• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE RESITASI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BACA TULIS AL QUR AN SI SWA KELAS II MIN MLAGEN MENOREH SALAMAN KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENERAPAN METODE RESITASI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BACA TULIS AL QUR AN SI SWA KELAS II MIN MLAGEN MENOREH SALAMAN KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE RESITASI DALAM UPAYA

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BACA TULIS AL QUR AN

SI SWA KELAS II MIN MLAGEN MENOREH SALAMAN

KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 7 /2 0 0 8

S K R I P S I

O leh:

NURUL FADILAH

N I M : 11406383

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

(2)

PENERAPAN METODE RESITASI DALAM UPAYA

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BACA TULIS AL QUR'AN

SISWA KELAS II MIN MLAGEN MENOREH SALAMAN

RAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 7 /2 0 0 8

S K R I P S I

<Diaju£an u n tu fcjM em en u h i H ugos

d a n ‘M eC eng^api S y a ra t Q una M emperoCefi

Cjetar S a ija n a da(am I (m u d a r S iy a f

O leh:

NURUL FADILAH

N I M : 1 1406383

SEKOLAH TINGGIAGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

(3)

MOTTO

( o l j j ) j j a i l (*1x j q a

(4)

DEPARTEMEN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0289) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id. E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa:

N a i n a : Nurul Fadilah

N IM : 11406383

Progam studi : Pcndidikan Agama Islam ( P A I)

J u d u I : Pencrapan Metode Resitasi dalam Upaya

Meningkatkan PembelajaranlBaca Tulis Al Qur&n Siswa Kelas II MIN Mlangen Menoeh Salaman Kabupaten Magelang Tahun 2007/2008

llntuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah Skripsi. Demikian untuk menjadikan periksa.

Wassalamualaikum Wr Wb PembimbUfg

(5)

ABSTRAKSI

Nurul Fadilah : Penerapan Metode Resitasi dalam Upaya Meningkatkan Pembelajaran Baca Tulis A l Qur'an Siswa Kelas I I di M IN M langen Menoreh Salaman Kabupaten M agelang Tahun 2007/2008. Skripsi. Salatiga : Fakultas Tarbiyah Program Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Salatiga, 2008.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, implementasi dan pendukung metode resitasi dalam upaya meningkatkan pembelajaran Baca Tulis Al Qur'an kelas II MIN Mlangen Menoreh Salaman Kabupaten Magelang tahun 2007/2008.

Subyek Penelitian ini adalah siswa kelas II MI Negeri Mlangen Menoreh Salaman Kabupaten Magelang tahun ajaran 2007/2008 yang beijumlah 27 siswa terdiri dari laki-laki 12 siswa,perempuan 15 siswa, dan para guru yang mengajar di MI Negeri Mlangen Menoreh Salaman Kabupaten Magelang. Data tentang penerapan metode Resitasi dalam kegiatan belajar mengajar siswa kelas II MI Negeri Mlangen Menoreh penulis kumpulkan dengan menggunakan observasi, dokumentasi dan tes. Dari data tersebut penulis analisa dengan menggunakan tekhnik kualitatif yang dinyatakan dalam bentuk angka yang pasti.

Dalam penelitian ini kami menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 sikuls. Siklus I,II dan siklus III masing-masing melalui tahapan perencanaan, melakukan tindakan, melakukan pengamatan dan mengadakan refleksi.

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu. Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rosulullah SAW yang merupakan teladan bagi umat di dunia.

Alhamdulillaahirobbiraalamiin atas rahmad dan hidayah dari Allah penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian tindakan kelas yang beijudul " Penerapan Metode Resitasi Dalam Upaya MeningkatkanPembelajaran Baca Tulis A1 Qur’an Siswa Kelas II di MI Negeri Mlangen Menoreh Salaman Kabupaten Magelang tahun ajaran 2007/2008” ini dengan lancar tanpa halangan yang berarti.

Sebagai manusia dengan segala keterbatasannya, mustahil kiranya skripsi ini dapat disusun tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karenanya penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini terutama kepada:

1. Prof. Dr. Mansur, M.Ag. selaku pembimbing dalam skripsi ini.

2. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah STAIN Salatiga yang telah mengajar dan membimbing kami selama kuliah.

3. Bapak dan Ibu karyawan STAIN Salatiga yang telah membantu kelancaran kami dalam menempuh study.

(7)

DAFTARISI

HALAMAN SAMPUL... i

LEM BARLOGO... ii

HALAMAN JUDUL... iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN... v

ABSTRAKSI... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 3

C. Tujuan Penelitian... 3

D. Hipotesis Penelitian... 4

E. Kegunaan Penelitian... 4

F. Defmisi Operasional... 5

G. Metode Penelitian... 7

(8)

BAB II KAJIAN PUSTAKA 17

A. PENGERTIAN PENERAPAN METODE RESITASI... 17

1 .Pengertian Penerapan... 17

2. Pengertian Metode... 17

3. Pengertian Resitasi... 20

B. UPAYAMENINGKATKANPEMBELAJARAN... 22

1. Pengertian Upaya... 22

2. Pengertian Meningkatkan... 24

3. Pengertian Pembelajaran... 25

C. MEMBACA MENULIS ALQUR'AN... 29

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN... 35

A. Gambaran Subyek Penelitian... 35

B. Prosedur Penelitian... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 45

A. Diskripsi Kondisi Awal... 45

B. Diskripsi Hasil Siklus 1... 48

C. Diskripsi Hasil Siklus II... 53

D. Diskripsi Hasil Siklus III... 59

E. Pembahasan Antar Siklus... 66

(9)

A. Kesimpulan... 69

B. Saran... 69

C. KataPenutup... 71

DAFTARPUSTAKA... 72

BAB V PENUTUP... 69

(10)

DAFTAR TABEL

1. T abell Keadaan Siswa MIN 36

2. T ab elll Daftar Nama Siswa 36

3. Tabel III Keadaan Guru dan Karyawan 37

4. Tabel IV Hasil Tes Kondisi Awal 47

5. Tabel V Nilai Ulangan Siklus I 51

6. Tabel VI Nilai Ulangan Siklus II 57

(11)

DAFTAR GAMBAR

1. G am barl Skema Tahapan Siklus 8

2. Gambar II Diagram Batang Kondisi Awal 47

3. Gambar III Histogram Nilai Tes Siklus I 52

4. Gambar IV Histogram Nilai Tes Siklus II 58

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian Lampiran 2 SiklusI

Lampiran 2a Rencana Pembelajaran Siklus I Lampiran 2b Butir Soal Siklus I

Lampiran 2c Kunci Jawaban Lampiran 3 Siklus II

Lampiran 3a Rencana Pembelajaran Siklus II Lampiran 3b Butir Soal Siklus II

Lampiran 3c Kunci Jawaban Lampiran 4 Siklus III

Lampiran 4a Rencana Pembelajaran Siklus III Lampiran 4b Butir Soal Siklus III

(13)

B A B I

PENDAHULUAN

A . L A T A R B EL A K A N G M A SA L A H

A1 Qur’an merupakan dasar utama ajaran Islam dan merupakan pedoman

hidup umat Islam yang dapat menjamin keselamatan baik di dunia maupun di

akherat l. Bagi Umat manusia, A1 Qur’an juga sebagai pembeda antara yang haq

dan yang bathil. Setiap Muslim dituntut untuk dapat membaca, mengkaji dan

berusaha untuk dapat memahaminya kemudian dapat menerapkan dalam

kehidupan sehari-hari, sehingga terwujud kehidupan yang bahagia dunia dan

akherat, sebagaimana ayat A1 Qur’an yang berbunyi:

\j j 60JC- j i l l J j j ^^11 AJ4J

A rtinya:

“Maha suci Allah yang telah menurunkan AI Furqan (A1 Qur’an) kepada

hambaNya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam2.”

Pendidikan Al Qur’an di Madrasah Ibtidaiyah sebagai landasan integral dan pendidikan agama, memang bukan satu-satunya faktor yang menentukan dal an pembentukan watak dan kepribadian siswa, tetapi secara substansial pendidikan Al Qur’an memberi kontribusi dalam memberikan motivasi kepada

(14)

siswa untuk mempraktekkan nilai-nilai keyakinan dan keagamaan ( tauhid dan

Akhlaqul karimah) dalam kehidupan sehari-hari 3.

Oleh karena itu setiap siswa semestinya memiiiki kesungguhan dan

perhatian dalam Pendidikan A1 Qur’an. Akan tetapi kenyataannya tidak semua siswa memiiiki perhatian dan minat yang tinggi dalam penddikan A1 Qur’an. Padahal kemampuan dan pemahaman mempelajari A1 Qur’an Hadits yang paling awal adalah pada tingkat membaca, baru dilanjutkan dengan menulis, menuntut siswa untuk dapat mendekati dan mengakrabi Pelajaran A1 Qur’an.

