• Tidak ada hasil yang ditemukan

UTANG BANK (lanjutan) BANK LOANS (continued) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)

(lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

Pada bulan Juni 2015, Perusahaan mendapat fasilitas kredit dari Mandiri maksimal Rp250.000.000, digunakan antara lain untuk membiayai pengembangan usaha, yang akan dilunasi dalam jangka waktu maksimal enam (6) tahun terhitung sejak tanggal perjanjian kredit dan akan jatuh tempo pada Juni 2021. Perusahaan telah menggunakan seluruh fasilitas pinjaman ini. Pembayaran angsuran fasilitas pinjaman ini kepada Mandiri akan dimulai pada September 2017.

In June 2015, the Company obtained loan facility from Mandiri with maximum credit amount of Rp250,000,000 to be used to expand the plantation activities and capital expenditure and repayable in six (6) years, starting from the loan agreement date and will be due in June 2021. The Company has utilized the entire loan facility amount. Repayment of the loan to Mandiri will start on September, 2017.

Tingkat bunga untuk pinjaman sebesar 10,50%- 10,75% per tahun pada tahun 2016 (2015: 10,75%).

The above facility bears interest at 10.50%-10.75% per annum in 2016 (2015: 10.75%).

Pinjaman di atas dijamin dengan Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan berikut tanaman, bangunan perumahan, bangunan pabrik, dan mesin milik Perusahaan dan Sungai Rangit, entitas anak (Catatan 11 dan 12).

The facility is secured by landrights and buildings usage rights, including plantation, buildings, and machineries of the Company and Sungai Rangit, a subsidiary (Notes 11 and 12).

Seluruh pinjaman tersebut di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak Perusahaan antara lain untuk memperoleh pinjaman atau memberikan pinjaman kecuali dalam rangka transaksi dagang yang lazim dan Perusahaan dapat memenuhi persyaratan rasio keuangan yang disebutkan dalam perjanjian kredit, melakukan penyertaan baru, bertindak sebagai penjamin, memindahtangankan agunan atau harta yang dapat mempengaruhi pelaksanaan kewajiban Perusahaan kepada Bank, melakukan merger, pengambilalihan atau peleburan, mengajukan permohonan pailit dan melakukan pembayaran bunga atas pinjaman atau melunasi pinjaman kepada pemegang saham atau perusahaan afiliasi, kecuali pinjaman dari entitas anak. Pinjaman mengharuskan Perusahaan untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian kredit.

The loan contains certain restrictions on the Company such as, among others, obtain new loan or give borrowing unless in the ordinary course of business of the Company and the Company is able to fulfill certain financial ratios as mentioned in the loan agreement, participate in new investment, provide guarantee, transfer of collateral or the Company’s assets which can have adverse effect to the Company’s ability to fulfill its obligation to Bank, conduct merger, acquisition or consolidation, file bankruptcy and pay interest or repay the loan to shareholder or affiliate companies, except loan from subsidiaries. The loan requires the Company to fulfill certain financial ratios as mentioned in the loan agreement.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)

(lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) (continued)

Sungai Rangit Sungai Rangit

Pada bulan Agustus 2009, Sungai Rangit, entitas anak, mendapat fasilitas kredit dari Mandiri maksimal Rp85.000.000, digunakan untuk membiayai kebun dan pengeluaran modal serta kebutuhan lainnya, yang akan dilunasi dalam delapan (8) tahun enam (6) bulan terhitung sejak tanggal perjanjian kredit. Sungai Rangit telah menggunakan seluruh fasilitas kredit ini dan akan jatuh tempo pada bulan Desember 2017. Sisa saldo pinjaman pada tanggal 30 September 2016 sebesar Rp29.250.000 (31 Desember 2015: Rp45.000.000). Pada tahun 2016, Sungai Rangit telah melakukan pembayaran kepada Mandiri atas fasilitas pinjaman ini sebesar Rp15.750.000 (2015: Rp16.000.000).

In August 2009, Sungai Rangit, a subsidiary, obtained loan facilities from Mandiri at the maximum credit amount of Rp85,000,000 to expand the plantation activities and for capital expenditure, which is repayable in eight (8) years and six (6) months, starting from the loan agreement date. Sungai Rangit has fully utilized the loan facility which will be due in December 2017. The outstanding loan as of September 30, 2016 amounted to Rp29,250,000 (December 31, 2015: Rp45,000,000). In 2016, Sungai Rangit has repaid Mandiri for such credit facility amounting to Rp15,750,000 (2015: Rp16,000,000).

