• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT Summarecon Agung Tbk dan Entitas Anak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PT Summarecon Agung Tbk dan Entitas Anak"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

(1)

PT Summarecon Agung Tbk

dan Ent it as Anak

Laporan keuangan konsolidasian besert a laporan audit or independen

30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 dan periode enam bulan yang berakhir pada t anggal-t anggal 30 Juni 2013 dan 2012 (t idak diaudit )

(2)

Daftar Isi

Halaman Surat Pernyataan Direksi

Laporan Auditor Independen

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian... 1-3

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian ... 4

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ... 5-7

Laporan Arus Kas Konsolidasian ... 8-9

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ... 10-124

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

Kas dan setara kas 2e,2t,2w,4,

35,36,37 2.723.508.878 2.427.999.474 1.495.900.816 1.120.483.310

Piutang usaha 2g,2n,2w,6,

15,36,37

Pihak-pihak berelasi 2h,34 6.113.242 1.864.836 10.252.933 2.648.182

Pihak ketiga 171.713.444 104.552.906 24.174.184 86.724.037

Piutang lain-lain 2g,2w,7,

36,37 30.465.760 24.254.265 25.562.926 92.979.384 Piutang pihak-pihak berelasi 2h,2w,

non-usaha 34,36,37 165.281 - 2.260.825

-Persediaan 2i,2o,2p,8 3.447.910.330 2.820.183.900 2.741.082.409 1.308.433.357 Pajak dibayar dimuka 2v,21a,21e 376.067.164 329.690.332 211.933.572 135.113.485

Biaya dibayar dimuka 2j,9 11.445.381 11.461.142 12.649.470 5.796.136

Uang muka 2p,11

Pihak-pihak berelasi 2h,34 1.699.356 - -

-Pihak ketiga 470.650.500 357.819.168 373.999.375 468.937.425

Aset keuangan lancar lainnya 2w,14

35,36,37,40 1.350.954 1.215.414 - 8.991.000

Total aset lancar 7.241.090.290 6.079.041.437 4.897.816.510 3.230.106.316

ASET TIDAK LANCAR

Piutang lain-lain 2g,2w,7,

36 - - 12.154.406 28.837.740

Piutang pihak-pihak berelasi 2h,2w,

non-usaha 34,36,37 166.484 110.931 136.230 5.536.859

Tanah yang belum dikembangkan 2k,2p,

10,15,17 1.886.639.283 1.601.490.348 843.581.916 1.103.214.226 Investasi pada entitas 2c,2f,2w,

asosiasi dan entitas lainnya 5,36 3.698.761 3.698.761 3.698.761 4.029.276

Uang muka 2p,11 349.793.600 257.549.851 7.166.822 2.166.822

Aset tetap - neto 2l,2n,2p,12,15,16 350.467.187 282.418.026 304.426.776 379.106.473 Properti investasi - neto 2m,2n,2o,2p,

13,15,17 2.845.400.360 2.549.918.696 1.925.426.080 1.278.389.197 Aset pajak tangguhan - neto 2p,2v,21f 9.853.734 9.260.769 4.726.822 794.873 Aset keuangan tidak lancar 2e,2w,14,

lainnya 15,35,36,37 61.339.548 89.062.099 95.917.488 102.737.828

Aset tidak lancar lainnya 2l 4.099.414 3.835.767 4.122.870 4.720.828

(11)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

2

PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember

Catatan 30 Juni 2013 2012 2011 2010

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang bank dan lembaga 2t,2w,15,

pembiayaan jangka pendek 35,36,37 74.361.926 13.248.512 52.942.822 3.596.787 Utang usaha kepada pihak ketiga 2t,2w,18,

35,36,37 45.293.711 184.224.757 246.765.162 181.664.820 Utang lain-lain 2c,2t,2w,19,

35,36,37,43a 407.969.462 95.282.200 54.591.942 26.790.622 Beban akrual 2w,20,36,37 680.404.665 313.974.574 166.605.190 157.399.494

Utang pajak 2v,21b 74.969.152 69.858.425 37.844.822 43.451.998

Utang pihak-pihak berelasi 2h,2w,34,

non-usaha 36,37,43a 329.869.706 304.212.794 290.707.658 203.202.788

Uang muka yang diterima 2r,2t,2w,23, 35,36,37

Pihak-pihak berelasi 2h,34 7.579.474 19.101.125 4.739.232

-Pihak ketiga 2.996.470.931 3.569.989.568 2.325.742.472 1.493.421.418

Pendapatan diterima dimuka 2n,2r,24 221.522.635 192.195.100 194.934.791 123.791.788 Utang jangka panjang yang

jatuh tempo dalam waktu satu tahun:

Utang bank dan lembaga 2t,2w,15,

Pembiayaan 36,37 129.497.908 131.225.709 195.556.333 171.636.980

Utang sewa pembiayaan 2n,2w,16,36,37 149.029 - -

-Utang obligasi dan sukuk ijarah 2w,2aa,17,36,37 - 299.315.736 -

-Liabilitas imbalan kerja 2s,2w,

jangka pendek 22,36,37 3.854.690 4.861.497 1.997.613 2.717.030

Total liabilitas jangka pendek 4.971.943.289 5.197.489.997 3.572.428.037 2.407.673.725 LIABILITAS JANGKA PANJANG

Utang jangka panjang

- setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun:

Utang bank dan lembaga 2w,15,

pembiayaan 36,37 1.177.096.330 678.349.218 593.281.306 300.161.463

Utang sewa pembiayaan 2n,2w,16,36,37 112.670 - -

-Utang obligasi dan

sukuk ijarah 2w,2aa,17,36,37 - - 298.499.099 297.652.024

Utang pihak-pihak berelasi 2h,2w,34,

non-usaha 36 25.971.000 18.621.000 1.000

-Liabilitas imbalan kerja

jangka panjang 2s,22 87.870.365 75.018.589 55.580.894 38.968.269

Uang muka yang diterima 2r,2t,2w,23, 35,36

Pihak-pihak berelasi 2h,34 8.586.500 - 18.943.350 3.413.206

Pihak ketiga 2.296.273.760 1.059.043.500 1.071.264.254 896.500.580

Pendapatan diterima dimuka 2n,2r,24 58.705.624 20.365.910 10.616.181 35.996.632 Liabilitas pajak tangguhan - neto 2v,21f 1.831.739 1.364.521 1.460.610 1.539.907

Liabilitas derivatif 2w,40 - - - 201.204

Liabilitas keuangan jangka panjang

lainnya 2w,36,37,39b 7.946.970 10.734.092 -

(12)

PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham

Modal dasar - 25.000.000.000 saham pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 dan 10.000.000.000 saham pada tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 dengan nominal Rp100 per saham (satuan penuh) Modal ditempatkan dan disetor

penuh - 7.213.390.840 saham pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 dan 6.873.140.840 saham pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011

dan 2010 1b,26,27 721.339.084 721.339.084 687.314.084 687.314.084

Tambahan modal disetor 1b,1i,2q,

26,27 744.335.399 744.335.399 245.412.060 245.412.060 Selisih transaksi dengan

entitas nonpengendali 1j 1.984.397 1.984.397 -

-Saldo laba

Telah ditentukan penggunaannya

-cadangan umum 28 57.700.058 49.779.199 45.892.133 43.557.354

Belum ditentukan penggunaannya 2.414.911.783 2.121.422.718 1.485.577.897 1.163.603.329 Ekuitas yang dapat

diatribusikan kepada

(13)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

4

PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (tidak diaudit)

dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Periode Enam Bulan yang Berakhir Tahun yang Berakhir pada pada Tanggal-tanggal 30 Juni Tanggal-tanggal 31 Desember

