• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN

1. Pengertian Upaya

Pengertian upaya yaitu usaha (syarat), berupaya/berusaha sekuat- kuatnya21.

Upaya juga dapat diartikan usaha, akal atau ihtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar dan sebagainya22.

Upaya merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mencapai tujuan dari kegiatan yang sedang dikeijakan. Namun apabila sudah menggunakan syarat-syarat masih gagal juga maka terus berikhtiar mencari jalan keluar yang lain, mencari solusi yamg tepat, mengadakan penelitian, kajian, uji coba berulang kali. Barang kali dengan menambah berbagai macam syarat yang lain itu, dengan mengharap agar tujuan yang dimaksud dapat dicapai dan berhasil.

Sedangkan pengertian usaha yaitu kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mencapai suatu maksud23.

Lain halnya dengan pengertian usaha. Usaha maksudnya usaha dengan mengerahkan kekuatan berupa kekuatan tenaga, kekuatan pikiran untuk mencapai tujuan atau maksud. Namun di sini tidak diperlukan syarat-syarat yang hams dipenuhi. Secara umum bahwa pengertian upaya itu sama dengan

21 WJS Poerwodarminto, loc cit, him 1345

22 WJS Poerwodarminto, U m u m Bahasa Indonesia, Balai Pus taka, Jakarta,1999,him. 1109 23 W J S Poerwodarminto,loc eft,him. 1350

pengertian usaha, namun setelah dikaji lebih dalam maka di antara keduanya jelas berbeda. Maka dari itu untuk mempeijelas istilah kedua kata tersebut

sebagai berikut: a. Upaya

Sebagai gambaran bahwa guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa dengan menggunakan salah satu metode agar materi yang disampaikan dapat dikuasai siswa. Apabila siswa belum menguasai ilmu pengetahuan itu guru mengganti metode dengan metode yang lain agar siswa benar-benar menguasainya. Ikhtiar yang ditempuh guru sampai siswa benar-benar menguasainya materi yang diberikannya itu disebut upaya. Jadi upaya adalah ikhtiar guru dengan menggunakan berbagai macam cara sampai siswa menguasai materi yang diberikannya itu. Guru melakukan kegiatan agar orang lain mengerti.

b. Usaha

Sebagai gambaran bahwa siswa mempunyai tujuan agar lulus ujian dan mendapat ijasah, maka ia hams melakukan kegiatan belajar dengan mengerahkan segala kemampuannya untuk menguasai ilmu yang akan diujikan.Namun apabila belum berhasil lulus, maka ia hams mengulang dengan memperbaiki kesalahan belajamya itu sampai lulus ujiannya. Ikhtiar yang dilakukan siswa dengan mengerahkan segala kemampuan yang ada terns menems sampai tujuannya tercapai, itu namanya usaha.

Jadi kata upaya itu berupa ikhtiar untuk keberhasilan orang lain, sedangkan usaha berupa ikhtiar untuk keberhasilan diri sendiri. Oleh karena itu, penulis menggunakan kata upaya, sebab merupakan kegiatan yang gigih, tidak mengenal lelah, mengerahkan potensi yang ada, giat lahir dan batin agar orang lain berhasil. Guru berikhtiar sekuat tenaga agar siswa menguasai materi yang diberikan kepadanya.

2. Pengertian Meningkatkan

Meningkatkan berasal dari kata tingkat (susunan yang berlapis-lapis), sedangkan meningkatkan itu sendiri artinya adalah menaikkan derajat/taraf atau mempertinggi dan memperhebat suatu produksi24.

Jadi yang dimaksud dari meningkatkan itu adalah manaikkan atau mempertinggi hasil usaha supaya bertambah meningkat dari hasil yang dicapai sebelumnya. Nilai yang diperoleh dari hasil usaha yang sungguh - sungguh dilakukan masih dapat ditingkatkan lagi dari nilai yang diperoleh sebelumnya.Keberhasilan yang dicapai itu akibat dari usaha yang tidak mengenal lelah sehingga memperoleh nilai tambah, yang lebih tinggi dan meningkat dari hasil usaha sebelumnya.

3. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran artinya proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar25. Belajar adalah istilah yang dalam kehidupan sehari-hari tidak

asing bagi kita semua. Pengertian belajar sudah banyak didefinisikan oleh para ahli. Pendapat mereka satu sama lain berbeda, hal ini disebabkan adanya perbedaan berfikir, landasan psikologi yang digunakan untuk merumuskan keyakinan hidup, filsafat dan lain sebagainya, namun pada hakikatnya adalah sama. Kegiatan belajar adalah suatu usaha yang menghasilkan perubahan.

