• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.6 Teknik Analisis Data

3.6.1.1 Validitas Dan Reliabilitas

Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian merupakan hal yang utama dalam meningkatkan efektivitas proses pengumpulan data. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan bisa menampilkan apa yang harus ditampilkan. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2015:176-178).

51 Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel (Sugiyono, 2012:122). Taraf validitas dinyatakan dalam suatu koefisien validitas yang dihitung dengan teknik korelasi

Product Moment (Arikunto, 2006: 170) dengan rumus berikut:

N ∑ –( ∑ ) ( ∑ )

Gambar 3.1 Rumus korelasi Product Moment

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi

∑x = jumlah skor dalam sebaran x (skor item per butir)

∑y = jumlah skor dalam sebaran y (skor item per total)

∑x2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x

∑y2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y N = jumlah responden

∑xy = jumlah skor dalam sebaran x dikali skor dalam sebaran y

Harga r product moment pata tabel taraf signifikasinya adalah 0.05. Jika rxy > r tab maka aitem tersebut dinyatakan valid.

Peneliti akan menggunakan program komputer IBM SPSS Statistics 22 for Windows. Dari pengolahan tersebut akan diketahui mana aitem yang valid dan

52 layak untuk digunakan dengan cara membandingkan r hitung dan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka aitem tersebut dikatakan valid atau jika harga pearson correation < 0.396 aitem dikatakan valid.

Reliabilitas suatu tes merupakan taraf dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukuran yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil (Masidjo, 1995:209). Teknik yang digunakan untuk menghitung reliabilitas adalah dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Soal dikatakan reliabel jika memenuhi nilai > 0.60. Rumus Alpha Cronbach (Arikunto, 2012: 122) dapat dilihat sebagai berikut :

r11 =

1-

Gambar 3.2 Rumus Alpha Cronbach

Keterangan :

r11 = koefisien reliabilitas n = banyaknya butir soal

= jumlah kuadran a dari masing-masing item = kuadran dari a total keseluruhan item

Penghitungan reliabilitas instrumen tersebut menggunakan program IBM SPSS 22 for Windows. Kualifikasi reliabilitas dari Arikunto (2008: 100) dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

53

Koefisien korelasi Kualifikasi

0.8 – 1.00 Sangat tinggi

0.6 – 0.79 Tinggi

0.4 – 0.59 Sedang

0.2 – 0.39 Rendah

0.0 – 0.19 Sangat rendah

Melalui tabel diatas dapat diketahui bahwa reliabilitas soal yang dibuat oleh peneliti akan masuk pada tingkat kualifikasi yang mana.

3.6.1.2Soal tes

Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal pilihan ganda. Perhitungan soal tes dilakukan untuk mengetahui nilai yang diperoleh siswa saat melakukan uji coba terbatas produk buku guru dan buku siswa. Soal ini diberikan sebelum melakukan uji coba (pretest) yaitu untuk mengetahui kemampuan awal siswa melalui nilai yang diperoleh siswa. Kemudian sesudah uji coba dilakukan tes kembali menggunakan soal tes yang sama (posttest) untuk menguji kemampuan siswa setelah diberikan perakuan menggunakan produk yang dibuat. Perhitungan nilai pretest dan posttest dapat dilihat pada gambar rumus penilaian soal tes pada gambar 3.2. Nilai setiap anak dihitung dengna cara total skor yang diperoleh dibagi skor maksimal kemudian dikali 100.

Gambar 3.3 Rumus Penilaian Soal Tes

54 Kemudian nilai rata-rata dapat dihitung menggunakan rumus rata-rata nilai akhir pada gambar 3.3. cara menghitung nilai rata-rata akhir adalah dengan membagi total nilai tes siswa dengan jumlah siswa.

Gambar 3.4 Rumus Rata-rata Penilaian Soal Tes

Presentase kenaikan nilai dari sebelum dan sesudah uji coba terbatas dapat diketahui dengan rumus presentase kenaikan nilai pada gambar 3.4. Presentase kenaikan nilai dapat dihitung dengan mengurangi rerata posttest

dengan rerata pretest kemudian dibagi dengan rerata pretest. Setelah itu dikali 100 % karena untuk mencari presentase.

