• Tidak ada hasil yang ditemukan

KUISIONER PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA

2.7. Pengolahan Data 1 Uji Validitas

2.7.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas (keandalan) adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat ukur didalam mengukur gejala yang sama (Umar, 2003).

2 b 11 2 t k r 1 ...(2) k 1            

2

2 2 X X n ...(3) n  

Kuesioner reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara berulang- ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas data kuesioner dilakukan dengan menggunakan perhitungan metode Cronbach’s Alpha dengan rumus :

Dimana :

11

r = Reliabilitas instrumen k = Banyak butir pertanyaan

2 t

 = Jumlah ragam total

2 b

= Jumlah ragam butir Rumus untuk mencari nilai ragam adalah :

Dimana : Ragam

Jumlah contoh (responden) Nilai skor yang dipilih

Pengujian reliabilitas diolah dengan menggunakan software SPSS versi 17. Uji reliabilitas dilakukan terhadap 30 responden dimana reliabilitas variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60.

2.8. Penelitian Terdahulu

Widia (2009) dalam penelitian yang berjudul Analisis Proses Pengambilan Keputusan dan Faktor-Faktor Tabungan Danamon Lebih yang Dipentingkan Nasabah (Studi Kasus Nasabah yang Memiliki Danamon Lebih Cabang Warung Jambu). Tujuan dari penelitian tersebut adalah 1) Bagaimana karakteristik nasabah

Danamon Lebih Cabang Warung Jambu, 2) Bagaimana proses pengambilan keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan Danamon Lebih, 3) Faktor- faktor tabungan Danamon Lebih apa saja yang dipentingkan nasabah. Alat analisis yang digunakan adalah Uji Validitas, Reliabilitas, Analisis Deskriptif Aanalisis Faktor. Hasil dari analisi faktor terbentuk empat faktor yang paling dipentingkan oleh nasabah yaitu 1) cepat tanggap terhadap keluhan (0.852), 2) fasilitas produk tabungan (0.804), 3) bunga yang diperoleh (0.828), 4) kredibilitas bank (0.723).

Wahyuni (2006) dalam penelitian yang berjudul Preferensi Nasabah Pegadadaian Syariah (studi kasus Pegadaian Unit Layanan Syariah dijalan Dewi Sartika Jakarta). Tujuan dari penelitian tersebut adalah 1) Melakukan pemetaan pola dan preferensi nasabah atas layanan pegadaian syariah untuk melihat potensi pengembangannya kedepan, 2) Mempelajari karakteristik perilaku dari kelompok masyarakat pengguna pegadaian syariah dan pegadaian konvensional sebagai dasar penetapan strategi sosialisasi dan untuk pengembangan pegadaian syariah. Data yang diperoleh diuji menggunakan SPSS versi 10 dengan model regresi logistik. Membagi dua variable yakni rasional-emosional dengan lima indicator variable yairu keyakinan terhadap prinsip bunga bank, jarak, pricing, kualitas pelayanan dan tujuan penggunaan dana. Kategori kedua adalah factor demografi yang terdiri dari jenis kelamin,usia, pendidikan, pekerjaan, agama, pendapatan. Setelah diuji hasil regresi menunjukan keyakinan agama menjadi faktor utama responden memilih pegadaian syariah bersama dengan variable kualitas pelayanan dan tujuan penggunaan dana. Sedangkan faktor demografi hanya gender yang signifikan secara statistik, artinya nasabah perempuan memiliki kecenderungan untuk menggunakan jasa pegadaian syariah.

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Kerangka pemikiran meupakan sintesa tentang hubungan antar peubah yang disusun dari berbagai teori yang dideskripsikan. Berdasarkan teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dinalisis secara kritis dan sistematis untuk menghasilkan sintesa hubungan antar peubah yang diteliti dan selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.

Kerangka berpikir yang diterapkan pada penelitian ini diawali dengan mengetahui visi dan misi Perum Pegadaian yang akan dicapai. Kemudian mengetahui salah satu produk Perum Pegadaian. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk pelayanan produk pegadaian yang ditawarkan oleh Perum Pegadaian kepada nasabah. Salah satu produk yang akan dianalisis adalah produk Kredit Cepat Aman Pegadaian karena menurut perkembangannya Kredit Cepat Aman Pegadaian memiliki nasabah yang cukup banyak dibandingkan dengan produk lain yang dimiliki oleh Perum Pegadaian.

