i
PENGARUH PERSEPSI DAN MOTIVASI TERHADAP
KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN JASA
PERBANKAN SYARIAH DENGAN MINAT SEBAGAI
VARIABEL
INTERVENING
(Studi Kasus Pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh :
Amalia
NIM 21314259
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
ii
PENGARUH PERSEPSI DAN MOTIVASI TERHADAP
KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN JASA
PERBANKAN SYARIAH DENGAN MINAT SEBAGAI
VARIABEL
INTERVENING
(Studi Kasus Pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh :
Amalia
NIM 21314259
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Stay Positive.
PERSEMBAHAN
Untuk orang tua saya, Ibu Taslimah,
Kakak saya Riski Lutfiyanto dan Suci Fitriani
Yang tiada hentinya menyuguhkan doa dalam setiap langkahku.
vii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan
dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada
junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaat
nya di yaumil qiyamah Amin Allahuma Amin.
Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi
syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Adapun judul skripsi ini adalah
“Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan
Jasa Perbankan Syariah Dengan Minat Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada BBRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali)”. Penulisan skripsi ini dapat
selesai tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril
maupun materiil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Jurusan S1 Perbankan
Syariah.
4. Bapak H. Abdul Aziz NP, S.Ag. M.M selaku dosen pembimbing yang
viii
dan sabar mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan
waktunya dalam membimbing proses penyelesaian penulisan skripsi.
5. Segenap Bapak/Ibu Dosen Jurusan S1 Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam yang memberikan bekal berbagai teori, ilmu
penegtahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi penulis.
6. Orang tuaku tercinta, Ibu Taslimah yang telah mencurahkan doa,
pengorbanan, dan semangat sehingga putramu berhasil menyelesaikan
studi S1 Perbankan Syariah.
7. Sahabat saya, Lena tri utami, Farhan Yoga, Hilda Dewi, Siti Muzazanah,
Rizka Nur Azizah, Suci Mutiara, Eva Rahmawati, Enjang Mya, Binti
Fatonatuz Zahro, Yana Ristianingsih, Siti Nur Halimah, Rima Cahya,
Rani Amalia, Karin, Fitra Ramadhanti, Fiqi Nabila, Ananda Sikha,
Aslamiya Kumala Putri, Sania Laila Rahma, Tika yuliani, Ina Anida.
8. Semua pihak yang ikut memberikan dukungan dan doa dalam proses studi
dan skripsi ini
Penulis menyadari dan mengakui bahwa penulisan skripsi ini jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran penulis harapkan.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT pemulis serahkan segalanya dan
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan
mempelajarinya. Aamiin.
Salatiga, 1 Oktober 2018
ix
ABSTRAK
Kusumawati, Hilda Dewi. 2018. Pengaruh Kualitas Layanan dan Citra Perusahaan Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan Kepuasan Nasabah Sebagai Variabel Intervening. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1-Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing H. Abdul Aziz N.P., S.Ag, M.M.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kualitas layanan dan citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan nasabah
Metode pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada nasabah BPRS Suriyah Cabang Semarang. Sampel yang diambil sebanyak 97 responden dengan teknik purposive sampling dengan kriteria nasabah yang sudah bekerja sama lebih dari 3 tahun. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu SPSS versi 25. Analisis ini meliputi uji reliabilitas, uji validitas, uji statistik melalui uji Ttest, Ftest serta koefisien determinan (R2), uji asumsi klasik, serta uji path analysis serta sobel test. Hasil uji Ttest menunjukkan bahwa Kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah BPRS Suriyah cabang Semarang. Citra perusahaan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah BPRS Suriyah cabang Semarang. Kualitas layanan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah BPRS Suriyah cabang Semarang. Citra perusahaan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah BPRS Suriyah cabang Semarang. Kepuasan nasabah berpengaruh terhadap loyalitas nasabah BPRS Suriyah cabang Semarang. Kepuasan nasabah tidak dapat memediasi antara kualitas layanan dan loyalitas nasabah. Kepuasan nasabah tidak dapat memdiasi antara citra perusahaan dan loyalitas nasabah. Secara simultan ketiga variabel berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah dengan pengaruh sebesar 67% sisanya 33% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model ini.
Kata Kunci: Kualitas Layanan, Citra Perusahaan, Kepuasan Nasabah, Loyalitas
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Research Gap ... 4
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 11
Tabel 4.1 Usia Responden... 61
Tabel 4.2 Pendidikan Terakhir Responden ... 62
Tabel 4.3 Jenis Pekerjaan Responden ... 62
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas ... 63
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas ... 64
Tbael 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 65
Tabel 4.7 Hasil Uji F ... 66
Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik t Regresi Pertama ... 68
Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik t Regresi Kedua ... 70
Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolonieritas ... 71
Tabel 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 72
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas ... 73
Tabel 4.13 Analisis Regresi Pertama ... 74
Tabel 4.14 Analisis Regresi Pertama ... 75
Tabel 4.15 Analisis Regresi Kedua ... 79
Tabel 4.16 Analisis Regresi Kedua ... 80
Tabel 4.17 Bahan Untuk Uji Sobel ... 83
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 35
Gambar 4.1 Diagram Jalur 1 ... 76
1
Perkembangan ekonomi di Indonesia terutama di dunia perbankan
tidak lagi di dominisi oleh Bank Konvensional Lembaga Keuangan
khususnya perbankan mengalami banyak peningkatan yang begitu pesat.
Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, sudah selayaknya
Indonesia menjadi pelopor dan kiblat pengembangan keuangan syariah di
dunia. Bank syariah adalah bank umum yang melaksanakan usaha
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dslam lalu lintas pembayaran. Secara umum fungsi dari bank syariah tidak
berbeda jauh dengan bank konvensionel yaitu sebagai lembaga
intermediasi yang bertugas mengumpulkan dana (funding) dari masyarkat dan menyalurkan kembali (lending) dana tersebut kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan. Perbedaan antara bank konvensional dengan
bank syariah terletak pada keuntungan dari pengambilan bunga sedangkan
bank syariah mendapat keuntungan dari imbalan berupa bagi hasil (profit sharing) yang ditentukan oleh kesepakatan antara dua pihak (Yunita 2018:1)
Dukungan terhadap perbankan syariah diperlihatkan dengan
adanya dual banking system yaitu bank umum konvensional diperbolehkan untuk membuka unit usaha syariah. Oleh karena itu perbankan syariah
berlandaskan konsep syariah sangat diminati oleh masyarakat Indonesia
yang mayoritasnya beragama Islam. Namun sangat disayangkan bahwa
pemahaman dan sosialisasi menegenai produk dan jasa perbankan syariah
di Indonesia sangat minim.
Tujuan dari dibentuknya bank syariah adalah menwarkan jasa
perbankan yang sesuai dengan syariat Islam dalam Al-Quran dan Hadits
yang melarang adanya pengambilan bunga (riba). Dengan adanya sistem
bagu hasil maka diharapkan bahwa hal tersebut tidak akan memberatkan
salah satu pihak karena pengambilan bagi hasil berdasarkan kesepakatan
antara dua pihak. Meski terlihat jelas bahwa bank syariah membawa lebih
bnyak keuntungan bagi nasabah, namun tak sedikit pula masyarakat yang
masih memiliki persepsi bahwa tidak ada perbedaan yangs ignifikn antara
bank konvensional dengan bank syariah, hanya keuduanya menggunakan
istilah yang berbeda. Persepsi itu muncul karena kurangnya pemahaman
masyarakat terhadap kegiatan jasa keuangan.
