• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA

J. Alat Analisis

1. Uji Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah(valid) tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Item kuesinor dinyatakan valid apabila Pearson Correlation berbintang dua (**) dengan tingkat signifikasi pada level 1% dan berbintang satu (*) pad tingkat signifikan pada level 5%. Berikut hasil uji validitas pada setiap pertanyaan :

4. 4

Hasil Uji Validitas

Variabel Item Pertanyaan Total Score Keteranga n Persepsi (X1) X1_1 756** Valid X1_2 759** Valid X1_3 714** Valid X1_4 634** Valid Motivasi (X2) X2_1 730** Valid X2_2 746** Valid X2_3 793** Valid X2_4 761** Valid X2_5 825** Valid

Minat (Z) Z_1 686** Valid Z_2 624** Valid Z_3 754** Valid Z_4 622** Valid Z_5 702** Valid Kepuutusan Nasabah Y_1 686** Valid Y_2 624** Valid Y_3 754** Valid Y_4 622** Valid Y_5 702** Valid

berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa semua pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid, semua item menunjukan signifikasi pada level 1% (0,01) sehingga tidak ada item pernyataan yang dihapus dan dapat digunakan untuk melanjutkan ke penelitian berikutnya.

b. Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 4. 5

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cornbach’s Alpha Keterangan

Persepsi 0.668 Reliable

Motivasi 0.824 Reliable

Minat 0.700 Reliable

Dari keterangan tabel diatas dapat diketahui bahwa masing- masing variable memiliki Cornbach’s Alpha > 0.60 denagn demikian persepsi,motivasi, minat dan keputusan nasabah dapat dikatan reliable.

(Bawono,2006:68) 2. Uji Statistik

a. Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variable dependen. Nilai koefisien determinasi adalah 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variable-variabel independen dalam menjelaskan variasi variable-variabel independen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variable-variabel independen memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variable dependen. Secara matematis jika nilai R² =1, maka adjusted R² =R² = 1 sedangkan jika nilai R² = 0, maka adjusted R² = (1-k)(n-k). Jika k >1, maka adjusted

R² akan bernilai negatif (Ghozali, 2013:97). Hasil uji koefisien determinasi yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel .

b) Uji Koefisien Determinasi Regresi 1 4. 6

Hasil Uji Koefisien Determinasi Regresi 1

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .672a .452 .441 2.205

a. Predictors: (Constant), Motivasi, Persepsi b. Dependent Variable: Minat

Dari tabel diatas terlihat koefisien determinasi korelasi (R) sebesar 0.672 yang berarti ada hubungan sebesar 0.672 antara variabel dependen (persepsi, motivasi dan minat). Sehingga dapat disimpulakan korelasi antara persepsi, motivasi dan minat mempunyai hubunagn yang kuat.

Nilai adjusted R Square menunjukkan nilai sebesar 0.441 yang artinya bahwa variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini mampu menjelaskan variabel-variabel independen sebesar 44.1% sedangkan sisannya 55.9% dijelaskan oleh variasi variabel lain.

c) Uji Determinasi regresi 2 4. 7

Hasil Uji Koefisien Determinasi Regresi 2

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .838a .702 .692 1.443

a. Predictors: (Constant), Minat, Persepsi, Motivasi b. Dependent Variable: Keputusan Nasabah

Dari tabel diatas terlihat koefisien determinasi korelasi (R) sebesar 0.838 yang berarti ada hubungan sebesar 0.838 antara variabel dependen (persepsi, motivasi dan minat). Sehingga dapat disimpulakan korelasi antara persepsi, motivasi dan minat mempunyai hubunagn yang kuat.

Nilai adjusted R Square menunjukkan nilai sebesar 0.702 yang artinya bahwa variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini mampu menjelaskan variabel-variabel independen sebesar 70.2% sedangkan sisannya 39.8% dijelaskan oleh variasi variabel lain.

b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)

uji Ftest dilakukan untuk menguji apakah semua variabel independen yang dimasukkan kedalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali,2013:98).

