• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : PELAKSANAAN KEMITRAAN BADAN USAHA MILIK

3. Usaha Kecil

Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam dan manusia perlu memanfaatkan potensi yang ada dengan sebaik-baiknya. Tanpa pengelolaan

35

yang efektif dan efisien, potensi yang ada hanya akan menjadi sia-sia. Potensi tersebut bisa membawa kita kepada kemakmuran bersama jika kita bisa mengolahnya dengan benar. Untuk mencapai kemakmuran bersama, maka dibutuhkan ketahanan ekonomi yang kuat di negara Indonesia. Ketahanan ekonomi dapat dicapai dengan meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang berkesinambungan. Dengan itu semua, kita mampu mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat bersama. Salah satu usaha menciptakan ketahanan ekonomi adalah dengan mengembangkan Usaha Kecil Menengah (UKM) di kalangan masyarakat luas. Dengan adanya UKM ini diharapkan masyarakat mampu mengembangkan usahanya agar tercipta lapangan kerja yang mampu menekan tingkat pengangguran yang ada di Indonesia.36

Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut UU No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang dimaksud dengan Usaha Kecil adalah : “Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagimana dimaksud dalam Undang-Undang ini”.37

36

http://fearlessmey.wordpress.com/2012/01/02/pengembangan-ukm-dalam-menciptakan- ketahanan-ekonomi-di-indonesia/,diakses pada tanggal 07 Januari 2013.

37

Usaha kecil yang benar-benar kecil dan mikro dapat dikelompokkan atas pengertian.38

a.Usaha kecil mandiri, yaitu tanpa menggunakan tenaga kerja lain ; b.Usaha kecil yang menggunakan tenaga kerja anggota keluarga sendiri ; c. Usaha kecil yang memiliki tenaga kerja upahan secara tetap.

Menurut UU No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM yang menjadi kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut :39

a.Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b.Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

Pada umumnya, Usaha kecil dikelompokkan ke dalam 4 (empat) kategori, yaitu :40

a.Sektor Informal

Sektor informal adalah usaha kecil yang tidak memiliki tempat operasi atau kegiatan secara permanen (menetap). Misalnya, penjual makanan keliling, penjual barang dagangan atau jasa tertentu yang berpindah tempat dan hanya pada waktu tertentu saja dalam sehari. Usaha kecil semacam ini biasanya hanya dijalankan atau dioperasikan oleh seseorang

38

Musa Hubeis, Op.Cit., hlm. 18 39

Pasal 6, Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. 40

RD. Jatmiko, Pengantar Bisnis, (Universitas Muhammadiyah Malang : Malang, 2004), hlm. 63- 67

secara individual. Usaha kecil dalam sektor informal biasanya juga tidak memiliki badan hukum.

b.Usaha Marginal

Usaha marginal adalah usaha yang bersifat individual yang tidak mengaharapkan tumbuh menjadi usaha besar. Misalnya, usaha cuci pakaian (laundry shops), penjahit, usaha jasa potong rambut, salon kecantikan, rental komputer, toko obat tradisional, dan sebagainya. Walaupun usaha-usaha tersebut memberikan layanan yang sangat penting bagi masyarakat.

c.Usaha Profesional

Usaha atau bisnis yang beroperasi secara perorangan seperti dokter, dokter gigi, pijat saraf, penasehat hukum, konsultan manajemen, akuntan, arsitek dan sebagainya.

d. Usaha Potensi Tumbuh

Perusahaan kecil yang memiliki potensi untuk tumbuh, seperti usaha bidang teknologi tinggi atau bisnis pengembangan software computer. Usaha kecil berbeda dengan jenis-jenis usaha lainnya. Usaha kecil memilik beberapa karakteristik, yaitu :

a. Dikelola oleh Pemilik

Perusahaan atau usaha kecil biasanya dikelola dan dikendalikan oleh pemiliknya sendiri. Karena kecilnya ukuran perusahaan, hubungan diantara pemilik-manajer dan pekerjanya, seperti diantara para pekerja itu sendiri, biasanya tidak formal dibanding dengan perusahaan besar

yang umumnya sangat formal. Bahkan sering terjadi, pemilik perusahaan kecil dan karyawannya makan dan bekerja bersama-sama. Pemilik perusahaan atau majikan harus memainkan peran tambahan sebagai seeorang teman, sebagai konsultan keluarga/perkawinan, dan terkadang menjadi penengah. Bahkan dalam beberapa usaha kecil, pemilik-manajer dan para pekerjanya saling mengenal satu dengan lainnya dengan baik seperti layaknya seorang teman, dan bukannya layaknya hubungan majikan dan pekerja.

b.Modal Terbatas

Usaha kecil dibiayai atau dimodali baik oleh tabungan individu maupun pinjaman dari sanak keluarga atau teman-temannya. Sulit bagi usaha- usaha kecil untuk memperoleh sumber dana dari bank-bank komersial dan lembaga-lembaga keuangan lainnya, karena mereka tidak memiliki jaminan yang cukup. Kebanyakan para pengusaha kecil mengklaim bahwa sumber pembiayaan atau permodalan merupakan masalah utama dalam menjalankan usahanya. Pada saat memulai suatu usaha, salah satu pelajaran yang diperoleh adalah sulitnya memperoleh modal. Namun, apabila perusahaan sudah berjalan baik dan lancar, pinjaman akan lebih mudah diperoleh.

