Rincian utang jangka pendek dari pihak ketiga adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The details of short-term loans from third parties are as follows: (continued)
Pinjaman dalam mata uang Rupiah dibebani tingkat bunga tahunan berkisar antara 4,04% sampai 9,50% pada tanggal 31 Maret 2021 dan antara 5,88% sampai 9,50% pada tanggal 31 Desember 2020.
The loans in Rupiah bear interest at annual rates ranging from 4.04% to 9.50% as of March 31, 2021 and from 5.88% to 9.50% as of December 31, 2020.
Pinjaman dalam Dolar AS dibebani tingkat bunga tahunan berkisar antara 2,11% sampai 2,18% pada tanggal 31 Maret 2021 dan 2,21% sampai 2,25% pada tanggal 31 Desember 2020.
The loans in US dollar bear interest at annual rates ranging from from from 2.11% to 2.18% as of March 31, 2021 and 2.21% to 2.25% as of December 31, 2020. 31 Maret / 31 Desember / March 31, December 31, 2021 2020 Dolar AS US Dollar
Entitas Anak Subsidiaries
Pinjaman Berulang Revolving Loan
PT Bank BTPN Tbk 427,484,192,000 163,829,575,000 PT Bank BTPN Tbk
AS$29.336.000.00 pada tanggal US$29,336,000.00 as of
31 Maret 2021 March 31, 2021
AS$11.615.000.00 pada tanggal US$11,615,000.00 as of
31 Desember 2020 December 31, 2020
Trust Receipt & Sight LC Trust Receipt & Sight LC
PT Bank BTPN Tbk 42,682,953,616 - PT Bank BTPN Tbk
AS$2.929.107.44 pada tanggal US$2,929,107.44 as of
31 Maret 2021 March 31, 2021
Sub-total 470,167,145,616 163,829,575,000 Sub-total
13. UTANG JANGKA PENDEK (lanjutan) 13. SHORT-TERM LOANS (continued)
Perusahaan The Company
PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Pada tanggal 11 September 2013, Perusahaan bersama dengan Entitas-entitas Anak tertentu, yaitu IPN, MCA, NA, dan WISEL menandatangani Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. 5, Notaris Lolani Kurniati Irdham-Idroes, SH., LLM. dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk dimana para pihak setuju untuk mengubah beberapa hal, antara lain:
On September 11, 2013, the Company together with certain Subsidiaries, namely IPN, MCA, NA,
and WISEL signed Amendment of Credit
Agreement Deed No. 5 of Lolani Kurniati Irdham-Idroes, SH., LLM., Notary, with PT Bank Danamon Indonesia Tbk wherein all parties agreed to make changes, such as:
a. Menambah fasilitas kredit modal kerja revolving
uncommitted sebesar Rp300.000.000.000,
sehingga jumlah fasilitas kredit yang semula sebesar Rp200.000.000.000 menjadi sebesar Rp500.000.000.000, yang dapat digunakan oleh Perusahaan dan Entitas Anak dengan batas maksimum penggunaan masing-masing sebesar Rp500.000.000.000, dengan ketentuan bahwa penggunaan fasilitas kredit tersebut secara bersama-sama tidak boleh melebihi jumlah
pokok setinggi-tingginya sebesar
Rp500.000.000.000 dengan limit maksimum masing-masing sebagai berikut (Tabel 1):
a. Increase in the revolving working capital uncommitted credit facility amounting to Rp300,000,000,000, therefore the total credit
facility which was previously
Rp200,000,000,000 became
Rp500,000,000,000. This joint facility can be utilised by the Company and Subsidiaries with
maximum for each entities of
Rp500,000,000,000, with the total utilized facility of all entities with maximum of Rp500,000,000,000 and maximum limit as follows (Table 1): - Perusahaan sebesar Rp500.000.000.000 - IPN sebesar Rp500.000.000.000 - MCA sebesar Rp500.000.000.000 - NA sebesar Rp50.000.000.000 - WISEL sebesar Rp200.000.000.000 T
- The Company amounting to Rp500,000,000,000 - IPN amounting to Rp500,000,000,000
- MCA amounting to Rp500,000,000,000 - NA amounting to Rp50,000,000,000 - WISEL amounting to Rp200,000,000,000 b. Melepas jaminan berupa tanah dan bangunan
atas nama MCA di Purwakarta (Jawa Barat) dan menggantinya dengan SHGB milik Perusahaan No. 9, 62, 63, 64 dan 130 di Desa Kletek (Jawa Timur).
