BAB IV DESKRIPSI LOKASI, TEMUAN PENELITIAN DAN ANALISIS
B. Temuan Hasil Penelitian
3. Upaya guru pendidikan Agama Islam dalam
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di atas dapat penulis simpulkan bahwa media elektronik dapat memberikan dampak yang tidak baik bagi akhlak siswa dan dapat menjadi kendala besar bagi guru dalam membina karakter siswa karena guru tidak bisa sepenuhnya mengontrol siswa.138
3. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membina Karakter
Membina karakter di SMA Negeri 1 Muaro Jambi juga bisa dilakukan melalui kegiatan keagamaan-keagamaan misalnya melalui kegiatan kultu, dan sholat zuhur berjamaah, yasinan rutin di sekolah pada hari Jum‟at, Peringatan Hari Besar Islam, perlombaan-perlombaan keagamaan dan sebagainya.
1) Kegiatan shalat Duhur berjamaah
Kegiatan shalat Duhur berjama‟ah yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Muaro Jambi bertujuan untuk membiasakan siswa dalam melaksanakan shalat serta menanamkan kedalam diri siswa akan pentingnya melaksanakan kewajiban melaksanakan perintah Allah SWT yang utama. Dalam kegiatan ini tidak hanya shalat duhur berjamaah saja tetapi juga diajarkan membaca al Qur‟an melalui kegiatan tadarus sebelum shalat dan kultum keagamaan yang berisi tentang nasehat-nasehat agama. Adapun teknisnya sebagaimana wawancara dengan HE, mengatakan:
“Setiap hari 2 kelas secara bergiliran melaksanakan shalat duhur berjamaah dengan jadwal yang sudah diatur. Kenapa cuma dua kelas saja, ini disebabkan keterbatasan kapasitas mushala yang berukuran 8 M x 8 M serta agar pengkordinasian lebih mudah, maka cukup dilaksanakan dua kelas setiap harinya. Pada kegiatan ini yang bertugas tidak hanya guru PAI tetapi dibantu oleh guru lain yang dianggap mampu.139
Permasalahan shalat lima waktu pada usia anak dan remaja saat ini sangat memperihatinkan, banyak sekali diantara anak seusia sekolah belum mampu melaksanakan shalat lima waktu.
Padahal ini kewajiban utama umat Islam. Pembinaan shalat duhur berjamaah ini diharapkan memberikan kesadaran bagi siswa yang sudah mendekati baligh, atau bahkan pada kelas X yang rata-rata sudah baligh bisa melaksanakan yang lima waktu.
139 Wawancara, 20 Mai 2018
Secara keseluruhan, berdasarkan penelitian yang ada pelaksanaan shalat duhur berjamaah berjalan dengan tertib dan baik. kegiatan ini di awali dengan berwudlu yang langsung diperhatikan oleh guru Pendidikan Agama Islam selaku pembimbing, kemudian anak masuk ke Mushola sambil menunggu waktu duhur melaksanakan tadarus Al Qur‟an secara terpimpin oleh gurunya sehingga semua anak membaca al Qur‟an kemudian diisi kultum dan beberapa pengarahan. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh NU:
“Alhamdulillah kegiatan ini berjalan dengan baik, diharapkan ada kesadaran bagi mereka untuk melaksanakan shalat lima waktu, tidak hanya shalat duhur saja ketika dapat jadwal tapi bisa istiqomah untuk yang di rumah di serahkan ke orang tua masing-masing. Saya sebagai guru Agama hanya menasehati dan memberi masukan saja”.140
2) Kegiatan Kerohaniahan (Pembacaan Yasin setiap hari Jum‟at) Kegiatan Yasinan termasuk kegiatan masal yang diikuti oleh seluruh warga sekolah baik guru, tata usaha dan seluruh siswa.
Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Jum‟at pagi mulai jam 07.15 s/d 08.00, kegiatan merupakan pembelajaran bagi siswa sekaligus penanaman karakter yang baik bagi siswa.
Kegiatan yasinan dipimpin oleh para siswa perkelas secara bergilir. Setelah pembacaan yasin kelas yang mendapatkan jadwal memimpin pembacaan yasin menampilkan berbagai kesenian yang islami seperti hadrah, rebana, puisi islami, ceramah, pembacaan shalawat dan sebagainya tergantung kreatifitas kelas masing-masing.