Di antara faktor penyebab rendahnya minat siswa terhadap pendidikan A1 Qur’an, sehingga kemampuan dalam baca tulis A1 Qur’an masih kurang memuaskan adalah kurangnya perhatian orang tua dan Pembelajaran Guru yang kurang menarik dan penerapan metode yang kurang tepat.

Oleh karena itu maka penggunaan variasi metode pembelajaran A1 Qur’an sangat diperlukan, karena salah satu syarat tercapainya tujuan pembelajaran adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk menerapkan metode resitasi dalam upaya meningkatkan pembelajaran baca tulis A1 Qur’an siswa Kelas 11 MIN Mlangen Menoreh Salaman Kabupaten Magelang tahun 2008.

(15)

B. R U M U SA N M A SA L A H

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat ditentukan rumusan-

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Adakah peningkatan minat siswa di dalam pembelajaran baca tubs A1 Qur’an

dengan menggunakan metode resitasi pada siswa kelas II MIN Mlangen

Menoreh Salaman?

2. Adakah peningkatan aktifitas siswa di dalam pembelajaran Baca Tubs A1

Qur'an dengan metode resitasi pada siswa kelas 11 MIN Mlangen Menoreh

Salaman?

3. Adakah peningkatan prestasi siswa di dalam pembelajaran Baca Tubs A1

Qur'an dengan metode resitasi pada siswa kelas II MIN Mlangen Menoreh

Salaman?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan Rumusan masalah yang ada, maka tujuan penebtian

tindakan ini dapat dirumuskan sebagai berik u t:

1. Untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran dengan metode resitasi

dapat meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran baca tubs A1

Qur’an.

2. Untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran dengan metode resitasi

dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran baca tubs Al

(16)

3. Untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran dengan metode resitasi

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Baca Tubs

Al Qur'an.

D. M ANFAAT PENELITIAN

Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan akan memberikan beberapa mantaat y a itu :

1. Bagi peningkatan pembelajaran, penelitian ini diharapkan akan memberikan sumbangan bagi peningkatan mutu pendidikan baca tulis Al Qur’an di Sekolah.

2. Bagi Guru, akan dapat mem bantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapai dan mendapat tambahan wawasan serta ketrampilan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

3. Bagi siswa, akan memudahkan menerima materi pendidian aca tulis Al Qur’an, sehingga kemampuan baca tulis Al Qur’an akan meningkat.

(17)

E. HIPOTESIS TINDAKAN

Hipotesis dalam tindakan ini adalah :

1. Strategi pembelajaran dengan metode resitasi dapat meningkatkan

minat siswa dalam pembelajaran Baca Tulis A1 Qur’an siswa kelas II

di MIN Miangen Menoreh Salaman.

2. Strategi pembelajaran dengan metode resitasi dapat

meningkatkan aktifitas siwa dalam pembelajaran Baca Tulis A1 Qur'an

siswa kelas II di MIN Miangen Menoreh Salaman.

3. Strategi pembelajaran dengan metode resitasi dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Baca Tulis A1 Qur’an

siswa kelas II di MIN Miangen Menoreh Salaman.

F. DEFINISIOPERASIONAL

Untuk menghindari kemungkinan terjadi penafsiran yang berbeda

dengan maksud utama penulis dalam penggunaan kata pada judul penelitian ini,

maka perlu penjelasan beberapa istiiah.

Istilah yang perlu penulis jelaskan adalah sebagai berikut:

1. Pengertian Metode Resitasi

(18)

maksud, cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu

kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan4.

Sedangkan metode resitasi adalah cara mengajar di mana seorang guru

memberikan tugas-tugas tertentu kepada peserta didik sedang hal tersebut

diperiksa oleh guru, dan peserta didik mempertanggung jawabkan5.

2. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran artinya proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar6 7 8.

Dalam pembelajaran pada hakekatnya terdapat dua proses yang saling keterkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, yaitu proses belajar dan proses mengajar . Selain itu juga dalam pembelajaran mengandung beberapa komponen yang antara satu dan lainnya juga saling berkaitan yaitu tujuan, bahan pelajaran, Kegiatan Belajar Mengajar. Metode, alat, sumber dan evaluasi. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, maka komponen-komponen tersebut harus dikelola dan dikondisikan dengan baik. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku perekat interaksi

t f dengan lingkungan .

* Erawati Aziz, Prinsip Pendidikan Islam, Solo,Tiga Serangkai,2003,hlm.79

5 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Batu Sangkar,Kalam Mulia,1990,hlm.293

6 W J S Poerwodarm i nto. Kamus Urnum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pus taka, Cet Ke 3 2006Jilm.l5

(19)

Qur'an menurut bahasa artinya bacaan. Di dalam A1 Qur’an sendiri ada

pemakaian kata Qur'an dalam arti demikian sebagaimana tersebut dalam

surat Al Qiyamah ayat 1 7 -1 8 :

Aj) jS £jja 4jl j i IjAfl c*~) Ajljfij Inlc. (jl

Artinya:

"Sesungguhnya mengumpulkan Al Qur'an (didalam dadamu)

dan (menetapkan) bacaannya pada (lidahmu) itu adalah

tanggungan Kami (Karena itu), jik a Kami telah

membacakannya, hendaklah kamu ikuti bacaannya".

Kemudian dipakai kata Qur'an itu untuk Al Qur’an yang dikenal

sekarang ini. Adapun definisi Al Qur'an ialah Kalam Allah S W T yang

merupakan mu'jizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi

Muhammad SAW dan membacanya adalah ibadah9.

G . M E T O D E PE N E L IT IA N

1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Proses penelitiannya direncanakan terdiri dari tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari satu kali pertemuan

9 Depag, op cit, hlm.16

(20)

dan masing-masing kegiatan tatap muka adalah dua jam pelajaran. Dalam

penelitian ini peneliti berperan sebagai pengajar yang berkolaborasi dengan

melibatkan guru mata yang lain untuk bersama-sama melakukan penelitian.

Dalam penelitian ini tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan,

pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.

Keempat tahap dalam penelitian tindakan kelas ini secara skematis dapat

disajikan dalam skema sebagai berikut:

Observasi awal

Perencanaan I

Refleksi

Siklus I

Revisi perencanaan 1

Refleksi

Siklus II

Revisi perei

(21)

2. Subyek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas II MIN Mlangen Menoreh Kec Salaman pada tahun peiajaran 2007/2008 yang berjumlah 27 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Kondisi pembagian di kelas 11 ini cukup merata, dalam arti perbandingan kemampuan siswa relatif sama. 3.Langkah-langkah Penelitian

Setiap siklus dalam penelitian ini mencakup empat langkah, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

Langkah - langkah penelitian yang dilakukan pada tiap tahap ini adalah : a. Perencanaan

Perencanaan dalam kegiatan penelitian ini meliputi identifikasi masalah, menganalisis penyebab masalah dan menetapkan solusi yang akan dilakukan. Selain itu di dalam tahap perencanaan ini juga menyiapkan instrument penelitian yang terdiri dari menyusun rencana pembelajaran sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran dengan kopetensi dasar menulis huruf-huruf hijaiyah secara terpisah, menyusun Lembar Keija Siswa sebagai bahan diskusi kelompok, dan menyusun soal evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi Menulis H uruf Hijaiyah.

b. Pelaksanaan Tindakan Kelas

(22)

langkah - langkah pembelajaran dengan menggunakan metode resitasi

adalah sebagai berikut :

1) Pendahuluan

a) Penyiapan kondisi fisik

Aktivitas guru pada tahap ini mengabsen siswa dan menyiapkan bah an pelajaran.

b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginformasikan model pembelajaran yang akan dilakukan.

c) Apersepsi

Guru menyajikan masalah yang berkaitan dengan cara penulisan huruf hijaiyah.

2) Kegiatan inti

a) Pengembangan materi

Dal am kegiatan inti aktivitas guru menyampaikan materi pelajaran serta memberi contoh cara penulisan huruf hijaiyah dengan menggunakan alat peraga.

b) Penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode resitasi Tahap 1 : Penomoran

(23)

Tahap 2 : M engajukan pertanyaan

Guru mengajukan pertanyaan yang dapat memotivasi siswa yang

berupa tugas untuk mengerjakan soal iatihan.

Tahap 3 : Berpikir bersama

Guru mengecek pemahaman siswa dengan meminta siswa

menyelesaikan soal dan memikirkannya sendiri kemudian

berpasangan dengan temannya, secara berkelompok

mendiskusikan dengan teman sekelompoknya (berpikir bersama),

guru mendorong siswa untuk berdiskusi an tar teman dal am satu

kelompok, selama diskusi berlangsung guru memantau keija

masing-masing kelompok dan mengarahkan siswa yang

mengalami kesulitan

Tahap 4 : Menjawab

Guru memanggil suatu nomor tertentu untuk menyelesaikan soal

tersebut di depan kelas (siswa menyampaikan ide kelompoknya),

siswa yang nomomya sesuai mengacungkan tangannya dan

mencoba menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.

c) Menganalisis dan mengevaluasi hasil diskusi

Guru membantu siswa mengkaji ulang hasil diskusi, kemudian

(24)

3) Penutup

Guru membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran, selanjutnya guru memberikan tugas kepada siswa untuk di kerjakan di rumah sesuai dengan materi yang telah dipelajari.

b. Pengamatan

(25)

c. Analisis dan refleksi

Pada tahap analisis guru mengadakan evaluasi terhadap proses pembelajaran pada tiap siklus, kemudian direfleksikan sebagai acuan dalam pelaksanaan siklus selanjutnya sebagai penyempumaan pada siklus berikutnya.

