BAB III METODE PENELITIAN
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
E.Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
1. Validitas
Validitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu
mengukur apa yang seharusnya diukur Masidjo (1995: 242). Suatu tes
dikatakan valid selain dilihat langsung dari keadaan dirinya juga dapat
dilihat setelah diperbandingkan dengan suatu tes lain yang telah valid.
Validitas dibagi menjadi tiga jenis, yaitu validitas isi, validitas konstruk,
dan validitas kriteria.
Penelitian ini menggunakan dua jenis validitas yaitu validitas
sejauh mana memeriksa kisi-kisi atau konstruk suatu tes untuk mengukur
sifat kepribadian seseorang. Instrumen yang digunakan mengacu pada
indikator saat penelitian. Sedangkan validitas yang dimaksud adalah untuk
memeriksa sejauh mana tes mengukur ranah isi yang jelas dan tepat,
khususnya tes prestasi belajar berbagai mata pelajaran yang ada di sekolah.
Validitas konstruk dan validitas isi di tempuh dengan expert judgement,
selanjudnya validitas ditempuh secara empiris.
Dalam expert judgement dilakukan dengan cara bertanya kepada
para ahli. Alat ukur yang digunakan dalam pembuatan instrumen
penelitian harus dibuat sebaik mungkin kemudian dikonsultasikan kepada
pera ahli. Yang di sebut ahli dalam hal ini adalah dosen pembimbing, `
sehingga dapat mempertanggung jawabkan kebenaranya. Dalam penelitian
ini validitas yang digunakan expert judgement untuk memvalidasi
perangkat pembelajaran yang telah dibuat oleh peneliti. Lembar validitas
dapat dilihat lebih jelas pada lampiran 12 halaman 140.
a. Validasi Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang telah dibuat oleh peneliti
kemudian divalidasi dengan menggunakan expert judgement atau di
konsultasikan dengan para ahli. Dalam penelitian ini perangkat
pembelajaran yang dibuat oleh peneliti berupa: Silabus, RPP, LKS,
Tabel 10: Hasil Penghitungan Validasi Perangkat Pembelajaran
No Perangkat Pembelajaran
Expert judgement (Ahli) Hasil Penilaian Rat-rata
1 Silabus Dosen PKn PGSD USD 3,88
Dosen PGSD USD 4
Kepala Sekolah 4,22
Guru Kelas SD Kledokan 3,88
Guru SD Kanisius 4
Rata-Rata 3,99
2 RPP Dosen PKn PGSD USD 3,63
Dosen PGSD USD 3,5
Kepala Sekolah 3,54
Guru Kelas SD Kledokan 3,72
Guru SD Kanisius 3,77
Rata-Rata 3,43
3 LKS Dosen PKn PGSD USD 4
Dosen PGSD USD 4,25
Kepala Sekolah 4,62
Guru Kelas SD Kledokan 3,87
Guru SD Kanisius 4,12
Rata-Rata 4,17
4 Bahan Ajar Dosen PKn PGSD USD 3,8
Dosen PGSD USD 2,8
Kepala Sekolah 4
Guru Kelas SD Kledokan 4
Guru SD Kanisius 4,2
Tabel 11: Kriteria Perangkat Pembelajaran
Rentang Skor Kriteria 4,2 – 5 Sangat baik 3,4 – 4,1 Baik 2,6 – 3,3 Cukup
1,8 - 2,5 Tidak baik 1 – 1,7 Sangat tidak baik
Dari hasil Penghitungan rata-rata validasi perangkat
pembelajaran (Silabus, RPP, LKS, dan bahan ajar) di atas, diperoleh
hasil rata-rata silabus adalah 3,99 dengan kriteria baik. Rata-rata dari
RPP adalah 3,43 dengan kriteria baik. Rata-rata LKS adalah 4,17
dengan kriteria baik. Hasil penghitungan rata-rata bahan ajar adalah
3,76 dengan kriteria baik. Dari penghitungan di atas, diperoleh
rata-rata keseluruhan perangkat pembelajaran adalah 3,83. Hasil
penghitungan tersebut termasuk dalam kriteria baik, atas dasar
tersebut maka perangkat pembelajaran ini layak untuk dilaksanakan.
b. Validasi Instrumen Soal
Validasi Instrumen soal ditempuh secara empiris dengan cara
diujikan di lapangan, validitas yang ditempuh secara empiris yaitu
membuat instrumen penelitian yang sebaik mungkin dan
dikonsultasikan kepada ahli, setelah itu diujikan di lapangan. Taraf
validitas yang ditempuh secara empiris dapat dinyatakan dalam suatu
Validitas yang ditempuh secara empiris digunakan untuk
mengukur instrumen soal tes/ulangan yang dibuat oleh peneliti.
Setelah diujikan ke lapangan kemudian validitas suatu tes dapat
dihitung dengan menteknik korelasi Product-Moment dari Pearson.
Penghitungan korelasi product moment dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 16.0. Hasil penghitungan validitas soal
tes/evaluasi adalah sebagai berikut. Agar lebih jelas dapat dilihat pada
lampiran 7 halaman 140.