Dalam kontek yang lebih spesifik, perilaku masyarakat (nasabah)
yang berkaitan dengan minat menggunakan produk, sesungguhnya akan
sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh persepsi mereka tentang apa dan
bagaimana bank syari’ah itu. Bila ini diurai maka fenomena munculnya
bank-bank dengan label syari’ah akan sangat mudah diungkapkan dalam
perspektif keberagamaan masyarakat. Untuk itu, penelitian ini membahas
lebih lanjut lewat meta analisis pada variabel persepsi tentang bank
menggunakan produk bank syari’ah yang pada akhirnya nasabah akan
memutuskan untuk menjadi nasabah bank syariah.
Selain faktor persepsi dan minat nasabah, motivasi merupakan
faktor psikologis yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam
mengambil keputusan. Wahyuni (2010:3) mengartikan motivasi sebagai
daya penggerak bagi individu yang mendorong mereka kearah tindakan
tertentu. Daya penggerak ini timbul dari suatu kebutuhan yang tidak
terpenuhi. Motivasi merupakan proses timbulnya dorongan sehingga
konsumen tergerak untuk membeli suatu produk (Suryani, 2008: 27).
Alasan yang memotivasi untuk membeli disebut motif, motif ini muncul
saat kebutuhan mencapai tingkat tertentu.
Pada penelitian sebelumnya ditemukan inkonsistensi hasil pada
beberapa variabel diantaranya, pertama variabel motivasi, pada penelitian
Rico (2013) bahwa motivasi merupakan faktor yang paling dominan yang
mempengaruhi keputusan menurut Dewi (2008) menyimpulkan bahwa
motivasi berpengaruh positif terhadap keputusan. Penelitian yang
dilakukan oleh Rico (2013) menyimpulkan bahwa persepsi secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap keputusan sedangkan menurut Machrani
(2015) persepsi tidak berpengaruh terhadap signifikan terhadap keputusan.
Penelitian yang dilakukan oleh Greg (2014) bahwa Variabel
persepsi dan motivasi berpengaruh positif terhadap minat yang memiliki
pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Sedangkan menurut
hasil berpengaruh positif terhadap minat sedangkan persepsi tentang
produk bank tidak berpengaruh terhadap minat.
Berdasarkan penelitian setyo (2007) terdapat keterkaitan antara
variabel persepsi, minat dan keputusan kerena dalam penelitian disebutkan
kategorisasi variabel persepsi terhadap minat dan persepsi terhadap
keputusan sama-sama memiliki presentase kumulatif yang cukup besar dan
hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa variabel minat memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan.
Tabel 1. 1
No Peneliti/ Tahun Variabel Hasil
Independen Dependen
Pengaruh Persepsi Terhadap Keputusan Nasabah
1 Rico (2013) Perespsi Keputusan +
2 Merna (2014) Persepsi Keputusan +
3 Machrani (2015) Persepsi Keputusan -
4 Mia (2018) Persepsi Keputusan -
5 Hizkia (2013) Persepsi Keputusan +
Pengaruh Motivasi Terhadap Keputusan Nasabah
1 Rully (2012) Motivasi Keputusan +
2 Marchel (2013) Motivasi Keputusan +
3 Anggita (2015) motivasi Keputusan -
4 Dewi (2008) Motivasi Keputusan +
Pengaruh Minat Terhadap Keputusan nasabah
1 Putra (2014) Minat Keputusan +
2 Riska (2013) Minat Keputusan +
3 Setyo (2007) Minat Keputusan +
Pengaruh Persepsi Terhadap minat
1 Greg (2014) Persepsi Minat +
2 Anita (2014) Persepsi Minat -
3 Ahmad (2014) Persepsi Minat -
4 Arifianto (2014) Persepsi Minat +
Pengaruh Motivasi Terhadap Minat
1 Evanti (2016) Motivasi Minat +
2 Minan (2015) Motivasi minat -
Berdasarkan permasalahan dan perbedaan hasil penelitian yang
sudah dilakuakn sebelumnya, maka peneliti menggunakan nasabah BPRS
Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
Peneliti memilih BPRS sebagai objek penelitian dikarenakan
BPRS mengalami perkembanagn yang cukup signifikan. Pemilihan BPRS
Sukowati Sragen Cabang Boyolali sebagai objek penelitian dikarenakan
bank tersebut memiliki lokasi yang strategis dan merupakan kantor cabang
satu-satunya di boyolali sehingga memiliki nasabah yang cukup banyak.
Melihat kondisi tersebut maka penelitian ini akan mengarah pada
usaha penemuan fakta menegenai seberapa besar pengaruh persepi dan
motivasi terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa perbankan
syariah dan bagaimana minat memediasi persepsi dan motivasi terhadap
keputusan nasabah menggunakan jasa perbankan syariah.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitaian dengan judul “Pengaruh Persepsi dan Motivasi Terhadap
Dengan Minat Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan dalam penelitian ini
adalah
Rumusan Masalah
1. Apakah perspsi berpengaruh terhadap keputusan nasabah
menggunakan jasa perbankan syariah pada BPRS Sukowati Sragen
Cabang Boyolali?
2. Apakah motivasi berpengaruh terhadap keputusan nasabah
menggunakan jasa perbankan syariah pada BPRS Sukowati Sragen
Cabang Boyolali?
3. Apakah minat berpengaruh terhadap keputusan nasbah menggunakan
jasa perbankan syariah pada BPRS Sukowati Sragen Cabang
Boyolali?
4. Apakah persepsi berpengaruh terhadap minat pada BPRS Sukowati
Sragen Cabang Boyolali?
5. Apakah motivasi berpengaruh terhadap minat pada BPRS Sukowati
Sragen Cabang Boyolali?
6. Apakah minat dapat memediasi pengaruh persepsi terhadap keputusan
nasabahmenggunakan jasa perbankan syariah pada BPRS Sukowati
7. Apakah minat dapat memediasi pengaruh motivasi terhadap keputusan
nasabah menggunakan jasa perbankan syariah pada BPRS Sukowati
Sragen Cabang Boyolali?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perusmusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi terhadap keputusan nasabah
menggunakan jasa perbankan syariah pada BPRS Sukowati Sragen
Cabang Boyolali.
2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap keputusan nasabah
menggunakan jasa perbankan syariah pada BPRS Sukowati Sragen
Cabang Boyolali.
3. Untuk mengetahui pengaruh minat terhadap keputusan nasabah
menggunakan jasa perbankan syariah pada BPRS Sukowati Sragen
Cabang Boyolali.