2012

Catatan 2013 (tidak diaudit) 2012 2011 2010

PENDAPATAN NETO 2h,2r,30,34, 1.923.857.930 1.527.329.212 3.463.163.272 2.359.330.713 1.700.832.417 38

BEBAN POKOK PENJUALAN

DAN BEBAN LANGSUNG 2r,31 (817.476.125) (779.989.132) (1.871.176.367) (1.312.185.440) (947.778.293) LABA BRUTO 1.106.381.805 747.340.080 1.591.986.905 1.047.145.273 753.054.124 Beban penjualan 2r,32 (107.725.600) (95.064.161) (148.319.541) (125.728.711) (92.694.015) Beban umum dan administrasi 2r,32 (295.207.392) (207.286.381) (459.512.859) (354.283.980) (277.313.115) Penghasilan operasi lain 2r,2l,2m 16.093.629 13.373.804 33.748.826 26.158.762 28.799.979 Beban operasi lain 2r,2l,2m (8.562.221) (93.042) (7.001.905) (28.816.776) (12.861.211) LABA USAHA 710.980.221 458.270.300 1.010.901.426 564.474.568 398.985.762 Pendapatan keuangan 2r,2t,2w 61.430.208 28.247.176 83.777.232 62.645.588 44.810.897 Biaya keuangan 2r,33 (57.947.979) (57.801.135) (108.283.955) (96.204.425) (99.885.532) LABA SEBELUM BEBAN

PAJAK PENGHASILAN 714.462.450 428.716.341 986.394.703 530.915.731 343.911.127 BEBAN PAJAK

PENGHASILAN 2v,21d,21g (105.476.088) (86.303.800) (194.308.738) (142.209.087) (109.574.488) LABA TAHUN BERJALAN 608.986.362 342.412.541 792.085.965 388.706.644 234.336.639 PENDAPATAN

KOMPREHENSIF LAIN - - - -

-TOTAL LABA KOMPREHENSIF

TAHUN BERJALAN 608.986.362 342.412.541 792.085.965 388.706.644 234.336.639

LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:

Pemilik Entitas Induk 611.585.730 345.994.718 797.814.126 392.019.495 233.477.896 Kepentingan

nonpengendali 2b,25 (2.599.368) (3.582.177) (5.728.161) (3.312.851) 858.743 NETO 608.986.362 342.412.541 792.085.965 388.706.644 234.336.639

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:

Pemilik Entitas Induk 611.585.730 345.994.718 797.814.126 392.019.495 233.477.896 Kepentingan

nonpengendali 2b,25 (2.599.368) (3.582.177) (5.728.161) (3.312.851) 858.743 NETO 608.986.362 342.412.541 792.085.965 388.706.644 234.336.639 LABA PER SAHAM YANG

DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK

(14)

Saldo tanggal 31 Desember 2012 721.339.084 744.335.399 1.984.397 49.779.199 2.121.422.718 3.638.860.797 176.539.061 3.815.399.858

Pencadangan saldo laba sebagai

cadangan umum 28 - - - 7.920.859 (7.920.859) - -

-Dividen kas 29 - - - - (310.175.806) (310.175.806) - (310.175.806)

Total laba komprehensif periode enam bulan

yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 - - - - 611.585.730 611.585.730 (2.599.368) 608.986.362

Perubahan pada kepentingan

nonpengendali 25 - - - 2.000.000 2.000.000

(15)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

6

PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (tidak diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010

(Disajikan dalam ribuan rupiah)

Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk

__________________

Saldo laba Selisih

Modal transaksi Telah ditentukan

ditempatkan Tambahan modal dengan entitas penggunaannya - Belum ditentukan Kepentingan

Catatan dan disetor penuh disetor nonpengendali cadangan umum penggunaannya Total nonpengendali Total ekuitas

Saldo tanggal 31 Desember 2011 687.314.084 245.412.060 - 45.892.133 1.485.577.897 2.464.196.174 12.903.776 2.477.099.950

Pencadangan saldo laba sebagai

cadangan umum 28 - - - 3.887.066 (3.887.066) - -

-Dividen kas 29 - - - - (158.082.239) (158.082.239) - (158.082.239)

Total laba komprehensif untuk periode enam bulan yang berakhir pada

tanggal 30 Juni 2012 - - - - 345.994.718 345.994.718 (3.582.177) 342.412.541

Perubahan pada kepentingan

nonpengendali 25 - - - 90.758.061 90.758.061

Saldo tanggal 30 Juni 2012 687.314.084 245.412.060 - 49.779.199 1.669.603.310 2.652.108.653 100.079.660 2.752.188.313

Penerbitan modal tanpa Hak Memesan

Efek Terlebih Dahulu (HMETD) tahap I 1b,26,27 34.025.000 493.362.500 - - - 527.387.500 - 527.387.500

Selisih nilai transaksi

entitas sepengendali 1j,27 - 5.560.839 - - - 5.560.839 - 5.560.839

Selisih transaksi dengan

entitas nonpengendali 1j - - 1.984.397 - - 1.984.397 - 1.984.397

Total laba komprehensif untuk periode

1 Juli 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 - - - - 451.819.408 451.819.408 (2.145.984) 449.673.424

Perubahan pada kepentingan

nonpengendali 25 - - - 78.605.385 78.605.385

(16)

Saldo tanggal 31 Desember 2009 643.680.064 49.058.969 - 41.883.927 983.153.942 1.717.776.902 7.021.126 1.724.798.028

Pelaksanaan waran 1b,25,26 43.634.020 196.353.091 - - - 239.987.111 - 239.987.111

Pencadangan saldo laba sebagai

cadangan umum 28 - - - 1.673.427 (1.673.427) - -

-Dividen kas 29 - - - - (54.647.222) (54.647.222) - (54.647.222)

Total laba komprehensif tahun berjalan - - - - 233.477.896 233.477.896 858.743 234.336.639

Perubahan pada kepentingan

nonpengendali 25 - - - 9.766.732 9.766.732

Penyesuaian transisi pengaplikasian Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 55 (Revisi 2006)

“Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” 2w - - - - 3.292.140 3.292.140 - 3.292.140

Saldo tanggal 31 Desember 2010 687.314.084 245.412.060 - 43.557.354 1.163.603.329 2.139.886.827 17.646.601 2.157.533.428

Pencadangan saldo laba sebagai

cadangan umum 28 - - - 2.334.779 (2.334.779) - -

-Dividen kas 29 - - - - (68.731.408) (68.731.408) - (68.731.408)

Total laba komprehensif tahun berjalan - - - - 392.019.495 392.019.495 (3.312.851) 388.706.644

Perubahan pada kepentingan

nonpengendali 25 - - - (1.429.974) (1.429.974)

Penyesuaian transisi pengaplikasian Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 22 (Revisi 2010)

“Kombinasi Bisnis” 2c,19 - - - - 1.021.260 1.021.260 - 1.021.260

(17)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

8

PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (tidak diaudit)

dan Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah)

Periode Enam bulan yang Berakhir Tahun yang Berakhir pada pada Tanggal-tanggal 30 Juni Tanggal-tanggal 31 Desember

2012

Catatan 2013 (tidak diaudit) 2012 2011 2010

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 2.599.537.878 2.160.797.023 4.635.916.582 3.485.801.616 2.791.696.602 Pembayaran kas kepada:

Pemasok (1.635.582.239) (1.372.285.168) (2.800.209.600) (2.032.010.863) (1.632.801.582) Karyawan (228.397.290) (176.418.315) (309.559.287) (238.636.666) (192.508.947) Pembayaran kas untuk beban

operasi lain (146.601.280) (103.229.187) (61.316.169) (217.559.938) (94.371.487) Penerimaan bunga 61.022.831 28.247.176 83.072.874 61.442.689 44.631.894 Pembayaran untuk:

