PENERAPAN METODE RESITASI DALAM UPAYA
MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BACA TULIS AL QUR AN
SI SWA KELAS II MIN MLAGEN MENOREH SALAMAN
KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 7 /2 0 0 8
S K R I P S I
O leh:
NURUL FADILAH
N I M : 11406383SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
S A L A T I G A
PENERAPAN METODE RESITASI DALAM UPAYA
MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BACA TULIS AL QUR'AN
SISWA KELAS II MIN MLAGEN MENOREH SALAMAN
RAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 7 /2 0 0 8
S K R I P S I
<Diaju£an u n tu fcjM em en u h i H ugos
d a n ‘M eC eng^api S y a ra t Q una M emperoCefi
Cjetar S a ija n a da(am I (m u d a r S iy a f
O leh:
NURUL FADILAH
N I M : 1 1406383SEKOLAH TINGGIAGAMA ISLAM NEGERI
S A L A T I G A
MOTTO
( o l j j ) j j a i l (*1x j q a
DEPARTEMEN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0289) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id. E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa:
N a i n a : Nurul Fadilah
N IM : 11406383
Progam studi : Pcndidikan Agama Islam ( P A I)
J u d u I : Pencrapan Metode Resitasi dalam Upaya
Meningkatkan PembelajaranlBaca Tulis Al Qur&n Siswa Kelas II MIN Mlangen Menoeh Salaman Kabupaten Magelang Tahun 2007/2008
llntuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah Skripsi. Demikian untuk menjadikan periksa.
Wassalamualaikum Wr Wb PembimbUfg
ABSTRAKSI
Nurul Fadilah : Penerapan Metode Resitasi dalam Upaya Meningkatkan Pembelajaran Baca Tulis A l Qur'an Siswa Kelas I I di M IN M langen Menoreh Salaman Kabupaten M agelang Tahun 2007/2008. Skripsi. Salatiga : Fakultas Tarbiyah Program Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Salatiga, 2008.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, implementasi dan pendukung metode resitasi dalam upaya meningkatkan pembelajaran Baca Tulis Al Qur'an kelas II MIN Mlangen Menoreh Salaman Kabupaten Magelang tahun 2007/2008.
Subyek Penelitian ini adalah siswa kelas II MI Negeri Mlangen Menoreh Salaman Kabupaten Magelang tahun ajaran 2007/2008 yang beijumlah 27 siswa terdiri dari laki-laki 12 siswa,perempuan 15 siswa, dan para guru yang mengajar di MI Negeri Mlangen Menoreh Salaman Kabupaten Magelang. Data tentang penerapan metode Resitasi dalam kegiatan belajar mengajar siswa kelas II MI Negeri Mlangen Menoreh penulis kumpulkan dengan menggunakan observasi, dokumentasi dan tes. Dari data tersebut penulis analisa dengan menggunakan tekhnik kualitatif yang dinyatakan dalam bentuk angka yang pasti.
Dalam penelitian ini kami menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 sikuls. Siklus I,II dan siklus III masing-masing melalui tahapan perencanaan, melakukan tindakan, melakukan pengamatan dan mengadakan refleksi.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu. Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rosulullah SAW yang merupakan teladan bagi umat di dunia.
Alhamdulillaahirobbiraalamiin atas rahmad dan hidayah dari Allah penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian tindakan kelas yang beijudul " Penerapan Metode Resitasi Dalam Upaya MeningkatkanPembelajaran Baca Tulis A1 Qur’an Siswa Kelas II di MI Negeri Mlangen Menoreh Salaman Kabupaten Magelang tahun ajaran 2007/2008” ini dengan lancar tanpa halangan yang berarti.
Sebagai manusia dengan segala keterbatasannya, mustahil kiranya skripsi ini dapat disusun tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karenanya penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini terutama kepada:
1. Prof. Dr. Mansur, M.Ag. selaku pembimbing dalam skripsi ini.
2. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah STAIN Salatiga yang telah mengajar dan membimbing kami selama kuliah.
3. Bapak dan Ibu karyawan STAIN Salatiga yang telah membantu kelancaran kami dalam menempuh study.
DAFTARISI
HALAMAN SAMPUL... i
LEM BARLOGO... ii
HALAMAN JUDUL... iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN... v
ABSTRAKSI... vi
KATA PENGANTAR... vii
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR TABEL... ix
DAFTAR GAMBAR... x
DAFTAR LAMPIRAN... xi
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah... 3
C. Tujuan Penelitian... 3
D. Hipotesis Penelitian... 4
E. Kegunaan Penelitian... 4
F. Defmisi Operasional... 5
G. Metode Penelitian... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA 17
A. PENGERTIAN PENERAPAN METODE RESITASI... 17
1 .Pengertian Penerapan... 17
2. Pengertian Metode... 17
3. Pengertian Resitasi... 20
B. UPAYAMENINGKATKANPEMBELAJARAN... 22
1. Pengertian Upaya... 22
2. Pengertian Meningkatkan... 24
3. Pengertian Pembelajaran... 25
C. MEMBACA MENULIS ALQUR'AN... 29
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN... 35
A. Gambaran Subyek Penelitian... 35
B. Prosedur Penelitian... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 45
A. Diskripsi Kondisi Awal... 45
B. Diskripsi Hasil Siklus 1... 48
C. Diskripsi Hasil Siklus II... 53
D. Diskripsi Hasil Siklus III... 59
E. Pembahasan Antar Siklus... 66
A. Kesimpulan... 69
B. Saran... 69
C. KataPenutup... 71
DAFTARPUSTAKA... 72
BAB V PENUTUP... 69
DAFTAR TABEL
1. T abell Keadaan Siswa MIN 36
2. T ab elll Daftar Nama Siswa 36
3. Tabel III Keadaan Guru dan Karyawan 37
4. Tabel IV Hasil Tes Kondisi Awal 47
5. Tabel V Nilai Ulangan Siklus I 51
6. Tabel VI Nilai Ulangan Siklus II 57
DAFTAR GAMBAR
1. G am barl Skema Tahapan Siklus 8
2. Gambar II Diagram Batang Kondisi Awal 47
3. Gambar III Histogram Nilai Tes Siklus I 52
4. Gambar IV Histogram Nilai Tes Siklus II 58
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian Lampiran 2 SiklusI
Lampiran 2a Rencana Pembelajaran Siklus I Lampiran 2b Butir Soal Siklus I
Lampiran 2c Kunci Jawaban Lampiran 3 Siklus II
Lampiran 3a Rencana Pembelajaran Siklus II Lampiran 3b Butir Soal Siklus II
Lampiran 3c Kunci Jawaban Lampiran 4 Siklus III
Lampiran 4a Rencana Pembelajaran Siklus III Lampiran 4b Butir Soal Siklus III
B A B I
PENDAHULUAN
A . L A T A R B EL A K A N G M A SA L A H
A1 Qur’an merupakan dasar utama ajaran Islam dan merupakan pedoman
hidup umat Islam yang dapat menjamin keselamatan baik di dunia maupun di
akherat l. Bagi Umat manusia, A1 Qur’an juga sebagai pembeda antara yang haq
dan yang bathil. Setiap Muslim dituntut untuk dapat membaca, mengkaji dan
berusaha untuk dapat memahaminya kemudian dapat menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga terwujud kehidupan yang bahagia dunia dan
akherat, sebagaimana ayat A1 Qur’an yang berbunyi:
\j j 60JC- j i l l J j j ^^11 AJ4J
A rtinya:
“Maha suci Allah yang telah menurunkan AI Furqan (A1 Qur’an) kepada
hambaNya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam2.”
Pendidikan Al Qur’an di Madrasah Ibtidaiyah sebagai landasan integral dan pendidikan agama, memang bukan satu-satunya faktor yang menentukan dal an pembentukan watak dan kepribadian siswa, tetapi secara substansial pendidikan Al Qur’an memberi kontribusi dalam memberikan motivasi kepada
siswa untuk mempraktekkan nilai-nilai keyakinan dan keagamaan ( tauhid dan
Akhlaqul karimah) dalam kehidupan sehari-hari 3.
Oleh karena itu setiap siswa semestinya memiiiki kesungguhan dan
perhatian dalam Pendidikan A1 Qur’an. Akan tetapi kenyataannya tidak semua siswa memiiiki perhatian dan minat yang tinggi dalam penddikan A1 Qur’an. Padahal kemampuan dan pemahaman mempelajari A1 Qur’an Hadits yang paling awal adalah pada tingkat membaca, baru dilanjutkan dengan menulis, menuntut siswa untuk dapat mendekati dan mengakrabi Pelajaran A1 Qur’an.