b. Release collaterals in the form of land and building owned by MCA in Purwakarta (West Java) and replaced with SHGB No. 9, 62, 63, 64 and 130 in Desa Kletek (East Java) owned by the Company.
Berdasarkan Perubahan no. 073/PPWK/EB/1218 tanggal 4 Desember 2018, para pihak setuju bahwa fasilitas kredit tersebut tidak dapat digunakan lagi oleh WISEL.
Based on Amendment no. 073/PPWK/EB/1218 dated December 4, 2018, all parties agreed that the credit facility cannot be used again by WISEL.
Pada tanggal 10 Februari 2021, PT Bank Danamon Indonesia Tbk setuju untuk memperpanjang tanggal jatuh tempo fasilitas yang diterima Perusahaan dan beberapa Entitas Anak dengan detail sebagai berikut:
On February 10, 2021, PT Bank Danamon Indonesia Tbk has agreed to extend the maturity date of facility obtained by the Company and several Subsidiaries with details as follow:
a. Fasilitas Kredit Modal Kerja yang diperoleh Perusahaan bersama dengan IPN, MCA, NA, dan WISEL dengan limit sampai dengan Rp500.000.000.000 sampai dengan 9 Oktober 2021.
a. Working Capital facility obtained by the Company together with IPN, MCA, NA, and
WISEL with a limit up to
Rp500,000,000,000 until October 9, 2021.
b. Fasilitas Pinjaman Berulang yang diperoleh PT Indomobil Cahaya Prima (ICP) dengan limit sampai dengan Rp10.000.000.000 sampai dengan 9 Oktober 2021.
b. Revolving loan facility obtained by PT Indomobil Cahaya Prima (ICP) with a limit up to Rp10,000,000,000 until October 9, 2021.
13. UTANG JANGKA PENDEK (lanjutan) 13. SHORT-TERM LOANS (continued)
Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (lanjutan) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (continued)
c. Fasilitas Pinjaman Berulang yang diperoleh PT Indomobil Multi Trada (IMT) dengan limit sampai dengan Rp60.000.000.000 sampai dengan 9 Oktober 2021.
c. Revolving loan facility obtained by PT Indomobil Multi Trada (IMT) with a limit up to Rp60,000,000,000 until October 9, 2021.
d. Fasilitas Pinjaman Berulang dan kredit
Rekening Koran yang diperoleh PT Indomobil Prima Niaga (IPN) dengan limit masing-masing
sampai dengan Rp350.000.000.000 dan
Rp5.000.000.000 sampai dengan 9 Oktober 2021.
d. Revolving loan and Overdraft facilities obtained by PT Indomobil Prima Niaga (IPN) with a limit up to Rp350,000,000,000 and Rp5,000,000,000, respectively, until October 9, 2021.
Saldo terutang pada tanggal Saldo terutang pada tanggal 31 Maret 2021 sebesar Rp499.700.000.000 (31 Desember 2020: Rp499.700.000.000).
As of March 31, 2021, the balance of the loan amounted to Rp499,700,000,000 (December 31, 2020: Rp499,700,000,000).
Standard Chartered Bank Standard Chartered Bank
Pada tanggal 23 Mei 2016, Perusahaan bersama dengan ITU, Entitas Anak, menandatangani Surat Fasilitas (Dengan Komitmen) No. JKT/ATE/4686 dengan Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta, untuk memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dengan jumlah gabungan pagu fasilitas yang
ditetapkan untuk fasilitas tersebut sebesar
AS$20.000.000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 31 Mei 2017.