Pajak penghasilan (138.790.276) (93.038.107) (308.274.118) (222.214.587) (161.978.942) Beban bunga (61.681.716) (54.028.284) (107.030.548) (87.120.138) (100.278.699) Kas neto yang diperoleh dari

aktivitas operasi 449.507.908 390.045.138 1.132.599.734 749.702.113 654.388.839 ARUS KAS DARI AKTIVITAS

INVESTASI

Hasil penjualan aset tetap dan

properti investasi 12,13 223.575 187.050 1.014.962 1.409.762 1.883.159 Perolehan aset tetap dan

properti investasi 12,13,44 (392.589.683) (181.310.484) (657.694.825) (599.030.376) (213.107.789) Pembayaran uang muka investasi 11 (53.224.279) - (106.448.559) (155.062.000) -Pelunasan piutang pihak-pihak

berelasi non-usaha 33 (220.833) 2.095.718 2.286.124 3.139.804 2.311.025 Sebagian hasil perolehan dari

penjuaIan investasi - - - - 1.354.223

Penurunan aset lain-lain - - - - 74.562

Kas neto yang digunakan untuk

aktivitas investasi (445.811.220) (179.027.716) (760.842.298) (749.542.810) (207.484.820) ARUS KAS DARI AKTIVITAS

PENDANAAN

Penerimaan dari utang bank 624.999.750 138.348.717 214.869.716 503.558.797 41.500.000 Penerimaan utang pihak-pihak

berelasi non-usaha 33 33.006.912 100.802.688 32.125.136 87.505.870 86.614.615 Penerimaan atas pencairan

deposito berjangka yang

dibatasi penggunaannya 5.677.443 13.386.225 9.251.566 1.050.074 740.134 Penerimaan dari kepentingan

nonpengendali 25 2.000.000 90.758.061 176.908.682 -

-Pembayaran utang obligasi

dan sukuk ijarah 17 (300.000.000) - - -

-Pembayaran utang bank dan lembaga pembiayaan dan

utang sewa pembiayaan (74.129.667) (120.666.479) (228.034.436) (157.393.887) (275.148.575) Pembayaran dividen kas oleh

Perusahaan 29 (722) (57) (157.819.095) (68.612.311) (54.725.599)

Penambahan modal saham dan

modal disetor - - 527.387.500 -

-Pelaksanaan waran - - - - 239.987.111

Kas neto yang diperoleh dari

(18)

Catatan 2013 (tidak diaudit) 2012 2011 2010 KENAIKAN NETO KAS DAN

SETARA KAS 295.250.404 433.646.577 946.446.505 366.267.846 485.871.705 KAS DAN SETARA KAS

AWAL TAHUN 4 2.427.999.474 1.482.154.969 1.482.154.969 1.116.886.523 633.169.242 PENGARUH SELISIH KURS 15 259.000 412.000 (602.000) (999.400) (2.154.424) KAS DAN SETARA KAS

AKHIR TAHUN 4 2.723.508.878 1.916.213.546 2.427.999.474 1.482.154.969 1.116.886.523

Kas dan setara kas terdiri dari:

Kas 4 2.625.747 1.805.897 2.801.828 1.885.239 1.610.338

Bank 4 830.569.453 685.607.480 628.346.639 504.018.439 185.071.677

Deposito berjangka 4 1.890.313.678 1.228.800.169 1.796.851.007 989.997.138 933.801.295

Cerukan 15 - - - (13.745.847) (3.596.787)

2.723.508.878 1.916.213.546 2.427.999.474 1.482.154.969 1.116.886.523

(19)

PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, 2011 dan 2010

dan Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (tidak diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

PT Summarecon Agung Tbk (“Perusahaan”) didirikan sesuai dengan Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 308 tanggal 26 November 1975. Anggaran dasar Perusahaan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. YA 5/344/6 tanggal 12 Juli 1977 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 79, Tambahan No. 597 tanggal 4 Oktober 1977. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 51 tanggal 24 Juli 2013 mengenai peningkatan modal perusahaan ditempatkan dan disetor penuh melalui pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi tambahan modal disetor (Catatan 26). Perubahan tersebut telah dilaporkan dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (MHHAM) Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-32548 tanggal 2 Agustus 2013.

Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam bidang pembangunan real estat beserta sarana penunjangnya serta menjalankan usaha dalam bidang jasa dan perdagangan. Kantor pusat Perusahaan berkedudukan di Jakarta Timur dan berkantor pusat di Plaza Summarecon, Jl. Perintis Kemerdekaan No. 42, Jakarta.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1976.

PT Semarop Agung adalah entitas induk terakhir Perusahaan dan Entitas Anak.

b. Penawaran Umum Saham Perusahaan

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK), melalui Surat No. SI-085/SHM/MK.10/1990 tanggal 1 Maret 1990, menyatakan bahwa sejak tanggal tersebut, telah efektif penawaran umum sejumlah 6.667.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp1.000 (satuan penuh) per saham kepada masyarakat, dengan harga penawaran sebesar Rp6.800 (satuan penuh) per saham. Perusahaan mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 14 Agustus 1996.

Berdasarkan berita acara rapat umum pemegang saham luar biasa yang diaktakan dengan akta notaris Sutjipto, S.H., No. 191 tanggal 21 Juni 1996, para pemegang saham menyetujui perubahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp1.000 (satuan penuh) menjadi Rp500 (satuan penuh) per saham. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2.9225.HT.01.04.TH.96 tanggal 27 September 1996.

(20)

Pada tahun 2005, Perusahaan menerbitkan 93.676.000 saham tambahan dengan nilai nominal Rp100 (satuan penuh) per saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh Valence Asset Limited, British Virgin Islands, dengan harga penawaran sebesar Rp775 (satuan penuh) per saham. Perusahaan mencatatkan seluruh tambahan saham yang diterbitkan tersebut pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 17 November 2005. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh

ini telah memenuhi Peraturan BAPEPAM No. IX.D.4., Lampiran Keputusan Ketua

BAPEPAM No. Kep-44/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998 tentang tambahan penerbitan saham tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Pada tahun 2006, Perusahaan membagikan 786.881.920 lembar saham bonus dengan nilai nominal sebesar Rp100 (satuan penuh) per saham.

Pada tanggal 7 Juli 2007, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas atas Saham kepada Pemegang Saham dalam rangka Penerbitan HMETD sejumlah 459.014.453 saham baru yang disertai dengan penerbitan Waran Seri I dengan jumlah sebanyak-banyaknya 229.507.226 waran dinyatakan efektif. Perusahaan mencatatkan seluruh saham baru tersebut di Bursa Efek Indonesia.

Pada bulan Juni 2008, Perusahaan membagikan 3.217.893.796 lembar saham bonus dengan nilai nominal sebesar Rp100 (satuan penuh) per saham.

Pada bulan Juni 2010 dan Desember 2009 masing-masing sebesar 436.340.202 dan 1.013.046 Waran Seri I dilaksanakan.

