• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1) Uji Validitas Kemampuan Berpikir Kritis

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.66 Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Instrumen yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini adalah soal uraian yang diberikan di awal dan di akhir pembelajaran (pre test and post test). Selain menggunakan Microskop excel 2010 validitas dapat dihitung dengan rumus korelasi product moment yaitu:

a. Uji Validitas Soal

Keterangan :

: Validitas Butir Soal : Jumlah Peserta Tes

65

Margono, Metode Penelitian Pendidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004). h. 170. 66

Muhammad Joko S, Desain Eksperimen dan Pengolahan Data Penelitian: Aplikasi SPSS

47 : Nilai Suatu Butir Soal

: Nilai Soal67 b. Uji Validitas Angket

Keterangan :

: Validitas Butir Soal : Jumlah Peserta Tes : Nilai Suatu Butir Soal

: Nilai Soal68

Nilai akan dibandingkan dengan koefisien kolerasi tabel

dengan taraf signifikan . Nilai maka instrumen soal dinyatakan valid. Sebaliknya jika maka instrument soal dinyatakan tidak valid.69

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian adalah koefisien Cronbach Alpha, yaitu:

67

Suharsimi Arikonto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2013). h. 87 68

Ibid. 69

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet.11, 2011), h. 181.

48

= ( ) ( )

Rumus mencari varian: , Keterangan:

= Reliabilitas tes = Jumlah butir tes

= Jumalah varian skor dari tiap-tiap butir soal = Varian total

= Varians butir ke-i

= Jumlah kuadrat butir ke-i = Jumlah butir soal ke-i = Jumlah peserta tes70

Rumus Reliabilitas Angket

= ( ) ( )

Rumus mencari varian: , Keterangan:

= Reliabilitas tes = Jumlah butir tes

= Jumalah varian skor dari tiap-tiap butir soal = Varian total

70

Novalia dan Muhamad Syazali, Olah Data Penelitian Pendidikan (Bandar Lampung: Anugrah Utama Raharja (AURA), 2013). h. 39.

49 = Varians butir ke-i

= Jumlah kuadrat butir ke-i = Jumlah butir soal ke-i = Jumlah peserta tes71

Suatu instrumen dikatakan reliabel jika artinya instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi. Interprestasi terhadap reliabilitas tes ( lebih dijelaskan pada tabel berikut :

Tabel 4

Interprestasi Reabilitas Reliabilitas Keterangan

Reliable Un-Reliable72

3. Uji Tingkat Kesukaran

Bilangan yang menunjukan sukar atau mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal menggunakan rumus berikut :

Keterangan :

P = Tingkat kesukaran butir i

71

Ibid. 72

50 = Rata-rata

= Skor maksimum73

Menurut Robert L. Thorndike dan Elizabeth Hagen kriteria tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel 5 berikut:74

Tabel 5

Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Tes

Indeks kesukaran Kategori

Mudah

Sedang

Sukar

4. Uji Daya Beda

Uji daya pembeda bertujuan untuk membedakan antara peserta didik yang aktif dan kurang aktif. Adapun rumus yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:75

D =

Keterangan :

DB = Indeks daya pembeda

BA = Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok atas

73

Sugiyono, Op.Cit, h. 371.

74

Anas Sudijono, Op.Cit, h. 372. 75

51

BB = Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok bawah JA = Jumlah peserta tes kelompok atas

JB = Jumlah peserta tes kelompok bawah

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar76

Klasifikasi daya pembeda soal adalah sebagai berikut : Tabel 6

Klasifikasi Daya Pembeda

Indeks Daya Pembeda Kriteria

,7 < D ≤ , Baik Sekali

,4 < D ≤ ,7 Baik

, < D ≤ ,4 Cukup

D ≤ , Jelek

Negatif Jelek Sekali

F. Teknik Analisis Data 1. Uji N-Gain

Uji N-Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest, uji gain menunjukkan berpikir kritis dan aktivitas belajar peserta didik setelah

76

52

pembelajaran berlangsung digunakan rumus Normalized Gain oleh Meltzer, sebagai berikut:77

N-gain = )

