• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODE PENELITIAN

6. Uji Koefisien Determinasi (R 2 )

Uji keragaman digunakan untuk melihat besarnya keragaman yang dapat diterangkan oleh variabel independen terhadap variabel dependen. Selain itu, juga dapat digunakan untuk melihat kuatnya variabel yang dimasukkan ke dalam model dapat menerangkan model. Koefisien determinasi mengukur presentase atau proporsi total varians dalam variable dependen dijelaskan model regresi. 3.4.3 Prosedur Eliminasi Langkah Mundur (The Backward Elimination

Procedure)

Prosedur eliminasi langkah mundur pada hakikatnya mencoba membuang semua peubah-X yang tidak dibutuhkan tanpa meningkatkan secara berarti besarnya nilai dugaan asimtotik σ2 ini. Untuk memeriksa peubah pada tahap ini, kita harus menghitung sumbangan masing-masing X1,X2,X3,…Xn kepada jumlah kuadrat regresi seolah-olah masing-masing peubah tersebut dimasukkan terakhir kali dalam persamaan regresi.

Nilai-F parsial pada kolom terakhir keluaran komputer ini mengukur besarnya sumbangan tersebut. Selanjutnya kita ambil nilai-F tabel dengan

resiko-α yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah itu, kita hitung persamaan regresi kuadrat terkecil.

3.4.4 Prosedur Regresi Bertatar (The Stepwise Regression Procedure)

Metode eliminasi langkah mundur mulai dengan regresi terbesar dengan menggunakan semua peubah, dan secara bertahap mengurangi banyaknya peubah didalam persamaan sampai suatu keputusan dicapai untuk menggunakan persamaan yang diperoleh. Prosedur seleksi bertatar berusaha mencapai kesimpulan yang serupa namun dengan menempuh arah yang berlawanan, yaitu menyusupkan peubah satu demi satu sampai diperoleh persamaan regresi yang memuaskan. Urutan penyisipanya ditentukan dengan menggunakan koefisien korelasi parsial sebagai ukuran pentingnya peubah yang maih di luar persamaan. Prosedur ini merupakan salah satu prosedur terbaik untuk menyeleksi peubah. Prosedur ini lebih menghemat waktu-komputer dibandingkan metode-metode yang lainnya dan juga mencegah kita memasukkan lebih banyak peubah x daripada yang diperlukan sambil memperbaiki persamaannya pada setiap tahap.

IV. PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

BMT adalah singkatan dari Baitul Maal wa Tamwil, Baitul Maal adalah bagian dari kegiatan BMT yang berupaya menghimpun dana ZIS dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada yang berhak menerimanya (mustahik). Baitul Tamwil adalah bagian dari kegiatan BMT yang menghimpun dana masyarakat, berupa simpanan dan modal, hutang, dan menyalurkan dalam bentuk pembiayaan. Jadi, BMT merupakan suatu lembaga keuangan dengan tujuan bisnis dan sosial.

BMT Khairu Ummah adalah lembaga keuangan mikro syariah yang berbentuk koperasi dari pondok pesantren Mu’Allimien. Tujuan bisnis lembaga ini adalah untuk mencari keuntungan dan menyejahterakan anggotanya dan tujuan sosialnya adalah menjadi badan penghimpun dan penyalur zakat untuk orang-orang yang tidak mampu. Para anggota memberikan simpanan pokok dan simpanan wajib yang semakin bertambah dari tahun ke tahun. Lembaga ini berusaha memajukan usaha-usaha mikro, perindustrian dan perdagangan di kabupaten Bogor. Dalam bidang tenaga kerja BMT selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas SDM dengan mengadakan pelatihan audit koperasi, komputerisasi akuntansi, kegiatan pembinaan anggota koperasi dan menghadiri berbagai seminar tentang lembaga keuangan syariah di berbagai perguruan tinggi negeri. BMT Khairu Ummah ini terletak di Jl. Raya Leuwiliang No. 106 Bogor 16640, telp/fax: +622518640026.