Pada tahun 2012, Perusahaan menerbitkan 340.250.000 saham baru dengan nilai nominal Rp100 (satuan penuh) per saham melalui penerbitan modal tanpa HMETD tahap I, dengan harga pelaksanaan minimum sebesar Rp1.550 (satuan penuh) per saham, sehingga meningkatkan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari 6.873.140.840 lembar saham menjadi 7.213.390.840 lembar saham.

c. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2013 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Direksi

Komisaris Utama : Soetjipto Nagaria Direktur Utama : Johanes Mardjuki

Komisaris : Harto Djojo Nagaria Direktur : Lexy Arie Tumiwa

Komisaris Independen : H. Edi Darnadi Direktur : Liliawati Rahardjo

Komisaris Independen : Esther Melyani Homan Direktur

tidak Terafiliasi : G. E. Lilies Yamin

Direktur : Soegianto Nagaria

Direktur : Herman Nagaria

Direktur : Yong King Ching

(21)

PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, 2011 dan 2010

dan Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (tidak diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12

1. UMUM (lanjutan)

c. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan)

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Direksi

Komisaris Utama : Soetjipto Nagaria Direktur Utama : Johanes Mardjuki

Komisaris : Harto Djojo Nagaria Direktur : Lexy Arie Tumiwa

Komisaris Independen : H. Edi Darnadi Direktur : Liliawati Rahardjo

Komisaris Independen : Esther Melyani Homan Direktur

tidak Terafiliasi : G. E. Lilies Yamin

Direktur : Soegianto Nagaria

Direktur : Herman Nagaria

Direktur : Yong King Ching

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Direksi

Komisaris Utama : Soetjipto Nagaria Direktur Utama : Johanes Mardjuki

Komisaris : Harto Djojo Nagaria Direktur : Lexy Arie Tumiwa

Komisaris : Sumantri Gangga Direktur : Liliawati Rahardjo

Komisaris Independen : H. Edi Darnadi Direktur

Komisaris Independen : Esther Melyani Homan tidak Terafiliasi : G.E.Lilies Yamin

Direktur : Soegianto Nagaria

Direktur : Herman Nagaria

Direktur : Yong King Ching

Susunan Komite Audit pada tanggal 30 Juni 2013 adalah sebagai berikut:

Ketua : H. Edi Darnadi

Anggota : Neneng Martini

Anggota : Poespita Pelangiwati

Susunan Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

Ketua : H. Edi Darnadi

Anggota : Poespita Pelangiwati

Anggota : Esther Melyani Homan

Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, total beban kompensasi bruto bagi manajemen kunci (yang terdiri dari dewan komisaris dan direksi) Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:

Periode Enam bulan yang Berakhir Tahun yang Berakhir pada pada Tanggal-tanggal 30 Juni Tanggal-tanggal 31 Desember

2012

2013 (tidak diaudit) 2012 2011 2010

(22)
(23)
(24)

Total Aset Sebelum Eliminasi Kegiatan Mulai

Nama Entitas Anak Domisili Usaha Beroperasi 2013 2012 2011 2010

Entitas Anak Langsung

BMS Jakarta Pengembang properti 2003 25.425.746 24.772.604 23.490.665 22.375.046

SCK Tangerang Pengembang properti 2004 3.291.807.160 2.958.570.121 2.015.943.630 1.515.512.690

ADA Tangerang Retail, makanan dan

minuman 2007 2.806.252 2.992.577 3.046.311

-GDO Jakarta Pengembang properti 2008 594.734.942 926.639.459 1.025.291.502 1.231.859.221

MAP Jakarta Stasiun Pengisian

Bahan Bakar Utama

(SPBU) 2013 19.178.703 17.580.284 -

-CDA Jakarta Pengembang properti - 305.106.730 301.379.152 187.641.145 124.534.950

UNP Jakarta Pengembang properti - 30.674.730 29.772.028 29.491.883 29.478.506

SPD Jakarta Pengembang properti - 1.502.208.514 1.291.806.051 549.895.004 231.419.484

SIP Jakarta Properti investasi - 1.961.754.922 1.621.212.424 921.602.331 529.673.804

BKS Jakarta Pendidikan - 49.982.575 3.039.098 -

-Entitas Anak tidak Langsung melalui SPD

ETK* Jakarta Manajemen lingkungan 2009 6.504.410 8.044.871 8.730.712 6.585.408

BTK * Bekasi Manajemen lingkungan 2012 1.504.412 1.468.495 776.085

-MLP * Jakarta Pengembang properti - 28.207.011 27.867.003 9.039.511

-MPP * Bandung Pengembang properti - 526.232.392 445.227.845 378.637.192 222.278.026

IJP * Jakarta Pengembang properti - 298.888.639 203.910.951 95.333 112.679

ORC * Jakarta Pengembang properti - 2.464.326 2.454.790 2.427.578 2.393.372

MIC Jakarta Pengembang properti - 203.243.730 185.367.397 100.665 25.000

BPA Tangerang Pengembang properti - 47.355.120 46.462.830 59.987

-DSA Jakarta Pengembang properti - 238.142.894 222.612.891 -

-SMI Samarinda Pengembang properti - 22.363.846 20.683.083 -

-SSI Tangerang Pengembang properti - 249.795 250.000 -

-BEM Jakarta Pengembang properti - 125.881.631 110.554.238 -

-WKS Jakarta Pengembang properti - 108.720.716 103.683.487 -

-KJM Jakarta Pengembang properti - 31.978.825 5.019.830 -

-GSA Jakarta Pengembang properti - 101.953.052 92.249.672 -

-TMB Jakarta Pengembang properti - 2.515.747 - -

-ACA Jakarta Pengembang properti - 5.034.746 - -

-GSP Jakarta Pengembang properti - 5.000.000 - -

-Entitas Anak tidak Langsung melalui SIP

LMD ** Tangerang Properti investasi 2006 894.122.723 844.856.223 780.737.561 429.649.522

SPM ** Jakarta Manajemen properti 2007 3.631.916 3.171.744 2.217.133 2.130.473

* Pada tahun 2010 dan 2011, ETK, BTK, MLP, MPP, IJP dan ORC merupakan Entitas Anak langsung Perusahaan. Sejak tahun 2012, Entitas Anak tersebut menjadi Entitas Anak langsung dari SPD (Catatan 1i).

(25)

PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, 2011 dan 2010

dan Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (tidak diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16

1. UMUM (lanjutan)

d. Struktur Entitas Anak (lanjutan)

Total Aset Sebelum Eliminasi Kegiatan Mulai

Nama Entitas Anak Domisili Usaha Beroperasi 2013 2012 2011 2010

Entitas Anak Tidak Langsung melalui SIP (lanjutan)

SHO ** Jakarta Hotel 2010 97.236.362 103.000.689 105.431.307 91.049.952

MOJ ** Jakarta Properti investasi 2013 825.511.696 439.194.363 23.200.997 2.521.360

SBI ** Jakarta Properti investasi - 315.145.424 222.913.449 9.999.880 4.297.496

BIP Bali Properti investasi - 4.217.976 4.216.655 4.226.495 3.618.560

BID Bali Properti investasi - 50.361.037 52.225.730 5.669.192 35.322

BJI Bali Properti investasii - 595.257 604.347 600.141

-BPP Bali Properti investasi - 125.222.976 1.015.372 -

-PJA (Catatan 1j) Bali Properti investasi - 180.169.931 167.422.335 -

-HPJ (Catatan 1j) Bali Hotel - 2.331.606 2.833.618 -

-KIP Tangerang Properti investasi - 63.118.803 8.001.255 -

-DMP Jakarta Properti investasi 2013 4.233.679 - -

-Entitas Anak Tidak Langsung melalui SCK

BKV Tangerang Rumah sakit 2011 79.812.596 80.915.763 74.950.750 40.529.028

JBA Tangerang Pengembang properti - 69.910.367 68.396.928 67.117.946 65.362.705

STK Tangerang Manajemen lingkungan - 10.605.656 13.085.190 1.899.833 500.000

PCC Tangerang Pengembang properti - 238.997.235 153.823.670 8.743.131

-SUP (Catatan 1h) Tangerang Pengembang properti - 138.730.575 18.088.799 6.000.000

-MBI (Catatan 1h) Tangerang Pengembang properti - 84.882.155 129.250.253 250.000

-MPI Tangerang Pengembang properti - 36.420.043 4.974.335 1.000.000

-** Pada tahun 2010 dan 2011, LMD, SPM, SHO, MOJ dan SBI merupakan Entitas Anak langsung Perusahaan. Sejak tahun 2012, Entitas Anak tersebut menjadi Entitas Anak langsung dari SIP (Catatan 1i).

Pada tahun 2010, Perusahaan mendirikan Entitas Anak langsung baru, MPP, MIC, SBI, IJP, SPD dan SIP, dan Entitas Anak tidak langsung baru, STK, BIP dan BID melalui Entitas Anak lainnya.

