• Tidak ada hasil yang ditemukan

UMPAN BALIK

6. Tanggapan Balik

Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik juga bisa berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima. Misalnya sebuah konsep surat yang memerlukan perubahan sebelum dikirim, atau alat yang digunakan untuk

menyampaikan pesan itu mengalami gangguan sebelum sampai ke tujuan. Hal – hal seperti itu menjadi tanggapan balik yang diterima oleh sumber.

7. Lingkungan

Lingkungan atau situasi ialah faktor – faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam, yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis, dan dimensi waktu.

II.2 Teori S-O-R ( S-O-R Theory)

Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus – Organism – Response ini semula berasal dari psikologi. Kalau kemudian menjadi juga bahagian teori komunikasi, tidak mengherankan, karena obyek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen – komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, dan konasi.

Menurut stimulus response ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan (Effendy, 2007:254).

Jadi unsur – unsur dalam model ini adalah : d. Pesan (stimulus, S)

e. Komunikan (Organism, O) f. Efek (Response, R)

Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah aspek “how” bukan “what” dan “why”. Jelasnya how to communicate, dalam hal ini

how to change attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan (Effendy, 2007:254).

Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar – benar melebihi semula. Prof. Dr. Mar’at mengutip pandapat Hovland, Janis, dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting, yaitu :

a. perhatian b pengertian

c. penerimaan.

Gambar 7 : Proses Perubahan Sikap Pada Individu

Gambar ini menunjukkan bahwa perubahan sikap tergantung pada proses yang terjadi pada individu.

Organisme : - Perhatian - Pengertian - Penerimaan STIMULUS Response ( Perubahan Sikap)

Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan.

Proses berikutnya komunikan mengerti, kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk merubah sikap.

Maka unsur – unsur dalam model ini adalah :

d. Pesan (Stimulus, S) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Komunikasi Organisasi Internal dari atasan terhadap bawahan.

e. Komunikan (Organism, O) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pegawai Pondok Pesantren Modern Nurul Hakim.

f. Respon (Response, R) yang dimaksud dalam penelitian ini adalalah yaitu motivasi kerja.

II.3. Komunikasi Organisasi

Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari – hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat atau dimana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi.

Pentingnya komunikasi tidaklah dapat dipungkiri begitu juga dengan halnya organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi orrganisasi dapat macet atau berantakan.

Komunikasi yang efektif adalah penting bagi semua organisasi. Oleh karena itu, menurut Kohler (1981) para pimpinan organisasi dan para komunikator dalam organisasi perlu memahami dan menyempurnakan kemampuan organisasi mereka (Muhammad, 2007:1).

Mengenai hubungan organisasi dengan komunikasi, William V. Hanney menyatakan : “ Organization consists of a number of people; it envolves interpendence; interpendence calls for cordination; and coordination requires communication”. Atau dengan kata lain organisasi terdiri dari sejumlah orang; ia melibatkan keadaan saling tergantung; ketergantungan memerlukan kordinasi; kordinasi mensyaratkan komunikasi (Effendy, 1988:146).

Dalam berbagai literatur dapat dijumpai arti kordinasi, dimana disebutkan bahwa kordinasi bersumber pada perkataan bahasa Latin coordination yang berarti “kombinasi atau interaksi yang harmonis”. Interaksi yang harmonis diantara karyawan suatu organisasi, baik dalam hubungannya secara timbal balik, maupun secara horisontal diantara para karyawan secara timbal balik pula.

Zelko dan Dance mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang saling tergantung yang mencakup komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi internal adalah komunikasi dalam organisasi itu sendiri seperti komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi sesama karyawan yang sama tingkatnya. Sedangkan komunikasi eksternal adalah komunikasi yang dilakukan organisasi terhadap lingkungan luarnya, seperti komunikasi dalam penjualan hasil produksi, pembuatan iklan, dan hubungan dengan masyarakat umum. Kemudian bersama Lesikar, mereka menambahkan satu dimensi lagi dari komunikasi organisasi yaitu

dimensi komunikasi pribadi diantara sesama anggota organisasi yang berupa pertukaran secara informal mengenai informasi dan perasaan diantara sesama anggota organisasi (Muhammad, 2007:66).

