• Tidak ada hasil yang ditemukan

Universitas Trisakti

Dalam dokumen BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN (Halaman 34-41)

Berkumpul dan Berinteraksi

Adapun jenis kegiatan yang termasuk dalam kelompok ini misalnya bertegur sapa, berkumpul, berbincang/ngobrol, diskusi, rapat, mengerjakan tugas kelompok dan lain-lain pada ruang indoor ataupun outdoor.

Kesan Ruang

Kesan ruang yang terlihat pada area outdoor tersebut adalah luas dan nyaman untuk tempat berkumpul. Terdapat banyak pohon rindang dan rerumputan hijau serta area duduk yang membuat rileks dan terasa terhindar hiruk-pikuk padatnya kota.

Perpustakaan

Perpustakaan yang diteliti oleh peneliti yaitu perpustakaan pada gedung M lantai tiga Universitas Trisakti. Perpustakaan tersedia disetiap fakultas untuk memudahkan mahasiswa mendapatkan data yang sesuai dengan fakultasnya. Perpustakaan tersebut terbagi atas dua area yaitu area baca dan area rak buku. Desain dari perpustakaan tersebut tidak mengalami pengembangan sehingga perpustakaan masih mempunyai wajah lama dan terlihat tidak menarik.

Kesan Ruang

Kesan ruang perpustakaan tersebut terlihat kurang pencahayaan dan terlihat kusam. Dikarenakan struktur waffle yang terlihat pada plafon tanpa finishing membuat ruang terasa gelap. Secara keseluruhan ruangan tersebut terlihat kusam dikarenakan tidak adanya perbaharuan desain ruang dalam bangunan lama tersebut.

Gambar 4.35 Open Space Universitas Trisakti Sumber : www.google.com, diakses April 2014

Gambar 4.36 Perpustakaan Gedung M Universitas Trisakti Sumber : Dokumen Pribadi

Mengerjakan tugas dan Berdiskusi

Terdapat satu ruang di lantai dua gedung M Universitas Trisakti yang berfungsi sebagai ruang serba guna yang dilengkapi dengan kursi dan meja. Ruangan tersebut dapat digunakan mahasiswa untuk mengerjakan tugas. Namun pada saat peneliti melakukan survey ruangan tersebut sedang digunakan untuk ujian masuk mahasiswa baru.

Kesan Ruang

Kesan ruang yang terlihat pada ruang ini yaitu membosankan. Tidak adanya perbaharuan desain ruang serta penataan meja dan kursi yang memiliki orientasi terpusat ke depan. Serta tidak adanya unsur estetika ruang, sehingga ruang terasa sangat fungsional dan datar.

Berolahraga

Terdapat sporthall di dalam gedung Universitas Tarumanegara sebagai fasilitas sekunder mahasiswa berolahraga dan mengadakan perlombaan olahraga.

Kesan Ruang

Skala ruang tersebut sangat tinggi dan luas sehingga terasa besar. Ruangan ini terlihat terawatt dengan warna cat yang cerah serta pencahayaan yang cukup. Ruangan tersebut fungsional namun juga terlihat lebih estetik.

Gambar 4.37 Ruang Serbaguna Universitas Trisakti Sumber : Dokumen Pribadi

Food and Beverage

Terdapat kantin yang letaknya menyebar dikawasan kampus Universitas Trisakti. Penataan kantin yang cukup baik namun tidak modern dan kurang nyaman. Ruangan tersebut bersifat semi outdoor.

Kesan Ruang

Kesan ruang yang terlihat pada area kantin yaitu tidak rapih dan terlalu padat. Penggunaan meja dan kursi panjang membuat ketidaktertiban

pengguna.

Karakteristik Ruang Komunal Universitas Trisakti :

Berada dalam kawasan kampus Universitas Trisakti. Terletak menyebar pada area kampus sehingga tidak terjadi pemusatan ruang komunal.

Menyediakan beberapa fasilitas tempat duduk pada outdoor dan indoor.