4. Tekhnik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang relevan dan valid penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data. Hal ini dimaksudkan agar metode yang satu dengan yang lain dapat sating melengkapi.

Adapun metode yang penulis gunakan adalah sebagi berikut: a. Metode Observasi (Pengamatan)

Dipandu dengan lembar pengamatan yang dilakukan langsung oleh peneliti ( kelompok guru) untuk memperoleh data penelitian, aktivitas siswa dan ketrampilan guru selama proses pembelajaran berlangsung b. Metode Dokumentasi

(26)

sehingga dapat mengelompokkan siswa menjadi tiga kelompok; tinggi,

sedang, rendah.

c. Tes

Yaitu untuk mengumpulkan data yang sifatnya mengeveluasi hasil

proses atau untuk mendapatkan kondisi awal sebelum proses (pre-test

dan post test). Instrumennya dapat berupa soal-soal ujian atau soal-

soal test10.

Dalam metode ini penulis menggunakan lembar tes, yang dikeijakan

siswa. baik berupa tes awal maupun tes akhir.

Metode ini digunakan untuk mengukur kemampuan anak dalam

memperoleh data mengenai kemampuan anak dalam membaca dan

menulis huruf-huruf hijaiyah dalam pembelajaran A1 Qur'an.

§. Teknik Analisa Data

Data yang telah terkumpul dianalisa secara kuantitatif dan kualitatif.

Dalam penelitian ini ada tiga instrumen yang digunakan, tes hasil belajar

untuk mengukur prestasi belajar siswa dianalisis menggunaan t-tes, sedang

perhatian dan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar dianalisis

dengan meggunakan statistik deskriptif, sedang intepretasi hasil dianalisis

secara kualitatif.

(27)

H. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Hipotesis Penelitian E. Kegunaan Penelitian F. Definisi Operasional G. Metode Penelitian H. Sistematika Penulisan BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN PENERAPAN METODE RESITASI 1 .Pengertian Penerapan

2. Pengertian Metode 3. Pengertian Resitasi

B. UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN 1. Pengertian Upaya

2. Pengertian Meningkatkan 3. Pengertian Pembelajaran

C. MEMBACA MENULIS ALQUR’AN BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

(28)

B. Prosedur Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Kondisi Awal

B. Diskripsi Hasil Siklus I C. Diskripsi Hasil Siklus II D. Diskripsi Hasil Siklus III E. Pembahasan Antar Siklus F. Kesimpulan Hasil Penelitian BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan B. Saran

(29)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN PENERAPAN METODE RESITASI

1. PENGERTIAN PENERAPAN

Penerapan adalah perihal mempraktekkan11 .Sedangkan menurut Martinis Yamin dalam bukunya Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi penerapan merupakan kemampuan untuk menggunakan atau menerapkan informasi yang telah dipelajari ke dalam situasi yang baru , serta memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari'2.

2. PENGERTIAN METODE

Metode adalah cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan53. Maksudnya adalah suatu jalan atau suatu cara yang digunakan siswa untuk belajar membaca dan menulis A1 Qur'an.

Sedangkan menurut Nana Sudjana metode adalah suatu alat yang berfumgsi sebagai sarana untuk mempermudah dalam proses belajar mengajar. Metode sangat banyak ragamnya, oleh karena itu dalam proses belajar mengajar keharusan bagi pendidik untuk menetukan pilihan metode yang tepat agar tujuan dari proses belajar mengajar itu segera tercapai dengan hasil yang maksimal. * 2 13

!l WJS Poewodarminto, op ci/,hlm.l256

i2H. Martinis Yamin, M.Pd, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Ciputat,Gaung Persada Press,Cet ketiga, 2005,hlm.28

(30)

Maka diharapkan bagi setiap pendidik bisa memilih metode

pengajaran yang sesuai dengan kondisi dan situasi yang dapat mempengaruhi

keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Adapun metode mengajar adalah

cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada

saat berlangsungnya pelajaran. Maka dari itu, peranan dari metode mengajar

adalah sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar. Dengan

metode ini diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan

dengan kegiatan mengajar guru1*.

Sedangkan pengertian guru di sini adalah orang yang pekeijaannya (

mata pencahariannya, profesinya ) mengajar10. Guru juga disebut berarti

pendidik yaitu orang yang keijanya selalu mendidik orang lain,atau mendidik

anak didik. Namun para ahli ilmu pendidikan membedakan antara pengertian

istilah "pendidik" dan istilah "guru". Pendidik mempunyai arti lebih spesifik dan lebih luas, dibandingkan dengan pengertian guru.

Guru atau pendidik adalah orang yang mempunyai banyak ilmu, mau mengamalkan dengan sungguh-sungguh, toleran dan menjadikan siswa lebih baik dalam segala hal. Guru adalah orang yang senantiasa merasakan keberhasilan dan kegagalan siswa sebagaimana keberhasilan dan kegagalan yang dimiliki dan dirasakan sendiri4 15 16.

l4Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung, Sinar Baru,1988,hlm.76 15 WJS Poewodarminto,op cit, hlm.330

(31)

Prof.DR.Ramayulis dalam bukunya Metodologi Pendidikan Islam mengatakan metode mengajar dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Dengan demikian, metode mengajar merupakan alat dalam menciptakan proses pembelajaran17.

Langgulung benpendapat bahwa penggunaan metode didasarkan atas tiga aspek pokok yaitu;

1) Sifat-sifat dan kepentingan yang berkenaan dengan tujuan utama pendidikan Islam, yaitu pembianaan manusia mukmin yang mengaku sebagai hamba Allah.

2) Berkenaan dengan metode-metode yang betul-betul berlaku yang disebutkan dalam A1 Qur'an atau disimpulkan dari padanya.

3) Membicarakan tentang pergeraan (motivation) dan disiplin dalam istilah A1 Qur'an disebut ganjaran (shawab) dan hukuman Ciqab)18. Dari pengertian di atas para ahli pendidikan telah sepakat bahwa tidak ada metode pembelajaran/pengajaran yang paling baik,tetapi yang ada adalah metode yang cocok dan sesuai dengan tabiat siswa/peserta didik. Setiap metode pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa dalam proses belajar agar mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal.

(32)

Dalam hal metode Allah berfirman dalam surat An-Nahl ayat 125:

l i l j j (jl ij A A ifcn %]' AJaC-ja IIj A-a^aJU tSL j ^ 1 £-.)l ( j ^ U ^ o lU ^ I c .'j A j A La u iijp . ( J jJ a

Artinya:

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang

baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang

siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui

orang-orang yang mendapatkan petunjuk."(QS An Nahl.125)19.

3. PENGERTIAN RESIT ASI

Resitasi adalah penyajian kembali atau penimbulan kembali sesuatu

yang sudah dimiliki, diketahui atau dipelajari.Metode ini sering disebut

dengan metode rupiah.

Prinsip yang mendasari metode ini ada dalam al Qur’an, Tuhan memberikan tugas yang bearat terhadap Nabi Muhammad sebelum dia melaksanakan tugas kerasulannya. Tugas yang diinstruksikan itu adalah berupa sifat-sifat kepemimpinan yang harus dimiliki.

(33)

Firman Allah S W T :

<jL»j Vj

^^LL

j j j

O

j jSs 4 j j 0 j

^ ^ Q

j

I

i

^II^

j

U

O j ^ - a l a t i L j l j Q

Artinya:

"Hai orang yang berselubung, bangunlah dan lalu berilah peringatan,

dan Tuhanmu agungkanlah. Dan bersihkanlah pakainnmu!

Tinggallah pekeijaan yang mendatangkan siksaan. Janganlah engkau

memberi kepada orang lain lantaran hendak meminta lebih banyak.

Sabar dan uletlah menurut perintah Tuhan. (QS.A1 Mudatsir: 1-7).

Jadi Tuhan memberi lima macam tu g a s, antara lain:

a. Taat beragama (membesarkan Tuhan)

b. Giat dan rajin berdakwah

c. Membersihkan diri, jiw a dan kotoran lahir dan batin

d. Percaya pada diri sendiridan tidak mengharapkan sesuatu pada orang lain

e. Tabah dan ulet dal am melaksanakan tugas20.