Di antara faktor penyebab rendahnya minat siswa terhadap pendidikan A1 Qur’an, sehingga kemampuan dalam baca tulis A1 Qur’an masih kurang memuaskan adalah kurangnya perhatian orang tua dan Pembelajaran Guru yang kurang menarik dan penerapan metode yang kurang tepat.
Oleh karena itu maka penggunaan variasi metode pembelajaran A1 Qur’an sangat diperlukan, karena salah satu syarat tercapainya tujuan pembelajaran adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk menerapkan metode resitasi dalam upaya meningkatkan pembelajaran baca tulis A1 Qur’an siswa Kelas 11 MIN Mlangen Menoreh Salaman Kabupaten Magelang tahun 2008.
B. R U M U SA N M A SA L A H
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat ditentukan rumusan-
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Adakah peningkatan minat siswa di dalam pembelajaran baca tubs A1 Qur’an
dengan menggunakan metode resitasi pada siswa kelas II MIN Mlangen
Menoreh Salaman?
2. Adakah peningkatan aktifitas siswa di dalam pembelajaran Baca Tubs A1
Qur'an dengan metode resitasi pada siswa kelas 11 MIN Mlangen Menoreh
Salaman?
3. Adakah peningkatan prestasi siswa di dalam pembelajaran Baca Tubs A1
Qur'an dengan metode resitasi pada siswa kelas II MIN Mlangen Menoreh
Salaman?
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan Rumusan masalah yang ada, maka tujuan penebtian
tindakan ini dapat dirumuskan sebagai berik u t:
1. Untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran dengan metode resitasi
dapat meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran baca tubs A1
Qur’an.
2. Untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran dengan metode resitasi
dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran baca tubs Al
3. Untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran dengan metode resitasi
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Baca Tubs
Al Qur'an.
D. M ANFAAT PENELITIAN
Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan akan memberikan beberapa mantaat y a itu :
1. Bagi peningkatan pembelajaran, penelitian ini diharapkan akan memberikan sumbangan bagi peningkatan mutu pendidikan baca tulis Al Qur’an di Sekolah.
2. Bagi Guru, akan dapat mem bantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapai dan mendapat tambahan wawasan serta ketrampilan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
3. Bagi siswa, akan memudahkan menerima materi pendidian aca tulis Al Qur’an, sehingga kemampuan baca tulis Al Qur’an akan meningkat.
E. HIPOTESIS TINDAKAN
Hipotesis dalam tindakan ini adalah :
1. Strategi pembelajaran dengan metode resitasi dapat meningkatkan
minat siswa dalam pembelajaran Baca Tulis A1 Qur’an siswa kelas II
di MIN Miangen Menoreh Salaman.
2. Strategi pembelajaran dengan metode resitasi dapat
meningkatkan aktifitas siwa dalam pembelajaran Baca Tulis A1 Qur'an
siswa kelas II di MIN Miangen Menoreh Salaman.
3. Strategi pembelajaran dengan metode resitasi dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Baca Tulis A1 Qur’an
siswa kelas II di MIN Miangen Menoreh Salaman.
F. DEFINISIOPERASIONAL
Untuk menghindari kemungkinan terjadi penafsiran yang berbeda
dengan maksud utama penulis dalam penggunaan kata pada judul penelitian ini,
maka perlu penjelasan beberapa istiiah.
Istilah yang perlu penulis jelaskan adalah sebagai berikut:
1. Pengertian Metode Resitasi
maksud, cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan4.
Sedangkan metode resitasi adalah cara mengajar di mana seorang guru
memberikan tugas-tugas tertentu kepada peserta didik sedang hal tersebut
diperiksa oleh guru, dan peserta didik mempertanggung jawabkan5.
2. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran artinya proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar6 7 8.
Dalam pembelajaran pada hakekatnya terdapat dua proses yang saling keterkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, yaitu proses belajar dan proses mengajar . Selain itu juga dalam pembelajaran mengandung beberapa komponen yang antara satu dan lainnya juga saling berkaitan yaitu tujuan, bahan pelajaran, Kegiatan Belajar Mengajar. Metode, alat, sumber dan evaluasi. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, maka komponen-komponen tersebut harus dikelola dan dikondisikan dengan baik. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku perekat interaksi
t f dengan lingkungan .
* Erawati Aziz, Prinsip Pendidikan Islam, Solo,Tiga Serangkai,2003,hlm.79
5 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Batu Sangkar,Kalam Mulia,1990,hlm.293
6 W J S Poerwodarm i nto. Kamus Urnum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pus taka, Cet Ke 3 2006Jilm.l5
Qur'an menurut bahasa artinya bacaan. Di dalam A1 Qur’an sendiri ada
pemakaian kata Qur'an dalam arti demikian sebagaimana tersebut dalam
surat Al Qiyamah ayat 1 7 -1 8 :
Aj) jS £jja 4jl j i IjAfl c*~) Ajljfij Inlc. (jl
Artinya:
"Sesungguhnya mengumpulkan Al Qur'an (didalam dadamu)
dan (menetapkan) bacaannya pada (lidahmu) itu adalah
tanggungan Kami (Karena itu), jik a Kami telah
membacakannya, hendaklah kamu ikuti bacaannya".
Kemudian dipakai kata Qur'an itu untuk Al Qur’an yang dikenal
sekarang ini. Adapun definisi Al Qur'an ialah Kalam Allah S W T yang
merupakan mu'jizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi
Muhammad SAW dan membacanya adalah ibadah9.
G . M E T O D E PE N E L IT IA N
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Proses penelitiannya direncanakan terdiri dari tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari satu kali pertemuan
9 Depag, op cit, hlm.16
dan masing-masing kegiatan tatap muka adalah dua jam pelajaran. Dalam
penelitian ini peneliti berperan sebagai pengajar yang berkolaborasi dengan
melibatkan guru mata yang lain untuk bersama-sama melakukan penelitian.
Dalam penelitian ini tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.
Keempat tahap dalam penelitian tindakan kelas ini secara skematis dapat
disajikan dalam skema sebagai berikut:
Observasi awal
Perencanaan I
Refleksi
Siklus I
Revisi perencanaan 1
Refleksi
Siklus II
Revisi perei
2. Subyek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas II MIN Mlangen Menoreh Kec Salaman pada tahun peiajaran 2007/2008 yang berjumlah 27 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Kondisi pembagian di kelas 11 ini cukup merata, dalam arti perbandingan kemampuan siswa relatif sama. 3.Langkah-langkah Penelitian
Setiap siklus dalam penelitian ini mencakup empat langkah, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
Langkah - langkah penelitian yang dilakukan pada tiap tahap ini adalah : a. Perencanaan
Perencanaan dalam kegiatan penelitian ini meliputi identifikasi masalah, menganalisis penyebab masalah dan menetapkan solusi yang akan dilakukan. Selain itu di dalam tahap perencanaan ini juga menyiapkan instrument penelitian yang terdiri dari menyusun rencana pembelajaran sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran dengan kopetensi dasar menulis huruf-huruf hijaiyah secara terpisah, menyusun Lembar Keija Siswa sebagai bahan diskusi kelompok, dan menyusun soal evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi Menulis H uruf Hijaiyah.
b. Pelaksanaan Tindakan Kelas
langkah - langkah pembelajaran dengan menggunakan metode resitasi
adalah sebagai berikut :
1) Pendahuluan
a) Penyiapan kondisi fisik
Aktivitas guru pada tahap ini mengabsen siswa dan menyiapkan bah an pelajaran.
b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginformasikan model pembelajaran yang akan dilakukan.
c) Apersepsi
Guru menyajikan masalah yang berkaitan dengan cara penulisan huruf hijaiyah.
2) Kegiatan inti
a) Pengembangan materi
Dal am kegiatan inti aktivitas guru menyampaikan materi pelajaran serta memberi contoh cara penulisan huruf hijaiyah dengan menggunakan alat peraga.
b) Penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode resitasi Tahap 1 : Penomoran
Tahap 2 : M engajukan pertanyaan
Guru mengajukan pertanyaan yang dapat memotivasi siswa yang
berupa tugas untuk mengerjakan soal iatihan.
