• Tidak ada hasil yang ditemukan

Post Test Kelas Eksperimen

C. Uji Prasyarat Analisis a.Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 15.0 for Windows. Rumus yang digunakan adalah one-sample Kolmogorov-Smirnov tes, data dari uji normalitas disajikan sebagai berikut:

53

Tabel 16.

Uji Normalitas Pre Test dan Post Test kelas Eksperimen-Kontrol

Data Kolmogorov-

Smirnov

Asymp Sig (2-tailed)

Kriteria Eksperimen Pre Test 0,674 0,755 Normal

Post Test 0,920 0,366 Normal

Kontrol Pre Test 0,823 0,507 Normal

Post Test 1,137 0,151 Normal

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel di atas, nilai Asymp Sig (2-tailed) pada Kolmogorov- Smirnov variabel pre test eksperimen sebesar 0,755 dan post test eksperimen sebesar 0,366. Nilai Asymp Sig (2-tailed) pada Kolmogorov- Smirnov variabel pre test kontrol sebesar 0,507 dan post test pada kontrol sebesar 0,151. Hal ini menunjukkan bahwa data tersebut lebih besar dari harga alpha 0,05 dan dapat disimpulakan bahwa distribusi data pre test dan post test pada masing-masing variabel berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran halaman 132. b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksud untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Dalam penelitian ini uji homogenitas menggunakan uji levene test. Seluruh hasil dari uji homogenitas yang diperoleh dengan menggunakan program SPSS versi 15.0 for windows.

Tabel 17.

Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kontrol

Data Levene Asymp Sig

(2-tailed)

Kriteria

Eksperimen-Kontrol

Pre Test 0,691 0,409 Homogen

Post Test 1,318 0,256 Homogen Sumber: Data primer yang di olah

54

Berdasarkan tabel di atas, nilai Levene test variabel pre test eksperimen-kontrol sebesar 0,691, post test eksperimen-kontrol 1,318. Asymp Sig (2-tailed) pada Levene test variabel pre test eksperimen-kontrol sebesar 0,409, post test eksperimen-kontrol 0,256. Hal ini menunjukkan bahwa data tersebut lebih besar harga alpha 0,05 dan dapat disimpulkan bahwa masing-masing data bersifata homogen. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran halaman 132.

D. Uji Hipotesis

a. Uji-t Pre Test dan Gain Skor Kelompok Eksperimen-Kontrol.

Uji-t dan gain skor bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang positif antara nilai pre test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data yang telah dikumpul selanjutnya dianalisis dengan bantuan jasa komputer program SPSS versi 15.0 for windows. Adapun hipotesis yang di uji dalam penelitian ini adalah:

Ho: tidak ada perbedaan yang positif nilai pre test kelompok eksprimen dengan kelompok kontrol.

Ha: ada perbedaan yang positif dan signifikan nilai pre test kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Adapun hasil uji-t dan gain skor pre test siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan sebagai berikut:

55

Tabel 18.

Rangkuman Hasil Uji-t Pre Test Eksperimen dan Kontrol

Data T Asymp Sig

(2-tailed)

Kesimpulan Pre Test

Eksperimen- Kontrol

0,421 0,675 Tidak ada beda

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis uji t menunjukkan bahwa nilai t sebesar 0,421 dan sig 0,675. Nilai sig dinyatakan lebih besat dari 0,05 maka dapat disimpulakan bahwa Ha ditolak dan Ho diterima, artinya tidak ada perbedaan pada hasil pre test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan yang dimiliki siswa kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol sama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.

Tabel 19.

