan

Termasuk penelitian kuantatif.

1. Pengetahuan keuangan memiliki pengaruh

terhadap perilaku

(34)

Kepribadian terhadap Perilaku Manajemen Keuangan Pada Pelaku UMKM Sentra Kerajinan batik Kabupaten Bantul.

manajemen

keuangan pada peIaku UMKM sentra kerajinan batik kabupaten BantuI.

2. Sikap keuangan berpengaruh secara positif terhadap perilaku manajemen

keuangan pada pelaku UMKM sentra kerajinan batik Kabupaten Bantul.

3. Variabel Kepribadian berpengaruh secara positif terhadap perilaku manajemen

keuangan pada UMKM Sentra kerajinan batik kabupaten Bantul.

4. Pengetahuan keuangan, sikap keuangan, dan kepribadian

memiliki pengaruh secara positif terhahadap

(35)

perilaku manajemen

keuangan pada pelaku UMKM Sentra kerajinan batik kabupaten Bantul.

5. Eka Putri Suryanti dan Ni Luh Putu Suarni Sri Patni (2020).

Pengaruh Pengetahuan, Pengalaman, Sikap dan Tingkat Pendidikan

terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan Keluarga Menghadapi Dampak Pendemi.

Termasuk penelitian kuantatif.

Pengetahuan keuangan, pengalaman

keuangan, sikap keuangan dan tingkat pendidikan

berpengruh terhadap perilaku pengelolaan keuangan keluarga dimasa pendemi.

Variabel pengetahuan keuangan memiliki

nilai beta

unstandardized sebesar 0’715 yang merupakan nilai tertinggi dibandingkan ketigaa variabel lainnya. Dalam situasi pendemi pengelolaan keuangan keluarga harus dilakukan secara cerdas, bijak dan inovatif sehingga dapat menentukan skala prioritas dalam

(36)

pemenuhan

kebutuhan keluarga.

6. Ritma

Pritazahara dan Untung

Sriwidodo (2015).

Pengaruh Pengetahuan Keuangan dan Pengalaman Keuangan

terhadap Perilaku Perencanaan Investasi Dengan Self Control Sebagai Variabel Moderating.

Termasuk penelitian kuantatif.

Hasil penelitian diperoleh ada pengaruh yang signifikan

pengetahuan keuangan, pengalaman

keuangan dan self control terhadap perilaku

perencanaann

investasi pada karyawan single di wilayah kecamatan Gondangrejo

Kabupaten Karangnyar.

7. LD Gadi Djou (2019)

Analisis Pengaruh Literasi

Keuangan, Sikap Keuangan, dan Kepribadian Terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan UMKM di Kabupaten Ende.

Termasuk penelitian kuantatif.

1. Literasi keuangan memiliki pengaruh secara positif terhadap perilaku pengelolaan keuangan pada

UMKM di

kabupaten Ende.

2. Terdapat

pengaruh positif sikap keuangan terhadap perilaku pengelolaan

(37)

keuangan pada pelaku UMKM di kabupaten Ende.

3. Terdapat

pengaruh positif kepribadian

terhadap perilaku pengelolaan keuangan pada pelaku UMKM di kabupaten Ende.

4. Variabel sikap keungan

mempunyai

pengaruh yang paling besar terhadap perilaku pengelolaan keuangan pada pelaku UMKM di kabupaten Ende.

8. Atika Syuliswati (2020).

Pengaruh Pengetahuan Keuangan

Terhadap Perilaku Keuangan

Dengan Sikap Keuangan

Sebagai Variabel Mediasi.

Termasuk penelitian kuantatif.

1. Pengetahuan keuangan berpengaruh signifikan

terhadap perilaku keuangan

mahasiswa

jurusan akuntansi Politeknik Negeri Malang

2. Penegetahuan keuangan

(38)

berpengaruh secara signifikan terhadap sikap keuangan

mahasiswa

jurusan akuntansi Politeknik Negeri Malang.

