• Tidak ada hasil yang ditemukan

Urusan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar;

2-147terakhir Pada tahun 2013 rasio lulusan S1/S2/S mencapai 0,053 atau meningkat dua puluh satu kali lipat dari

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman

1.2. Urusan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar;

Bidang Tenaga Kerja, Problematika ketenagakerjaan di Provinsi Maluku Utara, antara lain : (1) masih adanya pengangguran; (2) Kualitas dan skil tenaga kerja masih relatif rendah; (3) Lapangan kerja dan tenaga kerja yang sebarannya tidak merata; (4) masih perlu disesuaikannya Upah Minimum Provinsi (UMP). (5) masih terdapat sengketa dan perselisihan perburuhan/tenaga kerja (6) rendahnya lapangan kerja

Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Permasalahan yang masih dijumpai terkait

dengan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak adalah : (1) terbatasnya kesempatan usaha dan pendidikan bagi kaum perempuan; (2) masih adanya kekerasan terhadap perempuan dan anak; (3) belum optimalnya pemberdayaan terhadap perempuan dan perlindungan anak; (4) Belum optimalnya peran lembaga sosial di Maluku Utara terhadap perlindungan anak dan perempuan; (5) belum optimalnya integrasi Pengarusutamaan Gender ke dalam program dan kegiatan SKPD.

Bidang Pangan, Permasalahan ketahanan pangan di Provinsi Maluku Utara adalah : (1) masih tingginya ketergantungan terhadap pasokan pangan dari luar daerah; (2) Rendahnya akses masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan; (3) Belum efektifnya pola pendistribusian dan sistim informasi harga pangan; (4) Penganekaragaman/diversifikasi pangan yang masih terbatas; (5) Masih tingginya persentase daerah rawan pangan; (6) Kemampuan daya beli masyarakat yang masih rendah sebagai akibat kondisi kemiskinan. (7) masih rendahnya regulasi daerah yang mendorong terciptanya ketahanan pangan.

Bidang Lingkungan Hidup, permasalahan antara lain: Jumlah emisi Co2 di Indonesia tergolong tinggi. Jika

tidak dilakukan mitigasi atau kegiatan berjalan seperti biasanya (business as usual), kondisi ini menjadi permasalahan dalam mengantisipasi perubahan iklim di Maluku Utara. Permasalahan lingkungan antara lain adalah (1) Kerusakan lingkungan pasca tambang seperti di Pulau Gebe dan beberapa tempat aktifitas pertambangan di Maluku Utara harus menjadi perhatian; (2) belum optimalnya pemantauan kualitas lingkungan; (3) banyak wilayah resisten terhadap bencana tanah longsor, banjir, gempa bumi, tsunami, angin puyuh, gunung meletus dan bencana kekeringan;

Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Permasalahan yang dihadapi dalam bidang pemerintahan

dan pembangunan desa antara lain (1) masih rendahnya keterlibatan masyarakat perdesaan dalam kegiatan ekonomi produktif, (2) rendahnya kemampuan mengakses kesempatan berusaha, (3) kurangnya kesempatan ekonomi dan kesempatan berusaha, disebabkan oleh terbatasnya kepemilikan produktif, (4) lemahnya sumber daya modal usaha, terbasatnya pasar dan informasi pasar, serta rendahnya tingkat kewirausahaan. (5) rendahnya kesdaran orang tua untuk membawah balita ke Posyandu, (6) terbatasnya lembaga swadaya masyarakat di kab/kota yang melaksanakan pemberdayaan masyarakat (7) rendahnya peran LPM dalam pembangunan desa.

RPJMD PROVINSI MALUKU UTARA 2014 – 2019

BAB III - PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

4-4

Bidang Perhubungan, Permasalahan Perhubungan, antara lain : (1) Perhubungan/tranportasi darat;

kurangnya ketersediaan dan perlengkapan jalan dan fasilitas keselamatan lalulintas, belum adanya terminal yang memadai di Kota Sofifi sebagai tempat pertukaran moda transportasi; Masih kurangnya rute lintas penyeberangan serta sarana prasarana. (2) Transportasi udara, antara lain: sarana prasarana bandara perintis yang belum memadai; belum adanya bandara perintis di Pulau Taliabu dan Pulau Obi, belum adanya bandara bertaraf internasional di Maluku Utara; pengelolaan Bandara Babullah dan fungsi komersial Bandara

