• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERSEPSI DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN JASA PERBANKAN SYARIAH DENGAN MINAT SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali) - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH PERSEPSI DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN JASA PERBANKAN SYARIAH DENGAN MINAT SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali) - Test Repository"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH PERSEPSI DAN MOTIVASI TERHADAP

KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN JASA

PERBANKAN SYARIAH DENGAN MINAT SEBAGAI

VARIABEL

INTERVENING

(Studi Kasus Pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh :

Amalia

NIM 21314259

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(2)
(3)

ii

PENGARUH PERSEPSI DAN MOTIVASI TERHADAP

KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN JASA

PERBANKAN SYARIAH DENGAN MINAT SEBAGAI

VARIABEL

INTERVENING

(Studi Kasus Pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh :

Amalia

NIM 21314259

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(4)
(5)
(6)
(7)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Stay Positive.

PERSEMBAHAN

Untuk orang tua saya, Ibu Taslimah,

Kakak saya Riski Lutfiyanto dan Suci Fitriani

Yang tiada hentinya menyuguhkan doa dalam setiap langkahku.

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala

limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan

dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada

junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaat

nya di yaumil qiyamah Amin Allahuma Amin.

Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi

syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Adapun judul skripsi ini adalah

“Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan

Jasa Perbankan Syariah Dengan Minat Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada BBRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali)”. Penulisan skripsi ini dapat

selesai tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril

maupun materiil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Jurusan S1 Perbankan

Syariah.

4. Bapak H. Abdul Aziz NP, S.Ag. M.M selaku dosen pembimbing yang

(9)

viii

dan sabar mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan

waktunya dalam membimbing proses penyelesaian penulisan skripsi.

5. Segenap Bapak/Ibu Dosen Jurusan S1 Perbankan Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam yang memberikan bekal berbagai teori, ilmu

penegtahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi penulis.

6. Orang tuaku tercinta, Ibu Taslimah yang telah mencurahkan doa,

pengorbanan, dan semangat sehingga putramu berhasil menyelesaikan

studi S1 Perbankan Syariah.

7. Sahabat saya, Lena tri utami, Farhan Yoga, Hilda Dewi, Siti Muzazanah,

Rizka Nur Azizah, Suci Mutiara, Eva Rahmawati, Enjang Mya, Binti

Fatonatuz Zahro, Yana Ristianingsih, Siti Nur Halimah, Rima Cahya,

Rani Amalia, Karin, Fitra Ramadhanti, Fiqi Nabila, Ananda Sikha,

Aslamiya Kumala Putri, Sania Laila Rahma, Tika yuliani, Ina Anida.

8. Semua pihak yang ikut memberikan dukungan dan doa dalam proses studi

dan skripsi ini

Penulis menyadari dan mengakui bahwa penulisan skripsi ini jauh

dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran penulis harapkan.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT pemulis serahkan segalanya dan

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan

mempelajarinya. Aamiin.

Salatiga, 1 Oktober 2018

(10)

ix

ABSTRAK

Kusumawati, Hilda Dewi. 2018. Pengaruh Kualitas Layanan dan Citra Perusahaan Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan Kepuasan Nasabah Sebagai Variabel Intervening. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1-Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing H. Abdul Aziz N.P., S.Ag, M.M.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kualitas layanan dan citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan nasabah

Metode pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada nasabah BPRS Suriyah Cabang Semarang. Sampel yang diambil sebanyak 97 responden dengan teknik purposive sampling dengan kriteria nasabah yang sudah bekerja sama lebih dari 3 tahun. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu SPSS versi 25. Analisis ini meliputi uji reliabilitas, uji validitas, uji statistik melalui uji Ttest, Ftest serta koefisien determinan (R2), uji asumsi klasik, serta uji path analysis serta sobel test. Hasil uji Ttest menunjukkan bahwa Kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah BPRS Suriyah cabang Semarang. Citra perusahaan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah BPRS Suriyah cabang Semarang. Kualitas layanan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah BPRS Suriyah cabang Semarang. Citra perusahaan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah BPRS Suriyah cabang Semarang. Kepuasan nasabah berpengaruh terhadap loyalitas nasabah BPRS Suriyah cabang Semarang. Kepuasan nasabah tidak dapat memediasi antara kualitas layanan dan loyalitas nasabah. Kepuasan nasabah tidak dapat memdiasi antara citra perusahaan dan loyalitas nasabah. Secara simultan ketiga variabel berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah dengan pengaruh sebesar 67% sisanya 33% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model ini.

Kata Kunci: Kualitas Layanan, Citra Perusahaan, Kepuasan Nasabah, Loyalitas

(11)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Research Gap ... 4

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 11

Tabel 4.1 Usia Responden... 61

Tabel 4.2 Pendidikan Terakhir Responden ... 62

Tabel 4.3 Jenis Pekerjaan Responden ... 62

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas ... 63

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas ... 64

Tbael 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 65

Tabel 4.7 Hasil Uji F ... 66

Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik t Regresi Pertama ... 68

Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik t Regresi Kedua ... 70

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolonieritas ... 71

Tabel 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 72

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas ... 73

Tabel 4.13 Analisis Regresi Pertama ... 74

Tabel 4.14 Analisis Regresi Pertama ... 75

Tabel 4.15 Analisis Regresi Kedua ... 79

Tabel 4.16 Analisis Regresi Kedua ... 80

Tabel 4.17 Bahan Untuk Uji Sobel ... 83

(12)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 35

Gambar 4.1 Diagram Jalur 1 ... 76

(13)

1

Perkembangan ekonomi di Indonesia terutama di dunia perbankan

tidak lagi di dominisi oleh Bank Konvensional Lembaga Keuangan

khususnya perbankan mengalami banyak peningkatan yang begitu pesat.

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, sudah selayaknya

Indonesia menjadi pelopor dan kiblat pengembangan keuangan syariah di

dunia. Bank syariah adalah bank umum yang melaksanakan usaha

berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa

dslam lalu lintas pembayaran. Secara umum fungsi dari bank syariah tidak

berbeda jauh dengan bank konvensionel yaitu sebagai lembaga

intermediasi yang bertugas mengumpulkan dana (funding) dari masyarkat dan menyalurkan kembali (lending) dana tersebut kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan. Perbedaan antara bank konvensional dengan

bank syariah terletak pada keuntungan dari pengambilan bunga sedangkan

bank syariah mendapat keuntungan dari imbalan berupa bagi hasil (profit sharing) yang ditentukan oleh kesepakatan antara dua pihak (Yunita 2018:1)

Dukungan terhadap perbankan syariah diperlihatkan dengan

adanya dual banking system yaitu bank umum konvensional diperbolehkan untuk membuka unit usaha syariah. Oleh karena itu perbankan syariah

(14)

berlandaskan konsep syariah sangat diminati oleh masyarakat Indonesia

yang mayoritasnya beragama Islam. Namun sangat disayangkan bahwa

pemahaman dan sosialisasi menegenai produk dan jasa perbankan syariah

di Indonesia sangat minim.

Tujuan dari dibentuknya bank syariah adalah menwarkan jasa

perbankan yang sesuai dengan syariat Islam dalam Al-Quran dan Hadits

yang melarang adanya pengambilan bunga (riba). Dengan adanya sistem

bagu hasil maka diharapkan bahwa hal tersebut tidak akan memberatkan

salah satu pihak karena pengambilan bagi hasil berdasarkan kesepakatan

antara dua pihak. Meski terlihat jelas bahwa bank syariah membawa lebih

bnyak keuntungan bagi nasabah, namun tak sedikit pula masyarakat yang

masih memiliki persepsi bahwa tidak ada perbedaan yangs ignifikn antara

bank konvensional dengan bank syariah, hanya keuduanya menggunakan

istilah yang berbeda. Persepsi itu muncul karena kurangnya pemahaman

masyarakat terhadap kegiatan jasa keuangan.