Guru Pendidikan Agama Islam membuat jadwal kegiatan yasinan dan mensosialisasikannya, kemudian atas bantuan wali
140 Wawancara, 29 April, 2018
kelas dan perangkat kelas para siswa berlatih untuk mempersiapkan diri, tetap masih di kontrol oleh guru Pendidikan Agama Islam. Ini sebagaimana yang disampaikan IS yang mengatakan:
“Biasanya kelas yang dapat jadwal memimpin mereka akan berlatih apa yang akan ditampilkan, wali kelas sangat berperan dalam hal ini. Saya sebagai guru agama akan memantau dan membantu apabila perlu bantuan untuk isi acara pada hari Jum‟at”.141
Dari hasil observasi yang ada terlihat siswa antusias mengikuti kegiatan ini, namun demikian ada beberapa siswa yang ketika pembacaan yasinan mereka asyik mengobrol dengan temannya. Untuk para guru dan karyawan sebagian besar mengikuti kegiatan ini kecuali yang non Muslim, namun juga ditemukan ada beberapa guru yang tidak mengikuti kegiatan ini.
Wawancara dengan MA dimana dia telah mengatakan bahwa:
“Memang benar anak-anak di SMA Negeri 1 Muaro Jambi setiap Jum‟at rutin mengadakan kegiatan yasinan bersama di halaman sekolah kecuali yang non Muslim,”.142
Kegiatan yasinan ini juga sebagai usaha sekolah dalam rangka mendidik siswanya untuk gemar membaca Al Qur‟an, dan mencintai kesenian islami, serta menumbuhkan semangat untuk memperdalam ilmu agama.
3) Peringatan Hari Besar Islam
Peringatan Hari-hari besar Islam merupakan sarana yang sangat tepat untuk pembinaan akhlak mulia kepada siswa. PHBI selain bertujuan untuk siar agama Islam, namun yang paling penting adalah mengenalkan ajaran Islam secara keseluruhan
141 Wawancara, 24 Maret 2018
142 Hasil Wawancara, 09 Mai 2018
terhadap siswa. Adapun peringatan Hari besar Islam yang sering diperingati adalah:
a) Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, pada peringatan ini siswa diajarkan mengenai sejarah kelahiran Rasulullah, akhlak Rasulullah dan seluruh ajaran Rasulullah. Dengan mengetahui akan nabinya diharapkan siswa mampu mengambil suri tauladan dari Rasulullah SAW, karena pada diri Rasulullah terdapat suri tauladan yang agung.
b) Peringatan Isra dan Mi‟raj Nabi Muhammad SAW, para peringtan ini siswa diajarkan mengenai mukjizat nabi Muhammad SAW berupa peristiwa perjalanan nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan Mi‟raj untuk bertemu dengan Allah SWT. Pada peringatan ini juga diajarkan akan arti pentingnya menjalankan kewajiban berupa shalat lima waktu.
Dengan diadakan kegiatan-kegiatan keagamaan ini dapat menambah pemahaman siswa terhadap Agama dan dapat membentuk karakter siswa di SMA Negeri 1 Muaro Jambi ini menjadi karakter yang lebih baik.
Berdasarkan wawancara dan observasi penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa kegiatan keagamaan di sekolah sangat membantu sekali dalam upaya membina karakter siswa karena melalui kegitan ini guru dapat lebih banyak terfokus memberikan ceramah-ceramah, nasehat-nasehat kepada siswa agar selalu dan senantiasa mempunyai karakter yang baik.143 b. Menjalin Kerjasama Antara Pihak Sekolah Dengan Orangtua Siswa
Pihak SMA Negeri 1 Muaro Jambi jika menghendaki hasil yang baik dari pendidikan anak-anak didiknya, perlulah ada
143 Observasi 11 Februari 2018
kerjasama atau hubungan yang erat antara sekolah dan keluarga atau orang tua. Hal ini disebabkan perbedaan antara lingkungan keluarga dengan lingkungan sekolah, baik mengenai suasananya maupun tanggung jawabnya. Tetapi, di samping perbedaan-perbedaan itu, jangan dilupakan pula persamaannya, keluarga dan sekolah sama-sama mendidik anak-anak, baik jasmani maupun rohani, sama-sama melakukan pendidikan keseluruhan dari anak.