Jadi resitasi merupakan suatu metode pembelajaran dimana guru mengulang-ulang materi pelajaran yang diajarkan sampai siswa benar-benar menguasai dan memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.Sehingga dalam penerapan metode ini guru harus lebih bersikap sabar.

(34)

B. UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN

1. Pengertian Upaya

Pengertian upaya yaitu usaha (syarat), berupaya/berusaha sekuat- kuatnya21.

Upaya juga dapat diartikan usaha, akal atau ihtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar dan sebagainya22.

Upaya merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mencapai tujuan dari kegiatan yang sedang dikeijakan. Namun apabila sudah menggunakan syarat-syarat masih gagal juga maka terus berikhtiar mencari jalan keluar yang lain, mencari solusi yamg tepat, mengadakan penelitian, kajian, uji coba berulang kali. Barang kali dengan menambah berbagai macam syarat yang lain itu, dengan mengharap agar tujuan yang dimaksud dapat dicapai dan berhasil.

Sedangkan pengertian usaha yaitu kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mencapai suatu maksud23.

Lain halnya dengan pengertian usaha. Usaha maksudnya usaha dengan mengerahkan kekuatan berupa kekuatan tenaga, kekuatan pikiran untuk mencapai tujuan atau maksud. Namun di sini tidak diperlukan syarat-syarat yang hams dipenuhi. Secara umum bahwa pengertian upaya itu sama dengan

21 WJS Poerwodarminto, loc cit, him 1345

(35)

pengertian usaha, namun setelah dikaji lebih dalam maka di antara keduanya

jelas berbeda. Maka dari itu untuk mempeijelas istilah kedua kata tersebut

sebagai berikut:

a. Upaya

Sebagai gambaran bahwa guru menyampaikan materi pelajaran kepada

siswa dengan menggunakan salah satu metode agar materi yang

disampaikan dapat dikuasai siswa. Apabila siswa belum menguasai ilmu

pengetahuan itu guru mengganti metode dengan metode yang lain agar

siswa benar-benar menguasainya. Ikhtiar yang ditempuh guru sampai siswa

benar-benar menguasainya materi yang diberikannya itu disebut upaya. Jadi

upaya adalah ikhtiar guru dengan menggunakan berbagai macam cara

sampai siswa menguasai materi yang diberikannya itu. Guru melakukan

kegiatan agar orang lain mengerti.

b. Usaha

Sebagai gambaran bahwa siswa mempunyai tujuan agar lulus ujian

dan mendapat ijasah, maka ia hams melakukan kegiatan belajar dengan

mengerahkan segala kemampuannya untuk menguasai ilmu yang akan

diujikan.Namun apabila belum berhasil lulus, maka ia hams mengulang

dengan memperbaiki kesalahan belajamya itu sampai lulus ujiannya. Ikhtiar

yang dilakukan siswa dengan mengerahkan segala kemampuan yang ada

(36)

Jadi kata upaya itu berupa ikhtiar untuk keberhasilan orang lain,

sedangkan usaha berupa ikhtiar untuk keberhasilan diri sendiri. Oleh karena

itu, penulis menggunakan kata upaya, sebab merupakan kegiatan yang gigih,

tidak mengenal lelah, mengerahkan potensi yang ada, giat lahir dan batin agar

orang lain berhasil. Guru berikhtiar sekuat tenaga agar siswa menguasai

materi yang diberikan kepadanya.

2. Pengertian Meningkatkan

Meningkatkan berasal dari kata tingkat (susunan yang berlapis-lapis), sedangkan meningkatkan itu sendiri artinya adalah menaikkan derajat/taraf atau mempertinggi dan memperhebat suatu produksi24.

Jadi yang dimaksud dari meningkatkan itu adalah manaikkan atau mempertinggi hasil usaha supaya bertambah meningkat dari hasil yang dicapai sebelumnya. Nilai yang diperoleh dari hasil usaha yang sungguh - sungguh dilakukan masih dapat ditingkatkan lagi dari nilai yang diperoleh sebelumnya.Keberhasilan yang dicapai itu akibat dari usaha yang tidak mengenal lelah sehingga memperoleh nilai tambah, yang lebih tinggi dan meningkat dari hasil usaha sebelumnya.

3. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran artinya proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar25. Belajar adalah istilah yang dalam kehidupan sehari-hari tidak

(37)

asing bagi kita semua. Pengertian belajar sudah banyak didefinisikan oleh para ahli. Pendapat mereka satu sama lain berbeda, hal ini disebabkan adanya perbedaan berfikir, landasan psikologi yang digunakan untuk merumuskan keyakinan hidup, filsafat dan lain sebagainya, namun pada hakikatnya adalah sama. Kegiatan belajar adalah suatu usaha yang menghasilkan perubahan.

Belajar adalah suatu proses yang komplek yang teijadi pada semua orang yang berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga Hang lahat nanti. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), ketrampilan (psikomotorik), maupun menyangkut nilai dan sikap (afektif)25

26-Sedangkan menurut DR. Ahmad Tafsir belajar merupakan suatu perubahan yang relatif permanen dalam suatu kecenderungan tingkah laku yang merupakan hasil latihan penguatan (reinforce)27.

Sedangkan menurut Cronbach, dalam bukunya Educational Psycology menyatakan leaning is shown by change in behavior as a result o f experience. Belajar yang terbaik menurut Cronbach harus dilakukan mengalami secara langsung28.

25 W J S Poerwodarminto, loc ci7,hlm.l5 26 Fatah Syukur,o/? cit, hlm.27

2'Ahmad Tafsirfifetodologi Pengajaran Agama Islam,Cet ketujuh,Bandung,Remaja Rosda Karya^003,hlm.60.

(38)

Proses pembelajaran adalah sarana dan cara bagaimana suatu generasi belajar, atau dengan kata lain bagaimana belajar itu secara efektif digunakan proses pembelajaran hams memungkinkan terjadinya proses belajar yang memang hams memungkinkan perolehan hasil belajar yang baik.

Pendidikan A1 Qur’an adalah bagian dari Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang bertujuan untuk memberikan motivasi, bimbingan, pemahaman, kemampuan dan penghayatan terhadap isi yang terkandung dalam A1 Qur’an, sehingga dapat diterapkan dalam perilaku sehari-hari sebagai manifestasi iman dan taqwa kepada allah SWT. Pembelajaran A1 Qur’an pada MI juga befungsi untuk menumbuh kembangkan kemampuan siswa membaca dan menulis, mendorong, membimbing, membina kemampuan dan kegemaran membaca A1 Qur’an.

Pembelajaran A1 Qur’an yang kurang menarik menimbulkan kebosanan dan kecendemngan diremehkan oleh siswa. Oleh karena itu metode pembelajaran yang demikian perlu diubah menjadi metode yang tepat.

Pembelajaran A1 Qur’an akan benar-benar menarik dan berfungsi sebagimana mestinya apabila gum tepat dalam menggunakan metode dan cara penyampaian yang melatih siswa untuk mandiri 29. Artinya siswa hams mampu mengatasi permasalahan yang ada pada pembelajaran, karena dalam pembelajaran ini banyak mengedepankan penggunaan fungsi otak kanan

(39)

siswa, sehingga memudahkan siswa untk menerima pembelajaran A1 Qur’an.

Adapun langkah kegiatan pembelajaran yang diterapkan adalah dengan

menggunakan metode pembelajaran yang melatih siswa untuk

mengembangkan kreatifitas.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

belajar adalah suatu proses psikis yang relatif permanen yang menimbulkan

perubahan dalam tingkah laku yang merupakan hasil latihan dan pengalaman

secara langsung.

Cara belajar adalah kegiatan-kegiatan belajar yang dilakukan dalam

mempelajari sesuatu,artinya kegiatan yang seharusnya dilakukan dalam situasi

belajar tertentu. Umumnya dalam situasi tertentu pula.Cara belajar peserta

didik dapat dikategorikan kedalam empat cara yaitu:(l) Cara belajar somatik,

adalah yang lebih menekankan pada aspek gerak tubuh atau belajar dengan

melakukan, (2) Cara belajar auditif, adalah cara belajar yang lebih

menekankan pada aspek pendengaran, (3) Cara belajar visual, adalah cara

belajar yang lebih menekankan pada aspek penglihatan, (4) Cara belajar

intelektual, adalah cara belajar yang lebih menekankan pada aspek penalaran

atau logika30.

Proses pembelajaran pada dasamya mengantar para pelajar memulai belajar, jadi tidak menjadikan para pelajar pandai karena mereka hams

(40)

menjadikan din pandai sesuai dengan kemampuan intelektual yang ada pada

rr.ereka. Proses pembelajaran adalah proses yang amat pragmatis dan konkrit, melihat dan dan mempergunakan keadaan nyata, terutama keadaan intelektual para pealajar merupakan pandangan sempit yang hams direkonstruksi31.