Leo Wattimena di Pulau Morotai belum optimal, serta permasalahan lahan Bandara Emalamo. (3) Transportasi Laut, antara lain : Kondisi fisik pelabuhan dan fasilitas kepelabuhanan kurang memadai;

Permasalahan lain yang perlu mendapat dukungan pengembangan pelabuhan utama di Sofifi dan pengembangan pelabuhan Babang, Tobelo, Buli, Weda, Labuha, Obi, Sanana, Mangoli dan Taliabu; Pengembangan Pelabuhan Daruba sebagai penunjang Pusat Kegiatan Strategis Nasional. Sebagai daerah kepulauan maka sejumlah pelabuhan harus dibangun dan dikembangkan secara optimal di beberapa titik di setiap kabupaten/kota untuk memudahkan akses dan konektivitas antar wilayah dan antar pulau, antara lain:

Kota Ternate (Bastiong, Dufa-dufa, Sulamadaha, Mayau, Tifure, Hiri, Moti, Tanjungpura Takofi), Kota Tidore Kepulauan (Soasio, Goto, Rum, Mare, Akelamo, Sofang, Payahe, Batulak), Halmahera Barat (Jailolo, Sidangoli, Talaga, Sahu, Kedi, Ibu), Halmahera Utara (Akelamo Kao, Kao, Pidiwang, Supu, Dama, Aru),

Pulau Morotai (Daeo, Sangowo, Sopi, Bere-Bere, Wayabula, Posi-Posi Rao), Halmahera Timur (Maba, Ekor, Wasile, Subaim, Lolobata, Bololo, Patlean, Wayamli, Miaf, Waci, Bicoli), Halmahera Tengah (Sakam, Foya, Lilief, Sagea, Tapeleo, Mesa, Banemo, Patani, Gebe, Loleo), Halmahera Selatan (Mafa, Bisui, Gane Luar, Pasipalele, Tawa, Busua, Kotiti, Saketa, Doro, Pulau Sali, Fulai, Dolik, Indari, Yaba, Piga Raja, Bibinoi, Wayaua, Garung, Loleo Jaya, Loid, Muari, Tameti, Lelei, Laluin, Guruapin, Loromabati, Ngofakiaha, Tagono, Mailoa, Solihi, Laiwui, Wayaloar, Manok, Jikotamo, Madopolo), Kepulauan Sula (Dofa, Bobong, Malbufa, Kabau, Fuata, Manaf, Falabisahaya, Pas Ipa, Auponhia, Baruakol, Mangoli, Waitina, Wailoba, Samuya, Loseng, Bapenu, Nggele, Lede, Tikong, Gela, Jorjoga, Penu).

Bidang Komunikasi dan Informatika, Permasalahannya sebagai berikut : (1) masih terdapat wilayah yang

belum dijangkau sinyal telepon seluler; (2) masih rendahnya sarana dan prasarana telekomunikasi; (3) terbatasnya sarana dan rendahnya pengguna layanan internet; (4) belum tersedianya teknologi informasi berbasis web di lingkungan pemerintah. (5) kurangnya kualitas pemberitaan media massa

Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Permasalahan disebabkan antara lain: (1) Belum

maksimalnya manajemen usaha koperasi dan UMKM; (2) Kontribusi Koperasi dan UKM terhadap pertumbuhan ekonomi yang masih rendah; (3) Terbatasnya akses permodalan; (4) Minimnya kapasitas SDM Koperasi dan UMKM yang handal; (5) Iklim usaha yang sepenuhnya belum mendukung pemberdayaan Koperasi dan UMKM.

Penanaman Modal, Permasalahan yang dihadapi di Provinsi Maluku Utara terkait dengan pengembangan

investasi adalah : (1) proses perizinan yang masih birokratis, disebabkan karena belum terbentuknya Pelayanan Terpadu Satu Pintu/PTSP (Perda PTSP masih dalam proses di DPRD); (2) kurangnya kepastian hukum dan kepastian berusaha, serta jaminan keamanan dalam bidang penanaman modal; (3) Kurangnya promosi potensi daerah. (4) rendahnya daya saing

Bidang Kepemudaan dan Olahraga, (1) Pembinaan olahraga yang belum tertata secara baik, terintergrasi

dan sistimatis, antara pendidikan olah raga di lingkungan sekolah, masyarakat dengan olah raga prestasi; (2) masih minimnya sarana, prasarana olahraga; (3) kurang intensifnya upaya pembinaan atlit; (4) kurangnya insentif kepada para atlit yang berprestasi. (4) rendahnya pemberdayaan pemuda.

