• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

I 2 Menjelaskan perkembangan teknologi komunikasi 4, 12, 14, 15, 16, 18, 19, 21, 26, 34, 35, 37, 41, 47, 51 15 Jumlah 30 3 Menjelaskan perkembangan teknologi transportasi 7, 8, 22, 24, 28, 29, 30, 32, 33, 39, 40, 42, 48, 52, 53 15 II 4 Menceritakan pengalaman dalam

menggunakan teknologi 20, 23, 25, 31, 38, 46, 49, 50, 54, 55, 56, 57, 58, 59, 60 15 Jumlah 30

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 1. Validitas Instrumen Penelitian

Menurut Masidjo (1995:242) validitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Masidjo (1995:243)

menjelaskan bahwa validitas dibagi menjadi dibagi menjadi 3 jenis, yaitu validitas isi, validitas konstruksi, dan validitas kriteria.

a. Validitas Isi (Content Validity)

Validitas Isi adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau diteskan

b. Validitas Konstruksi atau Konsep (Consept or Construc Validity) Validitas konstruk adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai dengan suatu konsep yang seharusnya menjadi isi tes atau alat pengukur tersebut atau konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat pengukur tersebut.

c. Validitas Kriteria (Criterion-Related Validity)

Validitas kriteria adalah suatu validitas yang memperhatikan hubungan yang ada antara tes atau alat ukur dengan pengukur lain yang berfungsi sebagai kriteria atau bahan pembanding.

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan dua jenis validitas yaitu validitas isi dan validitas konstruk. Kedua validitas ini akan dilaksanakan dengan cara bertanya kepada ahlinya atau expert judgment dan secara empiris. Selain itu, validitas yang dilaksanakan adalah melalui expert judgment untuk validasi perangkat pembelajaran dan validitas yang dilaksanakan secara empiris untuk mengukur instrumen soal tes/evaluasi yang dibuat oleh peneliti.

a. Uji Validitas Instrumen Keaktifan Belajar

Peneliti melakukan validasi instrumen keaktifan belajar yang berupa kisi-kisi pengamatan keaktifan siswa beserta lembar pengamatannya dan kisi-kisi kuesioner keaktifan siswa beserta lembar kuesionernya. Validasi dilaksanakan dengan konsultasi kepada yang lebih ahli. Hal ini dilakukan agar sesuai dengan indikator keaktifan belajar siswa. Penyusunan kisi-kisi keaktifan terdapat dua indikator keaktifan yang kemudian dijabarkan ke dalam 5 deskriptor. Jika saat

pengamatan terdapat deskriptor yang nampak, maka skor 1 tetapi jika tidak nampak skor 0.

b. Uji Validitas Instrumen Prestasi Belajar

Validitas instrumen soal dilaksanakan secara empiris dengan cara diujikan secara langsung di lapangan. Instrumen soal ini diujikan kepada siswa kelas V sebanyak 28 siswa di SD Kanisius Klepu, dimana siswa kelas V merupakan siswa yang telah mempelajari materi tersebut. Setelah diujikan, langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan yang disebut r hitung dari masing-masing item. Penghitungan ini dilakukan dengan menggunakan tipe korelasi

Product Moment dari Pearson dengan rumus sebagai berikut:

(Masidjo, 1995: 246) Keterangan :

= koefisien korelasi

= jumlah skor dalam sebaran X (skor item per butir)

= jumlah skor dalam sebaran Y (skor item total)

= jumlah hasil kali skor X dan skor Y yang berpasangan

= jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X

= jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y N = jumlah responden

Jika tahap r hitung telah didapatkan, maka langkah selanjutnya adalah membandingkan r hitung dengan r tabel. Diketahui bahwa jika r tabel untuk jumlah responden sebanyak 28 siswa dengan taraf signifikansi 5% adalah 0,374. suatu item soal dapat dikatakan valid jika r hitung ≥ r tabel dan sebaliknya jika r hitung ≤ r tabel maka dapat dikatakan bahwa item soal tersebut adalah tidak valid. Perhitungan validitas soal tes siklus I dapat dilihat pada tabel 3.7 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7 Perhitungan Validitas Soal Tes Siklus I No Item Nilai Korelasi (r) Nilai r tabel (n=28, a=5%) Keterangan Kesimpulan 1 0,168 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Tidak valid 2 0,513 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Valid 3 0,282 0,374 R Positif

R hitung> r tabel

Tidak valid=revisi

4 0,528 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Valid 5 0,088 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Tidak valid 6 0.321 0,374 R Positif R hitung> r tabel Tidak valid=revisi 7 0,325 0,374 R Positif R hitung> r tabel Tidak valid=revisi 8 -0,083 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Tidak valid 9 0,424 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Valid 10 0,292 0,374 R Positif

R hitung> r tabel

Tidak valid=revisi

11 0,509 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Valid 12 -0.157 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Tidak valid 13 0,457 0,374 R Positif

