• Tidak ada hasil yang ditemukan

Guru Dan Upaya Pembinaan Kurikulum

Dalam dokumen KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH JIL (Halaman 40-45)

KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PENGELOLA KURIKULUM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

C. Guru Dan Upaya Pembinaan Kurikulum

Upaya pembinaan kurikulum yang dilakukan guru bertujuan meningkatkaan kualitas proses pengajaran dan hasil belajar yang dicapai siswa. Oleh sebab itu aspek pembinaan mencakup proses belajar mengajar termasuk penilaian hasil belajar, bimbingan dan penyuluhan, administrasi guru, dan pembinaan kompetensi professional guru itu sendiri. Proses belajar mengajar adalah operasionalisasi dari kurikulum, khususnya silabus bidang studi tertentu. Upaya yang bisa dilakukan agar pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan rambu-rambu yang ada dalam Silabus adalah sbb :

1. Menelaah Silabus

Dalam Silabus dikemukakan Standar kompetensi, Kompetensi dasar, Idikator, bahan pengajaran dan penyebaran pokok bahasan berdasarkan kelas/semester. Telaah guru terhadap Silabus terutama untuk menetapkan :

Berapa banyak pokok bahasan dalam satu semester sesuai dengan Standar kompetensi. Hal ini penting untuk membaginya ke dalam jumlah pertemuan mengajar tatap muka, sehingga memudahkan dalam menyusun RPP.

Materi apa yang harus dikuasai dan disiapkan guru, sesuai dengan bahan isi bahan atau/pokok bahasanyang ada dalam Silabus, melalui telaahan ini guru dapat mencari dan menentukan buku sumbar yang paling sesuai dengan isi dan pokok bahasan.

Jenis alat peraga dan sarana belajar yang diperlukan guna mengajarkan pokok bahasan tersebut.

34

Pertanyaan-pertanyaan sebagai alat evaluasi materi/bahan pengajaran berdasarkan pokok bahasan tertentu. Guru dapat mengumpulkan atau menyusun pertanyaan, dari berbagai sumber yang ada.

2. Menyusun RPP

Berdasarkan telaahan Silabus setiap guru sebaiknya menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk satu semester. Penyusunan RPP secara menyeluruh untuk satu semester akan dapat menjamin kesinambungan tujuan, bahan kegiatan belajar, dan penilaiaan. Manfaat lain, guru tidak direpotkan membuat RPP setiap kali akan mengajar. RPP yang di susun untuk satu semester bisa diperbaiki dan disempurnakan pada tahun berikutnya, berdasarkan pengalaman mengajar yang di tempuh guru dengan menggunakan RPP yang telah disusun tersebut.

3. Penyediaan sumber (alat) fasilitas belajar

Menyediakan sumber (alat) fasilitas belajar untuk siswa, seperti alat peraga, buku sumber, alat praktikum, bahan diskusi (indus-topik diskusi), keperluan permanen, alat untuk kunjungan ke luar kelas, dan lain-lain.Upaya pengelolaan sumber belajar dilakukan dan direncanakan sedini mungkin, sehingga pada waktu pelaksanaannya dapat berjalan lancar, sumber belajar dapat di usahakan melaui berbagai cara misalnya membuat sendiri, menugaskan siswa, membeli, atau bekerja sama dengan orang lain/pihak lain(meminjam, dll).

4. Penilaian hasil belajar

Hasil belajar yang dicapai oleh para siswa dapat dijadikan salah satu ukuran dari keberhasilan proses belajar mengajar. Hasil tersebut indust dalam hal perubahan intelektual terutama mengenai pemahaman konsep, prinsip, indus, teori yang ada dalam bidang studi yang dipelajarinya, kemampuan memecahkan masalah berdasarkan prinsip-prinsip pengetahuan ilmiah, kemampuan menganalisis dan menginterpretasi permasalahan yang dihadapinya dan kemampuan memberikan pertimbangan terhadap sesuatu gejala, masalah, objek, dan lain-lain atas dasar kaidah-kaidah dan nilai-nilai tertentu.

IV. Hambatan-hambatan yang Mempengaruhi Pengembangan Kurikulum

Dalam pengembangan suatu kurikulum banyak pihak yang turut serta dalam partisipasi, yaitu administrasi pendidikan, ahli pendidikan, ahli kurikulum, ahli bidang ilmu pengetahuan, guru-guru, dan orang tua murid. Serta tokoh masyarakat.

A. Peran para administrasi pendidikan

Peranan para administrator ditingkat pusat dalam pengembangan kurikulum adalah menyusun dasar-dasar hokum, menyusun kerangka dasar serta program intinkuriulum. Administrator tingkat pusat bekerja sama dengan para ahli pendidikan dan ahli bidang studi di pergruan tinggi serta meminta persetujuannya terutama dalam penyusunan kurikulum.

B. Peran para ahli

Pengembangan kurikulum bukan hanya sekedar memilih dan menyusun bahan pelajaran dan metode mengajar, tetapi menyangkut dengan penentuan arah dan orientasi pendidikan, pemilihan system dan modeli kurikulum, baik model konsep, model dasain, dll. Partisipasi para ahlli pendidikan dan ahli kurukulum terutama sangat dibutuhkan dalam pengembangan kurikulum pada tingkat pusat.