3. Sikap keuangan berpengaruh signifikan

terhadap perilaku keuangan

mahasiswa

jurusan akuntansi Politeknik Negeri Malang.

4. Sikap keuangan dapat memediasi pengaruh

pengetahuan keuangan

terhadap perilaku keuangan

mahasiswa

jurusan akuntansi Politeknik Negeri Malang.

(39)

C. Kerangka Pikir

Pengetahuan keuangan adaIah pengambilan keputusan keuangan secara baik, yang bukan hanya menggunakan uang secara benar akan tetapi bermanfaat pada sektor ekonomi. Seseorang yang memiliki pengetahuan keuangan akan mampu mengolah keuangannya secara bijak dan terarah.

Sedangkan orang yang memiliki kemampuan pengetuan keuangan yang kurung baik maka akan memiliki periIaku manajemen keuangan yang tidak baik dan tidak terarah dengan baik.

Pengetahuan keuangan memiliki pengaruh yang baik terhadap perilaku manajemen keuangan seseorang. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Iklima humairah yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif antara pengetahuan keuangan terhadap perilaku manajemen keuangan seseorang. Jadi, pengetahuan keuangan memilki pengaruh terhadap perilaku manajemen keuangan.

Sikap keuagan adalah kemampuan seseorang menyikapi keuangan yang dimiliki, dalam hal lain pengambilan keputusan keuangannya. Sikap keuangan sangat penting dalam pengambilan keputusan karena sikap konsisten dalam menyikapi suatu kondisi sangat diperlukan. Seseorang yang memilki sikap keuangan yang baik maka akan memiliki perilaku manajemen keuangan yang baik. Namun, seseorang yang memilki sikap keuangan yang buruk maka akan memiliki perilaku manajemen keuangan yang buruk.

Sikap keuangan memiliki pengaruh yang baik terhadap perilaku manajemen keuangan seseorang. Hal ini sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh Nisa dkk dan Iklima humaira, menyatakan bahwa sikap

(40)

keuangan berpengaruh terhadap periIaku manajemen keuangan secara signifikan. Jadi, sikap keuangan turut berpengaruh terhadap perilaku manajemen keuangan.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

D. HIPOTESIS

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Pengetahuan keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku manajemen keuangan

2. Sikap keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku manajemen keuangan

Pengetahuan Keuangan (X1)

Sikap Keuangan (X2)

Perilaku Manajemen Keuangan

(Y)

(41)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Ex post facto. Ex post facto adalah suatu peneltian yang berarti sesudah sebuah fakta terjadi. Artinya, penelitian ini tidak memberikan perlakuan apapun, melainkan hanya mengungkapkan fakta-fakta yang terjadi secara ilmiah dan telah berlangsung dan kembali melihat data-data untuk menentukan faktor-faktor yang mendahului.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan di lakukan di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba pada bulan Agustus 2021.

C. Definisi Operational Variabel dan Pengukuran Variabel 1. Definisi Operational Variabel

Adapun untuk mengetahui gambaran setiap variabel, berikut dikemukakan definisi operational tiap variabel:

a. Pengetahuan keuangan (X1)

Pengetahuan keuangan adalah pondasi atau dasar pengambilan keputusan keuangan secara bijak dan tidak hanya menggunakan uang secara bijak akan tetapi bermanfaat pada

(42)

sektor ekonomi. Adapun indikator dalam variabel ini, yaitu pengetahuan pengelolaan keuangan, pengetahuan tentang perencanaan keuangan, pengetahuan tentang pengeluaran dan pemasukan, pengetahuan uang dan asset, pengetahuan tentang suku bunga, pengetahuan tentang kredit, pengetahuan dasar tentang asuransi, pengetahuan tentang macam-macam asuransi, pengetahuan dasar tentang investasi, pengetahuan investasi depasito, pengetahuan investasi pada saham, pengetahuan investasi pada obligasi, dan pengetahuan investasi pada properti.

b. Sikap keuangan (X2)

