• Tidak ada hasil yang ditemukan

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN ... 28 4.1 Letak dan Kondisi Geografis ... 28

4.4

4.5

... 42

5 HAS

5.1.1 Pengelolaan fasilitas-fasilitas PPI Meulaboh ... 46

5.2 K 5.3 I 5 boh ... 85 5.3.4 6 KESIMP 6.2 Saran ... 105 4.2 Penduduk dan Mata Pencaharian ... 29 4.3 Deskripsi Keadaan Perikanan Tangkap ... 31 4.3.1 Armada penangkapan ikan ... 31 4.3.2 Alat tangkap ... 34 4.3.3 Daerah dan musim penangkapan ikan ... 36 4.3.4 Volume dan nilai produksi ... 37 Keadaan Umum PPI Meulaboh ... 38 4.4.1 Letak dan sejarah PPI Meulaboh ... 38 4.4.2 Prasarana dan sarana menuju PPI Meulaboh ... 39 Lembaga Kelautan dan Perikanan ... 40

4.5.1 Lembaga perikanan dan kelautan yang ada

di Kabupaten Aceh Barat periode tahun 2005-2009 ... 41 4.5.2 Fungsi dan tugas Panglima Laot ...

4.5.3 Sistem kelembagaan nelayan di Kabupaten Aceh Barat ... 43

IL DAN PEMBAHASAN ... 46 5.1 Pengelolaan Fasilitas dan Aktivitas PPI Meulaboh ... 46

5.1.2 Pengelolaan aktivitas PPI Meulaboh ... 59 ebijakan Terkait PPI Meulaboh ... 69 5.2.1 Kebijakan pengelolaan PPI Meulaboh ... 69 5.2.2 Kebijakan usaha perikanan ... 72 mplementasi Program Pengelolaan ... 78

.3.1 Sektor masyarakat yang terpengaruh dalam pengelolaan

optimal PPI Meulaboh ... 78 5.3.2 Kebutuhan utama terlaksananya pengelolaan

optimal PPI Meulaboh ... 81 5.3.3 Kendala utama pengelolaan optimal PPI Meula

Tujuan utama program pengelolaan PPI Meulaboh ... 88 5.3.5 Tolok ukur/indikator keberhasilan program pengelolaan

PPI Meulaboh ... 91 5.3.6 Aktivitas yang diperlukan untuk terlaksananya program

pengelolaan PPI Meulaboh ... 93 5.3.7 Lembaga yang terlibat dalam program pengelolaan

PPI Meulaboh ... 96

ULAN DAN SARAN ... 104

iii   

iv   

Halaman 1. Kelompok aktivitas operasional pelabuhan perikanan... 14 2. Informasi data sekunder ... 19 3. Elemen dan subelemen ISM PPI Meulaboh ... 24 4. Nama-nama kecamatan, ibu kota kecamatan, jumlah desa/gaempong

dan luas wilayah kecamatan di Kabupaten Aceh Barat ... 30 5. Perkembangan penduduk di kecamatan pesisir dan daratan dalam

Kabupaten Aceh Barat periode 2004-2009 ... 31 6. Perkembangan jumlah armada penangkapan ikan di Kabupaten Aceh Barat

periode tahun 2005-2009 ... 33 7. Jenis dan jumlah alat tangkap yang dioperasikan di Kabupaten Aceh Barat

tahun 2005-2009 ... 36 8. Volume dan nilai produksi hasil tangkapan di Kabupaten Aceh Barat periode

2005-2009 ... 39 9. Nama dan kedudukan Koperasi Perikanan dalam Kabupaten Aceh Barat ... 43 10. Pelaku sistem kenelayanan di Kabupaten Aceh Barat ... 45 11. Fasilitas-fasilitas di PPI Meulaboh ... 46 12. Kebijakan terkait dengan pengelolaan PPI ... 75 13. Pendekatan kerangka hukum (legal framework) pada PPI Meulaboh ... 76 14. Elemen sistem, elemen kunci, elemen pada sektor III dan IV ... 99

