• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN A.Jenis penelitian

B. Analisis Data

3. Uji Statitstik

a. Uji Test (Uji Parsial)

Uji T ini dilakukan uji regresi. Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikan variabel independen mempengaruhi variabel deppenden secara indovidu atau sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara parsialatau individu, dengan uji t statistik untuk masing-masing variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono, 2006: 89). Jika besarnya nilai signifikanya lebih kecil dari

73

0,05 atau 5 % maka secara individu variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Tabel 4.9 Uji T (Uji Parsial)

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 7.328 9.048 .810 .422

ETIKA KERJA ISLAM .373 .143 .317 2.600 .013

KECERDASAN

EMOSIONAL .152 .331 .061 .457 .650

KECERDASAN

SPIRITUAL 1.446 .311 .545 4.646 .000

a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN

Sumber: data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel di atas hasil pengolahan uji Test didapatkan nilai t hitung secara berurutan untuk variabel etika kerja Islam 2,600, kecerdasan emosional 0,457, kecerdasan spiritualnya 4,646. Dengan tingkat signifikansi secara berurutan untuk variabel etika kerja Islam 0,013, variabel kecerdasan emosional 0,650, variabel kecerdasan spiritualnya 0,000. Dimana untuk variabel kecerdasan emosional mempunyai nilai signifikansi > 0,05.

Sehingga memberikan kesimpulan bahwa variabel kecerdasan emosional secara parsial atau sendiri-sendiri tidak mempengaruhi secara langsung dan tidak signifkan terhadap variabel kinerja karyawan. Sehingga

74

hipotesis 2 ditolak. Sedangkan untuk variabel etika kerja Islam dan kecerdasan spiritual memiliki nilai signifikansi <0,05 yakni 0,0013 dan 0,00 sehingga memberikan keputusan bahwa variabel etika kerja Islam dan kecerdasan spiritual mempengaruhi variabel dependen yakni kinerja karyawan atau dengan kata lain hipotesis 1 dan 3 diterima.

Kemudian pada tabel diatas menunjukan bahwa nilai konstanta sebesar 7,328 sedangkan secara berurutan untuk nilai koefisien variabel etika kerja Islam sebesar 0,373, variabel kecerdasan emosional 0,153, variabel kecerdasan spiritual 1,466. Sehingga didapat persamaan regresi sebagai berikut:

Kinerja = 7,328 + 0,373 etika kerja Islam + 0,152 kecerdasan emosional -1,466 +0,05

Arti dari model persamaan diatas adalah:

1) α = 7,328

nilai konstanta α sebesar 7,328, menyatakan bahwa nilai variabel indpenden etika kerja Islam (X1), kecerdasan emosional (X2), kecerdasan spititual (X3) diasumsikan sebesar nol, maka nilia dari kinerja karyawan BNI Syariah KC Semarang mengalami kenaikan 7,328

75

koefisien regresi etika kerja Islam (X1)1 sebesar 0,373. Menyatakan bahwa setiap penambahan satu tingkat variabel etika kerja Islam akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,373 dengan asumsi nilai koefisien variabel independen lainya tetap atau sama dengan nol.

3) β2 =0,153

koefisien regresi kecerdasan emosional (X2) sebesar 0,153 menyatakan bahwa setiap penambahan atau tingkat kecerdasan emosional akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,153 dengan asumsi nilai koefisien variabel independen lainya tetap atau sama dengan nol.

4) β3 =1,466

koefisien regresi kecerdasan spiritual sebesar 1,466, menyatakan bahwa setiap penambahan atau tingkat kecerdasan spiritual akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 1,466 dengan asumsi nilai koefisien variabel independen lainya tetap atau sama dengan nol.

b. Uji F test (Uji Simultan)

Uji F test digunakan untuk mengukur seberapa jauh variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.

76

Kriteria pengambilan keputusan: jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Jika F hitung >F tabel, maka H0 ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Selain membandingkan F hitung dengan F tabel bisa melihat besarnya nilai signifikan. Apabila nilai signifikansi <0,05 maka variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Hasil uji F test dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.10 F test Uji F test (Uji Simultan)

B e

r

Berdasarkan dari nilai hasil uji F, diketahui bahwa F hitung >F tabel (25,061 > 2,82) maka dapat dikatakan signifikan atau dengan kata lain H0 ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pada

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 3032.758 3 1010.919 25.061 .000a

Residual 1734.519 43 40.338

Total 4767.277 46

a. Predictors: (Constant), ETIKA KERJA ISLAM, KECERDASAN SPIRITUAL, KECERDASAN EMOSIONAL

b. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN

77

kolom besarnya sig 0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel independen (etika kerja Islam, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual ) secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

c. Uji Determinasi (R2)

Koefisien determinasi menunjukan sejauh mana kontribusi variabel-variabel independen (etika kerja Islam, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual) terhadap variabel dependen ( kinerja karyawan). Nilai R2 dapat dilihat tabel berikut:

Tabel 4.11 Uji Determinasi (R2) Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .798a .636 .611 6.351

a. Predictors: (Constant), KECERDASAN SPIRITUAL, ETIKA KERJA ISLAM, KECERDASAN EMOSIONAL

Sumber: data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa:

1) Koefisien korelasi R2 sebesar (0,798), iniartinya bahwa ada hubungan yang kuat antara variabel independen (etika kerja

78

Islam, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual) dengan variabel dependen ( kinerja karyawan).

