• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya-Upaya Yang Dilakukan Untuk Meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

D. Upaya-Upaya Yang Dilakukan Untuk Meningkatkan

Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar

Dengan didasarkan pada faktor-faktor penghambat yang telah diuraikan diatas maka dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dalam meningkatkan motivasi belajar siswa diperlukan adanya upaya-upaya sebagai sebuah solusi yang harus diambil. Adapun upaya-upaya yang dilakukan guna meningkatkan motivasi belajar siswa di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 2 Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar adalah sebagai berikut :

1. Melepaskan anak dari tanggung jawab mencari nafkah.

Betapapun beratnya tanggung jawab yang harus dipikul oleh orang tua dalam hal membiayai sekolah bagi anak-anaknya, sesungguhnya secara objektif tidak ada alasan bagi orang tua untuk memaksa anaknya bekerja mencari nafkah di saat anak masih berada dalam usia sekolah dan dibawah umur. Oleh karena itu, tindakan yang bijaksana dari orang tua adalah melepaskan anak dari tanggung jawab berat mencari nafkah tersebut, untuk kemudian dia berupaya mencari solusi lain, sambil membiarkan anak untuk tetap belajar dengan penuh motivasi menyongsong masa depannya, sebagaimana terungkap dalam wawancara dengan Nurhayati guru Kertakes berikut ini.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu melepaskan anak atau siswa dari tanggung jawab berat mencari nafkah oleh orang tuanya, untuk kemudian orang tua mencari alternatif lain guna membiayai anak dan menghidupi keluarganya. (wawancara, 29 Juli 2013 di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar)

Dari petikan wawancara tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa upaya pertama yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar adalah melepaskan anak atau siswa dari tanggung jawab berat mencari nafkah dan memberikan kesempatan kepadanya untuk terus belajar dengan penuh motivasi menyongsong masa depannya yang lebih baik.

2. Mengatur penggunaan alat-alat komunikasi bagi siswa disekolah atau di rumah.

Upaya lain selain anak harus dilepaskan dari tanggung jawab mencari nafkah buat menghidupi keluarga adalah mengatur penggunaan alat-alat komunikasi bagi siswa di sekolah atau anak di rumah. Guru sebagai pendidik tentu lebih mengetahui apa yang harus diperbuat terhadap alat-alat komunikasi seperti HP, game-game yang kalang kabut dibawa oleh siswa ke sekolah, sebab tanpa pengaturan yang dilakukan oleh sekolah atau guru maka akibatnya akan dapat merusak motivasi belajar siswa sebagaimana terungkap dalam wawancara dengan Kartia, S. Ag guru IPA berikut ini.

Upaya lain yang dilakukan oleh sekolah atau guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar adalah dengan melakukan pengaturan terhadap penggunaan alat-alat komunikasi yang sering dibawa oleh siswa ke sekolah pada saat pembelajaran sedang berlangsung di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar. (wawancara, 29 Juni 2013 di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar)

Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa upaya kedua yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar adalah dengan mengatur penggunaan alat-alat komunikasi bagi siswa disekolah atau dengan orang tua di rumah.

3. Memperketat peraturan dan tata tertib sekolah

Kewibawaan sebuah peraturan dan tata tertib sekolah itu

kewibawaannya ketika peraturan itu tidak dilakukan secara ketat, bahkan sering dilanggar oleh pembuatnya sendiri. Akibatnya bagi siswa adalah berkurangnya motivasi untuk belajar karena tidak adanya peraturan atau sangsi dari peraturan tersebut. Oleh karena itu, untuk meningkatkan motivasi belajar siswa maka salah satu upaya yang harus dilakukan adalah memperketat peraturan dan tata tertib sekolah sebagaimana terungkap dalam wawancara dengan Jalaluddin guru Sejarah berikut ini.

Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, upaya yang dilakukan antara lain yaitu memperketaat peraturan dan tata tertib sekolah, yaitu dengan memberikan sangsi-sangsi kepada siswa yang melanggar peraturan dan tata tertib sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar.

(wawancara, 29 Juni 2013 di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar)

Dari petikan wawancara tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa upaya ketiga yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar adalah dengan memperketat peraturan dan tata tertib sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu antara lain dilakukan dengan memberikan sangsi-sangsi berefek jera terhadap siswa yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan dan tata tertib tersebut.

4. Meningkatkan fungsi kontrol orang tua terhadap anak atau siswa.

Dalam rangka memgoptimalkan motivasi siswa dalam belajar, upaya lain yang harus dilakukan adalah dengan meningkatkan fungsi kontrol orang tua terhadap anak, baik ketika mereka di sekolah maupun di rumah, fungsi kontrol ini akan mengembalikan anak kepada perhatiannya

terhadap pelajaran, sebagaimana terungkap dalam wawancara dengan Abd. Rahman guru IPA pada tanggal 1 Juni 2012 berikut ini.