Halaman 1. Diagram alir deskriptif analisis kebijakan PPI ... 20 2. Diagram alir deskriptif teknik interpretative structural modeling ... 26

. Grafik perkembangan penduduk di kecamatan pesisir dan daratan

... 32 . Grafik perkembangan jumlah armada penangkapan ikan

... 34 . Diagram komposisi jumlah alat tangkap dan jenis yang

... 37 . Kantor operasional Pangkalan Pendaratan Ikan Meulaboh ... 40 . Dermaga PPI Meulaboh ... 48 . Kolam PPI Meulaboh ... 49 . Jalan di areal komplek PPI Meulaboh ... 50 0. Drainase di PPI Meulaboh ... 50 1. Fender di PPI Meulaboh ... 51 2. Bollard di PPI Meulaboh ... 52 3. Tempat pelelangan ikan di PPI Meulaboh ... 53 4. Pasar ikan di komplek PPI Meulaboh tahun 2010 ... 53 5. Kantor PPI Meulaboh ... 54 6. Areal parkir di komplek PPI Meulaboh ... 56 7. Balai pertemuan nelayan di PPI Meulaboh ... 57 8. Tempat ibadah di PPI Meulaboh ... 57 9. Toko sarana penangkapan di PPI Meulaboh ... 58 0. Warung/kios di PPI Meulaboh ... 59 3

dalam Kabupaten Aceh Barat periode 2004-2009 ... 4

periode 2005-2009 ... 5

dioperasikan di Kabupaten Aceh Barat tahun 2005-2009 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2

21. Diagram sistem proses pendaratan ikan di PPI Meulaboh ... 60 2. Aktivitas pemasaran di PPI Meulaboh ... 61 3. Sistem pengelolaan pemasaran di PPI Meulaboh ... 63 4. Skema Perhitungan modal kerja melaut di PPI Meulaboh ... 64 5. Tempat penampungan air bersih di PPI Meulaboh ... 66 6. Penanganan hasil tangkapan setelah penimbangan di PPI Meulaboh ... 69 7. Struktur organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Barat .... 70 8. Diagram struktural dari elemen sektor masyarakat yangterpengaruh

... 79 9. Matriks driver power-dependence dari elemen masyarakat yang

... 80 0. Diagram struktural dari elemen kebutuhan untuk terlaksananya

... 82 1. Matriks driver power-dependence dari elemen kebutuhan untuk

... 83 2. Diagram struktural dari elemen kendala utama pada pengelolaan

... 86 3. Matriks driver power-dependence elemen kendala utama

... 87 4. Diagram struktural dari elemen tujuan utama program

... 89 5. Matriks driver power-dependence elemen tujuan utama

... 90 6. Diagram struktural dari elemen tolok ukur/indikator untuk

... 92 7. Matriks driver power-dependence elemen tolok ukur/indikator

... 93 38. Diagram struktural dari elemen aktivitas yang diperlukan

... 94 2 2 2 2 2 2 2

pada program pengelolaan optimal PPI ... 2

terpengaruh pada program pengelolaan optimal PPI ... 3

program pengelolaan optimal PPI ... 3

terlaksananya program pengelolaan optimal PPI ... 3

optimal PPI ... 3

program kendala utama pengelolaan optimal PPI ... 3

pengelolaan optimal PPI ... 3

program pengelolaan optimal PPI ... 3

keberhasilan program pengelolaan optimal PPI ... 3

untuk keberhasilan program pengelolaan optimal PPI ...

0. Diagram struktural dari elemen lembaga yang terlibat untuk

... 97 1. Matriks driver power-dependence elemen lembaga yang terlibat

... 98

4

keberhasilan program pengelolaan optimal PPI ... 4

2. Hasil pendapat responden terhadap sektor masyarakat yang terpengaruh di PPI Meulaboh ... 112 3.

ogram pengelolaan PPI Meulaboh ... 114 dala utama program

6. asil pendapat responden terhadap elemen sektor tolok ukur/indikator

keberhasilan program PPI Meulaboh ... 120

7.