Tahap 3 : Berpikir bersama
Guru mengecek pemahaman siswa dengan meminta siswa
menyelesaikan soal dan memikirkannya sendiri kemudian
berpasangan dengan temannya, secara berkelompok
mendiskusikan dengan teman sekelompoknya (berpikir bersama),
guru mendorong siswa untuk berdiskusi an tar teman dal am satu
kelompok, selama diskusi berlangsung guru memantau keija
masing-masing kelompok dan mengarahkan siswa yang
mengalami kesulitan
Tahap 4 : Menjawab
Guru memanggil suatu nomor tertentu untuk menyelesaikan soal
tersebut di depan kelas (siswa menyampaikan ide kelompoknya),
siswa yang nomomya sesuai mengacungkan tangannya dan
mencoba menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.
c) Menganalisis dan mengevaluasi hasil diskusi
Guru membantu siswa mengkaji ulang hasil diskusi, kemudian
3) Penutup
Guru membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran, selanjutnya guru memberikan tugas kepada siswa untuk di kerjakan di rumah sesuai dengan materi yang telah dipelajari.
b. Pengamatan
c. Analisis dan refleksi
Pada tahap analisis guru mengadakan evaluasi terhadap proses pembelajaran pada tiap siklus, kemudian direfleksikan sebagai acuan dalam pelaksanaan siklus selanjutnya sebagai penyempumaan pada siklus berikutnya.
4. Tekhnik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang relevan dan valid penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data. Hal ini dimaksudkan agar metode yang satu dengan yang lain dapat sating melengkapi.
Adapun metode yang penulis gunakan adalah sebagi berikut: a. Metode Observasi (Pengamatan)
Dipandu dengan lembar pengamatan yang dilakukan langsung oleh peneliti ( kelompok guru) untuk memperoleh data penelitian, aktivitas siswa dan ketrampilan guru selama proses pembelajaran berlangsung b. Metode Dokumentasi
sehingga dapat mengelompokkan siswa menjadi tiga kelompok; tinggi,
sedang, rendah.
c. Tes
Yaitu untuk mengumpulkan data yang sifatnya mengeveluasi hasil
proses atau untuk mendapatkan kondisi awal sebelum proses (pre-test
dan post test). Instrumennya dapat berupa soal-soal ujian atau soal-
soal test10.
Dalam metode ini penulis menggunakan lembar tes, yang dikeijakan
siswa. baik berupa tes awal maupun tes akhir.
Metode ini digunakan untuk mengukur kemampuan anak dalam
memperoleh data mengenai kemampuan anak dalam membaca dan
menulis huruf-huruf hijaiyah dalam pembelajaran A1 Qur'an.
§. Teknik Analisa Data
Data yang telah terkumpul dianalisa secara kuantitatif dan kualitatif.
Dalam penelitian ini ada tiga instrumen yang digunakan, tes hasil belajar
untuk mengukur prestasi belajar siswa dianalisis menggunaan t-tes, sedang
perhatian dan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar dianalisis
dengan meggunakan statistik deskriptif, sedang intepretasi hasil dianalisis
secara kualitatif.
H. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Hipotesis Penelitian E. Kegunaan Penelitian F. Definisi Operasional G. Metode Penelitian H. Sistematika Penulisan BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN PENERAPAN METODE RESITASI 1 .Pengertian Penerapan
2. Pengertian Metode 3. Pengertian Resitasi
B. UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN 1. Pengertian Upaya
2. Pengertian Meningkatkan 3. Pengertian Pembelajaran
C. MEMBACA MENULIS ALQUR’AN BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
B. Prosedur Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Kondisi Awal
B. Diskripsi Hasil Siklus I C. Diskripsi Hasil Siklus II D. Diskripsi Hasil Siklus III E. Pembahasan Antar Siklus F. Kesimpulan Hasil Penelitian BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan B. Saran
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN PENERAPAN METODE RESITASI
1. PENGERTIAN PENERAPAN
Penerapan adalah perihal mempraktekkan11 .Sedangkan menurut Martinis Yamin dalam bukunya Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi penerapan merupakan kemampuan untuk menggunakan atau menerapkan informasi yang telah dipelajari ke dalam situasi yang baru , serta memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari'2.
2. PENGERTIAN METODE
Metode adalah cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan53. Maksudnya adalah suatu jalan atau suatu cara yang digunakan siswa untuk belajar membaca dan menulis A1 Qur'an.
Sedangkan menurut Nana Sudjana metode adalah suatu alat yang berfumgsi sebagai sarana untuk mempermudah dalam proses belajar mengajar. Metode sangat banyak ragamnya, oleh karena itu dalam proses belajar mengajar keharusan bagi pendidik untuk menetukan pilihan metode yang tepat agar tujuan dari proses belajar mengajar itu segera tercapai dengan hasil yang maksimal. * 2 13
!l WJS Poewodarminto, op ci/,hlm.l256
i2H. Martinis Yamin, M.Pd, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Ciputat,Gaung Persada Press,Cet ketiga, 2005,hlm.28
Maka diharapkan bagi setiap pendidik bisa memilih metode
pengajaran yang sesuai dengan kondisi dan situasi yang dapat mempengaruhi
keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Adapun metode mengajar adalah
cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada
saat berlangsungnya pelajaran. Maka dari itu, peranan dari metode mengajar
adalah sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar. Dengan
metode ini diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan
dengan kegiatan mengajar guru1*.
Sedangkan pengertian guru di sini adalah orang yang pekeijaannya (
mata pencahariannya, profesinya ) mengajar10. Guru juga disebut berarti
pendidik yaitu orang yang keijanya selalu mendidik orang lain,atau mendidik
anak didik. Namun para ahli ilmu pendidikan membedakan antara pengertian
istilah "pendidik" dan istilah "guru". Pendidik mempunyai arti lebih spesifik dan lebih luas, dibandingkan dengan pengertian guru.
Guru atau pendidik adalah orang yang mempunyai banyak ilmu, mau mengamalkan dengan sungguh-sungguh, toleran dan menjadikan siswa lebih baik dalam segala hal. Guru adalah orang yang senantiasa merasakan keberhasilan dan kegagalan siswa sebagaimana keberhasilan dan kegagalan yang dimiliki dan dirasakan sendiri4 15 16.
l4Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung, Sinar Baru,1988,hlm.76 15 WJS Poewodarminto,op cit, hlm.330
Prof.DR.Ramayulis dalam bukunya Metodologi Pendidikan Islam mengatakan metode mengajar dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Dengan demikian, metode mengajar merupakan alat dalam menciptakan proses pembelajaran17.
Langgulung benpendapat bahwa penggunaan metode didasarkan atas tiga aspek pokok yaitu;
1) Sifat-sifat dan kepentingan yang berkenaan dengan tujuan utama pendidikan Islam, yaitu pembianaan manusia mukmin yang mengaku sebagai hamba Allah.
2) Berkenaan dengan metode-metode yang betul-betul berlaku yang disebutkan dalam A1 Qur'an atau disimpulkan dari padanya.
3) Membicarakan tentang pergeraan (motivation) dan disiplin dalam istilah A1 Qur'an disebut ganjaran (shawab) dan hukuman Ciqab)18. Dari pengertian di atas para ahli pendidikan telah sepakat bahwa tidak ada metode pembelajaran/pengajaran yang paling baik,tetapi yang ada adalah metode yang cocok dan sesuai dengan tabiat siswa/peserta didik. Setiap metode pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa dalam proses belajar agar mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal.
Dalam hal metode Allah berfirman dalam surat An-Nahl ayat 125:
l i l j j (jl ij A A ifcn %]' AJaC-ja IIj A-a^aJU tSL j ^ 1 £-.)l ( j ^ U ^ o lU ^ I c .'j A j A La u iijp . ( J jJ a
Artinya:
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang
baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapatkan petunjuk."(QS An Nahl.125)19.
3. PENGERTIAN RESIT ASI
Resitasi adalah penyajian kembali atau penimbulan kembali sesuatu
yang sudah dimiliki, diketahui atau dipelajari.Metode ini sering disebut
dengan metode rupiah.
Prinsip yang mendasari metode ini ada dalam al Qur’an, Tuhan memberikan tugas yang bearat terhadap Nabi Muhammad sebelum dia melaksanakan tugas kerasulannya. Tugas yang diinstruksikan itu adalah berupa sifat-sifat kepemimpinan yang harus dimiliki.
Firman Allah S W T :
<jL»j Vj
^^LL
j j jO
j jSs 4 j j 0 j^ ^ Q
jI
i^II^
jU
O j ^ - a l a t i L j l j Q
Artinya:
"Hai orang yang berselubung, bangunlah dan lalu berilah peringatan,
dan Tuhanmu agungkanlah. Dan bersihkanlah pakainnmu!
Tinggallah pekeijaan yang mendatangkan siksaan. Janganlah engkau
memberi kepada orang lain lantaran hendak meminta lebih banyak.
Sabar dan uletlah menurut perintah Tuhan. (QS.A1 Mudatsir: 1-7).
