METODOLOGI PENELITIAN
6.9. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Uji validitas dan realibilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan pada 10 orang pegawai administrasi di Sekolah Menengah Umum (SMU) Amir Hamzah Medan yang berjumlah 25 orang pegawai.
6.9.1. Uji Validitas Instrumen
Validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat. Suatu instrumen pengukur dikatakan valid jika instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan perkataan lain, instrumen tersebut dapat mengukur
Uji validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai Correlated Item-Total Correlation pada setiap butir pertanyaan dengan nilai r Tabel. Jika nilai Correlated Item-Total Correlation (r hitung) > nilai r Tabel dan nilainya positif, maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan valid (Ghozali, 2005).
Penulis melakukan pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan software Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 15.
Hasil pengujian validitas instrumen dari setiap variabel penelitian ditunjukkan pada Tabel berikut ini.
Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Instrumen Budaya Kerja
Validitas Insteumen
No. Butir Pertanyaan Corrected
Item-Total Correlation Keterangan Sikap Dalam Bekerja
1. Prioritas dalam menyelesaikan pekerjaan 0.504 Valid
2. Koreksi terhadap hasil pekerjaan sebelum diserahkan 0.487 Valid
3. Sikap terhadap pekerjaan yang belum dapat
diselesaikan 0.614 Valid
4. Sikap terhadap pekerjaan rekan kerja yang belum
diselesaikan 0.466 Valid
Perilaku Dalam Bekerja
5. Keinginan untuk menunda pekerjaan 0.372 Valid
6. Mencari inisiatif dengan ide sendiri untuk
menyelesaikan pekerjaan yang sulit 0.394 Valid
7. Konsistensi dalam hal kecepatan dan ketelitian kerja 0.508 Valid
8. Pertimbangan dan saran atas hasil kerja rekan 0.717 Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data diolah)
Tabel 3.4. menunjukkan bahwa nilai Correlated Item-Total Correlation (r hitung) untuk setiap masing-masing item pertanyaan variabel budaya kerja tidak
lebih kecil dari 0,334 yang merupakan harga r kritik untuk taraf kepercayaan 95% atau alpha= 0,05 yang di dasarkan pada jumlah pasangan responden sebagai objek pengujian validitas instrumen yang dalam hal ini berjumlah 25 orang. Berdasarkan hasil pengujian sebagaimana datanya dicantumkan pada Tabel 3.4 di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa seluruh pertanyaan pada variabel budaya kerja telah memenuhi syarat validitas instrumen untuk digunakan sebagai alat pengumpul data penelitian.
Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas Instrumen Pemberian Insentif
Validitas Insteumen
No. Pertanyaan Corrected
Item-Total Correlation Kriteria Kompleksitas Pekerjaan
1. Komplesitas pekerjaan yang biasa dihadapi di kantor 0.637 Valid
2. Tuntutan imbalan atas pekerjaan yang terlalu kompleks
untuk dikerjakan 0.475 Valid
Tanggungjawab Kerja
3. Tuntutan insentif atas perbedaan tugas dan
tanggungjawab pegawai 0.546 Valid
4. Tuntutan insentif atas kreativitas diluar tanggungjawab
dan tuntutan pekerjaan kantor 0.391 Valid
Kondisi Kerja
5. Tuntutan insentif atas pekerjaan yang terlalu sulit 0.553 Valid
6. Tuntutan insentif atas pekerjaan di luar jam kerja resmi
(lembur) 0.376 Valid
Prestasi Kerja
7. Tuntutan insentif untuk pegawai yang belum mampu
berprestasi 0.546 Valid
8. Tuntutan insentif untuk pegawai yang berprestasi
namun di luar bidang pekerjaan dan tanggungjawabnya 0.408 Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data diolah)
Tabel 3.5. menunjukkan bahwa nilai Correlated Item-Total Correlation
untuk N=25 pada tingkat kepercayaan 95% sebesar 0,334 dengan demikian, maka instrumen penelitian memenuhi syarat valid sebagai alat pengumpul data.