122

Halaman 1. Peta daerah penelitian ... 111

Hasil pendapat responden terhadap elemen kebutuhan dari pr

4. Hasil pendapat responden terhadap elemen sektor ken

pengelolaan PPI Meulaboh ... 116 5. Hasil pendapat responden terhadap elemen sektor tujuan program

Pengelolaan PPI Meulaboh ... 118

H

Hasil pendapat responden terhadap elemen sektor aktivitas yang diperlukan untuk terlaksananya program pengelolaan PPI Meulaboh ...

8. Hasil pendapat responden terhadap elemen sektor lembaga yang terlibat dalam pengelolaan PPI Meulaboh ... 124

ABK : Anak Buah Kapal cold storage : Sarana pembekuan ikan

cool room : Ruangan pendingin dengan suhu 0-3°C

DKP : Dinas Perikanan dan Kelautan

Drainase : Saluran pembuangan (parit) yang ada di PPI Dependence Matriks : Matriks ketergantungan

Drive power matriks : Matrik yang mempunyai daya dorong

Expert survey : wawancara mendalam dari pakar lintas disiplin fishing ground : Daerah penangkapan ikan

ISM : Interpretative structural modeling adalah proses pengkajian kelompok (group learning proces) dimana model-model struktural dihasilkan guna memotret perihal yang kompleks dari suatu sistem, melalui pola yang dirancang secara seksama dengan menggunakan grafis serta kalimat

legal framework : Pendekatan secara hukum

legal structure : Peraturan dilihat dari sisi struktur hukum legal mandate : Peraturan dari mandat hukum

legal enforcement : Penegakan hukum Muge’ : Pedagang keliling

One day fishing : Operasi penangkapan ikan yang berlangsung paling lama satu hari

Overfishing : Lebih tangkap, yaitu jumlah upaya penangkapan yang melebihi upaya maksimum

Panglima laot : Ketua adat nelayan di Aceh

Pantang laot : Nelayan tidak diperbolehkan melaut

PP : Pelabuhan Perikanan

PPI : Pangkalan Pendaratan Ikan

property rights : Hak kepemilikan policy management : Kebijakan pengelolaan

Renewable : Sumberdaya ikan mempunyai sifat dapat pulih/dapat memperbaharui diri

Purposive Sampling : Pengambilan data secara acak

RM : reachability matrix

SSIM : Structural self interaction matrix (Matrik interaksi tunggal tersruktur/ SSIM)

Styrofoam : Bahan untuk menjaga kondisi tetap dingin

Slipways : Tempat untuk memperbaiki dan melakukan

perawatan bagian lunas kapal

Stakeholders : Responden yang diwawancara pada penelitian

Toke boat : Pemilik armada kapal

Toke Bangku : Tengkulak (orang yang memberikan modal

nelayan melaut)

Toke Penampung : Orang yang mendistribusikan dan memasarkan hasil tangkapan

Use rights : Hak pemanfaatan

World Fisheries Day : Hari penting bagi masyarakat perikanan dunia

ZEE : Zona Ekonomi Ekslusif

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki produksi perikanan tangkap terbesar ke-4 dunia setelah China, Peru dan Amerika Serikat. Berdasarkan data statistik, produksi perikanan tangkap Indonesia tahun 2010 mencapai Rp 61,24 triliun atau naik 13,56 persen dari tahun 2009 (Rp 53,93 triliun) (Anonimous, 2011). Perairan Aceh merupakan bagian dari perairan Selat Malaka dan Samudera Hindia. Produksi perikanan di perairan Samudera Hindia pada tahun 2009 mencapai 67.407 ton/tahun dan 73.001,10 ton/tahun di wilayah Selat Malaka (DKP Aceh, 2010).

