• Tidak ada hasil yang ditemukan

UTANG BANK (lanjutan) BANK LOANS (continued)

(“BRI”) Mutiara Bunda Jaya (“MBJ”) dan Telaga Hikmah

20. UTANG BANK (lanjutan) BANK LOANS (continued)

PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) PT Bank DBS Indonesia (“DBS”)

Sampoerna Bio Fuels (“SBF”) Sampoerna Bio Fuels (“SBF”)

Pada bulan September 2010, SBF mendapat fasilitas kredit dari DBS dengan rincian sebagai berikut:

In September 2010, SBF obtained loan facilities from DBS, with the following details:

a. Fasilitas pinjaman modal kerja maksimal Rp35.000.000 digunakan untuk membiayai modal kerja entitas anak (National Sago Prima) yang harus dilunasi dalam satu (1) tahun sejak tanggal perjanjian. Pada 2011, fasilitas pinjaman ini telah ditingkatkan menjadi maksimum sebesar Rp70.000.000. Pada 2016, jangka waktu pinjaman telah diperpanjang satu (1) tahun. Saldo pinjaman pada tanggal 30 September 2016 sebesar Rp70.000.000 (31 Desember 2015: Rp70.000.000). Tingkat bunga untuk pinjaman sebesar 10,98% per tahun pada tahun 2016 (2015: 10,98%).

a. Working capital loan facility at the maximum amount of Rp35,000,000 to finance the subsidiary’s (National Sago Prima) working capital requirement which is repayable in one (1) year from the agreement date. In 2011, the loan facility has been increased to maximum amount of Rp70,000,000. In 2016, the term of the loan has been extended for one (1) year. The outstanding loan as of September 30, 2016 amounted to Rp70,000,000 (December 31, 2015: Rp70,000,000). The above facility bears interest at 10.98% per annum in 2016 (2015: 10.98%).

b. Fasilitas pinjaman investasi maksimal Rp115.000.000, digunakan untuk membiayai pengeluaran entitas anak (National Sago Prima) untuk tahun 2010 sampai 2011 antara lain pembangunan infrastruktur, rehabilitasi, dan penanaman kembali perkebunan sagu serta pengadaan kendaraan/peralatan dan pembangunan pabrik tepung sagu tahap pertama, yang akan dilunasi dalam delapan (8) tahun sejak penandatanganan perjanjian termasuk delapan belas (18) bulan masa tenggang. SBF telah menggunakan seluruh fasilitas pinjaman ini dan akan jatuh tempo pada bulan September 2018. Saldo pinjaman pada tanggal 30 September 2016 sebesar Rp74.750.000 (31 Desember 2015: Rp89.125.000). Pada periode 2016, SBF telah melakukan pembayaran kepada DBS atas pinjaman investasi sebesar Rp14.375.000 (31 Desember 2015: Rp10.781.250). Tingkat bunga untuk pinjaman sebesar 11,35% per tahun pada tahun 2016 (2015: 11,35%).

b. Investment loan facility at the maximum of Rp115,000,000, used to finance the subsidiary’s (National Sago Prima) capital expenditure requirement in 2010 until 2011 which includes the development of infrastructures, rehabilitation and replanting of sago plantation, acquisition of vehicles/equipment and first stage of sago starch factory, which is repayable in eight (8) years from the signing date including eighteen (18) months of grace period. SBF has fully utilized the loan facility and will be due in September 2018. The outstanding loan as of September 30, 2016 amounted to Rp74,750,000 (December 31, 2015: Rp89,125,000). In 2016, SBF has repaid DBS for investment loan facility amounting to Rp14,375,000 (December 31, 2015: Rp10,781,250). The above facility bears interest at 11.35% per annum in 2016 (2015: 11.35%).

PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) (lanjutan) PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) (continued)

Sampoerna Bio Fuels (“SBF”) (lanjutan) Sampoerna Bio Fuels (“SBF”) (continued)

Pada bulan Desember 2014, SBF mendapat fasilitas pinjaman investasi dari DBS maksimal Rp46.800.000, digunakan untuk membiayai atau membiayai kembali pengeluaran/belanja modal Entitas Anak, NSP, termasuk tetapi tidak terbatas pada boiler, pembangkit listrik, dan fasilitas-fasilitas yang mengakomodasi lainnya, yang akan dilunasi dalam jangka waktu maksimal 5 tahun terhitung sejak tanggal perjanjian kredit dan akan jatuh tempo pada 4 Desember 2019. SBF telah menggunakan seluruh fasilitas pinjaman ini. Saldo pinjaman pada tanggal 30 September 2016 sebesar Rp 45.747.000. Pada periode 2016, SBF telah melakukan pembayaran kepada DBS atas pinjaman investasi sebesar Rp1.053.000. Tingkat bunga untuk pinjaman sebesar 12,4% per tahun pada periode 2016 dan 2015.