Proses pembelajaran dalam pendidikan islam selalu memperhatikan perbedaan individu ifurq al-fardiyah) peserta didik yang menghormati harkat, martabat dan kebebasan berpikir mengeluarkan pendapat dan menetapkan pendiriannya, sehingga bagi peserta didik belajar mempakan hal yang menyenangkan dan sekaligus mendorong kepribadiannya berkembang secara optimal, sedangkan bagi gum proses pembelajaran mempakan kewajiban yang bemilai ibadah yang dipertanggungjawabkan di hadapan Alloh SWT di akherat32.

C. M EM BACA M ENULIS A L QUR'AN

Membaca ialah melihat serta memahami isi dan apa yang tertulis (dengan melesankan atau hanya dihati)33.

Menulis ialah membuat hum f (angka, dsb) dengan pena (pensil, kapur,dsb)34.

31 Fatah Syukur,op.cit.hlm .20 32 Ramayulis, op cit, hlm.95

(41)

A! Qur'an menurut bahasa adalah yang dibaca. A1 Qur'an adalah masdar

yang diartikan dengan isim m aful yaitu maqru berarti yang dibaca35. A1 Qur’an

merupakan kitab suci dan pedoman bagi jalan hidup mereka.

Jadi maksud membaca menulis A1 Qur'an adalah aktifitas melihat dan

memahami isi dari apa yang tertulis dengan melesankan serta membuat dengan

pena huruf-huruf atau ayat-ayat A1 Qur'an.

Setiap mukmin yang mempercayai A1 Qur'an, mempunyai kewajiban dan

tanggung jawab terhadap Kitab Sucinya itu. Di antara kewajiban dan tanggung

jawab itu ialah mempelajarinya dan mengajarkannya. Belajar dan mengajarkan A1

Qur'an adalah kewajiban suci lagi mulia. Rasulullah SAW telah mengatakan;

"Yang sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari A1 Qur'an dan

mengajarkannya." Dalam hadist lain Rasulullah mengatakan : "Sesungguhnya

seseorang yang berpagi-pagi pergi mempelajari ayat-ayat dalam Kitabullah lebih

baik yang seperti itu daripada mengeijakan sembahyang sunnat seratus rokaat."

Dari hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Rasulullah juga mengatakan

Siapa-siapa yang mempelajari Kitabullah, kemudian diamalkannya isi yang

terkandung di dalamnya, Allah akan menunjukinya dari kesesatan dan akan

dipeliharanya pada hari kiamat dari siksa yang berat."

Jadi belajar A1 Qur'an itu merupakan kewajiban yang utama bagi setiap

mukmin, begitu juga mengajarkannya. Belajar A1 Qur'an itu dapat dibagi kepada

(42)

bsberapa tingkatan, yaitu belajar membacanya sampai lancar dan baik, menurut

kaidah-kaidah yang berlaku dalam qiroat dan tajwid,belajar arti dan maksudnya

sampai mengerti akan maksud-maksud yang terkandung di dalamnya dan terakhir

belajar menghafalnya di luar kepala, sebagai mana yang dikerjakan oleh para

sahabat pada masa Rosulullah, demikian pula pada masa sekarang di beberapa

negeri islam.

Belajar A1 Qur'an itu hendaknya dari semenjak kecil, sebaiknya dari

semenjak berumur 5 atau 6 tahun, sebab umur 7 tahun sudah disuruh mengeijakan

sembahyang. Rosulullah sudah mengatakan:"Suruhlah anak-anakmu mengeijakan

sembahyang bila sudah berumur 7 tahun dan pukullah atau marahlah bila dia

tidak mengeijakan sembahyang kalau sudah berumur 10 tahun."

Menjadikan anak-anak dapat belajar A1 Qur'an mulai dari semenjak kecil

itu adalah kewajiban orang tuanya masing-masing Berdosalah orang tua yang

mempunyai anak-anak tetapi anak-anaknya tidak pandai membaca A1 Qur'an.

Tidak ada malu yang paling besar di hadapan Allah nantinya, bilamana anak-

anaknya tidak pandai membaca A1 Qur’an. Sebaliknya tidak ada kegembiraan

yang lebih memuncak nantinya, bilamana orang tua dapat menjadikan

anaknyapandai membaca A1 Qur’an. Rasulullah telah mengatakan:"Tidak ada

suatu keuntungan bagi seseorang yang telah menjadikan anaknya pandai

membaca A1 Qur’an kecuali baginya nanti pada hari kiamat akan diberikan suatu

(43)

Pada tingkat pertama ini, yaitu tingkat mempelajari membaca A1 Qur’an dcngan baik hendaknya sudah merata dilaksanakan, sehingga tidak ada lagi orang yang buta huruf A1 Qur’an dikalangan masyarakat Islam. Di tiap-tiap rumah tangga orang Islam hendaknya diaktifkan benar-benar pemberantasan buta huruf A1 Qur'an dengan baik. Batas untuk mempelajari A1 Qur'an itu hanya bila seseorang sudah diantar ke lubang kubur.

Jadi tidak alasan untuk tidak mempelajarinya, misalnya saja karena tua, karena sudah dewasa dan sebagainya. Dalam tingkatan pertama sekedar pandai membaca A1 Qur'an dengan baik, hal ini belaku nagi anak-anak, orang dewasa maupun orang tua, pria ataupun wanita, semuanya berkewajiban untuk mempelajarinya.

Pada tingkatan pertama yang dikenalkan adalah mengenal huru- huruf hijaiyah untuk dapat membaca A1 Qur'an dengan baik. Huruf Hijaiyah adalah ejaan huruf arab. H uruf hijaiyah digunakan untuk menulis A1 Qur'an. Agar kita bisa membaca dan menulis A1 Qur'an maka harus bisa membaca dan menulis

huruf-huruf hijaiyah. Jumlah huruf hijaiyah seluruhnya dari mulai alif (* ) hingga

( ) ada 3036. * 11

(44)

Dalam membaca A1 Qur’an, harus diperhatikan tanda baca atau harokat

yang digunakan. Harokat yang ditemukan dalam bacaan huruf A1 Qur’an ada

enipai, yaitu faihah, kasrvh, dhammah dan su k u n 7.

Az Zarqoni memberikan pengertian Qiroah sebagai suatu madzhab yang

dianut olah seorang imam dalam membaca A1 Qur'an yamg berbeda satu sama

lainnya dalam pengucapan A1 Qur'an serta disepakati riwayat dan jalur-jalumya,

baik perbedaan itu dalam pengucapan huruf maupun dalam pengucapan lafalnya

38

Sebab-sebab timbulnya perbedaan itu dapat disimpulkan dalam dua hal

yaitu penulisan A1 Qur'an itu sendiri dan perbedaan iahjah (dialek) orang-orang

Arab.

Dalam hal ini ada beberapa Qiroah yang masyhur di tengah-tengah

masyarakat Islam sampai saat ini yaitu:Qiroah Sabhah, qiroah Arba'a Asyrah.

Adapun dari segi kualitas,qiroah terbagi menjadi dua, yaitu qiroah yang

dikenal dan qiroah yang tidak dikenal. Qiroah yang tidak dikenal terbagi menjadi

tiga yaitu qiroah yang disebut sebagiannya berasal dari sahabat, qiroah syadz

yang tidak boleh diamalkan, qiroah yang dijumpai dalam beberapa hadits yang

diriwayatkan oleh imam-imam ahli b a it 37 38

3 7 him. 13

(45)

A! Qur'an mula-mula ditulis tanpa titik dan baris. Hal ini tidak

mempengaruhi pembacaan A1 Qur'an karena para sahabat dan para tabiin adalah

orang-orang yang fasih dal am bahasa arab. Oleh karena itu mereka dapat

membacanya dengan baik dan tepat. Tetapi setelah agama Islam tersiar dan

banyak, bangsa yang bukan bangsa arab memeluk agama Islam sulitlah bagi

mereka membaca A1 Qur'an tanpa titik dan baris itu.

Sangatlah dikhawatirkan bahwa hal ini akan menimbulkan kesalahan-

kesalahan dalam pembacaan A1 Qur'an. Maka Abu Aswad Ad Dauli mengambil

inisiatif untuk memberi tanda-tanda dalam A1 Qur’an dengan tinta yang berlainan

wamanya dengan tulisan A1 Qur'an. Tanda-tanda itu adalah titik di atas untuk

fathah, titik di bawah untuk kasroh, dan titik di sebelah kiri atas untuk dhommah

dan dua titik untuk tanwin. Hal ini teijadi pada masa Muawiyah.

Kemudian dimasa Abdul Malik bin Marwan, Nashir bin Ashim dan Yahya

bin Ya'mar menambahkan tanda-tanda untuk huruf-huruf yang bertitik dengan

tinta yang sama dengan tulisan A1 Qur'an. Itu adalah untuk membedakan antara

maksud dari titik Abu Aswad Ad Dauli dengan titik yang baru ini. Atitik Abu

Aswad adalah untuk tanda baca dan titik Nashir bin Ashim adalah titik huruf.