4. Untuk mengetahui pengaruh persepsi terhadap minat pada BPRS
Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
5. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap minat pada BPRS
6. Untuk mengetahui minat dalam memediasi pengaruh persepsi
terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa perbankan syariah
pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
7. Untuk mengetahui minat dalam memediasi pengaruh motivasi terhadap
keputusan nasabah menggunakan jasa perbankan syariah pada BPRS
Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
D. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1. Secara teoritis, memberikan sumbangsih bagi perkembangan kajian
ilmu ekonomi Islam khususnya mengenai pengaruh persepsi dan
motivasi terhadap keputusan nasabah menggunaka jasa perbankan
syariah dengan minat sebagai variabel intervening.
2. Memberikan rangsangan dalam melakukan penelitian tindak lanjut
mengenai pengaruh persepsi dan motivasi terhadap keputusan nasabah
menggunaka jasa perbankan syariah dengan minat sebagai variabel
intervening.
3. Bagi perusahaan perbankan syariah, hasil penelitian ini bermanfaat
sebagai bahan evaluasi terhadap kebijakan yang selama ini telah
diterapkan dalam perusahaan.
4. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah wawasan peneliti
E. Sistematika Penulisan
Untuk memeberikan gambaran yang jelas serta menyeluruh mengenai
penulisan penelitian, maka dibuat sistematika penelitian sebagai berikut:
1. Bagian Pendahuluan
Bagian pendahuluan berisi halaman judul, kata pengantar, daftar isi,
daftar tabel, daftar gambar, atau ilustrasi.
2. Bagian Isi
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluann berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
Berupa landasan teori yang berisi kajian teoritis mengenai masalah
yang dibahas dalam penelitian. Digunakan sebagai kerangka berpikir
dalam mengajukan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Berisi tentang metode penelitian atau cara kerja pengumpulan data
yang meliputi : metode pengumpulan data, variabel penelitian dan alat
untuk menganalisis data.
BAB IV ANALISIS DATA
Berisi hasil dan pembahasan dari perolehan data, analisi data sampai
pada penarikan kesimpulan terhadap fenomena pengolahan.
Berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang
diberikan kepada pihak terkait tentang hasil penelitian yang telah
10 A. Telaah Pustaka
Penelitian terdahulu merupakan kumpulan hasil-hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu dan mempunyai kaitan dengan
penelitian yang kan dilakukan. Hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan
persepsi, motivasi dan minat terhadap keputusan nasabah menggunkan jasa
perbankan syariah
Azizi (2017) dengan judul Pengaruh Persepsi Kemudahan,
Kepercayaan dan Resiko Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan E- Banking Pada PT BNI Syariah KC Yogyakarta menyatakan bahwa Hasil uji hipotesis dan analisis regresi menunjukkan bahwa variabel Persepsi
Kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nassabah
menggunakan e-banking pada PT BNI Syariah KC Yogyakarta..
Handayani (2017) dengan judul Analisis Perilaku Konsumen Terhadap
Keputusan Menjadi Nasabah Arisan Sepeda Motor (Studi Kasus Pada BMT
Amal Mulia) menyatatakan bahwa Motivasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah arisan sepeda motor di BMT
Amal mulia.
Choiriyah (2017) dengan judul Analisis Pengaruh Minat, Iklan dan
(Studi Kasus Nasabah Bank Syariah Mandiri KCP Temanggung) menunjukan
bahwa variabel minat, iklan dn pengetahuan secara bersama-sama
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputuan menggunakan tabungan
BSM.
Tabel 2. 1 Penelitian terdahulu
No Peneliti Variabel Hasil
keputusan
Keputusan Variabel
keputusan
Keputusan Motivasi dan
persepsi
Persepsi Keputusan Persepsi
motor
10.aArifianto (2014) Motivasi diri
16. Risna (2015) Minat Keputusan Minat
Minat Keputusan variabel
minat
berpengaruh
terhadap
Berdasarkan penelitian yang sudah ada, perbedaan penelitian yang
akan peneliti lakukan yaitu penelitian Tompunun (2014), Priyamitra (2012),
Wahyuni (2008) ketiganya menggukan variabel motivasi dan persepsi sebagai
variabel X dan keputusan sebagai Y sedangkan peneliti menambahkan
variabel minat sebagai variabel mediasi.
Selanjutnya perbedaan dengan penelitian yang dilakukan Choiriyah
(2017) terletak pada objek yang diteliti, Choiriyah lebih menekankan
sedangkan objek yang diteliti oleh peneliti lebih kepada keputusan nasabah
menggunkan jasa perbankan syariah secra umum.
Yang terakhir indikator yang peneliti gunakan berbeda dengan
indikator yang digunakan oleh peneliti terdahulu.Rahma (2007) menggunakan
Indikator untuk mengukur minat beli adalah Pencarian informasi lanjut,
Kemauan untuk memahami produk, Keinginan untuk mencoba produk , dan
Kunjungan ke outlet sedangkan indikator yang peneliti gunakan untuk
mengukur minat beli adalah minat transaksional, minat referensial, minat
preferensial, minat eksploratif
B. Kerangka Teori 1. Persepsi
a. Pengertian persepsi
Menurut Sciffman dan kanuk (2008:173) Persepsi merupakan proses
individu memilih, mengatur, dan menafsirkan stimuli menjadi gambar yang
berarti dan masuk akal mengenai dunia. Persepsi mempunyai implikasi strategi
bagi para pemasar, karena para konsumen mengambil keputusan berdasarkan
apa yang mereka rasakan , daripada atas dasar realitas yang obyktif. Sedangkan
dalam Sumarwan (2003), persepsi adalah bagaimana seorang konsumen melihat
realitas di luar dirinya atau dunia sekelilingnya. Konsumen seringkali
memutuskan pembelian suatu produk berdasarkan persepsinya terhadap produk
tersebut. Persepsi dapat dideskripsikan dengan bagaimana kita melihat dunia
sama pula, akan mengenali, memilih, menyusun, dan menginterpretasikan
objek tersebut dengan cara berbeda sesuai dengan kebutuhan, nilai, dan harapan
masing-masing.
Ada dua konsep konsumen yang hadir dalam dunia ilmu ekonomi
hingga saat ini. Konsep yang pertama adalah utility,hadir dalam ilmu ekonomi konvensional. Konsep ini diartikan sebagai konsep kepuasan konsujmen dalam
barang dan jasa. Konsep yang kedua adalah maslahah, hadir dalam ilmu
ekonomi Islam. Konsep ini diartikan sebagai konsep pemetaan perilaku
konsumen berdasarkan asas kebutuhan dan prioritas, yang tentunya sangat
berbeda dengan konsep utulity yang pemetaan majemuknya tidak terbatas (Muflih, 2006 :93).
Perbedaan lain antara kedua konsep tersebut adalah pada bentuk
epistomologinya. Konsep utility lahir dari epistomologi Smithhian yang mengatakan bahwa motivasi hidup itu adalah from freedom to natural liberty
(dari kemerdekaan menuju kebebasan alamiah). Ciri kemerdekaan Smithian
adalah unggulnya rasio dalam memimpin tingkah laku manusia. Dengan
demikian, perilaku konsumen terintegrasi denagn corak rasionalisme dan norma
agama sengaja dikesampingkan.
Sementara itu maslahah lahir dari bentuk epistomologi islami.
