• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2. Hasil Penelitian

4.2.3.3. Uji Signifikansi Parsial (t-Test)

Uji t bertujuan untuk mengetahui seberapa besarnya pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan hipotesis dan

ketentuan sebagai berikut:

Hipotesis:

Ho : Tidak terdapat pengaruh variabel-variabel independen sebelum dan sesudah

stock split terhadap variabel dependen sebelum dan sesudah stock split.

Ha : Terdapat pengaruh variabel-variabel independen sebelum dan sesudah stock

split terhadap variabel dependen sebelum dan sesudah stock split.

Kriteria :

1. Jika probabilitas value < 0.05 maka Ho ditolak.

2. Jika probabilitas value > 0.05 maka Ho diterima

Jika Ho ditolak artinya variabel independen secara parsial berpengaruh

terhadap variabel dependen. Hasil uji t dalam penelitian ini dibedakan menjadi Uji

4.2.3.3.1. Uji t Pada Masa Sebelum Stock Split

Uji t pada masa sebelum stock split , yaitu periode H-6 sampai dengan

H-1, digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi harga saham sebelum stock

split, volume perdagangan sebelum stock split, return saham sebelum stock split

secara parsial terhadap bid ask spread sebelum stock split. Hasil Uji t pada masa

sebelum stock split dapat dilihat pada Tabel 4.16 sebagai berikut.

Tabel 4. 16

Hasil Uji t Sebelum Stock Split Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -.497 .937 -.531 .597 Ln_Harga -.351 .066 -.552 -5.350 .000 Ln_Volume -.046 .037 -.128 -1.240 .219 Ln_Return .176 .075 .233 2.361 .021 a. Dependent Variable: Ln_Spread

Sumber : Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)

Uji t dengan melihat nilai signifikansi masing-masing variabel independen

adalah sebagai berikut :

1. Hasil pengujian harga saham sebelum stock split terhadap bid ask spread

sebelum stock split, menunjukkan sig t 0.000 < α (α=0,05), dengan demikian Ho ditolak. Artinya, secara parsial harga saham berpengaruh signifikan terhadap bid

ask spread pada masa sebelum stock split pada taraf uji signifikansi 0,05.

2. Pengujian perubahan volume perdagangan sebelum stock split terhadap bid

dapat disimpulakan Ho diterima dan Ha ditolak. Maka dapat disimpulkan secara

parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara volume perdagangan

sebelum stock split saham terhadap bid ask spread sebelum stock split pada taraf

uji signifikansi 0,05.

3. Pengujian return saham sebelum stock split terhadap bid ask spread sebelum

stock split menunjukkan sign t 0.021 < α (α=0,05), dengan demikian Ho diterima. Artinya, secara parsial return saham sebelum stock split berpengaruh signifikan

terhadap bid ask spread sebelum stock split pada taraf uji signifikansi 0,05.

Berdasarkan hasil output uji signifikansi parsial pada masa sebelum stock

split maka persamaan regresi adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Y = - 0.497 - 0.351X1 - 0.046X2 + 0.176X3

Keterangan :

1. Konstanta - 0.497 menunjukkan bahwa bid ask spread sebelum stock split

akan bernilai -0.497 jika semua variabel independen dianggap kostan.

2. Koefisien regresi harga saham sebelum stock split sebesar - 0.351

menunjukkan bahwa setiap peningkatan harga saham akan mengakibatkan bid ask

spread sebelum stock split mengalami penurunan sebesar - 0.351.

3. Koefisien regresi volume perdagangan sebelum stock split sebesar - 0.046

menunjukkan bahwa setiap peningkatan volume perdagangan sebelum stock split

akan mengakibatkan bid ask spread sebelum stock split mengalami penurunan

4. Koefisien regresi return saham sebelum stock split sebesar 0.176

menunjukkan bahwa setiap peningkatan return saham sebelum stock split akan

mengakibatkan bid ask spread sebelum stock split mengalami peningkatan sebesar

0.176.

4.2.3.3.2.Uji t Pada Masa Sesudah Stock Split

Uji t pada masa sesudah stock split , yaitu periode H-6 sampai dengan

H-1, digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi harga saham sesudah stock

split, volume perdagangan sesudah stock split, return saham sesudah stock split

secara parsial terhadap bid ask spread sesudah stock split. Hasil Uji t pada masa

sesudah stock split dapat dilihat pada Tabel 4.17 sebagai berikut.

Tabel 4. 17

Hasil Uji t Sesudah Stock Split Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -2.622 .556 -4.718 .000 Ln_Harga -.276 .050 -.596 -5.541 .000 Ln_Volume -.010 .027 -.040 -.373 .711 Ln_Return -.074 .055 -.143 -1.356 .181 a. Dependent Variable: Ln_Spread

Uji t dengan melihat nilai signifikansi masing-masing variabel independen

adalah sebagai berikut :

1. Hasil pengujian harga saham sesudah stock split terhadap bid ask spread

sesudah stock split, menunjukkan sig t 0.000 < α (α=0,05), sehingga Ho ditolak. Dengan demikian, secara parsial harga saham sesudah stock split berpengaruh

signifikan terhadap bid ask spread sesudah stock split pada taraf uji signifikansi

0,05.

2. Pengujian volume perdagangan sesudah stock split terhadap bid ask spread

sesudah stock split, menunjukkan sig t 0.711 > α (α=0,05), sehingga dapat disimpulakan Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian secara parsial tidak

terdapat pengaruh yang signifikan antara volume perdagangan sesudah stock split

terhadap bid ask spread sesudah stock split pada taraf uji signifikansi 0,05.

3. Pengujian return saham sesudah stock split terhadap bid ask spread sesudah

stock split menunjukkan sign t 0.181 > α (α=0,05), dengan demikian Ho ditolak. Artinya, secara parsial return saham sesudah stock split tidak berpengaruh

signifikan terhadap bid ask spread sesudah stock split pada taraf uji signifikansi

0,05.

Berdasarkan hasil output uji signifikansi parsial pada masa sesudah stock

split maka persamaan regresi adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Keterangan :

1. Konstanta -2.622 menunjukkan bahwa bid ask spread sesudah stock split akan

bernilai -2.622 jika semua variabel independen dianggap kostan.

2. Koefisien regresi harga saham sesudah stock split sebesar -0.276 menunjukkan

bahwa setiap peningkatan harga saham sesudah stock split akan mengakibatkan

bid ask spread sesudah stock split mengalami penurunan sebesar - 0.276.

3. Koefisien regresi volume perdagangan sesudah stock split sebesar -0.010

menunjukkan bahwa setiap peningkatan volume perdagangan sesudah stock split

akan mengakibatkan bid ask spread sesudah stock split mengalami penurunan

sebesar -0.010.

4. Koefisien regresi return saham sesudah stock split sebesar -0.074

menunjukkan bahwa setiap peningkatan return saham sesudah stock split akan

mengakibatkan bid ask spread sesudah stock split mengalami penurunan sebesar

-0.074.

Dokumen terkait