• Tidak ada hasil yang ditemukan

UTANG BANK DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan)

Dalam dokumen PT Summarecon Agung Tbk dan Entitas Anak (Halaman 87-91)

b. Fasilitas kredit investasi II dengan pagu kredit sebesar Rp150.000.000, yang telah dicairkan seluruhnya pada tahun 2007 dan diangsur setiap tiga bulan mulai tahun 2007 sampai dengan 2012. Saldo pinjaman pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp22.500.000 dan Rp52.500.000. Pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan telah melakukan pembayaran cicilan pokok sebesar Rp30.000.000 setiap tahunnya. Pinjaman tersebut telah dilunasi pada tanggal 18 September 2012.

c. Fasilitas kredit investasi “Installment Loan II” dengan pagu kredit Rp150.000.000, yang telah dicairkan seluruhnya pada tahun 2008 dan diangsur setiap tiga bulan mulai tahun 2008 sampai dengan 2015. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp73.000.000, Rp85.500.000, Rp106.500.000 dan Rp124.500.000. Pada periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, Perusahaan telah melakukan pembayaran cicilan pokok sebesar Rp12.500.000, Rp21.000.000, Rp18.000.000 dan Rp13.500.000.

d. Fasilitas cerukan dengan pagu kredit sebesar Rp80.000.000 dengan jangka waktu kredit selama satu tahun. Tidak ada penarikan saldo dari fasilitas pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010.

Pinjaman dari BCA tersebut dijamin dengan piutang usaha, properti investasi, rekening penampungan dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya (Catatan 6, 13 dan 14). Pembayaran bunga atas pinjaman dari BCA dijamin dengan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya di BCA (Catatan 14).

SCK memperoleh beberapa fasilitas kredit dari BCA sebagai berikut:

a. Fasilitas kredit modal kerja dengan pagu kredit sebesar Rp30.000.000 dan jangka waktu kredit selama satu tahun. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 dan 2011, tidak ada saldo terutang dari fasilitas ini. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp3.596.787.

b. Fasilitas kredit investasi III dengan pagu kredit sebesar Rp130.000.000 yang telah dicairkan seluruhnya pada bulan Agustus 2008 dan diangsur setiap tiga bulan mulai tahun 2009 sampai dengan 2013. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp8.125.000, Rp24.375.000, Rp56.875.000 dan Rp89.375.000. Pada periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, SCK telah melakukan pembayaran cicilan pokok masing-masing sebesar Rp16.250.000, Rp32.500.000, Rp32.500.000 dan Rp32.500.000.

Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah yang belum dikembangkan yang berada di bawah pengelolaan KSO Summarecon Serpong (Catatan 10) dan rekening penampungan milik KSO Summarecon Serpong (Catatan 14).

Berdasarkan perjanjian kredit antara Perusahaan dan SCK dengan BCA, Perusahaan dan SCK harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut:

a. Menjaga rasio keuangan tertentu sebagai berikut:

(1) Interest-bearing debt to equity ratio tidak lebih dari 3:1 pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, 2011 dan 2010.

(2) EBITDA to interest expense ratio tidak kurang dari 2,5:1 pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, 2011 dan 2010.

b. Perusahaan dan SCK wajib memperoleh persetujuan tertulis dari kreditur sebelum melakukan kegiatan-kegiatan berikut, antara lain:

(1) Menerima dari atau memberikan pinjaman kepada pihak lain, kecuali dalam kegiatan usaha normal.

(2) Bertindak sebagai pemberi gadai atau menjaminkan aset Perusahaan kepada pihak lain. (3) Melakukan transaksi merger atau akuisisi, kecuali untuk merger atau akuisisi yang dilakukan

dengan atau pada entitas yang bidang usahanya tidak sama dan yang tidak memiliki pengaruh negatif terhadap kondisi keuangan dan usaha Perusahaan.

