• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Minat Belajar

3. Unsur-unsur Minat

Setiap individu memiliki perbedaan dalam berbagai hal, misalnya pada minatnya perbedaan itu dapat diketahui melalui gejala-gejala yang dimunculkan oleh individu itu sendiri. Dalam penelitian ini, ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang dikatakan berminat terhadap sesuatu bila individu tersebut memiliki beberapa unsur antara lain:

a. Perasaan Senang

Menurut Soemanto, “perasaan senang dapat diartikan sebagai

berbeda dengan keadaan dalam diri”.13

Jadi dapat dikatakan bahwa perasaan senang dapat timbul karena mengamati, mengingat atau memikirkan sesuatu.

Seseorang yang memiliki perasaan senang atau suka dengan sesuatu, maka ia cenderung mengetahui antara perasaan dengan minat. Siswa yang berminat terhadap pelajaran IPS-Sejarah ia akan merasa senang dalam membaca dan mengkaji hal-hal yang dianggap mereka tertarik. Ia akan mempelajari pelajaran tersebut dengan antusias tanpa ada beban paksaan dari siapun didalam dirinya.

b. Pemusatan Perhatian dalam Belajar

Perhatian merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan belajar. Dalam buku psikologi yang dikutip oleh Soemanto bahwa,

perhatian merupakan “pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada

suatu objek tertentu”.14

Dengan kata lain seseorang yang menaruh minat pada suatu hal akan memberikan perhatian yang besar.

Adanya perhatian merupakan sebuah konsentrasi seseorang terhadap pengamatan, pengertian, dan sebagainya dengan mengesampingkan yang lain. Siswa yang berminat belajar IPS-Sejarah dalam dirinya akan terdapat kecenderungan yang kuat untuk selalu memberikan perhatian yang besar terhadap objek yang diamati. Jadi, siswa pikirannya fokus dengan apa yang dibacanya dan apa yang diamatinya.

Selanjutnya apabila seseorang menaruh perhatian secara continue

baik secara sadar maupun tidak pada obyek tertentu, biasanya dapat membangkitkan minat pada obyek tersebut. Jadi dapat dikatakan bahwa siswa yang menaruh minat pada mata pelajaran sejarah dia akan lebih memperhatikannya. Namun sebaliknya, jika siswa tersebut tidak berminat, maka perhatian pada mata pelajaran tersebut cenderung malas dan merasa tidak suka. Dengan demikian siswa yang

13

Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), cet V, h. 37

14

tidak menaruh perhatian pada mata pelajaran sejarah, maka sulitlah mereka dapat belajar dengan baik.

c. Perasaan Tertarik

Perasaan tertarik dapat menyebabkan hasil belajar lebih baik. Menurut Crow and crow yang dikutip oleh Rohim bahwa, “minat bisa

berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong kita cenderung atau rasa tertarik pada orang, benda, atau kegiatan apapun bisa berupa pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan tersebut”.15

Hal ini menunjukkan ada yang mengembangkan minatnya terhadap mata pelajaran tersebut karena adanya pengaruh dari guru pengajar dan bahan ajar yang menarik. Siswa yang memiliki minat yang tinggi terhadap salah mata pelajaran akan terdapat kecenderungan yang kuat dan tertarik untuk mempelajarinya dan menggali hal-hal yang tidak dimengerti. Menyukai guru yang mengajarkan serta mata pelajaran yang diajarkan. Sehingga perasaan tertarik merupakan indikator yang menunjukan minat seseorang.

Hal ini diperkuat oleh pendapat Djamarah terkait dengan peran

guru dalam proses belajar, menurutnya “dalam kegiatan rutin di kelas sehari-hari guru harus berusaha mengindari hal-hal yang monoton dan

membosankan”.16

Artinya guru mempunyai peran penting dalam membangkitkan minat belajar para peserta didik. Guru harus memelihara minat anak didik dalam belajar dengan memberikan kebebasan dalam situasi belajar.

d. Giat Belajar

Menurut Djamarah “belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu

15

Abdul Rohim, “Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Bidang Pendidikan Agama Islam”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2011, h. 11 tidak dipublikasikan.

16

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.17

Sehingga belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Seseorang yang giat belajar dan tekun dalam mempelajari sesuatu maka akan lebih bersungguh-sunguh dalam mengerjakannya dan akan mendapatkan hasil belajar yang maksimal.

Menurut Syah, “Sikap siswa yang positif terutama kepada guru dan mata pelajaran yang disajikan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa. Sebaliknya sikap negatif siswa terhadap guru dan mata pelajaran dapat menimbulkan kesulitan

belajar siswa tersebut”.18

Jika siswa yang mempunyai sikap positif terhadap guru maupun mata pelajaran maka akan terus tergerak hatinya dalam belajar dengan giat. Sehingga aktivitas yang berada di luar sekolah menjadi indikator yang dapat menunjukan keberadaan minat pada diri siswa. Siswa dengan minat yang tinggi akan merasa bahwa pelajaran yang diberikan disekolah sangatlah terbatas waktunya, sehingga ia perlu untuk mencari pengetahuan lain di luar jam pelajaran. Dan siswa akan merasa semangat jika mempelajari mata pelajaran tersebut sehingga terus menggali pengetahuan yang ada dilingkungan sekitarnya.

e. Mengerjakan Tugas

Mengerjakan tugas yang diberikan guru merupakan salah satu indikator yang menunjukan adanya minat pada siswa. Karena tugas yang diberikan guru bertujuan untuk memperdalam kemampuan siswa. Siswa yang memiliki minat yang tinggi akan menyadari pentingnya mengerjakan tugas dari guru. Siswa yang berminat terhadap suatu mata pelajaran maka ia akan mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh dan sebaliknya jika siswa yang tidak berminat atau cuek terhadap suatu mata pelajaran maka ia mengerjakan tugas dengan tidak maksimal karena didalam dirinya tidak ada kecenderungan suka pada mata pelajaran tersebut.

17

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), Cet III, h. 13

18

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Rosdakarya, 2008), cet. 14, h. 135

Dokumen terkait