Sikap keuangan adalah kemampuan seseorang menyikapi keuangan yang dimiliki, dalam hal lain pengambilan keputusan keuangannya. Adapun indikator dalam variabel ini, yaitu orientasi terhadap keuangan pribadi, filsafat utang, keamanan uang, dan menilai keuangan pribadi.

c. Perilaku Manajemen Keuangan (Y)

Perilaku manajemen keuangan adalah kemampuan dalam mengelolah keuangan yang termjuat perencanaan, pengendalian, dan penyimpanan dana keuangan. Adapun indikator dalam variabel ini, yaitu jenis-jenis perencanaan dan anggaran keuangan yang dimilki, teknik dalam menyusun perencanaan keuangan, kegiatan menabung, kegiatan asuransi, pension dan pengeluaran tidak terduga, kegiatan investasi, kredit/hutang, dan tagihan,

(43)

monitoring pengelolaan keuangan, dan evaluasi pengelolaan keuangan.

2. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel merupakan skala pengukuran yang digunakan untuk menentukan panjang pendeknya interval dalam pengukuran sehingga memperoleh data kuantitatif. Variabel yang diteliti diukur menggunakan skala likert guna mengukur sikap responden dalam memberikan tanggapan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.

Jawaban setiap item instrument menggunakan skala likert, yang dapat berupa kata-kata antara lain:

Tabel 3.2 Skor Alternatif Jawaban

Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 4

Setuju (S) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah Masyarakat Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba.

(44)

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling,

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pemberian kuisioner digunakan untuk memperoleh data tentang pengetahuan keuangan, sikap keuangan dan pengetahuan manajemen keuangan.

Kuisioner yang digunakan mencakup beberapa pernyataan dalam bentuk skala likert.

F. Teknik Analisis Data

Untuk menjawab permasalahan penelitian, maka digunakan alat analisis sebagai berikut :

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mendskripsikan karakteristik skor responden penelitian untuk masing-masing variabel yang terdiri atas mean, median, variansi, minimum dan maksimum.

2. Uji Asumsi Klasikal

Sebelum melakukan uji hipotesis, akan dilakukan uji asumsi klasikal yang terdiri dari uji multikolineritas, heterokedastisitas.

a. Uji multikolinearitas

Uji multikolineritas digunakan untuk menunjukkan ada atau tidaknya hubungan langsung antar variabel bebas dalam model regresi.

(45)

Dengan ketentuan yaitu nilai VIF masing-masing variable kurang dari 10 maka variabel bebas tersebut terbebas dari masalah multikolineritas.

b. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Untuk mengetahui apakah terjadi heterokedastisitas pada regresi digunakan dengan melihat hasil uji menggunakan SPSS tabel coefisient, jika sig>alpha untuk semua variabel independent maka tidak terjadi heterokedastisitas.

c. Uji Normalitas.

Uji normalitas meggunakan kolmogrov-smirnov test, tujuan pengujian tersebut adalah untuk menentukan apakah data-data dari masing-masing variabel terdistribusi normal atau tidak.

3. Analisis Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Dalam penelitian ini digunakan regresi linear berganda.

Keterangan:

Y = Variabel Perilaku manajemen keuangan

X1 = Variabel Pengetahuan keuangan

X2 = Variabel Sikap Keuangan Y = a + b1X1 + b2X2 + e

(46)

b1 = Koefisien Regresi Variabel Pengetahuan keuangan b2 = Koefisien Regresi Variabel Sikap Keuangan.

e = Eror

4. Uji Hipotesis

a. Uji Parsial (t-test)

Uji parsial digunakan untuk mengetahui apakah variable-variabel independent secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variable dependen. Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis ini adalah:

1) Membandingkan hipotesis dengan membaningkan nilai thitung dengan nilai ttabel

thitung > ttabel maka H0 ditolak artinya H1 diterima Jika thitung < ttabel maka H0 diterima artinya H1 ditolak.

2) Menentukan tingkat signifikansi. Tingkat signifikansi menggunakan alpha = 5% artinya penelitian ini menentukan resiko kesalahan dalam mengambil keputusan untuk menolak atau menerima hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya 5% dan mengambil keputusan sedikitnya 95% (tingkat kepercayaan).

Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak artinya H1

diterima

Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima artinya H1

ditolak.

(47)

b. Uji determinasi (R2)

Untuk mengetahui seberapa besar presentase dari variable independent secara Bersama-sama terhadap variabel dependen dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi (R2) atau R square menjelaskan seberapa besar variabel independent yang digunakan dalam penelitian ini mampu menjelaskan variabel dependen.

(48)

33 BAB IV

Hasil dan Pembahasan

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Bulukumba merupakan salah satu daerah tingkat II di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di kota Bulukumba. Berdasarkan data BPS kabupaten Bulukumba tahun 2019, kabupaten Bulukumba memiliki luas wilayah 1.154,58 km2 dan berpenduduk 418.326 jiwa. Kabupaten Bulukumba terdiri atas 10 kecamatan, 27 kelurahan, serta 109 desa.

Kajang adalah salah satu kecamatan yang terletak di kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Letaknya sekitar 200 km arah timur kota Makassar. Daerah Kajang terbagi dalam 8 desa, dan 2 kelurahan. Kajang dibagi dua geografis, yaitu Kajang dalam (mereka disebut tau kajang) dan kajang luar (orang-orang yang berdiam disekitar suku kajang yang relatif modern, mereka disebut tau lembang)

Wilayah pemukiman suku kajang secara umum memiliki ciri geologis berupa lahan berpasir, gambut, dan sebagian wilayah merupakan tanah bebatuan. Dari keseluruhan wilayah yang ada, Kawasan hutan merupakan yang terbesar dan terluas yang terdiri dari Kawasan hutan adat, hutan lindung dan hutan rakyat. Tanah hutan tersebut banyak mereka pergunakan untuk sector pertanian dan perkebunan. Adapun salah satu kelurahan yang penduduknya rata-rata berpropesi sebagai petani yaitu kelurahan Laikang.

(49)

Laikang merupakan daerah yang sebelumnya bernama Malakuna yang di perintah seorang gallarang. Menurut beberapa sumber kalau di ujung kaki pulau Sulawesi bagian selatan dimana terdapat sebuah kampung bernama cikoang. Cikoang mula-mula dibangun oleh seorang karaeng Binamu, kabupaten Jeneponto membawa 40 kepala keluarga, dan sesampainya di Cikoang beliau dan pengikutnya membuka hutan untuk pemukiman dan lahan pertanian. Ketika itu perkampungan baru ini belum mempunyai pemerintahan sendiri, mereka hidup dengan mata pencaharian Bertani dan menangkap ikan di laut, disebelah selatan perkampungan ini, telah berkembang lebih awal yang bernama laikang.

Kelurahan laikang cukup potensial yaitu berupa daratan dan laut pesisir. Daratan berupa lahan perkebunan dan persawahan, akan tetapi kedua potensi ini belum dikelola secara optimal, disebabkan pengairan untuk keperluan pertanian masih sangat terbatas. Lahan tegalan atau kebun di keluraha laikang merupakan potensi yang terluas yaitu sebesar 5.071 ha atau 39,29%.

Tegalan dan kebun di kelurahan laikang pada umumnya yang menjadi tanaman utama adalah jagung dua kali musim selama setahun dengan tanaman sambilan utama adalah kacang Panjang, selain jagung sebagai tanaman utama, terkadang pada periode tanaman anatara bulan April sampai Agustus tanaman palawija dengan berbagai jenis kacang- kacangan dan sayur-sayuran yang orang laikang sebut musim tanam leha- leha yang artinya tanam musim menjelang kemarau. Dimana jagung adalah salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Pada masa kini, jagung juga sudah menjadi

(50)

komponen penting pakan ternak. Penggunaan lainnya adalah sebagai sumber minyak pangan dan bahan dasar tepung maizena. Sejak awal abad ke-20, tanaman ini menjadi objek penelitian genetika yang intensif, dan membantu terbentuknya teknologi kultivar hibrida yang revolusioner. Dari sisi fisiologi, tanaman ini tergolong tanaman C4 sehingga sangat efisien memanfaatkan sinar matahari.

Secara ekologis pengembangan tanaman jagung di kelurahan laikang sangat potensial, akan tetapi sistem pengelolaannya belum dilakukan secara optimal dan terpadu. Sebaiknya sistem pengelolaan dilakukan secara terpadu, dalam arti terintegrasi antara aspek ekologi, ekonomi, dan sosial yaitu bagaimana memanfaatkan sumberdaya alam secara ekonomi optimal yaitu menguntungkan dan secara ekologi berkelanjutan. Selain itu yang perlu di benahi adalah system pemasaran setelah panen tersedia pasar dengan harga jual yang menguntungkan petani.

Kaluku lohe merupakan salah satu lingkungan yang terletak di kelurahan laikang yang memiliki penduduk sekitar 252 orang dari 63 kepala keluarga yang mayoritas dari penduduk tersebut berprofesi sebagai petani jagung.

(51)

B. Penyajian Data (Hasil Penelitian) 1. Deskripsi Responden

Data dalam penelitian ini di peroleh melalui penyebaran kuesioner.

Adapun karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini yaitu berdasarkan beberapa kriteria sebagai berikut.

Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan Jumlah

SMP/MTS 2

SMA/MA 18

Diploma/Sarjana 2

Total 22

Sumber: Hasil Olah Data 2021

Tabel diatas, menjelaskan bahwa keadaan responden dilihat dari tingkat pendidikannya terdiri atas SMP, SMA, dan Diploma/Sarjana. Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 22 responden terdapat 2 orang responden yang bersekolah SMP, 18 orang responden yang bersekolah SMA, dan 2 orang responden yang pendidikannya diploma/sarjana.

(52)

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki 5

Perempuan 17

Total 22

Sumber: Hasil Olah Data 2021

Tabel tersebut diatas, menjelaskan bahwa keadaan responden dilihat dari jenis kelamin terdiri atas laki-laki dan perempuan. Tabel diatas menunjukkan bahwa sebanyak 5 orang responden berjenis kelamin laki-laki dan 17 orang responden yang berjenis kelamin perempuan.

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah

20-30 thn 2

31-45 thn 13

46-60 thn 7

Total 22

Sumber: Hasil Olah Data 2021

Tabel diatas, menjelaskan keadaan responden dilihat dari tingkat usianya terdiri atas beberapa kategori yaitu, sebanyak 2 orang

(53)

responden berusia 20-30 tahun, 13 orang responden yang berusia 31- 45 tahun, dan 7 orang responden yang berusia 46-60 tahun.

2. Analisis Statistik Deskriptif

Berikut ini disajikan hasil analisis statistik deskriptif tiap variabel yang diperoelah dari skor masing-masing variabel.

a. Pengetahuan keuangan

Adapun hasil analisis statistik deskriptip variabel pengetahuan keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.4. Statistik Skor Pengetahuan Keuangan Statistik Nilai Statistik

Ukuran Sampel (n) 22

Skor tertinggi (Xmaks) 80 Skor terendah (Xmin) 59 Skor rata-rata ( ̅) 71,68 Standar deviasi (s) 6,636 Variansi (s2) 44,037 Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 22 Tahun 2021

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Pengetahuan Keuangan

Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase (%)

65,04 Rendah 6 27,3%

65,04 Sedang 14 63,6%

Tinggi 2 9,1%

Jumlah 22 100

Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 22 Tahun 2021

(54)