In December 2014, SBF obtained loan facility from DBS at the maximum amount of Rp46,800,000 to be used for financing or refinancing capital expenditure of Subsidiary, NSP, but not limited to boiler, power plant, and facilities that accommodate others, and will be repayable in 5 years, starting from the loan agreement date and will be due in December 4, 2019. SBF has utilized the loan facility amount. The outstanding loan as of September 30, 2016 amounted to Rp 45,747,000. In 2016, SBF has repaid DBS for investment loan facility amounting to Rp1,053,000. The above facility bears interest at 12.4% per annum in 2016 and 2015.

Pinjaman di atas dijamin dengan jaminan korporasi yang diberikan oleh Perusahaan, perjanjian gadai seluruh saham milik SBF dalam National Sago

Prima (“NSP”), jaminan pengalihan hak atas

rekening bank milik SBF dan NSP, jaminan kebendaan fidusia atas mesin-mesin milik NSP yang berkaitan dengan pabrik tepung sagu tahap pertama, persediaan serta atas tagihan/piutang milik NSP yang dibiayai oleh bank dan pengalihan hasil tagihan asuransi atas mesin-mesin dan barang dagangan/persediaan milik NSP yang dijaminkan kepada bank.

The facility is collateralized by corporate guarantee from the Company, pledge of SBF’s shares in National Sago Prima (“NSP”), assignment of current accounts of SBF and NSP in the bank, fiduciary assignment of NSP’s machinery in relation to first stage of sago starch factory, inventory and receivables financed by bank and assignment of insurance proceed of NSP’s machineries and inventory pledged to the bank.

Pinjaman tersebut mencakup persyaratan yang membatasi hak SBF dan NSP antara lain mengubah susunan pemegang saham, mengubah jenis serta bentuk usaha, memindahtangankan sebagian besar aset atau aset penting, menerima pinjaman atau kredit baru, mengajukan permohonan pailit, bertindak sebagai penjamin, melakukan pembayaran pinjaman kepada pemegang saham, dan membayar dividen kepada pemegang saham sampai tahun 2016. Pinjaman mengharuskan SBF untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian.

The loan contains certain restrictions on SBF and NSP such as, among others, to change the composition of SBF’s shareholders, change the type and forms of business, transfer of major or material assets, obtain new credit facility, file bankruptcy, provide guarantee, pay loan to shareholder, and pay dividends to shareholder until 2016. The loan requires SBF to fulfill certain financial ratios as mentioned in the agreements.

20. UTANG BANK (lanjutan) 20. BANK LOANS (continued)

Indonesia Eximbank (“Eximbank”) Indonesia Eximbank (“Eximbank”)

Perusahaan The Company

Pada bulan Mei 2013, Perusahaan mendapat fasilitas kredit investasi dari Eximbank sejumlah Rp498.250.000 (terbagi dalam 4 tranche), digunakan untuk pembangunan kebun kelapa sawit. Fasilitas kredit investasi tersebut mempunyai tenor sepuluh (10) tahun termasuk empat (4) tahun masa tenggang untuk setiap tranche.

In May 2013, the Company obtained investment loan facilities from Eximbank totaling Rp498,250,000 (consisting of 4 tranches), for oil palm plantation expansion. The facilities are repayable in ten (10) years including four (4) years of grace period for each tranche.

Tingkat bunga untuk pinjaman sebesar 9,5% per tahun pada tahun 2016 (2015: 9,5%).

The facilities bear interest at 9.5% per annum in 2016 (2015: 9.5%).

Pinjaman di atas dijamin dengan Hak Guna Usaha berikut pabrik, bangunan, mesin-mesin, tanaman, kendaraan dan alat-alat berat milik Aek Tarum, entitas anak (Catatan 11 dan 12).