On May 23, 2016, the Company together with ITU, a Subsidiary, signed Facility Letter (Committed) No. JKT/ATE/4686 with Standard Chartered Bank, Jakarta Branch, to obtain term loan credit facilities with total designated combined facility limit for the facility amounting to USD20,000,000. This facility will mature on May 31, 2017.
Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir yaitu pada tanggal 6 Desember 2018, dimana Perusahaan bersama dengan Entitas-entitas Anak tertentu, yaitu WISEL, GMM, AEI, NA, EDJS, ITU, INTRAMA, IWT dan WW menandatangani Surat Fasilitas (Tanpa Komitmen) No. JKT/EDF/5166 dengan Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta, untuk memperoleh fasilitas-fasilitas kredit dengan jumlah gabungan pagu fasilitas yang ditetapkan untuk seluruh fasilitas tersebut masing-masing sebesar:
a. Fasilitas Short Term Loans: AS$42.500.000 b. Fasilitas Bond & Guarantees: AS$45.000.000
c. Fasilitas Import Letter of Credit: AS$45.000.000
d. Fasilitas Import Loan: AS$45.000.000
e. Fasilitas Import Invoice Financing:
AS$45.000.000
f. Fasilitas Commercial Standby Letter of Credit:
AS$45.000.000
This agreement was amended several times, and the last amendment is on December 6, 2018,
where the Company together with certain
Subsidiaries, namely WISEL, GMM, AEI, NA, EDJS, ITU, INTRAMA, IWT and WW signed Facility Letter (Uncommitted) No. JKT/EDF/5166 with Standard Chartered Bank, Jakarta Branch, to obtain credit facilities with total designated combined facility limit for all facilities, as follows:
a. Short Term Loans Facility: US$42,500,000 b. Bond & Guarantees Facility: US$45,000,000 c. Import Letter of Credit Facility: US$45,000,000 d. Import Loan Facility: US$45,000,000
e. Import Invoice Financing Facility:
US$45,000,000
f. Commercial Standby Letter of Credit Facility: US$45,000,000
Dengan ketentuan jumlah penarikan fasilitas b-f
diatas secara bersama-sama tidak melebihi
AS$45.000.000. Fasilitas ini tersedia sampai dengan tanggal 31 Agustus 2019 dan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 1 tahun, kecuali ditentukan lain oleh bank dari waktu
With the provision that the amount of drawdown for the above b-f facilities together does not exceed USD45.000.000. The availability period of the above facilities is until August 31, 2019 and shall be automatically extended for every 1 year, unless as otherwise determined by the Bank from time to time. As of March 31, 2021, there is no balance of
13. UTANG JANGKA PENDEK (lanjutan) 13. SHORT-TERM LOANS (continued)
Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)
PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia
Sejak tahun 2004, Perusahaan mempunyai
pinjaman fasillitas modal kerja dari PT Bank DBS Indonesia (DBS) yang telah diubah beberapa kali.
Since 2004, the Company obtained working capital loan facility from PT Bank DBS Indonesia (DBS) which was amended several times.