Jadi Tuhan memberi lima macam tu g a s, antara lain:
a. Taat beragama (membesarkan Tuhan)
b. Giat dan rajin berdakwah
c. Membersihkan diri, jiw a dan kotoran lahir dan batin
d. Percaya pada diri sendiridan tidak mengharapkan sesuatu pada orang lain
e. Tabah dan ulet dal am melaksanakan tugas20.
Jadi resitasi merupakan suatu metode pembelajaran dimana guru mengulang-ulang materi pelajaran yang diajarkan sampai siswa benar-benar menguasai dan memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.Sehingga dalam penerapan metode ini guru harus lebih bersikap sabar.
B. UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN
1. Pengertian Upaya
Pengertian upaya yaitu usaha (syarat), berupaya/berusaha sekuat- kuatnya21.
Upaya juga dapat diartikan usaha, akal atau ihtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar dan sebagainya22.
Upaya merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mencapai tujuan dari kegiatan yang sedang dikeijakan. Namun apabila sudah menggunakan syarat-syarat masih gagal juga maka terus berikhtiar mencari jalan keluar yang lain, mencari solusi yamg tepat, mengadakan penelitian, kajian, uji coba berulang kali. Barang kali dengan menambah berbagai macam syarat yang lain itu, dengan mengharap agar tujuan yang dimaksud dapat dicapai dan berhasil.
Sedangkan pengertian usaha yaitu kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mencapai suatu maksud23.
Lain halnya dengan pengertian usaha. Usaha maksudnya usaha dengan mengerahkan kekuatan berupa kekuatan tenaga, kekuatan pikiran untuk mencapai tujuan atau maksud. Namun di sini tidak diperlukan syarat-syarat yang hams dipenuhi. Secara umum bahwa pengertian upaya itu sama dengan
21 WJS Poerwodarminto, loc cit, him 1345
pengertian usaha, namun setelah dikaji lebih dalam maka di antara keduanya
jelas berbeda. Maka dari itu untuk mempeijelas istilah kedua kata tersebut
sebagai berikut:
a. Upaya
Sebagai gambaran bahwa guru menyampaikan materi pelajaran kepada
siswa dengan menggunakan salah satu metode agar materi yang
disampaikan dapat dikuasai siswa. Apabila siswa belum menguasai ilmu
pengetahuan itu guru mengganti metode dengan metode yang lain agar
siswa benar-benar menguasainya. Ikhtiar yang ditempuh guru sampai siswa
benar-benar menguasainya materi yang diberikannya itu disebut upaya. Jadi
upaya adalah ikhtiar guru dengan menggunakan berbagai macam cara
sampai siswa menguasai materi yang diberikannya itu. Guru melakukan
kegiatan agar orang lain mengerti.
b. Usaha
Sebagai gambaran bahwa siswa mempunyai tujuan agar lulus ujian
dan mendapat ijasah, maka ia hams melakukan kegiatan belajar dengan
mengerahkan segala kemampuannya untuk menguasai ilmu yang akan
diujikan.Namun apabila belum berhasil lulus, maka ia hams mengulang
dengan memperbaiki kesalahan belajamya itu sampai lulus ujiannya. Ikhtiar
yang dilakukan siswa dengan mengerahkan segala kemampuan yang ada
Jadi kata upaya itu berupa ikhtiar untuk keberhasilan orang lain,
sedangkan usaha berupa ikhtiar untuk keberhasilan diri sendiri. Oleh karena
itu, penulis menggunakan kata upaya, sebab merupakan kegiatan yang gigih,
tidak mengenal lelah, mengerahkan potensi yang ada, giat lahir dan batin agar
orang lain berhasil. Guru berikhtiar sekuat tenaga agar siswa menguasai
materi yang diberikan kepadanya.
2. Pengertian Meningkatkan
Meningkatkan berasal dari kata tingkat (susunan yang berlapis-lapis), sedangkan meningkatkan itu sendiri artinya adalah menaikkan derajat/taraf atau mempertinggi dan memperhebat suatu produksi24.
Jadi yang dimaksud dari meningkatkan itu adalah manaikkan atau mempertinggi hasil usaha supaya bertambah meningkat dari hasil yang dicapai sebelumnya. Nilai yang diperoleh dari hasil usaha yang sungguh - sungguh dilakukan masih dapat ditingkatkan lagi dari nilai yang diperoleh sebelumnya.Keberhasilan yang dicapai itu akibat dari usaha yang tidak mengenal lelah sehingga memperoleh nilai tambah, yang lebih tinggi dan meningkat dari hasil usaha sebelumnya.
3. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran artinya proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar25. Belajar adalah istilah yang dalam kehidupan sehari-hari tidak
asing bagi kita semua. Pengertian belajar sudah banyak didefinisikan oleh para ahli. Pendapat mereka satu sama lain berbeda, hal ini disebabkan adanya perbedaan berfikir, landasan psikologi yang digunakan untuk merumuskan keyakinan hidup, filsafat dan lain sebagainya, namun pada hakikatnya adalah sama. Kegiatan belajar adalah suatu usaha yang menghasilkan perubahan.
Belajar adalah suatu proses yang komplek yang teijadi pada semua orang yang berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga Hang lahat nanti. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), ketrampilan (psikomotorik), maupun menyangkut nilai dan sikap (afektif)25
26-Sedangkan menurut DR. Ahmad Tafsir belajar merupakan suatu perubahan yang relatif permanen dalam suatu kecenderungan tingkah laku yang merupakan hasil latihan penguatan (reinforce)27.
Sedangkan menurut Cronbach, dalam bukunya Educational Psycology menyatakan leaning is shown by change in behavior as a result o f experience. Belajar yang terbaik menurut Cronbach harus dilakukan mengalami secara langsung28.
25 W J S Poerwodarminto, loc ci7,hlm.l5 26 Fatah Syukur,o/? cit, hlm.27
2'Ahmad Tafsirfifetodologi Pengajaran Agama Islam,Cet ketujuh,Bandung,Remaja Rosda Karya^003,hlm.60.
Proses pembelajaran adalah sarana dan cara bagaimana suatu generasi belajar, atau dengan kata lain bagaimana belajar itu secara efektif digunakan proses pembelajaran hams memungkinkan terjadinya proses belajar yang memang hams memungkinkan perolehan hasil belajar yang baik.
Pendidikan A1 Qur’an adalah bagian dari Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang bertujuan untuk memberikan motivasi, bimbingan, pemahaman, kemampuan dan penghayatan terhadap isi yang terkandung dalam A1 Qur’an, sehingga dapat diterapkan dalam perilaku sehari-hari sebagai manifestasi iman dan taqwa kepada allah SWT. Pembelajaran A1 Qur’an pada MI juga befungsi untuk menumbuh kembangkan kemampuan siswa membaca dan menulis, mendorong, membimbing, membina kemampuan dan kegemaran membaca A1 Qur’an.
Pembelajaran A1 Qur’an yang kurang menarik menimbulkan kebosanan dan kecendemngan diremehkan oleh siswa. Oleh karena itu metode pembelajaran yang demikian perlu diubah menjadi metode yang tepat.
Pembelajaran A1 Qur’an akan benar-benar menarik dan berfungsi sebagimana mestinya apabila gum tepat dalam menggunakan metode dan cara penyampaian yang melatih siswa untuk mandiri 29. Artinya siswa hams mampu mengatasi permasalahan yang ada pada pembelajaran, karena dalam pembelajaran ini banyak mengedepankan penggunaan fungsi otak kanan
siswa, sehingga memudahkan siswa untk menerima pembelajaran A1 Qur’an.
Adapun langkah kegiatan pembelajaran yang diterapkan adalah dengan
menggunakan metode pembelajaran yang melatih siswa untuk
mengembangkan kreatifitas.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
belajar adalah suatu proses psikis yang relatif permanen yang menimbulkan
perubahan dalam tingkah laku yang merupakan hasil latihan dan pengalaman
secara langsung.
Cara belajar adalah kegiatan-kegiatan belajar yang dilakukan dalam
mempelajari sesuatu,artinya kegiatan yang seharusnya dilakukan dalam situasi
belajar tertentu. Umumnya dalam situasi tertentu pula.Cara belajar peserta
didik dapat dikategorikan kedalam empat cara yaitu:(l) Cara belajar somatik,
adalah yang lebih menekankan pada aspek gerak tubuh atau belajar dengan
melakukan, (2) Cara belajar auditif, adalah cara belajar yang lebih
menekankan pada aspek pendengaran, (3) Cara belajar visual, adalah cara
belajar yang lebih menekankan pada aspek penglihatan, (4) Cara belajar
intelektual, adalah cara belajar yang lebih menekankan pada aspek penalaran
atau logika30.