Rangkuman Hasil Uji-t Gain Skor Pre Test Eksperimen dan Kontrol

Data T Asymp Sig

(2-tailed)

Kesimpulan Pre Test

Eksperimen- Kontrol

2,270 0,027 Tidak ada beda

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis uji-t gain skor menunjukkan bahwa nilai t sebesar 2,270 dan sig 0,027. Nilai sig dinyatakan lebih besat dari 0,05 maka dapat disimpulakan bahwa Ha ditolak dan Ho diterima, artinya tidak ada perbedaan pada hasil pre test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan yang dimiliki siswa

56

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol sama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.

b. Uji-t Pre TestPost Test dan Gain Skor Kelompok Eksperimen

Hasil dari uji-t pre test-post test dan gain skor digunakan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar IPS pada kelompok eksperimen yang proses pembelajrannya menggunakan metode simulasi. Hal ini dapat dibuktiakan dari perbedaan hasil nilai pre test sebelum nilai disampaikan dengan nilai post test setelah proses belajar mengajar. Data yang telah dikumpul selanjutnya dianalisis dengan bantuan jasa komputer program SPSS versi 15.0 for windows. Hipotesis yang di uji dalam penelitian ini adalah:

Ho: tidak ada perbedaan yang positif dan signifikan nilai pre test dengan post test kelompok eksperimen.

Ha: ada perbedaan yang positif dan signifikan nilai pre test dengan post test kelompok eksperimen.

Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran, sedangkan rangkuman hasil analisis disajikan pada tabel berikut:

Tabel 20.

Rangkuman Hasil Uji-t PreTest Post Test Kelompok Eksperimen

Data T Mean Asymp Sig

(2-tailed) Kesimpulan Pre Test Post Test 4,589 5,01 7,78 0,000 Ada beda Sumber: Data primer yang diolah

57

Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis uji t menunjukkan sebesar 4,589 dan sig 0,000. Nilai sig menyatakan < 0,05 maka dapat disimpulakan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, terbukti bahwa ada perbedaan yang positif hasil pre test dengan post test kelompok eksperimen. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ada peningkatan hasil belajar yang signifikan pada kelompok eksperimen yang menggunakan metode simulasi dalam proses pembelajaran.

Tabel 21.

Rangkuman Hasil Uji-t Gain Skor PreTest Post Test Kelompok Eksperimen

Data T Mean Asymp Sig

(2-tailed) Kesimpulan Pre Test Post Test 1,839 2,82 6,482 0,071 Ada beda Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis uji-t gain skor menunjukkan sebesar 1,839 dan sig 0,071. Nilai sig menyatakan < 0,05 maka dapat disimpulakan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, terbukti bahwa ada perbedaan yang positif hasil pre test dengan post test kelompok eksperimen. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ada peningkatan hasil belajar yang signifikan pada kelompok eksperimen yang menggunakan metode simulasi dalam proses pembelajaran.

c. Uji-t Pre Test-Post Test dan Gain Skor Kelompok Kontrol Uji-t pre test-post test dan gain skor kelompok kontrol bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar IPS pada kelompok kontrol yang pembelajarannya

58

menggunakan metode konvensional (ceramah). Hal ini dilihat dari adanya perbedaan nilai pre test sebelum materi disampaikan dengan nilai post test setelah proses belajar mengajar. Adapun penghitungan data dilakukan dengan bantuan jasa komputer program SPSS versi 15.0 for windows. Hipotesis yang di uji adalah sebagai berikut:

Ho: tidak ada perbedaan yang positif nilai pre test dengan post test kelompok kontrol.

Ha: ada perbedaan yang positif nilai pre test dengan post test kelompok kontrol.

Kriteria yang digunakan adalah apabila nilai t hitung > t tabel atau sig < 0,05 maka Ha menerima, yang artinya ada perbedaan yang positif dan signifikan nilai pre test dengan post test kelompok kontrol. Apabila nilai t hitung < t tabel, atau sig > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, artinya tidak ada perbedaan yang positif dan signifikan nilai pre test dengan post test kelompok kontrol. Berikut dapat dilihat rangkumannya.

Tabel 22.