Tabel 7 Nilai Indeks N-Gain

Nilai Indeks N-gain Kategori

(< g >) > 0,7 Tinggi

0,7 ( < g > ) 0,7 Sedang

( < g > ) < 0,3 Rendah78

2. Uji Normalitas

Uji normalitas dengan metode Lilieform digunakan apabila datanya tidak dalam distribusi frekuensi data bergolong. Pada metode Lilieform,setiap

data diubah menjadi bilangan baku dengan transformasi:

Satistik uji untuk metode ini ialah:

L= Maks|F( ) – S ( )

Keterangan:

77

Meltzer E. David, The relationship between mathematics preparation and conceptual learning gains in physisc: a possible, hidden variable in diagnostic pretest scrores. Jurnal Am. J. Physic (Departemen of Physics and Astronomy: lowa State University, Ames, lowa 50011, 2002). h. 3.

78

53

F( ) : P(Z ≤ ) : Z ~ N (0,1)

S( ) : proporsi cacah Z ≤ , terhadap seluruh Z

= skor responden

,

: Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Tingkat signifikan = 0,05

ditolak jika diterima jika

Kesimpulan: Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal jika diterima.

Sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi normal jika ditolak.79

Langkah-langkah uji Lillifors:

a. Mengurutkan data

b. Menentukan frekuensi masing-masing data c. Menentukan frekuensi komulatif

d. Menentukan nilai Z dimana , dengan

79

Budiyono, Statistik untuk Penelitian, (Surakarta:Sebelas Maret university Press, 2009), h. 170-171

54 ,

e. Menentukan nilai , dengan menggunakan tabel z f. Menentukan

g. Menentukan nilai h. Menentukan nilai

i. Membandingkan dan , dan kesimpulan jika , maka diterima.80

3. Uji Homogenitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian

mempunyai variasi yang sama atau tidak, “uji homogenitas yang digunakan

adalah uji homogenitas dua varians atau uji fisher”, yaitu:81 F= , dimana S²=

Keterangan :

F : Homogenitas : Varians Terbesar : Varians Terkecil82

Adapun kriteria untuk uji homogenitas ini adalah :

80

Novalia dan Muhamad Syazali, Op Cit. h. 53-54. 81

Sudjana, Metode Statistik (Bandung: Tarsito, 2001). h. 249. 82

55

diterima jika < = data memiliki varians homogen

ditolak jika = data tidak memiliki varians homogenya 4. Uji T

Pengujian hipotesis menggunakan uji t independen dengan persamaan.83 t =

Keterangan :

M : Nilai rata-rata hasil per kelompok N : Banyaknya Subjek

X : Deviasi setiap nilai dan Y : Deviasi setia nilai dan 84

Dengan :

=

=

Hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

83

Sugiyono, Op.Cit. h. 273. 84

56

: Tidak ada pengaruh signifikan penggunaan model problem posing dengan media maket terhadap peningkatan berpikir kritris peserta didik dan aktivitas belajar peserta didik kelas X SMA Negeri 6 Bandar Lampung.

: Ada pengaruh yang signifikan penggunaan model problem posing dengan media maket terhadap peningkatan berpikir kritis peserta didik dan aktivitas belajar peserta didik kelas X SMA Negeri 6 Bandar Lampung

Adapun kriteria pengujiannya adalah :85

ditolak, jika > dalam hal ini diterima.

diterima, jika < dengan .

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data

85

Suharsimin Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT Rhineka Cipta, 2006), h. 36.

57

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 6 Bandar Lampung pada peserta didik kelas sampel, yaitu X MIA 2 sebagai kelas eksperimen yang mendapat perlakuan pembelajaran dengan model problem posing dengan media maket dan X MIA 3 sebagai kelas kontrol yang mendapat perlakuan pembelajaran metode diskusi dengan media gambar. Setelah mengadakan penelitian, ada dua data yang diperoleh untuk analisis selanjutnya yaitu data tes kemampuan berpikir kritis dan data angket aktivitas belajar peserta didik.