Gambar 3.5 Rumus presentase kenaikan nilai

3.6.2 Non Tes 3.6.2.1Kuesioner

Kuesioner digunakan untuk melakukan validasi buku guru dan buku siswa. Data yang dianalisi adalah nilai yang diperoleh dari validator mengenai produk yang dibuat. Sebelum data validasi buku siswa dan buku guru di masukan dalam bentuk tabel dilakukan perhitungan terlebih dahulu menggunakan rumus perhitungan nilai setiap aspek menggunakan rumus pada gambar 3.5. Nilai setiap

� � � � � �

55 aspek diperoleh dari jumlah skor yang diperoleh dibagi jumlah item pada setiap aspeknya.

Gambar 3.6 Rumus perhitungan nilai setiap aspek

Kemudian dihitung nilai rata-rata dari buku siswa dan buku guru menggunakan rumus nilai dari setiap ahli pada gambar 3.6. Nilai dari ahli diperoleh dari skor total dari semua aspek dibagi jumlah aspek.

Gambar 3.7 Rumus nilai dari setiap ahli

Setelah itu nilai dari ahli satu dan ahli dua dirata-rata untuk mengetahui nilai akhir dari validasi produk menggunakan rumus rerata nilai validasi pada gambar 3.7. Nilai rerata dari buku guru dan buku siswa adalah nilai dari ahli 1 ditambah nilai dari ahli 2 kemudian dibagi 2.

Gambar 3.8 Rumus nilai rata-rata produk

Data yang diperoleh dari validasi produk oleh ahli berupa data kuantitatif. Data tersebut berbentuk skor pada setiap pernyataan dalam kuesioner validasi produk. Data tersebut kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif. Alasan dilakukan konversi data kuantitaif ke data kualitatif untuk mengetahui kualitas produk.

� �

56 Tabel 3.7 Konversi data kuantitatif ke data kualitatif

Interval skor Kategori

X > ̅i + 1,80 Sbi Sangat baik

̅i + 0,60 SBi < X< ̅i + 1,80 Sbi Baik

̅i – 0,60 SBi < X< ̅i + 0,60 Sbi Cukup

̅i + 1,80 SBi < X< ̅i – 0,60 Sbi Kurang

X < ̅i – 1,80 Sbi Sangat kurang

Ketengan:

Rerata ideal ( ̅i) : (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)

Simpangan baku ideal (SBi) : (skor maksimal ideal– skor minimal ideal)

X : skor aktual

Rumus Konversi diatas digunakan untuk menghitung dari kuantitatif menjadi kualitatif. Rumus konversi yang digunakan adalah sebagai berikut.

Diketahui:

Skor maksimal ideal : 5 Skor minimal ideal : 1

Rerata ideal ( ̅i) : (5+1) = 3

57 Ditanya:

Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, sangat kurang.

Jawab:

Kategori sangat baik = X > ̅i + 1,80 SBi = X >3 + (1,80.0,67)

= X >3 + (1,21) = X >4,21

Katagori baik = ̅i + 0,60 SBi < X< ̅i + 1,80 SBi = 3 + (0,60. 0,67)< X <3+ (1,80. 0,67)

= 3 + (0,40)< X <3+ (1,21) = 3,40< X <4,21

Katagori cukup = ̅i –0,60 SBi < X < ̅i + 0,60 SBi = 3 – (0,60. 0,67) < X < 3 +( 0,60. 0,67)

= 3 – (0,40) < X < 3 +( 0,40) = 2,60< X < 3,40

Kategori kurang = ̅i + 1,80 SBi < X< ̅i – 0,60 Sbi = 3 – (1,80. 0,67) < X < 3 – ( 0,60. 0,67)

= 3 – (0,60. 0,67) < X < 3 – ( 0,60. 0,67) = 3 – (1,21) < X < 3 – ( 0,40)

58 = 1,79< X < 2,60

Kategori sangat kurang =X < ̅i – 1,80 Sbi = X <3 – (1,80. 0,67)

= X <3– (1,21) = X <1,79

Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut:

Tabel 3.8 Tabel Kriteria Skala Lima (Sukardjo, 2008: 101)

Interval Skor Kriteria

X > 4.21 Sangat Baik 3.40 < X ≤ 4.21 Baik 2.60 < X ≤ 3.40 Cukup 1.79 < X ≤ 2.60 Kurang X ≤ 1.79 Sangat Kurang

Dokumen terkait