• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : PAPARAN DATA DAN TEMUAN HASIL PENELITIAN Paparan data dan temuan hasil penelitian memuat tentang :

KAJIAN PUSTAKA A. Potret Wanita Karier

D. Upaya Wanita Karier dalam Pembentukan Akhlak pada Keluarga 1.Akhlak terhadap Allah Swt 1.Akhlak terhadap Allah Swt

a. Menerima Takdir

Segala sesuatu yang telah terjadi memang tidak dapat diubah. Semua hal yang terjadi di dunia ini merupakan takdir Allah Swt. Seorang manusia bisa memilih pasrah dan menerima nasib (takdir) atau bangkit dan berusaha maju. Wanita yang berkarir memang dapat dikatan itu adalah takdir dari Allah Swt, tetapi dari takdir itu sendiri wanita karier juga mempunyai tanggung jawab terhadap keluarga.

Nasib kaum mukmin adalah baik, jika dijalani dengan kemudahan, wanita karier yang bersyukur kepada Allah Swt atas karunia-Nya, dan jika wanita karier berjalan di atas hal-hal yang sulit, wanita karier akan memikulnya dengan sabar dan tabah, mengikuti perintah-perintah Allah Swt dan menerima kehendak

43

serta ketentuan-Nya. apapun akibatnya adalah yang terbaik bagi dirinya.

b. Bersyukur

Bersyukur adalah satu hal yang diperintahkan oleh Allah Swt. Semua kenikmatan yang dirasakan manusia adalah pemeberian dari Allah Swt. Sekecil apapun nikmat yang diberikan oleh Allah Swt wajib disyukuri. Melihat langit, bumi dan segala isinya adalah kenikmatan dari Allah Swt. Bahkan udara yang kita hirup sehari-hari adalah kenikmatan dari Allah Swt. Wajib bagi seorang muslim bersyukur atas semua kenikmatan yang berlimpah yang dikaruniakan Allah Swt. Allah Swt akan menambah nikmat kepada orang-orang yang bersyukur.

c. Mentaati perintah Allah Swt

Seorang muslim harus patuh terhadap perintah Allah Swt dalam keadaan bagaimanapun dan melaksanakan rukun Islam secara sempurna, tidak menunda-nundanya, melaksanakan kewajiban kepada Allah Swt tanpa ragu dan meninggalkan semua larangan Allah Swt.

Siapapun yang menegakkan shalat, berarti menegakkan iman, dan siapa yang mengabaikannya berarti merobohkan iman. Shalat sangat penting karena ia merupakan hubungan langsung antara hamba dengan tuhannya, dimana ia menjauhkan diri dari kehidupan sehari-hari dan memfokuskan diri hanya kepada

44

tuhannya, mengharap bahwa Allah Swt sebagai pemebri pertolongan.

d. Tobat

Adalah melepaskan diri dari segala dosa dan maksiat, menyesali dosa-dosa yang telah diperbuat, dan bertekad untuk tidak mengulangi lagi di sisa-sisa umurnya.

Setiap orang pasti mempunyai dosa. Dosa adalalah segala sesuatu yang menyalahi perintah Allah Swt, baik perintah untuk meninggalkan maupun perintah untuk mengerjakan (Tatapangarsa, 1980: 45).

e. Tawakal

Tawakal adalah membebaskan hati dari segala ketergantungan kepada selain Allah Swt dengan menyerahkan keputusan segala sesuatu kepada-Nya. orang-orang yang bertawakal adalah orang-orang yang memasrahkan diri hanya kepada Allah Swt dengan terlebih dahulu berusaha dan berikhtiar dengan sungguh-sungguh (Mahmud, 2004: 195).

2. Akhlak terhadap diri sendiri a. Adil terhadap diri sendiri

Keadilan pertama harus ditunjukkan kepada diri sendiri. Orang yang atas dirinya saja tidak adil maka ia sulit akan diharapkan berbuat adil terhadap orang lain. Semua yang ada dalam dunia ini adalah milik Allah Swt. Termasuk juga yang ada

45

dalam diri manusia. Wajib bagi seorang muslim untuk menjaga dan merawat apa yang telah Allah Swt berikan kepada kita.

b. Gigih

Setiap muslim dituntut untuk menghadapi segala permasalahan dan urusannya dengan penuh keseriusan. Artinya, mereka diharuskan untuk menggunakan dan mengeluarkan segala kemampuan untuk merealisasikan tujuan dan untuk mendapat ridha Allah Swt.

c. Tidak mementingkan diri sendiri

Egois atau mementingkan diri sendiri sebenarnya dimiliki oleh setiap orang maka egois itu manusiawi. Apabila watak egois manusia dituruti tanpa kendali maka umat manusia tidak mungkin saling toleran dan saling menenang karena egois menciptakan konflik kepentingan antar individu.