RPJMD PROVINSI MALUKU UTARA 2014 – 2019

BAB III - PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

4-5

Bidang Kebudayaan, Permasalahan kebudayaan adalah ; (1) sebagian besar budaya Maluku Utara belum

mendapat hak paten atau belum mendapat pengakuan HAKI sebagai budaya Maluku Utara; (2) Potensi budaya lokal Maluku Utara masih kurang mendapat perhatian dan masih kurang dipromosikan untuk sebagai salah satu obyek pariwisata yang diandalkan; (3) masih kurangnya perhatian terhadap aneka kuliner khas daerah, bahasa daerah, musik lokal dan kearifan lokal lainnya yang tumbuh di masyarakat. (4) rendahnya sarana dan parasaran serta media promosi seni dan budaya.

Bidang Perpustakaan dan Kearsipan, Permasalahan dibidang perpustakaan dan kearsipan adalah ; (1)

Sarana prasarana perpustakaan dan kearsipan yang belum memadai; (2) Masih minimnya sumberdaya pengelola perpustakaan dan kearsipan yang handal; (3) Rendahnya kualitas tata-kearsipan daerah (4) Rendahnya minat baca masyarakat.

2. URUSAN PILIHAN

Bidang Kelautan dan Perikanan, Permasalahan pembangunan kelautan dan perikanan yang harus

tertangani secara baik dan komprehensif, antara lain : (1 ) Akses permodalan bagi usaha bidang kelautan dan perikanan terbatas; (2) Kondisi sarana dan prasarana kelautan dan perikanan kurang optimal; (3) masih adanya illegal fishing dan unreported; (4) rendah jumlah nelayan bersertifikasi, jumlah dan jenis budidaya dan pengolah hasil perikanan (5) Kurangnya kapasitas kelembagaan dan penyuluh perikanan; (6) kurangnya kelembagaan pengelola kawasan konservasi perairan di daerah; (7) rendahnya kesadaran masyarakat/publik tentang arti penting dan nilai strategis sumber daya perikanan dan kelautan masih rendah; (8) pengelolaan ekosistem laut dan pesisir (terumbu karang, padang lamun dan lain-lain).

Bidang Pariwisata, Potensi Priwisata di Provinsi Maluku Utara terbilang beraneka ragam, unik dan khas tetapi belum digarap dan dikembangkan secara optimal. Permasalahan yang dihadapi antara lain : (1) lemahnya pengelolaan obyek dan daya tarik wisata di Maluku Utara; (2) Belum meratanya pembangunan pariwisata; (3) masih lemahnya koordinasi dan keterpaduan sektor dan pelaku usaha dalam membangun pariwisata; (4) Belum fokus perencanaan dan pembangunan pariwisata; (5) Terbatasnya infrastruktur pendukung pengembangan pariwisata; (6) Sarana dan prasarana di tempat destinasi Pariwista belum memadai; (7) Kesadaran masyarakat terhadap pembangunan pariwisata masih minim, terutama masyarakat sekitar tempat obyek wisata. (8) rendahnya promosi dibidang pariwisata.

Bidang Pertanian, Permasalahan bidang pertanian mencakup antara lain : (1) pengembangan pertanian

masih bersifat parsial pada sistim pertanian; (2) Akses dan ketersediaan input produksi masih terbatas; (3) Infrastruktur jalan ke sentra produksi belum memadai; (4) tata niaga produk pertanain belum terkendali dengan baik; (5) tinginya alih fungsi lahan pertanian untuk perumahan; (6) rendahnya tingkat pendidikan petani (7) Terbatasanya akses petani terhadap permodalan dan sarana produksi; (8) Minat generasi mudah terhadap usaha pertanian yang semakin minim.

Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, Permasalahan bidang energi dan sumber daya mineral adalah

antara lain : (1) Rasio elektirifikasi rumah tangga belum memadai; (2) Ketersediaan sarana dan prasarana jaringan Listrik dan PLN belum maksimal dan belum menjangkau semua wilayah Maluku Utara; (3) Penyediaan sumber-sumber energi alternatif, seperti PLTU, dan PLTS, belum optimal (4) pengelolaan potensi Minyak Bumi (Blok Halmahera I, Halmahera II dan Blok Obi sampai saat ini masih tahap pelelangan/pasca pelelangan); (5) Penambangan sumberdaya mineral terutama yang tergolong galian C masih banyak

RPJMD PROVINSI MALUKU UTARA 2014 – 2019

BAB III - PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

4-6

dilakukan secara tradisional dan tidak terkontrol dengan baik; (6) pemberian izin pertambangan yang masih tumpang tindih.

Bidang Perdagangan, Permasalahan bidang perdagangan antara laian : (1) masih terbatasnya sarana

prasarana perdagangan; (2) Belum adanya pusat distribusi lokal; (3) Masih adanya pungutan yang mengakibatkan ekonomi biaya tinggi; (4) Lemahnya pengawasan ekspor-impor; (5) Infrastruktur pendukung aktifitas perdagangan belum memadai; (6) rendahnya pengolahan nilai tamba SDA; (7) Skala usaha tenaga kerja pada sektor pertanian sangat rendah yang berdampak pada rendahnya produktivitas tenaga kerja pertanian dan rendahnya ekspor.

Bidang Perindustrian, permasalahan bidang perindustrian antara lain: (1) Masih lemahnya penguasaan

teknologi industri; (2) Daya saing mutu desain dan produk industri yang belum maksimal; (3) Masih rendahnya kemampuan SDM pelaku industri; (4) Belum memadainya sarana penunjang industri.

Bidang Transmigrasi, Permasalahan bidang ketransmigrasian, antara lain: (1) minimnya sarana prasarana

dasar di permukiman transmigrasi; (2) Sertifikasi lahan yang belum terselesaikan; (3) Aksesibilitas ke kawasan permukiman yang belum memadai; (4) Lemahnya koordinasi lintas sektor terkait pembinaan sektor ketransmigrasian.

3. ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DAN FUNGSI PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN

Sekretariat Daerah, Permasalahan antara lain : (1) Pelaksanaan reformasi birokrasi belum dilakukan secara

efektif; (2) Perlunya perubahan sikap dan tingkah laku seluruh aparat pemerintah secara berkesinambungan; (3) Perlunya penataan kelembagaan yang efisien dan tepat fungsi; (4) aspek ketatalaksanaan (SOP, SPM, standar belanja umum, SPI) belum terinci secara jelas; (5) rendahnya kapasitas sumber daya aparatur yang profesional dan berkinerja tinggi; (6) belum terlaksananya pelayanan publik yang prima; (7) belum optimalnya sinergintas dan koordinasi antar SKPD, dunia usaha dan masyarakat dalam mewujudkan pemerintahan yang baik dan pemerintahan yang bersih; (8) Permasalahan tapal batas antar wilayah administratif;

Bidang Perencanaan Pembangunan, permasalahan antara lain: Permasalahan di bidang perencanaan

pembangunan, antara lain; (1) Minimnya Sumber Daya Aparatur Perencana yang handal, serta belum terisinya formasi jabatan fungsional perencana; (2) Belum optimalnya sinkronisasi antara rencana kerja pembangunan dengan dokumen rencana tata ruang; (3) Belum otpimalnya koordinasi dan sinkronisasi antara RPJMD, RKPD, dan dokumen perencanaan lainnya dengan APBD; (4) Belum optimalnya koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan antara pusat, provinsi dan kabupaten/kota; (5) Belum terlaksananya pengendalian dan evaluasi dokumen penganggaran kabupaten/kota; (6) Belum optimalnya pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah.

Keuangan dan Inspektorat, pengelolaan keuangan dan aset masih disclaimer menurut opini BPK;

Kepegawaian serta Pendidikan dan Pelatihan, (1) Belum tersedianya sarana dan prasarana pendidikan

dan latihan aparatur yang representatif; (2) Terbatasnya tenaga widyaswara;

RPJMD PROVINSI MALUKU UTARA 2014 – 2019

BAB III - PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

4-7

4.1.2 Permasalahan Pembangunan dari Lingkungan Strategis Eksternal.

Permasalahan-permasalahan pembangunan dari lingkungan strategis eksternal yang dinilai berpengaruh terhadap perkembangan pembangunan Provinsi Maluku Utara, antara lain: