BAB IV: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
METODE PENELITIAN B. Jenis Penelitian
6. Uji Instrumen
Suatu penelitian yang akurat maka terlebih dahulu seorang peneliti harus melakukan uji pada setiap Instrumen atau alat ukur variabel yang digunakan. Dalam pengujian tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan uji reliabilitas dan uji validitas (Bawono, 2006). Pada penelitian ini uji reliabilitas dan uji validitas diujikan kepada karyawan BNI Syariah Wilayah Semarang sebanyak 65 orang.
75
a. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau kontruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap penyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013). Menurut Nunnally (1994) dalam (Ghozali, 2013) suatu variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >0,70.
Dalam penelitian ini peneliti menemukan dua pertanyaan yang tidak memenuhi nilai signifikan pada uji validitas sehingga peneliti melakukan pengujian ulang dengan mengurangi dua pertanyaan. Sehingga hasil yang didapat pada pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut :
Tabel 4. 7
Hasil Uji Reliabilitas Data
Variabel Cronbach’s
Alpha
Kesimpulan
Kompensasi (X1) 0,861 Realible
Komitmen Organisasi (X2) 0,747 Realible
Pengembangan Karir (X3) 0,758 Realible
Lingkungan Kerja (X4) 0,843 Realible
Kepuasan Kerja Karyawan (Y) 0,853 Realible
Sumber : Data Primer yang Diolah, Agustus 2017
Dari hasil pengujian reliabilitas pada alat ukur variabel yang
digunakan dalam penelitian ini diperoleh nilai cronbach alpha >0,70.
Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa seluruh instrument dalam
penelitian ini sudah reliable, sehingga semua butir pertanyaan dapat
76
b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah (valid) atau tidaknya kuesioner (Ghozali, 2013). Menurut Sutrisno Hadi (1991) dalam Bawono (2006) uji validitas digunakan untuk mengukur seberapa cermat alat ukur yang digunakan dalam mencerminkan
variabelnya. Item kuesioner dikatakan valid apabila nilai person
correlation ada tanda bintang satu berarti korelasi signifikansi pada level 5% (0,05), atau berbintang dua berarti korelasi signifikansi pada level 1% (0,01) (Bawono, 2006).
Dalam penelitian ini peneliti menemukan dua pertanyaan yang tidak memenuhi nilai signifikan pada uji validitas sehingga peneliti melakukan pengujian ulang dengan mengurangi dua pertanyaan. Sehingga hasil pengujian validitas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4. 8
Hasil Uji Validitas Data Variabel Item Total Score
Correlation Significant Keterangan Kompensasi (X1) X1. P1 .392** .001 Valid X1. P2 .738** .000 Valid X1. P3 .755** .000 Valid X1. P4 .720** .000 Valid X1. P5 .762** .000 Valid X1. P6 .818** .000 Valid X1. P7 .805** .000 Valid XI. P8 .463** .000 Valid X1. P9 .736** .000 Valid Komitmen Organisasi (X2) X2. P10 .383** .002 Valid X2. P11 .564** .000 Valid X2. P12 .510** .000 Valid X2. P13 .661** .000 Valid
77 X2. P14 .800** .000 Valid X2. P15 .550** .000 Valid X2. P16 .334** .000 Valid X2. P17 .739** .000 Valid X2. P18 .748** .000 Valid Pengembangan Karir (X3) X3. P19 .736** .000 Valid X3. P20 .609** .000 Valid X3. P21 .636** .000 Valid X3. P22 .501** .000 Valid X3. P23 .635** .000 Valid X3. P24 .747** .000 Valid X3. P25 .622** .000 Valid Lingkungan Kerja (X4) X4. P26 .575** .000 Valid X4. P27 .587** .000 Valid X4. P28 .604** .000 Valid X4. P29 .722** .000 Valid X4. P30 .752** .000 Valid X4. P31 .745** .000 Valid X4. P32 .742** .000 Valid X4. P33 .614** .000 Valid X4. P34 .707** .000 Valid Kepuasan Kerja Karyawan (Y) Y. P35 .597** .000 Valid Y. P36 .717** .000 Valid Y. P37 .711** .000 Valid Y. P38 .498** .000 Valid Y. P39 .445** .000 Valid Y. P40 .827** .000 Valid Y. P41 .366** .000 Valid Y. P42 .523** .000 Valid Y. P43 .550** .000 Valid Y. P44 .577** .000 Valid Y. P45 .603** .000 Valid Y. P46 .745** .000 Valid Y. P47 .656** .000 Valid Y. P48 .542** .000 Valid Y. P49 .396** .000 Valid
Sumber : Data Primer yang Diolah, Agustus 2017
Berdasarkan hasil uji validitas diketahui bahwa setiap butir pernyataan nomor 1 sampai 49 dalam kuesioner , dinyatakan valid. Karena menunjukkan signifikansi (berbintang dua) pada level 1%
78
(0,01). Sehingga tidak ada pernyataan yang dihapus, sehingga valid dan layak untuk digunakan sebagai instrument penelitian.
Hasil Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali (2013) Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Dalam pengujian ini, peneliti melihat nilai korelasi antar variabel independen, jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,95 atau 95%) maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4. 9
Hasil Uji Multikolinearitas Coefficient Correlationsa Model X4 X2 X1 X3 1 Correlations X4 1.000 .106 -.228 -.553 X2 .106 1.000 -.484 -.155 X1 -.228 -.484 1.000 -.180 X3 -.553 -.155 -.180 1.000 Covariances X4 .017 .001 -.003 -.012 X2 .001 .010 -.005 -.003 X1 -.003 -.005 .011 -.003 X3 -.012 -.003 -.003 .029 a. Dependent Variable: Y
79
Sumber : Data Primer yang Diolah, Agustus 2017
Berdasarkan tabel 4.9 diatas, dapat dilihat pada nilai korelasi terbesar adalah korelasi antara variabel pengembangan karir (X3) dan lingkungan kerja (X4) dengan nilai 0,553 atau sekitar 53%. Oleh karena itu korelasi diatas masih dibawah 95% maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas yang serius.
b. Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2013) uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4. 10 Hasil Uji Autokorelasi
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -1.570 8.790 -.179 .859 X1 .022 .109 .036 .206 .837 .539 1.856 X2 -.026 .102 -.041 -.253 .801 .644 1.552 X3 .034 .173 .036 .198 .844 .497 2.011 X4 -.004 .131 -.005 -.029 .977 .550 1.818 Unstandardized Residual -.170 .134 -.171 -1.272 .208 .932 1.073
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
80
Berdasarkan tabel 4.10 diatas, dapat dilihat nilai signifikan lebih dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model ini terbebas dari autokorelasi.
c. Uji Heteroskendastisitas
Menurut Ghozali (2013) uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Dari hasil grafik plot dalam uji heteroskedastisitas, dapat dianalisis dengan bauran titik-titiknya yaitu jika titik-titik dalam grafik membentuk pola tertentu maka terindikasi telah terjadi heteroskedastisitas, sedangkan apabila titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :
Gambar 4. 1 Grafik Scatterplot
81
Dari gambar 4.1 grafik scatterplots diatas, dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar dengan baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2013) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pada pengujian ini peneliti menggunakan analisa statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Adapun hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut :
Tabel 4. 11 Hasil Uji Kolmogorov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 65
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 4.61068605
Most Extreme Differences Absolute .141
Positive .071
Negative -.141
Kolmogorov-Smirnov Z 1.137
Asymp. Sig. (2-tailed) .151
a. Test distribution is Normal.
82
Berdasarkan 4.11 diatas, dapat dilihat N= 65 yang berarti jumlah
sampel yang diambil sebanyak 65, nilai Kolmogorov-smirnov z
menunjukkan angka 1,137 dan Asymp. Sig. (2-tailed) menunjukkan angka 0,151. Dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05 atau tidak signifikan.
e. Uji Linearitas
Menurut Ghozali (2013) uji ini digunakan untuk melihat apakah
spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Peneliti
menggunakan model Ramsey Test, sebelum melakukan pengujian kita harus punya asumsi bahwa model yang benar adalah fungsi linear. Uji ini bertujuan untuk menghasilkan F-hitung. Jika F hitung > F tabel maka model regresi dalam bentuk linear tidak benar, sedangkan jika F hitung < F tabel maka model regresi dalam bentuk linear adalah benar.