Pengujian dilakukan denagn menggunakan F statistic F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagi berikut

a) Nilai signifikan > 0.05, H0 diterima dan H1 ditolak b) Nilai signifikan < 0.05, H0 ditolak dan H1 diterima

Hasil uji statistik F yang diperoleh oleh penelitian ini dapat dilihat pada tabel

a) Uji F regresi 1

4. 8

Hasil Uji F Regresi 1 ANOVAa Model Sum of Squares Df

Mean

Square F Sig. 1Regression 389.076 2 194.538 39.999 .000b

Residual 471.764 97 4.864

Total 860.840 99

a. Dependent Variable: Minat

b. Predictors: (Constant), Motivasi, Persepsi

Dari uji ANOVA atau Ftest didapat Fhitung sebesar 39.999 dengan nilai signifikan 0.000. Karena jauh lebih kecil dari 0.05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi keputusan nasabah atau dapat dikatakan bahwa persepsi, motivasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat.

b) Uji F Regresi 2

4. 9

Hasil Uji F Regresi 2

ANOVAa Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 470.319 3 156.773 75.300 .000b Residual 199.871 96 2.082 Total 670.190 99

a. Dependent Variable: Keputusan Nasabah

b. Predictors: (Constant), Minat, Persepsi, Motivasi

Dari uji ANOVA atau Ftest didapat Fhitung sebesar 75.300 dengan nilai signifikan 0.000. Karena jauh lebih kecil dari 0.05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi keputusan nasabah atau dapat dikatakan bahwa persepsi, motivasi dan minat secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah.

c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secra individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,2013:98).

Pengujian ini dilakukan dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

1. Nilai sihnifikansi > 0.05, H0 diterima dan H1 ditolak 2. Nilai signifikansi > 0.05, H0 ditolak dan H1 diterima

Hasil uji statistik t yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel.

a) Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Regresi 1 4. 10

Hasil Uji Statistik t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1(Constant) 17.630 2.898 6.084 .000 Persepsi .233 .083 .225 2.814 .006 Motivasi .410 .058 .563 7.051 .000

a. Dependent Variable: Minat

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai thitung persepsi sebesar 2.814 dengan nilai signifikansi 0.006. karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi keputusan nasabah atau dapat disimpulkan bahwa persepsi berpengaruh terhadap minat.

2. Nilai thitung motivasi sebesar 7.051 dengan nilai signifikansi 0.000. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi minat atau dapat disimpulkan bahwa motivasi berpengaruh terhadap minat.

b) Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Regresi 2 4. 11

Hasil Uji Statistik t Regresi 2 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Const ant) 10.474 2.229 4.700 .000 Persep si .148 .056 .162 2.629 .010 Motiva si .210 .047 .327 4.487 .000 Minat .446 .066 .505 6.710 .000

a. Dependent Variable: Keputusan Nasabah

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai thitung persepsi sebesar 2.629 dengan nilai signifikansi 0.010. karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi keputusan nasabah atau dapat disimpulkan bahwa persepsi berpengaruh terhadap keputusan nasabah.

2. Nilai thitung motivasi sebesar 4.487 dengan nilai signifikansi 0.000. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi keputusan nasabah

atau dapat disimpulkan bahwa motivasi berpengaruh terhadap keputusan nasabah.

3. Nilai thitung minat sebesar 6.710 dengan nilai signifikansi 0.000 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi

keputusan nasabah atau dapat disimpulkan bahwa minat berpengaruh terhadap keputusan.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolonieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui besarnya interkolerasi antar variabel bebas dalam penelitian ini. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat masalah multikolinieritas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dapat dilihat pada nilai

tolerance dan VIF. Apabila nilai toleransi di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Hasil uji multikolinieritas untuk model regresi pada penelitian ini disajikan pada tabel di bawah ini:

4. 12

Hasil Uji Multikolonieritas dari Regresi 2

No Variabel Tolerance VIF

1 Persepsi .820 1.219

2 Motivasi .587 1.705

Dari tabel di atas terlihat bahwa semua variabel mempunyai nilai toleransi di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas dan untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Glejser. Jika variabel independen tidak signifikan secara statistik dan tidak memengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi tidak terjadi heteroskedastisitas. Berikut ini adalah hasil uji heteroskedastisitas terhadap model regresi pada penelitian ini.

a) Uji Heteroskedastisitas regresi 4. 13

Hasil Uji Heteroskedastisitas Regresi 2 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 3.912 1.458 2.683 .009 Persepsi -.072 .037 -.215 -1.967 .052 Motivasi .012 .031 .051 .393 .695 Minat -.024 .043 -.074 -.555 .580

a. Dependent Variable: RES3

Tabel di atas menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat variabel pengganggu atau residual yang memiliki distribusi normal dalam model regresi Ghozali (2013:160). Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan non-parametrik Kolmogrov-smirnov (K-S) dengan kriteria:

a) Jika nilai Asyimp.sig.(2-tailed) > 0.05 data berdistribusi normal. b) Jika nilai Asyimp.sig.(2-tailed) < 0.05 data tidak berdistribusi normal.

4. 14

Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual N 100 Normal Parametersa ,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.42087836 Most Extreme Differences Absolute .075 Positive .075 Negative -.054 Test Statistic .075

Asymp. Sig. (2-tailed) .182c a. Test distribution is Normal.

d. Lilliefors Significance Correction.

Berdasarkan uji normalitas dengan Kolmogrov-Smirnov Test

diperoleh nilai Test Statistic sebesar 0.075 dengan Asyimp.sig.(2-tailed)

sebesar 0.182 yang berarti tidak signifikan pada 0.05 karena p= 0.182 > 0.05. jadi H0 ditolak yang berarti bahwa residual terdistribusi secara normal atau dengan kata lain residual berdistribusi normal.

C. Analisis Jalur (Path Analysis)

Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode analisis jalur (Path Analysis). Analissi jalur mrupakan perluasan dari analisis regresi linear berganda atau analisis jalur adalah penggunaan analissi regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model causal) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori (Ghozali, 2013:249).

Uji analisis jalur ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel intervening pada model yang ditetapkan berdasarkan teori. Berikut adalah hasil uji untuk analisis jalur:

1. Tampilan output SPSS persamaan regresi 1 Tabel 4. 15

Variabel Unstandardized beta Signifikansi

Persepsi 0.233 0.006

Motivasi 0.410 0.000

Dari hasil persamaan regresi 1, diperoleh Unstandardized beta pada variabel persepsi 0.233 (P1) dengan nilai signifikansi 0.006, motivasi sebesar 0.410 (P2) denagn nilai signifikansi 0.000

Diperoleh R² = 0.452

Maka besarnya nilai e1 = √ =√ = √ =0.740

Dengan demikian diperoleh diagram jalur persamaan regresi 1 sebagai berikut: 0.255 e1= 0.740 0.563 Persepsi Motivasi Minat Gambar 4. 1

2. Tampilan output SPSS persamaan regresi 2 Tabel 4. 15

Variabel Unstandardized beta Signifikansi

Persepsi (X1 0.148 0.010

Motivasi (X2) 0.210 0.000

Minat (Z) 0.446 0.000

Dari hasil persamaan regresi 2 diperoeh unstandardized beta variabel persepsi sebesar 0.148 (P4) dengan nilai signifikansi 0.010 variabel motivasi sebesar 0.210 (P5) denagn nilai signifikansi 0.000, dan minat sebesar 0.446 (P3) denagn ilai signifikansi 0.000

Diperoleh R² = 0.702 Maka nilai e1 =√

= √ =√ =0.545

Secara lengkap hasil persamaan jalur dalam penelitian ini dapat dilihat dalam gambar berikut:

p4 0.162 e1 0.740 p1 0.225 e2 0.545 p3 0.505 P2 0.563 p5 0.327 Persepsi Motivasi Minat Keputusan nasabah Gambar 4. 2

1. Pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh total

Analisis jalur memperhitugkan pengaruh langsung dan tidak langsung. Berdasarkan diagram jalur dapat ditunjukkan bagaimana pengaruh langsung dan tidak langsung tersebut. Berdasarkan hasil analisis diatas, berikut merupakan hasil kesimpulan analisis secara menyeluruh:

2. Pengaruh langsung (direct effect)

Pengaruh langsung merupakan pengaruh dari satu variabel independen ke variabel dependen, tanpa melalui variabel dependen lainnya pengaruh langsung langsung dapat dilihat pada hasil uji persamaan regresi 2 pada tabel diatas. Berdasarkan tabel tersebut maka dapat diketahui pengaruh langsung masing-masing variabel sebagai berikut:

a) Persepsi terhadap keputusan nasabah (X1 ke Y)

Berdasarkan tabel , diketahui bahwa persepsi berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dengan koefisien regresi 0.148 dan nilai signifikansi 0.010 < 0.05 dengan demikian persepsi berpengruh signifikan secara langsung terhadap keputusan nasabah. b) Motivasi terhadap keputusan (X2 ke Y)

Berdasarkan tabel , diketahui bahwa persepsi berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dengan koefisien regresi 0.148 dan nilai signifikansi 0.010 < 0.05 dengan demikian persepsi berpengruh signifikan secara langsung terhadap keputusan nasabah. 3. Pengaruh tidak langsung

Pengaruh tidak langsung adalah situasi dimana variabel independen mempengaruhi variabel dependen melalui variabel lain disebut variabel intervening.

4. 16

Pengaruh Tidak Langsung Persepsi dan Motivasi Terhadap Keputusan Nasabah

Karakteristik Koefisien regresi

Persepsi (X1) 0.103

4. 17

Bahan untuk uji sobel

Jalur Koefisien jalur (P) Standar error (SP)

P1 0.233 0.083

P2 0.410 0.058

P3 0.446 0.066

a) Persepsi terhadap keputusan nasabah melalui minat (X1ke Y melalui Z) Persepsi berpengaruh terhadap minat dan minat berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan nasabah dengan koefisien sebesar 0.233 x 0.446 =0.103918

Berikutnya peneliti akan menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel mediasi secara tidak langsung dengan menggunakan uji sobel sebagai berikut :

Persepsi (Sp1p3)= √

=√

=√

=0.04045

Berdasarkan hasil standar error koefisien indirect effect diatas maka dapat dihitung nilai statistik pengaruh mediasi berikut:

tpersepsi =

= 2.568

Oleh karena nilai t hitung 2.568 lebih besar dari t tabel alpha 0.05 dan df (N-2=1.661, maka dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi signifikan yang berarti ada pengaruh mediasi.

b) Motivasi terhadap keputusan nasabah melalui minat (X2 ke Z dan Z ke Y) Motivasi bepengaruh positif dan signifikan terhadap minat dan minat berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah, dengan koefisien sebesar 0.410 x 0.446= 0.182

Berikutnya peneliti akan menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel mediasi secara tidak langsung dengan menggunakan uji sobel sebagai berikut:

Motivasi (Sp2.P3) =√

=√

=√ =0.03762

Berdasarkan hasil standar error koefisien indirect effect di atas maka dapat dihitung nilai t statistic pengaruh mediasi sebagai berikut:

Oleh karena nilai t hitung 4.860 lebih besar dari t tabel alpha 0.05 dan df (N-2=1.661), maka dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi signifikan yang berarti ada pengaruh mediasi.

4. Pengaruh total

a. Penagruh variabel persepsi (X1) terhadap keputusan nasabah (Y) melalui minat (Z)

Berdasarkan hasil pengujian regresi linier berganda persamaan pertama dan kedua menunjukkan pengaruh total dari persepsi terhadap keputusan nasabah dan persepsi terhadap keputusan melalui minat sebesar 0.148+0.103= 0.251. Hasil ini menunjukkan bahwa pengaruh keseluruhan persepsi terhadap keputusan nasabah melalui minat sebesar 0.251

b. Pengaruh variabel motivasi (X2) terhadap keputusan nasabah (Y) melalui minat (Z)

Berdasarkan hasil pengujian regresi linier berganda persamaan pertama dan kedua menunjukkan pengaruh total dari motivasi terhadap keputusan nasabah dan motivasi terhadap keputusan melalui minat sebesar 0.210+0.182= 0.392. Hasil ini menunjukkan bahwa pengaruh keseluruhan persepsi terhadap keputusan nasabah melalui minat sebesar 0.303.