Pada tahun 2011, Perusahaan mendirikan Entitas Anak langsung baru, PT Bekasi Tatanan Kota (BTK), dan Entitas Anak tidak langsung baru, BPA, BJI, PCC dan MPI, melalui Entitas Anak lainnya.

Pada tahun 2012, Perusahaan mendirikan Entitas Anak langsung baru, MAP, BKS dan Entitas Anak tidak langsung baru, SMI, SSI, BEM, WKS, KJM, GSA, BPP dan KIP, melalui Entitas Anak lainnya.

Pada tahun 2013, Perusahaan mendirikan Entitas Anak tidak langsung baru, TMB, ACA, GSP dan DMP melalui Entitas Anak lainnya.

(26)

PT Multi Abadi Prima (MAP)

Pada tahun 2012, MAP didirikan dengan modal saham sebesar Rp50.000.000, yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebesar Rp15.000.000. Perusahaan mengakuisisi 14.999.999 saham sebesar Rp14.999.999, dengan nilai nominal lembar per saham Rp1.000 (satuan penuh) yang merupakan 99,99999% kepemilikan. Pendirian MAP tersebut diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 23 tanggal 8 Februari 2012 dan telah dilaporkan dan diterima oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No. AHU-10102.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 24 Februari 2012.

PT Summarecon Property Development (SPD)

Pada tahun 2010, SPD didirikan dengan modal saham sebesar Rp100.000, yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebesar Rp25.000. Perusahaan mengakuisisi 24.999 saham sebesar Rp24.999, dengan nilai nominal lembar per saham Rp1.000 (satuan penuh) yang merupakan 99,99600% kepemilikan. Pendirian SPD tersebut diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 50 tanggal 14 Desember 2010 dan telah dilaporkan dan diterima oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No. AHU-07695.AH.01.01. Tahun 2011 tanggal 16 Februari 2011.

Pada bulan Mei 2012, SPD meningkatkan modal saham dari Rp100.000 menjadi Rp500.000.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp25.000 menjadi Rp125.000.000 dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000 (satuan penuh). Peningkatan modal saham diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 8 tanggal 2 Mei 2012 dan telah dilaporkan dan diterima oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No. AHU-28955.AH.01.02. Tahun 2012 tanggal 30 Mei 2012.

Pada bulan Desember 2012, SPD meningkatkan modal saham dari Rp500.000.000 menjadi Rp3.500.000.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp125.000.000 menjadi Rp855.180.000 dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000 (satuan penuh). Peningkatan modal saham diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 99 tanggal 21 Desember 2012 dan telah dilaporkan dan diterima oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No. AHU-13468.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 18 Maret 2013.

PT Summarecon Investment Property (SIP)

Pada tahun 2010, SIP didirikan dengan modal saham sebesar Rp100.000, yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebesar Rp25.000. Perusahaan mengakuisisi 24.999 saham sebesar Rp24.999, dengan nilai nominal lembar per saham Rp1.000 (satuan penuh) yang merupakan 99,99600% kepemilikan. Pendirian SIP tersebut diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 49 tanggal 14 Desember 2010 dan telah dilaporkan dan diterima

oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No. AHU-07796.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal

16 Februari 2011.

(27)

PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, 2011 dan 2010

dan Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (tidak diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18

1. UMUM (lanjutan)

e. Perubahan susunan modal saham Entitas Anak (lanjutan) PT Summarecon Investment Property (SIP) (lanjutan)

Pada bulan Desember 2012, SIP meningkatkan modal saham dari Rp100.000.000 menjadi Rp2.000.000.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp25.000.000 menjadi Rp673.730.000 dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000 (satuan penuh). Peningkatan modal saham diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No.101 tanggal 21 Desember 2012 dan telah dilaporkan dan diterima oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No. AHU-11545.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 7 Maret 2013.

PT Bhakti Karya Sejahtera (BKS)

Pada tahun 2012, BKS didirikan dengan modal saham sebesar Rp10.000.000, yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebesar Rp3.000.000. Perusahaan mengakuisisi 2.999.999 saham sebesar Rp2.999.999, dengan nilai nominal lembar per saham Rp1.000 (satuan penuh) yang merupakan 99,99997% kepemilikan. Pendirian BKS tersebut diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 3 tanggal 1 Maret 2012 dan telah dilaporkan dan diterima oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No. AHU-14910.AH.01.01. Tahun 2012 tanggal 21 Maret 2012.

PT Eskage Tatanan Kota (ETK)

Pada bulan Desember 2010, ETK meningkatkan modal saham dari Rp2.000.000 menjadi Rp30.000.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp500.000 menjadi Rp9.356.000 dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000.000 (satuan penuh). Peningkatan modal saham diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 65 tanggal

16 Desember 2010. Perusahaan mengakusisi tambahan 8.856 lembar saham sebesar

Rp8.856.000, meningkatkan kepemilikan Perusahaan dari 99,00000% menjadi 99,94656%.

Pada bulan Oktober 2011, ETK melakukan pemecahan saham, merubah nilai nominal saham dari Rp1.000.000 (satuan penuh) menjadi Rp1.000 (satuan penuh). Pada tahun 2011, Perusahaan mengakuisisi tambahan 4.999 saham ETK, menambah kepemilikan Perusahaan menjadi 99,99999%.

PT Bekasi Tatanan Kota (BTK)

(28)

PT Maju Lestari Properti (MLP)

Pada bulan Mei 2012, MLP meningkatkan modal saham dari Rp100.000 menjadi Rp100.000.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp100.000 menjadi Rp25.000.000 dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000 (satuan penuh). Peningkatan modal saham diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 14 tanggal 2 Mei 2012 dan telah dilaporkan dan diterima oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No. AHU-34741.AH.01.02. Tahun 2012 tanggal 26 Juni 2012.

Pada bulan Desember 2012, MLP meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp25.000.000 menjadi Rp27.625.000 dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000 (satuan penuh). Peningkatan modal saham diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 105 tanggal 21 Desember 2012 dan telah dilaporkan dan diterima oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-07463.Tahun 2013 tanggal 4 Maret 2013.

PT Mahkota Permata Perdana (MPP)

Pada tahun 2010, MPP didirikan dengan modal saham sebesar Rp200.000.000, yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebesar Rp50.000.000. Perusahaan mengakuisisi 49.999 saham sebesar Rp49.999.000, dengan nilai nominal lembar per saham Rp1.000.000 (satuan penuh) yang merupakan 99,99800% kepemilikan. Pendirian MPP tersebut diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 50 tanggal 14 Juli 2010 dan telah dilaporkan dan diterima oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No. AHU-37164.AH.01.01. Tahun 2010 tanggal 27 Juli 2010.

Selanjutnya pada bulan Desember 2010, MPP meningkatkan modal saham dari Rp200.000.000 menjadi Rp500.000.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp50.000.000 menjadi Rp130.000.000 dengan nilai nominal lembar per saham Rp1.000.000 (satuan penuh). Perusahaan mengakuisisi tambahan 80.000 saham MPP sebesar Rp80.000.000, sehingga meningkatkan kepemilikan Perusahaan dari 99,99800% menjadi 99,99923%.

Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 64 tanggal 16 Desember 2010 dan telah disahkan oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No. AHU-06701.AH.01.02 tanggal 9 Februari 2011. Pada bulan Oktober 2011, MPP melakukan pemecahan saham, merubah nilai nominal lembar per saham dari Rp1.000.000 (satuan penuh) menjadi Rp1.000 (satuan penuh) per saham. Pada tahun 2011, Perusahaan mengakuisisi tambahan 999 saham MPP sebesar Rp999, sehingga meningkatkan kepemilikan Perusahaan dari 99,99920% menjadi 99,99999%.