Tabel 4. 12 Hasil Uji Regresi Awal
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .861a .741 .724 4.76190 a. Predictors: (Constant), X4, X2, X1, X3 b. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Primer yang Diolah, Agustus 2017
83
Tabel 4. 13
Hasil Uji Regresi dengan DFFIT
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .987a .974 .972 1.52819
a. Predictors: (Constant), DFFIT, X2, X4, X1, X3 b. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Primer yang Diolah, Agustus 2017
Untuk mendapatkan nilai F hitung, rumusnya adalah sebagai berikut : ( ( ) ( ) ) ( ) ( )( ) Dimana :
R2New : Nilai R2 dari persamaan regresi baru
R2Old : Nilai R2 dari persamaan regresi lama
m : Jumlah variabel independen yang baru
masuk
n : Jumlah data observasi
k : Jumlah variabel yang digunakan dalam
84
Dari hasil perhitungan di atas diketahui nilai F hitung sebesar 0,233 dan F tabel sebesar 2, 257. Maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi sudah linear atau benar.
Analisis Regresi Linear Berganda
Dalam penelitian ini model persamaan regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel kompensasi, komitmen organisasi, pengembangan karir, dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan BNI Syariah Wilayah Semarang adalah sebagai berikut :
Y = β0 + β1KM + β2KO + β3PK + β4LK + e
Tabel 4. 14 Hasil Uji Regresi
Sumber : Data Primer yang Diolah, Agustus 2017
Berdasarkan tabel diatas, dapat dibuat model persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :
Y = 13,317+ 0,319 KM + 0,362 KO + 0,335 PK + 0,568 LK Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 13.317 8.704 1.530 .131 X1 .319 .106 .264 2.994 .004 .554 1.805 X2 .362 .101 .290 3.597 .001 .665 1.504 X3 .335 .170 .180 1.973 .053 .517 1.933 X4 .568 .131 .385 4.346 .000 .550 1.817 a. Dependent Variable: Y
85
Dimana :
Y : Kepuasan Kerja Karyawan
KM : Kompensasi
KO : Komitmen Organisasi
PK : Pengembangan Karir
LK : Lingkungan Kerja
Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa :
a. Konstanta sebesar 13,317 menyatakan jika kompensasi (KM),
komitmen organisasi (KO), pengembangan karir (PK), dan lingkungan kerja (LK) konstan atau tidak ada nol , maka kepuasan kerja karyawan akan mengalami peningkatan sebesar 13,317.
b. Koefisien regresi kompensasi (KM) sebesar + 0,319 menyatakan
bahwa setiap penambahan 1 point kompensasi (KM) akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan sebesar + 0.319 dengan anggapan komitmen organisasi (KO), Pengembangan Karir (PK), lingkungan kerja (LK) tetap.
c. Koefisien regresi komitmen organisasi (KO) sebesar + 0,362
menyatakan bahwa setiap penambahan 1 point komitmen organisasi (KO) akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan sebesar + 0,362 dengan anggapan kompensasi (KM), Pengembangan karir (PK), lingkungan kerja (LK) tetap.
d. Koefisien regresi pengembangan karir (PK) sebesar + 0,335
86
Sumber : Data Primer yang Diolah, Agustus 2017
(PK) akan menurunkan kepuasan kerja karyawan sebesar + 0,335 dengan anggapan kompensasi (KM), komitmen organisasi (KO), lingkungan kerja (LK) tetap.
e. Koefisien regresi lingkungan kerja (LK) sebesar + 0,568 menyatakan
bahwa setiap penambahan 1 point lingkungan kerja akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan sebesar + 0,568 dengan anggapan kompensasi (KM), komitmen organisasi (KO), dan pengembangan karir (PK) tetap.