Pada bulan Mei 2013, Sungai Rangit mendapat fasilitas kredit dari Mandiri maksimal Rp550.000.000, digunakan antara lain untuk membiayai pengembangan usaha, yang akan dilunasi dalam jangka waktu 8 tahun terhitung sejak tanggal perjanjian kredit dan akan jatuh tempo pada Desember 2020. Sungai Rangit telah menggunakan seluruh fasilitas pinjaman ini. Saldo pinjaman pada tanggal 30 September 2016 sebesar Rp490.000.000 (31 Desember 2015: Rp550.000.000). Pada tahun 2016, Sungai Rangit telah melakukan pembayaran kepada Mandiri atas fasilitas pinjaman ini sebesar Rp60.000.000.

In May 2013, Sungai Rangit obtained loan facility from Mandiri at the maximum credit amount of Rp550,000,000 to be used to expand the plantation activities and capital expenditure and is repayable in 8 years, starting from the loan agreement date and will be due in December 2020. Sungai Rangit has utilized the loan facility amount. The outstanding loan as of September 30, 2016 amounted to Rp490,000,000 (December 31, 2015: Rp550,000,000). In 2016, Sungai Rangit has repaid Mandiri for such credit facility amounting to Rp60,000,000.

Tingkat bunga untuk pinjaman sebesar 10,50%- 10,75% per tahun pada tahun 2016 (2015: 10,75%).

The above facility bears interest at 10.50%-10.75% per annum in 2016 (2015: 10.75%).

20. UTANG BANK (lanjutan) 20. BANK LOANS (continued) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)

(lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) (continued)

Sungai Rangit (lanjutan) Sungai Rangit (continued)

Pinjaman di atas dijamin dengan Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan berikut tanaman, bangunan perumahan, bangunan pabrik, dan mesin milik Sungai Rangit (Catatan 11 dan 12).

The facility is collateralized by Business Usage Rights and Buildings Usage Rights, including plantation, buildings, and machineries of Sungai Rangit (Notes 11 and 12).

Pinjaman tersebut di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak Sungai Rangit antara lain untuk memperoleh pinjaman atau memberikan pinjaman kecuali dalam rangka transaksi dagang yang lazim, melakukan penyertaan baru, bertindak sebagai penjamin, memindahtangankan agunan atau harta, melakukan merger, pengambilalihan atau peleburan, mengubah susunan pengurus atau pemegang saham Sungai Rangit, mengajukan permohonan pailit, dan melakukan pembayaran bunga atas pinjaman kepada pemegang saham atau perusahaan afiliasi. Pinjaman mengharuskan Sungai Rangit untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian kredit.

The loan contains certain restrictions on Sungai Rangit such as, among others, obtain new loan or give borrowing unless in the ordinary course of the business of the company, enter into new investment, act as guarantor, transfer of collateral or the company’s assets, enter into a merger or acquisition, change the composition of Sungai Rangit’s management or shareholders, file bankruptcy, and pay interest of loan to shareholder or affiliate companies. The loan requires Sungai Rangit to fulfill certain financial ratios as mentioned in the loan agreement.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

(“BNI”) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”)

Sawit Selatan (“SS”) dan Selatanjaya Permai

(“SJP”) Sawit Selatan (“SS”) and Selatanjaya(“SJP”) Permai

Pada bulan Agustus 2011, SS dan SJP, entitas anak, menandatangani Perjanjian Kredit dengan

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”).

In August 2011, SS and SJP, subsidiaries, signed Loan Agreements with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”).

SS dan SJP mendapat fasilitas kredit investasi (Pokok dan Interest During Construction “IDC”) dari BNI masing-masing sejumlah Rp244.123.689 (terbagi dalam 3 tranche) dan Rp282.006.294 (terbagi dalam 3 tranche), digunakan untuk investasi pembangunan kebun kelapa sawit Inti, masing-masing tranche mempunyai tenor sebelas (11) tahun termasuk empat (4) tahun masa tenggang untuk setiap tranche.

SS and SJP obtained investment loan facilities (Principal and Interest During Construction “IDC”) from BNI totaling to Rp244,123,689 (consisting of 3 tranches) and Rp282,006,294 (consisting of 3 tranches), respectively, for oil palm plantation expansion, each tranche is repayable in eleven (11) years including four (4) years of grace period.

Tingkat bunga untuk pinjaman sebesar 11,25%- 11,50% per tahun pada tahun 2016 (2015: 11,50%).

