• Tidak ada hasil yang ditemukan

UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT RESOLUSI KONFLIK

Dalam dokumen MODUL 6 FASILITASI DALAM PENDAMPINGAN SOSIAL (Halaman 101-105)

BAB IV TEKNIK FASILITASI DALAM PENDAMPINGAN SOSIAL

H. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT RESOLUSI KONFLIK

1. Uraikan tahapan umum dalam pertemuan atau diskusi

2. Sebutkan 10 saja prinsip pembelajaran orang dewasa. Uraikan secara ringkas.

3. Apa yang Anda ketahui tentang aturan 20/40/80.

4. Dalama teknik mendengarkan secara aktif, ada keterampilan melakukan parafrase dan mirroring. Jelaskan keduanya dan bila perlu dengan contoh. 5. Sebutkan hal-hal yang sebaiknya dilakukan dan yang sebaiknya dihindari

dalam memfasilitasi curah pendapat.

6. Jelaskan tiga saja fungsi dari penggunaan media dalam pembelajaran.

7. Jelaskan teknik-teknik fasilitasi yang dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan atau pembuatan kesepakatan, khususnya pada tahap konvergen.

Apabila dapat menjawab lima dari tujuh pertanyaan dalam evaluasi di atas dengan benar, artinya Anda sudah memenuhi kriteria belajar tuntas. Jawaban dari sejumlah pertanyaan dalam evaluasi tersebut tidak secara khusus disertakan dalam modul ini, namun Anda dapat mengecek materi modul yang terkait dengan jawaban. Aka tetapi, jika masih belum yakin, Anda perlu melakukan pembelajaran ulang, khususnya pada bagian yang belum Anda kuasai.

Dalam pokok bahasan ke-3 ini hanya membahas sejumlah teknik fasilitasi dengan pertimbangan modul ini diperuntukkan bagi peserta pelatihan dasar. Namun demikian, jika Anda merasa sudah cukup menguasi modul ini, Anda dapat

G. EVALUASI

H. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

RESOLUSI KONFLIK

90 PELATIHAN DASAR PENDAMPINGAN SOSIAL

mengeksplorasi bahan bacaan yang ada dalam Daftar Pustaka atau dari referensi lain yang relevan.

Metode yang digunakan juga berupa pembelajaran eksperiensial dimana kasus yang diangkat untuk role play dikonstruksi dari pengalaman peserta di lapangan. Seandainya ada metode atau pendekatan lain dan penggunaan media tertentu yang dinilai lebih tepat juga sangat dinantikan demi perbaikan proses pembelajaran.

Modul 6 Fasilitasi dalam Pendampingan Sosial 91

BAB V PENUTUP

Modul fasilitasi dalam pendampingan membahas tiga pokok bahasan utama, yaitu: (1) fasilitasi dan konsep pendampingan sosial; (2) peran dan keterampilan fasilitasi; dan (3) teknik fasilitasi dalam pertemuan. Pokok bahasan pertama lebih bersifat konsep dasar fumdamental yang menunjang kapasitas para pendamping sosial dalam melakukan fasilitasi di lapangan. Pokok bahasan kedua terkait peran-peran yang dapat dimainkan oleh pendamping selaku fasilitator dalam membantu para penerima manfaat dalam menyelesaikan masalah, pemenuhan kebutuhan, atau pengembangan kapasitas mereka. Dan pokok bahasan terakhir merupakan teknik-teknkk fasilitasi yang bersifat dasar bagi para pendamping.

Kemampuan melakukan fasilitasi dan aktivitas pendampingan sosial di lapangan saling terkait erat. Tujuan pendampingan sosial harus diarahkan pada kemandirian para penerima manfaat. Kemandirian merupakan salah satu tujuan dari pemberdayaan masyarakat yang sangat menitikberatkan adanya partisipasi. Fasilitasi, pemberdayaan, dan partisipasi merupakan landasan konsep yang fundamental dalam melakukan pendampingan sosial.

