La t a r Bela k a ng
Saat ini dunia sedang m engalam i "lim it e d r e sour ce s", m aka penggunaan sum ber daya alam yang dapat dim anfaat kan m em punyai peranan pent ing. Sum ber daya alam ini m em egang peranan dalam kehidupan m anusia dan banyak di ant aranya yang m em punyai pot ensi unt uk dikem bangkan m enj adi sum ber daya ekonom i. Meskipun ket ergant ungan m anusia pada sum ber daya alam ini sangat besar dan upaya m em pert ahankan kehadirannya di bum i ini m erupakan hal yang m ut lak, nam un pada um um nya hal it u kurang cukup disadari dengan kenyat aannya, sehingga banyak dari sum ber daya alam yang akhirnya populasinya m enurun dan bahkan sudah ada spesies yang punah.
I ndonesia m em iliki sum ber daya alam hayat i yang sangat beraneka ragam , diperkirakan m em iliki paling sedikit 1.032.415 spesies sebagai sum ber daya prot ein hewani di luar t ernak yang lazim kit a kenal, yakni spesies dari kelas am fibia 1.000, burung 1.300, insekt a 1.000.000 sert a art ropoda lainnya 30.000, m am alia 515 dan rept ilia 600 spesies ( Sihom bing 2002) . Di sam ping it u, I ndonesia m erupakan negara yang m em punyai 10 -20% dari t um buhan dan sat wa yang ada di dunia. Dalam dokum en “Biodiversit y Act ion Plan for
I ndonesia’ t ercat at bahwa I ndonesia m em iliki sekit ar 10% j enis
t um buhan berbunga dunia ( 25.000 j enis) , 12% j enis m am alia dunia ( 515 j enis, 36% m erupakan j enis endem ik) , 16% dari j enis rept il dunia, 17% dari j enis burung dunia ( 1.531 j enis, 20% m erupakan j enis endem ik) , dan sekit ar 20% j enis ikan dunia ( Soehart ono dan Mardiast ut i 2003) .
Dari dat a t ersebut di at as, t erlihat bahwa I ndonesia m erupakan salah sat u negara yang m em iliki sum ber kekayaan alam hayat i ( fauna) beraneka ragam , akan t et api sebagian besar dari fauna yang ada belum dim anfaat kan secara opt im al dan m asih hidup bebas di hut an ( liar) . Sat wa liar m erupakan bagian dari kom ponen ekosist em yang m em punyai fungsi dan art i pent ing bagi kehidupan m anusia. Sebab
2
secara langsung at aupun t idak langsung t elah m em beri kont ribusi yang cukup besar baik ekonom is, ekologis m aupun sebagai rant ai m akanan. Sehubungan dengan it u hewan liar selalu m enj adi sasaran perburuan baik unt uk kepent ingan perdagangan, hobi, hewan m odel, kewan kesayangan (pet anim al) , hewan hias, pelipur m at a m aupun unt uk penghasil daging.
Di daerah t ropik ( t erm asuk I ndonesia) , hewan liar m erupakan sum berdaya alam yang perlu dim anfaat kan unt uk peningkat an kesej aht eraan m asyarakat dengan pengem bangan diversifikasi ( penganekaragam an) hewan, nam un harus t et ap m em perhat ikan fak t or k eam anan (safety) , k esehat an (sound) , keadaan lingkungan, kualit as t erj am in, dan m urni (wholesom e) sert a khalal.
Di I ndonesia m asih banyak hewan liar dan m em punyai pot ensi unt uk dibudidayakan. Reksowardoj o ( 2001) m enyat akan bahwa spesies sat wa liar dari kelas m am alia yang berpeluang sangat besar unt uk dibudidayakan adalah Tapir (Tapirus indicus) , Babirusa
(Babyrousa babyrussa) , Babihutan (Susscrofa vit at us) , Rusa sam bar
(Cervus unicolor) , Rusa Bawean (Axis kuhlii) , Rusa Tim or (Cervus
t im orensis) , Kij ang (Munt iacus m unt j ak) , Bant eng (Bos j avanicus dan
Bos sondaicus) , Anoa (Bubalus depressicornis m aupun Bubalus
quarlesi) , dan Kancil (Tragulus j avanicus) .
Kancil (Tragulus j avanicus, Osbeck 1765) m erupakan salah sat u sat wa asli I ndonesia yang saat ini st at usnya t erm asuk hewan liar. Oleh karena it u pem erint ah berupaya m elakukan t indakan perlindungan dalam bent uk Undang- Undang Perlindungan Binat ang Liar dan Perat uran Perlindungan Binat ang Liar ( Dephut 1978) , di sam ping it u di dalam konvensi int ernasional perdagangan sat wa (Convent ion on
I nt ernat ional Trade in Endangered Species, CI TES) kancil t idak
t erm asuk dalam appendix I m aupun appendix I I , hal ini berart i hewan kancil dapat diperdagangkan secara int ernasional dan populasinya t idak dalam t araf yang m em bahayakan. Oleh sebab it u, kancil m em punyai peluang yang t inggi unt uk dilakukan penelit ian unt uk m enunj ang upaya dom est ikasi dan budi dayanya.