Karakteristik Perum Pegadaian sangat beragam, oleh karena itu sangat penting bagi pihak Perum Pegadaian untuk mengetahui bagaimana karakteristik dari konsumen tersebut agar perusahaan mendapatkan informasi yang akurat tentang konsumen. Proses pengambilan keputusan pembelian meliputi pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Proses ini biasanya dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti faktor lingkungan, perbedaan individu, dan proses psikologis. Untuk menelaah karakteristik konsumen dan proses pengambilan keputusan pembelian dilakukan dengan cara analisis deskriptif dengan cara mentransformasikan data- data yang diperoleh dari jawaban responden ke dalam bentuk yang mudah untuk dimengerti.

Nasabah memiliki penilaian tersendiri terhadap atribut-atribut Kredit Cepat Aman Pegadaian. Dalam menganalisis faktor-faktor Kredit Cepat Aman Pegadaian yang dipentingkan nasabah digunakan analisis multivariate yaitu analisis faktor. Dengan demikian perusahaan dapat menentukan langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk meraih, meningatkan maupun mempertahankan pangsa pasarnya melalui studi ini. Secara ringkas, kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat dalam Gambar 4.

Gambar 4. Kerangka pemikiran penelitian Perum Pegadaian

(Visi, Misi dan Tujuan Perusahan)

Studi perilaku konsumen

Karakteristik konsumen

Produk yang ditawarkan Perum Pegadaian

Proses pengambilan keputusan

Analisis Deskriptif Analisis Faktor

Faktor-faktor yang dipentingkan nasabah Perum Pegadaian

Pengembangan produk Kredit Cepat Aman Pegadaian

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Perum Pegadain Juanda Bogor yang berlokasi di Jl. Juanda No. 2 Bogor. Pemilihan tempat dilakukan secara sengaja dengan alasan nasabah Perum Pegadaian Cabang Juanda Bogor mempunyai nasabah yang cukup banyak dan memiliki letak yang strategis serta konsep yang khas. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Juli 2011.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini jenis data yang akan digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi, pemberian kuesioner serta wawancara dengan nasabah dan wawancara Pimpinan Perum Pegadaian Juanda Cabang Bogor. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan sebelumnya oleh pihak lain, data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan dengan mengumpulkan dan mempelajari buku-buku, majalah, internet, jurnal, dan dokumen yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

3.4. Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah judgment sampling. Metode ini termasuk ke dalam pengambilan sampel non- probabilitas atau non-acak. Pengambilan sampel dilakukan secara sengaja dan berdasarkan pertimbangan tertentu terhadap elemen populasi yang dipilih sebagai sampel. Anggota populasi yang dipilih ditentukan berdasarkan persyaratan tertentu sehingga tidak ada peluang bagi anggota populasi yang lain untuk menjadi sampel bila diluar persyaratan (Istijanto, 2005). Responden adalah nasabah yang berusia 17 tahun ke atas dan pernah menggunakan produk Kredit Cepat Aman Pegadaian. Penentuan jumlah responden didasarkan pada pendapan Slovin dengan Rumus :

N

N = ……… (4)

Keterangan :

N = Jumlah populasi nasabah Perum Pegadaian Juanda Bogor (periode bulan januari – april 2011)

n = Ukuran sampel (responden)

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian yang masih bisa ditolerir sebesar 10%

= = = = 100

Berdasarkan rumus penentuan jumlah sampel, jumlah responden yang dijadikan sampel adalah 100 responden. Jumlah ini dianggap dapat mewakili perilaku para nasabah.

3.5. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat penelitian berupa kuesioner dan wawancara. Kuesioner diberikan kepada nasabah Perum Pegadaian Juanda Cabang Bogor yang sudah pernah menggunakan produk Kredit Cepat Aman Pegadaian. Sebelum kuesioner di distribusikan kepada responden, pretesting dilakukan untuk menguji kuesioner yang telah disusun kepada sejumlah kecil sampel dari responden. Jumlah sampel responden dipilih berjumlah 30 orang sesuai dengan target populasi yang dituju. Pada pretesting dilakukan uji reliabilitas dan validitas terhadap 19 variabel dengan menggunakan software SPSS versi 17.