Dalam memanfaatkan potensi sumberdaya perikanan yang ada, diperlukan prasarana berupa pelabuhan perikanan. Keberhasilan dalam operasional pelabuhan perikanan tidak terlepas dari peran faktor pendukung yang tersedia, salah satunya adalah tersedianya fasilitas pelabuhan perikanan. Fasilitas-fasilitas tersebut terdiri dari fasilitas pokok, fungsional dan penunjang. Menurut Lubis (2006) terlaksananya fungsi-fungsi pelabuhan perikanan secara optimal, akan mengindikasikan keberhasilan pengelolaan suatu pelabuhan perikanan. Pelabuhan perikanan dengan keberadaan berbagai fasilitas yang dimilikinya merupakan jembatan bagi terlaksananya segala aktivitas pendaratan, perdagangan, dan pendistribusian produksi ke daerah konsumen. Oleh karena itu, pengelolaan fasilitas sangat perlu diperhatikan agar aktivitas pelabuhan perikanan dapat berjalan dengan baik. Pengelolaan pelabuhan perikanan yang optimal diharapkan akan berdampak terutama pada tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan.

Kabupaten Aceh Barat merupakan salah satu daerah tingkah II untuk wilayah stategis bagi perikanan tangkap. Hal tersebut diindikasikan dengan banyaknya pulau-pulau kecil dan terdapatnya 8 Pangkalan Pendaratan Ikan. Sektor perikanan merupakan salah satu andalan bagi kehidupan masyarakat khususnya masyarakat pesisir.

Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) adalah pelabuhan perikanan tipe D yang merupakan prasarana penting dalam aktivitas perikanan tangkap skala kecil. Pangkalan Pendaratan Ikan Meulaboh yang berada di Kabupaten Aceh Barat baru

2   

Memberik

direnovasi pasca tsunami 2004. Berdasarkan kebijakan dari pemerintah daerah atau qanun Kabupaten Aceh Barat, telah ada tugas pokok Lembaga Adat Laot sebagai pembantu DKP, melestarikan adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakat nelayan, sedangkan DKP sebagai pengelola PPI tetapi implementasi di lapangan tidak sesuai dengan kebijakan, Lembaga Adat Laot justru lebih berperan dan mengambil alih tugas DKP dalam pengelolaan PPI. Ini kendala yang dihadapi dalam pengelolaannya. Pengelolaan yang tidak tepat bisa berdampak pada pemanfaatan pengelolaan fasilitas dan sistem yang tidak aktif atau optimal. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi PEMDA Aceh Barat. Oleh karena itu, PPI Meulaboh perlu didukung oleh suatu pengelolaan yang cocok dengan melibatkan instansi-instansi terkait. Dengan demikian penelitian ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui pengelolaan yang optimal bagi PPI Meulaboh.

Penelitian sebelumnya tentang PPI Meulaboh adalah tentang “Kondisi operasional Pangkalan Pendaratan Ikan Meulaboh Pasca tsunami dan prioritas program pengembangannya” (Hafinuddin, 2009).

1.2 Tujuan Penelitian

1) Mendeskripsikan secara detil fasilitas dan aktivitas Pangkalan Pendaratan Ikan Meulaboh dan menganalisis permasalahan yang ada;

2) Menilai dan mengevaluasi kebijakan yang mendukung Pengelolaan Pangkalan Pendaratan Ikan Meulaboh di Kabupaten Aceh Barat;

3) Menentukan elemen kunci Pengelolaan Optimal PPI Meulaboh khususnya dan di Kabupaten Aceh Barat umumnya. 

 

1.3  Manfaat Penelitian

1) Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam upaya pengambilan keputusan untuk Pengelolaan Pangkalan Pendaratan Ikan di Kabupaten Aceh Barat, Pemerintahan Aceh. 

2) Memberikan informasi mengenai pengelolaan Pangkalan Pendaratan Ikan Meulaboh bagi pihak swasta yang berminat di bidang perikanan

3) an informasi kepada akademisi dan semua pihak tentang

Dokumen terkait