Rangkuman Hasil Uji-t Pre Test Post Test Kelompok Kontrol

Data T Mean Asymp Sig

(2-tailed) Kesimpulan Pre Test Post Test 4,577 4,86 6,17 0,000 Ada beda Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis uji t menunjukkan sebesar 4,577 dan sig 0,000. Nilai sig menyatakan < 0,05 dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, terbukti bahwa

59

ada perbedaan yang positif hasil pre test dengan post test kelompok kontrol. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ada peningkatan hasil belajar yang signifikan pada kelompok eksperimen yang menggunakan metode simulasi dalam proses pembelajaran.

Tabel 23.

Rangkuman Hasil Uji-t Gain Skor Pre Test Post Test Kelompok Kontrol

Data T Mean Asymp Sig

(2-tailed) Kesimpulan Pre Test Post Test 1,846 1,83 5,775 0,70 Ada beda Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis uji-t gain skor menunjukkan sebesar 1,846 dan sig 0,70. Nilai sig menyatakan < 0,05 bahwa dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, terbukti bahwa ada perbedaan yang positif hasil pre test dengan post test kelompok kontrol. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ada peningkatan hasil belajar yang signifikan pada kelompok eksperimen yang menggunakan metode simulasi dalam proses pembelajaran.

d. Uji-t Post Test dan Gain Skor Kelompok Eksperimen -Kontrol

Uji-t post test dan gain skor eksperimen-kontrol bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar IPS pada kelompok eksperimen yang pembelajarannya menggunakan metode simulasi. Hasil data yang diperoleh dibantu dengan

60

bantuan jasa komputer program SPSS versi 15.0 for windows. Hipotesis statistik yang diuji dalam penelitian ini adalah:

Ho: tidak ada perbedaan yang positif nilai post test kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Ha: ada perbedaan yang positif nilai post test kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Kriteria yang digunakan adalah apabila nilai t hitung > t tabel atau sig < 0,05 maka Ha diterima, yang artinya ada perbedaan yang positig hasil post test kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Sedangkan apabila nilai t hitung < t tabel, atau sig > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, ini artinya tidak ada perbedaan yang positif nilai post test kelompok eksperimen dengan kontrol.

Tabel 24.

Rangkuman Hasil Uji-t Post Test Eksperimen dan Kontrol

Data T Asymp sig

(2-tailed) Kesimpulan Post Test Eksperimen- Kontrol 4,577 0,000 Ada beda

Sumber: Gambar primer yang diolah

Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis uji t menunjukkan sebesar 4,577 dan sig 0,000. Nilai sig menyatakan < 0,05 bahwa dapat disimpulakan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, terbukti bahwa ada perbedaan signifikan atau positif hasil pre test dengan post test kelompok eksperimen-kontrol. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ada peningkatan hasil belajar yang signifikan

61

pada kelompok eksperimen yang menggunakan metode simulasi dalam proses pembelajaran.

Tabel 25.

Rangkuman Hasil Uji-t Gain Skor Post Test Eksperimen dan Kontrol

Data T Asymp sig

(2-tailed) Kesimpulan Post Test Eksperimen- Kontrol 1,846 0,70 Ada beda

Sumber: Gambar primer yang diolah

Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis uji t menunjukkan sebesar 1,846 dan sig 0,70. Nilai sig menyatakan < 0,05 bahwa dapat disimpulakan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, terbukti bahwa ada perbedaan signifikan atau positif hasil pre test dengan post test kelompok eksperimen-kontrol. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ada peningkatan hasil belajar yang signifikan pada kelompok eksperimen yang menggunakan metode simulasi dalam proses pembelajaran.

Berikut ringkasan nilai rata-rata dari masing-masing kelompok dilihat dari hasil pre test-post test.

Tabel 26.

Rangkuman Pre Test-Post Test Mean Kelompok Eksperimen

Kelompok N Mean

Pre Test Eksperimen 28 5,07

Post Test Eksperimen 28 7,78

Sumber: Data primer yang diolah

Berikut ringkasan nilai rata-rata dari masing-masing kelompok dilihat dari hasil pre test-post test.

62

Tabel 27.