Orang tua siswa selalu mengontrol anaknya baik di sekolah maupun di rumah. Dengan kontrol ini, siswa diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajarnya di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar. (wawancara, 29 Jui 2013 di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar)

Dari petikan wawancara tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa upaya keempat yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar adalah dengan meningkatkan fungsi kontrol orang tua terhadap anak mereka baik sebagai siswa di sekolah maupun sebagai anak didalam rumah.

Dari keseluruhan uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar adalah melepaskan anak dari tanggung jawab mencari nafkah, mengatur penggunaan alat-alat komunikasi bagi siswa disekolah atau di rumah, memperketat peraturan dan tata tertib sekolah Meningkatkan fungsi kontrol orang tua terhadap anak atau siswa.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari upaya penjelasan tersebut diatas maka penulis menyampaikan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada umumnya metode kerja kelompok efektif digunakan dalam peningkatan motivasi belajar siswa pada beberapa aspek yaitu adanya dorongan dalam diri siswa untuk mengoptimalkan potensi belajarnya, adanya optimalisasi peningkatan motivasi siswa dalam belajar, adanya keaktifan siswa dalam belajar serta adanya partisipasi siswa belajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar.

2. Kendala yang dihadapi dalam peningkatan motivasi belajar siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar adalah adanya keterlibatan anak dalam bekerja mencari nafkah membantu orang tua, adanya pengaruh lingkungan yang negatif, Adanya peraturan sekolah dan tata tertib yang kurang ketat, Kurangnya perhatian dan kontrol orang tua terhadap belajar anak.

3. Upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar adalah melepaskan anak dari tanggung jawab mencari nafkah, mengatur penggunaan alat-alat

komunikasi bagi siswa disekolah atau di rumah, memperketat peraturan dan tata tertib sekolah Meningkatkan fungsi kontrol orang tua terhadap anak atau siswa

B. Saran-saran

1. Bahwa metode kerja kelompok perlu selalu ditingkatkan perannya dalam proses pembelajaran dengan menyempurnakan aspek-aspek yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar.

2. Peningkatan motivasi belajar siswa hendaknya dilakukan oleh guru dan orang tua secara optimal baik di sekolah maupun di rumah dengan menjalankan fungsi kontrol oleh masing-masing pihak serta penegakan aturan-aturan penunjangnya sehingga tujuan pendidikan tercapai bagi siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar.

DAFTAR PUSTAKA

Al quranul Karim

Agung, Wahyu. 2010. Panduan SPSS 17.0 Untuk Mengolah Penelitian Kuantitatif. Cet. I. Yogakarta; Gara Ilmu.

Ashadi, Aslam, 2008, Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian Muslim. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Agung.

Baqy, Muhammad Ahmad. A. Kadir. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Edisi I. Makassar; CV. INDOBIS Media Centre

Arifin, Zaenal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Prinsip, Teknik, Prosedur.

Cet.III. Bandung. Remaja Rosdakarya Offset.

Arikunto, Suharsimi. 2005. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktis.

Cet.XI. Jakarta; PT. Rineka Cipta

Arifin. M. 2011. Ilmu Pendidikan Islam, Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. Cet. V. Jakarta; Bumi Aksara

Chalik, A. Chaerudji Abdul, 2007, Ulum al-Qur'an, Jakarta: Diadit Media.

Daradjat, Zakiah. dkk. 2008. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Edisi II. Cet. IV. Jakarta. Bumi Aksara.

Echols, M, John dan Hasan Shadily. Kamus Inggris Indonesia.Cet. XXVIII.

Jakarta; Gramedia Pustaka Utama.

Fathurrahman, Pupuh dan Sobary M. Sutikno. 2010. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islam.

Cet. IV. Bandung; PT. Refika Aditama.

Haling, Abdul. 2007. Belajar dan Pembelajaran. Cet-2. Makassar; Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.

Hamalik. Oemar. 2006. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2009. Edisi baru. Jakarta; Tim Pustaka Poenix.

Kementrian Agama RI. 2012. Al-Qur’an Fadhillah Terjemah dan Transliterasi Latin. Cet. I. Bandung; Sygma Publishing.

Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Cet. XXVIII.

Bandung; PT. Remaja Rosdakarya.

Mardalis, 2009. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Cet. IX.

Jakarta; PT. Bumi Aksara,

Margono, S. 2003. Metodologi Penelitian. Cet. I. Jakarta: PT Bineka Cipta.

Masyuri dan M. Zainuddin. 2009. Metodologi Penelitian, Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Cet.II. Bandung; Refika Aditama.

Mulyasa E. 2011. Manajemen Berbasis Sekolah. Konsep, strategi dan Implementasi. Cet. XIII. Bandung : Remaja Rosdakarya Offset.

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Cet. XXVIII.

Bandung; PT. Remaja Rosdakarya.

Moeliono, Anton M. 2006, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Natsir Mohammad, 2006. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung:

Angkasa.

Padmo, Dewi, dkk., 2008. Teknologi Pembelajaran: Upaya Peningkatan Kualitas Dan Produktivitas Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Universitas Terbuka

Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Cet II. Jakarta; PT.

