• Tidak ada hasil yang ditemukan

T ujuan, sasaran dan Strategi Sanitas

Limbah Rumah Tangga

PEM BERDAYAAN M ASYARAKAT ,PEREKAT AN HUBUNGAN SOCI AL DAN SUPREM ASI HUKUM ”

G. Sistem Fanating

3.2.3. Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK)

3.2.3.2. T ujuan, sasaran dan Strategi Sanitas

Berangkat dari isu/ permasalahan sanitasi pada sub sektor air limbah di Kabupaten Alor, maka strategi percepatan pembangunan sanitasi perkotaan sub sektor air limbah, Persampahan dan Sanitasi diuraikan sebagaoi beriktut :

Air Limbah Domestik

Besaran angka BABS di suatu kabupaten dapat menjadi salah satu indikator kondisi pengelolaan sanitasi yang ada dimana hal tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas lingkungan. Dalam konteks Kabupaten Alor dengan angka BABS sekitar 77,12%, tentu saja bukanlah hal yang mudah untuk diselesaikan sehingga Stop BABS yang dicanangkan dalam salah satu rumusan M DGs dapat diwujudkan. Selain keterbatasan sarana dan prasarana terutama

III -

141

RPI 2-JM- Kab.Alor

pengelolaan air limbah yang layak, perilaku hidup bersih dan sehat dikalangan masyarakat juga masih rendah. Namun demikian, target dan tujuan M DGs maupun RPJMN tetap menjadi prioritas arahan pengembangan sub sektor air limbah. Berikut tabel tujuan, sasaran dan strategi yang direncanakan oleh Pokja AM PL dalam pengembangan sub sektor air limbah.

Berdasarkan hasil analisis SWOT pada sub sektor pengembangan air limbah domestik, wilayah kabupaten alor memiliki posisi strategi diversifikasi besar - besaran dimana lingkungan internal mengalami pertumbuhan yang cepat namun pola penyebaran pengembangan air limbah tersebar.

Pengembangan Persampahan

Cakupan layanan persampahan di Kabupaten Alor masih minim, baik di perkotaan maupun pedesaan. Hal tersebut tidak saja disebabkan oleh PHBS yang masih rendah tetapi juga ketersediaan sarana dan prasarana persampahan serta sumberdaya manusia yang masih terbatas. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Alor, 2013 menerangkan bahwa untuk kawasan perkotaan, sampah yang terangkut baru sekitar 15 % yang berarti masih sekitar 60 % yang menjadi pekerjaan rumah bagi semua pihak untuk dapat ditangani hingga 2017/ 2018 mendatang sehingga cakupan layanan sebanyak 75 % dapat tercapai. Dengan berbagai keterbatasan tersebut, maka cakupan layanan sebesar 75 % untuk kawasan perkotaan diperkirakan baru dapat dicapai hingga 2018 mendatang. Berikut tabel mengenai tujuan, sasaran dan strategi pengembangan sub sektor persampahan di Kabupaten Alor.

Berdasarkan hasil analisis SWOT pada sub sektor Persampahan, wilayah kabupaten alor memiliki posisi strategi Peetumbuhan stabil .

Pengembangan Drainase

Permasalahan utama sub sektor drainase yang ada di Kabupaten Alor adalah masih seringnya terjadi genangan, terlebih pada kawasan strategis dan cepat tumbuh sepert kawasan kota Kalabahi. Oleh karena itu, rumusan tujuan, sasaran dan strategi pengembangan drainase diarahkan untuk menanggulangi area perkotaan yang memiliki fungsi penting dalam Kabupaten Alor. T abel berikut akan menjabarkan tujuan, sasaran dan strategi pengembangan drainase Kabupaten Alor dalam kurun waktu jangka menengah.

III -

142

RPI 2-JM- Kab.Alor

Berdasarkan hasil analisis SWOT pada sub sektor Drainase, wilayah kabupaten alor memiliki posisi strategi diversifikasi terpusat dimana lingkungan internal mengalami pertumbuhan yang cepat namun pola penyebaran pengembangan Drainase masih terpusat di wilayah-wilayah tertentu terutama diibukota kabupaten dan ibukota kecamatan.