Analisis data bertujuan untuk melihat gambaran tentang pengaruh perlakuan terhadap objek pengamatan. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program

Microsoft Office Excel 2010, namun sebelum analisis data tes dan data angket terlebih

dahulu menganalisis data uji coba instrumen. Data uji coba instrumen diperoleh dari pengujian pada peserta didik kelas XI IPA 1, yaitu kelompok peserta didik di luar kelas sampel.

1. Analisis Data Uji Coba Instrumen

Data uji coba instrumen dalam penelitian ini meliputi data tes kemampuan berpikir kritis dan angket aktivitas belajar peserta didik. Analisis keduanya dijelaskan di bawah ini:

a. Tes Kemampuan Berpikir Kritis

Data uji coba tes kemampuan berpikir kritis diperoleh dengan cara mengujikan 10 butir soal essay untuk keanekaragaman hayati (Tingkatan- Tingkatan Keanekaragaman Hayati) pada peserta didik di luar sampel penelitian, yaitu kelas XI IPA1 SMA Negeri 6 Bandar Lampung. Uji coba tes

58

kemampuan berpikir kritis dilaksanakan pada tanggal 01 Agustus 2016 dengan responden sebanyak 30 peserta didik. Analisis data uji coba tes kemampuan berpikir kritis dapat di lihat pada Lampiran D.1 untuk uji validitas, lampiran D.3 untuk uji tingkat kesukaran, lampiran D.4 untuk uji daya pembeda, dan lampiran D.5 untuk uji reliabilitas yang akan dipaparkan sebagai berikut:

1) Validitas Tes Kemampuan Berpikir Kritis

Validitas instrumen uji coba menggunakan validitas isi berdasarkan para ahli dan uji validitas menggunakan rumus korelasi Product Moment. Validitas isi berdasarkan para ahli dilakukan dengan menggunakan daftar checklist oleh 3 validator yaitu 2 dosen Pendidikan Biologi IAIN Raden Intan Lampung dan 1 guru mata pelajaran biologi di SMA Negeri 6 Bandar Lampung .

Hasil validitas instrumen dari dosen pendidikan biologi yaitu validasi 10 butir soal dengan beliau adalah ada beberapa butir soal yang diperbaiki dari segi bahasa yang digunakan kurang tepat yaitu butir soal nomor 1, 3, 6, 7 dan 8 serta butir soal nomor 4 dan 5 untuk gambar harus diperjelas. Selanjutnya hasil validasi 10 butir soal oleh dosen pendidikan biologi juga divalidasi oleh guru mata pelajaran biologi di SMA Negeri 6 Bandar Lampung dengan hasil validasinya adalah 10 butir soal tes kemampuan berpikir kritis telah sesuai dengan kisi-kisi indikator dan layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian.

59

Setelah validasi kepada 3 validator tersebut, dilanjutkan dengan uji validitas menggunakan rumus korelasi Product Moment. Harga diperoleh dengan terlebih dahulu menetapkan derajat kebebasannya menggunakan rumus pada taraf signifikansi 0,05 atau 5%. Pada penelitian ini jumlah responden pada saat uji coba tes berjumlah 30, sehingga diperoleh derajat kebebasannya dan tabel

Product Moment dengan dan α = 0,05 diperoleh .

Apabila maka butir soal tersebut dikatakan valid. Hasil analisis validitas butir tes kemampuan berpikir kritis dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 8

Validitas Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis

No. Keterangan 1 0,348 0,374 Tidak Valid 2 0,8397 0,374 Valid 3 0,792 0,374 Valid 4 0,603 0,374 Valid 5 0,846 0,374 Valid

60 6 0,815 0,374 Valid 7 0,53 0,374 Valid 8 0,434 0,374 Valid 9 0,2059 0,374 Tidak Valid 10 0,765 0,374 Valid

Sumber: Pengelola data Lampiran D.1

Hasil perhitungan validitas butir tes kemampuan berpikir kritis terhadap 10 soal yang diujicobakan menunjukkan terdapat 2 butir soal yaitu butir soal nomor 1 dan nomor 9 yang tergolong tidak valid (r xy <

0,374) maka butir soal dengan nomor tersebut tidak diujikan kepada sampel peneliti karena tidak dapat dipakai.

Dokumen terkait