• Tidak ada hasil yang ditemukan

Usulan Rencana Perbaikan (Improvement/Action Plan) dengan FMEA Setelah sumber-sumber penyebab dari masalah teridentifikasi, maka

METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Proses Produksi pada Dept Processing Bulan November 2009 Diketahui : Total defect =

6. Noda Hangus

4.4.1 Usulan Rencana Perbaikan (Improvement/Action Plan) dengan FMEA Setelah sumber-sumber penyebab dari masalah teridentifikasi, maka

langkah selanjutnya adalah menetapkan rencana perbaikan (action plan) untuk menurunkan jumlah defect, penetapan rencana tindakan perbaikan tersebut bertujuan untuk peningkatan kualitas six sigma.

Pada dasarnya rencana perbaikan mendeskripsikan tentang alokasi sumber-sumber daya serta prioritas alternatif yang dilakukan dalam mengimplementasi rencana perbaikan tersebut.

Rencana perbaikan tersebut didapatkan dengan cara mengkombinasikan hasil brainstorming pihak Quality Assurance dengan kondisi lokasi penelitian proses moulding tersebut berlangsung. Alat bantu yang digunakan dalam menentukan prioritas rencana perbaikan adalah Failure Mode and Effect Analysis (FMEA).

Pengerjaan FMEA ini untuk mengetahui failure mode pada proses moulding. Dengan pengerjaan FMEA ini kita akan dapat memberikan usulan perbaikan pada perusahaan. Secara teknis penilaian keseriusan akibat kesalahan terhadap proses dan konsumen (severity), frekuensi terjadinya kesalahan yang potensial (occurance), dan alat kontrol akibat potential cause (detection) dilakukan dengan jalan brainstorming yaitu mengajukan pertanyaan kepada bagian moulding dan pihak Quality Control mengenai hal-hal apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya defect serta resiko yang akan diterima perusahaan.Dari hasil penilaian tersebut akan didapatkan nilai RPN (risk potential number) yang nilainya didapatkan dengan jalan mengalikan nilai SOD (severity, occurance, dan detection).Kemudian RPN tersebut disusun dari yang terbesar sampai yang terkecil,sehingga diketahui jenis kegagalan mana yang lebih dahulu diprioritaskan untuk segera dilakukan tindakan korektif. Berikut hasil selengkapnya berdasarkan hasil brainstorming dapat dilihat pada tabel 4.12

Tabel 4.12 FMEA (Failure Mode and Effect Analysis)

Kegagalan Potensial

Potensial Problem

Potential root cause

S O D RPN Usulan Perbaikan - Operator kurang teliti dalam setting

mesin

6 6 5 180

Memberi peringatan dan pengarahan kepada operator agar lebih disiplin dan teliti dalam menjalankan proses produksi

- Inspeksi kurang ketat

7 6 7 294

Bagi bagian inspeksi diharapkan untuk lebih memperketat control material sebelum diproses

Manusia

- Operator tidak mengikuti prosedur

kerja 5 5 5 125

Diadakan pelatihan tentang prosedur kerja yang tepat

Material - Struktur kayu kurang baik

7 5 6 210

Pengecekan material sebelum proses, memberikan batas toleransi yang ketat dan kondisi tempat penyimpanan harus diperhatikan

- Mata pisau tumpul 6 5 5 150

Setelah tahu ada kecacatan lekas mungkin mengecek kondisi pisau, jika agak tumpul maka pergantian pisau lekas dilakukan untuk menghindari cacat lebih banyak

- Kecepatan mata pisau tidak stabil

5 6 3 90

Setiap saat cek kondisi setting mata pisau dan juga pelumas

Cacat Pecah

Mesin

- Setting mesin kurang diperhatikan

6 6 6 216

Mengontrol setting mesin moulder sebelum proses produksi berlangsung

Metode

- Metode pemasukan bahan terlalu

ditekan 6 5 4 120

Memberikan teguran pada operator terkait karena tidak bekerja sesuai dengan prosedur kerja (SOP) yang sudah ditetapkan perusahaan

- Operator kurang teliti dalam setting mesin

6 6 5 180

Memberi peringatan dan pengarahan kepada operator agar lebih disiplin dan teliti dalam menjalankan mesin

- Inspeksi kurang ketat

7 6 7 294

Bagi bagian inspeksi diharapkan untuk lebih memperketat control material sebelum diproses