The above facilities bear interest of 11.25%- 11.50% per annum in 2016 (2015: 11.50%).

Pinjaman di atas dijamin dengan Hak Guna Usaha berikut tanaman dan bangunan kantor milik SS dan SJP (Catatan 11 dan 12). Pinjaman di atas juga dijamin dengan jaminan korporasi yang diberikan oleh Perusahaan.

The facilities are collateralized by landrights including plantation and office buildings of SS and SJP (Notes 11 and 12). The facilities are also collateralized by corporate guarantee from the Company.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

(“BNI”) (lanjutan) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) (continued)

Sawit Selatan (“SS”) dan Selatanjaya Permai

(“SJP”) (lanjutan) Sawit Selatan (“SS”) and Selatanjaya Permai (“SJP”) (continued)

Pinjaman di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak SS dan SJP antara lain untuk mengadakan merger, memindahtangankan dan/atau menyewakan perusahaan, mengubah bentuk dan status hukum perusahaan, membayar utang subordinasi, memberikan pinjaman, melakukan investasi, membagikan laba atau membayar dividen, menerima pinjaman, mengambil finance lease, mengikatkan diri sebagai penjamin, membubarkan perusahaan, dan merubah susunan direksi dan komisaris perusahaan. Pinjaman mengharuskan SS dan SJP untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian kredit.

The loan contains certain restrictions on SS and SJP such as, among others, enter into merger, transfer and/or lease the companies, change legal status of the companies, repay subordinated loan, provide loan, enter into investment, pay share profit or dividend, obtain loan, obtain finance lease, act as guarantor, dissolve the companies, and change directors’ and commissioners’ of the companies. The loans require SS and SJP to fulfill certain financial ratios as mentioned in the loan agreements.

Saldo pinjaman SS dan SJP pada tanggal 30 September 2016 masing-masing sebesar Rp115.414.356 dan Rp194.453.140 (31 Desember 2015: Rp107.811.639 dan Rp167.683.945). Pembayaran angsuran fasilitas kredit investasi kepada BNI akan dimulai setelah empat (4) tahun masa tenggang untuk setiap tranche. Pada tahun 2016, SS dan SJP telah melakukan pembayaran kepada BNI atas fasilitas pinjaman ini masing- masing sebesar Rp621.562 dan Rp468.943 (31 Desember 2015: Rp144.593 dan Rp34.256).

As of September 30, 2016, SS and SJP have utilized the loan facility amounting to Rp115,414,356 and Rp194,453,140 (December 31, 2015: Rp107,811,639 and Rp167,683,945), respectively. Repayment of the loan to BNI will start after four (4) years of grace period for each tranche. In 2016, SS and SJP has repaid BNI for such credit facility amounting to Rp621,562 and Rp468,943, respectively (December 31, 2015: Rp144,593 and Rp34,256).

Lanang Agro Bersatu (“LAB”) Lanang Agro Bersatu (“LAB”)

Pada bulan Agustus 2012, LAB, entitas anak, mendapat fasilitas kredit investasi (Pokok dan Interest During Construction “IDC”) dari BNI sejumlah Rp323.000.000 (terbagi dalam 3 tranche), digunakan untuk pembangunan kebun kelapa sawit, fasilitas kredit investasi tersebut mempunyai tenor sebelas (11) tahun termasuk empat (4) tahun masa tenggang untuk setiap tranche.

In August 2012, LAB, a subsidiaries, obtained investment loan facilities (Principal and Interest During Construction “IDC”) from BNI totaling to Rp323,000,000 (consisting of 3 tranches), for oil palm plantation expansion, the facilities are repayable in eleven (11) years including four (4) years of grace period for each tranche.

Tingkat bunga untuk pinjaman sebesar 11,25%- 11,50% per tahun pada tahun 2016 (2015: 11,50%).

The above facilities bear interest of 11.25%- 11.50% per annum in 2016 (2015: 11.50%).

Pinjaman di atas dijamin dengan Hak Guna Usaha berikut tanaman, bangunan, kendaraan, dan alat- alat berat milik LAB (Catatan 11 dan 12). Pinjaman di atas juga dijamin dengan jaminan korporasi yang diberikan oleh Perusahaan.

The facilities are collateralized by landrights including plantation, building, vehicles, and heavy equipment of LAB (Notes 11 and 12). The facilities are also collateralized by corporate guarantee from the Company.

20. UTANG BANK (lanjutan) 20. BANK LOANS (continued)