Pengelolaan Sanitasi Rumah T angga

Dewasa ini perhatian terhadap pembangunan sektor sanitasi sudah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, dimana secara fisik beberapa sarana dan prasarana sanitasi mulai dibangun dan dikembangkan terutama bagi daerah-daerah yang memiliki risiko sanitasi tinggi. Namun demikian tidak jarang pembangunan yang bersifat fisik tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat, baik yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan wawasan maupun tingkat kesadaran berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang masih rendah. Oleh karena itu, upaya- upaya penyebarluasan informasi maupun promosi tentang pentingnya hidup bersih dan sehat perlu terus ditingkatkan. Bahkan diharapkan, dengan meningkatnya PHBS pembangunan sektor sanitasi tidak lagi dianggap sebagai tanggung jawab pemerintah semata tetapi setiap individu harus berperan dan turut andil dalam peningkatan kualitas hidup.

Berdasarkan hasil analissis SWOT , Sektor PHBS dan Promosi higiene memiliki kondisi lingkungan interernal dan eksternal berada pada kecenderungan yang positif dan berada pada posisi strategi pertumbuhan cepat..

III -

143

RPI 2-JM- Kab.Alor

T abel 3.27. T ujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

Tujuan Sasaran Strategi

Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran

Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengelolaan, air limbah

Pengelolaan air limbah akan ditingkatkan, baik yang sifatnya teknis maupun non teknis sehingga dalam jangka menengah, (2018), 77,12% RT yang masih BABS dapat ditangani, dan penggunaan sistem pengelolaan air limbah yang layak, yang saat ini baru mencapai 77,12% dapat ditingkatkan menjadi 85%.

- 77.12% angka BABS diturunkan menjadi separuhnya pada 2015, dan 0% pada tahun 2018 atau berkurang 100 % dalam jangka waktu menengah;

- 85 % RT telah menggunakan sistem pengelolaan air limbah yang layak pada tahun 2018.

- Mengikuti Program PPSP dan mendukung berbagai kegiatan terkait visi misi sanitasi; - Memaksimalkan upaya pemasyarakatan PHBS;

- Menambah jumlah jamban individual (on-site) khususnya di perdesaan yang berbasis masyarakat

- Menambah MCK (komunal) khususnya di perdesaan yang mayoritas penduduk miskin yang berbasis masyarakat.

- Peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha/swasta dalam penyelenggaraan pengembangan sistem pengelolaan air limbah dengan merubah perilaku dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan air limbah permukiman, serta mendorong partisipasi dunia usaha/swasta dalam penyelenggaraan pengembangan dan pengelolaan air limbah permukiman;

- Pengembangan perangkat peraturan perundangan penyelenggaraan pengelolaan air limbah permukiman, melalui penyusunan, penyebarluasan informasi dan penerapan peraturan perundangan;

- Penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas personil pengelolaan air limbah permukiman, melalui fasilitasi pembentukan dan pengeuatan kelembagaan pengelola air limbah permukiman di tingkat masyarakat maupun tingkat daerah, peningkatan koordinasi dan kerjasama antar lembaga serta mendorong peningkatan kemauan politik (political will) para pemangku kepentingan untuk memberikan prioritas yang lebih tinggi terhadap pengelolaan air limbah permukiman;

- Peningkatan dan pengembangan alternatif sumber pendanaan pembangunan prasarana dan sarana air limbah permukiman.

III -

144

RPI 2-JM- Kab.Alor

pembangunan prasarana dan sarana air limbah pemukiman.

Mencari sumber pembiayaan APBN dan APBD Prov

pembaungan air limbah sebesar 1.5% pada tiap tahunnya

III -

145

RPI 2-JM- Kab.Alor

T abel 3.28. T ujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Persampahan

Tujuan Sasaran Strategi

Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran

Meningkatkan layanan persampahan

Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas sistem pengelolaan persampahan;

Sampah perkotaan yang dapat terangkut saat ini baru mencapai 15 % dan akan ditingkatkan hingga 75 % pada tahun 2018;

- Mengikuti Program PPSP dan mendukung berbagai kegiatan terkait visi misi sanitasi; - Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana persampahan;

- Pelaksanaan Pembangunan TPA

- Optimalisasi pemanfataan prasarana dan saran persampahan; - Peningkatan cakupan pelayanan secara terencana dan berkeadilan; - Meningkatkan kapasitas sarana persampahan sesuai sasaran pelayanan;

- Penelitian, pengembangan dan aplikasi teknologi penanganan persampahan tepat guna dan berwawasan lingkungan.