Pengujian validitas diolah dengan menggunakan Software Statistical Package For Social Science (SPSS) versi 17. Uji Validitas dilakukan terhadap 30 responden dimana bila diperoleh r hitung lebih besar dari r tabel yang ditentukan yaitu sebesar 0, 361 maka kuesioner dinyatakan valid dan dapat digunakan. Dalam penelitian ini hasil uji validitas terhadap 30 responden nasabah Produk Kredit Cepat Aman Pegadaian dikatakan valid karena r hitung semua variabel lebih dari 0,361. Hasil Pengujian validitas kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 2. N 1+N (e)2 10231 1+10231(0,1)2 99,032 n

Pengujian reliabilitas diolah dengan menggunakan Software Statistical Package For Social Science (SPSS) versi 17. Uji reliabilitas dilakukan terhadap 30 responden dimana reliabilitas variabel dikatakan baik apabila memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60. Hasil uji reliabilitas pada penelitian ini dikatakan reliable dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.827. Hasil pengujian Reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 3.

Wawancara dilakukan dengan pimpinan Perum Pegadaian Juanda Cabang Bogor dan beberapa nasabah . Pengumpulan data melalui studi literatur dilakukan berdasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu juga melalui buku, artikel yang terkait dari majalah dan koran, dan situs website.

3.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan bantuan program Software Microsoft Excel 2007 dan Statistical Package For the Social Science (SPSS) versi 17. Software SPSS versi 17 merupakan program khusus untuk menangani masalah pengolahan data statistik yang berfungsi untuk mendistribusikan informasi hasil pengolahan data. Dalam penelitian ini Software SPSS versi 17 digunakan untuk mengolah data dari analisis faktor.

3.6.1 Analisis Deskriptif

Untuk mengetahui karakteristik umum konsumen dan mengetahui proses pengambilan keputusan pembelian nasabah Perum Pegadaian Cabang Juanda Bogor digunakan analisis deskriptif melalui perhitungan persentase jawaban responden dalam bentuk tabulasi sederhana. Analisis deskriptif bertujuan untuk menguraikan tentang karakteristik dari keadaan serta mencoba untuk mencari uraian menyeluruh dan teliti dari suatu keadaan. Menurut Afiana (2006) analisis deskriptif dapat dirumuskan sebagai berikut :

Dimana :

Jumlah responden yang memilih kategori tertentu Total jawaban

3.6.2 Analisis Faktor

Analisis faktor digunakan untuk mengetahui faktor-faktor Kredit Cepat Aman Pegadaian yang lebih dipentingkan nasabah. Pengolahan analisis faktor ini dibantu dengan program SPSS versi 17 for windows. Secara matematis analisis faktor menyerupai analisis regresi berganda dalam hal adanya kombinasi linear yang diperlihatkan setiap variable pada faktor-faktor yang mendasarinya. Perbedaannya adalah dalam analisis regresi berganda dikenal dengan adanya dependent variabel (variabel tak bebas) dan independent variable (variabel bebas) dimana analisis faktor adalah tehnik yang yang mencoba untuk membagi suatu variabel menjadi beberapa kelompok atau untuk member arti pada sekelompok variable.

Menurut Wibisono dalam Widia (2009), ada beberapa teknik analisis interdependensi variabel yang dapat dimasukkan dalam analisis faktor, yaitu : 1. Analisis komponen utama (Principle Component Analysis)

Merupakan teknik reduksi data yang bertujuan untuk membentuk suatu kombinasi linear dari variabel awal dengan memperhitungkan sebanyak mungkin jumlah variasi variabel awal yang mungkin.

2. Analisis faktor umum (Common Factor Analysis)

Merupakan model faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi sejumlah dimensi dalam data (faktor) yang tidak mudah untuk dikenali.

Prinsip kerja analisis faktor adalah dari n variabel yang diamati dimana beberapa variabel mempunyai korelasi maka dapat dikatakan bahwa variabel tersebut memiliki p faktor umum (common factor) yang mendasari korelasi antar variabel dan juga m faktor unik (unique factor) yang membedakan tiap variabel. Faktor umum dilambangkan dengan F1, F2, F3,

faktor yang digunakan untuk setiap variabel independen X1 adalah sebagai

berikut:

Dimana :

Xi = variabel independen ke-i Fj = faktor kesamaan ke-j Ui = faktor unik ke-i

Aij = koefisien faktor kesamaan Bi = koefisien faktor unik

Menurut Santoso (2002), proses dasar dari analisis faktor adalah sebagai berikut :

1. Menentukan variabel apa saja yang akan dianalisis

2. Menguji variabel-variabel yang akan ditentukan, dengan menggunakan metode Barlett test of sphericity. Untuk menguji kesesuaian pemakaian analisis faktor, digunakan metode Kaiser-Meyer-Olkin (KMO). KMO merupakan indeks pembanding jarak antara koefisien korelasi dengan koefisien korelasi parsialnya secara keseluruhan. Nilai KMO ynag kecil menunjukan bahwa analisis factor bukan merupakan pilihannya yang tepat. Untuk dapat dilakukan analisis factor, nilai KMO dianggap cukup apabila nilai KMO ≥ 0,5.

