• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar Di BEI Periode 2013-2015) - repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar Di BEI Periode 2013-2015) - repository"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan suatu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan pertanggungjawaban kinerja ekonomi perusahaan kepada investor, kreditur, dan pemerintah (Sari, 2012). Laporan keuangan dapat dikelompokkan dalam pengungkapan yang sifatnya wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan yang sifatnya sukarela (voluntary disclosure), pengungkapan wajib merupakan ketentuan yang harus diikuti oleh setiap perusahaan atau institusi yang berisi tentang hal-hal yang harus dicantumkan berdasarkan standar yang berlaku. Sedangkan pengungkapan yang bersifat sukarela ini tidak disyaratkan oleh standar, tetapi dianjurkan dan akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan yang melakukannya (Yuliani, 2003).

(2)

transparan dalam mengungkapkan informasi keuangan perusahaannya sehingga dapat membantu para pengambil keputusan seperti investor, kreditur, dan pemakai informasi lainnya dalam mengantisipasi kondisi ekonomi yang berubah-ubah (Kartikasari, 2011).

Perusahaan dituntut untuk memberikan informasi mengenai aktivitas sosialnya. Sejauh ini perkembangan akuntansi konvensional (mainstreem accounting) telah banyak mendapat kritik karena tidak dapat mengakomodir kepentingan masyarakat secara luas, sehingga perusahaan wajib melaporkan informasi pertanggungjawaban sosialnya dalam laporan keuangan (Kartikasari, 2011)

Tanggung jawab sosial pada dasarnya adalah bagaimana perusahaan memberi perhatian kepada lingkungannya, terhadap dampak yang terjadi akibat kegiatan operasional perusahaan baik secara sosial maupun ekonomi. Perusahaan di indonesia semakin dituntut untuk memberikan informasi yang transparan atas aktivitas sosialnya, sehingga pengungkapan terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) diperlukan peran dari akuntansi pertanggung jawaban sosial (Anggraini, 2006).

Tanggung jawab sosial perusahaan atau Coporate Social

Responsibility (CSR) merupakan sebuah gagasan yang menjadikan

(3)

perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines yaitu juga memperhatikan masalah sosial dan lingkungan (Daniri,2008).

Perusahaan dalam praktiknya harus berperan diri dalam sosial masyarakat khususnya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Hal ini terkait dengan munculnya kerusakan lingkungan yang semakin parah, akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh penggundulan hutan, penggunaan bahan bakar emisi yang berlebihan dan pencemaran lingkungan lainnya yang berdampak buruk terhadaplingkungan.

Perusahaan melakukan CSR akan mendapatkan keuntungan penting tidak hanya keuntungan dalam bidang ekonomi perusahaan juga maupun keuntungan sosial masyarakat yaitu dipercaya oleh masyarakat karena dianggap sudah melakukan peran penting terhadap masyarakat dalam memberikan peran pembangunan berkelanjutan.

Dampak dari kegiatan operasional perusahaan belakangan ini telah membuat sadar masyarakat dunia. Mereka menganggap bahwa aktivitas perusahaan telah memberikan dampak buruk terhadap lingkungan sekitar perusahaan. Hal ini, perusahaan harus mengambil inisiatif untuk menarik lagi kepercayaan masyarakat bahwa perusahaan tersebut telah menggunakan sumber daya alam secara efektif dan efisien. Perusahaan harus menyajikan pengungkapan informasi CSR dapat memberikan dampak positif terhadap untuk menambah kepercayaan masyarakat.

(4)

melunasi hutang jangka pendeknya. Rasio ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai pengaruh ketersediaan dana perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Perusahaan yang secara keuangan sehat, kemungkinan akan lebih banyak mengungkapkan informasi CSR dibandingkan dengan perusahaan yang likuiditasnya rendah. Menurut Rahajeng (2010) bahwa likuiditas berpengaruh negatif terhadap pengungkapan CSR. Namun penelitian yang dilakukan oleh Syahrir dan Suhendra (2010) menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR.

(5)

Keanekaragaman dari hasil yang diperoleh mungkin dikarenakan adanya ketidaksamaan variabel (karakteristik perusahaan) yang digunakan dalam penelitian. Penggunaan variabel (karakteristik perusahaan) yang berbeda-beda pada setiap penelitian mungkin akan menyebabkan hasil yang bervariasi antara penelitian yang satu dengan yang lain. Selain itu, alasan lainnya adalah karena adanya ketidakselarasan hubungan antara masyarakat dan perusahaan. Tuntutan mereka adalah agar perusahaan lebih memperhatikan tanggung jawab sosial di lingkungan sekitar perusahaan.

