• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISTILAH

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.3. Unified Modeling Language (UML)

Menurut Kendall dan Kendall (2003), UML adalah suatu bahasa testandarisasi yang digunakan dalam analisis dan desain sistem berorientasi objek. Perlengkapan UML meliputi diagram-diagram yang memudahkan seorang analis untuk memvisualisasikan konstruksi sistem berorientasi objek. UML merupakan alat yang sangat baik untuk meningkatkan kualitas analisis dan perancangan suatu sistem sehingga dapat menciptakan suatu sistem yang bekualitas tinggi. Bennett,et al., (2001) menambahkan bahwa UML adalah bahasa visual yang menyediakan cara bagi orang untuk menganalisis dan mendesain sebuah sistem berorientasi objek yang bertujuan untuk menvisualisasi, konstruksi, dan dokumentasi proses pembuatan sistem. Keunggulan utama yang dimiliki pemodelan ini adalah kemampuannya dalam memodelkan menyerupai kehidupan nyata, sehingga sistem yang dihasilkan mempunyai kelebihan sebagai berikut:

1. Mempunyai sifat lebih natural, karena umumnya manusia berfikir dalam bentuk objek 2. Pembuatan sistem memakan waktu lebih cepat

3. Memudahkan dalam proses pemeliharaan sistem, karena jika ada kesalahan, perbaikan hanya dilakukan pada bagian tersebut, tidak perlu mengurutkan dari awal

Menurut Nugraha (2002), pada dasarnya UML memuat diagram-diagram pemodelan sistem yang terdiri dari diagram-diagram sebagai berikut dimana dalam prakteknya tidak semua diagram harus dibuat melainkan disesuaikan dengan kebutuhan dan kompleksitas sistem yang akan dikembangkan:

1.Usecase diagram(diagram kasus) 2. Class diagram(diagram kelas) 3.Object diagram(diagram objek) 4.Statechart diagram(diagram status) 5.Activity diagram(diagram aktivitas) 6.Sequence diagram(diagram urutan )

7.Component diagram(diagram komponen)

8.Deployment diagram(diagram penggunaan)

9.Collaboration diagram(diagram kolaborasi)

Menurut Kendall dan Kendall (2011), Unified Modeling Language merupakan bahasa terstandarisasi yang digunakan untuk memodelkan suatu sistem dan memecah suatu sistem berorientasi objek menjadi sebuah model kasus (usecase) dengan pendekatan Object Oriented Programming (OOP). Pengembangan sistem berbasis UML ini terdiri dari fase identifikasi masalah, fase analisis sistem, dan fase perancangan sistem seperti yang terlihat pada Gambar 1.

Gambar1. Tahapan pengembangan UML (Kendall dan Kendall, 2011)

Pada fase pertama dilakukan penggambaran diagram kasus dimana dilakukan identifikasi pengguna dan proses-proses utama yang dilakukan oleh pengguna. Setelah itu dapat dilanjutkan dengan menuliskan skenario kasus yang menggambarkan langkah-langkah skenario penggunaan sistem. Pengembangan diagram kasus kemudian dilanjutkan dengan menggambar diagram aktivitas, diagram urutan, dan diagram kelas. Diagram status dibuat setelah pembuatan diagram kelas dimana diagram keadaan ini sangat berguna untuk modifikasi diagram kelas. Dengan UML, seorang analis sistem dapat membuat suatu model yang luar biasa. Semakin lengkap informasi yang digunakan untuk mengembangkan UML, maka akan semakin baik sistem yang dihasilkan (Kendall dan Kendall, 2011).

2.3.1. Diagram Kasus

Diagram kasus adalah diagram yang menggambarkan fungsionalitas sistem dilihat dari sisi pengguna. Penekanan dalam diagram ini adalah apa yang diperbuat sistem, bukan bagaimana sistem bekerja. Sebuah diagram kasus merepresentasikan sebuah interaksi antara pengguna dengan sistem atau kebutuhan pengguna terhadap sistem. Notasi yang digunakan dalam diagram kasus antara lain adalahusecase, actor, association, dansystem boundary box. Usecase melambangkan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, membuat sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Pengguna atau sebuah aktor (actor) adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Diagram kasus dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun kebutuhan sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan

klien, dan merancang kegiatan untuk semua bagian yang ada pada sistem (Kendall dan Kendall, 2003).

2.3.2. Diagram Aktivitas

Diagram aktivitas menggambarkan berbagai aliran aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing aliran berawal, keputusan yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Diagram aktivitas juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Diagram aktivitas tidak menggambarkan keadaan internal sebuah sistem dan interaksi antar subsistem secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas secara umum. Perbedaan diagram aktivitas dengan diagram kasus adalah diagram aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara diagram kasus menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas. Simbol yang digunakan dalam diagram ini menggunakan segiempat dengan sudut membulat untuk menggambarkan aktivitas. Simboldecisionberbentuk belah ketupat dan digunakan untuk menggambarkan pilihan pada kondisi tertentu. Untuk mengilustrasikan proses-proses paralel (fork dan join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal. Diagram aktivitas dapat dibagi menjadi beberapaobject swimlane

untuk menggambarkan objek yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu (Kendall dan Kendall, 2011).

2.3.3. Diagram Kelas

Menurut Barclay dan Savage (2004), kelas adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Kelas menggambarkan keadaan (atribut atau properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda atau fungsi). Diagram kelas menggambarkan struktur dan deskripsi kelas, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperticontainment, pewarisan, asosiasi, dan lain- lain. Kelas memiliki tiga area pokok, yaitu nama (stereotype), atribut, dan metode. Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :

Private, tidak dapat dipanggil dari luar kelas yang bersangkutan

Protected, hanya dapat dipanggil oleh kelas yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya

Public, dapat dipanggil oleh siapa saja

Menurut Nugraha (2002), kelas dapat merupakan implementasi dari sebuah

interface, yaitu kelas abstrak yang hanya memiliki metoda.Interfacetidak dapat langsung diinstansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah kelas.Hubungan antarkelas dapat terdiri dari:

1. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar kelas. Umumnya menggambarkan kelas yang memiliki atribut berupa kelas lain, atau kelas yang harus mengetahui eksistensi kelas lain. Panah navigasi menunjukkan arahqueryantar kelas.

3. Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar kelas. Kelas dapat diturunkan dari kelas lain dan mewarisi semua atribut dan metoda kelas asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari kelas yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

2.3.4. Diagram Status

Diagram status menggambarkan transisi dan perubahan status (dari satu keadaan ke keadaan lainnya) dari suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Pada umumnya diagram status menggambarkan kelas tertentu (satu kelas dapat memiliki lebih dari satu diagram status). Dalam UML, status digambarkan berbentuk segiempat dengan sudut membulat dan memiliki nama sesuai kondisinya saat itu. Transisi antar status umumnya memiliki kondisi pelindung yang merupakan syarat terjadinya transisi yang bersangkutan, dituliskan dalam kurung siku. Aksi yang dilakukan sebagai akibat dari event tertentu dituliskan dengan diawali garis miring. Titik awal dan akhir digambarkan berbentuk lingkaran berwarna penuh dan lingkaran berwarna setengah (Nugraha, 2002).

Dokumen terkait