Uji Statistik
a. Uji ttest (uji parsial)
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara parsial atau individu, dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-masing variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono, 2006). Hasil uji ttest dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4. 15 Hasil Uji ttest
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 13.317 8.704 1.530 .131 X1 .319 .106 .264 2.994 .004 .554 1.805 X2 .362 .101 .290 3.597 .001 .665 1.504 X3 .335 .170 .180 1.973 .053 .517 1.933 X4 .568 .131 .385 4.346 .000 .550 1.817 a. Dependent Variable: Y
87
Apabila nilai signifikansi kurang dari nilai 0,05 maka variabel tersebut dinyatakan positif mempengaruhi variabel dependennya. Berdasarkan hasil uji t, peneliti mendapatkan nilai t hitung masing masing untuk Kompensasi (X1), Komitmen Organisasi (X2), Pengembangan Karir (X3), dan Lingkungan Kerja (X4), yaitu :
1) Variabel Kompensasi (X1) dengan nilai koefisien sebesar 0,319
dan signifikansi 0,004, dimana nilai signifikasi lebih kecil dari nilai 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel kompensasi (X1) secara statistic berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y).
2) Variabel Komitmen Organisasi (X2) dengan nilai koefisien 0, 362
dan signifikansi 0,001, dimana nilai signifikansi lebih kecil dari nilai 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel Komitmen organisasi (X2) secara statistik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y).
3) Variabel Pengembangan Karir (X3) dengan nilai koefisien 0,335
dan signifikansi 0,053, dimana nilai signifikansi lebih besar dari nilai 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel pengembangan karir (X3) secara statistik berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y).
4) Variabel Lingkungan Kerja (X4) dengan nilai koefisien 0,568 dan
88
0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel lingkungan kerja (X4) secara statistik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y).
b. Uji Ftest (uji simultan)
Uji Ftest dilakukan untuk mengatur seberapa jauh variabel
independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen. Hasil
uji Ftest dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4. 16 Hasil Uji Ftest
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 3895.922 4 973.981 42.953 .000a
Residual 1360.539 60 22.676
Total 5256.462 64
a. Predictors: (Constant), X4, X2, X1, X3 b. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Primer yang Diolah, Agustus 2017
Pada tabel diatas, menunjukkan bahwa F hitung 64, 179 dengan nilai signifikansi 0,000. Karena probabilitas signifikan jauh lebih kecil
dari 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa
H3 yaitu kompensasi, komitmen organisasi, pengembangan karir dan
lingkungan kerja secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan.
89
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana tingkat
hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X1,2,3 …), atau sejauh mana kontribusi variabel independen (X1,2,3 …)
mempengaruhi variabel dependen (Y) (Bawono, 2006).
Tabel 4. 17 Hasil Uji R2 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .861a .741 .724 4.76190 a. Predictors: (Constant), X4, X2, X1, X3 b. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Primer yang Diolah, Agustus 2017
Tabel diatas menjelaskan bahwa koefisien Adjusted R Square
sebesar 0,741 ini berarti kontibusi varasi variabel independen (kompensasi, komitmen organisasi, pengembangan karir, dan lingkungan kerja) mampu menjelaskan variabel dependen (Kepuasan Kerja karyawan) sebesar 72,4% sedangkan sisanya sebesar 27,6% dijelaskan variasinya oleh variabel diluar model.
Pembahasan dan Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompensasi, komitmen organisasi, pengembangan karir dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di BNI Syariah Wilayah Semarang. Pembahasan masing-masing variabel disajikan sebagai berikut :
90
1. Pengaruh Kompensasi (X1) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y)
Dalam penelitian ini, kompensasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, hal ini ditunjukkan dengan nilai t test = 2,994 dan signifikansi sebesar 0,004 yang jauh lebih kecil dibandingkan taraf signifikansinya (0,05). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alwi Suddin pada tahun 2012 yang
berjudul “Pengaruh Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Bank Mega dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderasi” yang menyimpulkan bahwa kompensasi terbukti memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada Bank Mega Cluster
Surakarta, dilihat dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari ketentuan 0,05.
2. Pengaruh Komitmen Organisasi (X2) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
(Y)
Dalam penelitian ini, komitmen organisasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, hal ini ditunjukkan dengan nilai t test = 3,597 dan nilai signifikansi sebesar 0,001 yang jauh lebih kecil dibandingkan taraf signifikansi (0,05). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Guntur Ujianto dan Syafarudin
Alwi pada tahun 2005 yang berjudul “Analisis Pengaruh Komitmen
Proffesional dan Komitmen Organisasional Terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan Pada ank Bukopin Yogyakarta” menyimpulkan bahwa
91
kepuasan kerja (Y), hal ini dapat terlibat dari probabilitasnya (0,022) yang lebih kecil dibandingkan taraf signifikansinya 0,05.
