• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN NOVEL KIAMAT PARA

2.1.6 Unique Daniar Tumanan

Unique Daniar Tumanan adalah janda mendiang Agung Tamba, kekasih Endar Prasasti. Unique atau Unik bertemu Agung Tamba dan menikahinya ketika Agung sedang sekarat. Di Rogojampi Unique mencari Endar untuk sebuah misi yaitu menyampaikan pesan mendiang Agung Tamba suaminya. Berikut beberapa kutipan saat Unique datang mencari Endar untuk melaksanakan misinya.

(21)“Aku menikahi sopirku tanpa sepengetahuan siapa pun. Kedua orang tuaku pun tidak. Tahunya baru belakangan ketika suamiku di rumah sakit dan kemudian mati,” tambah Unique Daniar Tumanan (hlm.81).

Kutipan (21) menjelaskan bahwa tokoh Unique adalah orang yang menutup diri, berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri. Unique sosok perempuan mandiri, dan mampu mengambil keputusan dengan langkahnya sendiri.

(22) Naimah menatap Unique dengan lekat.

“Kedatanganya ke tempat ini sejujurnya bukan untuk mengunjungimu, tetapi untuk menemukannya. Aku harus menyerahkan lukisan itu padanya, menyerahkan sejumlah uang hasil kerja keras Agung yang dari awal memang dimaksudkan untuknya. Yang terakhir aku harus mengabarkan kematian lelaki yang barangkali sangat dirindukannya. Kebetulan sekali kau ditempatkan di wilayah ini” (hlm.92).

Kutipan (22) menceritakan kedatangan Unique di Rogojampi, kedatangannya disambut dengan baik oleh dokter Naimah, sahabat karibnya. Unique segera menceritakan maksud kedatangannya, yaitu mencari Endar Prasasti dan berharap teman dekatnya itu mau membantu misinya tersebut.

Unique bertemu Endar berkat bantuan dokter Naimah dan Wuryanti. Unique menjelaskan kejadian yang sebenarnya tentang keadaan serta penyakit yang diderita Agung Tamba.

(23)“Lima hari sebelum meninggal, ia di rumah sakit,”Unique menjelaskan.

Endar tidak melepaskan perhatiannya dari Unique Daniar Tumanan. Unique yang khawatir Endar tidak mengerti apa yang diucapkannya segera mengembangkan telapak tangan kirinya, menunjukan jumlah harinya. Unique mengekspresikan meringkuk lengkap dengan napas tersengal setelah tangannya menunjuk foto itu (hlm.207).

Setelah menunjukkan foto itu Unique berharap Endar dapat menerima semuanya dengan lapang dada. Ia menjelaskan bahwa dirinya hanya membantu Agung Tamba dan tidak berniat menyakiti hati Endar.

(24)Unique dengan mudah tertular, air matanya ikut terpancing. “Maafkan aku,” ucapnya dengan suara bergetar. “Aku sama sekali tak bermaksud menyakitimu. Aku sama sekali tidak bermaksud merebut Agung Tamba darimu. Aku hanya merasa kasihan” (hlm.208).

Kutipan (22), (23) dan (24) menjelaskan maksud kedatangan Unigue di Rogojampi. Unique mempunyai misi yang harus disampaikan kepada Endar, dan berharap dengan bantuan temannya yaitu dokter Naimah, ia dapat menyelesaikan misinya tersebut. Dengan bantuan Wuryanti dan dokter Naimah, Unique akhirnya dapat bertemu Endar.

2.1.7 Dokter Mariatun Naimah

Dokter Mariatun Naimah adalah dokter yang berada di kota Rogojampi. Dokter Mariatun Naimah bukan berasal dari daerah Rogojampi, namun ingin mengabdikan diri sebagai dokter di Rogojampi. Dokter Naimah dapat berkenalan dengan Endar dikarenakan misi sahabatnya yaitu Unique Daniar Tumanan, yang akhirnya berkat bantuan Wuryanti mereka dapat berkenalan.

33

(25)“Dukun lepus!” dokter Mariatun Naimah berbicara tegas. “Sebagian besar dukun yang buka praktik menyantet orang, mencelakai orang itu omong kosong. Baru-baru ini, sepasang suami-istri, Fatah dan Sarmini namanya, mempunyai seorang anak semata wayang bernama Khunti. Khunti sakit, diagnosisku jelas kena tifus. Kena penyakit biasa, penyakit lumrah sebagaimana tercacat dalam literatur. Aku sudah menyarankan agar dia membawa anaknya ke rumah sakit untuk dirawat dan diobati. Saranku sama sekali tidak digubris, ia lebih percaya pada dukunnya” (hlm.114).

Kutipan (25) menjelaskan bahwa tokoh dokter Naimah orang yang bersikukuh pada pendirian. Dokter Naimah menjelaskan kepada sahabatnya Unique tentang keadaan di tempatnya tersebut, bahwa praktik perdukunan lebih terkenal dibanding praktik dokter. Dokter Naimah menceritakan salah satu kasus yang baru saja terjadi di daerahnya dan dokter Naimah tidak mempercayai dukun dan berbagai keahlian mengenai perdukunan.

(26)Endar bergerak bermaksud merebut, namun dokter Mariatun Naimah telah melipat tisu itu dan memasukkannya ke dalam tas. Dengan mata melotot dan berwibawa, dokter Naimah menantang pandangan gadis bisu itu. Endar Prasasti tidak bisa menyembunyikan cemas dan gelisahnya.”Katakan padanya,”kata dokter Naimah tertuju Wuryanti tegas.”Aku akan memeriksanya untuk mengetahui jenis penyakitnya. Kalau terkena TBC, ia akan mati meski ia seorang dukun (hlm.202).

Dokter Naimah menyayangkan profesi baru Endar tersebut, apalagi ketika ia melihat sendiri praktik perdukunan yang dilakukan Endar. Menurutnya praktik yang dilakukan Endar tidak sehat, apalagi ketika ia melihat muntahan lendir berdarah dari mulut Endar setelah melakukan praktik dukun.

Kutipan (25) dan (26) menjelaskan bahwa tokoh dokter Naimah adalah orang yang keras pada pendirian, tidak secuil pun percaya pada perdukunan. Pendirian yang kuat tersebut menjadikan dokter Naimah ingin membuktikan bahwa ilmu perdukunan

itu tidak ada dan praktik perdukunan tersebut salah, bahkan mengundang bahaya bagi dukun itu sendiri serta pasiennya.

Kutipan (1) hingga kutipan (26) merupakan kutipan dari tokoh protagonis, antagonis dan beberapa tokoh pembantu. Dari kutipan tersebut dapat dilihat seberapa besar pengaruh tokoh dalam suatu cerita. Tokoh Endar Prasasti adalah tokoh yang dominan atau sering muncul dalam berbagai kejadian di cerita, merupakan tokoh yang diceritakan atau sebagai tokoh utama. Dari tokoh-tokoh pembantu, tokoh Barkah dan Wuryanti adalah tokoh yang paling dekat dengan Endar Prasasti sebagai tokoh utama. Kedua tokoh tersebut berpengaruh terhadap kehidupan Endar, mereka sangat menyayangi Endar dan membantu ketika Endar bermasalah. Tokoh Kik Darman sebagai ayah angkat juga berpengaruh dalam kehidupan Endar, namun menjadi tokoh antagonis karena perilakunya yang jahat terhadap Endar.

2.2 Penokohan

Penokohan merupakan penyajian watak dan penciptaan citra tokoh berdasarkan penggambaran ciri-ciri lahir, sifat dan sikap batin tokoh dalam cerita. Fungsi penggambaran tokoh-tokoh tersebut untuk mengetahui lebih dalam watak tokoh-tokoh dalam novel KPD yang akan dianalisis. Dalam penokohan ini hanya tokoh protagonis dan antagonis saja yang dianalisis. Pengambilan dua tokoh dalam penokohan tersebut dikarenakan kedua tokoh sangat berpengaruh dan perwatakan yang kuat dalam cerita, baik itu keseringan kemunculannya serta perannya yang penting dalam cerita. Sedangkan untuk tokoh-tokoh yang lain perwatakannya kurang

35

kuat ditampilkan dalam cerita. Berikut penokohan dalam tokoh protagonis yaitu Endar Prasasti dan tokoh antagonis yaitu Kik Darman.

Dokumen terkait