3
Kancil m erupakan hewan m am alia yang m em iliki popularit as nam a yang sudah dikenal oleh kalangan rakyat bawah hingga kalangan at as, m ulai dari kalangan anak- anak, rem aj a dan dewasa, baik m elalui cerit a- cerit a anak, dongeng, dan m it os. Dalam cerit a, kancil t erkenal sebagai m akhluk culas penuh akal sert a dikenal binat ang yang paling “cerdik” dan set erusnya. Dem ikian pula daging kancil dim it oskan sebagai obat fert ilit as bagi kaum wanit a dan obat
libido sexual bagi pria. Di sam ping it u daging kancil diduga m em iliki
kandungan eicosa pent aenoic acid ( EPA) dan decosa hexaenoic acid
( DHA) . Nam un sayangnya sej auh ini inform asi ilm iah m aupun dat a m engenai kancil yang diperlukan guna m enunj ang pem bukt ian hal t ersebut sert a pengelolaan ke arah pem budidayaan yang lebih int ensif m asih dirasa kurang dan belum banyak dipublikasikan.
Pem erint ah I ndonesia sej ak t ahun 1976 m em berikan perhat ian yang cukup besar unt uk m engadakan rencana pelest arian kancil dengan cara penj inakan dan pem eliharaan sebagai hewan t ernak, akan t et api sam pai saat ini upaya t ersebut m asih m engam bang dan m engalam i ham bat an, sehingga belum m enam pakkan hasil yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena belum adanya penanganan secara m endasar, m enyeluruh dan t erpadu. Di sam ping it u, sem ent ara ini pem erint ah m asih sibuk dengan pengadaan t ernak unggul. Padahal pengadaan t ernak unggul seringkali m enyebabkan penyusut an j um lah t ernak lokal yang t idak unggul, apalagi dit unj ang oleh kepent ingan kom ersial yang dapat m engakibat kan hewan- hewan tidak unggul m enj adi kurang dim inat i unt uk dipelihara. Kit a perlu m em perhat ikan hal ini karena bagaim anapun hewan yang t idak unggul t ersebut adalah sum berdaya fauna yang m ungkin m asih dapat dicari kem anfaat annya. Upaya konservasi dalam bent uk pem eliharaan berkelom pok dalam suat u populasi di t em pat asal m ereka perlu dilakukan. Hal ini bisa m enghindari hilangnya alel at au sifat genet is, m aka kit a perlu m em perhat ikan hal- hal yang berhubungan dengan hukum - hukum dasar genet ika populasi ( Sum it ro 1996) .
4
Masalah binat ang liar ini j uga m endapat perhat ian dari pem erint ah Am erika, sebagaim ana laporan dari gedung put ih ( Washingt on) t ahun 1967 yang m enyerukan gerakan pem anfaat an sat wa liar unt uk kepent ingan m anusia ( WFP 1967) , sepert i t ert era dalam cuplikan di bawah ini:
“ It was not possible to quantify adequately the contribution that
wild animals now make to the world food supply. In Africa, which is
richly endowed with wild animal species, they contribute a great
deal to human diets and the potential for increases are great. Under
certain natural conditions, wild animal produce more meat then
livestock species. A great deal of research on wild animal biology
and diseases is needed. Domestication of new species better adapted
to tropical condition than existing livestock should be attemted.”
Berdasarkan uraian t ersebut di at as, m aka diperlukan dat a dasar unt uk pem eliharaan kancil agar pem budidayaannya dapat lebih baik, karena diit inj au dari sej arah penj inakan sat wa liar m enj adi t er nak budi daya t erbukt i bahwa t ernak budi daya m anfaat nya j auh lebih t inggi dibandingkan dengan t ernak pada saat m asih liar. Unt uk it u perlu dilakukan penelit ian beberapa aspek biologi dan karakt erist ik karkas kancil sebagai landasan dalam pem eliharaan kancil khususnya secara ex- sit u.
Tuj ua n Pe ne lit ia n
1 . Unt uk m endapat kan dat a dasar yang berhubungan dengan m orfom et ri, pakan, perilaku, kinerj a reproduksi, profil darah, karakt erist ik karkas dalam rangka pengem bangan hewan kancil sebagai hewan budi daya m elalui m anaj emen pem eliharaan secara ex- sit u.
2 . Unt uk m enguj i sifat fisik dan kim ia daging kancil m eliput i pH, daya m engikat air, susut m asak, keem pukan, kekerasan, warna, kadar prot ein dan asam am ino, kadar lem ak dan asam lem ak sert a kolest erol yang t erkandung dalam daging kancil.
3 . Unt uk m em bukt ikan adanya kandungan eicosa pent aenoic acid
( EPA) dan decosa hexaenoic acid ( DHA) dalam daging kancil dalam kait annya dengan kesehat an m anusia.
5
Keguna a n Penelit ia n
1 . I nform asi yang diperoleh dapat digunakan sebagai bahan pengem bangan usaha budi daya kancil dan sebagai pert im bangan di dalam m enet apkan keanekaragam an kom odit i t ernak di I ndonesia.
2 . Hasil yang diperoleh dapat m em perkaya dat a biologi sat wa I ndonesia, khususnya spesies Tragulus j avanicus sert a dapat digunakan sebagai dat a dasar dalam rangka peningkat an budi daya kancil bagi kepent ingan m asyarakat dan sekaligus m erupakan usaha pelest arian sat wa kancil baik secara in- sit u
m aupun ex - sit u.
3 . Diharapkan hewan kancil dapat dikem bangkan dan dim anfaat kan sebagai salah sat u sum ber pet ernakan di m asa m endat ang sert a dapat digunakan sebagai pem asok devisa negara dan bahan kom odit as ekspor non-m igas.