METODE PENELITIAN
3.7 Instrumen Penelitian
3.7.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Instrumen yang dibuat perlu diuji validitas dan reliabilitasnya sebelum diberikan kepada responden. Uji instrumen dilakukan untuk mengukur validitas dan reliabilitas agar instrumen yang dibuat tepat digunakan untuk mengukur variabel. Instrumen yang tepat akan menghasilkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Penjelasan uji validitas dan reliabilitas yang digunakan untuk menguji instrumen adalah sebagai berikut:
3.7.4.1 Uji Validitas
Arikunto (2013:211) menjelaskan “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen.” “Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur”
(Widoyoko 2015:141). Uji validitas dilakukan untuk mengukur validitas konstruk instrumen. Instrumen dapat dikatakan memiliki validitas konstruk jika instrumen
tersebut mampu digunakan unuk mengukur gejala sesuai dengan yang didefinisikan.
Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana instrumen mengukur
konsep dari suatu teori. Sugiyono (2014:172) menjelaskan “Setelah instrumen
dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur berlandaskan teori tertentu,
maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli.” Uji validitas konstruk ini di-lakukan oleh penilai ahli, yaitu Drs. Suwandi, M.Pd. Lembar validitas konstruk selengkapnya terdapat pada Lampiran 11.
Instrumen penelitian dikatakan valid apabila telah teruji dari pengalaman, yaitu melalui sebuah uji coba. Uji coba instrumen dilakukan setelah instrumen diuji secara konstruk oleh ahli. Sampel uji coba diambil di luar populasi penelitian. Uji coba instrumen dilakukan pada siswa kelas V SDN Tegalsari 1 dan SDN Tegalsari 3 yang berada di Dabin II Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal. Siswa kelas V SDN Tegalsari 1 berjumlah 37 dan SDN Tegalsari 3 berjumlah 39 siswa. Daftar nama siswa uji coba terdapat pada Lampiran 1.
Skor item pada masing-masing data hasil uji coba selanjutnya dianalisis dan dikorelasikan dengan skor total menggunakan rumus korelasi Bivariate Pearson. Penghitungan dapat dilakukan dengan bantuan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 20. Teknik pengujian Bivariate Pearson menggunakan menu analyze → correlate → bivariate. Ketentuan pengambilan keputusan mengunakan batasan rtabel dengan taraf signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Jika nilai korelasi lebih dari batasan yang ditentukan atau rhitung≥
rtabel, maka instrumen dinyatakan valid. Nilai rtabel untuk jumlah responden 76 adalah 0,227. Hasil pengujian terdapat pada Lampiran 12.
Hasil uji validitas menunjukkan bahwa angket minat baca yang terdiri dari 54 item, 42 item dinyatakan valid dan12 item lainnya tidak valid. Item yang valid mempunyai koefisien validitas antara 0,231 – 0,648. Uji validitas untuk angket koleksi buku perpustakaan menunjukkan 29 item dinyatakan valid dan 3 item lainnya tidak valid. Koefisien validitas untuk item yang valid pada angket koleksi buku perpustakaan berkisar 0,227 – 0,597. Hasil uji validitas dapat dibaca pada Tabel 3.3 berikut ini:
Tabel 3.3 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Angket Uji Coba
Variabel Indikator Sub Indikator No. Item Jumlah
Minat Baca
Kesenangan Membaca
Melaksanakan kegiatan membaca dengan rasa senang tanpa paksaan
1, 2, 3, 4, 5,
6* 6
Melaksanakan kegiatan secara aktif di kelas
7, 8, 9, 10,
11, 13 6 Membaca berbagai jenis buku
bacaan
12*, 14, 15,
17, 19*, 20 6
Frekuensi Membaca
Memanfaatkan waktu secara efektif
16, 18, 21,
23, 24, 25 6 Mengutamakan kegiatan
membaca dari kegiatan lain
22, 26, 27,
28*, 29, 30* 6 Peminjaman buku bacaan 31, 32, 33*,
34, 35*, 36 6
Minat Baca Pemusatan Perhatian
Melakukan kegiatan membaca secara fokus
37, 38, 39,
40, 41, 42* 6 Mengatasi hambatan dalam