Tabel 3.6. Hasil Uji Validitas Instrumen Kepuasan Kerja
Validitas Insteumen
No. Pertanyaan Corrected
Item-Total Correlation Kriteria Kondisi Lingkungan pekerjaan
1. Dampak suasana kerja terhadap hasil kerja pegawai 0.449 Valid
2. Dampak negatif suasana yang buruk terhadap
penyelesaian pekerjaan 0.533 Valid
Hubungan Antar Pegawai
3. Hubungan dengan rekan kerja 0.484 Valid
4. Dampak hubungan baik dengan rekan terhadap hasil
kerja 0.413 Valid
Kesempatan Untuk Promosi
5. Persepsi terhadap promosi jabatan untuk seluruh
pegawai 0.437 Valid
6. Implementasi promosi jabatan di organisasi mereka
bekerja 0.371 Valid
Keinginan Untuk Berhenti dari Pekerjaan
7. Mempunyai keinginan untuk berhenti dari pekerjaan 0.438 Valid
8. Mencari peluang kerja yang lebih menjanjikan 0.390 Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data diolah)
Tabel 3.6. menunjukkan bahwa nilai Correlated Item-Total Correlation
(r hitung) pada setiap butir pertanyaan untuk variabel kepuasan kerja lebih besar dari
r Tabel untuk N=25 pada tingkat kepercayaan 95% sebesar 0,334, sehingga dengan demikian maka instrumen penelitian memenuhi syarat valid sebagai alat pengumpul data.
Tabel 3.7.Hasil Uji Validitas Instrumen Kemampuan dan Kesediaan Organisasi
Validitas Insteumen
No. Pertanyaan Corrected
Item-Total Correlation Kriteria Ketersediaan Dana Organisasi
1. Persepsi terhadap ketersediaan dana organisasi bagi
pemberian insentif pegawai 0.500 Valid
2. Persepsi terhadap komitmen organisasi dalam
pemberian insentif pegawai 0.402 Valid
3. Penilaian pegawai atas penghargaan yang telah
diberikan oleh organisasi tempatnya bekerja 0.410 Valid
Kesiapan Perangkat Penilaian Kinerja
4. Ketersediaan perangkat aturan bagi kesejahteraan
pegawai 0.514 Valid
5. Keterlibatan pegawai dalam penentuan kebijakan
organisasi 0.705 Valid
6. Penilaian terhadap implementasi aturan dan kebijakan
organisasi 0.670 Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data diolah)
Tabel 3.7. menunjukkan nilai r hitung pada butir pertanyaan variabel kesiapan organisasi lebih besar dari r Tabel untu N=25 pada tingkat kepercayaan 95% sebesar 0,334 dengan demikian, maka instrumen valid untuk mengumpulkan data.
Tabel 3.8. Hasil Uji Validitas Instrumen Produktivitas Kerja
Validitas Insteumen
No. Pertanyaan Corrected
Item-Total Correlation Kriteria Kuantitas dan Kualitas Kerja Pegawai
1. Konsistensi dalam hasil kerja yang memuaskan 0.483 Valid
2. Persepsi pegawai atas pemanfaatan perangkat yang
tersedia untuk menyelesaikan pekerjaan 0.362 Valid
3. Kesiapan dan antusiasme pegawai untuk menerima
pekerjaan yang baru 0.633 Valid
4. Kesiapan dalam menghadapi tekanan 0.661 Valid
Kreativitas Pegawai
5. Kemampuan menciptakan hasil kerja yang berkualitas 0.402 Valid
6. Kemampuan menjaga kualitas hasil kerja yang telah
dicapai 0.644 Valid
7. Kemampuan untuk melakukan terobosan-terobosan
Lanjutan Tabel 3.8.
8. Kemampuan menciptakan kreativitas guna menunjang
penyelesaian pekerjaan 0.343 Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data diolah)
Tabel 3.8. menunjukkan bahwa nilai Correlated Item-Total Correlation (r hitung) pada setiap butir pertanyaan untuk variabel produktivitas kerja lebih besar dari r Tabel untuk N=25 pada tingkat kepercayaan 95% sebesar 0,334 sehingga dengan demikian maka instrumen penelitian memenuhi syarat valid sebagai alat pengumpul data.
Tabel 3.9. Hasil Uji Validitas Instrumen Posisi Jabatan
Validitas Insteumen
No. Pertanyaan Corrected
Item-Total Correlation Kriteria Kewenangan dan Tanggungjawab
1. Persepsi pegawai atas insentif yang diberikan
berdasarkan tanggungjawab dan kewenangan pegawai. 0.744 Valid
2. Persepsi pegawai atas insentif yang diberikan
berdasarkan pegawai yang tidak memiliki jabatan structural
0.800 Valid
Kemampuan Dalam Manajemen
3. Penilaian atas kemampuan pegawai dalam mengelola
pekerjaan yang diembannya. 0.755 Valid
4. Penilaian atas kemampuan pegawai dalam
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tanggungjawab dan kewenangannya
0.809 Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data diolah)
Tabel 3.9. menunjukkan bahwa nilai Correlated Item-Total Correlation
(r hitung) pada setiap butir pertanyaan untuk posisi jabatan pegawai kerja lebih besar
dari r Tabel untuk N = 25 pada tingkat kepercayaan 95% sebesar 0,334 sehingga dengan demikian maka instrumen penelitian memenuhi syarat valid sebagai alat pengumpul data.