Cara penulisan semacam ini tetap berlaku pada masa Bani Umayyah, dan pada

masa permulaan Kerajaan Abbasyiah, bahkan tetap dipakai pula di Spanyol

sampai pertengahan abad ke 4 H. Kemudian temyata bahwa cara pemberian tanda

seperti iini menimbulkan kesulitan bagi para pembaca A1 Qur'an, karena terlalu

(46)

Maka A1 Kholil mengambil inisiatif, untuk membuat tanda-tanda yang

baru yaitu waw kecil ( ) di atas untuk tan da dhommah, huruf alif kecil ( ' ) untuk

tanda fathah, huruf yaa kecil untuk kasroh, kepala huruf syin ( ' ) untuk tanda

syaddah, kepala ha ( • ) untuk sukun dan kepala ain ( , ) untuk hamzah.

Kemudian tanda-tanda ini dipermudah, dipotong dan ditambah sehingga

menjadi bentuk yang ada sekarang39.

(47)

B AB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN

Subyek yang akan dikenai penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas

II di MIN Mlangen Menoreh Salaman Magelang pada tahun pelajaran 2007/2008.

Sebagai dasar pertimbangan pencliti memilih lokasi tersebut adalah pertam a

bahwa lokasi tersebut merupakan tempat peneliti bekeija, sedangkan yang kedua

perlunya penerapan tindakan kelas terhadap pembelajaran baca tulis A1 Qur'an

pada Standar Kompetensi Mampu menyusun kata-kata dengan huruf-humf

hijaiyah baik secara terpisah maupun bersambung, memahami cara melafalkan

surat tertentu dalam ju z Amma dan Hadits tentang kebersihan dan menghafal

surat dan hadits tersebut dengan baik dengan kompetensi dasar menulis kata-kata

secara terpisah dan bersambung.

Dalam hal ini subyek penelitian m eliputi:

1. Siswa

Siswa kelas II MIN Mlangen Menoreh Salaman Magelang, yang

menjadi subyek penelitian ini berjumlah 27 siswa terdiri dari laki-laki 12

(48)

la b e l .1

Keadaan siswa MI Negeri Mlangen Menoreh Salaman Magelang tahun pelajaran2007/2008

Daflar nama siswa kelas 11 MIN Mlangen Menoreh Salaman Magelang Tahun pelajaran 2007/2008

No Nama No Nama

a ) (2) (V (4)

1 Yuni Asrofah 15 M. Rifqi Taqiuddin

2 Ali mufid 16 Niyawati Muniroh

3 Indra Adipura 17 Novi Hesti Khafidhotun 4 M. Fatkhul Anwar 18 Nurul Millati Nafisa 5 Zulia Astari 19 Restiana Neggasari 6 Ahmad Dani Yulianto 20 Ricky Candra Barmanto 7 Ahmad Sabila Fauzi 21 Rini Lia Astita

8 Ahmad Riyan Sugondo 22 Rini Wulandari 9 Andi Yuda Maulana 23 Riris Nur Baroroh 10 Andi Zulianto 24 Siti N ur Farida 11 Erika Fitri Melfiyani 25 Wahyu Tri Pratiwi 12 Himatussholikhah 26 Zahrotun Mukhayyaroh 13 Indri Kumianingsih 27 Aldias Gesta Delpiero 14 May Sabella Pramudia

Guru

(49)

mangajar kelas II ada 3 orang yang terdiri dari guru kelas II 1 orang guru

KTK I orang dan guru Olah Raga Kesehatan 1 orang. Selain itu juga ada 3

karyawan yang terdiri dari Tata Usaha, penjaga sekolah dan tenaga

perpustakaan.

Untuk lebih jelasnya, data personil Guru dan karyawan pada MI Negeri

Mlangen Kec Salaman tersebut dapat dilihat pada tabel berik u t:

Tabel 3

(50)

9 Salimah GTT

Observer yaitu orang yang mengadakan pengamatan terhadap peneliti yang sedang meneliti. Untuk itu ketika peneliti sedang mengadakan kegiatan di MIN Mlangen Menoreh Salaman Magelang diamati oleh Kepala Sekolah dan teman sejawat pada MIN tersebut.

4. Data

Dalam penelitian tindakan kelas ini penulis mengambil data yang bersifat kuantitatif. Data yang bersifat kuantitatif maksudnya yaitu berupa data yang dinyatakan dalam bentuk angka yang pasti40.

Peneliti mengambil data yang bersifat kuantitatif sebab untuk mengetahui meningkatnya motivasi belajar siswa dalam memahami huruf- huruf hijaiyah dan tanda bacanya dalam pembelajaran Baca Tulis A1 Qur’an

(51)

3) Melakukan penilaian hasil pekerjaan siswa secara individu.

d. Mengadakan refleksi

Menilai kembali pelaksanaan siklus I untuk mengetahui kelebihan dan

kekurangan. Hasil refleksi digunakan untuk memperbaiki pelaksanaan siklus

n.

Tahapan siklus II

a. Perencanaan

1) Guru menentukan standar kompetensi yang akan diajarkan 2) Guru merancang rencana pembelajaran (RP)

3) Guru merancang pembelajaran dengan menggunakan alat peraga 4) Guru merancang membentuk kelompok kecil untuk mengeijakan LKS 5) Guru merancang membuat latihan soal yang dikeijakan siswa secara

individu. c. Melaksanakan tindakan

1) Guru menyusun Rencana Pembelajaran (RP)

2) Guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga 3) Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok untuk

mengeijakan LKS

(52)

c. Melakukan pengamatan

1) Peneliti berkolaburasi dengan teman sejawat untuk melakukan pengamatan

2) Pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung untuk menilai kemampuan guru dalam mengelola kelas, kemampuan kelmpok dalam mengeijakan LKS dan kemampuan siswa dalam pemahaman konsep. 3) Melakukan penilaian hasil pekerjaan siswa secara individu.

d. Mengadakan refleksi

Menilai kembali pelaksanaan siklus II untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan. Hasil refleksi digunakan untuk memperbaiki pelaksanaan siklus III. Semua tindakan dalam siklus III sama dengan siklus II karena sebagai refleksi dari siklus II.

e. Tolok Ukur Keberhasilan

(53)

BAB IV

BASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan disajikan mengenai basil penelitian dan pembahasan. Basil penelitian mengenai hasil belajar siswa dad pembelajaran yang menggunakan metode resitasi. Penelitian pembelajaran Baca Tubs A1 Qur'an dilaksanakan sebanyak 3 x tatap muka. Tatap muka tersebut menggunakan jam pelajaran A1 Qur’an Hadist dimulai pukul 07.00-08.20. Pembelajaran Baca Tubs A1 Qur'an ini dilaksanakan dengan menggunakan waktu belajar di sekolah.

A. DISKRIPSIKONDISIAW AL

Tes dilaksanakan untuk mengetahui hasil pembalajaran yang telah dilaksanakan. Hasil tes pada penelitian ini berupa nilai yang bersifat kuantitatif. Dari nilai tersebut dapat diketahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila siswa telah menguasai materi yang telah disampaikan tersebut. Nilai yang diharapkan adalah nilai yang baik. Namun dari ulangan pembelajaran Baca Tuls A1 Qur'an siswa kelas II MIN Mlangen Menoreh Salaman Magelang yang dilaksanakan sebanyak 3 kali belum menunjukkan nilai yang memuaskan. Adapun nilai yang didapat 3 kali ulangan adalah :

(54)

Pada ulangan harian 1 yang diikuti oleh 27 siswa masih banyak terdapat nilai yang rendah. Adapun nilai terendah adalah 3,2, nilai tertinggi adalah 7,5 dan nilai rata-rata adalah 5,5. Hasil nilai ulangan harian 1 masih rendah dikarenakan dal am pelaksanaan pembelajaran guru belum menggunakan metode resitasi. Guru hanya menggunakan metode ceramah dalam menjelaskan materi.

2. Nilai tertinggi dari ulangan 2 adalah 7,7, nilai terendah adalah 3,5 dan rata-rata 5,8.

Pada ulangan harian 2 juga diikuti oleh 27 siswa. Hasil nilai terendah adalah 3,5, nilai tertinggi 7,7 dan rata-rata 5,8. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru juga belum menggunakan metode resitasi. Guru hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.

3. Nilai tertinggi dari ulangan 3 adalah 7,8, nilai terendah adalah 3,7 dan rata-rata 6,4.

Pada ulangan harian 3 juga diikuti oleh 27 siswa. Hasil nilai terendah adalah 3,7, nilai tertinggi 7,8 dan rata-rata 6,4. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru juga belum menggunakan metode resitasi. Guru hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dalam menjelaskan materi.

(55)

T ^ U o l A

1 Nilai Terendah 3,2 3,5 3,7

2 Nilai Tertinggi 7,5 7,7 7,8

3 Nilai Rata-rata 5,5 5,8 6,4

Berdasarkan label 4 di alas dapat dijelaskan bahwa tcmyata pada

ulangan yang dilaksanakan sebanyak 3 kali dengan nilai terendah 3,2 pada

ulangan harian 1,nilai tertinggi 7,8 terdapat pada ulangan harian 3, rata-rata

terendah terdapat pada ulangan harian 1 yaitu 5,5 dan rata-rata tertinggi

terdapat pada ulangan harian 3 yaitu 6,4.