Tabel 12: Penghitungan Validitas Soal Siklus I
No r hitung r tabel Keterangan 1 0,356 0,349 Valid 2 0,308 0,349 Tidak valid 3 0,338 0,349 Tidak valid 4 0,035 0,349 Tidak valid 5 0,307 0,349 Tidak valid 6 0,090 0,349 Tidak valid 7 0,376 0,349 Valid 8 0,396 0,349 Valid 9 0,408 0,349 Valid 10 0,533 0,349 Valid 11 0,442 0,349 Valid 12 0,319 0,349 Tidak valid 13 0,382 0,349 Valid 14 0,115 0,349 Tidak valid 15 0,467 0,349 Valid 16 0,039 0,349 Tidak valid 17 0,512 0,349 Valid
18 0,566 0,349 Valid 19 0,345 0,349 Tidak valid 20 0,420 0,349 Valid 21 0,004 0,349 Tidak valid 22 0,116 0,349 Tidak valid 23 0,255 0,349 Tidak valid 24 0,370 0,349 Valid 25 0,085 0,349 Tidak valid 26 0,375 0,349 Valid 27 0,067 0,349 Tidak valid 28 0,499 0,349 Valid 29 0,420 0,349 Valid 30 0,535 0,349 Valid 31 0,425 0,349 Valid 32 0,460 0,349 Valid 33 0,157 0,349 Tidak valid 34 0,255 0,349 Tidak valid 35 0,444 0,349 Valid 36 0,596 0,349 Valid 37 0,192 0,349 Tidak valid 38 0,047 0,349 Tidak valid 39 0,293 0,349 Tidak valid 40 0,032 0,349 Tidak valid
Tabel 13: Penghitungan Validitas Soal Siklus II
No r hitung r tabel Keterangan 1 0,352 0,349 Valid 2 0,291 0,349 Tidak valid 3 0,303 0,349 Tidak valid 4 0,016 0,349 Tidak valid 5 0,328 0,349 Tidak valid 6 0,093 0,349 Tidak valid 7 0,341 0,349 Tidak valid 8 0,420 0,349 Valid 9 0,423 0,349 Valid 10 0,538 0,349 Valid 11 0,476 0,349 Valid 12 0,297 0,349 Tidak valid 13 0,581 0,349 Valid 14 0,100 0,349 Tidak valid 15 0,480 0,349 Valid 16 0,041 0,349 Tidak valid 17 0,518 0,349 Valid 18 0,581 0,349 Valid 19 0,321 0,349 Tidak valid 20 0,421 0,349 Valid 21 0,015 0,349 Tidak valid 22 0,106 0,349 Tidak valid 23 0,297 0,349 Tidak valid 24 0,396 0,349 Valid 25 0,070 0,349 Tidak valid 26 0,415 0,349 Valid 27 0,065 0,349 Tidak valid 28 0,502 0,349 Valid
29 0,388 0,349 Valid 30 0,565 0,349 Valid 31 0,407 0,349 Valid 32 0,465 0,349 Valid 33 0,159 0,349 Tidak valid 34 0,297 0,349 Tidak valid 35 0,459 0,349 Valid 36 0,570 0,349 Valid 37 0,419 0,349 Valid 38 0,062 0,349 Tidak valid 39 0,301 0,349 Tidak valid 40 0,022 0,349 Tidak valid
Dari Perhitungan validitas soal pada siklus I dan soal siklus II
maka sosl-soal yang valid digunakan sebagai soal evaluasi pada setiap
siklus penelitian.
2. Reliabilitas
Reliabilitas suatu tes adalah tingkatan dimana suatu tes mampu
menunjukkan konsistensi hasil pengukuran dalam bentuk ketepatan dan
ketelitian hasil sustu tes. Tes dikatakan reliabel, jika menunjukkan
ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai pengukuran. Dalam
hal ini, reliabilitas dapat ditempuh dengan cara empiris atau diujikan di
lapangan.
Reliabilitas secara empiris digunakan untuk mengukur ketelitian
tes yang telah dibuat oleh peneliti setelah diujikan di lapangan. Taraf
koefisien reliabilitas. Koefisien reliabilitas dapat dinyatakan dalam suatu
bilangan dari negatif sampai 1,00.
Tabel 14: Koefisien Reliabilitas
Interval Koefisien Reliabilitas Kualifikasi 0,91-1,00 Sangat tinggi 0,71-0,90 Tinggi 0,41-0,70 Cukup 0,21-0,40 Rendah Negatif-0,20 Sangat rendah
Reliabilitas soal dihitung dengan teknik belah dua (Split-half
method) dengan rumus Spearman Brown. Cara penghitungan reliabilitas
tes dibantu dengan menggunakan program SPSS 16.0. Berikut hasil
penghitungan reliabilitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Untik lebih
jelasnya dapat dilihar pada lampiran 8 halaman 150.
Tabel 15 : Hasil Penghitungan Reliabilitas Tes Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Part 1 Value .996 N of Items 10a Part 2 Value .993
N of Items 10b Total N of Items 20 Correlation Between Forms .999 Spearman-Brown
Coefficient
Equal Length 1.000 Unequal Length 1.000 Guttman Split-Half Coefficient .999
Hasil penghitungan reliabilitas tes siklus I di atas, menunjukkan
hasil 1,000. Hasil tersebut termasuk dalam kriteria sangat tinggi.
Tabel 16 : Hasil Penghitungan Reliabilitas Tes Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Part 1 Value .998 N of Items 10a Part 2 Value .991
N of Items 10b Total N of Items 20 Correlation Between Forms .999 Spearman-Brown
Coefficient
Equal Length .999 Unequal Length .999 Guttman Split-Half Coefficient .997
Hasil penghitungan reliabilitas siklus II di atas menunjukkan
angka 0,999. Hasil tersebut termasuk dalam sangat tinggi.