Sebenarnya konsep maslahah serupa dengan Smithian untuk mencapai
kebebasan alamiah. Namun dalam Islam, aktualisasi diri dan peranan manusia
manusia, melainkan dikendalikan pila oleh premis-premis risalah. Dengan
demikian, karena dia tidak menganut rasionalisme, maka rasio selalu
menyesuaikan alurnya dengan risalah
b. Syarat Terjadinya Persepsi
Menurut Sunaryo (2004 :98) syarat-syarat terjadinya persepsi adalah
sebagai berikut :
1. Adanya objek yang dipersepsi.
2. Adanya perhatian yang merupakan langkah pertama sebagai suatu
persiapan dalam mengadakan persepsi.
3. Adanya alat indera/reseptor yaitu alat untuk menerima stimulus.
4. Saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke otak, yang
kemudian sebagai alat untuk mengadakan respon.
c. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut Hasminee (2013) beberapa faktor yang mempengaruhi
persepsi adalah sebagai berikut :
1. Faktor Internal
a) Fisiologis, informasi mssuk melalui alat indera selanjutnya informasi
yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk
memberikan ati terhaap lingkungan sekitarnya.
b) Perhatian, individu memerlikan sejumlah energi yang dikeluarkan
untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan
c) Minat, persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada
seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungn seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat
dikatakan seebagai minat.
d) Kebutuhan yang searah, faktor ini dapat dilihat dari bagaimana
kuatnya seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang
dapat memberikan jawaban ssesuai dengan dirinya.
2. Faktor Eksternal
a) Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus, bentuk ini akan
mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran
suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya
membentuk persepsi.
b) Warna dari obyek-obyek, obywek yang mempunyai cahaya lebih
banyak, akan lebih mudah dipahami dibandingkan dengan yang
sedikit.
c) Motion atau gerakan, individu akan banyak memberikan perhatian
terhadap obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan
pandangan dibandingkan obyek yang diam.
a. Indikator Persepi
Menurut Muflih (dalam Mia: 2018) terdapat beberapa indikator
1. Persesi kebutuhan manusia
2. Persepsi tentang penolakan terhadap kemudharatan
3. Persepsi upaya setiap pergerakan amalnya mardhatillah
4. Persepsi konsumen dalam memenuhi kebutuhan menentukan
keputusan konsumsinya
2. Motivasi
a. Pengertian motivasi
Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya menggerakan. Seseorang konsumen tergerak hatinya untuk membeli suatu
produk karena ada sesuatu yang menggerakkan. Menurut Artkinson
(dalam Prawira,2013:319) motivasi dijelaskan sebagai suatu tendensi
seseorang untuk berbuat yang meningkat guna menghasilkan satu hasil atau
lebih pengaruh. Selanjutnya Prawira juga mengutarakan pendapat Bernard
yang mengartikan motivasi sebagai fenomena yang dilibatkan dalam
perangsangan tindakan kearah tujuan-tujuan tertentu yang sebelumnya
kecil atau tidak ada gerakan sama sekali kearah tujuan tertentu
Menurut Jeffrey (dalam Suryani,2008:27) proses motivasi terjadi
karena adanya kebutuhan, keinginan maupun harapan yang tidak terpenuhi
yang menyebabkan timbulnya ketegangan, pada tingkat tertentu
keteganagan ini akan berubah menjadi hasrat yang mendorong individu
melakuikan suatu perilaku tertentu guna memenuhi kebutuhan,keinginan
Menurut schiffman dan kanuk (2008:72) motivasi merupakan
tenaga penggerak dalam diri individu yang mendorong mereka bertindak.
Tenaga pendorong tersebut dihasilkan oleh keadaan tertekan, yang timbul
sebagai akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi. Individu secara sadar
maupun tanpa sadar berjaung untuk mengurangi keteganagn ini melaui
perilaku yang mereka harapkan akan memenuhi kebutuhan mereka dan
dengan demikian akan membebaskan mereka dari tekanan yang mereka
rasakan.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan
bahwa motivasi merupakan dorongan terdapat serangkaian proses perilaku
pada pencapaian tujuan yang membangkitkan dan mengarahkan perilaku
pada suatu perbuatan atau pekerjaan.
b. Teori Motivasi
Memahami motivasi seseorang seseorang tidaklah mudah. Karena
keadaan itu merupakan situasi yang sangat pribadi. Banyak teori yang
dikembangkan untuk menjelaskan motivasi. Diantaranya:
1) Teori Freud
Motivasi adalah kekuatan yang mampu membentuk perilaku
biologis, psikologis dan moral. Teori ini dikembangkan sebagai
motivational positioning (penempatan persepsi produk) pada tingkat
tertentu (biologis, psikologis dan moral) untuk membangkitkan
2) Teori Maslow
Kebutuhan manusia tersusun dalam hierarki dari yang paling
mendesak sampai yang kurang mendesak. Kebutuhan manusia terdiri atas
kebutuhan fisik, rasa aman,sosial,penghargaan, dan jati diri.
3) Teori Herzberg
Teori motivasi dua faktor yang membedakan antara dissatisfier yaitu
faktor yang menyebabkan ketidakpuasan( faktor hijienik),
ketidakberdayaan dan ketidakcukupan dengan satisfier yang merupakan
faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan (faktor motivasi).
(Yulianti:2009)
4) Teori Mc Clelland
Teori ini menyatakan bahwa ada tiga kebutuhan dasar yang
memotivasi seorang individu untuk berperilaku (Sumarwan, 2011: 29-30),
yaitu:
a) Kebutuhan untuk sukses (needs for achievement) Keinginan manusia
untuk mencapai prestasi, reputasi dan karir yang baik.
b) Kebutuhan afiliasi (needs for affiliation) Keinginan manusia untuk membina hubungan baik dengan sesamanya, mencari teman yang bisa
menerimanya, ingin dimiliki oleh orang-orang sekelilingnya dan ingin
c) Kebutuhan kekuasaan (needs for power) Keinginan seseorang untuk bisa mengontrol lingkungannya, termasuk mempengaruhi orang-orang
sekelilingnya.
Motivasi yang ada pada seseorang (konsumen) akan mewujudkan
suatu tingkah laku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan.
Jadi motivasi bukanlah sesuatu yang dapat diamati, tetapi adalah hal yang
dapat disimpulkan. Tiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang itu
didorong oleh sesuatu kekuatan dalam diri orang tersebut, kekuatan
pendorong inilah yang kita sebut motivasi.
d. Proses motivasi
Motivasi muncul karena adanya suatu kebutuhan atau tujuan yang
belum terpenuhi sehingga seseorang terdorong untuk memenuhi
tercapainya tujuan tersebut. Setelah kebutuhan yang diinginkan terpenuhi,
maka akan muncul kebutuhan-ebutuhan lain yang menuntut untuk
dipenuhi. Inilah dinamika motivasi yang terjadi pada diri manusia.
Timbulnya proses motivasi didasari oleh tiga unsur utama yaitu:
kebutuhan,perilaku dan tujuan (Schiffman dan kanuk: 2000)
b. Indikator Motivasi
1. Kebutuhan fisiologis, kebutuhan fisiologis adalah satu-satunya
kebutuhan yang bisa terpuaskan sepenuhnya atau minimal bisa diatasi.