Proses pembelajaran pada dasamya mengantar para pelajar memulai belajar, jadi tidak menjadikan para pelajar pandai karena mereka hams
menjadikan din pandai sesuai dengan kemampuan intelektual yang ada pada
rr.ereka. Proses pembelajaran adalah proses yang amat pragmatis dan konkrit, melihat dan dan mempergunakan keadaan nyata, terutama keadaan intelektual para pealajar merupakan pandangan sempit yang hams direkonstruksi31.
Proses pembelajaran dalam pendidikan islam selalu memperhatikan perbedaan individu ifurq al-fardiyah) peserta didik yang menghormati harkat, martabat dan kebebasan berpikir mengeluarkan pendapat dan menetapkan pendiriannya, sehingga bagi peserta didik belajar mempakan hal yang menyenangkan dan sekaligus mendorong kepribadiannya berkembang secara optimal, sedangkan bagi gum proses pembelajaran mempakan kewajiban yang bemilai ibadah yang dipertanggungjawabkan di hadapan Alloh SWT di akherat32.
C. M EM BACA M ENULIS A L QUR'AN
Membaca ialah melihat serta memahami isi dan apa yang tertulis (dengan melesankan atau hanya dihati)33.
Menulis ialah membuat hum f (angka, dsb) dengan pena (pensil, kapur,dsb)34.
31 Fatah Syukur,op.cit.hlm .20 32 Ramayulis, op cit, hlm.95
A! Qur'an menurut bahasa adalah yang dibaca. A1 Qur'an adalah masdar
yang diartikan dengan isim m aful yaitu maqru berarti yang dibaca35. A1 Qur’an
merupakan kitab suci dan pedoman bagi jalan hidup mereka.
Jadi maksud membaca menulis A1 Qur'an adalah aktifitas melihat dan
memahami isi dari apa yang tertulis dengan melesankan serta membuat dengan
pena huruf-huruf atau ayat-ayat A1 Qur'an.
Setiap mukmin yang mempercayai A1 Qur'an, mempunyai kewajiban dan
tanggung jawab terhadap Kitab Sucinya itu. Di antara kewajiban dan tanggung
jawab itu ialah mempelajarinya dan mengajarkannya. Belajar dan mengajarkan A1
Qur'an adalah kewajiban suci lagi mulia. Rasulullah SAW telah mengatakan;
"Yang sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari A1 Qur'an dan
mengajarkannya." Dalam hadist lain Rasulullah mengatakan : "Sesungguhnya
seseorang yang berpagi-pagi pergi mempelajari ayat-ayat dalam Kitabullah lebih
baik yang seperti itu daripada mengeijakan sembahyang sunnat seratus rokaat."
Dari hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Rasulullah juga mengatakan
Siapa-siapa yang mempelajari Kitabullah, kemudian diamalkannya isi yang
terkandung di dalamnya, Allah akan menunjukinya dari kesesatan dan akan
dipeliharanya pada hari kiamat dari siksa yang berat."
Jadi belajar A1 Qur'an itu merupakan kewajiban yang utama bagi setiap
mukmin, begitu juga mengajarkannya. Belajar A1 Qur'an itu dapat dibagi kepada
bsberapa tingkatan, yaitu belajar membacanya sampai lancar dan baik, menurut
kaidah-kaidah yang berlaku dalam qiroat dan tajwid,belajar arti dan maksudnya
sampai mengerti akan maksud-maksud yang terkandung di dalamnya dan terakhir
belajar menghafalnya di luar kepala, sebagai mana yang dikerjakan oleh para
sahabat pada masa Rosulullah, demikian pula pada masa sekarang di beberapa
negeri islam.
Belajar A1 Qur'an itu hendaknya dari semenjak kecil, sebaiknya dari
semenjak berumur 5 atau 6 tahun, sebab umur 7 tahun sudah disuruh mengeijakan
sembahyang. Rosulullah sudah mengatakan:"Suruhlah anak-anakmu mengeijakan
sembahyang bila sudah berumur 7 tahun dan pukullah atau marahlah bila dia
tidak mengeijakan sembahyang kalau sudah berumur 10 tahun."
Menjadikan anak-anak dapat belajar A1 Qur'an mulai dari semenjak kecil
itu adalah kewajiban orang tuanya masing-masing Berdosalah orang tua yang
mempunyai anak-anak tetapi anak-anaknya tidak pandai membaca A1 Qur'an.
Tidak ada malu yang paling besar di hadapan Allah nantinya, bilamana anak-
anaknya tidak pandai membaca A1 Qur’an. Sebaliknya tidak ada kegembiraan
yang lebih memuncak nantinya, bilamana orang tua dapat menjadikan
anaknyapandai membaca A1 Qur’an. Rasulullah telah mengatakan:"Tidak ada
suatu keuntungan bagi seseorang yang telah menjadikan anaknya pandai
membaca A1 Qur’an kecuali baginya nanti pada hari kiamat akan diberikan suatu
Pada tingkat pertama ini, yaitu tingkat mempelajari membaca A1 Qur’an dcngan baik hendaknya sudah merata dilaksanakan, sehingga tidak ada lagi orang yang buta huruf A1 Qur’an dikalangan masyarakat Islam. Di tiap-tiap rumah tangga orang Islam hendaknya diaktifkan benar-benar pemberantasan buta huruf A1 Qur'an dengan baik. Batas untuk mempelajari A1 Qur'an itu hanya bila seseorang sudah diantar ke lubang kubur.
Jadi tidak alasan untuk tidak mempelajarinya, misalnya saja karena tua, karena sudah dewasa dan sebagainya. Dalam tingkatan pertama sekedar pandai membaca A1 Qur'an dengan baik, hal ini belaku nagi anak-anak, orang dewasa maupun orang tua, pria ataupun wanita, semuanya berkewajiban untuk mempelajarinya.
Pada tingkatan pertama yang dikenalkan adalah mengenal huru- huruf hijaiyah untuk dapat membaca A1 Qur'an dengan baik. Huruf Hijaiyah adalah ejaan huruf arab. H uruf hijaiyah digunakan untuk menulis A1 Qur'an. Agar kita bisa membaca dan menulis A1 Qur'an maka harus bisa membaca dan menulis
huruf-huruf hijaiyah. Jumlah huruf hijaiyah seluruhnya dari mulai alif (* ) hingga
( ) ada 3036. * 11
Dalam membaca A1 Qur’an, harus diperhatikan tanda baca atau harokat
yang digunakan. Harokat yang ditemukan dalam bacaan huruf A1 Qur’an ada
enipai, yaitu faihah, kasrvh, dhammah dan su k u n 7.
Az Zarqoni memberikan pengertian Qiroah sebagai suatu madzhab yang
dianut olah seorang imam dalam membaca A1 Qur'an yamg berbeda satu sama
lainnya dalam pengucapan A1 Qur'an serta disepakati riwayat dan jalur-jalumya,
baik perbedaan itu dalam pengucapan huruf maupun dalam pengucapan lafalnya
38
Sebab-sebab timbulnya perbedaan itu dapat disimpulkan dalam dua hal
yaitu penulisan A1 Qur'an itu sendiri dan perbedaan iahjah (dialek) orang-orang
Arab.
Dalam hal ini ada beberapa Qiroah yang masyhur di tengah-tengah
masyarakat Islam sampai saat ini yaitu:Qiroah Sabhah, qiroah Arba'a Asyrah.
Adapun dari segi kualitas,qiroah terbagi menjadi dua, yaitu qiroah yang
dikenal dan qiroah yang tidak dikenal. Qiroah yang tidak dikenal terbagi menjadi
tiga yaitu qiroah yang disebut sebagiannya berasal dari sahabat, qiroah syadz
yang tidak boleh diamalkan, qiroah yang dijumpai dalam beberapa hadits yang
diriwayatkan oleh imam-imam ahli b a it 37 38
3 7 him. 13
A! Qur'an mula-mula ditulis tanpa titik dan baris. Hal ini tidak
mempengaruhi pembacaan A1 Qur'an karena para sahabat dan para tabiin adalah
orang-orang yang fasih dal am bahasa arab. Oleh karena itu mereka dapat
membacanya dengan baik dan tepat. Tetapi setelah agama Islam tersiar dan
banyak, bangsa yang bukan bangsa arab memeluk agama Islam sulitlah bagi
mereka membaca A1 Qur'an tanpa titik dan baris itu.