(4) Mengubah anggaran dasar dan susunan Dewan Direksi dan Komisaris. (5) Melakukan investasi atau membuka bisnis baru.

LMD memperoleh beberapa fasilitas kredit dari BCA sebagai berikut:

a. Fasilitas kredit investasi dengan pagu kredit sebesar Rp160.000.000, yang telah dicairkan seluruhnya pada tahun 2007 dan diangsur setiap tiga bulan dimulai pada tahun 2007 sampai dengan 2012. Pinjaman tersebut dijaminkan dengan piutang usaha LMD, properti investasi, rekening penampungan dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya (Catatan 6, 13 dan 14). Pembayaran bunga pinjaman dijaminkan dengan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya di BCA (Catatan 14). Saldo pinjaman pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp81.999.607 dan Rp106.999.607. Pada tahun 2011 dan 2010, LMD telah melakukan pembayaran cicilan pokok masing-masing sebesar Rp25.000.000 dan Rp20.000.000. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal jatuh temponya.

b. Fasilitas kredit investasi dengan pagu kredit sebesar Rp350.000.000, yang telah dicairkan seluruhnya pada tahun 2011 dan diangsur setiap tiga bulan dimulai pada tahun 2013 sampai dengan 2021 dan dijaminkan dengan piutang usaha LMD, properti investasi, dan rekening penampungan (Catatan 6, 13 dan 14). Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp345.625.000, Rp350.000.000 dan Rp326.848.796. Pada periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013, LMD telah melakukan pembayaran cicilan pokok sebesar Rp4.375.000. Selama tahun 2012, belum ada pembayaran cicilan pokok yang dilakukan oleh LMD.

Berdasarkan perjanjian kredit dengan BCA, LMD harus memenuhi beberapa persyaratan, termasuk menjaga rasio-rasio keuangan tertentu, antara lain:

PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, 2011 dan 2010

dan Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (tidak diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

80

15. UTANG BANK DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan)

Pada tanggal 23 September 2008, SHO memperoleh fasilitas kredit investasi dari BCA dengan pagu kredit sebesar Rp150.000.000 dengan masa tenggang pencairan pinjaman sampai 31 Maret 2010 dan telah diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2011. Berdasarkan perjanjian fasilitas kredit, fasilitas pinjaman ini diangsur setiap tiga bulan di mulai pada tahun 2012 sampai dengan 2018 dan dijamin dengan properti investasi (Catatan 13) dan letter of undertaking Perusahaan serta arus kas SHO. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp28.950.000, Rp33.500.000 dan Rp40.000.000, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2010 tidak ada saldo pinjaman dari fasilitas ini. Pada periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, SHO telah melakukan pembayaran cicilan pokok masing-masing sebesar Rp4.550.000 dan Rp6.500.000.

Berdasarkan perjanjian pinjaman kredit dengan BCA tersebut di atas, SHO harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain:

1. Mengubah susunan pemegang saham

2. Memperoleh fasilitas kredit dari lembaga keuangan lainnya.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri)

Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas dari Mandiri sebagai berikut:

a. Fasilitas kredit pinjaman transaksi khusus dengan pagu kredit sebesar Rp200.000.000 (diperoleh tahun 2010) yang telah dicairkan sebesar Rp11.500.000, Rp79.710.000 dan Rp108.790.000, masing-masing pada tahun 2010, 2011 dan 2012. Pinjaman diangsur setiap tiga bulan di mulai tanggal 23 September 2012 sampai dengan 23 Desember 2015. Saldo pinjaman pada tanggal

30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar

Rp169.000.000, Rp189.000.000, Rp90.210.000 dan Rp11.500.000. Pada periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan telah melakukan pembayaran cicilan pokok sebesar Rp20.000.000, Rp10.000.000.