Dalam aktivitas pendampingan sosial di lapangan, penting bagi pendamping untuk memahami konsep tentang dinamika kelompok dalam proses perumusan kesepakatan dan konsep pembelajaran orang dewasa. Saat memfasilitasi perumusan kesepakatan kelompok/komunitas, pendekatan terhadap kelompok lebih bersifat konvensional. Konsep tentang dinamika proses yang meliputi tahap konvergen, kritis, dan divergen. sangat krusial untuk dikenali dan pendamping harus memiliki sejumlah

92 PELATIHAN DASAR PENDAMPINGAN SOSIAL

keahlian untuk mengatasi dan memandu proses hingga mampu mencapai titik kesepakatan yang mencerminkan aspirasi anggota kelompok/komunitas.

Model pembelajaran orang dewasa sangat cocok diterapkan dalam praktik fasilitasi dalam pelatihan atau peningkatan kapasitas penerima manfaat. Konsep pembelajaran andragogi dan model pembelajaran eksperiensial sangatlah penting dalam mempraktikkan fasilitasi untuk konteks pembelajaran. Para penerima manfaat sebagai manusia dewasa memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda dengan anak usia sekolah, sehingga pendekatan dan strategi pembelajaran harus dibedakan. Tahapan dalam melakukan pertemuan atau diskusi dapat menjadi pedoman dalam praktik, termasuk bagaimana mengatur setting pertemuan dan prosesnya. Sejumlah sikap dan perilaku fasilitatif sangat baik diterapkan dalam pertemuan, diskusi, ataupun pengambilan keputusan. Hal ini akan dibahas dalam bab terakhir tentang teknik fasilitasi.

Sejumlah peran dan juga keterampilan fasilitasi diperkenalkan sebagai pokok bahasan kedua. Berangkat dari ‘Jendela Johari’, fasilitator dapat memainkan kemungkinan peran sebagai: moderator, motivator, narasumber, atau mediator. Mengacu pada Jim Ife (2013), peran pendamping sosial yang dapat dimainkan meliputi: animasi sosial; dukungan; pemanfaatan keahlian dan sumberdaya; pengorganisasian; komunikasi personal; penumbuhan kesadaran; mediasi dan negosiasi; melakukan konfrontasi; membangun konsensus; fasilitasi kelompok; dan berbagi informasi dan memberikan pelatihan.

Dalam setiap pertemuan atau diskusi, ada tahapan yang bersifat umum. Tahapan yang dimaksud dari mulai ungkap masalah, umpan balik, penyelesaian masalah, pengambilan keputusan, hingga rencana tindakan. Dalam konteks pembelajaran, prinsip-prinsip pembelajaran orang dewasa menjadi dasar ketika pendamping menerapkan sejumlah teknik-teknik fasilitasi. Teknik fasilitasi tersebut meliputi: teknik bertanya, mendengarkan aktif, komunikasi dialogis, fasilitasi diskusi terbuka, curah pendapat, chartwriting, penggunaan media dalam fasilitasi, teknik fasilitasi dalam pembuatan kesepakatan, dan teknik fasilitasi dalam situasi sulit.

Modul 6 Fasilitasi dalam Pendampingan Sosial 93

Kompetensi dasar yang dibangun dari modul ini adalah bahwa peserta mampu menjelaskan konsep tentang fasilitasi dan pendampingan sosial serta sejumlah konsep terkait, yakni pemberdayaan dan partisipasi, konsep dinamika kelompok, dan konsep pembelajaran bagi orang dewasa. Pendamping juga mampu mempraktikkan sejumlah peran, keterampilan, dan teknik fasilitasi dalam berbagai bentuk pertemuan.

Materi dalam modul ini masih bersifat dasar fundamental. Para peserta diharapkan dapat mengeksplorasi lebih jauh sejumlah referensi yang menjadi acuan modul ini dan juga berbagai referensi lain yang relevan. Jadi modul ini tentu saja bukan satu-satunya referensi untuk dalam peningkatan kapasitas fasilitasi yang dibutuhkan. Modul ini juga masih jauh dari sempurna sehingga segala saran dan masukan sangat dinanti demi perbaikan berkelanjutan.

Berbagai usulan dapat disampaikan pada saat pelaksanaan TOT atau diklat secara langsung atau via e-mail: totonwitono@gmail.com.

.

Dalam dokumen MODUL 6 FASILITASI DALAM PENDAMPINGAN SOSIAL (Halaman 101-105)

Dokumen terkait