• Tidak ada hasil yang ditemukan

Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan SPAM Tabel 8

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA

E. Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan SPAM Tabel 8

Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan SPAM

No. Sektor

Program Rincian Kegiatan Lokasi Vol Satuan

Tahun Sumber Pembiayaan APBN DAK APBD Prov. APBD Kab/kota BUMD KPS/ Masyarakat CSR

Rupiah Murni PHLN Swasta

( -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 1 Air Minum Pembangunan / Peningkatan SPAM IKK Sanggalangi Sanggalangi 1 IKK 2015 13.481.000.000 0 0 0 0 0 0 0 0 Pembangunan SPAM Perdesaan (Pamsimas) Kawasan Toraja Utara Perdesaan Kawasan Toraja Utara 15 Desa 2015 6.000.000.000 0 0 0 0 0 0 0 0 Pembangunan SPAM MBR Kaw. IKK Sesean Kab. Toraja Utara (MBR pkpamss

23) Kaw. IKK Pangli

2 Kawasan 2015 2.600.000.000 0 0 0 0 0 0 0 0

Pembangunan SPAM MBR Kaw. IKK Kesu Kab. Toraja Utara

(MBR pkpamss 24) Kaw. IKK Pangli

1 Kawasan 2015 700.000. 0 0 0 0 0 0 0 0

Pembangunan SPAM MBR Kaw. IKK Pangli Kab. Toraja Utara

(MBR pkpamss 25) Kaw. IKK Pangli

1 Kawasan 2015 700.000 0 0 0 0 0 0 0 0 Pembangunan SPAM Perdesaan (Pamsimas) Kawasan Toraja Utara Perdesaan Kawasan Toraja Utara 10 Desa 2.016 4.000.000.000 0 0 0 0 0 0 0 0 Pembangunan SPAM Perdesaan (Pamsimas) Kawasan Toraja Utara Perdesaan Kawasan Toraja Utara 10 Desa 2.017 4.000.000.000 0 0 0 0 0 0 0 0

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA

Provinsi Sulawesi Selatan

No. Sektor

Program Rincian Kegiatan Lokasi Vol Satuan

Tahun Sumber Pembiayaan APBN DAK APBD Prov. APBD Kab/kota BUMD KPS/ Masyarakat CSR

Rupiah Murni PHLN Swasta

Pembangunan SPAM Perdesaan (Pamsimas) Kawasan Toraja Utara Perdesaan Kawasan Toraja Utara 5 Desa 2.018 4.000.000.000 0 0 0 0 0 0 0 0 Peningkatan Jumlah SR PDAM Kecamatan Rantepao 1 Kawasan 2019 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Total 34.081.700.000

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA

Provinsi Sulawesi Selatan

8.4 Penyehatan Lingkungan Permukiman

Mengacu pada Permen PU Nomor. 08/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum maka Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Direktorat Jenderal Cipta Karya di bidang kebijakan, pengaturan, perencanaan, pembinaan, pengawasan, pengembangan dan standardisasi teknis di bidang air limbah, drainase dan persampahan permukiman. Dalam melaksanakan tugasnya Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman menyelenggarakan fungsi :

 Penyusunan kebijakan teknis dan strategi pengembangan air limbah, drainase dan persampahan;

 Pembinaan teknik, pengawasan teknik dan fasilitasi pengembangan air limbah, drainase dan persampahan termasuk penanggulangan bencana alam dan kerusuhan sosial;

 Pembinaan investasi di bidang air limbah dan persampahan;

 Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria serta pembinaan kelembagaan dan peran serta masyarakat di bidang air limbah, drainase dan persampahan; dan

 Pelaksanaan tata usaha direktorat.

8.4.1. Air Limbah

Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Toraja Utara ada saat ini pengelolaan black water (air limbah yang berasal dari jamban atau WC) masih sebatas pengumpulan dan penampungan, sedangkan unit pengolahan pengangkutan dan pengolahan akhir lumpur tinja atau Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) belum tersedia.

Sistem pengolahan air limbah domestik yang terdiri atas black water yang berasal dari tinja, urine, air pembersih dan air penggelontor. Umumnya menggunakan jamban leher angsa, plengsengan, cemplung

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA

Provinsi Sulawesi Selatan

dan sebagian lagi masih buang air besar sembarangan. Air limbah domestik lainnya adalah Grey Water yang merupakan air limbah hasil kegiatan dapur, mandi dan mencuci.

Ada beberapa isu pokok yang mengemuka terkait sistem sanitasi pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Toraja Utara antara lain bahwa sebagian besar pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Toraja Utara mennggunakan on site system dimana limbah buangan langsung dialirkan ke sungai. Sistem kelembagaan sanitasi masih lemah, kondisi ini menuntut adanya peningkatan kapasitas layanan pengelolaan air limbah, terutama dalam meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, sehingga tatanan pengelolaan air limbah domestik memenuhi harapan.

Permasalahan mendesak yang menjadi prioritas di Kabupaten Toraja Utara pada sektor air limbah domestik lebih kepada penyediaan sarana dan prasarana seperti sarana Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) terpusat maupun komunal dan Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT).

A. Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan

Beberapa peraturan perundangan yang mengatur pengelolaan air limbah, antara lain:

 Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional. Pembangunan dan penyediaan air minum dan sanitasi diarahkan untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat serta kebutuhan

sektorsektor terkait lainnya, seperti industri, perdagangan,

transportasi, pariwisata, dan jasa sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.

 Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Pasal 21 ayat (2) butir d mengamanatkan pentingnya pengaturan

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA

Provinsi Sulawesi Selatan

prasarana dan sarana sanitasi dalam upaya perlindungan dan pelestarian sumber air.

 Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan

Sistem Penyediaan Air Minum. Peraturan ini mengatur

penyelenggaraan prasarana dan sarana air limbah permukiman secara terpadu dengan penyelenggaraan sistem penyediaan air minum.

 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang. Mensyaratkan tersedianya sistem air limbah setempat yang

memadai dan tersedianya sistem air limbah skala

komunitas/kawasan/kota.

 Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 02/MENKLH/I/1998

tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan

Mengamanatkan bahwa Pengolahan yang dilakukan terhadap air buangan dimaksudkan agar air buangan tersebut dapat dibuang ke badan air penerima menurut standar yang diterapkan, yaitu standar aliran (stream standard) dan standar efluen (effluent standard).

Air Limbah yang dimaksud disini adalah air limbah permukiman (Municipal Wastewater) yang terdiri atas air limbah domestik (rumah tangga) yang berasal dari air sisa mandi, cuci, dapur dan tinja manusia dari lingkungan permukiman serta air limbah industri rumah tangga yang tidak mengandung Bahan Beracun dan Berbahaya (B3). Air buangan yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dapat menimbulkan pengaruh yang merugikan terhadap kualitas lingkungan sehingga perlu dilakukan pengolahan.

Pengolahan air limbah permukiman di Indonesia ditangani melalui dua sistem yaitu sistem setempat (onsite) ataupun melalui sistem terpusat (offsite). Sanitasi sistem setempat (onsite) adalah sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah berada dalam batas tanah yang dimiliki dan

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA

Provinsi Sulawesi Selatan

merupakan fasilitas sanitasi individual sedangkan sanitasi sistem terpusat (offsite) adalah sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah dipisahkan dengan batas jarak dan mengalirkan air limbah dari rumah-rumah menggunakan perpipaan (sewerage) ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

B. Isu strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan

Dokumen terkait