• Tidak ada hasil yang ditemukan

ULANG TAHUN PALING BURUK (Harry Potter 2, J K Rowling)

Dalam dokumen Rpp ktsp bind smp kelas viii smt 2 mgmp (Halaman 37-40)

Bukan untuk pertama kalinya pertengkaran meledak di meja makan rumah Privet Drive nomor 4. Sebelumnya Mr. Vernon Dursley telah terbangun pagi-pagi buta oleh bunyi uhu-uhu keras dari kamar keponakannya, Herry.

“Untuk ketiga kalinya minggu ini!” ruangannya. “Kalau kau tidak bisa mengontrol burung hantu itu, dia harus pergi!”

Harry mencoba sekali lagi, untuk menjelaskan.

“ Dia bosan,” katanya. “ Dia biar beterbangan di luar. Kalau aku boleh melepasnya di malam hari …”

“ Apa aku kelihatan bodoh?” kata paman Vernon geram, seserpih telor goreng bengantung pada kumisnya yang lebat. “ Aku tahu apa yang akan terjadi kalau burung hantu itu dibiarkan lepas.”

Dia bertukar pandang geram dengan istrinya Petunia.

Harry mencoba berargumentasi, tetapi kata-katanya tenggelam oleh sendawa Dubley yang keras dan panjang. Debley adalah anak Mr dan Mrs Dursley.

“ Aku mau tambah daging asap.”

“ Masih banyak di wajan, Manis,” jawab Bibi Petunia, matanya terharu menatap anak lakli- lakinya yang super gemuk. “ Kami harus memberimu makanan banyak- banyak lagi selagi ada kesempatan… aku tak senang mendengar tentang makanan di sekolahmu …”

“ Omong kosong, Petunia, aku tak pernah kelaparan waktu aku di Smeltangs,” kata Paman Vernon memprotes. “Dudley mendapat cukup makanan. Ya kan Nak?”

Dudley, yang luar biasa gemuknya sampai pantatnya melimpak ke kiri ke kanan kursi dapur, menyeringai dan menoleh kepada Harry.

“ Ambilkan wajannya.”

“ Kau lupa kata sihirnya, “ kata Harry jengkel.

Dampak kalimat sederhana pada keluarga itu sungguh luar biasa. Dudley tersedak dan terjatuh dari kursinya keras sekali sampai menggetarkan seluruh dapur. Mrs Dursley menjerit dan menutup mulutnya. Mr Dursley melompat bangun urat-urat berdenyutan di pelipisnya.

“Maksudku kata ‘tolong’!” kata Harry cepat-cepat. “ Aku tidak bermaksud ...”

“ Bukankah sudah kularang,” Gelegar pamannya dari seberang meja, “Mengucapkan kata ‘s’ itu di dalam rumah kita?”

“Tapi aku …”

“ Berani-beraninya kau mengancam dudley!” raung Paman Vernon menggebrak meja dengan tinjunya.

“Aku Cuma ..”

“ Kuperingatkan kau! Aku tak mengizinkan keabnormalanmu disebut-serbut di bawah atap rumah ini!”

Harry bergantian memandang wajah keunguan pamannya dan wajah pucat bibinya, yang sedang berusaha membantu Dudley bangun.

“ Baiklah,” kata Harry, “baiklah …”

Paman Vernon duduk kembali, tersengal seperti badak bercula satu yang kehabisan napas. Dia memandang Harry lewat sudut matanya yang kecil tajam.

Sejak Harry pulang untuk liburan musim panas, Paman Vernon memperlakukannya seperti bom yang bisa meledak setiap waktu, karena Harry bukan anak biasa. Sebetulnya, dia memang sama sekali bukan anak biasa.

Harry Potter adalah penyihir yang baru melewatkan tahun pertamanya di sekolah sihir Hogwarts. Dan jika keluarga Dursley tidak senang menerimanya selama liburan, itu bukan apa-apa di banding perasaan Harry.

Harry merasa sangat rindu pada Hogwarts sehingga rasanya dia sakit perut terus-menerus. Dia merindukan kastilnya, dengan lorong-lorong rahasia dan hantu-hantunya, pelajaran-pelajaran (Walaupun mungkin tidak merindukan Snape, guru pelajaran ramuannya), surat-surat yang di bawa oleh burung-burung hantu, makan bersama di Aula Besar, tidur di tempat tidurnya di menara asrama, mengunjungi si pengawas binatang liar, Hagrid, di pondokannya di dekat Hutan Terlarang, dan terutama Quidditch, olahraga paling populer di dunia sihir (enam tiang gawang tinggi, empat bola terbang, empat belas pemain di atas sapu terbang)

Semua buku pelajaran Harry, tongkat, jubah, kuali, dan saou top Nimbus Dua Ribunya dikunci dalam lemari bawah tangga oleh paman Vernon begitu Harry tiba di rumah. Apa pedulinya keluarga Dursley kalau Harry kehilangan tempat di tim Quidditch asramanya karena dia tidak berlatih selama musim panas? Apa urusannya bagi keluarga Dursley jika Harry kembali ke sekolah tanpa mengerjakan PR-PR-nya? Keluarga Dursley termasuk yang oleh para penyihir disebut Muggle (tak memiliki setetes pun darah penyihir di nadi mereka) dan bagi mereka memiliki penyihir dalam keluarga adalah aib yang sangat memalukan. Paman Vernon bahkan telah menggembok burung hantu Herry, Hedwig, di dalam sangkarnya, untuk mencegahnya membawa surat-surat kepada siapa pun di dunia sihir.