4. 18

Pengaruh Langsung, Tidak Langsung , dan Total

Variabel Pengaruh Independe n Depende n Langsun g Tidak langsung Total Persepsi Keputusa n nasabah 0.148 0.148+0.103=0. 251 Motivasi 0.210 0.210+0.182=0. 392 Persepsi Minat 0.233 0.233x 0.446=0.1 03 Motivasi 0.410 0.410x 0.446=0.1 82

Interpretasi dari hasil analisis jalur dapat dilihat pada tabel diatas.

Analisa ini menunjukkan bahwa hubungan antara persepsi dan motivasi terhadap keputusan nasabah. Pada ahirnya data di analisa dengan path analysis. Hasil dari path analysis menunjukkan bahwa

semua faktor mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan nasabah.

Hasil ini menunjukkan bahwa motivasi adalah hal yang paling menentukkan keputusan nasabah secara langsung. Namun demikian juga pada tingkatan yang sama dan mempunyai pengaruh penting yaitu persepsi dan motivasi juga menentukan keputusan nasabah secara tidak langsung.

D. Pembahasan

1. Pengaruh Persepsi (X1) Terhadap Minat (Z)

Dalam penelitian ini nilai Ttest variable persepsi (X1) terhadap minat (Z) menunjukkan nilai sebesar 2.814 dengan signifikasi sebesar 0.006 dimana nilai ini lebih kecil dari 0.05, sehigga menunjukkan bahwa variable persepsi (X1) berpengruh positif dan signifikan terhadap minat (Z) nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali. Sehingga hipotesis pertama (H3) yang menyatakan persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali diterima.

Persepsi dapat mendorong seseorang untuk menentukan sebuah keputusan, namun masih banyak faktor lain yang ikut menentukan keputusan seseorang dalam meakukan transaksi di perbankan syariah. Diantaranya adalah faktor kebudayaan, kelas

sosial, keluarga, dan lain sebagainya. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai perbankan syariah menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah. Banyak orang yang berfikir bahwa bank syariah dan bank konvensional sama hanya saja menggunakan istilah yang berbeda.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh ahmad (2014) berdasarkan hasil analisis variabel, ditemukan fakta bahwa persepsi manfaat berpengaruh terhadap minat ulang nasabah untuk menggunakan layanan internet banking. Pengaruh etrsebut disebabkan karena indikator dengan adanya internet banking

BRI hal ini akan membuat nasabah lebih singkat bertransaksi.

Hasil penelitian sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Anita (2014) dengan hasil perhitungan regresi linier berganda menunjukkan bahwa persepsi tentang bunga bank mempengaruhi minat menggunakan produk bank syariah yang ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 3,087 dengan nilai p value atau signifikansi 0,002 dengan menggunakan tingkat alpha 0,05 maka p value berada di bawah alpha 0,05. Sedang arah hubungan ditunjukkan dengan tanda positif pada beta yang memiliki nilai 0,467 yang berarti bahwa terdapat hubungan positif antara persepsi tentang bunga bank dengan minat menggunakan produk bank syariah.

Dalam penelitian ini nilai Ttest variable motivasi (X2) terhadap minat (Z) menunjukkan nilai sebesar 7.051 dengan signifikasi sebesar 0.000 dimana nilai ini lebih kecil dari 0.005, sehigga menunjukkan bahwa variable motivasi (X2) berpengruh positif dan signifikan terhadap miant (Z) nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali. Sehingga hipotesis pertama (H2) yang menyatakan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali diterima.