Berdasarkan tabel 4.4 dan tabel 4.5 diperoleh bahwa pengetahuan keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba memiliki rata-rata skor yaitu 71,68 dari skor ideal 120. Hai ini berarti bahwa skor pengetahuan keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba berada dalam kategori sedang. Diketahui pula bahwa skor pengetahuan keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba terdapat 6 orang (27,3% dari 22 orang) pada kategori rendah dan 2 orang (9,1 % dari 22 orang) pada kategori tinggi, serta 14 orang (63,6 % dari 22 orang) berada pada kategori sedang. selain itu, berdasarkan tabel 4.4 diperoleh bahwa nilai standar deviasi dari pengetahuan keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba adalah 6,636 yang artinya data tidak tersebar jauh dari nilai rata-rata skor pengetahuan keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba.

b. Sikap Keuangan

Adapun hasil analisis statistik deskriptip variabel Sikap keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba disajikan dalam tabel berikut:

(55)

Tabel 4.6. Statistik Skor Sikap Keuangan Statistik Nilai Statistik

Ukuran Sampel (n) 22

Skor tertinggi (Xmaks) 37 Skor terendah (Xmin) 31 Skor rata-rata ( ̅) 34,91 Standar deviasi (s) 1,231

Variansi (s2) 1.515

Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 22 Tahun 2021

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Sikap Keuangan Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase (%)

33,67 Rendah 1 4,5 %

33,67 Sedang 20 91 %

Tinggi 1 4,5 %

Jumlah 22 100

Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 22 Tahun 2021

Berdasarkan tabel 4.6 dan tabel 4.7 diperoleh bahwa sikap keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba memiliki rata-rata skor yaitu 34,91 dari skor ideal 44. Hai ini berarti bahwa skor sikap keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba berada dalam kategori sedang. Diketahui pula bahwa skor pengetahuan keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba terdapat 1 orang (4,5 % dari 22 orang) pada kategori rendah dan 1 orang (4,5 % dari 22 orang) pada kategori tinggi, serta 20 orang (91 % dari 22 orang) berada pada kategori

(56)

sedang. selain itu, berdasarkan tabel 4.6 diperoleh bahwa nilai standar deviasi dari pengetahuan keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba adalah 1,515 yang artinya data tidak tersebar jauh dari nilai rata-rata skor sikap keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba.

c. Perilaku Manajemen Keuangan

Adapun hasil analisis statistik deskriptip variabel perilaku manajemen keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.8. Statistik Skor Perilaku Manajemen Keuangan

Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 22 Tahun 2021 Statistik Nilai Statistik

Ukuran Sampel (n) 22

Skor tertinggi (Xmaks) 57 Skor terendah (Xmin) 49 Skor rata-rata ( ̅) 53,36 Standar deviasi (s) 2,361

Variansi (s2) 5,576

(57)

Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Perilaku Manajemen Keuangan

Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase (%)

50,99 Rendah 3 13,6 %

50,99 Sedang 15 68,1 %

Tinggi 4 18,1 %

Jumlah 22 100

Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 22 Tahun 2021

Berdasarkan tabel 4.8 dan tabel 4.9 diperoleh bahwa perilaku manajemen keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba memiliki rata-rata skor yaitu 53,36 dari skor ideal 68. Hai ini berarti bahwa skor perilaku manajemen keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba berada dalam kategori sedang. Diketahui pula bahwa skor perilaku manajemen keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba terdapat 3 orang (13,6 % dari 22 orang) pada kategori rendah dan 4 orang (18,1% dari 22 orang) pada kategori tinggi, serta 15 orang (68,1% dari 22 orang) berada pada kategori sedang. selain itu, berdasarkan tabel 4.8 diperoleh bahwa nilai standar deviasi dari perilaku manajemen keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba adalah 2,361 yang artinya data tidak tersebar jauh dari nilai rata-rata skor perilaku manajemen keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba.