Sangatlah dikhawatirkan bahwa hal ini akan menimbulkan kesalahan-
kesalahan dalam pembacaan A1 Qur'an. Maka Abu Aswad Ad Dauli mengambil
inisiatif untuk memberi tanda-tanda dalam A1 Qur’an dengan tinta yang berlainan
wamanya dengan tulisan A1 Qur'an. Tanda-tanda itu adalah titik di atas untuk
fathah, titik di bawah untuk kasroh, dan titik di sebelah kiri atas untuk dhommah
dan dua titik untuk tanwin. Hal ini teijadi pada masa Muawiyah.
Kemudian dimasa Abdul Malik bin Marwan, Nashir bin Ashim dan Yahya
bin Ya'mar menambahkan tanda-tanda untuk huruf-huruf yang bertitik dengan
tinta yang sama dengan tulisan A1 Qur'an. Itu adalah untuk membedakan antara
maksud dari titik Abu Aswad Ad Dauli dengan titik yang baru ini. Atitik Abu
Aswad adalah untuk tanda baca dan titik Nashir bin Ashim adalah titik huruf.
Cara penulisan semacam ini tetap berlaku pada masa Bani Umayyah, dan pada
masa permulaan Kerajaan Abbasyiah, bahkan tetap dipakai pula di Spanyol
sampai pertengahan abad ke 4 H. Kemudian temyata bahwa cara pemberian tanda
seperti iini menimbulkan kesulitan bagi para pembaca A1 Qur'an, karena terlalu
Maka A1 Kholil mengambil inisiatif, untuk membuat tanda-tanda yang
baru yaitu waw kecil ( ) di atas untuk tan da dhommah, huruf alif kecil ( ' ) untuk
tanda fathah, huruf yaa kecil untuk kasroh, kepala huruf syin ( ' ) untuk tanda
syaddah, kepala ha ( • ) untuk sukun dan kepala ain ( , ) untuk hamzah.
Kemudian tanda-tanda ini dipermudah, dipotong dan ditambah sehingga
menjadi bentuk yang ada sekarang39.
B AB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN
Subyek yang akan dikenai penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas
II di MIN Mlangen Menoreh Salaman Magelang pada tahun pelajaran 2007/2008.
Sebagai dasar pertimbangan pencliti memilih lokasi tersebut adalah pertam a
bahwa lokasi tersebut merupakan tempat peneliti bekeija, sedangkan yang kedua
perlunya penerapan tindakan kelas terhadap pembelajaran baca tulis A1 Qur'an
pada Standar Kompetensi Mampu menyusun kata-kata dengan huruf-humf
hijaiyah baik secara terpisah maupun bersambung, memahami cara melafalkan
surat tertentu dalam ju z Amma dan Hadits tentang kebersihan dan menghafal
surat dan hadits tersebut dengan baik dengan kompetensi dasar menulis kata-kata
secara terpisah dan bersambung.
Dalam hal ini subyek penelitian m eliputi:
1. Siswa
Siswa kelas II MIN Mlangen Menoreh Salaman Magelang, yang
menjadi subyek penelitian ini berjumlah 27 siswa terdiri dari laki-laki 12
la b e l .1
Keadaan siswa MI Negeri Mlangen Menoreh Salaman Magelang tahun pelajaran2007/2008
Daflar nama siswa kelas 11 MIN Mlangen Menoreh Salaman Magelang Tahun pelajaran 2007/2008
No Nama No Nama
a ) (2) (V (4)
1 Yuni Asrofah 15 M. Rifqi Taqiuddin
2 Ali mufid 16 Niyawati Muniroh
3 Indra Adipura 17 Novi Hesti Khafidhotun 4 M. Fatkhul Anwar 18 Nurul Millati Nafisa 5 Zulia Astari 19 Restiana Neggasari 6 Ahmad Dani Yulianto 20 Ricky Candra Barmanto 7 Ahmad Sabila Fauzi 21 Rini Lia Astita
8 Ahmad Riyan Sugondo 22 Rini Wulandari 9 Andi Yuda Maulana 23 Riris Nur Baroroh 10 Andi Zulianto 24 Siti N ur Farida 11 Erika Fitri Melfiyani 25 Wahyu Tri Pratiwi 12 Himatussholikhah 26 Zahrotun Mukhayyaroh 13 Indri Kumianingsih 27 Aldias Gesta Delpiero 14 May Sabella Pramudia
Guru
mangajar kelas II ada 3 orang yang terdiri dari guru kelas II 1 orang guru
KTK I orang dan guru Olah Raga Kesehatan 1 orang. Selain itu juga ada 3
karyawan yang terdiri dari Tata Usaha, penjaga sekolah dan tenaga
perpustakaan.
Untuk lebih jelasnya, data personil Guru dan karyawan pada MI Negeri
Mlangen Kec Salaman tersebut dapat dilihat pada tabel berik u t:
Tabel 3
9 Salimah GTT
Observer yaitu orang yang mengadakan pengamatan terhadap peneliti yang sedang meneliti. Untuk itu ketika peneliti sedang mengadakan kegiatan di MIN Mlangen Menoreh Salaman Magelang diamati oleh Kepala Sekolah dan teman sejawat pada MIN tersebut.
4. Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini penulis mengambil data yang bersifat kuantitatif. Data yang bersifat kuantitatif maksudnya yaitu berupa data yang dinyatakan dalam bentuk angka yang pasti40.
Peneliti mengambil data yang bersifat kuantitatif sebab untuk mengetahui meningkatnya motivasi belajar siswa dalam memahami huruf- huruf hijaiyah dan tanda bacanya dalam pembelajaran Baca Tulis A1 Qur’an
3) Melakukan penilaian hasil pekerjaan siswa secara individu.
d. Mengadakan refleksi
Menilai kembali pelaksanaan siklus I untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan. Hasil refleksi digunakan untuk memperbaiki pelaksanaan siklus
n.
Tahapan siklus II
a. Perencanaan
1) Guru menentukan standar kompetensi yang akan diajarkan 2) Guru merancang rencana pembelajaran (RP)
3) Guru merancang pembelajaran dengan menggunakan alat peraga 4) Guru merancang membentuk kelompok kecil untuk mengeijakan LKS 5) Guru merancang membuat latihan soal yang dikeijakan siswa secara
individu. c. Melaksanakan tindakan
1) Guru menyusun Rencana Pembelajaran (RP)
2) Guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga 3) Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok untuk
mengeijakan LKS
c. Melakukan pengamatan
1) Peneliti berkolaburasi dengan teman sejawat untuk melakukan pengamatan
2) Pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung untuk menilai kemampuan guru dalam mengelola kelas, kemampuan kelmpok dalam mengeijakan LKS dan kemampuan siswa dalam pemahaman konsep. 3) Melakukan penilaian hasil pekerjaan siswa secara individu.
d. Mengadakan refleksi
Menilai kembali pelaksanaan siklus II untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan. Hasil refleksi digunakan untuk memperbaiki pelaksanaan siklus III. Semua tindakan dalam siklus III sama dengan siklus II karena sebagai refleksi dari siklus II.
e. Tolok Ukur Keberhasilan
BAB IV
BASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan mengenai basil penelitian dan pembahasan. Basil penelitian mengenai hasil belajar siswa dad pembelajaran yang menggunakan metode resitasi. Penelitian pembelajaran Baca Tubs A1 Qur'an dilaksanakan sebanyak 3 x tatap muka. Tatap muka tersebut menggunakan jam pelajaran A1 Qur’an Hadist dimulai pukul 07.00-08.20. Pembelajaran Baca Tubs A1 Qur'an ini dilaksanakan dengan menggunakan waktu belajar di sekolah.
A. DISKRIPSIKONDISIAW AL
Tes dilaksanakan untuk mengetahui hasil pembalajaran yang telah dilaksanakan. Hasil tes pada penelitian ini berupa nilai yang bersifat kuantitatif. Dari nilai tersebut dapat diketahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila siswa telah menguasai materi yang telah disampaikan tersebut. Nilai yang diharapkan adalah nilai yang baik. Namun dari ulangan pembelajaran Baca Tuls A1 Qur'an siswa kelas II MIN Mlangen Menoreh Salaman Magelang yang dilaksanakan sebanyak 3 kali belum menunjukkan nilai yang memuaskan. Adapun nilai yang didapat 3 kali ulangan adalah :
Pada ulangan harian 1 yang diikuti oleh 27 siswa masih banyak terdapat nilai yang rendah. Adapun nilai terendah adalah 3,2, nilai tertinggi adalah 7,5 dan nilai rata-rata adalah 5,5. Hasil nilai ulangan harian 1 masih rendah dikarenakan dal am pelaksanaan pembelajaran guru belum menggunakan metode resitasi. Guru hanya menggunakan metode ceramah dalam menjelaskan materi.