(56)

B. DISKRIPSIHASILSIKLUSI

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan terlebih dahulu peneliti menentukan standar kompetensi yang akan diajarkan. Standar kompetensi tersebut digunakan untuk merancang pembuatan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran Baca Tulis A1 Qur’an dengan standar kompetensi mampu menyusun kata-kata dengan huruf-huruf hijaiyah baik secara terpisah maupun bersambung, memahami earn melafalkan surat tertentu dalam ju z Amma dan hadits tentang kebersihan dan menghafal surat dan hadits tersebut dengan baik, dengan kompetensi dasar menulis kata-kata secara terpisah dan bersambung. Adapun materi pokok pembelajaran adalah penulisan kata-kata terpisah dan bersambung. Metode yang digunakan adalah metode resitasi dan penugasan. Rancangan dalam melaksanakan pembelajaran akan penulis uraikan sebagai berikut:

a. Apersepsi

1) Guru mempersiapkan alat yang akan diperlukan yaitu materi dan bahan evaluasi.

(57)

6) Gum membentuk kelas menjadi beberapa kelompok

b. Kegiatan inti

1) Secara klasikal siswa mendengarkan penjelasan gum tentang

membaca dan menulis hum f-hum f hijaiyah dan tanda bacanya.

2) Gum menjelaskan dengan menggunakan tulisan pada kertas dan

alat peraga yang bertuliskan humf-humf hijaiyah yang dipisah dan

yang disambung.

3) Secara berkelompok siswa mengeijakan Lembar Keija Siswa.

4) Siswa melaporkan hasil keija.

5) Siswa bersama gum membahas hasil keija.

c. Penutup

1) Siswa mengeijakan tes formatif. Butir-butir soal tes terdapat pada lampiran 2b.

2) Gum mengadakan penilaian dan menganalisis hasil tes. 2. Melaksanakan tindakan

Sesuai dengan perencanaan sebelum melaksanakan tindakan terlebih dahulu peneliti membuat Rencana Pembelajaran.

(58)

a. Apersepsi

1) Guru mempersiapkan alat yang akan diperlukan yaitu mated dan

bahan evaluasi.

2) Guru mengkondisikan kelas agar siswa siap menerima pelajaran

3) Guru memberi salam sebagai awal pertemuan dengan siswa.

4) Guru bersama-sama siswa berdoa untuk memulai pelajaran.

5) Guru mengadakan pretes untuk menjajagi kemampuan siswa.

6) Guru membentuk kelas menjadi beberapa kelompok

b. Kegiatan inti

1) Secara klasikal siswa mendengarkan penjelasan guru tentang

membaca dan menulis huruf-huruf hijaiyah dan tanda bacanya.

2) Guru menjelaskan dengan menggunakan tulisan pada kertas dan

alat peraga yang bertuliskan huruf-huruf hijaiyah yang dipisah dan

yang disambung.

3) Secara berkelompok siswa mengeijakan Lembar Keija Siswa.

4) Siswa melaporkan hasil kerja.

5) Siswa bersama guru membahas hasil keija.

c. Penutup

1) Siswa mengeijakan tes formatif. Butir-butir soal tes terdapat pada lampiran 2b.

(59)

3. Melakukan pengamatan

Selama pembelajaran langsung dilakukan observasi untuk mengetahui

pengaruh kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar dalam

proses pembelajaran Baca Tulis A1 Qur’an. Pada pembelajaran ini siswa yang masuk sebanyak 27 siswa.

Berdasarkan nilai hasil tes, nilai siklus 1 mempunyai rentang nilai terendah 4,0 dan nilai tertinggi 7,7 sehingga besar rentangannya adalah 3,7 nilai yang sering muncul adalah 74,5 dan nilai rata-rata 62,1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5

Nilai Ulangan Siklus 1

Nilai frekuensi X fx

4 ,0 -4 ,9 5 44,5 222,5

5,0-5,9 4 54,5 163,5

6 ,0 -6 ,9 5 64,5 322,5

7,0-7,9 13 74,5 968,5

27 125 1677,0

(60)

X = nilai rata-rata

= notasi/simbol jumlah

f = frekuensi/banyaknya siswa

x = nilai

Berdasarkan nilai yang diperoleh nilai rata-ratanya adalah sebagai berikut:

z >

= 1667,0

27

= 62,1

= 6,21

Untuk lebih jelasnya akan kami sajikan dalam sebuah histogram sebagai

(61)

4.Mengadakan refleksi

Berdasarkan hasil nilai kondisi awal rata-rata ulangan harian 1 adalah

5,5, rata-rata ulangan harian 2 5,8,rata-ratau ulangan harian 3 adalah

6,4,dan rata-rata dari 3 kali ulangan harian tersebut adalah 5,9, maka

secara klasikal belum tercapai ketuntasan yang ditargetkan adalah 6,8.

Oleh karena itu guru harus mengadakan remidial atau perbaikan.

Dalam penelitian ini meskipun belum tercapai ketuntasan secara

klasikal namun sudah ada peningkatan nilai yaitu nilai rata-rata dari 3 kali

ulangan harian pada kondisi awal adalah 5,9 sedangkan nilai tes pada

siklus 1 rata-rata 6,21, jadi ada peningkatan hasil tes kondisi awal dengan

hasil tes siklus 1 dari 5,9 menjadi 6,21.

Peningkatan sebesar 5% adalah kenaikan yang wajar karena pembelajaran pada siklus 1 gum sudah menggunakan metode resitasi dengan cara gum menulis dan membaca hum f-hum f hijaiyah secara bemlang-ulang pada alat peraga yang ditempel dipapan tubs dan siswa diminta untuk menyalin di buku untuk dipelajari di rumah.

C. DISKRIPSI HASIL SIKLUS H

1. Perencanaan

(62)

dilaksanakan dal am pembelajaran Baca Tulis A1 Qur'an dengan standar

kompetensi mampu menyusun kata-kata dengan huruf-huruf hijaiyah

secara tepisah maupun bersambung, memahami cara melafalkan surat

tertentu dalam ju z Amma dan hadits tentang kebersihan dan menghafal

surat dan hadits tertentu dengan baik, dengan kompetensi dasar menulis

kata-kata secara terpisah dan bersambung. Adapun materi pokok

pembelajaran adalah penulisan kata-kata terpisah dan bersambung.

Metode yang digunakan adalah metode resitasi. Rancangan dalam

melaksanakan pembelajaran akan penulis uraikan sebagai berik u t:

a. Apersepsi

1) Guru mempersiapkan alat yang akan diperlukan yaitu materi dan

bahan evaluasi.

2) Guru mengkondisikan kelas agar siswa siap menerima pelajaran

3) Guru memberi salam sebagai awal pertemuan dengan siswa.

4) Guru bersama-sama siswa berdoa untuk memulai pelajaran.

5) Guru mengadakan pretes untuk menjajagi kemampuan siswa.

6) Guru membentuk kelas menjadi beberapa kelompok

b. Kegiatan inti

1) Secara klasikal siswa mendengarkan penjelasan guru tentang

(63)

2) Guru menjelaskan dengan menggunakan tulisan pada kertas dan

alat peraga yang bertuliskan huruf-huruf hijaiyah yang dipisah dan

yang disambung.

3) Secara berkelompok siswa mengeijakan Lembar Keija Siswa.

4) Siswa melaporkan hasil keija.

5) Siswa bersama guru membahas hasil keija.

c. Penutup

1) Siswa mengeijakan tes formatif. Butir-butir soal tes terdapat pada lampiran 3b.

2) Guru mengadakan penilaian dan menganalisis hasil tes. 2. Melaksanakan tindakan

Sesuai dengan perencanaan sebelum melaksanakan tindakan terlebih dahulu peneliti membuat Rencana Pembelajaran.

Tindakan yang kami laksanakan pada penelitian ini yaitu sesuai dengan perencanaan tersebut di atas.

a. Apersepsi

1) Guru mempersiapkan alat yang akan diperlukan yaitu materi dan bahan evaluasi.

(64)

6) Guru membentuk kelas menjadi beberapa kelompok

b. Kegiatan inti

1) Secara klasikal siswa mendengarkan penjelasan guru tentang

membaca dan menu 1 is huruf-huruf hijaiyah dan tanda bacanya.

2) Guru menjelaskan dengan menggunakan tulisan pada kertas dan

alat peraga yang bertuliskan huruf-huruf hijaiyah yang dipisah dan

yang disambung.

3) Secara berkelompok siswa mengeijakan Lembar Keija Siswa.

4) Siswa melaporkan hasil keija.