Berdasarkan Perubahan dan Penegasan Kembali atas Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 219/PFPA-DBSI/XI/1-2/2019 tanggal 5 November 2019, DBS
memberikan tambahan plafond atas fasilitas
pinjaman bersama Perusahaan dengan beberapa Entitas Anak untuk fasilitas kredit sebagai berikut:
Based on Amendment and Reconfirmation on Bank Facility Agreement No. 219/PFPA-DBSI/XI/1-2/2019 dated November 5, 2019, DBS granted additional limit of joint credit facility between the Company and several Subsidiaries for credit facilities as follows:
a. uncommitted revolving credit (RCF 1) sebesar Rp750.000.000.000 yang tersedia hanya untuk Perusahaan dan beberapa Entitas Anak (Tabel 2a) di bawah ini dengan limit maksimum masing-masing sebagai berikut:
- Perusahaan sebesar Rp250.000.000.000 - GMM sebesar Rp200.000.000.000 - IMGSL sebesar Rp150.000.000.000 - IPN sebesar Rp80.000.000.000 - MCA sebesar Rp65.000.000.000 - NA sebesar Rp5.000.000.000 T
a. uncommitted revolving credit (RCF 1) amounting to Rp750,000,000,000 which is available only for the Company and several Subsidiaries (Table 2a) below with maximum limit as follows:
- The Company amounting to Rp250,000,000,000 - GMM amounting to Rp200,000,000,000
- IMGSL amounting to Rp150,000,000,000 - IPN amounting to Rp80,000,000,000 - MCA amounting to Rp65,000,000,000 - NA amounting to Rp5,000,000,000 b. uncommitted omnibus sebesar AS$28.500.000
yang tersedia hanya untuk beberapa Entitas Anak (Tabel 2b) di bawah ini dengan limit maksimum masing-masing sebagai berikut:
- GMM sebesar AS$18.000.000 - PSM sebesar AS$3.500.000 - NA sebesar AS$5.000.000 - IWT sebesar AS$2.000.000
b. uncommitted omnibus amounting to
US$28,500,000 which is available only for several Subsidiaries (Table 2b) below with maximum limit as follows:
- GMM amounting to US$18,000,000 - PSM amounting to US$3,500,000 - NA amounting to US$5,000,000 - IWT amounting to US$2,000,000
c. committed revolving credit sebesar
Rp600.000.000.000 yang tersedia hanya untuk beberapa Entitas Anak (Tabel 2e) di bawah ini dengan limit maksimum masing-masing sebagai berikut:
- Perusahaan sebesar Rp400.000.000.000 - IMGSL sebesar Rp150.000.000.000 - IPN sebesar Rp50.000.000.000
c. committed revolving credit amounting to
Rp600,000,000,000 which is available only for several Subsidiaries (Table 2e) below with maximum limit as follows:
- The Company amounting to Rp400,000,000,000 - IMGSL amounting to Rp150,000,000,000 - IPN amounting to Rp50,000,000,000 d. uncommitted revolving credit (RCF 2) sebesar
Rp181.000.000.000 yang tersedia hanya untuk IWT (Tabel 2a).
d. uncommitted revolving credit (RCF 2) amounting to Rp181,000,000,000 which is available only for IWT (Table 2a).
e. uncommitted revolving credit (RCF 4) sebesar Rp150.000.000.000 yang tersedia hanya untuk MCA (Tabel 2a).
e. uncommitted revolving credit (RCF 2) amounting to Rp150,000,000,000 which is available only for MCA (Table 2a).
f. uncommitted revolving credit (RCF 5) sebesar Rp250.000.000.000 yang tersedia hanya untuk IMGSL (Tabel 2a).
f. uncommitted revolving credit (RCF 5) amounting to Rp250,000,000,000 which is available only for IMGSL (Table 2a).
g. uncommitted rekening koran sebesar
Rp25.000.000.000 yang tersedia hanya untuk
g. uncommitted overdraft amounting to
13. UTANG JANGKA PENDEK (lanjutan) 13. SHORT-TERM LOANS (continued)
Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)
PT Bank DBS Indonesia (lanjutan) PT Bank DBS Indonesia (continued)
Berdasarkan Perubahan Keenam atas Perubahan dan Penegasan Kembali atas Perjanjian Fasilitas Perbankan no. 131/PFPA-DBSI/X/1-2/2020 tanggal 20 Oktober 2020 antara PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS) dengan Perusahaan dan beberapa Entitas anak yaitu GMM, NA, IPN, IMGSL, MCA, PSM, dan IWT, Bank DBS setuju untuk menambah fasilitas baru yaitu Uncommitted Revolving Credit Facility (RCF 6) dengan jumlah fasilitas maksimum hingga sebesar Rp200.000.000.000 yang hanya dapat digunakan oleh Perusahaan.
Based on Sixth Amendment and Reconfirmation on Banking Facility Agreement No. 131/PFPA-DBSI/X/1-2/2020 dated October 20, 2020, between PT Bank DBS Indonesia (DBS Bank) with the Company and several Subsidiaries namely GMM, NA, IPN, IMGSL, MCA, PSM, and IWT, DBS Bank agreed to add a new facility, namely the Uncommitted Revolving Credit Facility (RCF 6)
with a maximum facility of up to Rp
200,000,000,000 which can only be used by the Company.