3. Melakukan proses inti dari analisis faktor, yaitu factoring, atau menurunkan satu atau lebih faktor dari variabel-variabel yang telah lolos pada uji variabel sebelumnya.

4. Melakukan proses factor rotation atau rotasi pada faktor yang telah terbentuk. Tujuan rotasi ini adalah untuk memperjelas variabel yang masuk ke dalam faktor tertentu.

5. Interpretasi atas faktor yang terbentuk, khususnya memberi nama atas faktor yang terbentuk tersebut yang dianggap bisa mewakili variabel- variabel anggota faktor tersebut.

6. Bobot faktor. Bobot faktor adalah ukuran yang menyatakan representasi suatu variabel oleh masing-masing faktor.

Hasil utama dari analisis faktor dalam penelitian ini adalah nilai communality Semakin tinggi nilai communality, maka variabel tersebut semakin dipentingkan oleh konsumen.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.

Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perum Pegadaian

Perum pegadaian sebagai perusahaan yang memberikan pinjaman uang dengan jaminan barang-barang bergerak telah lama dikenal di Indonesia yaitu sejak masa VOC (± tahun 1746). Hingga kini, Pegadaian telah mengalami lima periode periode pemerintahan yaitu:

1. Periode VOC (1746- 1811)

2. Periode Penjajahan Inggris (1811- 1816) 3. Periode Penjajahan Belanda (1816-1942) 4. Periode Penjajahan Jepang (1942- 1945) 5. Periode Kemerdekaan

Sejarah Pegadaian dimulai pada abad XVIII ketika Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) suatu maskapai perdagangan dari Belanda datang ke Indonesia dengan tujuan berdagang. Dalam memperlancar kegiatan perekonomiannya VOC mendirikan Bank van Leening yaitu Lembaga keuangan kredit yang memberikan kredit dengan system gadai. Bank van Leening didirikan Belanda di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746 berdasarkan keputusan Gubernur Jenderal Van Imhoff.

Pada Tahun 1800 setelah VOC dibubarkan, Indonesia berada di bawah kekuasaan pemerintah Belanda. Pemerintah Belanda melalui Gubernur Jenderal Daendels mengeluarkan peraturan yang merinci jenis barang yang dapat digadaikan seperti emas, perak, kain dan sebagian perabot rumah tangga, yang dapat disimpan dalam waktu yang relative singkat.

Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan atas Indonesia dari tangan Belanda (1811-1816), Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles (1811) memutuskan untuk membubarkan Bank Van leenning dan mengeluaran

peraturan yang menyatakan bahwa setiap orang boleh mendirikan usaha gadai dengan izin dari pemerintah daerah setempat. Dari penjualan lisensi ini pemerintah memperoleh tambahan pendapatan.

Ketika Belanda kembali berkuasa di Indonesia (1816), pemerintah Belanda melihat bahwa pegadaian yang didirikan pada masa kekuasaan Inggris banyak merugikan masyarakat, pemegang hak banyak melakukan penyelewengan, mengeruk keuntungan unutk diri sendiri dengan menetapkan bunga pinjaman sewenang-enang. Berdasarkan penelitian oleh lembaga penelitian yang dipimpin oleh Wolf van Westerrode pada tahun 1900 didsarkan agar sebaiknya kegiatan pegadaian sebaiknya ditangani oleh pemerintah sehingga dapat memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat peminjam. Berdasarkan hasil penelitian tersebut pemerintah mengeluarkan Staatsblad No 131 tanggal 12 Maret 1901 yang pada prinsipnya mengatur bahwa pendirian pegadaian merupakan monopoli dan karena itu hanya bisa dijalankan oleh pemerintah. Berdasarkan undang- undang ini maka didirikanlah pegadaian negara pertama di kota Sukabumi (Jawa Barat) pada tanggal 1 april 1901. Selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian.