No Item Nilai Korelasi (r) Nilai r tabel (n=28, a=5%) Keterangan Kesimpulan 14 0,316 0,374 R Positif R hitung> r tabel Tidak valid=revisi 15 0,416 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Valid 16 0,029 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Tidak valid 17 0,433 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Valid 18 0,575 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Valid 19 0,415 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Valid 20 0,339 0,374 R Positif

R hitung> r tabel

Tidak valid=revisi

21 0,044 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Tidak valid 22 0,088 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Tidak valid 23 0,221 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Tidak valid 24 0,436 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Valid 25 0,199 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Tidak valid 26 0,453 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Valid 27 0,201 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Tidak valid 28 0,439 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Valid 29 0,360 0,374 R Positif R hitung> r tabel Tidak valid=revisi 30 0,350 0,374 R Positif R hitung> r tabel Tidak valid=revisi

Berdasarkan penghitungan validasi soal tes siklus I di atas, terdapat 12 soal valid maka peneliti banyak melakukan revisi terhadap 8 soal. Setelah direvisi, soal yang digunakan adalah sebanyak 20 soal sebagai soal evaluasi di siklus 1.

Revisi, perbaikan soal objektif siklus I setelah diuji coba dilihat pada tabel 3.8 berikut ini:

Tabel 3.8 Kisi-kisi Soal Objektif Siklus I (Setelah Uji Coba)

No Indikator Nomor Soal Jumlah

Soal Siklus 1 Menjelaskan perkembangan teknologi produksi 1, 2, 3, 4, 6, 8, 11, 14, 19, 20 10 I 2 Menjelaskan perkembangan teknologi komunikasi 5, 7, 9, 10, 12, 13, 15, 16, 17, 18 10 Jumlah 20

Pada siklus II terdapat 30 soal yang diujikan. Berdasarkan hasil ujicoba yang telah dilakukan terdapat 15 soal yang valid, sehingga peneliti masih perlu melakukan revisi 5 soal dengan cara expert judgment. Hasil validitas siklus II dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut ini:

Tabel 3.9 Penghitungan Validitas Soal Tes Siklus II No Item Nilai Korelasi (r) Nilai r tabel (n=28, a=5%) Keterangan Kesimpulan 1 -0,006 0,374 R Positif R hitung> r tabel Tidak valid=revisi 2 0,559 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Valid 3 0,446 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Valid 4 0.288 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Tidak valid 5 0,332 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Tidak valid 6 0,236 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Tidak valid 7 0,471 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Valid 8 0,287 0,374 R Positif

No Item Nilai Korelasi (r) Nilai r tabel (n=28, a=5%) Keterangan Kesimpulan 9 0,327 0,374 R Positif R hitung> r tabel Tidak valid=revisi 10 0,595 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Valid 11 0,509 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Valid 12 0,038 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Tidak valid 13 0,533 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Valid 14 0,440 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Valid 15 0,496 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Valid 16 0,331 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Tidak valid 17 0,224 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Tidak valid 18 0,457 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Valid 19 0,630 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Valid 20 0,448 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Valid 21 0,126 0,374 R Positif

R hitung> r tabel

Tidak valid=revisi

22 0,111 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Tidak valid 23 0,016 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Tidak valid 24 0,440 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Valid 25 0,351 0,374 R Positif

R hitung> r tabel

Tidak valid=revisi

26 0,539 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Valid 27 0,253 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Tidak valid 28 0,358 0,374 R Positif

R hitung> r tabel

Tidak valid=revisi

No Item Nilai Korelasi (r) Nilai r tabel (n=28, a=5%) Keterangan Kesimpulan R hitung> r tabel 30 0,443 0,374 R Positif

R hitung> r tabel Valid

Berdasarkan penghitungan validasi soal tes siklus II di atas, maka peneliti banyak melakukan revisi terhadap soal-soal yang tidak valid sebanyak 5 soal. Setelah direvisi, soal yang digunakan adalah sebanyak 20 soal sebagai soal evaluasi di siklus II. Revisi atau perbaikan soal objektif untuk siklus II dapat dilihat pada tabel 3.10 berikut ini:

Tabel 3.10 Kisi-kisi Soal Objektif Siklus II (Setelah Uji Coba)

No Indikator Nomor Soal Jumlah

Soal Siklus 1 Menjelaskan perkembangan teknologi transportasi 1, 3, 6, 7, 8, 9, 11, 16, 17, 20 10 II 2 Menceritakan pengalaman dalam

menggunakan teknologi

2, 4, 5, 10, 12, 13,

14, 15, 18, 19 10

Jumlah 20

2. Validitas Perangkat Pembelajaran

Dalam penelitian ini, perangkat pembelajaran yang dibuat oleh peneliti adalah silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), bahan ajar, soal pre-test dan soal post-test serta soal evaluasi. Dalam validasi perangkat pembelajaran ini dibutuhkan pembagian kriteria dalam penilaian. Kriteria validasi perangkat pembelajaran ini dapat dilihat menggunakan Pedoman Acuan Pembelajaran I (PAP I). Peneliti memilih menggunakan PAP I karena passing score lebih tinggi dibandingkan dengan PAP II yaitu persentil

minimal adalah 56 sedangkan pada PAP I persentil minimal adalah 65. Kriteria validasi perangkat pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.11 berikut ini:

Tabel 3.11 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran Tingkat Penguasaan

Kompetensi Rentang Skor Nilai Huruf Kriteria

90% x 5 4,50-5 A Sangat Baik

80% x 5 4-4,49 B Baik

65% x 5 3,25-3,99 C Cukup

55% x 5 2,75-3,24 D Kurang Baik

Di bawah 55% 0-2,74 E Sangat Kurang Baik Sumber: Masidjo (1995:153)

Dalam penelitian ini, peneliti memilih kepala SD Kanisius Klepu, guru kelas IV SD Kanisius Klepu, Kepala SD Kanisius Tegalmulyo sebagai validator perangkat pembelajaran. Di bawah ini terdapat hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran yang dapat dilihat pada tabel 3.12.

Tabel 3.12 Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran No. Perangkat

Pembelajaran Expert Judgment

Hasil Penilaian

Rata-rata Keterangan 1. Silabus Kepala SD Kanisius

Klepu 49 : 10 = 4,9 Guru kelas IV SD Kanisius Klepu 43 : 10 = 4,3 Kepala SD Kanisius Tegalmulyo 44 : 10 = 4,4

Rata-rata silabus 13,6 : 3 = 4,53 Sangat Baik 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kepala SD Kanisius Klepu 103 : 21 = 4,9 Guru kelas IV SD Kanisius Klepu 98 : 21 = 4,6 Kepala SD Kanisius Tegalmulyo 92 : 21 = 4,3

Rata-rata RPP 13,8 : 3 = 4,6 Sangat Baik

3. Lembar Kerja Siswa (LKS) Kepala SD Kanisius Klepu 39 : 8 = 4,8 Guru kelas IV SD Kanisius Klepu 38 : 8 = 4,7 Kepala SD Kanisius Tegalmulyo 36 : 8 = 4,5

No. Perangkat

Pembelajaran Expert Judgment

Hasil Penilaian

Rata-rata Keterangan

Rata-rata LKS 14 : 3 = 4,6 Sangat Baik

4. Bahan Ajar Kepala SD Kanisius Klepu 25 : 5 = 5 Guru kelas IV SD Kanisius Klepu 22 : 5 = 4,4 Kepala SD Kanisius Tegalmulyo 23 : 5 = 4,6

Rata-rata Bahan Ajar 14 : 3 = 4,6 Sangat Baik

Berdasarkan perhitungan validasi perangkat pembelajaran di atas, dimana rata-rata silabus adalah 4,53 dengan kriteria sangat baik, rata-rata Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah 4,6 dengan kriteria sangat baik. Rata-rata Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah 4,6 dengan kriteria sangat baik. Rata-rata bahan ajar adalah 4,6 dengan kriteria sangat baik. Berdasarkan perhitungan tersebut, maka diperoleh rata-rata keseluruhan perangkat pembelajaran adalah 4,58 dengan kriteria sangat baik. Dengan demikian, perangkat pembelajaran ini layak digunakan sebagai penelitian. Hasil validasi perangkat pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 32.

3. Reliabilitas Instrumen Penelitian

Masidjo (1995:206) reliabilitas suatu tes merupakan taraf sampai di mana suatu tes menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji empiris atau diujikan ke lapangan langsung untuk mencapai reliabilitas. Setelah diujikan langsung di lapangan, maka langkah selanjutnya adalah menghitung taraf reliabilitasnya berdasarkan penghitungan yang mendapatkan hasil valid. Taraf

reliabilitas dapat dinyatakan dalam koefisien reliabilitas. Koefisien reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.13 berikut ini:

Tabel 3.13 Koefisien Realiabilitas Interval Koefisien Kualifikasi

0,91-1,00 Sangat Tinggi

0,71-0,90 Tinggi

0,41-0,70 Cukup

0,21-0,40 Rendah

Negatif-0,20 Sangat Rendah Sumber: Masidjo (1995:209)

Sugiyono (2010:190) menjelaskan bahwa pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan interval consistency dengan metode belah dua (Split-half

method) yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown. Rumus Spearman Brown adalah sebagai berikut:

m i jo Keterangan :

= koefisien reliabilitas

= koefisien gasal – genap

= koefisien belahan I dan II

Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas soal didapatkan hasil uji reliabilitas siklus I sebesar 0,70 dan termasuk dalam klasifikasi cukup, sedangkan pada siklus II didapatkan hasil uji reliabilitas sebesar 0,82 dan termasuk dalam klasifikasi tinggi. Masidjo (1995:208) menjelaskan bahwa suatu instrumen yang taraf kesukaran normal artinya sebagian besar taraf kesukaran tersebut cukupan

dan dapat digunakan. Dalam penelitian ini, hasil reliabilitas soal siklus I dalam klasifikasi cukup sehingga soal dapat dipergunakan. Hasil perhitungan reliabilias dapat dilihat pada lampiran 14.

Dokumen terkait