2) Koefisien determinasi (R2) sebesar (0,636) ini artinya bahwa kontribusi variabel independen (etika kerja Islam, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual), mempengaruhi variabel dependen ( kinerja karyawan) sebesar 63,6 % sedangkan sisanya 36,4 % dipengaruhi oleh variabel lain di luar model.

3) Koefisien adjusted R2 (Adj R2) sebesar (0,611), ini merupakan korelasi dari R2 sehingga gambarnya cukup mendekati populasi. 4. Hasil Uji Hipotesis

Berikut ini merupakan ringkasan hasil penelitian:

a. Uji hipotesis 1 (Etika Kerja Islam Terhadap Kinerja Karyawan)

Untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa variabel etika kerja Islam berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dilakukan uji t dengan hasil pengolahan data Uji t . variabel etika kerja Islam dengan nilai t Hitung etika kerja Islam (X1)1 sebesar 2,600 > t tabel 2,017. Pada tabel 4.9, variabel etika kerja Islam dengan nilai signifikansi 0,013 < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa etika kerja Islam (X1) memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan .Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima, yang menyatakan bahwa etika kerja Islam berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

79

Hasil penelitian yang mendukung penelitian yakni Prasetyo (2017) hasilnya menunjukan bahwa etika kerja Islam berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Penelitian lain yang dilakukan Desky (2014) menyatakan bahwa etika kerja Islam berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian lain yang mendukung dari Shafissalam dan Misbakhudin (2013) menyatakan bahwa etika kerja Islam berpengrau psoitif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

b. Uji hipotesis 2 ( Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan) Untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa variabel kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dilakukan uji t dengan hasil pengolahan data pada tabel Uji T test. Variabel kecerdasan emosional dengan nilai t Hitung kecerdasan emosional (X2) sebesar 0,457 < t tabel 2,017. Dan hasil pengolahan data pada tabel 4.9. variabel kecerdasan emosinal dengan nilai signifikansi 0,650 > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa kecerdasan emosional (X2) memiliki hubungan positif tetapi tidak signifikan karena t hitung kurang dari t tabel 2,017 dan lebih dari 0,05. Kecerdasan emosional tidak signifikan terhadap kinerja karyawan dapat disebabkan kecerdasan emosional kurang kuat dalam mempengaruhi kinerja karyawan di perbankan syariah. Selain itu, dapat disebabkan karena karyawan mampu menyesuaikan diri dan

80

memposisikan diri dimana masalah pribadi dan pekerjaan bisa dikontrol dengan baik.

Dengan demikian secara empiris menerima H0 dan menolak H2, yang menyatakan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan tetapi tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.

Hasil penelitian yang mendukung penelitian di atas dilakukan oleh Edwardin dalam Fitriastuti (2013: 110) memperkuat justifikasi bahwa kompetensi komunikasi, kecerdasan emosional dan budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Dan penelitian lain yang mendukung dari Waryanti (2011) menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif kecerdasan emosional terhadap kinerja karyawan.

c. Uji Hipotesis 3 ( Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan) Untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa variabel kecerdasan spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dilakukan uji t dengan hasil pengolahan data pada tabel Uji T test. Variabel kecerdasan emosional dengan nilai t Hitung kecerdasan emosional (X3) sebesar 4,646 > 2,017. Dan hasil dari pengolahan data pada tabel 4.9. variabel kecerdasan spiritual 0,000 < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

81

Dengan demikian secara empiris menolak H0 dan menerima H3, yang menyatakan bahwa kecerdasan spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Choiriyah (2013) menyatakan bahwa Kecerdasan spiritual berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja. Penelitian lain yang mendukung dari Yusmaniani dkk (2015) menyatakan bahwa kecerdasan spiritual berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Tabel Hasil Penelitian

No Variabel Hasil

1 Etika Kerja Islam Berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di perbankan syariah yang artinya bahwa H1 diterima 2 Kecerdasan

Emosional

Berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja karyawan di perbankan syariah. Yang artinya bahwa HI ditolak

3 Kecerdasan Spiritual

Berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di perbankan syariah.yang artinya bahwa H1 diterima

82 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian serta pembahasan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel etika kerja Islam berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dengan tingkat signifikansi 5%. Dengan demikian hipotesis 1 (H1) yang menyatakan bahwa etika kerja Islam berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, diterima.

2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kecerdasan emosional terhadap kinerja karyawan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dengan tingkat signifikansi 5%. Dengan demikian H2 yang menyatakan kecerdasan emosional berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja karyawan, ditolak.

3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kecerdasan spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dengan tingkat signifikansi 5%. Dengan demikian H3 yang menyatakan bahwa kecerdasan spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, diterima.

83 B. Saran

Berdasarkan dari kesimpulan dan keterlibatan penelitian, maka peneliti memeberikan saran:

1. Penelitian selanjutnya semoga dapat menambah variabel lain yang masih berhubungan dengan kinerja karyawan.

2. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menambah jumlah objek atau sampel yang digunakan, sebab semakin besar sampel akan semakin besar pula untuk memperoleh informasi mengenai variabel yang lebih baik.

3. Sebaiknya penelitian selanjutnya menambah atau mengunakan variabel moderasi yang lebih kuat pengaruhnya selain komitmen karyawan untuk memperkuat atau memperoleh hubungan antara independen terhadap variabel dependen.

84

Dokumen terkait