Sejak awal kemerdekaan, pegadaian dikelola oleh Pemerintah da sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai perusahaan Negara (PN) sejak 1Januari 1961, kemudian berdasarkan PP.No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN) dan berdasarkan Peraturan Pemerintah NO.10/1990 (yang diperbaharui dengan Peraturan Pemerintah No.103/2000) berubah lagi menjadi Perisahaan Umum (PERUM) hingga sekaran. Dengan landasan hokum ini diharapkan Pegadaian lebih mampu mengembangkan usahanya selaku perusahaan Negara dengan status Badan Hukum Milik Negara (BUMN) dan merupakan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) untuk mencari keuntungan tanpa harus meninggalkan misis utamanya yaitu:

a. Turut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijakan program Pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya melalui penyaluran uang pinjaman atas dasar hokum gadai.

b. Pencegahan preaktek ijon, pegadaian gelap, riba dan pinjaman atas dasar hukum gadai dan pinjaman tidak wajar lainnya.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan a. Visi Perum Pegadaian

Pada tahun 2013 Pegadaian menjadi “champion”dalam

pembiayaan mikro dan kecil berbasis gadai dan fiducia bagi masyarakat menengah ke bawah.

b.Misi Perum Pegadaian

1. Membantu program pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya golongan menengah kebawah dengan memberikan solusi keuangan yang terbaik melalui penyaluran pinjaman skala mikro, kecil dan menengah atas dassr hokum gadai dan fidusia.

2. Memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten. 3. Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya.

4.1.3 Budaya Organisasi

Budaya perusahaan diaktualisasikan dalam bentuk simbol atau maskot si “INTAN” yang memiliki makna:

a. Inovatif: Penuh Gagasan (kreatif), Aktif, menyukai tantangan. b. Nilai Moral Tinggi: Taqwa, Jujur, Berbudi Luhur, Loyal c. Terampil: Menguasai Pekerjaan, Tanggap, Cepat, dan Akurat d. Adil Layanan: Sopan, Ramah, Berkepribadian, Simpatik

e. Nuansa Citra: Berorientasi Bisnis, Mengutamakan Kepuasan Pelanggan untuk selalu berusaha mengembangkan diri

4.1.4 Struktur Organisasi Perum Pegadaian

Organisasi merupakan alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Oleh karena itu organisasi harus pasti dan fleksibel. Kemajuan dan keberhasilan suatu perusahaan merupakan perwujudan dari organisasi itu sendiri yang didukung oleh para pegawai dan pimpinan perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi yang tepat masing- masing bagian mengetahui dengan jelas wewenang dan tanggung jawabnya. Dengan adanya pembagian tugas dan wewenang yang baik maka setiap pekerjaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Adapun struktur organisasi Perum Pegadaian Juanda Bogor adalah sebagai berikut:

Gambar 5. Struktur organisasi Perum Pegadaian Juanda Cabang Bogor

4.2. Produk Pegadaian

Pegadaian dalam melayani masyarakat menawarkan beberapa produk yang terbagi menjadi dua jenis produk yaitu bisnis inti dan bisnis non inti. Bisnis inti yaitu dimana suatu produk pegadaian yang menyumbangkan 80 persen dari laba perusahaan yang dimiliki saat ini, sedangkan bisnis non inti

Pemimpin Cabang Manager Operasional Usaha Gadai Manager Operasional Usaha Lain Fungsional Fungsional Fungsional Fungsional Pengelola UPC

yaitu produk pegadaian yang tidak terlalu banyak menyumbangkan laba, namun dapat membantu untuk kenaikan laba perusahaan. Bisnis inti pegadaian yaitu:

a. Kredit Cepat Aman (KCA)

Kredit Cepat Aman adalah pinjaman berdasarkan hukum gadai dengan prosedur pelayanan yang mudah, aman dan cepat. Barang jaminan yang menjadi agunan meliputi perhiasana, emas/ permata, kendaraan bermotor (mobil, sepeda motor), elektronik. Kredit yang diberikan mulai dari Rp 20.000 s.d Rp 200.000.000 dengan pengenaan jasa maksimum 8% per 4 bulan. Jangka waktu kredit maksimal 4 bulan tetapi dapat diperpanjang dengan cara mengangsur ataupun mengulang gadai dan dapat dilunasi sewaktu-waktu dengan perhitungan bunga proposional selama masa pinjaman.

