• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II URAIAN TEORITIS

2.4 Nilai Tukar

Dalam perdagangan internasional pertukaran antara satu mata uang suatu Negara dengan Negara lain menjadi hal yang terpenting untuk mempermudah proses transaksi jual beli barang dan jasa. Dari pertukaran ini terdapat perbandingan nilai atau harga antara kedua mata uang tersebut dan inilah yang disebut dengan nilai tukar atau kurs. Jadi, secara umum nilai tukar atau kurs dapat diartikan sebagai harga mata uang suatu Negara terhadap harga mata uang Negara asing dalam satuan mata uang domestik.

Dari segi asalnya, nilai tukar terdiri dari:

a. Nilai tukar nominal, yaitu menunjukan harga relatif mata uang dua negara b. Nilai tukar riil, yairu menunjukan harga relatif barang dari dua negara. Nilai

tukar riil dikenal juga sebagai nisbah perdagangan.

Dalam mekanisme pasar, kurs dari suatu mata uang akan selalu mengalami fluktuasi (perubahan-perubahan) yang berdampak langsung pada harga barang-barang ekspor dan impor. Perubahan-perubahan yang dimaksud adalah:

1. Revaluasi yaitu peningkatan resmi mata uang suatu Negara dibanding mata uang lainnya atau emas oleh Pemerintah dengan sengaja.

2. Devaluasi yaitu penurunan resmi mata uang suatau Negara dibanding mata uang Negara lainnya atau dibanding emas oleh Pemerintah dengan sengaja.

3. Apresiasi yaitu peristiwa menguatnya nilai tukar mata uang secara otomatis akibat bekerjanya kekuatan-kekuatan penawaran dan permintaan atas mata uang yang bersangkutan dalan sisem pasar bebas. Sebagai akibat dari perubahan kurs adalah harga produk Negara itu bagi pihak luar Negeri makin mahal, sedangkan harga impor bagi penduduk domestik menjadi lebih murah

4. Depresiasi yaitu peristiwa penurunan nilai tukar mata uang secara otomatis akibat bekerjanya kekuatan permintaan dan penawaran atas mata uang yang bersangkutan dalam sistim pasar bebas. Sebagai akibat dari perubahan kurs ini adalah produk negara itu bagi pihak luar negeri menjadi lebih murah, sedangkan harga import bagi penduduk domestik menjadi lebih murah.

Dalam melakukan transaksi perdagangan internasional, yang sangat membutuhkan mata uang asing atau setidaknya mata uang suatu Negara yang banyak dipakai dalam perdagangan tersebut diperlukan diperlukan suatu pasar valuta asing. Pasar valuta asing yang merupakan tempat berlangsungnya perdagangan berbagai mata uang yang berbeda atau dimana mata uang asing diperjualbelikan, disinilah nilai tukar ditentukan. Selain itu, manfaat lainnya yaitu memingkinkan transfer daya beli dalam nilai suatu mata uang ke mata uang lainnya.

Pada umumnya, valuta asing diperdagangkan oleh bank-bank serta perusahaan yang berspesialisasi pada bisnis tersebut, eksportir-importir, pedagang perantara dan Bank Sentral. Bagian bank yang berurusan dengan pertukaran nilai mata uang biasanya akan senantiasa bergegas pekerjaan yang tidak akan memberikan peluang bagi mereka yang tidak mampu menarik keuntungan dari ajang percaturan yang serba cepat dengan tingkat marjin keberuntungan yang sangat tipis. Pasar valuta asing yang efisien sekarang telah menyebar ke seluruh dunia. Ada beberapa tindakan yang sering terjadi dalam pasar ini, antara lain:

a. Clearing, dimana para pelaku pasar terlibat dalam pertukaran barang dan jasa dan ingin memperoleh atau menyerahkan mata uang mereka yang lebih menarik bagi pihak lain yang berurusan dagang dengan mereka. Dengan kata lain, ekspor barang dan jasa yang dilakukan menyebabkan bahwa mata uang negara lain akan dijual untuk dapat membeli mata uang negara itu. Dan sebaliknya, mengimpor barang dan jasa satu sama lain cenderung menyebabkan bahwa mata uang dalam negeri akan dijual untuk dapat membeli mata uang negara lain.

b. Hedging, merupakan suatu tindakan untuk menyamakan aset dalam bentuk nilai tukar mata uang asing agar dengan demikian kebal terhadap resiko yang akan terjadi akibat perubahan-perubahan di masa mendatang dalam mata uang luar negeri. Dalam arti, tindakan untuk memastikan bahwa kita tidak memiliki tanggung gugat atau menghapuskan aset sehubungan dengan mata uang yang tidak ingin kita miliki atau pinjam dari negara lain.

c. Spekulasi, merupakan suatu tindakan mengambil posisi aset terhadap mata uang negara lain. Dengan kata lain, mengacu pada pembelian dan penjualan (pemilikan) property yang secara murni dilakukan demi memperoleh keuntungan dari adanya perubahan harga, yaitu keuntungan dari mata uang negara lain. Tindakan ini didorong oleh suku bunga mata uang dalam negeri dan mata uang asing yang dimiliki dan juga harapan-harapan terhadap gerakan masa depan dari nilai tukar mata uang yang mau diperdagangkan. 2.4.1 Penentuan Nilai Tukar

Sistem nilai tukar menunjukan suatu kumpulan peraturan, rencana ,dan lembaga tempat dimana pembayaran dilakukan dan diterima untuk transaksi yang melewati batas-batas nasional. Nilai tukar mempengaruhi output, inflasi, perdagangan luar negeri dan beberapa tujuan pemerintah lainnya. Penentuan niali tukar tergantung sistem nilai tukar yang dipakai suatu negara. Adapun sistem nilai tukar yang utama antara lain:

a. Standar emas, pada sistem ini negara menetapkan mata uangnya dalam satuan emas tertentu, kemudian membentuk nilai tukar secara tetap dengan negara-negara lainnya, pada standar emas.

b. Sistim nilai tukar mengambang ”murni” (Pure Floating Exchange Rate System), pada sistem ini nilai tukar berfluktuasi mengikuti penawaran dan permintaan, sampai terjadi keseimbangan di pasar valuta asing.

c. Sistem nilai tukar mengambang terkendali (Managed Floating Exchange Rate System). Pada sistem ini nilai beberapa mata uang dibiarkan (atau

berfluktuasi) secara bebas di pasar, beberapa mata unag lainnya ditentukan oleh kombinasi antara campur tangan pemerintah dan pasar.

d. Sistem nilai tukar tetap (Pegged Exchange Rate System). Pada sistem ini, pemerintah menetapkan nilai tukar terhadap mata uang asing.

e. Sistem nilai tukar yang sifatnya stabil (Stable Exchange Rate System). Dimana nilai tukar berada diantara dua nilai tukar yaitu, diantara nilai tukar terendah dan nilai tukar tertinggi yang ada.

Dokumen terkait