(29)
(30)
(31)
(32)
(33)

PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, 2011 dan 2010

dan Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (tidak diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24

1. UMUM (lanjutan)

e. Perubahan susunan modal saham Entitas Anak (lanjutan) PT Lestari Mahadibya (LMD)

Pada bulan Desember 2012, LMD meningkatkan modal saham dari Rp500.000.000 menjadi Rp2.000.000.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp363.920.000 menjadi Rp501.920.000 dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000 (satuan penuh). Peningkatan modal saham diaktakan berdasarkan akta Notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 110 tanggal 21 Desember 2012, ditegaskan kembali dengan akta No. 59 tanggal 28 Januari 2013 dan telah dilaporkan dan diterima oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No. AHU-18481.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 10 April 2013.

PT Summerville Property Management (SPM)

Pada bulan Desember 2010, SPM meningkatkan modal saham dari Rp1.000.000 menjadi Rp17.000.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp250.000 menjadi Rp4.287.000 dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000.000 (satuan penuh). Peningkatan modal dasar diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 66 tanggal 16 Desember 2010 dan telah disahkan oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No. AHU-07116.AH.01.02 tanggal 10 Februari 2011. Perusahaan mengakuisisi tambahan 4.037 saham SPM sebesar Rp4.037.000, sehingga meningkatkan kepemilikan Perusahaan dari 99,20000% menjadi 99,95335%. Pada bulan Oktober 2011, SPM melakukan pemecahan saham, merubah nilai nominal per lembar saham saham dari Rp1.000.000 (satuan penuh) menjadi Rp1.000 (satuan penuh) per saham. Pada tahun 2011, Perusahaan mengakuisisi tambahan 1.999 saham SPM sebesar Rp1.999, sehingga meningkatkan kepemilikan Perusahaan menjadi 99,99998%.

Pada bulan Desember 2012, SPM meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp4.287.000 menjadi Rp5.685.000 dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000 (satuan penuh). Peningkatan modal saham diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 104 tanggal 21 Desember 2012 dan telah dilaporkan dan diterima oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-07153.Tahun 2013 tanggal 28 Februari 2013.

PT Summarecon Hotelindo (SHO)

Pada bulan Desember 2010, SHO meningkatkan modal saham dari Rp10.000.000 menjadi Rp200.000.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp2.500.000 menjadi Rp56.523.000 dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000.000 (satuan penuh). Peningkatan modal saham diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 63 tanggal 16 Desember 2010 dan telah disahkan oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No. AHU-06582.AH.01.02 tanggal 9 Februari 2011. Perusahaan mengakuisisi tambahan 54.023 saham SHO sebesar Rp54.023.000, sehingga meningkatkan kepemilikan Perusahaan dari 99,96000% menjadi 99,99823%. Pada bulan Oktober 2011, SHO melakukan pemecahan saham, merubah nilai nominal saham dari Rp1.000.000 (satuan penuh) menjadi Rp1.000 (satuan penuh) per lembar saham. Pada tahun 2011, Perusahaan mengakuisisi tambahan 999 saham SHO sebesar Rp999, sehingga meningkatkan kepemilikan Perusahaan dari 99,99800% menjadi 99,99999%.

PT Makmur Orient Jaya (MOJ)

(34)

PT Summarecon Bali Indah (SBI)

Pada tahun 2010, SBI didirikan dengan modal saham sebesar Rp100.000, yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebesar Rp25.000. Perusahaan mengakuisisi 24.999 saham sebesar Rp24.999, dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000 (satuan penuh) yang merupakan 99,99600% kepemilikan. Pendirian SBI tersebut diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 12 tanggal 2 Maret 2010 dan telah dilaporkan dan diterima oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No. AHU-20432.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 22 April 2010.

Pada bulan Desember 2010, SBI meningkatkan modal saham dari Rp100.000 menjadi Rp900.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp25.000 menjadi Rp231.000 dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000 (satuan penuh). Peningkatan modal saham diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 67 tanggal 16 Desember 2010 dan telah dilaporkan dan diterima oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No. AHU-06583.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 9 Februari 2011.

Pada bulan Maret 2011, SBI meningkatkan modal saham dari Rp900.000 menjadi Rp15.300.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp231.000 menjadi Rp3.831.000 dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000 (satuan penuh). Peningkatan modal saham diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika S.H., No.3 tanggal 1 Maret 2011 dan telah dilaporkan dan diterima oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No. AHU-20344.AH.01.02. Tahun 2011 tanggal 21 April 2011.

Pada bulan November 2012, SBI meningkatkan modal saham dari Rp15.300.000 menjadi Rp250.000.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp3.831.000 menjadi Rp73.831.000 dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000 (satuan penuh). Peningkatan modal saham diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 87 tanggal 19 November 2012 dan telah dilaporkan dan diterima oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No. AHU-02804.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 28 Januari 2013.

PT Bali Indah Property (BIP)

Pada tahun 2010, BIP didirikan dengan modal saham sebesar Rp100.000, yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebesar Rp25.000. SBI mengakuisisi 24.999 saham sebesar Rp24.999, dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000 (satuan penuh) yang merupakan 99,99600% kepemilikan. Pendirian BIP tersebut diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 7 tanggal 4 Mei 2010 dan telah dilaporkan dan diterima oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No. AHU-47724.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 11 Oktober 2010.

Pada bulan Maret 2011, BIP meningkatkan modal saham dari Rp100.000 menjadi Rp14.500.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp25.000 menjadi Rp3.625.000 dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000 (satuan penuh). Peningkatan modal saham diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 2 tanggal 1 Maret 2011 dan

telah dilaporkan dan diterima oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No.

(35)

PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, 2011 dan 2010

dan Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (tidak diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26

1. UMUM (lanjutan)

e. Perubahan susunan modal saham Entitas Anak (lanjutan) PT Bali Indah Development (BID)

Pada tahun 2010, BID didirikan dengan modal saham sebesar Rp100.000, yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebesar Rp25.000. SBI mengakuisisi 23.125 saham sebesar Rp23.125, dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000 (satuan penuh) yang merupakan 92,50000% kepemilikan. Pendirian BID tersebut diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 6 tanggal 4 Mei 2010 dan telah dilaporkan dan diterima oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No. AHU-48219.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 13 Oktober 2010.

Pada bulan November 2012, BID meningkatkan modal saham dari Rp100.000 menjadi Rp100.000.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp25.000 menjadi Rp32.025.000 dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000 (satuan penuh). Peningkatan modal saham diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 88 tanggal 19 November 2012.

PT Bukit Jimbaran Indah (BJI)

Pada tahun 2011, BJI didirikan dengan modal saham sebesar Rp200.000.000, yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebesar Rp50.000.000. SBI mengakuisisi 35.000.000 saham sebesar Rp35.000.000, dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000 (satuan penuh) yang merupakan 70% kepemilikan. Pendirian BJI tersebut diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 10 tanggal 7 September 2011 dan telah dilaporkan dan diterima oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No. AHU-52092.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 26 Oktober 2011.

Pada bulan September 2011, BJI menurunkan modal saham dari Rp200.000.000 menjadi Rp2.000.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp50.000.000 menjadi Rp60.000.000 dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000 (satuan penuh). Peningkatan modal saham diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika S.H., No. 52 tanggal 16 September 2011.

PT Bukit Permai Properti (BPP)

Pada tahun 2012, BPP didirikan dengan modal saham sebesar Rp100.000.000, yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebesar Rp25.000.000. SBI mengakuisisi 17.500.000 saham sebesar Rp17.500.000, dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000 (satuan penuh) yang merupakan 70,00000% kepemilikan. Pendirian BPP tersebut diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 114 tanggal 30 Maret 2012 dan telah dilaporkan dan diterima oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No. AHU-36902.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 6 Juli 2012.