Sedangkan Bisnis non inti yang dimiliki pegadaian terdiri dari beberapa produk yaitu:

a. Jasa Taksiran

Bentuk layanan kepada masyarakat untuk mengetahui karatase serta kualitas harta perhiasan, baik untuk keperluan investasi atau keperluan bisnis. Dengan biaya yang relatif ringan masyarakat dapat mengetahui tentang kualitas dan karatase suatu barang miliknya setelah lebih dulu diperiksa dan ditaksir oleh juru taksirberpengalaman.

b. Jasa Titipan

Bentuk layanan kepada masyarakat yang ingin menitipkan barang berharga yang dimilikinya (emas, berlian, surat berharga, kendaraan) c. Kredit Tunda Jual Gabah (KTJG)

Memberikan pinjaman dana cepat kepada petani pada saat panen raya dengan jaminan gabah kering giling untuk digunakan menutup biaya hidup dan modal budidaya. Dengan penyediaan modal dan budidaya yang cukup dan bunga yang murahdiharapkan para petani dapat memperoleh modal lebih cepat untuk usaha pertanian pada periode musim tanam berikutnya.

d. Persewaan Gedung

Bentuk layanan yang diberikan kepada masyarakat berupa persewaan gedung pertemuan untuk melakukan kegiatan acara pernikahan, reuni, meeting seminar dan lain-lain. Gedung dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai dengan harga sewa yang relative terjangkau.

e. Rahn

Melayani skim pinjaman untuk memenuhi kebutuhan dana dengan system gadai sesuai syariah.

f. Kredit Angsuran dengan Sistem fiducia (KREASI)

Kredit angsuran tiap bulan dengan system fidusia yang diberikan kepada usaha mikro kecil dan menengah untuk mengembangan usahanya. g. Kredit Angsuran dengan Sistem Gadai (KRASIDA)

Kredit angsuran tiap bulan dengan system gadai yang diberikan kepada usaha mikro dan menengah untuk mengembangkan usaha.

h. Kredit Usaha Rumah Tangga (KRISTA)

Kredit yang diberikan kepada wanita wira usaha untuk mengembangkan usahanya yang tergabung dalam kelompok dengan system tanggung renteng.

i. Kredit Perumahan Rakyat (KREMADA)

Pinjaman yang diberikan oleh pegadaian kepada masyarakat berpenghasilan rendah yang tergabung dalam kelompok.

j. Pegadaian Investasi

Pinjaman atas dasar hokum gadai dalam jangka waktu tertentu yang diberikan kepada nasabah dengan jaminan berbentuk saham yang tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

k. Ar Rahn untuk Usaha Mikro

Melayani skim pinjaman berprinsip syariah bagi para pengusaha mikro dan kecil untuk keperluan pengembangan usaha melalui system pengambilan secara angsuran.

l. Kiriman Uang Cara Cepat Aman (KUCICA)

Bentuk pelayanan kepada masyaraat unuk pengiriman uang di atau ke dalam dan luar negeri. Layanan kirim uang ini bekerjasama dengan Western Union.

m. Pegadaian MULIA

Memfasilitasi penjualan logam mulia oleh Pegadaian kepada masyarakat secara tunai dan atau secara angsuran dengan proses cepat dan dalam jangka waktu yang fleksibel.

n. Kredit Aneka Guna untuk Umum (KAGUM)

Layanan pemberian pinjaman bagi pegawai/pegawai suatu instansi atau lembaga yang berpenghasilan tetap dengan system fidusia, diangsur bulanan.

o. Murabahah untuk Kepemilikan Kendaraan Bermotor

Pemberian pinjaman guna kepemilikan kendaraan bermotor kepada para pegawai tetap pada suatu instansi atau perusahaan tertentu atas dasar besarnya pengahasilan atau gaji dengan pola perikatan jaminan system fiducia atas objek, surat kuasa pemotongan gaji amanah tersebut. Skim pemberian pinjaman ini menerapkan system syariah dengan akad murabahah.

4.3. Karakteristik Nasabah

Karakteristik nasabah perlu diketahui untuk melakukan segmentasi dan mengetahui kebutuhan dan keinginan mereka. Sehingga dalam menerapkan strategi untuk meningkatkan kepuasan nasabah pun lebih mudah. Karakteristik yang dilihat oleh peneliti pada penelitian ini adalah karakteristik demografi, dimana faktor demografi nasabah akan berpengaruh pada keputusan nasabah akan berpengaruh pada keputusan nasabah dalam bertransaksi dengan Perum Pegadaian. Analisis Demografi responden diperlukan untuk mengetahui sifat dan komposisi pasar yang didasarkan pada usia, pendidikan, dan pendapatan (Engel et al. 1994). Peneliti ini melibatkan

responden yang berjumlah 100 orang, yaitu nasabah Perum Pegadaian Juanda

Dokumen terkait