Pengurangan sampah mulai dari sumbernya;

Volume sampah yang terangkut sampai ke TPA berkurang;

- Mengikuti Program PPSP dan mendukung berbagai kegiatan terkait visi misi sanitasi; - Meningkatkan pemahaman masyarakat akan 3 R;

- Mengembangkan dan menerapkan sistem insentif dan disintensif dalam pelaksanaan 3R; - Mendorong koordinasi lintas sektor (perindustrian dan perdagangan).

Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha/swasta sebagai mitra pengelola;

Meningkatnya keterlibatan masyarakat dan terbentuknya pola kemitraan pengelolaan persampahan dengan pihak swasta.

- Mengikuti Program PPSP dan mendukung berbagai kegiatan terkait visi misi sanitasi;

- Meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan persampahan sejak dini melalui pendididkan di sekolah;

- Menyebarluaskan pemahaman tentang pengelolaan persampahan kepada masyarakat umum;

- Membina masyarakat khususnya kaum perempuan dalam pengelolaan persampahan; - Mendorong peningkatan pengelolaan persampahan yang berbasis masyarakat; - Mengembangkan sistem insentif dan iklim yang kkondusif bagi dunia usaha/swasta.

III -

146

RPI 2-JM- Kab.Alor

perundangan; regulasi pengelolaan persampahan. - Meningkatkan Status dan kapasitas institusi pengelolKewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah di hunian rumah, dan membuang ke TPS. - Kewajiban dan sanksi bagi kantor/unit usaha di kawasan komersial/fasilitas sosial/fasilitas umum

untuk mengurangi sampah, menyadiakan tempat sampah dan membuang ke TPS.

- Pembagian kerja pengumpulan sampah dari sumber ke TPS, dari TPS ke TPA, pengelolaan di TPA, dan pengaturan waktu pengangkutan sampah dari TPS ke TPA.

- Retribusi sampah atau kebersihan

Pengembangan alternatif sumber pembiayaan.

Pengalokasian anggaran pengelolaan persampahan dan terbitnya pedoman penyusunan rencana biaya, pengelolaan keuangan serta penyusunan tarif retribusi.

- Mengikuti Program PPSP dan mendukung berbagai kegiatan terkait visi misi sanitasi;

- Menyamakan persepsi para pengambil keputusan dalam pengelolaan persampahan dan kebutuhan anggaran;

III -

147

RPI 2-JM- Kab.Alor

T abel 3.29. T ujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Drainase

Tujuan Sasaran Strategi

Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran Tersedianya sarana dan prasarana drainase

lingkungan.

Berkurangnya permasalahan drainse di wilayah Perkotaan Kalabahi pada tahun 2018

Tidak ada lagi yang memakai saluran drainase untuk berfungsi selain untuk pembuangan limpahan air hujan pada tahun 2018

- Penyiapan Rencana Induk Sistem Drainase yang terpadu antara sistem Drainase utama, lokal dengan pengaturan dan pengolahan sungai.

Mengoptimalkan sistem yang ada Saluran drainase yang fungsinya sudah tidak optimal lagi, rusak, endaoan lumpurnya tinggi dan kurangnya pemeliharaan

Tidak ada lagi yang memakai saluran drainase untuk berfungsi selain untuk pembuangan limpahan air hujan pada tahun 2018

- Pengembangan kapasitas operasi & pemeliharaan sarana & prasarana terbangun;

- Penyiapan prioritas optimalisasi sistem Memastikan pengutamaan penerapan

teknologi drainase lingkungan berbiaya rendah dan sensistif jender.