Mengenai hal ini peneliti perlu mewawancarai HE, ia mengatakan bahwa:
“Setiap tahun sekolah selalu mengadakan pendaftaran untuk menerima siswa baru.kesempatan itu dapat digunakan oleh pihak sekolah dan guru-guru untuk mengadakan pertemuan dengan para orangtua siswa. Disamping itu, surat-menyurat juga diadakan, terutama pada waktu-waktu yang sangat diperlukan bagi perbaikan pendidikan anak-anak. Seperti surat peringatan dari guru kepada orang tua jika anaknya perlu lebih giat, sering mangkir, membolos, dan lain-lain”.144
Keadaan seperti yang disebutkan merupakan manifestasi dari dukungan keluarga terhadap efisiensi dan efektifitas pelaksanaan kerja yang diberikan secara sadar dan sukarela kepada sekolah.
Dukungan seperti itu timbul sebagai hasil kerja sekolah yang telah memberikan informasi sehingga pihak keluarga memahami pentingnya eksistensi sekolah bagi keluargaa.
Keluarga juga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak, tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai makhluk sosial.145 Keluarga memberikan dasar pembentukan tingkah laku, watak, akhlak dan pendidikan kepada anak. Menurut Purwanto, dalam perkembangan kepribadiannya, si anak biasanya mengandalkan ukuran baik dan buruk, salah dan benar kepada
144 Hasil Wawancara, 20 Mai 2018
145 M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: Remaja Rosdakarya,1998), hlm. 79.
orang tua serta anggota keluarga. Keterkaitan anak dan orang tua sebagai tokoh moral sangat diperhatikan sekali oleh anak.
Sehingga apa yang dianggap baik oleh orang tua baik pula oleh anak, begitu pula sebaliknya. 146
Dari kecil anak dipelihara dan dibesarkan oleh dan dalam keluarga. Segala sesuatu yang ada dalam keluarga, baik berupa benda-benda dan orang-orang serta peraturan-peraturan dan adat istiadat yang berlaku dalam keluarga itu sangat berpengaruh dan menentukan corak perkembangan anak-anak. Bagaimana cara mendidik yang berlaku dalam keluarga itu, demikianlah cara anak itu mereaksi terhadap lingkungannya.
Guru sebagai pendidik dan pembimbing ketika berada di lingkungan sekolah dan orangtua sebagai pendidik dan pembimbing ketika anak berada di lingkungan keluarga. Keduanya tentu mempunyai tugas yang sama sama harus dilaksanakan dan merupakan tugas yang sangat penting dalam membina anak agar menjadi manusia yang dicita-citakan sekaligus diharapkan. Menurut NU ia mengatakan bahwa:
Sejauh ini, orangtua atau wali murid mendukung semua kegiatan yang sekolah lakukan, meskipun terkadang ada juga wali murid yang anak nya bermasalah tidak percaya dengan apa yang kami sampaikan dan lebih membela perbuatan salah yang dilakukan anaknya. Tapi kami selaku guru disini memberikan pengertian sebaik mungkin tentang permasalahan yang terjadi.147
Hal serupa juga dijelaskan oleh IS:
Kami pihak sekolah pastinya akan selalu bekerja sama dengan wali murid dalam membina karakter siswa ini, bagaimanapun waktu anak banyak dihabiskan dirumah, kalau disekolah saja
146 Ibid, hal 78
147 Hasil wawancara, 29 April 2018
anak-anak belajar tentang akhlak tetapi dirumah tidak, sama saja sia-sia.148
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat peneliti ambil kesimpulan bahwa pentingnya kerjasama pihak sekolah beserta wali murid dalam membina karakter siswa, selain di sekolah siswa sangat banyak menghabiskan waktu di rumah, itu artinya orangtua mempunyai kewajiban untuk ikut mengawasi, mengingatkan, dan menegur anak jika melakukan kesalahan, karena membina karakter anak bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, butuh banyak usaha dan kerjasama semua pihak agar terciptanya anak yang berbudi pekerti baik serta berakhlakul karimah.
c. Mengawasi lingkungan bermain siswa di luar jam sekolah
Berdasarkan observasi penulis bahwasanya orangtua telah melakukan pengawasan terhadap anak, terutama pada lingkungan bermain anak, sebagai orangtua mereka sangat menginginkan anaknya mempunyai karakter yang baik, karakter yang bisa menghormati orang lain
Pengawasan orang tua merupakan salah satu jalan untuk membina, membimbing serta mengarahkan anak dari kelakuan yang tidak baik menjadi baik. Dengan demikian, pengawasan orang tua membuat tingkah laku anak terkendali.