Pada bulan September 2012, BPP menurunkan modal saham dari Rp100.000.000 menjadi Rp4.000.000 dan menurunkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp25.000.000 menjadi Rp1.000.000 dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000 (satuan penuh). Penurunan modal

saham diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika No. 15 tanggal

(36)

PT Permata Jimbaran Agung (PJA)

Pada tahun 2010, PJA didirikan dengan modal saham sebesar Rp2.500.000, yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebesar Rp625.000 dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000 (satuan penuh). Pendirian PJA tersebut diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 83 tanggal 22 Juni 2010 dan telah dilaporkan dan diterima

oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No. AHU-46059.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal

29 September 2010.

Pada bulan Juli 2012, PJA meningkatkan modal saham dari Rp2.500.000 menjadi Rp500.000.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp625.000 menjadi Rp161.994.057 dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000 (satuan penuh). Peningkatan modal saham diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 17 tanggal 4 Juli 2012 dan

telah dilaporkan dan diterima oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No.

AHU-41549.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 31 Juli 2012.

Pada bulan September 2012, PJA meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp161.994.057 menjadi Rp167.118.529 dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000 (satuan penuh). Peningkatan modal saham diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 45 tanggal 18 September 2012 dan telah dilaporkan dan diterima oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No. AHU-AH-01.10.35937.Tahun 2012 tanggal 3 Oktober 2012.

PT Kharisma Intan Properti (KIP)

Pada tahun 2012, KIP didirikan dengan modal saham sebesar Rp10.000.000, yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebesar Rp2.500.000. SIP mengakuisisi 2.499.999 saham sebesar Rp2.499.999, dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000 (satuan penuh) yang merupakan 99,99996% kepemilikan. Pendirian KIP tersebut diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 25 tanggal 8 Maret 2012 dan telah dilaporkan dan diterima oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No. AHU-22380.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 27 April 2012.

Pada bulan Desember 2012, KIP meningkatkan modal saham dari Rp10.000.000 menjadi Rp25.000.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp2.500.000 menjadi Rp6.888.000 dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000 (satuan penuh). Peningkatan modal saham diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 106 tanggal 21 Desember 2012 dan telah dilaporkan dan diterima oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No. AHU-11937.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 11 Maret 2013.

PT Dunia Makmur Properti (DMP)

(37)
(38)

PT Mahkota Permata Indah (MPI)

Pada tahun 2011, MPI didirikan dengan modal saham sebesar Rp2.000.000, yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebesar Rp1.000.000. PCC mengakuisisi 999 saham sebesar Rp999.000, dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000.000 (satuan penuh) yang merupakan 99,90000% kepemilikan. Pendirian MPI tersebut diaktakan berdasarkan akta notaris Suzy Anggarini Muharam, S.H., No. 01 tanggal 7 September 2011 dan telah diterima dilaporkan dan diterima oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No. AHU-49458.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 10 Oktober 2011.

Selanjutnya, berdasarkan akta notaris Suzy Anggarini Muharam, S.H., No. 10 tanggal 26 Oktober 2011, MPI melakukan pemecahan saham, mengubah nilai nominal per lembar saham dari Rp1.000.000 (satuan penuh) menjadi Rp1.000 (satuan penuh) per saham. Hal tersebut telah dilaporkan dan diterima oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-40764 tanggal 14 Desember 2011. PCC mengakuisisi tambahan 999.999 saham MPI sebesar Rp999.999.000 (99,9999%), meningkatkan kepemilikan PCC dari 99,9% menjadi 99,99990%.

f. Akuisisi PT Duta Sumara Abadi (DSA)

Pada tanggal 9 Juni 2011, Perusahaan melalui PT Summarecon Property Development (SPD), Entitas Anak, melakukan perjanjian jual beli saham bersyarat dengan Venture Hover Limited (VHL), pihak ketiga, untuk mengakuisisi 51,00% kepemilikan DSA sebesar Rp288.953.091, yang semula dimiliki oleh VHL. Tujuan dari akuisisi DSA adalah untuk memperoleh kepemilikan penuh atas properti tanah milik DSA di daerah Bekasi. Pada tanggal 31 Desember 2011, SPD telah melakukan pembayaran kepada VHL sebesar Rp150.062.000 yang disajikan sebagai bagian dari Uang Muka pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan sebagai bagian dari “Uang Muka Investasi” pada Catatan 11.

Pada tanggal 16 Februari 2012, Perusahaan melakukan pelunasan sebesar Rp138.891.091 kepada VHL dan mengakuisisi 94.350.000 saham seri A, yang merupakan 51,00% kepemilikan pada DSA. Hal ini diaktakan berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 43 tanggal 16 Februari 2012 dan telah dilaporkan dan diterima oleh MHHAM dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-15580.Tahun 2012 tanggal 1 Mei 2012.

Transaksi akuisisi DSA diperlakukan sebagai transaksi pembelian aset. Pada tanggal 30 Juni 2013, DSA belum memulai kegiatan operasi komersialnya.

g. Akuisisi PT Anugerah Damai Abadi (ADA) dan PT Maju Lestari Properti (MLP)

Pada bulan Oktober 2011, Perusahaan mengakuisisi tambahan 79,99992% kepemilikan di ADA, melalui pembelian saham dari pihak ketiga dengan total biaya akuisisi sebesar Rp1.003.999. Pada tahun 2010, ADA merupakan perusahaan asosiasi, dengan 20% kepemilikan yang mempunyai nilai tercatat Rp290.515 pada tanggal 31 Desember 2010 (Catatan 5).

(39)
(40)

Summarecon Investment Property (SIP) (lanjutan)

Selanjutnya, berdasarkan perubahan perjanjian jual beli saham antara Perusahaan dengan SPD dan antara Perusahaan dengan SIP tertanggal 19 Agustus 2013, Perusahaan merubah harga perolehan saham SPD dan SIP dari sebesar Rp573.616.989 menjadi sebesar Rp441.765.908, sehingga menurunkan selisih nilai transaksi entitas sepengendali dari sebesar Rp154.040.677 menjadi sebesar Rp22.189.596 (Catatan 43). Perubahan ini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian.

j. Akuisisi PT Permata Jimbaran Agung (PJA)

Pada tanggal 19 November 2012, PT Summarecon Bali Indah (SBI) mengakuisisi 70.189.782 saham dengan 42% kepemilikan PJA, termasuk anak perusahaannya, PT Hotelindo Permata Jimbaran (HPJ), dari Soetjipto Nagaria (Komisaris Utama Perusahaan), Thomas Lundi Halim dan I Made Sudarta, pihak ketiga, dengan harga perolehan sebesar Rp64.785.000 yang telah dibayar melalui kas. Selisih sebesar Rp5.281.665 antara harga pengalihan dengan nilai buku PJA dikreditkan sebagian pada akun “Selisih Nilai Transaksi Entitas Sepengendali” sebesar Rp3.892.587 sebagai bagian dari “Tambahan Modal Disetor”, dan selisihnya sebesar Rp1.389.078 dikreditkan pada akun “Selisih Transaksi dengan Entitas Nonpengendali”, yang keduanya merupakan bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Pada tanggal 19 November 2012, PT Bali Indah Development (BID) mengakuisisi 30.081.335 saham dengan 18% kepemilikan PJA, termasuk anak perusahaannya, PT Hotelindo Permata Jimbaran (HPJ), dari Soetjipto Nagaria (Komisaris Utama Perusahaan), Thomas Lundi Halim dan I Made Sudarta, pihak ketiga, dengan harga perolehan sebesar Rp27.765.000 yang telah dibayar melalui kas. Selisih sebesar Rp2.263.571 antara harga pengalihan dengan nilai buku PJA dikreditkan sebagian pada akun “Selisih Nilai Transaksi Entitas Sepengendali” sebesar Rp1.668.252 sebagai bagian dari “Tambahan Modal Disetor”, dan selisihnya sebesar Rp595.319 dikreditkan pada akun “Selisih Transaksi dengan Entitas Nonpengendali”, yang keduanya merupakan bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Soetjipto Nagaria merupakan presiden komisaris Perusahaan, dan SBI dan BID berada dalam pengendalian yang sama. Hubungan ini tidak bersifat sementara.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, laporan keuangan konsolidasian tidak disajikan kembali seolah-olah transaksi tersebut telah terjadi sejak 1 Januari 2010, dikarenakan efek penyesuaian proforma tidak material.

k. Persetujuan dan pengesahan untuk penerbitan laporan keuangan konsolidasian

(41)

PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, 2011 dan 2010

dan Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (tidak diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang dianut Perusahaan dan Entitas Anak disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakan akuntansi yang signifikan diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011, dan 2010 adalah sebagai berikut:

a. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK.

Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, yang juga menyediakan pemisahan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang.

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk akun-akun tertentu yang telah diukur pada penjelasan dasar peraturan akuntansi terkait dengan akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasian menyajikan arus kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan metode langsung. Mata uang pelaporan yang digunakan laporan keuangan konsolidasian adalah rupiah (Rp), yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anak.

Laporan keuangan ini diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam prospektus sehubungan dengan rencana penawaran umum obligasi Perusahaan di Bursa Efek Indonesia.

b. Prinsip-prinsip konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Perusahaan dan Entitas Anak seperti yang disebutkan dalam Catatan 1d, yang dimiliki oleh Perusahaan baik secara langsung atau tidak langsung dengan persentase pemilikan lebih dari 50%.

(42)

Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas. Pengendalian juga ada ketika Perusahaan memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: (a) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;

(b) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;

(c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau

(d) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.

Kerugian Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Nonpengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Perusahaan: • menghentikan pengakuan aset (termasukgoodwill) dan liabilitas entitas anak; • menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;

• menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; • mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;

• mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

• mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian; dan

• mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba ditahan.

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada Entitas Induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk.

(43)

PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, 2011 dan 2010

dan Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (tidak diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

34

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) c. Kombinasi Bisnis

Perusahaan dan Entitas Anak telah menerapkan PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”.

Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 22 (Revisi 2010), Perusahaan dan Entitas Anak:

 menghentikan amortisasigoodwill;

 mengeliminasi jumlah tercatat akumulasi amortisasigoodwill terkait; dan

 melakukan uji penurunan nilai atasgoodwillsesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.

Selisih lebih bagian nilai aset neto Entitas Anak atas biaya perolehan - neto pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp1.021.260 telah dikreditkan ke saldo awal laba ditahan pada tanggal 1 Januari 2012 dikarenakan implementasi PSAK ini (Catatan 19).

Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset bersih yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi.

Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Perusahaan atau entitas anak mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pemisahan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.

Jika suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laba rugi.

Untuk pembelian dengan diskon, sebelum mengakui keuntungan dari pembelian dengan diskon, pihak pengakuisisi menilai kembali apakah telah mengidentifikasi dengan tepat seluruh aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih serta mengakui setiap aset atau liabilitas tambahan yang dapat diidentifikasi dalam pengkajian kembali tersebut. Jika selisih lebih itu tetap ada setelah identifikasi dilakukan, maka pihak pengakuisisi mengakui keuntungan yang dihasilkan dalam laba rugi pada tanggal akuisisi. Keuntungan diatribusikan kepada pihak pengakuisisi.

Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui sebagai laba atau rugi atau pendapatan komprehensif lainnya sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali sampai penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.

(44)

Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada harga perolehan dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Perusahaan dan Entitas Anak yang diharapkan akan memperoleh manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.

Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, makagoodwillyang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.

d. Bagian partisipasi dalam ventura bersama

SCK memiliki bagian partisipasi dalam ventura bersama, yaitu entitas pengendalian bersama, dengan nama KSO Summarecon Serpong (KSO SS), antara SCK dan PT Jakartabaru Cosmopolitan (JBC), dan KSO Summarecon Lakeview (KSO LV), antara SCK, PT Telaga Gading Serpong (TGS) dan PT Lestari Kreasi (LK), dimana ventura memiliki persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian atas suatu aktivitas ekonomi entitas. Perjanjian membutuhkan kesepakatan bersama untuk keputusan finansial dan operasi diantara ventura.

Sesuai dengan PSAK No. 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”, partisipasi SCK dalam kerja sama operasi tersebut telah dicatat dalam laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan metode konsolidasi proporsional (proportionate consolidation method). Dalam menetapkan metode konsolidasi proporsional, venturer menggabungkan bagiannya atas aset dan liabilitas yang dikendalikan bersama dan bagiannya atas pendapatan dan beban ventura bersama dengan akun-akun yang bersangkutan dalam laporan keuangan konsolidasian.

e. Setara kas

Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan, yang tidak dibatasi penggunaannya atau tidak digunakan sebagai jaminan atas utang, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya atau dijaminkan disajikan sebagai bagian dari “Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya”.

f. Investasi pada entitas asosiasi

Investasi pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Perusahaan mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi neto, dan penerimaan dividen dari entitas asosiasi sejak tanggal perolehan.

(45)

PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, 2011 dan 2010

dan Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (tidak diaudit) dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) f. Investasi pada entitas asosiasi (lanjutan)

Perusahaan menentukan apakah perlu untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Perusahaan dalam entitas asosiasi. Perusahaan menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Perusahaan.

g. Penyisihan penurunan nilai aset keuangan

Penyisihan penurunan nilai asset keuangan ditentukan berdasarkan kebijakan yang diuraikan dalam Catatan 2w.

h. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi

Perusahaan dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

Rincian saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi disajikan dalam Catatan 34.

i. Persediaan

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang.

Biaya perolehan tanah sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan, biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada kegiatan pengembangan real estat serta biaya-biaya pinjaman. Tanah yang sedang dikembangkan dipindahkan ke tanah yang tersedia untuk dijual pada saat pengembangan tanah telah selesai. Semua biaya proyek dialokasikan secara proporsional ke tanah yang dapat dijual berdasarkan luas area masing-masing.

Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dapat dijual lainnya, dialokasikan menggunakan luas area yang dapat dijual.

Biaya perolehan bangunan dan apartemen dalam penyelesaian dipindahkan ke rumah, bangunan komersial dan apartemen (strata title) tersedia untuk dijual pada saat pembangunan telah selesai.

Gambar

Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan danEntitas Anak pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, 2011 dan 2010:
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan danEntitas Anak pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (lanjutan):
Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan dan EntitasAnak berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan:

Referensi

Dokumen terkait

Persiapan teknis lapang di kebun EMAL meliputi kegiatan pemeliharaan TPH (tempat pengumpulan hasil) dan kegiatan pemeliharaan titi panen. Kegiatan pemeliharaan TPH merupakan

Instrumen SPICT-LIS TM versi Bahasa Indonesia dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan cara mengidentifikasi pasien yang membutuhkan

Anton

Kata kekerasan pada data (TR, 14 Januari 2000) diulang sebanyak dua kali dalam sebuah kalimat sebagai bukti bahwa kata tersebut menjadi topik yang juga penting dalam

Untuk mengetahui bagaimana proses jawaban siswa pada tes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan pembelajaran open-ended berbasis brain-gym

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari performa produksi dan kualitas susu meliputi kadar protein, berat jenis (BJ), kadar lemak, bahan kering (BK), dan bahan kering

Puji syukur Alhamdulillah dipanjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, serta dengan usaha yang sungguh-sungguh, akhirnya penulis dapat menyelesaikan

1. Penerapan akad hawalah dalam transaksi over kredit mobil di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka, dalam penerapannya pihak muhil melimpahkan hutang kepada