Meningkatnya porsi belanja fisik sub sektor drainase

Meningkatnya prosentase panjang saluran drainase yang berfungsi baik dari 67% menjadi 73% pada akhir tahun 2018.

- Peningkatan koordinasi antar instansi terkait;

- Optimalisasi dan sinkronisasi usulan/perencanaan sanitasi yang sesuai dengan Pusat dan Propinsi ;

- Optimalisasi lahan resapan yang berkelanjutan dalam pengelolaan drainase lingkungan ;

- Meningkatkan sarana dan prasarana drainase lingkungan. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan

peraturan perundang-undangan mengenai Drainase Lingkungan

Adannya peraturan perundang-undangan mengenai drainage

Tersedianya Regulasi drainase lingkungan pada tahun 2015.

- Mengembangkan sistem drainase yang berwawasan lingkungan (konservasi air).

- Optimalisasi Musrenbang sebagai sarana perencanaan pembangunan saluran drainase lingkungan ;

- Optimalisasi kinerja SKPD terkait dalam pemeliharaan saluran drainase lingkungan ; Menyusun Regulasi tentang pengelolaan drainase lingkungan ;

III -

148

RPI 2-JM- Kab.Alor

Propinsi, dll) untuk pembangunan drainase

- Optimalisasi peran masyarakat dalam pengelolaan saluran drainase lingkungan ;

Meningkatnya intensitas upaya penyadaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat secara terus menerus di sub drainase lingkungan.

Meningkatnya peran media dan masyarakat dalam penyadaran perilaku hidup bersih dan sehat pada akhir tahun 2015.

- Optimalisasi peran media dalam memotivasi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan saluran drainase lingkungan ;

- Memberikan penghargaan terhadap kelompok media dan masyarakat yang mensukseskan pengelolaan drainase lingkungan ;

III -

149

RPI 2-JM- Kab.Alor

T abel 3.29. T ujuan, Sasaran dan Strategi Pengelolaan Sanitasi Rumah T angga

Tujuan Sasaran Strategi

Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran

Terwujudnya tatanan PHBS di Rumah Tangga untuk upaya memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat

Meningkatnya presentase PHBS tatanan rumah tangga tahun 2014 sebesar 30 % , tahun 2015 menjadi sebesar 37 %,

Tersedianya sisitem dan fasilitas yang mendukung dalam tatanan Rumah Tanggat 4 empat indikator yang terkait dengan sanitas, yaitu Rumah Tangga (RT) menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban yang sehat dan memberantas jentik di rumah sekali seminggu (dengan menguras tempat-tempat penampungan air).

- Mengembangkan pendekatan dan tehnologi promosi kesehatan

Terwujudnya tatanan PHBS di Sekolah agar PHBS dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat

Meningkatnya presentase PHBS tatanan sekolah tahun 2014 sebesar 30 % , tahun 2015 menjadi sebesar 37%

Tersedianya sisitem dan fasilitas yang mendukung Indikator yang memiliki kedekatan dengan Sanitasi dalam tatanan sekolah yaitu: mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, memberantas jentik nyamuk dan membuang sampah pada tempatnya.

- Menyusun kerangka kebijakan promkes dan materi kebijakan promosi kesehatan

Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dan mengembangkan upaya kesehatan

bersumber daya masyarakat;

- Dukungan administrasi dan operasional program.

III -

150

RPI 2-JM- Kab.Alor

dan perundangan menyangkut akses kesehatan masyarakat dan lingkungan

kesehatn yang memadai bagi masrayakat berpenghasilan rendah

- Menyelenggarakan penyebarluasan informasi kesehatan melalui berbagai saluran media - Mengembangkan media dan sarana promosi

kesehatan.

- Meningkatkan kemampuan tenaga pengelola program promosi kesehatan

- Peningkatan kelembagaan upaya kesehatan bersumber masyarakat

- Menyusun rencana dan pelaksanaan evaluasi program promosi kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat

- Peningkatan kemitraan dengan LSM dan Swasta.

- Mengembangkan media dan sarana promosi kesehatan.

- Pemberdayaan / Penggerakan masyarakat dalam upaya kesehatan

III -

151

RPI 2-JM- Kab.Alor

Dokumen terkait