c.Jumlah Tenaga Kerja Terbatas

Kebanyakan usaha kecil mempekerjakan kurang dari 10 orang tenaga kerja. Dalam beberapa usaha kecil, para pekerjanya adalah anggota keluarganya atau orang yang masih mempunyai hubungan atau ikatan

keluarga dari pemilik yang sekaligus sebagai manajer perusahaan. Diektur pelaksana suatu perusahaan kecil biasanya memainkan peran sebagai manajer produksi/operasi , manajer personalia, manajer pemasaran, bagian pembelian, dan manajer keuangan.

d.Barbasis Rumah Tangga

Usaha-usaha kecil seperti toko roti, klinik, tokok eceran biasanya melayani para tetangga disekitarnya. Usaha-usaha kecil tersebut pada umumnya memiliki hubungan pertemanan dan sangat erat dengan para pelanggannya.

e.Lemah Dalam Pembukuan

Kebanyak usaha atau perusahana kecil tidak melakukan pembukuan dengan tepat atas transaksi yang dilakukan. Misalnya, jika anda menanyakan kepada pengusaha kecil berapa keuntungan yang diperoleh dalam sehari, maka ia akan menjawab kepada anda uang kas ia kumpulkan dalam sehari tanpa memperhitungkan unsur-unsur penggunaan fasilitas, sewa atas peralatan yang digunakan, dan upahnya. Pengusaha kecil tersebut memahami bahwa ia telah mampu memenuhi kebutuhan makannya, pakaiannya, dan pengeluaran-pengeluaran lainnya, tetapi mungkin ia tidak mampu mengatakan berapa keuntungan riil yang ia peroleh dari usahanya.

f. Diperlukan Manajemen Pemilik

Kebanyakan perusahaan-perusahaan kecil, pemilik-pemilik manajer hanyalah person yang memahami detail-detail operasi perusahaan.

Apabila ia tidak berpikir, tidak ada yang dapat dilakukan. Semua kontak bisnis dan transaksi-transaksi ada di kepalanya. Apabila ia jatuh sakit atau pergi ke suatu daerah atau luar negri, usahanya akan mengalami kemunduran atau hanya berjalan di tempat. Bukan hal yang biasa kita menemukan perusahaan kecil berpindah keemilikan kepada orang lain. Dalam dunia bisnis secara universal kompetisi bisnis adalah hal yang tidak bisa dipungkiri. Dalam prakteknya, kompetisi bisnis tersebut akan diwarnai dengan perubahan kompleks dari berbagai aspek, seperti faktor politik, ekonomi, teknologi, sosial dan budaya, disamping pengaruh dari pelaku bisnis bersangkutan. Jika hal tersebut terjadi, usaha kecil akan sulit memposisikan dirinya dengan pesaing lain yang berbasis usaha yang lebih besar dalam rangka memperebutkan konsumen. Maka dari itu harus dilakukan upaya-upaya seperti identifikasi masalah atau klasifikasi pengenalan (apa usahanya, bagaimana membangunnya, dan kemana arahnya).

Perusahaan-perusahaan usaha kecil dapat bertahan hidup ataupun berkembang apabila mengusahakan produk-produk unggulan yang memenuhi keseluruhan ataupun sebagian faktor berikut ini :41

a.Produk dengan permintaan terbatas atau bersifat khusus, permintaan terbatas, variasi produk tinggi (sesuai keinginan konsumen atau trend mode).

41

b. Produk dengan karakteristik bahan yang khusus. Bahan sulit diperoleh kerena adanya keterbatasan tertentu (pasokan, lokasi, dan ongkos) atau perlu proses tambahan sebelum diproses lebih lanjut.

c.Produk/jasa dengan struktur ongkos tertentu. Ongkos produk/unit yang tetap dan rendah (karena sifat proses atau bahan).

d.Produk/jasa dengan ambang teknologi cukup tinggi. Produk/jasa memerlukan tingkat teknologi yang cukup tinggi sehingga tidak ditiru oleh masyarakat awam.

e.Produk/jasa yang menuntut hubungan erat aspek manusia dengan produk. Produk/jasa memerlukan keistimewaan keterampilan, ketelitian, dan desain inovasi, yang memberikan nilai tambah pada produk.

Usaha Kecil sesungguhnya memiliki ciri-ciri yang unik atau memiliki sifat-sifat khusus yang menyebabkan tidak tepat untuk menjalankan kegiatan- kegiatan usaha tertentu, tetapi cirri-ciri yang khas itu pula yang menyebabkannya menjadi unggul, apabila usaha kecil mengambil posisi tertentu dalam dunia usaha. Oleh karena itu, hal tersebut hendaknya menjadi catatan penting dalam upaya pengembangan usaha kecil dalam memperkokoh perekonomian nasional (khususnya pembardayaan eknomi rakyat), serta sekaligus katup pengaman dari timbulnya kerawanan dari konflik sosial. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah adanya faktor pertambahan penduduk, sosial dan kultural, disamping tingkat harga yang umumnya lebih murah dibandingkan dengan harga yang ditawarkan usaha lain yang lebih besar dan sifat kerja sebagai kegiatan ekonomi

tradisional yang dominan. Dengan kata lain, dalam jangka panjang dapat dijadikan basis pencapaian kemandirian pembangunan ekonomi karena kandungan impor bahan bakunya rendah, disamping relevansinya dengan proses otonomi daerah yang mengintegrasikannya dengan sektor ekonomi yang lain dalam menciptakan pola dan akselerasi pertumbuhan ekonomi.42

Dokumen terkait