2. Kebutuhan rasa aman, Kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman ini
perlindungan dan kebebasan dari daya-daya mengancam seperti
kriminalitas.
3. Kebutuhan social, Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi dorongan untuk
dibutuhkan oleh orang lain agar ia dianggap sebagai warga komunitas
sosialnya.
4. Kebutuhan akan penghargaa, Sekali manusia dapat memenuhi
kebutuhan untuk dihargai, mereka sudah siap untuk memasuki gerbang
aktualisasi diri.
5. Kebutuhan aktualisasi yaitu kebutuhan untuk membuktikan dan
menunjukan dirinya kepada orang lain.
3. Minat
a. Pengertian Minat
Minat (interest) digambarkan sebagai situasi seseorang sebelum melakukan tindakan, yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi
perilaku atau tindakan tersebut. Minat untuk menjadi nasabah tabungan
dapat diasumsikan sebagai minat untuk membeli, merupakan perilaku yang
muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan keingan
pelanggan untuk melakukan pembelian (melakukan kegiatan menabung)
(kotler, 2002:78)
Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu
lainnya untuk mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu
(Mappiare, 1997:62).
Dari pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan tentang minat
untuk menggunakan jasa perbankan syariah, yaitu keinginan yang kuat
untuk melakukan kegiatan transaksi di bank syariah dengan sadar dan tanpa
paksaan melalui pertimbangan yang matang. Sedangkan ketidakminatan
untuk menjadi nasabah di bank tertentu atau lembaga keuangan lainnya
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi minat (Shaleh dan Wahab,
2004:264) diantara lain:
1. Dorongan dari dalam individu
Dorongan dari dalam individu merupakan dorongan yang
berasal dari dalam diri individu, yang membuatnya ingin melakukan
sesuatu.
2. Motif sosial
Motif sosial adalah faktor yang berasal dari luar diri seseorang
yang mempengaruhinya untuk melakukan sesuatu.
3. Dorongan emosional
Dorongan emosional merupakan minat yang mempunyai
hubungan erat dengan emosi.
c. Macam-macam Minat
1. Berdasarkan timbulnya, minat dibedakan menjadi dua yaitu minat
primitif dan minat kultural. Minat primitif merupakan minat yang
timbul karena kebutuhan biologis atau jaringan0jaringan tubuh misal
kebutuhan akan makan. Sedangkan minat kultural adalah minat yang
timbul karena proses belajar.
2. Berdasarkan arahnya, minat dibedakan menjadi dua yaitu minat
intrinsik dan minat ekstrinsik. Minat intrinsik adalah minat yang
langsung berhubungan denagn aktivitas itu sendiri, sedangkan minat
ekstrinsik adalah minat yang berhubungan dengan tujuan akhir dari
kegiatan tersebut.
3. Berdasarkan cara mengungkapkan, minat dapat dibedakan menjadi
empat yaitu:
a) Expressed Interest
Minat yang diungkapkan dengan cara meminta kepada subyek
untuk menyatakan atau menuliskan semua kegiatan, baik yang
disenangi atau yang paling tidak disenangi.
b) Manifest Interest
Minat yang diungkapkan dengan cara mengobservasi atau
melakukan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas yang
dilakukan subyek atau dengan mengetahui hobinya.
Minat yang diungkapkan dengan cara menyimpulkan dari hasil
jawaban test obyektif yang diberikan.
d) Inventoried Interest
minat yang diungkapkan dengan cara menggunakan alat yang
sudah distandarkan, yakni berisi pertanyaan-pertanyaan kepada
subyek.
d. Indikator Minat
Menurut Ferdinand (2006:56) minat dapat diidentifkasi dengan
indikator sebagai berikut:
1. Minat transaksional, merupakan kecenderungan seseorang untuk
membeli produk.
2. Minat referensial, merupakan kecenderungan seseorang untuk
mereferensikan kepada orang lain.
3. Minat preferensial, merupakan kecenderungan seseorang untuk
mengutamakan pemakaian barang atau jasa tertentu.
4. Minat eksploratif, merupakan kecenderungan seseorang untuk
mencari informasi berkenaan barang/jasa tertentu serta mencari
informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.
4. Pengambilan Keputusan
a. Pengertian Keputusan Nasabah
Keputusan nasabah merupakan kegiatan individu yang secara
pembelian terhadap produk yang ditawarkan penjual. Pengertian
keputusan nasabah adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan
pembeli dimana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan
merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
mendapatkan dan mempergunakan barang barang yang ditawarkan
(Kotler dan Amstrong 2006:226)
Sebuah keputusann tidak mungkin dapat terbentuk begitu saja.
Harus ada tahapan-tahapan yang mendahului dalam proses pembuatan
keputusan tersebut agar tidak terjadi penyesalan di kemudian hari.
Keputusan nasabah yang dilakukan sangat bervariasi, ada yang sederhana
dan komplek.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Memahami peilaku konsumen dari pasar sasaran merupakan
tugas penting dari manajemen pemasaran. Untuk memeahami hal ini,
perlu diketahui faktor-faktor apakah yang mempengaruhi konsumen
dalam memeutuskan pembelian. Faktor-faktor terebut terdiri dari faktor
eksternal dan faktor internal (Sunyoto, 2014: 6)
1. Faktor eksternal
a. Kebudayaan
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengertian
kepercayaan, kesenian, moral, hukum,adat istiadat serta
anggota masyarakat. Perilaku konsumen juga ditentukan olehb
kebudayaan yang tercermin pada cara hidup, kebiasaan, dan
tradisi dalam permintaan akan bermacam-macam barang dan
jasa.
b. Kelas Sosial
Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen
yang bertahan lama dalam masyarakat, yang tersusun secara
hierarki dan yang keanggotaannya mempunyai nilai minat dan
perilaku yang sama (Philip Kotler, 1993:225). Kelas sosial
memegang peranan penting dalam suatu program pemasaran,
karena adanya perbedaan substansial diantara kelas-kelas
tersebut memepengaruhi perilaku pemebelian mereka. Dengan
memahami perilaku konsumen antar masing-masing kelas sosial
maka perusahaan dapat menyelenggarakan dan melakssanakan
program-program pemasaran yang efektif dan efisisen.
c. Keluarga
Dalam keluarga, masing-masing anggota dapat berrbuat
hal yang berbeda dalam mengambil keputusan. Setiap anggota
keluarga memeiliki selera dan keinginan yang berbeda pula.
Oleh karena itu perusahaan dalam mengidentifikasui perilaku
konsumen harus mengetahui siapa perlu, pengambilan inisisatif,
membeli dan mengetahui peranandari masing- masing anggota
keluarga, maka perusahaan dapatv menyusun program-program
pemasaran dengan lebih baik dan terarah.
2. Faktor Internal
a. Motivasi
Perilaku seseorang dimulai dengan adanya suatu motif
yang menggerakkan individu dalam mencapai suatu tujuan.