(58)

3. Uji Asumsi Klasikal

Berikut ini disajikan hasil uji asumsi klasikal sebagai prasyarat sebelum melakukan analisi regresi linear berganda.

a. Uji Multikolinearitas

Berikut disajikan hasil uji multikolinearitas dengan menggunakan SPSS:

Tabel 4.10. Hasil Uji Multikoleniaritas

Berdasarkan tabel 4.10. diperoleh bahwa nilai tolerance dari variabel pengetahuan keuangan dan sikap keuangan lebih dari 0,1 artinya tidak terjadi multikolinearitas.lain itu, ketika ditinjau dari nilai

Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 22 Tahun 2020

VIF dari variabel pengetahuan keuangan dan sikap keuangan diperolah nilai VIF yang nilainya kurang dari 10. Artinya variabel pengetahuan keuangan dan sikap keuangan tidak terjadi multikolinearitas terhadap perilaku manajemen keuangan.

b. Uji Heterokedastisitas

Berikut disajikan hasil uji multikolinearitas dengan menggunakan SPSS:

(59)

Tabel 4.11. Hasil Uji Heterokedastisitas

Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 22 Tahun 2020

Berdasarkan tabel 4.11. diperoleh bahwa nilai signifikansi dari variabel pengetahuan keuangan dan sikap keuangan lebih dari 0,05 artinya tidak terjadi heterokedastisitas.

c. Uji Normalitas

Berikut disajikan hasil uji normalitas dengan menggunakan SPSS:

Tabel 4.12. Hasil Uji Normalitas

Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 22 Tahun 2020

(60)

Berdasarkan tabel 4.12. diperoleh bahwa nilai signifikansi dari variabel pengetahuan keuangan dan sikap keuangan terhadap perilaku manajemen keuangan lebih dari 0,05 artinya data berdistribusi normal.

4. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis Regresi linear berganda bertujuan untuk melihat pengaruh antara variabel pengetahuan dan sikap keuangan terhadap perilaku manajemen keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba. Berikut ini disajikan hasil analisis regresi linear berganda

Tabel 4.13. Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 22 Tahun 2020

Berdasarkan tabel 4.13 diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y = 25,698 + 0,207 X1 + 1,217 X2 + e

Dengan interpretasi sebagai berikut:

a. Koefisien b = 25,698 artinya jika variabel X1 dan X2 bernilai 0 maka variabel perilaku manajemen keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba bernilai 25,698.

(61)

b. Koefisien X1 dan X2 adalah besar kontribusi tiap variabel yaitu variabel X1 sebesar 0,207 dan X2 sebesar 1,217.

c. e adalah besar pengaruh variabel lain yang tidak di indentifikasi pada penelitian ini. Nilai e diperoleh dengan cara √ = sehingga nilai e pada penelitian ini adalah 0,68.

5. Uji Hipotesis

a. Uji t parsial

Uji parsial digunakan untuk mengetahui apakah variable-variabel independent secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variable dependen. Berikut hasil uji t parsial menggunakan SPSS.

Tabel 4.14. Hasil Uji t Parsial

Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 22 Tahun 2020

Berdasarkan tabel 4.14 diperoleh hasil pengujia t parsial tiap variabel yang diinterpretasikan sebagai berikut:

1) Pengetahuan keuangan berpengaruh terhadap perilaku manajemen keuangan.

Berdasarkan tabel 4.14 diperoleh bahwa variabel pengetahuan keuangan berpengaruh

(62)

terhadap perilaku manajemen keuangan, dengan nilai t hitung 3,557 dengan t tabel 2,09 yang artinya t hitung > t tabel. Selain itu, nilai signifikansi sebesar 0,002 < 0,05. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan pengetahuan keuangan berpengaruh terhadap perilaku manajemen keuangan petani diterima (Tolak H0).

2) Sikap keuangan berpengaruh terhadap perilaku manajemen keuangan

Berdasarkan tabel 4.14 diperoleh bahwa variabel sikap keuangan berepengaruh terhadap perilaku manajemen keuangan, dengan nilai t hitung 3,882 dengan t tabel 2,09 yang artinya t hitung > t tabel. Selain itu, nilai signifikansi sebesar 0,001 < 0,05. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan sikap keuangan berpengaruh terhadap perilaku manajemen keuangan petani diterima (Tolak H0).