Wawancara dengan RE, ia mengatakan bahwa:
“Saya selalu diawasi oleh orang tua saya ketika saya melakukan perbuatan yang tidak baik. Jika seandainya saya masih melakukannya perbuatan yang tidak baik tersebut, maka saya akan dihukum dengan sepantasnya oleh orangtua saya”.149
Wawancara dengan MA mengatakan bahwa:
148 Wawancara, 24 Maret 2018
149Wawancara, 30 Maret 2018
“Saya sering memberikan pengawasan terhadap perkembangan tingkah laku anak saya, dan menganjurkan istri saya untuk melakukan hal yang sama. Tujuan saya agar anak bisa terpantau pergaulannya sehari-hari, apakah dalam lingkungan yang baik atau tidak. Hal ini merupakan anjuran di dalam Islam”.150
Pengamatan penulis juga menemukan bahwa sebagai orangtua, MA telah memberikan pengawasan terhadap perkembangan tingkah laku anak. Orang tua terkadang mencari tahu perkembangan anak-anaknya dari anak-anak yang lain seperti menanyakan dengan siapa anaknya bergaul, apa yang diperbuatnya dan lain sebagainya.151
Pelaksanaan pengawasan yang dilakukan orang tua terhadap perkembangan anak dimaksudkan sebagai usaha untuk mendapatkan informasi mengenai perilaku siswa sehari-hari di lingkungan tempat pergaulan siswa sehari-hari.
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat peneliti ambil kesimpulan bahwa pentingnya mengawasi pergaulan anak karena itu merupakan kewajiban bagi setiap orangtua.152
d. Membatasi dalam menggunakan Media
Berdasarkan observasi penulis ditemukan bahwa upaya yang dilakukakan oleh guru pendidikan Agama Islam dalam membatasi penggunaan media pada siswa adalah dengan menyita Hp jika kedapatan siswa yang bermain hp di sekolah dan memeriksa laptop yang digunakan oleh siswa.
150Wawancara, 09 Mai 2018
151Observasi, 11 Februari 2018
152 Observasi, 11 Februari 2018
Wawancara dengan IS mengatakan bahwa:
“Jika kedapatan siswa yang membawa atau bermain hp di sekolah, maka hp tersebut akan di ambil dan langsung disita, dan apabila siswa membawa laptop pada saat jam pelajaran IT ataupun pada jam pelajaran yang lain, maka guru yang bersangkutan akan mengadakan pengecekan terlebih dulu sebelum pembelajaran dimulai.”153
Hal ini dibenarkan oleh IN:
“Memang benar, setiap siswa yang ketahuan membawa hp kesekolah hp nya akan langsung diambil oleh pihak sekolah dan akan diproses sesuai dengan peraturan yang ada, begitu juga dengan yang membawa laptop akan slalu ada pengecekan dari guru yang bersangkutan.”154
Wawancara dengan AG:
“Saya pernah kedapatan membawa hp pada saat pembelajaran berlangsung, dan hp itu langsung di ambil oleh guru dan sesampai di rumah saya di marahi oleh orangtua saya, oleh karena itu saya merasa sangat kecewa kehilangan hp dan dimarahi oleh orangtua, mulai dari saat itu saya tidak akan membawa hp lagi.” 155
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di atas dapat penulis simpulkan bahwa media elektronik dapat memberikan dampak yang tidak baik bagi akhlak siswa dan dapat menjadi kendala besar bagi guru dalam membina karakter siswa karena guru tidak bisa sepenuhnya mengontrol siswa, maka dari itu guru pendidikan Agama Islam melakukan upaya dengan menyita Hp jika kedapatan siswa yang bermain hp di sekolah dan memeriksa laptop-laptop yang digunakan oleh siswa.156