4.1.1 Sejarah Singkat BMT Khairu Ummah

BMT Khairu Ummah berdiri sejak tahun 1994. Ditengah-tengah iklim investasi dan dunia usaha yang mengalami kelesuan, keberadaan lembaga keuangan berbasis syariah justru semakin mengalami kecenderungan menguat, hal ini didukung oleh iklim dunia perbankan berbasis syariah-salah satunya adalah BMT, yang mampu memberikan kontribusi tidak kecil dalam membangun dunia usaha terutama sektor usaha kecil dan menengah. Dinamika yang akan datang melibatkan BMT agar turut terlibat dalam penanggulangan kemiskinan melalui penguatan modal kerja bagi petani, langkah ini dilakukan karena BMT dipandang

mampu mendorong perkembangan usaha mikro dan kecil, dimana masyarakat pada sektor usaha tersebut tidak dapat mengakses layananan perbankan karena ketatnya prosedur yang ditetapkan perbankan. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Khairu Ummah adalah lembaga keuangan syariah yang didirikan dan diorientasikan untuk pemberdayaan pengusaha kecil dan menengah melalui pemberian fasilitas pembiayaan (pinjaman) dengan cara serta pola yang lebih mudah.

4.1.2 Visi dan Misi BMT Khairu Ummah

Visi BMT Khairu Ummah adalah menjadi lembaga keuangan berbasis syariah yang bertujuan untuk menyejahterakan anggota dan mayarakat serta industri kecil dan mikro. Misi BMT Khairu Ummah adalah menampilkan citra diri sebagai lembaga yang profesional, memiliki integritas moral; tetap berorientasi pada pemberdayaan masyarakat khususnya masyarakat kecil dan menengah; membangun budaya perusahaan yang mampu memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan amanah yang menjadi budaya kerja lembaga serta menjadi ciri dan karakter pada kinerja lembaga yang berbasis syariah.

4.1.3 Struktur Oganisasi KBMT Khairu Ummah Tahun 2009-2011 Badan Penasehat: K.H. Maliudin

E. Mudrika S. Ag Badan Pengawas:

Ketua : Ir. Yudhianto D

Anggota : Drs. Zafrudin Mukhson

Drs. Chaerul Anwar

Badan Pengurus:

Ketua : Pepi Januar Pelita

Sekretaris : Syarif Hidayatullah, S. Kom Bendahara : Drs. Sadikin

Manajer : Cecep Sholahudun, S.Pd Ka.Bag.Operasional : Yati Nurhidayati

4.2. Kegiatan yang Dilakukan BMT Khairu Ummah

4.2.1 Kegiatan Penghimpunan Dana dalam Bentuk Tabungan dan Deposito

Lembaga keuangan adalah lembaga keuangan yang harus menjaga amanah atau kepercayaan, indikasi meningkatnya kepercayaan masyarakat terwujud pada peningkatan jumlah dana kelolaan dari pihak ketiga yaitu berupa bentuk tabungan dan deposito.

Gambar 5. Kegiatan Penghimpunan Dana dalam Bentuk Tabungan dan Deposito BMT Khairu Ummah (BMT Khairu Ummah 2007-2009)

Penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk tabungan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan sebesar 37,18% pada tahun 2008 dibandingkan tahun 2007, dan mengalami peningkatan sebesar 28,20% pada tahun 2009 dibandingkan tahun 2008. Sementara pada tahun 2008 deposito mengalami penurunan sebesar 8,90% dibandingkan tahun 2007 dan pada tahun 2009 turun sebesar 31,25% dibandingkan tahun 2008.

4.2.2 Kegiatan Penyaluran Dana (Pembiayaan)

Penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan adalah salah satu faktor penting dari usaha BMT. Sektor pembiayaan merupakan pendapatan lembaga untuk membiayai operasional lembaga. Pembiayaan yang dilakukan oleh BMT Khairu Ummah adalah pembiayaan murabahah, mudharabah, ijarah dan qardhul hasan. Pada gambar dibawah ini terlihat bahwa pembiayaan yang paling banyak dilakukan oleh BMT Khairu Ummah adalah pembiayaan murabahah. Hal ini dikarenakan pembiayaan murabahah merupakan pembiayaan yang lebih praktis dan risikonya rendah.

500,000,000.00  1,000,000,000.00  1,500,000,000.00  2,000,000,000.00  2,500,000,000.00  3,000,000,000.00  3,500,000,000.00  1 3 5 7 9 11131517192123252729313335 deposito tabungan