Gambar 4.38 Sporthall Universitas Trisakti Sumber : www.google.com, diakses April 2014

Gambar 4.39 Kantin Universitas Trisakti Sumber : www.google.com, diakses April 2014

Pola-Pola Ruang Komunal Universitas Trisakti :

• Ruang yang digunakan berupa ruang yang memang direncanakan dalam perancangan dan ruang-ruang yang tidak direncanakan. Ruang yang tidak direncanakan sebagai ruang komunal terdapat pada koridor ruang.

• Skala kegiatan yang terjadi yaitu skala besar, yaitu dibuka untuk umum, indoor dan outdoor sehingga pengguna juga berasal dari luar mahasiswa Universitas Trisakti.

• Kegiatan yang terjadi bersifat formal dan tidak formal.

• Frekuensi kegiatan yang terjadi berdasarkan per-jam. Kegiatan yang dilakukan terjadi setiap jamnya sehingga intensitas kegiatannya cukup tinggi.

• Jarak jangkauan ruang komunal relatif dekat sampai sedang dikarenakan penggambungan ruang komunal dengan ruang-ruang lain yang berfungsi formal.

• Dengan adanya ruang komunal indoor disetiap fakultas maka jarak jangkauannya dekat dan mudah diakses.

• Pola dengan intensitas tinggi yaitu lebih banyak dipengaruhi oleh parameter kegiatan yang tidak formal dengan frekuensi jam-harian. • Terdapat banyak ruang yang menyediakan fasilitas duduk untuk

berkumpul, membaca, mengerjakan tugas, diskusi, dan lain-lain.

Skema Pola :

Duduk bersebelahan, saling membelakangi dan pohon sebagai pusat pada area oudoor.

Gambar 4.40 Pola Ruang Komunal Outdoor Sumber : Olahan Peneliti

Pola ruang komunal outdoor tersebut mempunyai orientasi terpusat yang disusun sejajar namun membelakangi. Interaksi sosial dapat terjadi antar pengguna yang bersebelahan saja namun kurang tepat apabila interaksi sosial dilakukan antar pengguna yang bersebrangan.

Duduk bersebelahan dan membuat siku pada area outdoor.

Pola ruang komunal outdoor tersebut mempunyai orentasi terpusat pada pohon dan membuat siku. Interaksi sosial yang terjadi pada sudut siku lebih intens kedekatannya karena terjadi eye contact, namun pada pengguna yang bersebelahan kurang intens namun lebih dapat bekerja sama. Peletakkan tempat duduk membelakangi sirkulasi sehingga pola tersebut membentuk sekelompok pengguna lebih intim.

Duduk berhadapan dan bersebelahan pada area baca.

Gambar 4.41 Pola Ruang Komunal Outdoor Sumber : Olahan Peneliti

Gambar 4.42 Pola Area Baca pada Perpustakaan Sumber : Olahan Peneliti

Pola area baca ini mempunyai orientasi linear. Dimana peletakkan meja dan kursi berulang dan pengguna saling berhadapan dengan intensitas kedekatan yang tinggi. Agar memudahkan pengguna untuk berdiskusi atatupun mengerjakan tugas secara kelompok namun, kurang tepat bila digunakan untuk mengerjakan tugas secara individu karena pada area tersebut terjadi eye contact yang dapat mengganggu kosentrasi pengguna. Kegiatan yang dapat dilakukan pada area tersebut adalah membaca, mengerjakan tugas kelompok.

Duduk bersebelahan pada area mengerjakan tugas.

P

ola ruang serbaguna tersebut memiliki orientasi linear. Dengan pengguna terfokus ke depan. Suasana tersebut seperti ruang kelas yang membutuhkan kefokusan pada satu titik. Ruangan tersebut dapat digunakan untuk ruang baca atau mengerjakan tugas. Meja dan kursi yang ditata untuk kapasitas dua orang tersebut dapat tata kembali menjadi empat orang untuk pengguna yang bersifat kelompok.

Duduk berhadapan dan bersebelahan pada area kantin. Gambar 4.43 Pola Ruang Serbaguna

Pola area kantin ini mempunyai orientasi linear. Dimana peletakkan meja dan kursi berulang dan pengguna saling berhadapan dengan intensitas kedekatan yang tinggi karena terjadi eye contact. Namun dengan penggunaan kursi yang memanjang akan mempersulit sirkulasi penggunanya.

Dalam dokumen BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN (Halaman 34-41)

Dokumen terkait