Dalam kontek yang lebih spesifik, perilaku masyarakat (nasabah)

yang berkaitan dengan minat menggunakan produk, sesungguhnya akan

sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh persepsi mereka tentang apa dan

bagaimana bank syari’ah itu. Bila ini diurai maka fenomena munculnya

bank-bank dengan label syari’ah akan sangat mudah diungkapkan dalam

perspektif keberagamaan masyarakat. Untuk itu, penelitian ini membahas

lebih lanjut lewat meta analisis pada variabel persepsi tentang bank

(15)

menggunakan produk bank syari’ah yang pada akhirnya nasabah akan

memutuskan untuk menjadi nasabah bank syariah.

Selain faktor persepsi dan minat nasabah, motivasi merupakan

faktor psikologis yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam

mengambil keputusan. Wahyuni (2010:3) mengartikan motivasi sebagai

daya penggerak bagi individu yang mendorong mereka kearah tindakan

tertentu. Daya penggerak ini timbul dari suatu kebutuhan yang tidak

terpenuhi. Motivasi merupakan proses timbulnya dorongan sehingga

konsumen tergerak untuk membeli suatu produk (Suryani, 2008: 27).

Alasan yang memotivasi untuk membeli disebut motif, motif ini muncul

saat kebutuhan mencapai tingkat tertentu.

Pada penelitian sebelumnya ditemukan inkonsistensi hasil pada

beberapa variabel diantaranya, pertama variabel motivasi, pada penelitian

Rico (2013) bahwa motivasi merupakan faktor yang paling dominan yang

mempengaruhi keputusan menurut Dewi (2008) menyimpulkan bahwa

motivasi berpengaruh positif terhadap keputusan. Penelitian yang

dilakukan oleh Rico (2013) menyimpulkan bahwa persepsi secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap keputusan sedangkan menurut Machrani

(2015) persepsi tidak berpengaruh terhadap signifikan terhadap keputusan.

Penelitian yang dilakukan oleh Greg (2014) bahwa Variabel

persepsi dan motivasi berpengaruh positif terhadap minat yang memiliki

pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Sedangkan menurut

(16)

hasil berpengaruh positif terhadap minat sedangkan persepsi tentang

produk bank tidak berpengaruh terhadap minat.

Berdasarkan penelitian setyo (2007) terdapat keterkaitan antara

variabel persepsi, minat dan keputusan kerena dalam penelitian disebutkan

kategorisasi variabel persepsi terhadap minat dan persepsi terhadap

keputusan sama-sama memiliki presentase kumulatif yang cukup besar dan

hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa variabel minat memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap keputusan.

Tabel 1. 1

No Peneliti/ Tahun Variabel Hasil

Independen Dependen

Pengaruh Persepsi Terhadap Keputusan Nasabah

1 Rico (2013) Perespsi Keputusan +

2 Merna (2014) Persepsi Keputusan +

3 Machrani (2015) Persepsi Keputusan -

4 Mia (2018) Persepsi Keputusan -

5 Hizkia (2013) Persepsi Keputusan +

Pengaruh Motivasi Terhadap Keputusan Nasabah

1 Rully (2012) Motivasi Keputusan +

2 Marchel (2013) Motivasi Keputusan +

3 Anggita (2015) motivasi Keputusan -

4 Dewi (2008) Motivasi Keputusan +

Pengaruh Minat Terhadap Keputusan nasabah

1 Putra (2014) Minat Keputusan +

2 Riska (2013) Minat Keputusan +

3 Setyo (2007) Minat Keputusan +

(17)

Pengaruh Persepsi Terhadap minat

1 Greg (2014) Persepsi Minat +

2 Anita (2014) Persepsi Minat -

3 Ahmad (2014) Persepsi Minat -

4 Arifianto (2014) Persepsi Minat +

Pengaruh Motivasi Terhadap Minat

1 Evanti (2016) Motivasi Minat +

2 Minan (2015) Motivasi minat -

Berdasarkan permasalahan dan perbedaan hasil penelitian yang

sudah dilakuakn sebelumnya, maka peneliti menggunakan nasabah BPRS

Sukowati Sragen Cabang Boyolali.

Peneliti memilih BPRS sebagai objek penelitian dikarenakan

BPRS mengalami perkembanagn yang cukup signifikan. Pemilihan BPRS

Sukowati Sragen Cabang Boyolali sebagai objek penelitian dikarenakan

bank tersebut memiliki lokasi yang strategis dan merupakan kantor cabang

satu-satunya di boyolali sehingga memiliki nasabah yang cukup banyak.

Melihat kondisi tersebut maka penelitian ini akan mengarah pada

usaha penemuan fakta menegenai seberapa besar pengaruh persepi dan

motivasi terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa perbankan

syariah dan bagaimana minat memediasi persepsi dan motivasi terhadap

keputusan nasabah menggunakan jasa perbankan syariah.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitaian dengan judul “Pengaruh Persepsi dan Motivasi Terhadap

(18)

Dengan Minat Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan dalam penelitian ini

adalah

Rumusan Masalah

1. Apakah perspsi berpengaruh terhadap keputusan nasabah

menggunakan jasa perbankan syariah pada BPRS Sukowati Sragen

Cabang Boyolali?

2. Apakah motivasi berpengaruh terhadap keputusan nasabah

menggunakan jasa perbankan syariah pada BPRS Sukowati Sragen

Cabang Boyolali?

3. Apakah minat berpengaruh terhadap keputusan nasbah menggunakan

jasa perbankan syariah pada BPRS Sukowati Sragen Cabang

Boyolali?

4. Apakah persepsi berpengaruh terhadap minat pada BPRS Sukowati

Sragen Cabang Boyolali?

5. Apakah motivasi berpengaruh terhadap minat pada BPRS Sukowati

Sragen Cabang Boyolali?

6. Apakah minat dapat memediasi pengaruh persepsi terhadap keputusan

nasabahmenggunakan jasa perbankan syariah pada BPRS Sukowati

(19)

7. Apakah minat dapat memediasi pengaruh motivasi terhadap keputusan

nasabah menggunakan jasa perbankan syariah pada BPRS Sukowati

Sragen Cabang Boyolali?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perusmusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi terhadap keputusan nasabah

menggunakan jasa perbankan syariah pada BPRS Sukowati Sragen

Cabang Boyolali.

2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap keputusan nasabah

menggunakan jasa perbankan syariah pada BPRS Sukowati Sragen

Cabang Boyolali.

3. Untuk mengetahui pengaruh minat terhadap keputusan nasabah

menggunakan jasa perbankan syariah pada BPRS Sukowati Sragen

Cabang Boyolali.

4. Untuk mengetahui pengaruh persepsi terhadap minat pada BPRS

Sukowati Sragen Cabang Boyolali.

5. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap minat pada BPRS

(20)

6. Untuk mengetahui minat dalam memediasi pengaruh persepsi

terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa perbankan syariah

pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.

7. Untuk mengetahui minat dalam memediasi pengaruh motivasi terhadap

keputusan nasabah menggunakan jasa perbankan syariah pada BPRS

Sukowati Sragen Cabang Boyolali.

D. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:

1. Secara teoritis, memberikan sumbangsih bagi perkembangan kajian

ilmu ekonomi Islam khususnya mengenai pengaruh persepsi dan

motivasi terhadap keputusan nasabah menggunaka jasa perbankan

syariah dengan minat sebagai variabel intervening.

2. Memberikan rangsangan dalam melakukan penelitian tindak lanjut

mengenai pengaruh persepsi dan motivasi terhadap keputusan nasabah

menggunaka jasa perbankan syariah dengan minat sebagai variabel

intervening.

3. Bagi perusahaan perbankan syariah, hasil penelitian ini bermanfaat

sebagai bahan evaluasi terhadap kebijakan yang selama ini telah

diterapkan dalam perusahaan.

4. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah wawasan peneliti

(21)

E. Sistematika Penulisan

Untuk memeberikan gambaran yang jelas serta menyeluruh mengenai

penulisan penelitian, maka dibuat sistematika penelitian sebagai berikut:

1. Bagian Pendahuluan

Bagian pendahuluan berisi halaman judul, kata pengantar, daftar isi,

daftar tabel, daftar gambar, atau ilustrasi.

2. Bagian Isi

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluann berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Berupa landasan teori yang berisi kajian teoritis mengenai masalah

yang dibahas dalam penelitian. Digunakan sebagai kerangka berpikir

dalam mengajukan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Berisi tentang metode penelitian atau cara kerja pengumpulan data

yang meliputi : metode pengumpulan data, variabel penelitian dan alat

untuk menganalisis data.

BAB IV ANALISIS DATA

Berisi hasil dan pembahasan dari perolehan data, analisi data sampai

pada penarikan kesimpulan terhadap fenomena pengolahan.

(22)

Berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang

diberikan kepada pihak terkait tentang hasil penelitian yang telah

(23)

10 A. Telaah Pustaka

Penelitian terdahulu merupakan kumpulan hasil-hasil penelitian yang

telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu dan mempunyai kaitan dengan

penelitian yang kan dilakukan. Hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan

persepsi, motivasi dan minat terhadap keputusan nasabah menggunkan jasa

perbankan syariah

Azizi (2017) dengan judul Pengaruh Persepsi Kemudahan,

Kepercayaan dan Resiko Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan E- Banking Pada PT BNI Syariah KC Yogyakarta menyatakan bahwa Hasil uji hipotesis dan analisis regresi menunjukkan bahwa variabel Persepsi

Kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nassabah

menggunakan e-banking pada PT BNI Syariah KC Yogyakarta..

Handayani (2017) dengan judul Analisis Perilaku Konsumen Terhadap

Keputusan Menjadi Nasabah Arisan Sepeda Motor (Studi Kasus Pada BMT

Amal Mulia) menyatatakan bahwa Motivasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah arisan sepeda motor di BMT

Amal mulia.

Choiriyah (2017) dengan judul Analisis Pengaruh Minat, Iklan dan

(24)

(Studi Kasus Nasabah Bank Syariah Mandiri KCP Temanggung) menunjukan

bahwa variabel minat, iklan dn pengetahuan secara bersama-sama

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputuan menggunakan tabungan

BSM.

Tabel 2. 1 Penelitian terdahulu

No Peneliti Variabel Hasil

(25)

keputusan

Keputusan Variabel

(26)

keputusan

Keputusan Motivasi dan

persepsi

Persepsi Keputusan Persepsi

(27)

motor

10.aArifianto (2014) Motivasi diri

(28)
(29)
(30)

16. Risna (2015) Minat Keputusan Minat

Minat Keputusan variabel

minat

berpengaruh

(31)

terhadap

Berdasarkan penelitian yang sudah ada, perbedaan penelitian yang

akan peneliti lakukan yaitu penelitian Tompunun (2014), Priyamitra (2012),

Wahyuni (2008) ketiganya menggukan variabel motivasi dan persepsi sebagai

variabel X dan keputusan sebagai Y sedangkan peneliti menambahkan

variabel minat sebagai variabel mediasi.

Selanjutnya perbedaan dengan penelitian yang dilakukan Choiriyah

(2017) terletak pada objek yang diteliti, Choiriyah lebih menekankan

(32)

sedangkan objek yang diteliti oleh peneliti lebih kepada keputusan nasabah

menggunkan jasa perbankan syariah secra umum.

Yang terakhir indikator yang peneliti gunakan berbeda dengan

indikator yang digunakan oleh peneliti terdahulu.Rahma (2007) menggunakan

Indikator untuk mengukur minat beli adalah Pencarian informasi lanjut,

Kemauan untuk memahami produk, Keinginan untuk mencoba produk , dan

Kunjungan ke outlet sedangkan indikator yang peneliti gunakan untuk

mengukur minat beli adalah minat transaksional, minat referensial, minat

preferensial, minat eksploratif

B. Kerangka Teori 1. Persepsi

a. Pengertian persepsi

Menurut Sciffman dan kanuk (2008:173) Persepsi merupakan proses

individu memilih, mengatur, dan menafsirkan stimuli menjadi gambar yang

berarti dan masuk akal mengenai dunia. Persepsi mempunyai implikasi strategi

bagi para pemasar, karena para konsumen mengambil keputusan berdasarkan

apa yang mereka rasakan , daripada atas dasar realitas yang obyktif. Sedangkan

dalam Sumarwan (2003), persepsi adalah bagaimana seorang konsumen melihat

realitas di luar dirinya atau dunia sekelilingnya. Konsumen seringkali

memutuskan pembelian suatu produk berdasarkan persepsinya terhadap produk

tersebut. Persepsi dapat dideskripsikan dengan bagaimana kita melihat dunia

(33)

sama pula, akan mengenali, memilih, menyusun, dan menginterpretasikan

objek tersebut dengan cara berbeda sesuai dengan kebutuhan, nilai, dan harapan

masing-masing.

Ada dua konsep konsumen yang hadir dalam dunia ilmu ekonomi

hingga saat ini. Konsep yang pertama adalah utility,hadir dalam ilmu ekonomi konvensional. Konsep ini diartikan sebagai konsep kepuasan konsujmen dalam

barang dan jasa. Konsep yang kedua adalah maslahah, hadir dalam ilmu

ekonomi Islam. Konsep ini diartikan sebagai konsep pemetaan perilaku

konsumen berdasarkan asas kebutuhan dan prioritas, yang tentunya sangat

berbeda dengan konsep utulity yang pemetaan majemuknya tidak terbatas (Muflih, 2006 :93).

Perbedaan lain antara kedua konsep tersebut adalah pada bentuk

epistomologinya. Konsep utility lahir dari epistomologi Smithhian yang mengatakan bahwa motivasi hidup itu adalah from freedom to natural liberty

(dari kemerdekaan menuju kebebasan alamiah). Ciri kemerdekaan Smithian

adalah unggulnya rasio dalam memimpin tingkah laku manusia. Dengan

demikian, perilaku konsumen terintegrasi denagn corak rasionalisme dan norma

agama sengaja dikesampingkan.

Sementara itu maslahah lahir dari bentuk epistomologi islami.

Sebenarnya konsep maslahah serupa dengan Smithian untuk mencapai

kebebasan alamiah. Namun dalam Islam, aktualisasi diri dan peranan manusia

(34)

manusia, melainkan dikendalikan pila oleh premis-premis risalah. Dengan

demikian, karena dia tidak menganut rasionalisme, maka rasio selalu

menyesuaikan alurnya dengan risalah

b. Syarat Terjadinya Persepsi

Menurut Sunaryo (2004 :98) syarat-syarat terjadinya persepsi adalah

sebagai berikut :

1. Adanya objek yang dipersepsi.

2. Adanya perhatian yang merupakan langkah pertama sebagai suatu

persiapan dalam mengadakan persepsi.