Manusia

- Operator tidak mengikuti prosedur

kerja 5 5 5 125

Diadakan pelatihan tentang prosedur kerja yang tepat

Material - Struktur kayu kurang baik

7 5 6 210

Pengecekan material sebelum proses ,memberikan batas toleransi yang ketat

dan ondisi tempat penyimpanan harus diperhatikan

- Perawatan mesin kurang

diperhatikan 8 7 5 280

Membuat jadwal teratur perawatan mesin

- Kecepatan mata pisau tidak stabil

5 6 3 90

Setiap saat cek kondisi setting mata pisau dan juga pelumas

Mesin

- Setting mesin kurang diperhatikan

6 6 6 216

Mengontrol setting mesin moulder sebelum proses produksi berlangsung

Cacat Retak

Metode

- Metode pembentukan kurang tepat

6 5 4 120

Memberikan teguran pada operator terkait karena tidak bekerja sesuai dengan prosedur kerja (SOP) yang sudah ditetapkan

perusahaan

- Operator kurang teliti dalam setting

mesin 6 6 5 180

Memberi peringatan dan pengarahan kepada operator agar lebih disiplin dan teliti dalam menjalankan mesin

Manusia

- Operator tidak mengikuti prosedur kerja

5 5 5 125

Diadakan pelatihan tentang prosedur kerja yang tepat

- Tekanan sabuk pengamplas terlalu kecil

5 7 4 140

Setiap saat cek kondisi sabuk pengamplas apakah dalam kondisi baik atau tidak

Mesin

-Perawatan mesin kurang

diperhatikan 8 7 5 280

Membuat jadwal teratur perawatan mesin Cacat Kasar

Metode

- Metode pengamplasan kurang tepat

6 5 4 120

Memberikan teguran pada operator terkait karena tidak bekerja sesuai dengan prosedur kerja (SOP) yang sudah ditetapkan perusahaan

- Operator kurang teliti dalam setting mesin

6 6 5 180

Memberi peringatan dan pengarahan kepada operator agar lebih disiplin dan teliti dalam menjalankan mesin

- Inspeksi kurang ketat

7 6 7 294

Bagi bagian inspeksi diharapkan untuk lebih memperketat control material sebelum diproses

Cacat Miring

Manusia

- Operator tidak mengikuti prosedur kerja

5 5 5 125

Diadakan pelatihan tentang prosedur kerja yang tepat

Material - Bentuk material tidak simetris

7 5 6 210

Pengecekan material sebelum proses dan Memberikan batas toleransi yang ketat

- Setting pisau kurang diperhatikan 6 5 5 150

Setelah tahu ada kecacatan lekas mungkin mengecek kondisi pisau, jika agak tumpul maka pergantian pisau lekas dilakukan untuk menghindari cacat lebih banyak

Mesin

- Perawatan mesin kurang

diperhatikan 8 7 5 280

Membuat jadwal teratur perawatan mesin

Metode

- Metode pemasukan tidak benar

6 5 4 120

Memberikan teguran pada operator terkait karena tidak bekerja sesuai dengan prosedur kerja (SOP) yang sudah ditetapkan perusahaan

- Operator kurang teliti dalam setting mesin

6 6 5 180

Memberi peringatan dan pengarahan kepada operator agar lebih disiplin dan teliti dalam menjalankan mesin

Manusia

- Operator tidak mengikuti prosedur kerja

5 5 5 125

Diadakan pelatihan tentang prosedur kerja yang tepat

- Tekanan sabuk pengamplas terlalu besar

5 7 4 140

Setiap saat cek kondisi sabuk pengamplas apakah dalam kondisi baik atau tidak

Mesin

- Setting mesin kurang diperhatikan

6 6 6 216

Mengontrol setting mesin moulder sebelum proses produksi berlangsung

Cacat Tergerus

Metode - Metode pengamplasan kurang tepat 6 5 4 120

Memberikan teguran pada operator terkait karena tidak bekerja sesuai dengan prosedur kerja (SOP) yang sudah ditetapkan perusahaa

- Operator kurang teliti dalam setting mesin

6 6 5 180

Memberi peringatan dan pengarahan kepada operator agar lebih disiplin dan teliti dalam menjalankan mesin

Manusia

- Operator tidak mengikuti prosedur

kerja 5 5 5 125

Memberikan peringatan pada operator agar tidak melakukan kesalahan

- Mata pisau terlalu panas 6 5 5 150

Setelah tahu ada kecacatan lekas mungkin mengecek kondisi pisau, jika pisau sudah mengeluarkan asap maka pergantian pisau lekas dilakukan untuk menghindari cacat lebih banyak

Mesin

- Setting mesin kurang diperhatika

6 6 6 216

Setiap saat cek apakah setting mesin telah berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Cacat Noda Hangus

Metode - Prosedur pembentukan terlalu lama

6 5 4 120

Memberikan teguran pada operator terkait karena tidak bekerja sesuai dengan prosedur kerja (SOP) yang sudah ditetapkan perusahaan

Dokumen terkait