b. Uji Koefisien Determinasi

Uji ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar presentase dari variable independent secara Bersama- sama terhadap variabel dependen dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi (R2) atau R square menjelaskan seberapa besar variabel independent yang digunakan dalam penelitian ini mampu menjelaskan

(63)

variabel dependen. Berikut hasil analysis uji koefisien determinasi:

Tabel 4.15. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 22 Tahun 2020 Berdasarkan tabel 4.15 diperoleh:

1) Koefisien korelasi R adalah 0,730. Untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dan independent maka kriteria pengambil keputusannya adalah sebagai berikut (Sugiyono,2017).

a) Sangat Rendah = 0,00 - 0,199 b) Rendah = 0,20 - 0,399

c) Sedang = 0,40 - 0,599 d) Kuat = 0,60 - 0,799

e) Sangat Kuat = 0,80 – 0,99

Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh hubungan antara variabel independen dengan dependen adalah tergolong kuat.

2) Nilai R square yaitu sebesar 0,53. Artinya variabel pengetahuan keuangan dan sikap keuangan memiliki kontribusi sebesar 53 % terhadap variabel perilaku

(64)

manajemen keuangan petani dan sisanya dipengaruhi oleh variabel yang tidak di amati.

C. PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pengetahuan keuangan dan sikap keuangan terhadap perilaku manajemen keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba.

Hasil dari penelitian ini adalah pengetahuan keuangan dan sikap keuangan memiliki pengaruh terhadap perilaku manajemen keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba. Adapun jenis pengaruh dari variabel tersebut adalah positif, hal ini dapat dilihat pada tabel 4.13 bahwa variabel pengetahuan keuangan berpengaruh terhadap perilaku manajemen sebesar 0,207 dan sikap keuangan berpengaruh terhadap perilaku manajemen sebesar 1,217. Selain itu setiap variabel memiliki pengaruh yang siginifikan terhadap perilaku manajemen keuangan petani dengan nilai signifikansi masing-masing 0,002 dan 0,001 yang lebih kecil dari 0,05.

Sehingga hasil dari penelitian ini adalah perilaku manajemen keuangan berpengaruh terhadap perilaku manajemen keuangan petani jagung di Kaluku Lohe Kelurahan Laikang Kabupaten Bulukumba. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sari (2018) dan Humaira (2017) yang menyatakan bahwa antara variabel pengetahuan keuangan dengan perilaku manajemen keuangan memiliki pengaruh yang positif artinya jika pengetahuan keuangan seseorang baik maka perilaku manajemen keuangan seseorang juga akan baik, begitupun sebaliknya jika seseorang

Referensi

Dokumen terkait

model team based learning pada topik materi lainnya agar diperoleh ha-sil belajar ranah kognitif yang lebih tinggi; Penggunaan instrumen IF-AT (Imme- diate Feedback

Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah: (a) mengenali potensi siswa-siswi MAN 1 Sragen; (b) mengetahui gaya belajar secara umum siswa siswi MAN

Yaitu sebuah sistem yang menjalankan peraltan hardware yang digunakan pada e-menu yang berbasis android menggunakan sistem waterfall, dimana sistem tersebut mengirimkan

Dengan ini saya menyatakan bahwa saya tidak akan mengulangi perbuatan saya dalam keterlambatannya mengisi kuisioner, apabila saya mengulanginya lagi

Nurjannah, A (2013) Personal Hygiene Siswa Sekolah Dasar Negeri Jatinangor ,Universitas Padjajaran Bandung, Jurnal

Mengenal huruf abjad pada binatang angsa, burung, dan cicak 4.. Bercakap-cakap mengenai kegiatan yang dilakukan

Sebab suara batin itu ada tiga macam: Rahmaniyyah (berasal dari Allah), syaithaniyah (berasal dari syetan) dan nafsaniyah (berasal dari keinginan nafsu), sebagaimana juga

Dengan mengacu pada tujuan penelitian yaitu membuat aplikasi sistem pakar diagnosa hama dan penyakit tanaman bawang merah, maka diperlukan tahapan-tahapan dalam