3. Adanya alat indera/reseptor yaitu alat untuk menerima stimulus.

4. Saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke otak, yang

kemudian sebagai alat untuk mengadakan respon.

c. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Menurut Hasminee (2013) beberapa faktor yang mempengaruhi

persepsi adalah sebagai berikut :

1. Faktor Internal

a) Fisiologis, informasi mssuk melalui alat indera selanjutnya informasi

yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk

memberikan ati terhaap lingkungan sekitarnya.

b) Perhatian, individu memerlikan sejumlah energi yang dikeluarkan

untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan

(35)

c) Minat, persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada

seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungn seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat

dikatakan seebagai minat.

d) Kebutuhan yang searah, faktor ini dapat dilihat dari bagaimana

kuatnya seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang

dapat memberikan jawaban ssesuai dengan dirinya.

2. Faktor Eksternal

a) Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus, bentuk ini akan

mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran

suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya

membentuk persepsi.

b) Warna dari obyek-obyek, obywek yang mempunyai cahaya lebih

banyak, akan lebih mudah dipahami dibandingkan dengan yang

sedikit.

c) Motion atau gerakan, individu akan banyak memberikan perhatian

terhadap obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan

pandangan dibandingkan obyek yang diam.

a. Indikator Persepi

Menurut Muflih (dalam Mia: 2018) terdapat beberapa indikator

(36)

1. Persesi kebutuhan manusia

2. Persepsi tentang penolakan terhadap kemudharatan

3. Persepsi upaya setiap pergerakan amalnya mardhatillah

4. Persepsi konsumen dalam memenuhi kebutuhan menentukan

keputusan konsumsinya

2. Motivasi

a. Pengertian motivasi

Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya menggerakan. Seseorang konsumen tergerak hatinya untuk membeli suatu

produk karena ada sesuatu yang menggerakkan. Menurut Artkinson

(dalam Prawira,2013:319) motivasi dijelaskan sebagai suatu tendensi

seseorang untuk berbuat yang meningkat guna menghasilkan satu hasil atau

lebih pengaruh. Selanjutnya Prawira juga mengutarakan pendapat Bernard

yang mengartikan motivasi sebagai fenomena yang dilibatkan dalam

perangsangan tindakan kearah tujuan-tujuan tertentu yang sebelumnya

kecil atau tidak ada gerakan sama sekali kearah tujuan tertentu

Menurut Jeffrey (dalam Suryani,2008:27) proses motivasi terjadi

karena adanya kebutuhan, keinginan maupun harapan yang tidak terpenuhi

yang menyebabkan timbulnya ketegangan, pada tingkat tertentu

keteganagan ini akan berubah menjadi hasrat yang mendorong individu

melakuikan suatu perilaku tertentu guna memenuhi kebutuhan,keinginan

(37)

Menurut schiffman dan kanuk (2008:72) motivasi merupakan

tenaga penggerak dalam diri individu yang mendorong mereka bertindak.

Tenaga pendorong tersebut dihasilkan oleh keadaan tertekan, yang timbul

sebagai akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi. Individu secara sadar

maupun tanpa sadar berjaung untuk mengurangi keteganagn ini melaui

perilaku yang mereka harapkan akan memenuhi kebutuhan mereka dan

dengan demikian akan membebaskan mereka dari tekanan yang mereka

rasakan.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan

bahwa motivasi merupakan dorongan terdapat serangkaian proses perilaku

pada pencapaian tujuan yang membangkitkan dan mengarahkan perilaku

pada suatu perbuatan atau pekerjaan.

b. Teori Motivasi

Memahami motivasi seseorang seseorang tidaklah mudah. Karena

keadaan itu merupakan situasi yang sangat pribadi. Banyak teori yang

dikembangkan untuk menjelaskan motivasi. Diantaranya:

1) Teori Freud

Motivasi adalah kekuatan yang mampu membentuk perilaku

biologis, psikologis dan moral. Teori ini dikembangkan sebagai

motivational positioning (penempatan persepsi produk) pada tingkat

tertentu (biologis, psikologis dan moral) untuk membangkitkan

(38)

2) Teori Maslow

Kebutuhan manusia tersusun dalam hierarki dari yang paling

mendesak sampai yang kurang mendesak. Kebutuhan manusia terdiri atas

kebutuhan fisik, rasa aman,sosial,penghargaan, dan jati diri.

3) Teori Herzberg

Teori motivasi dua faktor yang membedakan antara dissatisfier yaitu

faktor yang menyebabkan ketidakpuasan( faktor hijienik),

ketidakberdayaan dan ketidakcukupan dengan satisfier yang merupakan

faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan (faktor motivasi).

(Yulianti:2009)

4) Teori Mc Clelland

Teori ini menyatakan bahwa ada tiga kebutuhan dasar yang

memotivasi seorang individu untuk berperilaku (Sumarwan, 2011: 29-30),

yaitu:

a) Kebutuhan untuk sukses (needs for achievement) Keinginan manusia

untuk mencapai prestasi, reputasi dan karir yang baik.

b) Kebutuhan afiliasi (needs for affiliation) Keinginan manusia untuk membina hubungan baik dengan sesamanya, mencari teman yang bisa

menerimanya, ingin dimiliki oleh orang-orang sekelilingnya dan ingin

(39)

c) Kebutuhan kekuasaan (needs for power) Keinginan seseorang untuk bisa mengontrol lingkungannya, termasuk mempengaruhi orang-orang

sekelilingnya.

Motivasi yang ada pada seseorang (konsumen) akan mewujudkan

suatu tingkah laku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan.

Jadi motivasi bukanlah sesuatu yang dapat diamati, tetapi adalah hal yang

dapat disimpulkan. Tiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang itu

didorong oleh sesuatu kekuatan dalam diri orang tersebut, kekuatan

pendorong inilah yang kita sebut motivasi.

d. Proses motivasi

Motivasi muncul karena adanya suatu kebutuhan atau tujuan yang

belum terpenuhi sehingga seseorang terdorong untuk memenuhi

tercapainya tujuan tersebut. Setelah kebutuhan yang diinginkan terpenuhi,

maka akan muncul kebutuhan-ebutuhan lain yang menuntut untuk

dipenuhi. Inilah dinamika motivasi yang terjadi pada diri manusia.

Timbulnya proses motivasi didasari oleh tiga unsur utama yaitu:

kebutuhan,perilaku dan tujuan (Schiffman dan kanuk: 2000)

b. Indikator Motivasi

1. Kebutuhan fisiologis, kebutuhan fisiologis adalah satu-satunya

kebutuhan yang bisa terpuaskan sepenuhnya atau minimal bisa diatasi.

2. Kebutuhan rasa aman, Kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman ini

(40)

perlindungan dan kebebasan dari daya-daya mengancam seperti

kriminalitas.

3. Kebutuhan social, Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi dorongan untuk

dibutuhkan oleh orang lain agar ia dianggap sebagai warga komunitas

sosialnya.

4. Kebutuhan akan penghargaa, Sekali manusia dapat memenuhi

kebutuhan untuk dihargai, mereka sudah siap untuk memasuki gerbang

aktualisasi diri.

5. Kebutuhan aktualisasi yaitu kebutuhan untuk membuktikan dan

menunjukan dirinya kepada orang lain.