2. Nilai tertinggi dari ulangan 2 adalah 7,7, nilai terendah adalah 3,5 dan rata-rata 5,8.
Pada ulangan harian 2 juga diikuti oleh 27 siswa. Hasil nilai terendah adalah 3,5, nilai tertinggi 7,7 dan rata-rata 5,8. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru juga belum menggunakan metode resitasi. Guru hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
3. Nilai tertinggi dari ulangan 3 adalah 7,8, nilai terendah adalah 3,7 dan rata-rata 6,4.
Pada ulangan harian 3 juga diikuti oleh 27 siswa. Hasil nilai terendah adalah 3,7, nilai tertinggi 7,8 dan rata-rata 6,4. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru juga belum menggunakan metode resitasi. Guru hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dalam menjelaskan materi.
T ^ U o l A
1 Nilai Terendah 3,2 3,5 3,7
2 Nilai Tertinggi 7,5 7,7 7,8
3 Nilai Rata-rata 5,5 5,8 6,4
Berdasarkan label 4 di alas dapat dijelaskan bahwa tcmyata pada
ulangan yang dilaksanakan sebanyak 3 kali dengan nilai terendah 3,2 pada
ulangan harian 1,nilai tertinggi 7,8 terdapat pada ulangan harian 3, rata-rata
terendah terdapat pada ulangan harian 1 yaitu 5,5 dan rata-rata tertinggi
terdapat pada ulangan harian 3 yaitu 6,4.
B. DISKRIPSIHASILSIKLUSI
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan terlebih dahulu peneliti menentukan standar kompetensi yang akan diajarkan. Standar kompetensi tersebut digunakan untuk merancang pembuatan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran Baca Tulis A1 Qur’an dengan standar kompetensi mampu menyusun kata-kata dengan huruf-huruf hijaiyah baik secara terpisah maupun bersambung, memahami earn melafalkan surat tertentu dalam ju z Amma dan hadits tentang kebersihan dan menghafal surat dan hadits tersebut dengan baik, dengan kompetensi dasar menulis kata-kata secara terpisah dan bersambung. Adapun materi pokok pembelajaran adalah penulisan kata-kata terpisah dan bersambung. Metode yang digunakan adalah metode resitasi dan penugasan. Rancangan dalam melaksanakan pembelajaran akan penulis uraikan sebagai berikut:
a. Apersepsi
1) Guru mempersiapkan alat yang akan diperlukan yaitu materi dan bahan evaluasi.
6) Gum membentuk kelas menjadi beberapa kelompok
b. Kegiatan inti
1) Secara klasikal siswa mendengarkan penjelasan gum tentang
membaca dan menulis hum f-hum f hijaiyah dan tanda bacanya.
2) Gum menjelaskan dengan menggunakan tulisan pada kertas dan
alat peraga yang bertuliskan humf-humf hijaiyah yang dipisah dan
yang disambung.
3) Secara berkelompok siswa mengeijakan Lembar Keija Siswa.
4) Siswa melaporkan hasil keija.
5) Siswa bersama gum membahas hasil keija.
c. Penutup
1) Siswa mengeijakan tes formatif. Butir-butir soal tes terdapat pada lampiran 2b.
2) Gum mengadakan penilaian dan menganalisis hasil tes. 2. Melaksanakan tindakan
Sesuai dengan perencanaan sebelum melaksanakan tindakan terlebih dahulu peneliti membuat Rencana Pembelajaran.
a. Apersepsi
1) Guru mempersiapkan alat yang akan diperlukan yaitu mated dan
bahan evaluasi.
2) Guru mengkondisikan kelas agar siswa siap menerima pelajaran
3) Guru memberi salam sebagai awal pertemuan dengan siswa.
4) Guru bersama-sama siswa berdoa untuk memulai pelajaran.
5) Guru mengadakan pretes untuk menjajagi kemampuan siswa.
6) Guru membentuk kelas menjadi beberapa kelompok
b. Kegiatan inti
1) Secara klasikal siswa mendengarkan penjelasan guru tentang
membaca dan menulis huruf-huruf hijaiyah dan tanda bacanya.
2) Guru menjelaskan dengan menggunakan tulisan pada kertas dan
alat peraga yang bertuliskan huruf-huruf hijaiyah yang dipisah dan
yang disambung.
3) Secara berkelompok siswa mengeijakan Lembar Keija Siswa.
4) Siswa melaporkan hasil kerja.
5) Siswa bersama guru membahas hasil keija.
c. Penutup
1) Siswa mengeijakan tes formatif. Butir-butir soal tes terdapat pada lampiran 2b.
3. Melakukan pengamatan
Selama pembelajaran langsung dilakukan observasi untuk mengetahui
pengaruh kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar dalam
proses pembelajaran Baca Tulis A1 Qur’an. Pada pembelajaran ini siswa yang masuk sebanyak 27 siswa.
Berdasarkan nilai hasil tes, nilai siklus 1 mempunyai rentang nilai terendah 4,0 dan nilai tertinggi 7,7 sehingga besar rentangannya adalah 3,7 nilai yang sering muncul adalah 74,5 dan nilai rata-rata 62,1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5
Nilai Ulangan Siklus 1
Nilai frekuensi X fx
4 ,0 -4 ,9 5 44,5 222,5
5,0-5,9 4 54,5 163,5
6 ,0 -6 ,9 5 64,5 322,5
7,0-7,9 13 74,5 968,5
27 125 1677,0
X = nilai rata-rata
= notasi/simbol jumlah
f = frekuensi/banyaknya siswa
x = nilai
Berdasarkan nilai yang diperoleh nilai rata-ratanya adalah sebagai berikut:
z >
= 1667,0
27
= 62,1
= 6,21
Untuk lebih jelasnya akan kami sajikan dalam sebuah histogram sebagai
4.Mengadakan refleksi
Berdasarkan hasil nilai kondisi awal rata-rata ulangan harian 1 adalah
5,5, rata-rata ulangan harian 2 5,8,rata-ratau ulangan harian 3 adalah
6,4,dan rata-rata dari 3 kali ulangan harian tersebut adalah 5,9, maka
secara klasikal belum tercapai ketuntasan yang ditargetkan adalah 6,8.
Oleh karena itu guru harus mengadakan remidial atau perbaikan.
Dalam penelitian ini meskipun belum tercapai ketuntasan secara
klasikal namun sudah ada peningkatan nilai yaitu nilai rata-rata dari 3 kali
ulangan harian pada kondisi awal adalah 5,9 sedangkan nilai tes pada
siklus 1 rata-rata 6,21, jadi ada peningkatan hasil tes kondisi awal dengan
hasil tes siklus 1 dari 5,9 menjadi 6,21.
Peningkatan sebesar 5% adalah kenaikan yang wajar karena pembelajaran pada siklus 1 gum sudah menggunakan metode resitasi dengan cara gum menulis dan membaca hum f-hum f hijaiyah secara bemlang-ulang pada alat peraga yang ditempel dipapan tubs dan siswa diminta untuk menyalin di buku untuk dipelajari di rumah.
C. DISKRIPSI HASIL SIKLUS H
1. Perencanaan
dilaksanakan dal am pembelajaran Baca Tulis A1 Qur'an dengan standar
kompetensi mampu menyusun kata-kata dengan huruf-huruf hijaiyah
secara tepisah maupun bersambung, memahami cara melafalkan surat
tertentu dalam ju z Amma dan hadits tentang kebersihan dan menghafal
surat dan hadits tertentu dengan baik, dengan kompetensi dasar menulis
kata-kata secara terpisah dan bersambung. Adapun materi pokok
pembelajaran adalah penulisan kata-kata terpisah dan bersambung.
Metode yang digunakan adalah metode resitasi. Rancangan dalam
melaksanakan pembelajaran akan penulis uraikan sebagai berik u t:
a. Apersepsi
1) Guru mempersiapkan alat yang akan diperlukan yaitu materi dan
bahan evaluasi.
2) Guru mengkondisikan kelas agar siswa siap menerima pelajaran
3) Guru memberi salam sebagai awal pertemuan dengan siswa.
4) Guru bersama-sama siswa berdoa untuk memulai pelajaran.
5) Guru mengadakan pretes untuk menjajagi kemampuan siswa.
6) Guru membentuk kelas menjadi beberapa kelompok
b. Kegiatan inti
1) Secara klasikal siswa mendengarkan penjelasan guru tentang
2) Guru menjelaskan dengan menggunakan tulisan pada kertas dan
alat peraga yang bertuliskan huruf-huruf hijaiyah yang dipisah dan
yang disambung.
3) Secara berkelompok siswa mengeijakan Lembar Keija Siswa.