5) Siswa bersama guru membahas hasil keija.

c. Penutup

1) Siswa mengeijakan tes formatif. Butir-butir soal tes terdapat pada lampiran 3b.

2) Guru mengadakan penilaian dan menganalisis hasil tes. 3. Melakukan pengamatan

Selama pembelajaran langsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan minat dan aktifitas siswa serta prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran Baca Tulis A1 Qur'an. Pada pembelajaran ini siswa yang masuk sebanyak 27 siswa.

(65)

nilai yang sering muncul adalah 74,5 dan nilai rata-rata 65,2. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6

Nilai Ulangan Siklus II

Nilai frekuensi X fx

o

\*

1

o

4 44,5 178,0

5 ,0 -5 ,9 5 54,5 272,5

6 ,0 - 6 ,9 3 64,5 193,5

7,0 - 7,9 15 74,5 1117,5

27 125 1761,5

Berdasarkan tabel diatas modus nilai adalah 74,5 sedangkan nilai

rata-ratanya d iambi 1 dengan rum us:

2 >

X = nilai rata-rata

= notasi/simbol jumlah

f = frekuensi/banyaknya siswa

x = nilai

(66)

= 1761,0 27

= 65,24

= 6,52

Untuk lebih jelasnya akan kami sajikan dalam sebuah histogram sebagai berikut:

H 4 ,0 -4 ,9

B 5,0 - 5,9 B 6,0 — 6,9 m 7,0-7 ,9

frekuensi

4. Mengadakan refleksi

Pada siklus II ini masih ada 12 siswa yang belum tuntas. Berarti secara klasikal belum tercapai ketuntasan. Oleh karena itu guru hams mengadakan remidi atau perbaikan dengan cara mengulang materi pelajaran yang telah disampaikan terutama materi pelajaran yang belum dikuasai siswa.

(67)

Peningkatan sebesar 5% adalah kenaikan yang wajar karena pembelajaran pada siklus II guru sudah menggunakan metode resitasi dengan cara guru menulis dan membaca huruf-huruf hijaiyah secara berulang-ulang pada alat peraga yang ditempel dipapan tulis dan siswa diminta untuk menyalin di buku untuk dipelajari di rumah.

D. DISKRIPSI HASIL SIKLUS ffl

1. Perencanaan

(68)

a. Apersepsi

1) Guru mempersiapkan alat yang akan diperlukan yaitu materi dan

bahan evaluasi.

2) Guru mengkondisikan kelas agar siswa siap menerima pelajaran

3) Guru memberi salam sebagai awal pertemuan dengan siswa.

4) Guru bersama-sama siswa berdoa untuk memulai pelajaran.

5) Guru mengadakan pretes untuk menjajagi kemampuan siswa.

b. Kegiatan inti

1) Secara klasikal siswa mendengarkan penjelasan guru tentang

membaca dan menulis huruf-huruf hijaiyah dan tanda bacanya.

2) Guru menjelaskan dengan menggunakan tulisan pada kertas dan

alat peraga yang bertuliskan huruf-huruf hijaiyah yang dipisah dan

yang disambung.

3) Secara berkelompok siswa mengeijakan Lembar Keija Siswa.

4) Siswa melaporkan hasil keija.

5) Siswa bersama guru membahas hasil keija.

c. Penutup

1) Siswa mengeijakan tes formatif. Butir-butir soal tes terdapat pada lampiran 4b.

(69)

2. Melaksanakan tindakan

Sesuai dengan perencanaan sebelum melaksanakan tindakan

terlebih dahulu peneliti membuat Rencana Pembelajaran.

Tindakan yang kami laksanakan pada penelitian ini yaitu sesuai dengan perencanaan tersebut diatas.

a. Apersepsi

1) Guru mempersiapkan alat yang akan diperl ukan yaitu materi dan bahan evaluasi.

2) Guru mengkondisikan kelas agar siswa siap menerima pelajaran 3) Guru memberi salam sebagai awal pertemuan dengan siswa. 4) Guru bersama-sama siswa berdoa untuk memulai pelajaran. 5) Guru mengadakan pretes untuk menjajagi kemampuan siswa. 6) Guru membentuk kelas menjadi beberapa kelompok

b. Kegiatan inti

1) Secara klasikal siswa mendengarkan penjelasan guru tentang membaca dan menulis huruf-huruf hijaiyah dan tanda bacanya. 2) Guru menjelaskan dengan menggunakan tulisan pada kertas dan

alat peraga yang bertuliskan huruf-huruf hijaiyah yang dipisah dan yang disambung.

3) Secara berkelompok siswa mengeijakan Lembar Keija Siswa. 4) Siswa melaporkan hasil keija.

(70)

c. Penutup

1) Siswa mengeijakan tes formatif. Butir-butir soal tes terdapat pada lampiran 4b.

2) Guru mengadakan penilaian dan menganalisis hasil tes. 3. Melakukan pengamatan

Selama pembelajaran langsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan minat dan aktifitas siswa serta prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran Baca Tulis A1 Qur'an. Pada pembelajan ini siswa yang masuk sebanyak 27 siswa.

Berdasarkan nilai hasil tes, nilai siklus III mempunyai rentang nilai terendah 4,5 dan nilai tertinggi 8,5 sehingga besar rentangannya adalah 4,0 nilai yang sering muncul adalah 74,5 dan nilai rata-rata 68. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 7

Nilai Ulangan Siklus III

Nilai frekuensi X lx

4 ,0 - 4 ,9 4 44,5 178,0

5 ,0 -5 ,9 4 54,5 218,0

6 ,0 - 6 ,9 2 64,5 129,0

7,0 - 7,9 15 74,5 1.117,5

8,0 - 8,9 2 84,5 196,0

(71)

Berdasarkan tabel di atas modus nilai adalah 74,5 sedangkan nilai

rata-ratanya diambi 1 dengan rumus:

T s

X = nilai rata-rata

= notasi/simbol jumlah

f = frekuensi/banyaknya siswa

x = nilai

Berdasarkan nilai yang diperoleh nilai rata-ratanya adalah sebagai

berikut:

= 1838,5 27

= 68,09

= 6,80

Untuk lebih jelasnya akan kami sajikan dalam sebuah histogram sebagai

(72)

■ 4,0- 4,9 9 5,0- 5,9

■ 6,0- 6,9

■ 7,0- 7,9

■ 8,0- 8,9

frekuensi

4.Mengadakan refleksi

Pada siklus III ini masih ada 10 siswa yang belum tuntas. Berarti secara klasikal belum tercapai ketuntasan. Oleh karena itu guru harus mengadakan remidi atau perbaikan dengan cara menguiang materi pelajaran yang telah disampaikan terutama materi pelajaran yang belum dikuasai siswa.

Dalam penelitian ini meskipun belum tercapai ketuntasan secara klasikal namun sudah ada peningkatan nilai yaitu dari nilai tes pada siklus II dengan rata-rata 6,5, dan nilai tes pada siklus III dengan rata-rata 6,8, jadi ada peningkatan dengan basil tes siklus III dari 6,5 menjadi 6,8.

(73)

E. PEMBAHASAN ANTAR SIKLUS

Nilai Terendah 3,2 4,0 4,0 4,5 Meningkat 16%

Nilai Tertinggi 7,8 7,7 7,8 8,5 Meningkat 10%

Nilai Rata-rata 5,9 6,2 6,5 6,8 Meningkat 10%

2. Pembahasan Nilai Pengamatan

Gambar

Tabel .2Daflar nama siswa kelas 11 MIN Mlangen Menoreh Salaman Magelang
Tabel 3Keadaan Guru dan Karyawan MIN Mlangen Menoreh Salaman
Tabel 5Nilai Ulangan Siklus 1
Tabel 6Nilai Ulangan Siklus II
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hal positif ini juga serupa dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Iqbal, dkk (2013) dengan judul penelitian yaitu Impact of performance appraisal

menjelaskan mengenai yang dimaksud dengan perilaku konsumen  Mampu membedakan antara konsumsi, konsumen, konsumtif dan konsumerism  Memahami dan. menjelaskan

Salah satu dampak yang paling mendasar adalah biaya pendidikan semakin mahal yang menyebabkan tidak semua masyarakat bisa mengakses pendidikan, sehingga akan

Penelitian terdahulu meneliti tentang penyelidikan kualitas layanan dan kepuasan pelanggan telepon selular di Yunani dan efek mediasi kepuasan pelanggan terhadap

Adapun variabel yang akan di teliti yaitu; dimensi Ekuitas Merek, yang meliputi ; kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas dan loyalitas merek, dan

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa instrumen yang berjumlah 27 butir pernyataan inilah yang akan digunakan sebagai instrumen final untuk mengukur variabel minat beli..

Roundtable is one of the teaching techniques that expected to make the students active in learning and can help the students to more active in writing, because the students

Demikian juga jenis bahan tambahan pangan juga tidak merubah rasa sehingga rasa karak goreng hampir sama dan pada tingkat agak disukai karena kurang garam atau bumbu-bumbu