………... ………

a. Siapakah tokoh dalam cerita tersebut? b. Bagaimana watak tokoh tersebut? c. Apasajakah pokok-pokok ceritanya?

d. Rumusakanlah tema cerita berdasarkan pokok-pokok cerita tersebut! e. Dimanakah dan kapankah cerita itu terjadi? Apa buktinya?

5. Pedoman penskoran penilaian

a) Setiap butir soal diberi bobot skor 2

b)

Skor = skor diperoleh siswa X 100

Skor maksimal (10) ...,... Mengetahui, Guru, Kepala SMP ... ... ... NIP/NIK NIP ...

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

K.D.13.3

Sekolah : SMPN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas /Semester : VIII/2

Standar Kompetensi

: 13. Memahami unsur instrunsik novel remaja ( asli/ terjemahan) yang dibaca

Kompetensi Dasar : 13.3 Mendiskripsikan alur novel remaja yang dibaca Indikator 1).Mampu mendata tahap alur cerita

2). Mampu menentukan alur disertai dengan bukti/ diskripsi yang jelas/ logis

Alokasi Waktu : 4 X 40 menit ( 2 pertemuan) I. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran siswa dapat: 1). mendata tahap-tahap alur cerita

2). menentukan alur disertai dengan bukti/ diskripsi yang jelas/ logis II. Materi Pembelajaran

1). Tahapan alur

Ketika kalian membaca cerita atau menonton sinetron di TV tentu pernah tertarik dengan cerita tersebut. Salah satu ketertarikan kalian misalnya karena jalan ceritanya menarik. Tahap- tahapan peristiwa yang dimulai dari perkenalah (tokoh watak, setting) jalinan konflik antar tokoh sampai menuju klimaks cerita dan akhirnya penyelesaian disebut alur cerita. Pada umumnya cerita menggunakan alur maju, maksudnya cerita berurutan dari awal hingga akhir. Alur balik merupakan alur yang dibalik, bagian akhir didahulukan baru bagian awal. Sedangkan alur mundur adalah alur yang mengisahkan peristiwa masa lalu. Ayo kita cermati pembhasan materi ini! 3 4 Tahap-tahapan alur : 5 1. Perkenalan (denoumen) 2. Pertikaian (konflik) 3. Klimaks 4. Penurunan (relevasi) 2

5. Penyelesaian 1. (skema alur)

1. Perkenalan  merupakan tahap awal cerita, dalam hal ini dikenalkan tokoh- tokohnya, wataknya, seting ceritanya dan bagaimana hubungan antar tokoh. 2. Pertikaian  dalam tahap ini terjadi perbedaan kepentingan antartokoh untuk

salaing memenangkan dirinya baik dari masalah diri sendiri atau masalah dengan tokoh lain. Biasanya ditandai dengan pertengkaran, perkelhaian, peperangan secara fisik. Juga ditandai dengan tingkat stres yang terus menerus yang dialami tokoh, kebingungan, kesedihan mendalam secara batin.

3. Kilmaks  puncak dari segala pertikaian antartokoh. Misalnya salah satu tertusuk pisau, jatuh dari tangga, dll.

4. Relevasi  tahapan ini ditandai dengan mulai terjawabnya kerumitan antar tokoh. Biasanya jika berkelahi mulai berbaikan lagi karena saling menyadari.Jika keruwetan hati mulai terlihat alternatif penyelesaiannya. Dll. 5. Penyelesaian  akhir dari cerita, biasanya ditanai oleh perasaaan sedih atau

bahagia yang dialami oleh tokoh utama. III. Metode Pembelajaran

Tanya jawab Penugasan Inkuiri

IV. Langkah – Langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama

Langkah – langkah Pembelajaran Alokasi Waktu

Metode A. Kegiatan Awal:

1. Guru membuka pelajaran dengan menanyakan pengalaman siswa dalam membaca novel ( pernah membaca novel, kenikmatan apa yang diperolehnya, bagian mana yang menarik, dll)

2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

10

menit Tanya Jawab

B.Kegiatan Inti:

1. Siswa bertanya jawab dalam bimbingan guru untuk mengemukakan tahap-tahapan alur dalam novel. 2. Siswa membaca kutipan novel dalam kelompok

3. Siswa menuliskan tahap-tahapan alur cerita dari novel yang dibacanya.

60 menit Tanya jawab Penugasan inkuiri C.Kegiatan Penutup

1.

Siswa dan guru melakukan refleksi dengan menanyakan kesulitan siswa dalam menemukan tahapan alur cerita.

10 menit Tanya jwab

V. SUMBER BELAJAR

Buku novel sesuai perkembangan siswa

misalnya : Cinta Bersemi Di belakang Tembok Karya Bagin

Buku Bahasa Indonesia Harangan ... Penerbit ... Hal. ... LKS Bahasa Indonesia Kelas VIII MGMP Kab. Malang hal. 43--44

VI. PENILAIAN

1. a. Teknik : tes uji petik kerja

2. Bentuk Instrumen : uji petik kerja dan produk. 3. Kisi – Kisi soal penilaian

Standart Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator Instrumen 13 13.3 Mendiskripsi

–kan alur novel remaja yang dibaca

Disajikan penggalan novel, siswa menjelaskan alur novel 4. Soal Penilaian

Dalam dokumen Rpp ktsp bind smp kelas viii smt 2 mgmp (Halaman 37-40)

Dokumen terkait