3. Pengaruh Pengembangan Karir (X3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
(Y)
Dalam penelitian ini, pengembangan karir memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, hal ini ditunjukkan dengan nilai t test = 1,973 dan nilai signifikansi sebesar 0,053 yang lebih besar dibandingkan taraf signifikan (0,05). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ria Imelda Kristianto, Ruth Dwi Setiawati Tedja Abdi, dan Agustinus Nugroho pada tahun 2013 yang
berjudul “Analisis Pengaruh Motivasi Kerja, Pengembangan Karir dan
Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja di PT Kapasari di Surabaya”
menyimpulkan bahwa pengembangan karir secara parsial tidak mempengaruhi kepuasan kerja. Hanya variabel motivasi kerja dan kepemimpinan yang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT Kapasari di Surabaya. Karena pada
kenyataannya di BNI Syariah khususnya wilayah Semarang
pengembangan karir sudah dilaksanakan tapi belum optimal dan efektif, karena tidak diimbangi juga dengan perubahan fasilitas yang diberikan kepada karyawan sehingga karyawan belum merasakan dampak yang signifikan. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan pada BNI Syariah Wilayah Semarang.
92
4. Pengaruh Lingkungan Kerja (X4) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
(Y)
Dalam penelitian ini, lingkungan kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, hal ini ditunjukkan dengan nilai t test = 4,436 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang jauh lebih kecil dibandingkan taraf signifikansi (0,05). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widyanto Eko Susetyo, Amiartuti Kusmaningtyas dan Hendro Tjahjono pada tahun 2014 yang berjudul
“Pengaruh Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan pada PT. Bank Muamalat
Indonesia Divisi Konsumer Area Cabang Surabaya” menyimpulkan
bahwa variabel budaya organisasi dan lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.
Tabel 4. 18 Hasil Penelitian
Hipotesis Kesimpulan
H1 Kompensasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
Diterima
H2 Komitmen Organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
Diterima
H3 Pengembangan Karir berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
Ditolak
H4 Lingkungan Kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
BAB V PENUTUP D. Kesimpulan
Secara umum berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui tahap pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data mengenai pengaruh kompensasi, komitmen organisasi, pengembangan karir dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan. Maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil uji dalam penelitian ini menunjukkan variabel kompensasi (X1)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) di BNI Syariah Wilayah Semarang. Artinya apabila kompensasi yang diberikan untuk karyawan meningkat dan sesuai dengan apa yang mereka kerjakan, maka kepuasan kerja karyawan pun akan meningkat.
2. Hasil uji dalam penelitian ini menunjukkan variabel komitmen organisasi
(X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) di BNI Syariah Wilayah Semarang. Artinya apabila komitmen organisasi seorang karyawan itu tinggi, maka kepuasan kerja karyawan pun akan meningkat.
3. Secara teori menunjukkan bahwa pengembangan karir berpengaruh
terhadap kepuasan kerja karyawan, tetapi berbeda dengan hasil uji dalam penelitian ini yang menunjukkan bahwa variabel pengembangan karir (X3) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y). Hal ini dikarenakan mungkin pengembangan karir yang dilaksanakan
94
di BNI Syariah Wilayah Semarang kurang efektif dan baik sehingga tidak mempengaruhi kepuasan kerja karyawan pada BNI Syariah Cabang Semarang.
4. Hasil uji dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel lingkungan
kerja (X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) di BNI Syariah Wilayah Semarang. Artinya ketika lingkungan kerja dapat membuat karyawan nyaman, tentram dan aman, maka karyawan pun akan lebih giat dalam mengerjakan pekerjaannya dan kepuasan kerja karyawan pun akan lebih meningkat.
Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dikemukakan, maka untuk
meningkatkan kepuasan kerja karyawan BNI Syariah Wilayah Semarang untuk masa yang akan datang diajukan saran-saran sebagai berikut :