Tabel 3.10. Hasil Uji Validitas Instrumen Pendidikan dan Pengalaman Kerja
Validitas Instrumen
No. Pertanyaan Corrected
Item-Total Correlation Kriteria Tingkat Pendidikan Pegawai
1. Penilaian pegawai atas insentif yang diberikan
berdasarkan tingkat pendidikan 0.569 Valid
2. Persepsi pegawai atas penting tidaknya pendidikan
sebagai parameter dalam memberikan insentif 0.542 Valid
3. Persepsi pegawai atas jaminan pendidikan terhadap
kualitas hasil kerja 0.439 Valid
Pengalaman Kerja Pegawai
4. Penilaian pegawai atas insentif yang diberikan
berdasarkan lama pengabdian pegawai 0.630 Valid
5. Penilaian pegawai atas penting tidaknya insentif bagi pegawai yang tidak memiliki masa pengabdian yang cukup namun memiliki potensi dan bakat untuk berkembang
0.507 Valid
6. Penilaian pegawai terhadap pendidikan dan pengalaman
dalam menunjang peningkatan kualitas dan kuantitas hasil kerja pegawai
0.484 Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data diolah)
Tabel 3.10 menunjukkan bahwa nilai Correlated Item-Total Correlation (r hitung) pada setiap butir pertanyaan untuk variabel pendidikan dan pengembangan lebih besar dari r Tabel untuk N=25 pada tingkat kepercayaan 95% sebesar 0,334 sehingga dengan demikian maka instrumen penelitian memenuhi syarat valid sebagai alat pengumpul data.
6.9.2. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban dari responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu. Jawaban responden terhadap pertanyaan dikatakan reliabel jika masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten.
Ghozali (2005) menyatakan bahwa pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Repeated Measure atau pengukuran ulang dilakukan dengan cara memberikan
kuisioner (pertanyaan) yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah responden tetap konsisten dengan jawabannya.
2. One Shot atau pengukuran sekali saja dilakukan dengan cara hanya sekali saja
kuisioner diberikan kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
Untuk melakukan pengujian reliabilitas kuisioner dilakukan dengan menggunakan software Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 15. Pada Tabel 3.11. berikut disajikan hasil uji reliabilitas instrumen penelitian sebagaimana prosedur yang telah dijelaskan di atas.
Tabel 3.10.Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas Instrumen
No Variabel
Nilai Cronbach Alpha Keterangan
1. Budaya kerja 0.591 Reliabel
2. Pemberian insentif 0.553 Reliabel
3. Kepuasan kerja 0.404 Reliabel
4. Kesiapan dan kesediaan organisasi 0.489 Reliabel
5. Produktivitas kerja pegawai 0.637 Reliabel
6. Posisi jabatan 0.335 Reliabel
7. Pendidikan dan pengalaman kerja 0.341 Reliabel
Pada Tabel 3.11. di atas menunjukkan bahwa nilai nilai Cronbanch Alpha untuk masing-masing variabel penelitian adalah lebih besar dari 0,334 yang merupakan nilai r kritik pada jumlah pasang data (N) sebanyak 25 orang, dengan demikian maka maka dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen yang digunakan dalam penelitian telah memenuhi syarat reliabilitas untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.
6.10. Pengujian Asumsi Klasik
6.10.1.Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji t dan uji F diasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Ghozali (2005) menyatakan bahwa, ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.
1. Analisis Grafik
Untuk melihat normalitas residual dilakukan dengan melihat normal probability
plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi
normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
2. Analisis Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara
visual kelihatan normal, pada hal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu,
dianjurkan di samping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Salah satu uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S).
6.10.2.Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Ghozali (2005) menyebutkan bahwa jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan
Variance Inflation Factor (VIF), jika nilai tolerance < 0,10 atau nilai VIF > 10
berarti terdapat multikolinieritas.
6.10.3.Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Gejala heteroskedastisitas dapat diuji dengan menggunakan uji Glejser, yaitu dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen (Ghozali, 2005). Heterokedastisitas dengan uji Glejser tidak terjadi apabila tidak satupun variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai absolut Ut (AbsUt).
BAB IV