Secara definisi motivasi adalah suatu dorongan kebutuhan dan
keinginan individu yang diarahkan pada tujuan untuk
memperoleh kepuasan (Basu Swastha DH dan T. Hani
Handoko, 1982: 76). Tanpa motivasi seseorang tidak aakn
terpengaruh untuk mencari kepuasan terhadap dirinya.
b. Persepsi
Persepsi didefinisikan sebagai proses diamna seseorang
memeilih, mengorganisasikan dan mengartikan masukian
masukan informasi untuik menciptakan suatu gambaran yang
berarti dari dunia ini (Philip Kotler, 1993: 240). Persepsi dapat
melibatkan penafsiran seseorang atas suatu kejadian
berdasarkan pengalaman masa lalunya. Para pemasar [erlu
bekerja keras untuk memeikat perhatian konsumen agar pesan
yang disampaikan dapat mengenai pada sasaran.
Belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku
seseorang yang timbul dari pengalaman (Philip Kotler,
1993:241). Perilaku yang dipelajari tidak hanya menyangkut
siakp, emosi, kepribadian, kriteria, penilaian, dan banyak faktor
lain yang tidak dapat ditunjukan dengan kegiatan-kegiatan yang
tampak. Proses belajar pada suatu pembelisn terjadi apabila
konsumen ingin menanggapi dan memperoleh suatu kepuasan,
atau sebaliknya tidak terjadi apabila konsumen merasa
dikecewakan pada produk yang kurang baik.
d. Kepribadian dan Konsep
Kepribadian adalah pola sifat individu yang dapat
menentukan tanggapan untuk bertingkah laku. Kepribadian
mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap dab ciri-ciri sifat dan
watak yang khusus yang menentukan perbedaan perilaku dari
tiap-tiap individu dan yang berkembang apabial orang tadi
berhubungan dengan orang lain. Sedangkan konsep diri
merupakan pendekatan yang dikenal luas untuk
menggambarkan hubungan antara konsep diri dalam konsumen
dengan image merk dan image penjual. e. Kepercayaan dan Sikap
Kepercayaan adalah suatu pikiran deskriptif yang
Orang bertindak atas kepercayaannya. Sedangkan sikap
menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun tidak
baik., perasaan-perasaan emosional dan kecenderungn berbiat
yang bertahan selam waktu tertentu terhadap beberapa objek
atau gagasan (philip Kotler, 1992:203)
c. Indikator Keputusan Nasabah
Menurut Kotler (2002:251) proses keputusan pembelian melewti lima
tahap yaitu:
a) Pengenalan Kebutuhan
Proses membili dimulai dengan pengenalan kebutuhan dimana pembeli
mengenali adanya masalah atau kebutuhan.
b) Pencarian informasi
Seorang konsumen yang sudah tertarik mungkin mecari lebih banyak
informasi tetapi mungkin juga tidak.
c) Evaluasi alternatif
konsumen mengolah informasi sampai dengan pemilihan merek.
d) Keputusan membeli
Merupakan tahap dari proses keputusan pembeli yaitu ketika
konsumen benar-benar membeli produk.
e) Tingkah laku pasca pembelian
Setelah membeli produk konsumen akan mengalami proses kepuasan
kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya
dengan kinerja (hasil) suatu produk dan Harapan-harapannya.
d. Aktivitas Pengambilan Keputusan Nasabah
Menurut Hahn (2002:69) ada tiga aktivitas yang berlangsung dalam
proses keputusan pembelian oleh konsumen yaitu
a) Rutinitas konsumen dalam melakukan pembelian
b) Kualitas yang diperoleh dari suatu keputusan pembelian
c) Komitmen atau loyalitas konsumen yang sudah biasa beli dengan
produk pesaing
C. Kerangka pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang
tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran
sintesa dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi dari
serangkain masalah yang ditetapkan.
Dari pemaparan landasan teori diatas maka dapat dikembangkan suatu
Kerangka Pemikiran
H4 H1
H6
H3 H7
H2
H5 Persepsi
Motivasi
Minat Keputusan
nasabah
Gambar 2. 1 D. Hipotesis
1. pengaruh persepsi terhadap minat
Persepsi adalah suatu proses aktifitas seseorang dalam memberikan
kesan, penilaian, pendapat, merasakan dan menginterpretasikan sesuatu
berdasarkan informasi yang ditampilkan dari sumber lain.. melalui persepsi
kita dapat mengenali dunia sekitr kita, yaitu seluruh dunis yang terdiri dari
benda serta manusia dengan segala kejadian-kejadiannya (Meider dalam
Oktaviani, 2015)
Minat adalah suatu proses kejiwaan yang bersifat abstrak yang dinyatakan
diketahui dan diinginkan. Sehingga proses jiwa menimbulkan kecenderungan
perasaan terhadap sesuatu, gairah atau keinginan terhadap sesuatu (Oktaviani,
2015)
H1: Terdapat pengaruh positif signifikan persepi terhadap minat
2. pengaruh motivasi terhadap minat
menurut Chaplin (1995) minat merupakan suatu sikap yang kekal
emngkutsertakan perhatian individu dalam memili obyek yang dirasakan
menarik perhatian bagi dirinya dan minat juga merupakan suatu keadaan dari
motivasi yang mengarahkan tingkah laku pada tujuan tertentu.
H2: Terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap minat
3. Pengaruh persepsi dengan keputusan dalam menggunakan jasa
perbankan syariah
Menurut Sciffman dan kanuk (2008:173) Persepsi merupakan proses
dengan apa para individu memilih, mengatur, dan menafsirkan stimuli menjadi
gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia. Persepsi mempunyai
implikasi strategi bagi para pemasar, karena para konsumen mengambil
keputusan berdasarkan apa yang mereka rasakan , daripada atas dasar realitas
yang obyktif.
4. Pengaruh motivasi dengan keputusan nasabah menggunakan jasa
perbankan syariah
Proses timbulnya dorongan sehingga konsumen tergerak untuk membeli
suatu produk itulah yang disebut motivasi, sedangkan yang memotivasi untuk
membeli adalah motif (suryani 2008:27), motif juga bisa diartikan sebagai suatu
alasan seseorang dalam melakukan suatu tindakan, dari sinilah motivasi
mempengaruhi perilaku konsumen.
H4: Terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan jasa perbankan syariah
5. Pengaruh minat terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa perbankan syariah
Minat adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu yang
merupakan kekuatan di dalam diri tampak di luar sebagai gerak- gerik. Dalam
menjalankan funginya minat berhubungan erat dengan pikiran dan perasaan.
Manusia memberi corak dan mementukan perasaan sesudah memeilih dan
mengambil keputusan. Perubahan minat memilih dan mengambil kepyusan
disebut keputusan kata hati (Sarjanaku.)
H5 : Terdapat pengaruh positif signifikan terhadap keputusan nasabah
6. pengaruh persepsi terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa
perbankan syariah dengan dimediasi minat
Menurut Schiffman dan Kanuk (dalam Cahyono, 1990) mengatakan
bahwa pesepsi seseorang tentang kualitasa produk akan berpengaruh terhadap
minat membeli yang terdapat pada individu. Persepsi yang positif tentang
kualitas produk akan merangsabg timbulnya minat konsumen untu membeli
yang diikuti perilaku pembelian. Perilaku yang timbul karena didahului oleh
danya minat, minat muncul salah satunya disebabakan oleh persepsi yang
didapatkan bahwa produk tersebut memiliki kualitas yang baik.