Selain itu, Bank DBS juga setuju untuk
memperpanjang tanggal jatuh tempo seluruh fasilitas yang ada sebelumnya (kecuali fasilitas Committed RCF) sampai dengan 30 September 2021.
In addition, DBS Bank also agreed to extend the due date of all existing facilities (except for the Committed RCF facility) until 30 September 2021.
Saldo terutang pada tanggal 31 Maret 2021 sebesar Rp369.538.063.327 (31 Desember 2020: Rp423.938.063.327).
As of March 31, 2021, the balance of the loan amounted to Rp369,538,063,327 (December 31, 2020: Rp423,938,063,327).
PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank Mizuho Indonesia
Pada tanggal 20 Desember 2013, Perusahaan bersama dengan Entitas-entitas Anak tertentu, yaitu WISEL, NA, IPN dan MCA (Para Debitur)
menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit
No. 1235/MA/MZH/1213 dengan PT Bank Mizuho Indonesia (Mizuho) untuk memperoleh Fasilitas Pinjaman Berulang tanpa komitmen.
On December 20, 2013, the Company together with certain Subsidiaries, namely WISEL, NA, IPN and MCA (Obligors) signed Credit Facility Agreement No. 1235/MA/MZH/1213 with PT Bank Mizuho Indonesia (Mizuho) to obtain Revolving Loan Facilty on an uncommitted basis.
Berdasarkan Skedul No. 1236/LA/MZH/1213 - Pinjaman Berulang (Revolving Loan) tanggal
20 Desember 2013, Mizuho setuju untuk
memberikan fasilitas pinjaman berulang dengan
jumlah pokok maksimum sebesar
Rp200.000.000.000 yang tersedia untuk
Perusahaan dan beberapa Entitas Anak di bawah ini dengan limit maksimum masing-masing sebagai berikut:
Based on Schedule No. 1236/LA/MZH/1213 - revolving loan dated December 20, 2013, Mizuho agreed to provide revolving loan facility with maximum principal amount of Rp200,000,000,000 which is available for the Company and several Subsidiaries below with maximum limit as follows:
1. Perusahaan sebesar Rp200.000.000.000. 1. The Company amounting to
Rp200,000,000,000.
2. WISEL sebesar Rp200.000.000.000. 2. WISEL amounting to Rp200,000,000,000.
3. NA sebesar Rp100.000.000.000. 3. NA amounting to Rp100,000,00.000.
4. IPN sebesar Rp200.000.000.000. 4. IPN amounting to Rp200,000,000,000.
13. UTANG JANGKA PENDEK (lanjutan) 13. SHORT-TERM LOANS (continued)
Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)
PT Bank Mizuho Indonesia (lanjutan) PT Bank Mizuho Indonesia (continued)
Dengan ketentuan penarikan masing-masing
fasilitas tersebut diatas tergantung kepada
ketersediaan dari jumlah pokok maksimum
pinjaman tersebut yang dapat digunakan secara bersama-sama oleh para debitur yang lain.
With the provision that the amount of drawdown for the above facilities are subject to the availability of such maximum principal amount which maybe co-utilized with the other obligors.
Berdasarkan Perubahan no. 588/AMD/MZH/0815 dan 589/AMD/MZH/0815 tertanggal 31 Agustus 2015 antara Perusahaan, WISEL, dan IPN dengan PT Bank Mizuho Indonesia, para pihak setuju untuk menghilangkan NA dan MCA dari daftar debitur
serta menambah jumlah maksimum pokok
pinjaman menjadi Rp290.000.000.000.
Based on Amendment no. 588/AMD/MZH/0815 and 589/AMD/MZH/0815 dated August 31, 2015 between the Company, WISEL, and IPN together with PT Bank Mizuho Indonesia, all parties agreed to remove NA and MCA as obligor and to increase the maximum amount of principal loan to become Rp290,000,000,000.