Pinjaman ini dijamin dengan tanah yang belum dikembangkan, aset tetap dan rekening penampungan (Catatan 10, 12 dan 14).

b. Fasilitas kredit transaksi khusus dari Mandiri dengan pagu kredit sebesar Rp600.000.000 (diperoleh tahun 2013) yang telah dicairkan sebesar Rp410.000.000 sampai dengan tanggal 30 Juni 2013 dan diangsur setiap tiga bulan di mulai pada Desember 2015 sampai dengan Maret 2020. Pinjaman ini dijamin dengan bangunan milik JBA dan properti investasi milik LMD. Jaminan tersebut bersifat cross collateral dan cross default dengan fasilitas kredit lainnya. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 9% pada tahun 2013. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2013 (setelah dikurangi biaya provisi yang belum diamortisasi) adalah sebesar Rp407.000.000.

c. Fasilitas cerukan dengan pagu kredit sebesar Rp50.000.000 dengan jangka waktu kredit selama satu tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman adalah sebesar Rp9.854.190. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2010, tidak ada saldo terutang dari pinjaman ini.

Berdasarkan perjanjian kredit dengan Mandiri, Perusahaan harus memenuhi beberapa persyaratan, termasuk menjaga rasio-rasio keuangan tertentu, antara lain:

a. Debt to equity ratiotidak lebih dari 3:1 pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, 2011 dan 2010

b. EBITDA to interest expense ratio tidak kurang dari 2,5:1 pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, 2011 dan 2010

Berdasarkan perjanjian kredit dengan Mandiri, Perusahaan tidak diperkenankan untuk melakukan transaksi antara lain:

a. Memperoleh atau memberikan pinjaman kepada pihak lain, kecuali yang berhubungan dalam rangka kegiatan usaha normal sehari-hari dan sepanjang persyaratan debt to equity ratiodiatas masih terpenuhi

b. Melakukan transaksi merger dan/atau akuisisi, kecuali atas hasil merger dan/atau akuisisi tersebut, pemegang saham pengendali masih tetap Summacon Grup, akuisisi tidak bersifat material dan pembayaran kepada bank dan seluruh persyaratan rasio keuangan diatas masih terpenuhi

c. Melakukan perubahan pemegang saham pengendali d. Menjual atau memindahtangankan agunan

e. Melakukan permohonan pailit

Pada tahun 2012, PT Makmur Orient Jaya (MOJ) memperoleh fasilitas kredit investasi dari Mandiri dengan pagu kredit sebesar Rp530.000.000 yang sebagian telah dicairkan pada tahun 2012 dan diangsur setiap tiga bulan di mulai pada kuartal ketiga 2014 sampai dengan kuartal kedua 2020. Pinjaman ini dijamin dengan properti investasi MOJ (Catatan 13), rekening penampungan (Catatan 14) dan jaminan dari pemegang saham MOJ. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo pinjaman (setelah dikurangi biaya provisi yang belum diamortisasi) adalah sebesar Rp197.349.750 dan Rp37.350.000. Selama tahun 2013 dan 2012, belum ada pembayaran cicilan pokok yang dilakukan oleh MOJ.

Berdasarkan perjanjian kredit dengan Mandiri tersebut di atas, MOJ harus memenuhi beberapa persyaratan, termasuk menjaga rasio keuangan, yaitu menjaga Debt Service Coverage Ratio lebih besar dari 100%, berlaku sejak tahun ketiga sejak proyek beroperasi secara komersial.

Berdasarkan perjanjian kredit dengan Mandiri, MOJ tidak diperkenankan untuk antara lain: melakukan pelunasan atas fasilitas kredit selama proyek masih dalam masa konstruksi, mengikat diri sebagai penjamin utang, mengalihkan agunan, melakukan investasi baru dan melakukan penurunan modal dasar atau modal disetor tanpa persetujuan tertulis dari Mandiri.

PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, 2011 dan 2010

dan Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (tidak diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

82

15. UTANG BANK DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN (lanjutan)

Dalam dokumen PT Summarecon Agung Tbk dan Entitas Anak (Halaman 87-91)