H6: terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa perbankan syariah dengan dimediasi minat
7. Pengaruh motivasi terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa perbankan syariah dengan dimediasi minat
Motivasi merupakan suatu dorongan yang mebuat orang bertindak atau
berperilaku dengan cara-cara motivasi yang mengacu pada sebab munculnya
sebuah perilaku.
Minat merupakan masalah yang paling penting dalam kehidupan
sehari-hari. Minat mendorong seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam
mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginan. .
Menurut Mapipiare (dalam Sempana, 2017) minat adalah suatu perangkat
mrntal yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan ,pendirian, rasa
kepada suatu pilihan tertentu. Dalamm dunia bisnis, minat lebih dikenal
sebagai keputusan pembelian atau penggunaan jasa/produk tertentu
Tabel 2. 2
Tabel Hipotesis
H1 Persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
nasabah
H2 Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
nasabah
H3 Minat berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah
H4 Persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
H5 Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
H6 Persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
nasabah yang dimediasi oleh minat
H7 motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
41
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian ini ada
dua variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen
dalam penelitian ini yaitu keputusan nasabah (Y). Untuk variabel independen
dalam penelitian ini yaitu, persepsi (X1), motivasi (X2), dan minat (Z).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali
yang berlokasi di Jl. Pandanaran No.231 Boyolali, Jawa Tengah 57313. Dan waktu
penelitian dilakukan pada tanggal 08-20 Agustus 2018.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi menurut Hadari Nawawi (1983) adalah keseluruhan dari objek
penelitian yang terdiri atas manusia, hewan, benda-benda, tumbuh-tumbuhan,
peristiwa, gejala-gejala, ataupun nilai tes sebagai sumber data yang mempunyai
karaktersitik tertentu dalam suatu penelitian yang dilakukan.
Menurut Margono (2004) Populasi merupakan seluruh data yang
menjadi pusat perhatian seorang peneliti dalam ruang lingkup & waktu yang
telah ditentukan. Populasi berkaitan dengan data-data. Jika setiap manusia
memberikan suatu data, maka ukuran atau banyaknya populasi akan sama
adalah semua nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali. Jumlah
populasi tersebut adalah 1000 Nasabah.
2. Sampel
Sampel menurut Sugiyono (2006:118) adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Sample bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan
didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas tujuan tertentu.
Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan
keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel
yang besar dan jauh.Sampel adalah sebagian atau wakil dari jumlah populasi
yang diteliti.
Menurut Bawono (2006:30) teknik untuk menentukan jumlah sampel
menggunakan rumus sebagai berikut:
S=
S=
S=
S =
S = 90,9 dibulatkan menjadi 91
Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai sampel adalah nasabah Bank
D. Teknik Pengumpulan Data a. Pengertian Data
Menurut Arikunto (2010:161) data merupakan hasil pencataan peneliti
berupa fakta ataupun angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun
suatu informasi.
b. Sumber dan Jenis Data
Dalam penelitian ini peneliti menggukanan data primer dalam teknik
pengambian data. Data primer adalah data dan informasi yang diperoleh
secara langsung oleh peneliti dari narasumber atau resonden di lapangan
(Bawono, 2006:29).
c. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan
oleh peneliti untuk mendapatkan data yang dianalisis atau diolah untuk
menghasilkan suatu kesimpulan (Bawono:2006)
Metode Angket (Kuesioner), Angket adalah daftar pertanyaan yang
diberikan kepada objek penelitian yang amu memberikan respon sesuai
dengan permintaan pengguna (Bawono, 2006:29)
E. Skala Pengukuran Data
Pengukurann adalah suatu proses hal mana suatu angka atau simbol
dilekatkan pada karakteristik atau properti suatu stimuli sesuai dengan aturan
Skala penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
interval. Skala interval merupakan skala yang mempunyai rentangan konstan
antara tingkat satu dengan aslinya, tetapi tidak mempunyai angka 0 mutlak
(Irianto,2004:19)
F. Definisi Operasional
Menurut Bawono (2006:27) definisi operasional merupakan ddefinisi
tentang variabel-variabel yang akan digunakan, baik variabel dependen maupun
variabel independen, sehingga nantinya tidak menghasilkan yang bias. 1. Variablel Bebas
a. Persepsi
Menurut Sciffman dan kanuk (2008:173) Persepsi merupakan
proses dengan apa para individu memilih, mengatur, dan menafsirkan
stimuli menjadi gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia.
b. Motivasi
Menurut Artkinson yang dikutip oleh Prawira (2013:319) motivasi
dijelaskan sebagai suatu tendensi seseorang untuk berbuat yang
meningkat guna menghasilkan satu hasil atau lebih pengaruh.
2. Variable Intervening
Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran
dari perasaan, harapan, pendirian prasangka atau kecenderungan lainnya
untuk mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu (Mappiare,
3. Variabel Terikat
Keputusan nasabah merupakan kegiatan individu yang secara langsung
terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap
produk yang ditawarkan penjual. Pengertian keputusan nasabah adalah tahap
dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen
benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu
yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan
barang barang yang ditawarkan (Kotler dan Amstrong 2006:226).
E. Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (2010:203) instrumen penelitian adalah alat atau
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Adapun instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket / kuesioner yang rinciannya
dapat diuraikan sebagai berikut.
Variabel dan Indikator Penelitian
3. 1
Instrumen penelitian
Variabel Deskripsi Indikator Skala
Persepsi Muflikh
penolakan Motivasi Sumarwan
(2011:26)
Keputusan Kotler
tindakan dari
Uji validitas digunakan untuk mengungkapkan sah atu valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan avlid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut (Ghozali, 2006: 52). Signifikan atau tidaknya korelasi
dapat dilihat pada kolom atau baris total score (toleransi), jika pada kolom
atau baris tersebut masing-masing total butir pertanyaan menghasilkan tanda
bintang, berarti signifikan. Tanda bintang memiliki dua kemungkinan :
a. Apabila nilai pearson corelation berbintang dua, maka itu berarti korelasi signifikan pada level 1% untuk dua sisi
b. Apabila nilai pearson corelation berbintang satu, maka itu berarti korelasi signifikan pada level 5%
2. Uji Reliabilitas
Menurut Bawono (2006:63) uji reliabilitas adalah menguji dadta yang
kuesioner tersebut handal atau reliabel, maka jawaban responden tersebut
konsisten dari waktu ke waktu.
Suatu variabel bisa dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpha > 0,06. Sehingga data tersebut bisa dikatakan reliable untuk pengukuran dan
meneliti selanjutnya (Bawono, 2006: 68).
Uji reliabilitas adalah adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variable atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban responden terhadap pernyataan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,2013:47). Uji
reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS, yang
memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistic
Cronbach Alpha (α). suatu konstruk atau variable dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70. Sehingga data tersebut bias
dikatakan reliable untuk pengukuran dan meneliti selanjutnya. G. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dilakukan dalam
proses analisis regresi.Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik diharapkan
dapat dihasilkan model regresi yang handal sesuai dengan kaidah BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), yang menghasilkan model regresi yang tidak bias dan handal sebagai penafsir (Bawono, 2006:115). Uji asumsi klasik terdiri dari:
Multicollinearity adalah situasi diamana terdapat korelasi variabel-variabel bebas diantara satu dengan yang lainnya. Apabila masalah
multikolinearitas timbul dapat mengakibatkan berubahnya tanda dari
parameter estimasi (Bawono, 2006:115).