3. Minat

a. Pengertian Minat

Minat (interest) digambarkan sebagai situasi seseorang sebelum melakukan tindakan, yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi

perilaku atau tindakan tersebut. Minat untuk menjadi nasabah tabungan

dapat diasumsikan sebagai minat untuk membeli, merupakan perilaku yang

muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan keingan

pelanggan untuk melakukan pembelian (melakukan kegiatan menabung)

(kotler, 2002:78)

Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu

(41)

lainnya untuk mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu

(Mappiare, 1997:62).

Dari pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan tentang minat

untuk menggunakan jasa perbankan syariah, yaitu keinginan yang kuat

untuk melakukan kegiatan transaksi di bank syariah dengan sadar dan tanpa

paksaan melalui pertimbangan yang matang. Sedangkan ketidakminatan

untuk menjadi nasabah di bank tertentu atau lembaga keuangan lainnya

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi minat (Shaleh dan Wahab,

2004:264) diantara lain:

1. Dorongan dari dalam individu

Dorongan dari dalam individu merupakan dorongan yang

berasal dari dalam diri individu, yang membuatnya ingin melakukan

sesuatu.

2. Motif sosial

Motif sosial adalah faktor yang berasal dari luar diri seseorang

yang mempengaruhinya untuk melakukan sesuatu.

3. Dorongan emosional

Dorongan emosional merupakan minat yang mempunyai

hubungan erat dengan emosi.

c. Macam-macam Minat

(42)

1. Berdasarkan timbulnya, minat dibedakan menjadi dua yaitu minat

primitif dan minat kultural. Minat primitif merupakan minat yang

timbul karena kebutuhan biologis atau jaringan0jaringan tubuh misal

kebutuhan akan makan. Sedangkan minat kultural adalah minat yang

timbul karena proses belajar.

2. Berdasarkan arahnya, minat dibedakan menjadi dua yaitu minat

intrinsik dan minat ekstrinsik. Minat intrinsik adalah minat yang

langsung berhubungan denagn aktivitas itu sendiri, sedangkan minat

ekstrinsik adalah minat yang berhubungan dengan tujuan akhir dari

kegiatan tersebut.

3. Berdasarkan cara mengungkapkan, minat dapat dibedakan menjadi

empat yaitu:

a) Expressed Interest

Minat yang diungkapkan dengan cara meminta kepada subyek

untuk menyatakan atau menuliskan semua kegiatan, baik yang

disenangi atau yang paling tidak disenangi.

b) Manifest Interest

Minat yang diungkapkan dengan cara mengobservasi atau

melakukan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas yang

dilakukan subyek atau dengan mengetahui hobinya.

(43)

Minat yang diungkapkan dengan cara menyimpulkan dari hasil

jawaban test obyektif yang diberikan.

d) Inventoried Interest

minat yang diungkapkan dengan cara menggunakan alat yang

sudah distandarkan, yakni berisi pertanyaan-pertanyaan kepada

subyek.

d. Indikator Minat

Menurut Ferdinand (2006:56) minat dapat diidentifkasi dengan

indikator sebagai berikut:

1. Minat transaksional, merupakan kecenderungan seseorang untuk

membeli produk.

2. Minat referensial, merupakan kecenderungan seseorang untuk

mereferensikan kepada orang lain.

3. Minat preferensial, merupakan kecenderungan seseorang untuk

mengutamakan pemakaian barang atau jasa tertentu.

4. Minat eksploratif, merupakan kecenderungan seseorang untuk

mencari informasi berkenaan barang/jasa tertentu serta mencari

informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.

4. Pengambilan Keputusan

a. Pengertian Keputusan Nasabah

Keputusan nasabah merupakan kegiatan individu yang secara

(44)

pembelian terhadap produk yang ditawarkan penjual. Pengertian

keputusan nasabah adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan

pembeli dimana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan

merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam

mendapatkan dan mempergunakan barang barang yang ditawarkan

(Kotler dan Amstrong 2006:226)

Sebuah keputusann tidak mungkin dapat terbentuk begitu saja.

Harus ada tahapan-tahapan yang mendahului dalam proses pembuatan

keputusan tersebut agar tidak terjadi penyesalan di kemudian hari.

Keputusan nasabah yang dilakukan sangat bervariasi, ada yang sederhana

dan komplek.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan

Memahami peilaku konsumen dari pasar sasaran merupakan

tugas penting dari manajemen pemasaran. Untuk memeahami hal ini,

perlu diketahui faktor-faktor apakah yang mempengaruhi konsumen

dalam memeutuskan pembelian. Faktor-faktor terebut terdiri dari faktor

eksternal dan faktor internal (Sunyoto, 2014: 6)

1. Faktor eksternal

a. Kebudayaan

Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengertian

kepercayaan, kesenian, moral, hukum,adat istiadat serta

(45)

anggota masyarakat. Perilaku konsumen juga ditentukan olehb

kebudayaan yang tercermin pada cara hidup, kebiasaan, dan

tradisi dalam permintaan akan bermacam-macam barang dan

jasa.

b. Kelas Sosial

Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen

yang bertahan lama dalam masyarakat, yang tersusun secara

hierarki dan yang keanggotaannya mempunyai nilai minat dan

perilaku yang sama (Philip Kotler, 1993:225). Kelas sosial

memegang peranan penting dalam suatu program pemasaran,

karena adanya perbedaan substansial diantara kelas-kelas

tersebut memepengaruhi perilaku pemebelian mereka. Dengan

memahami perilaku konsumen antar masing-masing kelas sosial

maka perusahaan dapat menyelenggarakan dan melakssanakan

program-program pemasaran yang efektif dan efisisen.

c. Keluarga

Dalam keluarga, masing-masing anggota dapat berrbuat

hal yang berbeda dalam mengambil keputusan. Setiap anggota

keluarga memeiliki selera dan keinginan yang berbeda pula.

Oleh karena itu perusahaan dalam mengidentifikasui perilaku

konsumen harus mengetahui siapa perlu, pengambilan inisisatif,

(46)

membeli dan mengetahui peranandari masing- masing anggota

keluarga, maka perusahaan dapatv menyusun program-program

pemasaran dengan lebih baik dan terarah.

2. Faktor Internal

a. Motivasi

Perilaku seseorang dimulai dengan adanya suatu motif

yang menggerakkan individu dalam mencapai suatu tujuan.

Secara definisi motivasi adalah suatu dorongan kebutuhan dan

keinginan individu yang diarahkan pada tujuan untuk

memperoleh kepuasan (Basu Swastha DH dan T. Hani

Handoko, 1982: 76). Tanpa motivasi seseorang tidak aakn

terpengaruh untuk mencari kepuasan terhadap dirinya.

b. Persepsi

Persepsi didefinisikan sebagai proses diamna seseorang

memeilih, mengorganisasikan dan mengartikan masukian

masukan informasi untuik menciptakan suatu gambaran yang

berarti dari dunia ini (Philip Kotler, 1993: 240). Persepsi dapat

melibatkan penafsiran seseorang atas suatu kejadian

berdasarkan pengalaman masa lalunya. Para pemasar [erlu

bekerja keras untuk memeikat perhatian konsumen agar pesan

yang disampaikan dapat mengenai pada sasaran.