Berdasarkan Perubahan no. 954/AMD/MZH/1218 tanggal 20 Desember 2018 antara Perusahaan dan IPN dengan PT Bank Mizuho Indonesia, para pihak setuju untuk menghilangkan WISEL dari daftar debitur.
Based on Amendment no. 954/AMD/MZH/1218 dated December 20, 2018 between the Company and IPN together with PT Bank Mizuho Indonesia, all parties agreed to remove WISEL as obligor.
Fasilitas pinjaman ini telah mengalami beberapa kali perpanjangan dan terakhir diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Juni 2021.
The loan facility was extended several times, and the last extension was up to June 30, 2021.
Saldo terutang masing-masing pada tanggal 31 Maret 2021 dan 31 Desember 2020 adalah
sebesar Rp290.000.000.000 dan
Rp290.000.000.000.
As of March 31, 2021 and December 31, 2020, the
balance of the loan amounted to
Rp290,000,000,000 and Rp290,000,000,000,
13. UTANG JANGKA PENDEK (lanjutan) 13. SHORT-TERM LOANS (continued)
Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)
PT Bank BTPN Tbk PT Bank BTPN Tbk
Pada tanggal 20 Januari 2016, Perusahaan bersama dengan Entitas-entitas Anak tertentu, yaitu WISEL, WW, dan IPN (Para Debitur)
menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit
No. SMBCI/NS/0391 dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (Sumitomo) untuk memperoleh Fasilitas Pinjaman Berulang tanpa komitmen
dengan jumlah pokok maksimum sebesar
Rp460.000.000.000. Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 29 Januari 2021 dan telah diperpanjang (Catatan 37).
On January 20, 2016, the Company together with other Subsidiaries, namely WISEL, WW, and IPN (Obligors) signed Credit Facility Agreement No. SMBCI/NS/0391 with PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (Sumitomo) to obtain Revolving Loan Facility with maximum principal amount of Rp460,000,000,000 on an uncommitted basis. This facility will mature on January 29, 2021 and has been extended (Note 37).
Pada tanggal 7 Februari 2019, Perusahaan bersama dengan Entitas-entitas Anak tertentu, yaitu WW dan IPN menandatangani Perubahan Pertama atas Perjanjian Fasilitas dengan PT Bank BTPN Tbk, yang menyepakati bahwa WISEL tidak lagi menjadi debitur dalam perjanjian ini.
On February 7, 2019, the Company together with other Subsidiaries, namely WW and IPN (Obligors) signed First Amendment to the Facility Agreement with PT Bank BTPN Tbk, which agrees that WISEL is not an obligor anymore in this agreement.
Berdasarkan Perubahan Kedua atas Perjanjian
Fasilitas no. SMBCI/NS/0391 tanggal
19 Oktober 2020 antara PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) dan Perusahaan bersama dengan WW dan IPN, Bank BTPN setuju untuk menambah fasilitas baru yaitu Loan on Note 2 dengan jumlah fasilitas maksimum hingga sebesar Rp400.000.000.000 yang hanya dapat digunakan oleh WW. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2021 dan
dijamin dengan persediaan WW
sekurang-kurangnya sebesar Rp400.000.000.000.
Based on Second Amendment of Facility
Agreement No. SMBCI/NS/0391 dated October 19, 2020, between PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) and the Company together with WW and IPN, BTPN Bank agreed to add a new facility, namely Loan on Note 2 with a maximum facility of up to Rp 400,000,000,000 which can only be used by WW. This facility will mature on June 30, 2021 and is guaranteed by WW's inventory of at least Rp400,000,000,000.
Saldo terutang masing-masing pada tanggal 31 Maret 2021 dan 31 Desember 2020 adalah
sebesar Rp460.000.000.000 dan
Rp460.000.000.000.
As of March 31, 2021 and December 31, 2020, the
balance of the loan amounted to
Rp460,000,000,000 and Rp460,000,000,000,
respectively.
Pada tanggal 24 Februari 2021, PT Bank BTPN Tbk setuju untuk memperbaharui perjanjian kredit dengan Perusahaan bersama dengan PT Wahana Wirawan (WW) untuk menambahkan PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) sebagai debitur sekaligus menyepakati bahwa PT Indomobil Prima Niaga (IPN) tidak lagi menjadi debitur dalam perjanjian ini.