Uji Multikoleniaritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variable bebas (independen)
(Ghozali,2013:48). Untuk mengtahui ada tidaknya multikolinieritas dalam
model regresi dilakukan dengan menganalisis nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika nilai VIF > 10 dan Tolerance < 0,1 maka dapat disimpulkan bahwa dalam persamaan regresi terdapat masalah multikolinieritas
2. Jika nilai VIF < 10 dan Tolerance > 0,1 maka dapat disimpulkan bahwa dalam persamaan regresi tidak terdapat masalah multikolinieritas.
b. Uji Heteroscedasticity
Uji Heteroscedasticity bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dan residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut Heteroskesdastisitas. Model regresi yang baik adalah
homoskesdastisistas atau tidak terjadi Heteroskesdastisitas
beberapa metode yang dapat digunakan, dan salah satunya yaitu dengan
menggunakan metode Park.
c. Uji Normalitas
Menurut Bawono (2006:174) uji normalitas digunakan untuk menguji
apakah dalam model regresi data variabel dependen dan independen
berdistribusi normal atau tidak. Salah satu metode yang dapat digunakan
untuk menguji apakah data yang dipakai adalah berdistribusi normal atau
tidak yaitu analisa grafik. Sebuah data diaktakan berdistribusi normal atau
tidak dapat dilihat dari histogram dan normal probability plot.
H. Uji Statistik
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013: 97).
a. Besarnya nilai koefisien determinasi terletak anatara 0 sampai dengan 1,
atau (0 ≤ R2 ≤ 1).
b. Nilai 0 menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel independen
Nilai 1 menunjukkan adanya hubungan antra variabel independen
dengan variabel dependen.
b. Uji ttest (Uji secara individu)
Uji Statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel penjelas / independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen (Ghozali, 2013: 98). Hipotesis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah:
a. Jika thitung < ttabel, dan nilai signifikan > 0,05, H0 diterima dan H1 ditolak.
b. Jika thitung > ttabel, dan nilai signifikan < 0,05, H0 ditolak dan H1
diterima.
Kriteria dalam menentukan uji T adalah ketika sig.0.05 atau =0.05
maka, dapat dikatakan bahwa suatu variabel independen secara individual
mempengaruhi variabel dependen (Ghozali,2013:99)
I. Anlisis Jalur (Path Analysis)
Model perluasan regresi yang digunakan untuk menguji keselarasan
matriks korelasi dengan dua atau lebih model hubungan sebab akibat yang
dibandingkan oleh peneliti. Untuk menguji pengaruh variable intervening
digunakan analisis jalur (Path Analysis) analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linear berganda atau analysis jalur adalah penggunaan analissi
regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variable yang telah ditetapkan
sebelumnya berdasarkan teori. Apa yang dimaksud oleh analisi jalur adalah
digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kasualiats imajiner
(Ghozali,2013:249)
J. Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah SPSS 22
merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungsi untuk membantu
dalam memproses data-data statistik secara cepat dan tepat, serta menghasilkan
53
1. Sejarah Berdirinya BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali
Bank Syariah Sragen beroperasi sejak 2 juni 2008 dengan bentuk
Badan Hukum Perusahaan Daerah (Perda No. 7 Tahun 2007 tentang
Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Syariah (PD. BPRS)
Kabupaten Sragen Tanggal 15 Agustus 2007 dan Keputusan Gubernur Bank
Indonesia Nomor : 10/36/KEP.GBI/DGS/2008 tentang Pemberian Ijin Usaha
PD.BPRS Sragen tanggal 12 Mei 2008), namun sejak 2 November 2009
bentuk Badan Hukum dan Nama berubah menjadi Perseroan Terbatas Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (PT. BPRS) Sukowati Sragen berdasarkan:
a. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
tanggal 16 Juli 2008.
b. Perda No. 4 Tahun 2009 tentang Perubahan Nama dan Bentuk Badan
Hukum PD. BPRS Sragen menjadi PT. BPRS Sukowati Sragen tanggal
16 Mei 2009.
c. Akte Nomor 15 Notaris Sunastitiningsih, SH tanggal 9 Juni 2009.
d. Pengesahan Menkum dan HAM Nomor :AHU-41113.A.H.01.01. Tahun
2009 tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan tanggal 24 Agustus
e. Surat Bank Indonesia Nomor: 11/50/DPbS/Slo tentang Persetujuan Ijin
Usaha Perubahan Bentuk Badan Hukum tanggal 28 Oktober 2009.
Bank Syariah Sragen berupaya untuk menjadi solusi dalam
bermuamalah yang berdasarkan prinsip syariah dengan terus
mengembangkan produk dan pelayanan kepada masyarakat serta
membangun kemitraan dengan Pemerintah, Swasta dan Non Pemerintah
dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan semboyan
AMANAH dan BAROKAH, sehingga kehadiran Bank Syariah Sragen
mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat Bumi sukowati
dan sekitarnya, dengan harapan dalam 7 tahun mampu membuka kantor
cabang di Eks karesidenan Surakarta (Subosuka Wonosraten).
2. Visi BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali
“Terwujudnya Lembaga Keuangan yang Sehat, Kuat, dan Istiqomah
dengan Prinsip Syariah untuk Kemaslahatan Masyarakat”
3. Misi BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali
a. Terciptanya tata kelola dan system perbankan berdasarkan prinsip
syariah yang sehat, kuat dan efisien.
b. Terwujudnya kesadaran umat Islam dalam menjalankan muamallah
berdasarkan prinsip syariah.
c. Terwujudnya kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan berdasarkan
d. Terjalinnya kerjasama yang harmonis antara Pemerintah, masyarakat
dan lembaga non-pemerintah dalam rangka mempercepat pembangunan
daerah.
4. Struktur Organisasi dan Tugas Masing-Masing Bagian
Struktur pengurus BPRS Sukowati Seragen Cabang Boyolali Tahun
2015 adalah :
a. Struktur Pengurus Umum DEWAN KOMISARIS
Komisaris Utama : H. Musdiman,SE.MM
Komisaris : 1. Drs. Riwiyatmo,MM
2. Soemarsono, SE. MM
DEWAN PENGAWAS SYARIAH Ketua : Drs. H.Soeparyo, M.Ag
Anggota: KH. Minanul Aziz, S. Ag. M.Ud
DIREKSI
Direktur Utama : Sunaryo
b. Struktur Pengurus Kantor Cabang Boyolali Struktur Organisasi
c. Jabatan Tugas Dan Wewenang
1. Pimpinan Umum : mengawasi kinerja angggota memberi
keputusan untuk wilayah cabang
2. Teller : menerima transaksi setoran memasukkan transaksi ke
dalam jurnal
3. Cs (Costumer Service) : memberi informasi mengenai akad atau produk melayani nasabah barkaitan dengan pembiayaan