(47)

Belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku

seseorang yang timbul dari pengalaman (Philip Kotler,

1993:241). Perilaku yang dipelajari tidak hanya menyangkut

siakp, emosi, kepribadian, kriteria, penilaian, dan banyak faktor

lain yang tidak dapat ditunjukan dengan kegiatan-kegiatan yang

tampak. Proses belajar pada suatu pembelisn terjadi apabila

konsumen ingin menanggapi dan memperoleh suatu kepuasan,

atau sebaliknya tidak terjadi apabila konsumen merasa

dikecewakan pada produk yang kurang baik.

d. Kepribadian dan Konsep

Kepribadian adalah pola sifat individu yang dapat

menentukan tanggapan untuk bertingkah laku. Kepribadian

mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap dab ciri-ciri sifat dan

watak yang khusus yang menentukan perbedaan perilaku dari

tiap-tiap individu dan yang berkembang apabial orang tadi

berhubungan dengan orang lain. Sedangkan konsep diri

merupakan pendekatan yang dikenal luas untuk

menggambarkan hubungan antara konsep diri dalam konsumen

dengan image merk dan image penjual. e. Kepercayaan dan Sikap

Kepercayaan adalah suatu pikiran deskriptif yang

(48)

Orang bertindak atas kepercayaannya. Sedangkan sikap

menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun tidak

baik., perasaan-perasaan emosional dan kecenderungn berbiat

yang bertahan selam waktu tertentu terhadap beberapa objek

atau gagasan (philip Kotler, 1992:203)

c. Indikator Keputusan Nasabah

Menurut Kotler (2002:251) proses keputusan pembelian melewti lima

tahap yaitu:

a) Pengenalan Kebutuhan

Proses membili dimulai dengan pengenalan kebutuhan dimana pembeli

mengenali adanya masalah atau kebutuhan.

b) Pencarian informasi

Seorang konsumen yang sudah tertarik mungkin mecari lebih banyak

informasi tetapi mungkin juga tidak.

c) Evaluasi alternatif

konsumen mengolah informasi sampai dengan pemilihan merek.

d) Keputusan membeli

Merupakan tahap dari proses keputusan pembeli yaitu ketika

konsumen benar-benar membeli produk.

e) Tingkah laku pasca pembelian

Setelah membeli produk konsumen akan mengalami proses kepuasan

(49)

kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya

dengan kinerja (hasil) suatu produk dan Harapan-harapannya.

d. Aktivitas Pengambilan Keputusan Nasabah

Menurut Hahn (2002:69) ada tiga aktivitas yang berlangsung dalam

proses keputusan pembelian oleh konsumen yaitu

a) Rutinitas konsumen dalam melakukan pembelian

b) Kualitas yang diperoleh dari suatu keputusan pembelian

c) Komitmen atau loyalitas konsumen yang sudah biasa beli dengan

produk pesaing

C. Kerangka pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang

tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran

sintesa dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi dari

serangkain masalah yang ditetapkan.

Dari pemaparan landasan teori diatas maka dapat dikembangkan suatu

(50)

Kerangka Pemikiran

H4 H1

H6

H3 H7

H2

H5 Persepsi

Motivasi

Minat Keputusan

nasabah

Gambar 2. 1 D. Hipotesis

1. pengaruh persepsi terhadap minat

Persepsi adalah suatu proses aktifitas seseorang dalam memberikan

kesan, penilaian, pendapat, merasakan dan menginterpretasikan sesuatu

berdasarkan informasi yang ditampilkan dari sumber lain.. melalui persepsi

kita dapat mengenali dunia sekitr kita, yaitu seluruh dunis yang terdiri dari

benda serta manusia dengan segala kejadian-kejadiannya (Meider dalam

Oktaviani, 2015)

Minat adalah suatu proses kejiwaan yang bersifat abstrak yang dinyatakan

(51)

diketahui dan diinginkan. Sehingga proses jiwa menimbulkan kecenderungan

perasaan terhadap sesuatu, gairah atau keinginan terhadap sesuatu (Oktaviani,

2015)

H1: Terdapat pengaruh positif signifikan persepi terhadap minat

2. pengaruh motivasi terhadap minat

menurut Chaplin (1995) minat merupakan suatu sikap yang kekal

emngkutsertakan perhatian individu dalam memili obyek yang dirasakan

menarik perhatian bagi dirinya dan minat juga merupakan suatu keadaan dari

motivasi yang mengarahkan tingkah laku pada tujuan tertentu.

H2: Terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap minat

3. Pengaruh persepsi dengan keputusan dalam menggunakan jasa

perbankan syariah

Menurut Sciffman dan kanuk (2008:173) Persepsi merupakan proses

dengan apa para individu memilih, mengatur, dan menafsirkan stimuli menjadi

gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia. Persepsi mempunyai

implikasi strategi bagi para pemasar, karena para konsumen mengambil

keputusan berdasarkan apa yang mereka rasakan , daripada atas dasar realitas

yang obyktif.

(52)

4. Pengaruh motivasi dengan keputusan nasabah menggunakan jasa

perbankan syariah

Proses timbulnya dorongan sehingga konsumen tergerak untuk membeli

suatu produk itulah yang disebut motivasi, sedangkan yang memotivasi untuk

membeli adalah motif (suryani 2008:27), motif juga bisa diartikan sebagai suatu

alasan seseorang dalam melakukan suatu tindakan, dari sinilah motivasi

mempengaruhi perilaku konsumen.

H4: Terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan jasa perbankan syariah

5. Pengaruh minat terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa perbankan syariah

Minat adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu yang

merupakan kekuatan di dalam diri tampak di luar sebagai gerak- gerik. Dalam

menjalankan funginya minat berhubungan erat dengan pikiran dan perasaan.

Manusia memberi corak dan mementukan perasaan sesudah memeilih dan

mengambil keputusan. Perubahan minat memilih dan mengambil kepyusan

disebut keputusan kata hati (Sarjanaku.)

H5 : Terdapat pengaruh positif signifikan terhadap keputusan nasabah

(53)

6. pengaruh persepsi terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa

perbankan syariah dengan dimediasi minat

Menurut Schiffman dan Kanuk (dalam Cahyono, 1990) mengatakan

bahwa pesepsi seseorang tentang kualitasa produk akan berpengaruh terhadap

minat membeli yang terdapat pada individu. Persepsi yang positif tentang

kualitas produk akan merangsabg timbulnya minat konsumen untu membeli

yang diikuti perilaku pembelian. Perilaku yang timbul karena didahului oleh

danya minat, minat muncul salah satunya disebabakan oleh persepsi yang

didapatkan bahwa produk tersebut memiliki kualitas yang baik.

H6: terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa perbankan syariah dengan dimediasi minat

7. Pengaruh motivasi terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa perbankan syariah dengan dimediasi minat

Motivasi merupakan suatu dorongan yang mebuat orang bertindak atau

berperilaku dengan cara-cara motivasi yang mengacu pada sebab munculnya

sebuah perilaku.

Minat merupakan masalah yang paling penting dalam kehidupan

sehari-hari. Minat mendorong seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam

mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginan. .

Menurut Mapipiare (dalam Sempana, 2017) minat adalah suatu perangkat

mrntal yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan ,pendirian, rasa

(54)

kepada suatu pilihan tertentu. Dalamm dunia bisnis, minat lebih dikenal

sebagai keputusan pembelian atau penggunaan jasa/produk tertentu

(55)

Tabel 2. 2

Tabel Hipotesis

H1 Persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

nasabah

H2 Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

nasabah

H3 Minat berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah

H4 Persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

H5 Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

H6 Persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

nasabah yang dimediasi oleh minat

H7 motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

(56)

41

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian ini ada

dua variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen

dalam penelitian ini yaitu keputusan nasabah (Y). Untuk variabel independen

dalam penelitian ini yaitu, persepsi (X1), motivasi (X2), dan minat (Z).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali

yang berlokasi di Jl. Pandanaran No.231 Boyolali, Jawa Tengah 57313. Dan waktu

penelitian dilakukan pada tanggal 08-20 Agustus 2018.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi menurut Hadari Nawawi (1983) adalah keseluruhan dari objek

penelitian yang terdiri atas manusia, hewan, benda-benda, tumbuh-tumbuhan,

peristiwa, gejala-gejala, ataupun nilai tes sebagai sumber data yang mempunyai

karaktersitik tertentu dalam suatu penelitian yang dilakukan.

Menurut Margono (2004) Populasi merupakan seluruh data yang

menjadi pusat perhatian seorang peneliti dalam ruang lingkup & waktu yang

telah ditentukan. Populasi berkaitan dengan data-data. Jika setiap manusia

memberikan suatu data, maka ukuran atau banyaknya populasi akan sama

(57)

adalah semua nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali. Jumlah

populasi tersebut adalah 1000 Nasabah.

2. Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2006:118) adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Sample bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan

didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas tujuan tertentu.

Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan

keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel

yang besar dan jauh.Sampel adalah sebagian atau wakil dari jumlah populasi

yang diteliti.

Menurut Bawono (2006:30) teknik untuk menentukan jumlah sampel

menggunakan rumus sebagai berikut:

S=

S=

S=

S =

S = 90,9 dibulatkan menjadi 91

Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai sampel adalah nasabah Bank

(58)

D. Teknik Pengumpulan Data a. Pengertian Data

Menurut Arikunto (2010:161) data merupakan hasil pencataan peneliti

berupa fakta ataupun angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun

suatu informasi.

b. Sumber dan Jenis Data

Dalam penelitian ini peneliti menggukanan data primer dalam teknik

pengambian data. Data primer adalah data dan informasi yang diperoleh

secara langsung oleh peneliti dari narasumber atau resonden di lapangan

(Bawono, 2006:29).

c. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan

oleh peneliti untuk mendapatkan data yang dianalisis atau diolah untuk

menghasilkan suatu kesimpulan (Bawono:2006)

Metode Angket (Kuesioner), Angket adalah daftar pertanyaan yang

diberikan kepada objek penelitian yang amu memberikan respon sesuai

dengan permintaan pengguna (Bawono, 2006:29)

E. Skala Pengukuran Data

Pengukurann adalah suatu proses hal mana suatu angka atau simbol

dilekatkan pada karakteristik atau properti suatu stimuli sesuai dengan aturan

(59)

Skala penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

interval. Skala interval merupakan skala yang mempunyai rentangan konstan

antara tingkat satu dengan aslinya, tetapi tidak mempunyai angka 0 mutlak

(Irianto,2004:19)

F. Definisi Operasional

Menurut Bawono (2006:27) definisi operasional merupakan ddefinisi

tentang variabel-variabel yang akan digunakan, baik variabel dependen maupun

variabel independen, sehingga nantinya tidak menghasilkan yang bias. 1. Variablel Bebas

a. Persepsi

Menurut Sciffman dan kanuk (2008:173) Persepsi merupakan

proses dengan apa para individu memilih, mengatur, dan menafsirkan

stimuli menjadi gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia.

b. Motivasi

Menurut Artkinson yang dikutip oleh Prawira (2013:319) motivasi

dijelaskan sebagai suatu tendensi seseorang untuk berbuat yang

meningkat guna menghasilkan satu hasil atau lebih pengaruh.

2. Variable Intervening

Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran

dari perasaan, harapan, pendirian prasangka atau kecenderungan lainnya

untuk mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu (Mappiare,

(60)

3. Variabel Terikat

Keputusan nasabah merupakan kegiatan individu yang secara langsung

terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap

produk yang ditawarkan penjual. Pengertian keputusan nasabah adalah tahap

dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen

benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu

yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan

barang barang yang ditawarkan (Kotler dan Amstrong 2006:226).

E. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2010:203) instrumen penelitian adalah alat atau

fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,

lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Adapun instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket / kuesioner yang rinciannya

dapat diuraikan sebagai berikut.

Variabel dan Indikator Penelitian

3. 1

Instrumen penelitian

Variabel Deskripsi Indikator Skala

Persepsi Muflikh

(61)

penolakan Motivasi Sumarwan

(2011:26)

Keputusan Kotler

(62)

tindakan dari

Uji validitas digunakan untuk mengungkapkan sah atu valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan avlid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut (Ghozali, 2006: 52). Signifikan atau tidaknya korelasi

dapat dilihat pada kolom atau baris total score (toleransi), jika pada kolom

atau baris tersebut masing-masing total butir pertanyaan menghasilkan tanda

bintang, berarti signifikan. Tanda bintang memiliki dua kemungkinan :

a. Apabila nilai pearson corelation berbintang dua, maka itu berarti korelasi signifikan pada level 1% untuk dua sisi

b. Apabila nilai pearson corelation berbintang satu, maka itu berarti korelasi signifikan pada level 5%

2. Uji Reliabilitas

Menurut Bawono (2006:63) uji reliabilitas adalah menguji dadta yang

(63)

kuesioner tersebut handal atau reliabel, maka jawaban responden tersebut

konsisten dari waktu ke waktu.

Suatu variabel bisa dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpha > 0,06. Sehingga data tersebut bisa dikatakan reliable untuk pengukuran dan

meneliti selanjutnya (Bawono, 2006: 68).

Uji reliabilitas adalah adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner

yang merupakan indikator dari variable atau konstruk. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban responden terhadap pernyataan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,2013:47). Uji

reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS, yang

memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistic

Cronbach Alpha (α). suatu konstruk atau variable dikatakan reliabel jika

memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70. Sehingga data tersebut bias

dikatakan reliable untuk pengukuran dan meneliti selanjutnya. G. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dilakukan dalam

proses analisis regresi.Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik diharapkan

dapat dihasilkan model regresi yang handal sesuai dengan kaidah BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), yang menghasilkan model regresi yang tidak bias dan handal sebagai penafsir (Bawono, 2006:115). Uji asumsi klasik terdiri dari:

(64)

Multicollinearity adalah situasi diamana terdapat korelasi variabel-variabel bebas diantara satu dengan yang lainnya. Apabila masalah

multikolinearitas timbul dapat mengakibatkan berubahnya tanda dari

parameter estimasi (Bawono, 2006:115).

Uji Multikoleniaritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variable bebas (independen)

(Ghozali,2013:48). Untuk mengtahui ada tidaknya multikolinieritas dalam

model regresi dilakukan dengan menganalisis nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika nilai VIF > 10 dan Tolerance < 0,1 maka dapat disimpulkan bahwa dalam persamaan regresi terdapat masalah multikolinieritas

2. Jika nilai VIF < 10 dan Tolerance > 0,1 maka dapat disimpulkan bahwa dalam persamaan regresi tidak terdapat masalah multikolinieritas.

b. Uji Heteroscedasticity

Uji Heteroscedasticity bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dan residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut Heteroskesdastisitas. Model regresi yang baik adalah

homoskesdastisistas atau tidak terjadi Heteroskesdastisitas

(65)

beberapa metode yang dapat digunakan, dan salah satunya yaitu dengan

menggunakan metode Park.

c. Uji Normalitas

Menurut Bawono (2006:174) uji normalitas digunakan untuk menguji

apakah dalam model regresi data variabel dependen dan independen

berdistribusi normal atau tidak. Salah satu metode yang dapat digunakan

untuk menguji apakah data yang dipakai adalah berdistribusi normal atau

tidak yaitu analisa grafik. Sebuah data diaktakan berdistribusi normal atau

tidak dapat dilihat dari histogram dan normal probability plot.