membaca
43*, 44, 45,
46*, 48, 51 6 Memahami isi buku bacaan 7, 49, 50,
52*, 53, 54 6 Koleksi Buku Perpustaka-an Jenis Koleksi
Relevansi dengan kebutuhan siswa
1*, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 12 8 Memberikan manfaat bagi
siswa
8, 9, 10, 11,
13, 14, 15, 19 8 Variasi jenis buku bacaan
16, 17, 18, 20, 21, 23, 24, 28 8 Jumlah Koleksi
Jumlah buku bacaan sesuai dengan jumlah siswa
22, 25, 26*, 27, 29, 30,
31, 32*
8
Jumlah 86
Berdasarkan hasil uji validitas tersebut, rancangan angket minat baca dan koleksi buku perpustakaan mengalami beberapa perubahan. Perubahan tersebut disebabkan adanya penghapusan item-item yang dinyatakan tidak valid. Susunan nomor item juga berubah sehingga didapat rancangan angket yang baru. Item-item angket yang telah mengalami perubahan selengkapnya terdapat pada Lampiran 15. Rancangan angket yang digunakan dapat dibaca pada Tabel 3.4 berikut ini:
Tabel 3.4 Rancangan Angket Minat Baca dan Koleksi Buku Perpustakaan
Variabel Indikator Sub Indikator No. Item Jumlah
Minat Baca Kesenangan Membaca
Melaksanakan kegiatan mem-baca dengan rasa senang tanpa paksaan
1, 2, 3, 4 4 Melaksanakan kegiatan
secara aktif di kelas 5, 6, 7, 8, 9 5 Membaca berbagai jenis
buku bacaan 10, 11, 13 3
Minat Baca
Frekuensi Membaca
Memanfaatkan waktu secara efektif
12, 14, 16,
17 4
Mengutamakan kegiatan
membaca dari kegiatan lain 15, 18, 19 3 Peminjaman buku bacaan 20, 21 2 Pemusatan
Perhatian
Melakukan kegiatan membaca secara fokus
22, 23, 24,
25 4
Mengatasi hambatan dalam
membaca 26, 27 2
Memahami isi buku bacaan 28, 29, 30 3
Koleksi Buku
Perpustaka-an
Jenis Koleksi
Relevansi dengan kebutuhan siswa
1, 2, 3, 4, 5,
10 6
Memberikan manfaat bagi siswa
6, 7, 8, 9, 11, 12, 16 7 Variasi jenis buku bacaan 13, 14, 15,
17, 19, 20, 22
7 Jumlah
Koleksi
Jumlah buku bacaan sesuai dengan jumlah siswa
18, 21, 23,
24, 25 5
Jumlah 55
Item angket yang valid sudah memenuhi seluruh indikator, sehingga tidak dilakukan penambahan item. Menurut Sugiyono (2014:195), jumlah item
pernyataan yang disarankan pada sebuah angket yaitu berkisar 20 sampai 30 item. Angket minat baca berjumlah 30 item, sedangkan angket koleksi buku perpustakaan berjumlah 25 item. Susunan angket yang baru terdiri dari pernyataan yang bersifat positif dan negatif. Pernyataan negatif dimaksudkan untuk mengetahui seberapa baik konsentrasi responden ketika mengisi angket. Pernyataan positif untuk angket minat baca berjumlah 18 dan pernyataan negatif berjumlah 12. Jumlah pernyataan positif untuk angket koleksi buku perpustakaan berjumlah 15 dan pernyataan negatif berjumlah 10.
3.7.4.2 Uji Reliabilitas
Menurut Priyatno (2010:97), uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan
tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang.” Widoyoko (2015:157) menjelaskan “Kata reliabilitas berasal dari kata reliable yang artinya dapat dipercaya. Instrumen dikatakan reliabel jika memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali.”
Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan metode Cronbach’s Alpha. Priyatno (2010:98) menjelaskan, metode ini sangat cocok digunakan pada instrumen yang memiliki skor berbentuk skala. Menu yang digunakan untuk menghitung reliabilitas menggunakan SPSS versi 20 yaitu menu analyze → scale
→ reliability analysis dengan taraf signifikansi 5%. Kaplan (1982) dalam
Widoyoko (2015:165) menyebutkan “Suatu instrumen dikatakan reliabel jika
mempunyai nilai koefisien Alpha sekurang-kurangnya 0,7.”
Hasil uji reliabilitas diperoleh koefisien reliabilitas untuk angket minat baca adalah 0,896 dan koefisien reliabilitas untuk angket koleksi buku
perpustakaan adalah 0,854. Berdasarkan hasil uji reliabilitas, dapat disimpulkan bahwa kedua angket tersebut reliabel. Hasil penghitungan reliabilitas selengkap-nya terdapat pada Lampiran 16.