Rangkuman Pre Test-Post Test Mean Kelompok Kontrol

Kelompok N Mean

Pre Test Kontrol 29 4,86

Post Test Kontrol 29 6,17

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel di atas, nilai rata-rata kelas eksperimen mengalami peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Dari kelompok eksperimen memiliki peningkatan sebesar 2,71, sedangkan untuk kelompok kontrol sebesar 1,21.

Berikut ringkasan nilai rata-rata gain skor dari masing-masing kelompok dilihat dari hasil pre test-post test.

Tabel 28.

Rangkuman Gain Skor Pre Test-Post Test Mean Kelompok Eksperimen

Kelompok N Mean

Pre Test Eksperimen 28 2,28

Post Test Eksperimen 28 6,482

Sumber: Data primer yang diolah

Berikut ringkasan nilai rata-rata gain skor dari masing-masing kelompok dilihat dari hasil pre test-post test.

Tabel 29.

Rangkuman Gain Skor Pre Test-Post Test Mean Kelompok Kontrol

Kelompok N Mean

Pre Test Kontrol 29 1,83

Post Test Kontrol 29 5,775

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel di atas, nilai rata-rata gain skor kelas eksperimen mengalami peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Dari kelompok

63

eksperimen memiliki peningkatan sebesar 4,202, sedangkan untuk kelompok kontrol sebesar 3,945.

E. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh metode simulasi terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD Bakalan, tahun ajaran 2014/2015. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni dengan 3 kali pertemuan dengan meteri yang sama sesuai dengan standar kompotensi dan kompetensi dasar. Peneliti terlebih dahulu menberikan pre test untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Kemudian setelah proses pembelajaran dilakukan peneliti memberi post test untuk mengetahui hasil belajar IPS.

Berdasarkan data yang diperoleh, adapun rerata skor pre test kelompok eksperimen yang diperoleh adalah 5,07 masuk dalam kategori sedang, sedangkan rerata pada kelompok pre test kontrol 4,86 masuk dalam kategori sedang. Hal tersebut membuktikan pengetahuan awal sebelum dilakukan proses pembelajaran tidak ada perbedaan.

Setelah mendapatkan hasil tersebut, kemudian kelas VA dijadikan sebagai kelas eksperimen yang dalam pembelajaran IPS menggunakan metode simulasi dan membentuk 3 kelompok besar, masing-masing kelompok terdiri 9-10 siswa. Wina Sanjaya (2006: 159) menjelaskan bahwa sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau

64

keterampilan tertentu. Kelas VB sebagai kelas kontrol yang mendapatkan pembelajaran secara konvensional(ceramah).

Setelah dilakukan proses pada masing-masing kelompok, rerata gain skor post test kelompok eksperimen adalah 6,482 masuk dalam kategori sedang. Sedangkan pada kelompok kontrol, rerata gain skor post test adalah 5,775 termasuk dalam kategori rendah. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif terhadap hasil belajar IPS. Ahman Susanto (2014: 1) menjelaskan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku yang berupa pengetahuan atau pemahaman, keterampilan dan sikap yang diperoleh peserta didik selama berlangsungnya proses pembelajaran. Hasil belajar IPS adalah untuk mengetahui ketercapaan tujuan dalam proses pembelajaran serta guru bisa mendapatkan informasi tentang sejauh mana kemajuan peserta didik dan pengaruh metode pembelajaran yang diterapkan.

Menggunakan metode simulasi membuktikan dapat melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran sehingga siswa mendapatkan pengalaman untuk bermain simulasi menurut peran yang telah ditentukan dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Dengan demikian siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja melainkan sebagai subjek yang aktif melakukan peran yang di bahas dalam proses pembelajaran. Dengan kegiatan yang melibatkan siswa secara langsung dapat berpengaruh

65

positif terhadap hasil belajar sehingga siswa lebih memahami pelajaran dan bisa membekas dalam memori siswa.

Dari data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa hasil pelaksanaan metode simulasi di kelas V SD Bakalan Yogyakarta memiliki pengaruh yang positif terhadap hasil belajar IPS.

Dokumen terkait