3. Pengaruh Persepsi (X1) Terhadap Keputusan Nasabah (Y)

Dalam penelitian ini nilai Ttest variable persepsi (X1) terhadap keputusan nasabah (Y) menunjukkan nilai sebesar 2.629 dengan signifikasi sebesar 0.010 dimana niali ini lebih kecil dari 0.05, sehigga menunjukkan bahwa variable persepsi (X1) berpengruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah (Y) BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali. Sehingga hipotesis pertama (H3) yang menyatakan persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolal diterima.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yan g dilalkukan oleh Alima yang menunjukkan bahwa Persepsi Nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pengambilan Pembiayaan

Murabahah yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,429, koefisien determinasi (R2) sebesar 0,184 dan nilai t hitung > t tabel pada taraf signifikansi 5% yaitu sebesar 4,599 > 1,980

4. Pengaruh Motivasi (X2) Terhadap Keputusan Nasabah (Y)

Dalam penelitian ini nilai Ttest variable motivasi (X2) terhadap keputusan nasabah (Y) menunjukkan nilai sebesar 4.487 dengan signifikasi sebesar 0.000 dimana nilai ini lebih besar kecil dari 0.005, sehigga menunjukkan bahwa variable motivasi (X2) berpengruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah (Y) BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali. Sehingga hipotesis pertama (H4) yang menyatakan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali diterima.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh marshel (2013) Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah. Hal ini dibuktikan lewat hasil analisis regresi linier berganda didapatkan nilai β untuk variabel motivasi sebesar 0,383, juga dibuktikan lewat pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t didapatkan nilai thitung > ttabel dengan tingkat signifikan yang lebih kecil dari nilai α.

Dalam penelitian ini nilai Ttest variable minat (Z) terhadap keputusan nasabah (Y) menunjukkan nilai sebesar 6.710 dengan signifikasi sebesar 0.000 dimana nilai ini lebih kecil dari 0.05, sehigga menunjukkan bahwa variable minat (Z) berpengruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah (Y) BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali. Sehingga hipotesis pertama (H3) yang menyatakan minat berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali diterima.Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Eva (2007) dengan hasil Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh minat beli terhadap keputusan pembelian menunjukkan nilai CR sebesar 4.769 dan denganprobabilitas sebesar 0.0001. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syaratuntuk penerimaan H3 yaitu nilai CR sebesar 4.769 yang lebih besar dari 1.96 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minat beli akan berpengaruh terhadap terhadap keputusan pembelian.

6. Pengaruh Persepsi (X1) Terhadap Keputusan Nasabah (Y) Melalui Minat (Z) Sebagai Variabel Intervening

Dari hasil uji path analysis pengaruh variabel persepsi terhadap keputusan nasabah yang di intervening oleh minat diperoleh pengaruh sebesar 0.066 dengan t hitung 2.568 > t tabel 1.661, maka

dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi signifikan yang berarti terdapat pengaruh mediasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa persepsi berpengaruh terhadap keputusan nasabah dengan dimediasi oleh minat.

Sehingga hal ini menunjukkan bahwa hipotesis “ terdapat pengaruh yang positif dan signifikan persepsi (X1) terhadap keputusan nasabah (Y)melalui minat (Z) sebagai variabel mediasi “DITERIMA”

7. Pengaruh Motivasi (X2) Terhadap Keputusan Nasabah (Y) Melalui Minat (Z) Sebagai Variabel Intervening

Dari hasil uji path analysis pengaruh variabel motivasi terhadap keputusan nasabah yang di intervening oleh minat diperoleh pengaruh sebesar 0.182 dengan t hitung 4.860 > t tabel 1.661, maka dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi signifikan yang berarti terdapat pengaruh mediasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi berpengaruh terhadap keputusan nasabah dengan dimediasi oleh minat.

Sehingga hal ini menunjukkan bahwa hipotesis “ terdapat pengaruh yang positif dan signifikan motivasi (X2) terhadap keputusan nasabah (Y)melalui minat (Z) sebagai variabel mediasi “DITERIMA”

4. 19

Dokumen terkait