Rineka Cipta.

Rivai Veitzhal dan Murni Sylviana. 2009. Education Management, Analisis Teori dan Praktek. Jakarta. Rajawali Pres.

Sabri, Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Cet.III.

Ciputat: Quantum Teaching.

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Cet.VIII.

Bandung; Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2009, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana. Jakarta

Setyosari Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Cet. I. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Saebani, Ahmad, Beni. 2008. Metode Penelitian. Cet.I. Bandung: CV.

Pustaka Setia.

Tafsir Ahmad. 2008. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Cet. X.

Bandung; PT. Remaja Rosdakarya

Tihami, 2003, Kamus Istilah-Istilah dalam Studi Keislaman Menurut Syaikh Muhammad Nawawi al-Bantani, Serang: Suhud Sentrautama.

Uno, B, Hamzah dan Nurdin Mohammad. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Cet.I. Jakarta; Bumi Aksara.

Wijaya, 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Wirawan. 2010. Konflik dan Manajemen Konflik, Teori, Aplikasi dan

Penelitian. Jakarta; Salemba Humanika.

W.J.S. Poerwadarminto, 2007, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta : PN Balai Pustaka,

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU

EFEKTIFITAS METODE KERJA KELOMPOK DALAM PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI

BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 BONTOHARU KECAMATAN BONTOHARU

KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

ENNI AFRIANI (NIM: 28 19 2208)

I. Petunjuk Wawancara

1. Sebelum anda menjawab daftar pertanyaan yang telah disiapkan, terlebih dahulu isi daftar identitas yang telah tersedia.

2. Jawablah tes wawancara ini dengan jujur dan penuh ketelitian karena jawaban Bapak/Ibu akan sangat membantu kelengkapan data yang penulis butuhkan. Dan sebelumnya tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih atas segala bantuannya.

Jazakumullah Khairan Katsiran

II. Identitas Guru

Nama :

Jenis Kelamin :

Jabatan :

Bid. Studi yang diajarkan : Hari / Tanggal wawancara :

III. Daftar pertanyaan

1. Bagaimana efektivitas metode kerja kelompok dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam terhadap peningkatan motivasi belajar siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontoharu Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar ? Jelaskan !

2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala peningkatan motivasi belajar siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontoharu Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar ? Sebutkan 8 kendala !

3. Upaya-upaya apa saja yang dilakujkan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontoharu Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar kemudian uraikan ! Sebutkan 8 upaya !

4. Sebutkan 5 indikator yang menunjukkan bahwa metode kerja kelompok pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontoharu Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar efektif !

5. Sebutkan 5 inidkator yang menunjukkan bahwa upaya peningkatan motivasi berhasil dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontoharu Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar !

PEDOMAN ANGKET UNTUK GURU DAN SISWA

EFEKTIFITAS METODE KERJA KELOMPOK DALAM PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI

BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 BONTOHARU KECAMATAN BONTOHARU

KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

ENNI AFRIANI (NIM: 28 19 2208)

I. Keterangan Angket

1. Angket ini dimaksudkan untuk memperoleh data obyektif dari guru dan siswa dalam rangka penyusunan skripsi.

2. Dengan mengisi angket ini, berarti telah ikut serta membantu kami dalam penyelesaian studi.

II. Petunjuk Pengisiaan Angket

1. Sebelum anda menjawab daftar pertanyaan yang telah disiapkan, terlebih dahulu isi daftar identitas yang telah tersedia.

2. Bacalah dengan baik setiap pertanyaan, kemudian beri tanda silang (x) pada jawaban yang dianggap paling tepat.

3. Isilah angket ini dengan jujur serta penuh ketelitian sehingga semua soal dapat dijawab. Dan sebelumnya tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih atas segala bantuannya.

Jazakumullah Khairan Katsiran.

III. Identitas Siswa

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin :

4. Hari/Tgl wawanara :

Daftar Pertanyaan

1. Apakah metode kerja kelompok efektif digunakan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar ? a. Sangat efektif c. Kurang efektif

b. Efektif d. Tidak efektif

2. Apakah Anda terdorong untuk mengoptimalkan potensi dalam belajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar

a. Sangat terdorong c. Kurang terdorong

b. Terdorong d. Tidak terdorong

3. Apakah metode kerja kelompok dapat mengoptimalisasi peningkatan motivasi siswa dalam belajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar

a. Sangat optimal c. Kurang optimal

b. Optimal d. Tidak optimal

4. Apakah metode kerja kelompok pada aspek keaktifan siswa dalam konteks peningkatan motivasi belajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar

a. Sangat aktif c. Kurang aktif

b. Aktif d. Tidak aktif

5. Bagaimana peran metode kerja kelompok dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada aspek partisipasi siswa belajar

a. Sangat berpartisipasi c. Kurang berpartisipasi b. Berpartisipasi d. Tidak berpartisipasi

Dokumen terkait