Belajar adalah suatu proses yang komplek yang teijadi pada semua orang yang berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga Hang lahat nanti. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), ketrampilan (psikomotorik), maupun menyangkut nilai dan sikap (afektif)25

26-Sedangkan menurut DR. Ahmad Tafsir belajar merupakan suatu perubahan yang relatif permanen dalam suatu kecenderungan tingkah laku yang merupakan hasil latihan penguatan (reinforce)27.

Sedangkan menurut Cronbach, dalam bukunya Educational Psycology menyatakan leaning is shown by change in behavior as a result o f experience. Belajar yang terbaik menurut Cronbach harus dilakukan mengalami secara langsung28.

25 W J S Poerwodarminto, loc ci7,hlm.l5 26 Fatah Syukur,o/? cit, hlm.27

2'Ahmad Tafsirfifetodologi Pengajaran Agama Islam,Cet ketujuh,Bandung,Remaja Rosda Karya^003,hlm.60.

Proses pembelajaran adalah sarana dan cara bagaimana suatu generasi belajar, atau dengan kata lain bagaimana belajar itu secara efektif digunakan proses pembelajaran hams memungkinkan terjadinya proses belajar yang memang hams memungkinkan perolehan hasil belajar yang baik.

Pendidikan A1 Qur’an adalah bagian dari Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang bertujuan untuk memberikan motivasi, bimbingan, pemahaman, kemampuan dan penghayatan terhadap isi yang terkandung dalam A1 Qur’an, sehingga dapat diterapkan dalam perilaku sehari-hari sebagai manifestasi iman dan taqwa kepada allah SWT. Pembelajaran A1 Qur’an pada MI juga befungsi untuk menumbuh kembangkan kemampuan siswa membaca dan menulis, mendorong, membimbing, membina kemampuan dan kegemaran membaca A1 Qur’an.

Pembelajaran A1 Qur’an yang kurang menarik menimbulkan kebosanan dan kecendemngan diremehkan oleh siswa. Oleh karena itu metode pembelajaran yang demikian perlu diubah menjadi metode yang tepat.

Pembelajaran A1 Qur’an akan benar-benar menarik dan berfungsi sebagimana mestinya apabila gum tepat dalam menggunakan metode dan cara penyampaian yang melatih siswa untuk mandiri 29. Artinya siswa hams mampu mengatasi permasalahan yang ada pada pembelajaran, karena dalam pembelajaran ini banyak mengedepankan penggunaan fungsi otak kanan

29 Kurikulum Be rb as is Kompetensi, Kegiatan Pembelajaran Q ur’an HadHts, Jakarta, Depag 2003 him 17

siswa, sehingga memudahkan siswa untk menerima pembelajaran A1 Qur’an. Adapun langkah kegiatan pembelajaran yang diterapkan adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang melatih siswa untuk mengembangkan kreatifitas.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah suatu proses psikis yang relatif permanen yang menimbulkan perubahan dalam tingkah laku yang merupakan hasil latihan dan pengalaman secara langsung.

Cara belajar adalah kegiatan-kegiatan belajar yang dilakukan dalam mempelajari sesuatu,artinya kegiatan yang seharusnya dilakukan dalam situasi belajar tertentu. Umumnya dalam situasi tertentu pula.Cara belajar peserta didik dapat dikategorikan kedalam empat cara yaitu:(l) Cara belajar somatik, adalah yang lebih menekankan pada aspek gerak tubuh atau belajar dengan melakukan, (2) Cara belajar auditif, adalah cara belajar yang lebih menekankan pada aspek pendengaran, (3) Cara belajar visual, adalah cara belajar yang lebih menekankan pada aspek penglihatan, (4) Cara belajar intelektual, adalah cara belajar yang lebih menekankan pada aspek penalaran atau logika30.

Proses pembelajaran pada dasamya mengantar para pelajar memulai belajar, jadi tidak menjadikan para pelajar pandai karena mereka hams

menjadikan din pandai sesuai dengan kemampuan intelektual yang ada pada rr.ereka. Proses pembelajaran adalah proses yang amat pragmatis dan konkrit, melihat dan dan mempergunakan keadaan nyata, terutama keadaan intelektual para pealajar merupakan pandangan sempit yang hams direkonstruksi31.

Proses pembelajaran dalam pendidikan islam selalu memperhatikan perbedaan individu ifurq al-fardiyah) peserta didik yang menghormati harkat, martabat dan kebebasan berpikir mengeluarkan pendapat dan menetapkan pendiriannya, sehingga bagi peserta didik belajar mempakan hal yang menyenangkan dan sekaligus mendorong kepribadiannya berkembang secara optimal, sedangkan bagi gum proses pembelajaran mempakan kewajiban yang bemilai ibadah yang dipertanggungjawabkan di hadapan Alloh SWT di akherat32.

Dokumen terkait