Perbedaan hasil penelitian membuat penulis ingin meneliti kembali pengaruh likuiditas, dan profitabilitas terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan. Penelitian ini variabel dependennya adalah pengungkapan Corporate Social Responsibility yang akan diukur menggunakan indeks pengukuran terbaru dari Global Reporting Initiative yang diberlakukan mulai tahun 2013 yaitu GRI Versi 4.0. Ini merupakan suatu pembaruan dari penelitian ini dimana pada penelitian-penelitian sebelumnya masih menggunakan GRI versi 3.1 dengan tujuan agar hasil sampel menggambarkan kondisi pengungkapan dengan lebih akurat dan agar dapat memprediksi hasil penelitian dalam jangka panjang.

(6)

pada sampel penelitian dan periode penelitian. Pada penelitian Iswandika, dkk (2012) sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode (2012). Sedangkan pada penelitian ini, dengan melihat fenomena terkini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2013-2015. Hal ini untuk memperbaiki keterbatasan penelitian terdahulu yang hanya menggunakan satu tahun periode dan tidak digunakannya standar GRI yang terbaru di dalam pengukuran pengungkapan sosial.

Alasan pemilihan perusahaan sektor industri barang konsumsi sebagai objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan yang akan membawa dampak negatif pada lingkungan dan masyarakat. Pada proses produksinya perusahaan industri barang konsumsi mau tidak mau akan menghasilkan limbah produksi, sangat erat hubungannya dengan masalah pencemaran lingkungan. Proses produksi yang dilakukan juga mengharuskannya untuk memiliki tenaga kerja bagian produksi sehingga masalah keselamatan kerja juga harus diperhatikan.

(7)

tanggung jawab sosialnya dengan cara memperhatikan dan mempertimbangkan akibat dari kegiatan operasional yang dilakukannya.

Pelaksanaan praktek tanggung jawab sosial juga perlu dilakukan oleh setiap perusahaan dikarenakan semakin parahnya kerusakaan lingkungan yang terjadi di Indonesia maupun di dunia. Sebagai contoh, kasus pencemaran air sungai yang diakibatkan oleh PT. Marimas tahun 2013 di Semarang. Pabrik PT Marimas telah mencemari aliran sungai disekitar pabrik selama beberapa tahun terakhir. Pencemaran semakin parah karena saluran pembuangan limbah jebol, yang mana mengakibatkan bau menyengat yang berasal dari pembuangan limbah tersebut. Selain mencemari lingkungan, kini warga kesulitan untuk mencari air bersih karena limbah telah bercampur dengan air sumur.

Selain PT Marimas, kasus PT Ultrajaya Milk Industry juga pernah terjadi kasus tentang CSR terhadap konsumen yaitu ditemukannya kaki katak dalam kotak susu yang menyebabkan konsumen masuk rumah sakit seharusnya itu menjadi perhatian perusahaan untuk menjaga nama baik perusahaan di mata masyarakat. Dari uraian kasus diatas, itu menjadi alasan peneliti untuk melakukan penelitian perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi.

B. Perumusan Masalah

(8)

1. Apakah likuiditas berpengaruh positif terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)?

2. Apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap Corporate Social Responsibility (CSR)?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah disusun, maka tujuan dari penelitian ini adalah menemukan bukti empiris mengenai:

a. Pengaruh positif likuiditas terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)

b. Pengaruh positif profitabilitas terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)

2. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian tersebut maka diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak antara lain:

a. Bagi Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan referensi baru untuk penelitian selanjutnya serta dapat bermanfaaat bagi akademik apabila ingin melakukan penelitian tentang pengaruh likuiditas dan profitabilitas terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas, manajemen laba terhadap pengungkapan corporate social responsibility (CSR) pada

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap profitabilitas perusahaan.Variabel Independen dalam penelitian

PENGARUH FAKTOR PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi dan

Hal ini menjelaskan secara implisit bahwa semakin tinggi tingkat profitabilitas yang dicapai perusahaan maka akan semakin besar pengungkapan informasi sosial yang

Penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui apakah pertumbuhan laba, corporate social responsibility, profitabilitas, dan

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Peringkat Obligasi Menurut Ross 2012, ROA merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total

Profitabilitas perusahaan merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktivitas yang dilakukan pada periodeakuntansi.. Profitabilitas

Profitabilitas yang tinggi tidak menjamin perusahaan untuk meningkatkan pengungkapan CSR, karena CSR merupakan strategi jangka panjang yang hasilnya mungkin tidak dapat secara langsung