• Tidak ada hasil yang ditemukan

X 2 = semua skor dijumlahkan, dibagi N kemudian dikuadratkan

HASIL PENELITIAN

B. Uji Persyaratan Analisis

1. Uji Normalitas

Salah satu teknik analisis dalam uji normalitas adalah teknik analisis

Liliefors, yaitu suatu teknik analisis uji persyaratan sebelum dilakukan uji

hipotesis. Berdasarkan sampel jenuh maka diuji hipotesis nol bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi normal dan hipotesis tandingan bahwa populasi berdistribusi tidak normal. Dengan ketentuan jika Lhitung < Ltabel maka sebaran data memiliki distribusi normal. Tetapi jika Lhitung > Ltabel maka sebaran data tidak berdistribusi normal. Hasil analisis normalitas untuk masing – masing sub kelompok dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Kemandirian Belajar Matematika yang Diajar dengan Model Pembelajaran

Numbered Head Together berbantuan alat peraga (A1B1)

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas untuk sampel pada kemandirian belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran

numbered head together berbantuan alat peraga (A1B1) diperoleh nilai Lhitung =

0,098 dengan nilai Ltabel = 0,162 karena Lhitung < Ltabel yakni 0,098 < 0,162 maka dapat disimpulkan hipotesis nol diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa sampel

pada kemandirian belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran numbered head together berbantuan alat peraga berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

b) Kemandirian Belajar Matematika Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Make A Match (A2B1)

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas untuk sampel pada kemandirian belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran

make a match (A2B1) diperoleh nilai Lhitung =0,099 dengan nilai Ltabel = 0,162 karena Lhitung < Ltabel yakni 0,157 < 0,162 maka dapat disimpulkan hipotesis nol diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa sampel pada kemandirian belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran make a match berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

c) Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Numbered Head Together berbantuan alat peraga (A1B2)

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas untuk sampel pada hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran numbered head

together berbantuan alat peraga (A1B2) diperoleh nilai Lhitung = 0,099 dengan nilai Ltabel = 0,162 karena Lhitung < Ltabel yakni 0,099 < 0,162 maka dapat disimpulkan hipotesis nol diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa sampel pada hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran numberd head together berbantuan alat peraga berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

d) Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Make A Match (A2B2)

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas untuk sampel pada hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran make a match

(A2B2) diperoleh nilai Lhitung = 0,112 dengan nilai Ltabel = 0,162 karena Lhitung < Ltabel yakni 0,112 < 0,162 maka dapat disimpulkan hipotesis nol diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa sampel pada hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran make a match berasal dari populasi yang

berdistribusi normal.

e) Kemandirian dan Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Numbered Head Together berbantuan alat peraga (A1)

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas untuk sampel pada kemandirian dan hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran numbered head together berbantuan alat peraga (A1) diperoleh nilai Lhitung = 0,096 dengan nilai Ltabel = 0,114 karena Lhitung < Ltabel yakni 0,096 <

0,11438 maka dapat disimpulkan hipotesis nol diterima. Sehingga dapat dikatakan

bahwa sampel pada kemandirian dan hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran numbered head together berbantuan alat peraga berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

f) Kemandirian dan Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Make A Match (A2)

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas untuk sampel pada kemandirian dan hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran make a match (A2) diperoleh nilai Lhitung = 0,11313 dengan nilai Ltabel = 0,11438 karena Lhitung < Ltabel yakni 0,11313 < 0,114 maka dapat disimpulkan hipotesis nol diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa sampel

kemandirian dan hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran make a match berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

g) Kemandirian Belajar Matematika Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Numbered Head Together berbantuan alat peraga dan

Make A Match (B1)

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas untuk sampel pada hasil kemampuan pemahaman matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran

numbered head together berbantuan alat peraga dan make a match (B1) diperoleh nilai Lhitung = 0,107 dengan nilai Ltabel = 0,114 karena Lhitung < Ltabel yakni 0,107 <

0,11438 maka dapat disimpulkan hipotesis nol diterima. Sehingga dapat dikatakan

bahwa sampel pada kemandirian belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran numbered head together berbantuan alat peraga dan make a

match berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

h) Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Numbered Head Together berbantuan alat peraga dan

Make A Match (B2)

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas untuk sampel pada hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran numbered head

together berbantuan alat peraga dan make a match (B2) diperoleh nilai Lhitung =

0,107 dengan nilai Ltabel = 0,114 karena Lhitung < Ltabel yakni 0,107 < 0,11438 maka dapat disimpulkan hipotesis nol diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa sampel pada hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran

numbered head together berbantuan alat peraga dan make a match berasal dari

populasi yang berdistribusi normal.

Kesimpulan dari seluruh data hasil uji normalitas kelompok – kelompok data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa semua sampel berasal dari populasi

yang berdistribusi normal sebab semua Lhitung < Ltabel. Kesimpulan hasil uji normalitas dari masing – masing kelompok dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.11 Rangkuman Hasi Uji Normalitas dengan Teknik Analisis

Liliefors

Kelompok L – hitung L – tabel 𝜶 = 𝟎, 𝟎𝟓 Kesimpulan

A1B1 0,098 0,162 Ho : Diterima, Normal A2B1 0,157 Ho : Diterima, Normal A1B2 0,099 Ho : Diterima, Normal A2B2 0,112 Ho : Diterima, Normal A1 0,096 0,114 Ho : Diterima, Normal A2 0,113 Ho : Diterima, Normal B1 0,107 Ho : Diterima, Normal B2 0,105 Ho : Diterima, Normal Keterangan :

A1B1 = Kemandirian Belajar Matematika Siswa yang Diajar dengan Model

Pembelajaran Numbered Head Together berbantuan alat peraga.

A2B1 = Kemandirian Belajar Matematika Siswa yang Diajar dengan Model

Pembelajaran Make A Match.

A1B2 = Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran

Numbered Head Together berbantuan alat peraga.

A2B2 = Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran

A1 = Kemandirian dan Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar dengan

Model Pembelajaran Numbered Head Together berbantuan alat peraga.

A2 = Kemandirian dan Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar dengan

Model Pembelajaran Make A Match.

B1 = Kemandirian Belajar Matematika Siswa yang Diajar dengan Model

Pembelajaran Numbered Head Together berbantuan alat peraga dan

Make A Match.

B2 = Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran

Numbered Head Together berbantuan alat peraga dan Make A Match.