H. Uji Statistik

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013: 97).

a. Besarnya nilai koefisien determinasi terletak anatara 0 sampai dengan 1,

atau (0 ≤ R2 ≤ 1).

b. Nilai 0 menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel independen

(66)

Nilai 1 menunjukkan adanya hubungan antra variabel independen

dengan variabel dependen.

b. Uji ttest (Uji secara individu)

Uji Statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel penjelas / independen secara individual dalam menerangkan

variasi variabel dependen (Ghozali, 2013: 98). Hipotesis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah:

a. Jika thitung < ttabel, dan nilai signifikan > 0,05, H0 diterima dan H1 ditolak.

b. Jika thitung > ttabel, dan nilai signifikan < 0,05, H0 ditolak dan H1

diterima.

Kriteria dalam menentukan uji T adalah ketika sig.0.05 atau =0.05

maka, dapat dikatakan bahwa suatu variabel independen secara individual

mempengaruhi variabel dependen (Ghozali,2013:99)

I. Anlisis Jalur (Path Analysis)

Model perluasan regresi yang digunakan untuk menguji keselarasan

matriks korelasi dengan dua atau lebih model hubungan sebab akibat yang

dibandingkan oleh peneliti. Untuk menguji pengaruh variable intervening

digunakan analisis jalur (Path Analysis) analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linear berganda atau analysis jalur adalah penggunaan analissi

regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variable yang telah ditetapkan

sebelumnya berdasarkan teori. Apa yang dimaksud oleh analisi jalur adalah

(67)

digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kasualiats imajiner

(Ghozali,2013:249)

J. Alat Analisis

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah SPSS 22

merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungsi untuk membantu

dalam memproses data-data statistik secara cepat dan tepat, serta menghasilkan

(68)

53

1. Sejarah Berdirinya BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali

Bank Syariah Sragen beroperasi sejak 2 juni 2008 dengan bentuk

Badan Hukum Perusahaan Daerah (Perda No. 7 Tahun 2007 tentang

Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Syariah (PD. BPRS)

Kabupaten Sragen Tanggal 15 Agustus 2007 dan Keputusan Gubernur Bank

Indonesia Nomor : 10/36/KEP.GBI/DGS/2008 tentang Pemberian Ijin Usaha

PD.BPRS Sragen tanggal 12 Mei 2008), namun sejak 2 November 2009

bentuk Badan Hukum dan Nama berubah menjadi Perseroan Terbatas Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah (PT. BPRS) Sukowati Sragen berdasarkan:

a. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

tanggal 16 Juli 2008.

b. Perda No. 4 Tahun 2009 tentang Perubahan Nama dan Bentuk Badan

Hukum PD. BPRS Sragen menjadi PT. BPRS Sukowati Sragen tanggal

16 Mei 2009.

c. Akte Nomor 15 Notaris Sunastitiningsih, SH tanggal 9 Juni 2009.

d. Pengesahan Menkum dan HAM Nomor :AHU-41113.A.H.01.01. Tahun

2009 tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan tanggal 24 Agustus

(69)

e. Surat Bank Indonesia Nomor: 11/50/DPbS/Slo tentang Persetujuan Ijin

Usaha Perubahan Bentuk Badan Hukum tanggal 28 Oktober 2009.

Bank Syariah Sragen berupaya untuk menjadi solusi dalam

bermuamalah yang berdasarkan prinsip syariah dengan terus

mengembangkan produk dan pelayanan kepada masyarakat serta

membangun kemitraan dengan Pemerintah, Swasta dan Non Pemerintah

dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan semboyan

AMANAH dan BAROKAH, sehingga kehadiran Bank Syariah Sragen

mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat Bumi sukowati

dan sekitarnya, dengan harapan dalam 7 tahun mampu membuka kantor

cabang di Eks karesidenan Surakarta (Subosuka Wonosraten).

2. Visi BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali

“Terwujudnya Lembaga Keuangan yang Sehat, Kuat, dan Istiqomah

dengan Prinsip Syariah untuk Kemaslahatan Masyarakat”

3. Misi BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali

a. Terciptanya tata kelola dan system perbankan berdasarkan prinsip

syariah yang sehat, kuat dan efisien.

b. Terwujudnya kesadaran umat Islam dalam menjalankan muamallah

berdasarkan prinsip syariah.

c. Terwujudnya kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan berdasarkan

(70)

d. Terjalinnya kerjasama yang harmonis antara Pemerintah, masyarakat

dan lembaga non-pemerintah dalam rangka mempercepat pembangunan

daerah.

4. Struktur Organisasi dan Tugas Masing-Masing Bagian

Struktur pengurus BPRS Sukowati Seragen Cabang Boyolali Tahun

2015 adalah :

a. Struktur Pengurus Umum DEWAN KOMISARIS

Komisaris Utama : H. Musdiman,SE.MM

Komisaris : 1. Drs. Riwiyatmo,MM

2. Soemarsono, SE. MM

DEWAN PENGAWAS SYARIAH Ketua : Drs. H.Soeparyo, M.Ag

Anggota: KH. Minanul Aziz, S. Ag. M.Ud

DIREKSI

Direktur Utama : Sunaryo

(71)

b. Struktur Pengurus Kantor Cabang Boyolali Struktur Organisasi

c. Jabatan Tugas Dan Wewenang

1. Pimpinan Umum : mengawasi kinerja angggota memberi

keputusan untuk wilayah cabang

2. Teller : menerima transaksi setoran memasukkan transaksi ke

dalam jurnal

3. Cs (Costumer Service) : memberi informasi mengenai akad atau produk melayani nasabah barkaitan dengan pembiayaan

Gambar

Tabel 1. 1
Tabel 2. 1
Gambar 2. 1
Tabel Hipotesis
+6

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Kamil dan Herusetya (2012), tingkat profitabilitas yang semakin tinggi mencerminkan kemampuan entitas dalam menghasilkan laba yang yang semakin tinggi,

Laporan Tugas Akhir dengan judul “ DESAIN &amp; OPERASI MOTOR SWITCH RELUCTANCE 4 KUTUB ROTOR 6 KUTUB STATOR ” diajukan untuk memenuhi sebagian dari persyaratan dalam

Keywords: shared culture, intangible cultural heritage, cultural ownership, authenticity in culture, social

Demi mengetahui kondisi pemahaman pengulangan kata sifat terhadap mahasiswa tingkat III Universitas Bina Nusantara dan juga pemahaman kesalahan didalam penggunaan

Kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa definisi diatas adalah bahwa kualitas suatu produk merupakan kadar dari tingkat baik buruknya suatu yang terdiri dari

2 Banjarharjo, Jetis, Pulosari, Macana , Waru, Inceptisol 0‐3 (datar) Sedang Kaling, Karangmojo, Pandeyan, Buran, Ngringo,.. Kemiri, Kragan, Karangturi,

.UHDWLYLWDV DQDN XVLD GLQL GDSDW GLXSD\DNDQ PHODOXL SHUPDLQDQ \DQJ GLUDQFDQJ ROHK 3HQGLGLN GL /HPEDJD 3$8' NDUHQD GHQJDQ SHUPDLQDQ DQDN GDSDW PHQJHPEDQJNDQ VHUWD PHQJLQWHUJUDVLNDQ

Dalam hal ini data diperoleh langsung dari Birugo Digital Printing Bukittinggi, dimana penelitian ini mengenai pemesanan spanduk pada kantor tersebut dan data