4) Siswa melaporkan hasil keija.
5) Siswa bersama guru membahas hasil keija.
c. Penutup
1) Siswa mengeijakan tes formatif. Butir-butir soal tes terdapat pada lampiran 3b.
2) Guru mengadakan penilaian dan menganalisis hasil tes. 2. Melaksanakan tindakan
Sesuai dengan perencanaan sebelum melaksanakan tindakan terlebih dahulu peneliti membuat Rencana Pembelajaran.
Tindakan yang kami laksanakan pada penelitian ini yaitu sesuai dengan perencanaan tersebut di atas.
a. Apersepsi
1) Guru mempersiapkan alat yang akan diperlukan yaitu materi dan bahan evaluasi.
6) Guru membentuk kelas menjadi beberapa kelompok
b. Kegiatan inti
1) Secara klasikal siswa mendengarkan penjelasan guru tentang
membaca dan menu 1 is huruf-huruf hijaiyah dan tanda bacanya.
2) Guru menjelaskan dengan menggunakan tulisan pada kertas dan
alat peraga yang bertuliskan huruf-huruf hijaiyah yang dipisah dan
yang disambung.
3) Secara berkelompok siswa mengeijakan Lembar Keija Siswa.
4) Siswa melaporkan hasil keija.
5) Siswa bersama guru membahas hasil keija.
c. Penutup
1) Siswa mengeijakan tes formatif. Butir-butir soal tes terdapat pada lampiran 3b.
2) Guru mengadakan penilaian dan menganalisis hasil tes. 3. Melakukan pengamatan
Selama pembelajaran langsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan minat dan aktifitas siswa serta prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran Baca Tulis A1 Qur'an. Pada pembelajaran ini siswa yang masuk sebanyak 27 siswa.
nilai yang sering muncul adalah 74,5 dan nilai rata-rata 65,2. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 6
Nilai Ulangan Siklus II
Nilai frekuensi X fx
o
\*
1
o
4 44,5 178,0
5 ,0 -5 ,9 5 54,5 272,5
6 ,0 - 6 ,9 3 64,5 193,5
7,0 - 7,9 15 74,5 1117,5
27 125 1761,5
Berdasarkan tabel diatas modus nilai adalah 74,5 sedangkan nilai
rata-ratanya d iambi 1 dengan rum us:
2 >
X = nilai rata-rata
= notasi/simbol jumlah
f = frekuensi/banyaknya siswa
x = nilai
= 1761,0 27
= 65,24
= 6,52
Untuk lebih jelasnya akan kami sajikan dalam sebuah histogram sebagai berikut:
H 4 ,0 -4 ,9
B 5,0 - 5,9 B 6,0 — 6,9 m 7,0-7 ,9
frekuensi
4. Mengadakan refleksi
Pada siklus II ini masih ada 12 siswa yang belum tuntas. Berarti secara klasikal belum tercapai ketuntasan. Oleh karena itu guru hams mengadakan remidi atau perbaikan dengan cara mengulang materi pelajaran yang telah disampaikan terutama materi pelajaran yang belum dikuasai siswa.
Peningkatan sebesar 5% adalah kenaikan yang wajar karena pembelajaran pada siklus II guru sudah menggunakan metode resitasi dengan cara guru menulis dan membaca huruf-huruf hijaiyah secara berulang-ulang pada alat peraga yang ditempel dipapan tulis dan siswa diminta untuk menyalin di buku untuk dipelajari di rumah.
D. DISKRIPSI HASIL SIKLUS ffl
1. Perencanaan
a. Apersepsi
1) Guru mempersiapkan alat yang akan diperlukan yaitu materi dan
bahan evaluasi.
2) Guru mengkondisikan kelas agar siswa siap menerima pelajaran
3) Guru memberi salam sebagai awal pertemuan dengan siswa.
4) Guru bersama-sama siswa berdoa untuk memulai pelajaran.
5) Guru mengadakan pretes untuk menjajagi kemampuan siswa.
b. Kegiatan inti
1) Secara klasikal siswa mendengarkan penjelasan guru tentang
membaca dan menulis huruf-huruf hijaiyah dan tanda bacanya.
2) Guru menjelaskan dengan menggunakan tulisan pada kertas dan
alat peraga yang bertuliskan huruf-huruf hijaiyah yang dipisah dan
yang disambung.
3) Secara berkelompok siswa mengeijakan Lembar Keija Siswa.
4) Siswa melaporkan hasil keija.
5) Siswa bersama guru membahas hasil keija.
c. Penutup
1) Siswa mengeijakan tes formatif. Butir-butir soal tes terdapat pada lampiran 4b.
2. Melaksanakan tindakan
Sesuai dengan perencanaan sebelum melaksanakan tindakan
terlebih dahulu peneliti membuat Rencana Pembelajaran.
Tindakan yang kami laksanakan pada penelitian ini yaitu sesuai dengan perencanaan tersebut diatas.
a. Apersepsi
1) Guru mempersiapkan alat yang akan diperl ukan yaitu materi dan bahan evaluasi.
2) Guru mengkondisikan kelas agar siswa siap menerima pelajaran 3) Guru memberi salam sebagai awal pertemuan dengan siswa. 4) Guru bersama-sama siswa berdoa untuk memulai pelajaran. 5) Guru mengadakan pretes untuk menjajagi kemampuan siswa. 6) Guru membentuk kelas menjadi beberapa kelompok
b. Kegiatan inti
1) Secara klasikal siswa mendengarkan penjelasan guru tentang membaca dan menulis huruf-huruf hijaiyah dan tanda bacanya. 2) Guru menjelaskan dengan menggunakan tulisan pada kertas dan
alat peraga yang bertuliskan huruf-huruf hijaiyah yang dipisah dan yang disambung.
3) Secara berkelompok siswa mengeijakan Lembar Keija Siswa. 4) Siswa melaporkan hasil keija.
c. Penutup
1) Siswa mengeijakan tes formatif. Butir-butir soal tes terdapat pada lampiran 4b.
2) Guru mengadakan penilaian dan menganalisis hasil tes. 3. Melakukan pengamatan
Selama pembelajaran langsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan minat dan aktifitas siswa serta prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran Baca Tulis A1 Qur'an. Pada pembelajan ini siswa yang masuk sebanyak 27 siswa.
Berdasarkan nilai hasil tes, nilai siklus III mempunyai rentang nilai terendah 4,5 dan nilai tertinggi 8,5 sehingga besar rentangannya adalah 4,0 nilai yang sering muncul adalah 74,5 dan nilai rata-rata 68. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7
Nilai Ulangan Siklus III
Nilai frekuensi X lx
4 ,0 - 4 ,9 4 44,5 178,0
5 ,0 -5 ,9 4 54,5 218,0
6 ,0 - 6 ,9 2 64,5 129,0
7,0 - 7,9 15 74,5 1.117,5
8,0 - 8,9 2 84,5 196,0
Berdasarkan tabel di atas modus nilai adalah 74,5 sedangkan nilai
rata-ratanya diambi 1 dengan rumus:
T s
X = nilai rata-rata
= notasi/simbol jumlah
f = frekuensi/banyaknya siswa
x = nilai
Berdasarkan nilai yang diperoleh nilai rata-ratanya adalah sebagai
berikut:
= 1838,5 27
= 68,09
= 6,80
Untuk lebih jelasnya akan kami sajikan dalam sebuah histogram sebagai
■ 4,0- 4,9 9 5,0- 5,9
■ 6,0- 6,9
■ 7,0- 7,9
■ 8,0- 8,9
frekuensi
4.Mengadakan refleksi
Pada siklus III ini masih ada 10 siswa yang belum tuntas. Berarti secara klasikal belum tercapai ketuntasan. Oleh karena itu guru harus mengadakan remidi atau perbaikan dengan cara menguiang materi pelajaran yang telah disampaikan terutama materi pelajaran yang belum dikuasai siswa.
Dalam penelitian ini meskipun belum tercapai ketuntasan secara klasikal namun sudah ada peningkatan nilai yaitu dari nilai tes pada siklus II dengan rata-rata 6,5, dan nilai tes pada siklus III dengan rata-rata 6,8, jadi ada peningkatan dengan basil tes siklus III dari 6,5 menjadi 6,8.
E. PEMBAHASAN ANTAR SIKLUS
Nilai Terendah 3,2 4,0 4,0 4,5 Meningkat 16%
Nilai Tertinggi 7,8 7,7 7,8 8,5 Meningkat 10%
Nilai Rata-rata 5,9 6,2 6,5 6,8 Meningkat 10%
2. Pembahasan Nilai Pengamatan