Islam menegaskan bahwa kehidupan dunia ini adalah saat-saat seorang hamba mengabdi kepada Allah Swt. Hendaklah sesama manusia saling membantu unutuk mewujudkan suatu tujuan. Maka sikap egois atau mementingkan diri sendiri harus ditepiskan jauh-jauh, diganti dengan sikap kebersamaan dan persaudaraan.

d. Sabar

Sabar berarti menahan diri dan mengekang. Setiap manusia yang hidup di dunia pasti mempunyai ujian hidup, baik berupa sakit, kehilangan orang yang dicintai, kelaparan, rasa takut dan

46

sebagainya sehingga sabar sangat dibutuhkan oleh setiap orang agar bisa bertahan menerima ujian hidup.

e. Ikhlas

Ihkas yaitu melaksanakan suatu amal hanya karena Allah Swt. Keikhlasan adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melakukan suatu perbuatan dengan ketulusan hatinya. Ikhlas dalam hal ini adalah menerima sepenuh hati segala sesuatu yang ditakdirkan Allah Swt dengan mengharap ridha dari-Nya.

Kelahiran dan kematian adalah ketentuan Allah Swt yang tidak ada seorang manusia yang dapat memilih kapan dan dimana ia dilahirkan dan meninggal dunia semuanya sudah diatur oleh Allah Swt. Meskipun yang ditakdirkan kadang merugikan atau menyedihkan tetapi harus diterima dengan baik karena itulah yang akan terjadi.

f. Optimis

Manusia hidup di dunia ini pasti mempunyai harapan, tanpa adanya harapan manusia tidak mempunyai arti sebagai manusia. Optimis adalah selalu mempunyai pengharapan yang baik dalam menghadapi setiap persoalan dengan keyakinan tinggi di masa depan akan memperoleh kesuksesan.

Dengan bersikap optimis dalam menghadapi persoalan kehidupan akan menjadikan seorang muslim lebih bersikap bahagia, sebab dapat mencapai apa yang dicita-citakan baik di dunia maupun diakherat.

47 g. Lapang Dada

Orang yang mempunyai hati bersih dan lapang dada adalah orang yang mampu menekan secara maksimal kecenderungan-kecenderungan buruk yang ada di dalam dirinya seperti, rasa benci, dengki, iri hati, dan dendam. Hanya orang yang berhati lapang yang mampu memaafkan kesalahan orang lain.

3. Akhlak terhadap sesama

a. Ta’awun

Ta’awun atau tolong menolong adalah salah satu akhlak

yang penting yang harus dilakukan oleh manusia. Sebab manusia tidak dapat hidup sendiri melainkan dengan bantuan orang lain. b. Berkumpul dengan orang baik

Bergaul dengan orang-orang yang baik memiliki pengaruh yang baik pada seseorang. Yaitu dapat meningkatkan ketakwaan pada Allah Swt, menambah ilmu pengetahuan, mempererat tali silatur rahmi, saling belajar agama dan bertukar pikiran sehingga menjadikan seseorang memiliki pengetahuan yang luas.

c. Berbuat Baik

Nabi mengajarkan kepada manusia untuk menanamkan sifat baik hati pada dirinya. Baik hati akan menjadikan kepada orang lain akan mendamaikan hati dan menciptakan ketentraman dan kedamaian dalam masyarakat. Orang-orang yang berbuat baik adalah orang-orang yang melaksanakan perintah Allah Swt untuk

48

berbuat baik terhadap orang-orang yang ada di sekitar tanpa membedakan antara satu dan yang lain.

4. Akhlak terhadap orang tua

a. Memaafkan kesalahan orang tua

Apabila orang tua melakukan kesalahan, wajib bagi seorang anak untuk membimbung ke jalan yang benar dan mendoakan mereka apabila mereka sudah meninggal. Seorang anak yang soleh akan senantiasa memaafkan segala kesalahan orang tua yang tidak dibenarkan dalam agama dan menyakiti anak dengan mendoakan kedua orang tuanya agar diampuni oleh Allah Swt.

b. Kasih sayang terhadap orang tua

Kasih sayang merupakan salah satu syarat agar kita disayangi oleh ada makhluk yang ada dilangit. Allah Swt memerintahkan kepada umat manusia untuk saling berkasih sayang kepada semua makhluk, terlebih kepada orang tua.

49 BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN HASIL PENELITIAN

Dokumen terkait