Komunikasi organisasi dapat didefinisikan juga sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan diantara unit – unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit – unit komunikasi dalam hubungan – hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.

Komunikasi organisasi terjadi kapanpun setidak – tidaknya satu orang yang menduduki suatu jabatan dalam suatu organisasi menafsirkan suatu pertunjukan. Karena fokus disini adalah komunikasi di antara anggota suatu organisasi, analisis komunikasi organisasi menyangkut penelaahan atas banyak transaksi yang terjadi secara simultan. Sistem tersebut menyangkut pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara lusinan atau bahkan ratusan individu pada saat yang sama memiliki jenis – jenis hubungan berlainan yang menghubungkan mereka; yang pikiran, keputusan, dan perilakunya diatur oleh kebijakan – kebijakan, regulasi, dan “aturan – aturan”; yang mempunyai gaya berlainan dalam berkomunikasi, mengelola dan memimpin; yang dimotivasi oleh kemungkinan – kemungkinan yang berbeda; yang berada pada tahap perkembangan berlainan dalam berbagai berbagai kelompok; yang mempersepsi iklim komunikasi berbeda; yang mempunyai tingkat kepuasan berbeda dan tingkat kecukupan informasi yang berbeda pula; yang lebih menyukai dan menggunakan jenis, bentuk, dan metode komunikasi yang berbeda dalam jaringan yang berbeda; yang mempunyai tingkat ketelitian pesan yang berlainan; dan yang menggunakan penggunaan tingkat

materi dan energi yang berbeda untuk berkomunikasi efektif. Interaksi diantara semua faktor tersebut, dan mungkin lebih banyak lagi, yang disebut sistem komunikasi organisasi (Pace dan Don F, 2005 : 31 -32).

Sifat terpenting komunikasi organisasi adalah penciptaan pesan, penafsiran, penafsiran, dan penangganan kegiatan anggota organisasi. Bagaimana komunikasi berlangsung dalam organisasi dan apa maknanya bergantung pada konsepsi seseorang mengenai organisasi.

Menurut Putnam (1983),Bila organisasi dianggap sebagai suatu struktur atau wadah yang telah ada sebelumnya, maka komunikasi dapat dianggap sebagai “suatu substansi nyata yang mengalir ke atas, ke bawah, dan ke samping dalam suatu wadah”. Dalam pandangan tersebut, menurut Farace, Mongel, dan Russel komunikasi tersebut yaitu lebih khusus meliputi pesan – pesan mengenai pekerjaan, pemeliharaan, motivasi, integrasi, dan inovasi. Komunikasi mendukung struktur organisasi dan adaptasinya dengan lingkungan (Pace dan Don F, 2005:34).

Ketika organisasi dianggap sebagai orang – orang yang berinteraksi dan memberi makna kepada interaksi tersebut, komunikasi menjadi suatu fungsi pembentuk organisasi alih – alih sekadar fungsi pemliharaan organisasi. Komunikasi tidak sekadar melayani organisasi; ia adalah organisasi. Berdasarkan perspektif ini Smircich mengatakan, komunikasi organisasi “akan berpusat pada simbol – simbol yang memungkinkan kehidupan organisasi. Apakah kata – kata, gagasan – gagasan, dan konstruk yang mendorong, mengesahkan, mengkoordinasikan, dan mewujudkan aktivitas terorganisasikan dalam situasi – situasi spesifik?” (Pace dan Don F, 2005:34). Maka komunikasi adalah penting

bagi ekstensi organisasi dan berperan lebih banyak daripada sekedar melaksanakan rencana – rencana organisasi. Dalam beberapa rencana, komunikasi diteorisasikan untuk memberi pandangan atas perilaku organisasi yang penting (misalnya adaptasi).

Dokumen terkait