C. Peranan guru

Guru memegang sangat penting di dalam perencananaan maupun pelaksanaan kurikulum, karena tanpa peran guru kurikulum tidak ada bedanya dengan perencanaan yang hanya berbentuk tulisan. Peran guru bukan hanya memberikan nilai prestasi pada murid, tetapi guru juga memberikan implimentasi kurikulum dalam lingkup yang luas. Guru juga berperan sebagai

35

pengajar di masyarakat, sebab ia harus belajar struktur social masyarakat, nilai-nilai utama dalam masyrakat.

D. Peranan orang tua murid

Orang tua murid juga mempunyai peranan dalalm pengembanan kurikulum. Ada dua hal berkenaan degan meraka;Dalam ha penyusunpa irang tua kurikullum dan pelaksanaan kurikulum. Dalam penyususnan kurikulum tidak semua orang tua ikut serta hanya terbatas beberapa orang tua murid.

V. Evaluasi Kurikulum

Evaluasi kurikulum adalah kegiatan mencermati unsur-unsur pokok pada dokumen kurikulum untuk memperoleh gambaran menyeluruh tentang kualitas kurikulum yang telah digunakan. Tindakan nyata dalam evaluasi kurikulum menyangkut pertanyaan-pertanyan yang mengarah pada:

A. Struktur kurikulum sekolah

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan indus dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. (lihat Permen no.22 th 2006 tentang standar isi).

B. Standar kompetensi mata pelajaran pada dokumen kurikulum sekolah

Standar kompetensi mata pelajaran merupakan kualilikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran. Uraian lebih lengkap standar kompetensi, terdapat pada Permen no. 23 th 2006 tentang standar kompetensi lulusan. C. Substansi muatan indus

Muatan indus merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan indus ditentukan oleh satuan pendidikan.

D. Substansi pengembangan diri

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan indust, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

E. Rumusan dan cakupan silabus

Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, industryi pencapaian kompetensi, penilaian, alokasiwaktu, dan sumber belajar. Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

F. Rumusan dan kegiatan pada dokumen RPP sekolah Komponen RPP meliputi:

36

1. Identitas mata pelajaran: satuan pendidikan, kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan.

2. Standar kompetensi (diambil dari SKL). 3. Kompetensi dasar (diambil dari SKL).

4. Indikator pencapaian kompetensi (dia,bil dari silabus).

5. Tujuan pembelajaran: menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.

6. Materi ajar: memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan industryi pencapaian kompe¬tensi.

7. Alokasi waktu: ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar. 8. Metode pembelajaran: untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat industryi yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap industryi dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.

9. Kegiatan pembelajaran

a. Pendahuluan: merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

b. Kegiatan Inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenang¬kan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan ฀isik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses.eksplorasi, elaborasi, dan kon฀irmasi.

c. Penutup: merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpul¬an, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut.

10. Penilaian hasil belajar

Prosedur dan industryii penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan industryi pencapaian kom¬petensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.

11. Sumber belajar

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan industryi pencapaian kompetensi.

VI. Pelaksanaan Evaluasi Kurikulum

a. Evaluasi kurikulum dilaksanakan secara industry pada: akhir pembelajaran, akhir semester, akhir tahun.

b. Menggunakan alat yang relevan

c. Mencakup kegiatan: identifikasi temuan dan penyimpulan hasil temuan Lembar Kerja 1:

Saat ini KTSP sudah berjalan dan diimplementasikan di sekolah, dengan demikian ketentuan perundangan sudah dilaksanakan dengan baik. Namun juga tidak dapat dipungkiri adanya beberapa kekurangan dalam pelaksanaannya, yaitu dalam hal keterlibatan guru dalam penyusunan KTSP, silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Sebuah kasus yang dijumpai di SMP N 1 Mercusuar, dari sidak yang dilakukan oleh kepala sekolah hampir 45 % guru belum siap dengan silabus dan RPP dalam mengajar, Guru yang mengampu mata pelajaran yang masuk dalam Ujian Nasional (UN) dalam pembelajarannya

37

cenderung mengajarkan pokok bahasan yang sering keluar di ujian nasional (tidak mengacu pada KTSP di sekolah), siswa lulusan SMP N 1 Mercusuar yang melanjutkan ke jenjang SMA memiliki kelemahan dalam penguasaan konsep-konsep dasar pelajaran matematika, IPA, bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, padahal mereka mempunyai nilai UN yang industry baik.

Sebagai kepala sekolah di SMP N1 Mercusuar, tindakan apa yang bapak/ibu lakukan untuk memperbaiki kondisi di SMP N1 Mercusuar tersebut.

Lembar Kerja 2:

KTSP menghendaki bahwa keberhasilan pembelajaran didukung oleh kinerja team yang kompak dan transparan. Dengan bekerja sama, kompak, saling mendukung dan bertanggung jawab sesuai dengan posisinya, maka keberhasilan akan dapat diraih. Di sekolah Menengah Kejurauan (SMK) yang bapak/ibu pimpin ditemuakan kasus bahwa KTSP tidak berjalan dengan baik, lulusan tidak mampu bersaing di dunia kerja, banyak mitra industry yang meninggalkan SMK bapak/ibu pimpin.

Tindakan apa yang akan bapak/ibu lakukan untuk membenahi kondisi SMK yang bapak/ibu pimpin.

38

KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PENGELOLA KEUANGAN YANG KREDIBEL

Dalam dokumen KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH JIL (Halaman 40-45)