On February 24, 2021, PT Bank BTPN Tbk agreed to renew the credit agreement with the Company together with PT Wahana Wirawan (WW) to add PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) as an obligor and agreed that PT Indomobil Prima Niaga (IPN) would no longer be an obligor in this agreement.
13. UTANG JANGKA PENDEK (lanjutan) 13. SHORT-TERM LOANS (continued)
Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)
PT Bank BTPN Tbk (lanjutan) PT Bank BTPN Tbk (continued)
Dengan demikian fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan bersama dengan WW dan NMDI adalah sebagai berikut:
As a result, credit facilities obtained by the Company together with WW and NMDI are as follow:
* Batas jumlah total Fasilitas Loan on Note untuk peminjam secara bersama-sama maksimum sebesar Rp460.000.000.000.
* The total limit amount of the Loan on Note Facility to the borrower jointly shall be maximum of Rp460,000,000,000.
** Batas limit gabungan maksimum untuk peminjam
secara bersama-sama sebesar
Rp400.000.000.000.
** Maximum combined limit of loan facilites to the borrower jointly shall be maximum of Rp400,000,000,000.
Batas Periode Ketersediaan/
Nama Fasilitas Tersedia untuk/ Jumlah/ Availability
Facility Name Available for Amount Period Limit
Loan on Note The Company Rp 460,000,000,000 * 31-Jan-22
WW Rp 460,000,000,000 * 31-Jan-22
Loan on Note 2 WW Rp 400,000,000,000 ** 31-Dec-20
Loan on Note 3 The Company Rp 100,000,000,000 ** 29-Oct-21
NMDI Rp 100,000,000,000 ** 29-Oct-21
Loan on Note APF 4 The Company Rp 400,000,000,000 ** 29-Oct-21
NMDI Rp 150,000,000,000 ** 29-Oct-21
Loan on Note Trust Receipt The Company Rp 400,000,000,000 ** 29-Oct-21
NMDI Rp 150,000,000,000 ** 29-Oct-21
Commercial LC The Company Rp 400,000,000,000 ** 29-Oct-21
NMDI Rp 150,000,000,000 ** 29-Oct-21
Acceptance The Company Rp 400,000,000,000 ** 29-Oct-21
NMDI Rp 150,000,000,000 ** 29-Oct-21
Guarantee 1 The Company Rp 400,000,000,000 ** 29-Oct-21
NMDI Rp 150,000,000,000 ** 29-Oct-21
Guarantee 2 The Company Rp 400,000,000,000 ** 29-Oct-21
13. UTANG JANGKA PENDEK (lanjutan) 13. SHORT-TERM LOANS (continued)
Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Pada tanggal 5 Oktober 2016, Perusahaan bersama dengan Entitas-entitas Anak tertentu,
yaitu WW dan GMM (Para Debitur)
menandatangani Akta Perjanjian Kredit
No. 2 dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk. sebagai berikut:
On October 5, 2016, the Company together with other Subsidiaries, namely WW and GMM (Obligors)
signed Deed of Credit Agreement
No. 2 with PT Bank CIMB Niaga Tbk. as follows:
a) Pinjaman Tetap Tanpa Komitmen dengan jumlah pokok maksimum sebesar Rp300.000.000.000 yang akan jatuh tempo 12 bulan sejak tanggal
Perjanjian Fasilitas dengan ketentuan
penggunaan fasilitas sebagai berikut:
a) Uncommitted Fixed Loan with maximum principal
amount of Rp300,000,000,000 on an
uncommitted basis which will mature in 12 months from the Facility Agreement date with the following facility utilization conditions:
i. Perusahaan dapat menggunakan fasilitas sebesar Rp300.000.000.000.
ii. WW dapat menggunakan fasilitas sebesar Rp300.000.000.000.
i. The Company may utilize up to
Rp300,000,000,000.
ii. WW may utilize up to Rp300,000,000,000.