The facilities above are collateralized by landrights including mill, building, machineries, plantation, vehicles and heavy equipments of Aek Tarum, a subsidiary (Notes 11 and 12).

Pinjaman mencakup persyaratan diantaranya membatasi hak Perusahaan antara lain melakukan merger, akuisisi, penjualan atau pemindahtanganan atau melepaskan hak atas harta, memperoleh pinjaman baru, memperluas atau mempersempit usaha, menggunakan fasilitas untuk tujuan lain, mengajukan permohonan pailit, bertindak sebagai penjamin, melakukan transaksi dengan suatu pihak diluar kebiasaan dagang, menyerahkan sebagian atau seluruh hak atau kewajiban atas fasilitas kepada pihak lain, dan memberi pinjaman kecuali untuk kegiatan usaha normal dan pihak terafiliasi. Pinjaman mengharuskan Perusahaan untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian pinjaman.

The loan contains certain restrictions on the Company such as, among others, to merger, acquisition, sell or transfer or dispose assets, obtain new loan facility, to expand or restrict business, use facility for other purpose, file bankruptcy, act as other guarantor, bound in a material transaction with a person or legal entity in unconventional trade, provide part or all of the rights or obligation of the facility to other party, and provide loan except for normal business activities and to affiliate companies. The loan requires the Company to fulfill certain financial ratios as mentioned in the loan agreements.

Saldo pinjaman pada tanggal 30 September 2016 sebesar Rp126.624.255 (31 Desember 2015: Rp55.539.255).

The outstanding loan as of September 30, 2016 amounted to Rp126,624,255 (December 31, 2015: Rp55,539,255).

PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”) PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”)

Perusahaan The Company

Berdasarkan perjanjian kredit pada bulan Maret 2012 yang terakhir kali diubah pada bulan Maret 2016, Perusahaan mendapat fasilitas dari OCBC NISP dengan rincian sebagai berikut:

Based on loan agreement in March 2012 with latest amendment in March 2016, the Company obtained facilities from OCBC NISP with the following details:

a. Fasilitas pinjaman modal kerja tanpa agunan sebesar Rp300.000.000, berjangka waktu satu (1) tahun, digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja jangka pendek Grup. Tingkat bunga untuk pinjaman sebesar 10,5% per tahun pada tahun 2016 (2015: 10,5%).

a. Uncommitted unsecured working capital loan facility of Rp300,000,000, with a term of one (1) year, to finance the Group’s working capital requirement. The facility bears interest at 10.5% per annum in 2016 (2015: 10.5%).

b. Fasilitas transaksi valuta asing tanpa agunan sebesar AS$5.000.000, digunakan untuk memfasilitasi transaksi mata uang asing.

b. Uncommitted foreign exchange transaction facility of US$5,000,000, to facilitate foreign currency transaction.

Pinjaman mencakup persyaratan diantaranya membatasi hak Perusahaan antara lain melikuidasi atau membubarkan Perusahaan, penggabungan usaha, akuisisi, konsolidasi dan/atau usaha patungan dengan perusahaan lain, kecuali untuk bidang usaha yang sejenis, pengurangan modal, pengalihan harta, mengikatkan diri dalam kewajiban lain dan memperoleh pinjaman, membuat hak jaminan lain, terikat dalam suatu transaksi material dengan seseorang atau badan hukum lain kecuali dalam konsep bisnis yang wajar, penghentian kegiatan usaha, dan pembayaran lebih cepat/awal kepada pihak ketiga. Pinjaman mengharuskan Perusahaan untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian pinjaman.

The loan contains certain restrictions on the Company such as, among others, liquidate or dissolve the Company, merger, acquisition, consolidate and/or joint venture with other company, except for a similar industry, reduction of capital, transfer of asset, engage in other liabilities and obtain loans, make other guarantee, bound in a material transaction with a person or legal entity unless in a reasonable business, suspend operation, and early payment to third party. The loan requires the Company to fulfill certain financial ratios as mentioned in the loan agreements.

Saldo pinjaman pada tanggal 30 September 2016 sebesar Rp300.000.000 (31 Desember 2015: Rp263.000.000).

The outstanding loan as of September 30, 2016 amounted to Rp300,000,000 (December 31, 2015: Rp263,000,000).

20. UTANG BANK (lanjutan) 20. BANK LOANS (continued)